NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BODY LOTION PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
The Relationship Between Brand Image And Brnad Loyalty Toward Purchase Decision Making Of Body Lotion For Female Student In Psychology Program Of Sebelas Maret University.
Aan Nurfitriana, Bagus Wicaksono, Aditya Nanda Priyatama Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret
ABSTRAK Setiap konsumen mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan dalam tercapainya kebutuhan tersebut. Proses pengambilan keputusan pembelian dilakukan agar konsumen mendapatkan produk sesuai dengan harapan. Citra merek dan loyalitas merek merupakan konsep personal dalam diri seorang konsumen yang terkait dengan pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra merek dan loyalitas merek dengan pengambilan keputusan pembelian body lotion pada mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswi Program Studi Psikologi UNS yang memakai body lotion. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala pengambilan keputusan pembelian, skala citra merek dan skala loyalitas merek. Analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai F-test=86,350, p<0,05, dan nilai R=0,787, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara citra merek dan loyalitas merek dengan pengambilan keputusan pembelian pada mahasiswi Program Studi Psikologi UNS. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai korelansi parsial rx1y = 0,251; p<0,05, nilai rx2y = 0,567; p<0,05, Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,620 atau 62%, terdiri atas sumbangan efektif citra merek dengan pengambilan keputusan pembelian sebesar 15,19%, dan sumbangan efektif loyalitas merek dengan pengambilan keputusan pembelian sebesar 46,81%. Ini berarti masih terdapat 38% factor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian selain citra merek dan loyalitas merek. Kata kunci: (citra merek, loyalitas merek, pengambilan keputusan pembelian)
PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat dalam hal memasarkan produknya. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat produsen
terus
berusaha
untuk
mengembangkan
kreativitas dan inovasi-inovasi terbaru dari produk yang dihasilkan agar lebih unggul dari produk pesaing. Menghadapi persaingan yang ketat
tersebut,
perusahaan-perusahaan
berlomba-lomba untuk memasarkan produk 75
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
yang dihasilkan . Melakukan inovasi terbaru seperti mengubah kemasan, warna, harga serta Pengambilan keputusan pembelian merupakan pemberian promo-promo berhadiah pun tak proses
pengintergrasian
urung juga dilakukan perusahaan agar produk mengkombinasikan yang
dihasilkan
konsumen
dapat
untuk
menarik
membelinya
yang
pengetahuan
unutuk
perhatian mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, (Malaiholo, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi,
2007).
2003). Seorang konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian sangat dipengaruhi oleh
Salah satu bidang industri yang berkembang faktor psikologis konsumen sebagai individu. cukup pesat ialah industri kecantikan, yaitu Faktor psikologis konsumen tersebut dapat kosmetik dengan salah satu produknya yaitu meliputi
proses
persepsi,
pembelajaran,
body lotion. Body lotion merupakan suatu motivasi, budaya dan sikap (Chairy dan produk perawatan untuk kulit dan tubuh yang Frederica, 2010). berfungsi
untuk
menutrisi
dan
menjaga
kelembaban kulit serta dapat meningkatkan Konsumen dalam melakukan proses keputusan kepercayaan diri bagi pemakainya (Utami, pembelian tidak hanya berakhir pada transaksi 2012).
pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh perilaku Pentingnya kebutuhan akan body lotion
bagi wanita, membuat angka pembelian body lotion di Indonesia tergolong tinggi. Hal tersebut
mendorong
produk
body
perusahaan-perusahaan
lotion
untuk
memasarkan
produknya lebih giat lagi. Namun, pada kenyataannya hanya beberapa merek yang laris
pasca pembelian. Dalam tahap ini konsumen akan
merasakan
pembelian
yaitu
dampak kepuasan
dari
keputusan
(Kotler
dan
Armstrong 2001). Konsumen yang merasa puas atau tidak puas terhadap suatu merek, tidak terlepas dari persepsi atau citra yang dirasakan seorang konsumen dari suatu merek.
di pasaran. Berdasaran perolehan Top Brand Citra merek menurut Loudon dan Bitta (1993), Index kategori body lotion tahun 2009-2012, ialah persepsi konsumen terhadap karakteristik merek body lotion Citra dan Marina selalu suatu merek berdasarkan hasil pengalaman dan meraih
peringkat
pertama
dan
kedua pengetahuan atau kepercayaannya. Rahmah
(www.topbrand-award.com).
(2007) menjelaskan konsumen yang telah
. Hasil Top Brand Index (TBI) tersebut memiliki pencitraaan positif terhadap suatu mengindikasikan
bahwa
konsumen
lebih merek lebih memungkinkan untuk melakukan
memilih untuk membeli merek body lotion Citra tindakan pembelian karena citra dari merek dan Marina dibanding dengan merek yang tersebut mempengaruhi keyakinan (kognisi) lainnya.
Hal
tersebut
tentunya
menjadi konsumen karena merek tersebut dianggap
permasalahan merek body lotion yang lain.
memiliki kinerja, kualitas dan kredibilitas yang 76
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
unggul dibanding merek lain dalam kategori loyalitas
merek
dari
seorang
konsumen
produk yang sama. Keyakinan yang tertanam (Nawangsari dan Budiman, 2008). dalam
diri
konsumen
yang
proses
pembentukannya dipengaruhi oleh citra merek ini dapat secara konsisten meningkatkan sikap relatif individu terhadap suatu merek tertentu apabila secara komulatif konsumen selalu mendapatkan
pengalaman
positif
selama
mengkonsumsi produk atau jasa dari merek tersebut .
Jacoby dan Kryner dalam Dharmmesta (1999) menyatakan loyalitas merek adalah respon perilaku yang bersifat bias, terungkap secara terus menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. Seorang konsumen
Pengalaman
positif
dari
konsumen
yang
loyal
cenderung
akan
saat mengambil keputusan untuk membeli suatu
memakai suatu produk cenderung meningkatkan produk dengan merek yang sama dikarenakan keyakinan
konsumen
untuk
menggunakan konsumen
produk dan jasa tersebut dikarenakan konsumen kepuasan
secara dan
psikologis
perasaan
merasakan
senang
sehingga
mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan menimbulkan ikatan yang kuat terhadap suatu pada saat akan membeli produk sehingga merek selama ikatan tersebut tidak dipengaruhi menimbulkan citra yang positif kepada merek. oleh faktor-faktor yang membuat konsumen Hal
tersebut
Wallendrof menjelaskan
dibuktikan
(dalam
oleh
Hossain,
bahwa
citra
penelitian akan berganti merek. Hal tersebut dibuktikan
2007),
merek
yang oleh penelitian dari Fadli dan Qamariah (2008)
mampu yang menjelaskan bahwa loyalitas merek dapat
mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan mempengaruhi
pengambilan
keputusan
pembelian oleh konsumen terhadap suatu pembelian konsumen. merek.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini
Pengambilan
keputusan
pembelian
selain dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
dipengaruhi oleh kesan konsumen terhadap citra merek dan loyalitas merek dengan merek
yang
akan
dibelinya,
dapat
pula pengambilan keputusan pembelian body lotion
dipengaruhi oleh unsur psikologis konsumen pada
mahasiswi
Program
Studi
Psikologi
yang lain, yaitu sikap konsumen terhadap suatu Universitas Sebelas Maret Surakarta. merek. Sikap konsumen yang setia terhadap
DASAR TEORI
suatu merek memungkinkan konsumen untuk melakukan
keputusan
pembelian
terhadap A. Pengambilan Keputusan Pembelian
merek tersebut dibanding dengan merek lain.
Menurut
Sutisna
(2001),
pengambilan
Kesetiaan konsumen terhadap merek tertentu
keputusan pembelian merupakan komponen
tersebut merupakan indikasi adanya sikap
sentral dari model perilaku konsumen, oleh karena itu sangat penting untuk memahami 77
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
bagaimana proses pengambilan keputusan
konsep diri, kepribadian, budaya, kelas
pembelian
sosial, pengaruh kelompok, dan keluarga.
terkait
mengetahui
keinginan
kecenderungan
konsumen.
Pranoto
menjelaskan
untuk perilaku
(2008),
perilaku
juga
Dimensi untuk mengukur pengambilan
pengambilan
keputusan pembelian dari konsumen antara
keputusan oleh konsumen untuk melakukan
lain
pembelian produk atau jasa diawali dengan
pembelian,
adanya
pemenuhan
(Sutisna, 2001). Hossain (2007) juga
kebutuhan atau keinginan dan menyadari
mengemukakan indikator untuk mengukur
adanya
maka
keputusan pembelian antara lain keinginan
konsumen akan melakukan akan melakukan
untuk menggunakan produk dan keinginan
beberapa tahap yang pada akhirnya sampai
untuk membeli produk.
kesadaran
masalah
atas
selanjutnya,
pada tahap evaluasi pasca pembelian.
Benefit
Association,
Frekuensi
prioritas
pembelian
dan
Pengambilan
keputusan
oleh
konsumen untuk melakukan pembelian Berdasarkan uraian para ahli di atas, maka
suatu produk tentunya melalui beberapa
dapat
pengambilan
tahapan.Menurut Setiadi (2003), tahap-
kesadaran
tahap pengambilan keputusan pembelian
adanya kebutuhan dan keinginan yang perlu
antara lain pengenalan masalah, pencarian
dipenuhi oleh seorang konsumen dengan
informasi, evaluasi alternatif, keputusan
melakukan
membeli,
dijelaskan
keputusan
akhirnya
bahwa
pembelian
ialah
proses-proses akan
yang
melakukan
pada
pembelian
terhadap suatu produk atau jasa.
dapat
mempengaruhi
sesudah
pembelian,
kepuasan setelah pembelian dan tindakantindakan sesudah pembelian.
Berdasarkan Sutisna (2001), faktor-faktor yang
perilaku
B. Citra Merek
keputusan
Susanto (2004) mendefinisikan bahwa citra
pembelian antara lain faktor internal dan
merek adalah nama atau simbol yang
faktor eksternal. Faktor internal antara lain
diasosiasikan dengan produk atau jasa dan
motivasi, persepsi, kepribadian, belajar dan
menimbulkan arti psikologis atau asosiasi
sikap.
dan
Faktor
eksternal
terdiri
dari
dibentuk
dari
informasi
serta
kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.
pengalaman masa lalu terhadap merek.
Dharmmesta dan Irawan (2005), juga
Wells, dkk dalam Novita dan Suyasa (2009)
menuturkan bahwa pengambilan keputusan
mendefinisikan
pembelian
gambaran
mental
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
bagaimana
suatu
pengalaman,
termasuk
oleh
sikap
konsumen
dan
dapat
kepercayaan,
semua
citra
merek yang
merek elemen
sebagai
menunjukan dipersepsikan, identifikasi:
78
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
kepribadian produk, emosi dan asosiasi C. Loyalitas Merek yang muncul dalam benak konsumen.
Definisi dari loyalitas merek menurut Rangkuti
(2002),
adalah
ukuran
dari
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek
dijelaskan mengenai pengertian citra merek
dan
yaitu
dan
pemasaran, karena hal ini merupakan suatu
pengetahuan mengenai suatu produk atau
ukuran keterkaitan seorang konsumen pada
jasa
sebuah merek. Mowen dan Minor (2006),
sejumlah
yang
konsumen
pengalaman
tersimpan yang
dalam
pada
pikiran
akhirnya
akan
menjadi
gagasan
menggunakan
definisi
sentral
dalam
loyalitas
merek
dipersepsikan melalui pandangan positif
dalam arti kondisi dimana konsumen
atau negatif terhadap produk atau jasa
mempunyai sikap positif terhadap sebuah
tersebut.
merek, mempunyai komitmen terhadap merek
dan
bermaksud
meneruskan
Viot (2002), menjelaskan pendekatan citra
pembeliannya masa mendatang. Definisi
merek dikembangkan dari konsep identitas
tersebut
merek
untuk
diungkapkan oleh Hasan (2008) dimana
menjelaskan akibat dari citra merek dalam
loyalitas merek mencerminkan komitmen
penilaian perluasan merek konsumen. Lebih
psikologis pada merek tertentu.
yang
akan
digunakan
sesuai
dengan
definisi
yang
lanjut dijelaskan aspek citra merek terkait dengan unsur pribadi dan unsur sosial dari
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
citra merek. Citra merek memiliki empat
loyalitas
aspek antara lain kepribadian merek, Nilai
keterikatan seorang konsumen terhadap
merek, hubungan merek-konsumen dan
suatu merek produk yang berdasarkan pada
citra konsumen.
perasaan positif konsumen saat memakai produk
merek
yang
merupakan
pada
ukuran
akhirnya
akan
Menurut Ferrinadewi (2008), konsep citra
meneruskan pembelian secara konsisten di
merek terdiri dari tiga komponen penting,
masa mendatang.
yaitu
Brand
konsumen
association
untuk
(tindakan
membuat
asosiasi
Loyalitas
merek
harus
dikembangkan
berdasarkan pengetahuan konsumen akan
mencakup semua aspek psikologis secara
merek), Brand Values (tindakan konsumen
total agar tidak mudah berubah, yaitu aspek
dalam
Brand
kognitif, afektif, konatif dan behavior
akan
(Dharmmesta, 1999). Durianto,dkk (2001)
memilih
Positioning
merek),
(persepsi
kualitas merek).
dan
konsumen
mengatakan,
bahwa
loyalitas
memiliki
tingkatan yang disebut sebagai “Piramida
79
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
Loyalitas”, antara lain pembeli yang senang
pandangan positif atau negatif terhadap
berpindah-pindah
produk atau jasa tersebut.
merek
(
Switcher),
Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual buyer), Pembeli yang puas dengan biaya
3. Loyalitas Merek
peralihan (Satisfied buyer), Pembeli yang
Loyalitas
menyukai
Brand),
keterikatan seorang konsumen terhadap
komitmen
suatu merek produk yang berdasarkan
Pembeli
merek yang
(Liking
the
mempunyai
(Commited buyer).
merek
pada perasaan
merupakan
ukuran
positif konsumen saat
memakai produk yang pada akhirnya METODE PENELITIAN
akan
meneruskan
pembelian
secara
konsisten di masa mendatang.
A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian
C. Populasi, Sampel dan Sampling
ini adalah :
1. Populasi
1. Variabel prediktor : Pengambilan keputusan Pembelian
Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswi Program Studi Psikologi
2. Variabel kriterium : Citra merek dan loyalitas merek
UNS yang memakai body lotion yaitu sejumlah 286 mahasiswi yang terbagi
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
dalam delapan angkatan.
1. Pengambilan Keputusan Pembelian Pengambilan
keputusan
pembelian
2. Sampel
adalah kesadaran adanya kebutuhan
Sampel pada penelitian ini adalah
dan keinginan yang perlu dipenuhi oleh
mahasiswi Program Studi Psikologi
seorang konsumen dengan melakukan
Universitas Sebelas Maret dengan dua
proses-proses yang pada akhirnya akan
angkatan yang terdiri dari 96 responden
melakukan pembelian terhadap suatu
untuk pelaksanaan uji coba dan tiga
produk atau jasa.
angkatan
yang
responden 2. Citra Merek Citra
merek
terdiri
dari
digunakan
124 untuk
pelaksanaan penelitian. merupakan
sejumlah
pengalaman dan pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa yang tersimpan dalam pikiran konsumen yang pada akhirnya akan dipersepsikan melalui
3. Sampling Teknik
pengambilan
digunakan
adalah
sampel
cluster
yang
random
sampling, yaitu pengambilan sampel secara
acak
untuk
memberikan
80
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
kesempatan yang sama kepada tiap-tiap
alternatif jawaban. Skala dibuat sebagai
angkatan
pernyataan favorable dan pernyataan
untuk
dijadikan
sampel
penelitian.
unfavorable dengan empat alternatif jawaban yang telah disediakan, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak
D. Metoda Pengumpulan Data 1. Sumber Data
sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai
Data penelitian ini diperoleh langsung dari
mahasiswi
Program
(STS).
Studi
Psikologi Universitas Sebelas Maret
a. Skala
Pengambilan
keputusan
Surakarta. Data tersebut berupa respons
Pembelian
atau tanggapan atas pernyataan yang
Pengambilan Keputusan Pembelian
diajukan
diukur
peneliti
dalam
skala
berdasarkan
aspek
penelitian, baik Skala Pengambilan
pengambilan keputusan pembelian
Keputusan Pembelian, Skala Citra
dari Sutisna (2001). Aspek-aspek
Merek, dan Skala Loyalitas Merek.
tersebut
antara
association, Peneliti
juga
menggunakan
data
lain
benefit
prioritas
dalam
membeli dan frekuensi pembelian.
pendukung yang diperoleh dari tempat penelitian yaitu bagian Tata Usaha
b. Skala Citra Merek
Program Studi Psikologi Universitas
Skala Citra Merek diukur dengan
Sebelas
berupa
menggunakan skala yang diadaptasi
informasi tentang jumlah mahasiswi
dari Meliala (2009) berdasarkan
Program Studi Psikologi Universitas
aspek citra merek menurut Viot
Sebelas Maret Surakarta.
(2002), yang terdiri dari aspek
Maret
Surakarta
kepribadian merek, nilai merek, 2. Metode Pengumpulan Data
hubungan
Penelitian ini juga menggunakan 3 alat ukur berupa skala yang digunakan
merek-konsumen,
dan
citra konsumen. c. Skala Loyalitas Merek
sebagai alat pengumpul data, yaitu:
Skala
Skala
Keputusan
berdasarkan aspek loyalitas merek
Skala Citra Merek, dan
menurut Dharmmesta (1999), yaitu
Skala Loyalitas Merek. Semua skala
aspek kognitif, afektif, konatif dan
yang digunakan dalam penelitian ini
tindakan.
Pengambilan
Pembelian,
Loyalitas
Merek
diukur
menggunakan model skala Likert yang telah
dimodifikasi
menjadi
empat
81
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas
HASIL- HASIL
Pengujian skala dalam penelitian ini dilakukan
dengan
profesional
A. Uji Asumsi Dasar 1. Uji Normalitas
judgment, dan teknik korelasi product moment
dari
Pearson.
Guna
Uji normalitas dalam penelitian ini
mempermudah perhitungan, digunakan
menggunakan
program
Kolmogorov-Smirnov
Statistical
Product
and
Service Solution (SPSS) windows versi
signifikansi
16.0.
berdistribusi
reliabilitas
menggunakan Cronbach.
0,05.
Sample
dengan
taraf
Data dinyatakan
normal
jika
nilai
dilakukan
dengan
(Priyatno, 2008). Hasil uji normalitas
formula
Alpha
pada variabel Pengambilan Keputusan
mempermudah
Pembelian sebesar 0,183 > 0,05; nilai
Guna
perhitungan, Statistical
One
signifikansi lebih besar 5% atau 0,05
2. Reliabilitas Uji
uji
digunakan Product
and
program
signifikansi citra merek sebesar 0,200
Service
> 0,05; serta nilai signifikansi loyalitas
Solution (SPSS) windows versi 16.0.
merek
sebesar
0,200
>
0,05.
Berdasaran hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menguji
hipotesis
dilakukan untuk
yaitu
membuktikan
hubungan antara citra merek dan loyalitas merek
dengan
pengambilan
keputusan
pembelian maka digunakan teknik analisis regresi
ganda.
Guna
mempermudah
perhitungan, digunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) windows
versi
16.0.
Untuk
dapat
menggunakan teknik analisis regresi ganda, harus dilakukan tahapan perhitungan uji asumsi terlebih dahulu, yaitu meliputi uji
pengambilan
keputusan
citra
dan
merek
pembelian,
loyalitas
merek
berdistribusi normal. 2. Uji Linearitas Pengujian pada program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi
16
menggunakan
Test
for
Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.
Dua
variabel
dikatakan
mempunyai hubungan yang linear bila nilai signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008).
asumsi dasar dan uji asumsi klasik. Hubungan
antara
keputusan pembelian
pengambilan dengan citra
merek menghasilkan nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Selain itu 82
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
pengambilan
keputusan
pembelian
hitung (0,096 dan -0,146) berada pada –t
dengan loyalitas merek menghasilkan
tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, sehingga -
nilai signifikansi pada Linearity sebesar
1,982 ≤ 0,096 dan -0,146 ≤ 1,982 maka
0,000. Karena nilai signifikansi yang
Ho diterima, artinya pengujian antara
dihasilkan kurang dari 0,05 maka dapat
Lnei2 dengan LnX1 dan Lnei2 dengan
dikatakan bahwa antara pengambilan
LnX2
keputusan
heteroskedastisitas.
pembelian
dengan
citra
tidak
ada
gejala
merek terdapat hubungan yang linier. Begitu
juga
keputusan
dengan
pembelian
pengambilan dengan
citra
merek terdapat hubungan yang linear.
3. Uj Autokorelasi Pengujian otokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji DW (DurbinWatson). Jika d terletak antara dU dan
B. Uji Asumsi Klasik
(4-dU), maka tidak ada autolorelasi
1. Uji Multikolinearitas
(Priyatno, 2008). Karena nilai DW = Uji multikolinearitas dilakukan dengan
1,969 berada di antara dU dan 4-dU
melihat nilai Variance inflation factor
(1,7252 ≤ 1,969 ≤ 2,2748), maka dapat
(VIF) pada model regresi dengan nilai
dikatakan tidak ada otokorelasi.
VIF kurang dari 5 (Priyatno, 2008). nilai variance inflation factor (VIF) C. Uji Hipotesis kedua variabel bebas, yaitu variabel 1. Uji Simultan F citra merek dan loyalitas merek adalah Hasil F-test menunjukkan variabel 2,049. Hal tersebut menunjukkan independen secara bersama-sama bahwa antarvariabel independen tidak
berpengaruh
terdapat persoalan multikolinearitas.
terhadap variabel dependen nilai F
2. Uji Heteroskedastisitas Metode
pengujian
secara
signifikan
hitung (pada kolom F) lebih besar untuk
uji
dari nilai F table (Priyatno, 2008).
heteroskedastisitas pada penelitian ini
Berdasarkan
menggunakan
dengan
diperoleh F hitung sebesar 86,350
ketentuan nilai Ho Ho diterima apabila –
dengan F tabel sebesar 3,082015. .
t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel yang berarti
Karena F hitung > F tabel (86,350
tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho
> 3,082015), maka hipotesis yang
ditolak apabila t hitung > t tabel atau –t
diajukan dalam penelitian ini dapat
hitung < –t tabel, yang berarti terdapat
diterima, yaitu terdapat hubungan
heteroskedastisitas
yang signifikan antara citra merek
uji
Park
(Priyatno,
2008).
perhitungan,
Berdasarkan hasil perhitungan maka t
83
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
dan
2.
loyalitas
merek
dengan
loyalitas merek dengan pengambilan
pengambilan keputusan pembelian.
keputusan pembelian ialah sebesar 62%.
Uji Korelasi Parsial Uji
korelasi
parsial
dilakukan E. Kategorisasi Responden Berdasar Skor
untuk mengetahui hubungan antara
Skala Penelitian
dua variabel di mana variabel lain
1. Pengambilan Keputusan Pembelian
yang
dianggap
berpengaruh
Hasil
kategorisasi
pada
skala
dikendalikan atau dibuat tetap
pengambilan
(Priyatno, 2008). Nilai korelasi
dapat
diketahui
parsial antara citra merek dengan
secara
umum
pengambilan keputusan pembelian
pengambilan
(rx1y) di mana variabel loyalitas
yang tinggi dengan rerata empirik
merek dikendalikan adalah sebesar
sebesar 125,10.
0,251. Nilai korelasi parsial antara loyalitas
merek
keputusan bahwa
pembelian responden
memiliki
keputusan
tingkat pembelian
2. Citra Merek
dengan
Hasil Kategorisasi skala citra merek
pengambilan keputusan pembelian
dapat
(rx2y) di mana variabel citra merek
secara umum memiliki tingkat citra
dikendalikan adalah sebesar 0,567.
merek yang sedang dengan rerata
diketahui
bahwa
responden
empirik sebesar 107,25. D. Sumbangan Relatif dan Sumbangan
3. Loyalitas Merek
Efektif
Hasil kategorisasi skala loyalitas merek
Berdasarkan perhitungan, sumbangan
dapat
relatif
citra
pengambilan
diketahui
bahwa
responden
merek
terhadap
secara umum memiliki tingkat loyalitas
keputusan
pembelian
merek yang sedang dengan rerata
sebesar 24,5% dan sumbangan relatif
empirik sebesar 115,45
Loyalitas merek terhadap pengambilan keputusan pembelian sebesar 75,5%. Sumbangan terhadap pembelian
efektif
citra
pengambilan sebesar
merek
keputusan
15,19%
dan
sumbangan efektif loyalitas merek terhadap pembelian tersebut
pengambilan sebesar dapat
keputusan
46,81%.
disimpulkan
PEMBAHASAN
Hal bahwa
sumbangan efektif citra merek dan
Hasil
uji
hipotesis
hipotesis pertama
menunjukkan yang
diajukan
bahwa dalam
penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara citra merek dan loyalitas merek dengan pengambilan keputusan
pembelian
body
lotion
pada
mahasiswi Program Studi Psikologi Fakultas 84
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan
dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat
nilai p-value sebesar 0,000 < nilai taraf
hubungan
signifikansi 0,05 sedangkan nilai F hitung
pengambilan keputusan pembelian body lotion
sebesar 86,350 > F tabel sebesar 3,082015.
pada mahasiswi Program Studi Psikologi
Durianto dkk (2001), menjelaskan citra merek berkaitan dengan asosiasi merek. Kesan merek
Fakultas
antara
loyalitas
Kedokteran
merek
dengan
Universitas
Sebelas
Maret.
yang muncul dalam ingatan konsumen akan
Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R²)
meningkat seiring dengan semakin banyaknya
diketahui besarnya sumbangan efektif kedua
pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi
variabel bebas (citra merek dan loyalitas
merek tersebut. Lebih lanjut dijelaskan oleh
merek)
Durianto, dkk (2001), loyalitas merek (brand
(pengambilan keputusan pembelian), yaitu
loyalty) merupakan suatu ukuran keterkaitan
sebesar 0,620. Hal tersebut menunjukkan
pelanggan terhadap sebuah merek. Sehingga
bahwa sebesar 62% variabel pengambilan
individu
positif
keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel
terhadap suatu merek dan memiliki sikap
citra merek dan loyalitas merek Sisanya sebesar
komitmen yang tinggi maka diduga akan
38% dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor
melakukan pembelian pada merek tersebut.
lainnya.
Hasil analisis korelasi parsial diperoleh nilai
Hasil sumbangan relatif citra merek terhadap
koefisien korelasi (r) antara citra merek dengan
pengambilan keputusan pembelian sebesar
pengambilan keputusan pembelian
24,5%
dengan
pencitraan
yang
adalah
terhadap
variabel
tergantung
dan relatif loyalitas merek terhadap
0,251 (p=0,000; p<0,05). Berdasarkan hasil
pengambilan keputusan pembelian sebesar
perhitungan analisis korelasi parsial tersebut
75,5%. Sumbangan efektif citra merek terhadap
maka hipotesis kedua yang diajukan dalam
pengambilan keputusan pembelian sebesar
penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan
15,19% dan sumbangan efektif loyalitas merek
antara
pengambilan
terhadap pengambilan keputusan pembelian
lotion
sebesar 46,81%.
citra
keputusan
merek
pembelian
dengan body
pada
mahasiswi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Hasil
analisis
dan
kategorisasi
variabel
pengambilan keputusan pembelian body lotion
Hasil analisis korelasi parsial antara loyalitas
pada
merek
keputusan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
pembelian diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
tergolong tinggi. Kategorisasi variabel citra
sebesar 0,567 (p=0,000; p<0,05). Berdasarkan
merek
hasil perhitungan analisis korelasi parsial
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
tersebut maka hipotesis ketiga yang diajukan
Sebelas Maret berada pada kategori sedang.
dengan
pengambilan
mahasiswi Program Studi Psikologi
pada
mahasiswi
Program
Studi
85
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
Untuk kategorisasi variabel loyalitas merek pada
5. Tingkat
pengambilan
keputusan
mahasiswi Program Studi Psikologi
pembelian body lotion pada subjek
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
penelitian termasuk dalam kategori
berada pada kategori sedang.
tinggi dengan rerata empirik 125,20. Tingkat
PENUTUP
merek
pada
subjek
penelitian termasuk dalam kategori
A. Kesimpulan 1. Terdapat
citra
sedang dengan rerata empirik sebesar hubungan
positif
yang
107,25. Adapun tingkat loyalitas merek
signifikan antara citra merek dan
termasuk
loyalitas merek dengan pengambilan
dengan rerata empirik 115,45.
dalam
kategori
sedang
keputusan pembelian body lotion pada B. Saran mahasiswi Program Studi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Terdapat
hubungan
1. Bagi
mahasiswi
sebagai
konsumen,
dalam mengambil keputusan pembelian
positif
yang
lebih mempertimbangkan banyak aspek
signifikan antara citra merek dengan
agar mendapatkan produk yang sesuai
pengambilan
dengan
keputusan
pembelian
body lotion pada mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Terdapat
hubungan
signifikan dengan
antara
kebutuhan
dan
yang
diharapkan. 2. Bagi pemasar dapat mengembangkan citra merek yang positif dari produk
positif
yang
loyalitas
merek
pengambilan
yang
dihaslkan
meningkatkan
sehingga
dapat
keyakinan
dan
keputusan
kepercayaan konsumen terhadap merek
pembelian body lotion pada mahasiswi
tersebut, selain itu juga berusaha untuk
Program Studi Psikologi Universitas
dapat mempertahankan konsumen yang
Sebelas Maret Surakarta.
loyal
4. Sumbangan relatif citra merek terhadap pengambilan keputusan
pembelian
agar
lebih
mudah
dalam
memasarkan produknya. 3. Bagi
peneliti
selanjutnya,
untuk
sebesar 24,5% dan sumbangan relatif
memperluas ruang lingkup, misalnya
loyalitas merek terhadap pengambilan
dengan memperluas populasi. Dan
keputusan pembelian sebesar 75,5%.
dapat memperhatikan mengenai ruang
Sumbangan
merek
lingkup suatu produk, yaitu dengan
keputusan
meneliti produk dengan merek tertentu
terhadap pembelian
efektif
citra
pengambilan sebesar
15,19%,
dan
sumbangan efektif loyalitas merek terhadap
pengambilan
keputusan
saja. DAFTAR PUSTAKA
pembelian sebesar 46,81%. 86
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
Admin. (2012). Top Brand Survey. Internet. Inc Topbrand-award.com/survey-result/topbrand-result-2012/. Diakses tanggal 1 Malaiholo, J. (2007). Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Membeli Produk Air November 2012. Minum dalam Kemasan (Studi pada Chairy,. Frederica, B.G. (2010). Pengaruh Konsumen di Kota Ambon). Jurnal Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Eksekutif, Vol.4, No. 2, h 192-198. Pembelian Kembali Smartphone Blackberry. Jurnal Manajemen Teori dan Meliala, G.D.F. (2009). Hubungan Citra Merek Terhadap Harga Diri Pada Remaja. Skripsi. Terapan. No 2, h 128-143. Tidak Diterbitkan. Dharmmesta, B.S. (1999). Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Mowen, J.C., Minor, M. (2006). Perilaku Konsumen Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi Erlangga. dan Bisnis Indonesia, Vol. 13, ISSN : 02152487, h 73-88. Nawangsari, S., Budiman. (2008). Kepuasan Konsumen dan Kesetiaan Terhadap Merek. Dharmmesta, B.S., Irawan., (2005). Menejemen Jurnal Psikologi. Vol. 1, No. 2, 97-103. Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Durianto, D., Sugiarto., Sitinjak, T., (2001). Novita, D., Suyasa, T.Y.S. (2009). Brand Image Cafe X: Cermin Kepuasan Konsumen. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Phoronesis Jurnal Ilmiah Psikologi Industri Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. dan Organisasi. Vol. 11, h 80-93. Sun. Fadli., Qamariyah, I. (2008). Analisis Pengaruh Pranoto, B. (2008). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Konsumen Membeli Kendaraan Bermotor. Merek Honda terhadap Keputusan Jurnal Ilmiah Faktor Exacta. Vol, 1. No, 2, Pembelian (Studi Kasus pada Universitas h 41-46. Sumatera Utara). Jurnal Manajemen Bisnis, Vol 1, No 2, h 48-58. Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution) Hasan, A. (2008). Marketing. Yogyakarta: untuk Analsis Data dan Uji Statistik. Media Pressindo. Yogyakarta: Mediakom. Hossain, E. (2007). An Evaluation of Brand Image, product Attribute And Perceived Rachmad, M. (2012). Peran Kepuasan Kognitif, Kepuasan Emosional, dan Kepercayaan Quality of A Selected Consumer NonMerek dalam membangun Loyalitas Merek durable Product. Administration and (Telaah Literatur). Jurnal Ilmiah USM. Vol. Management Review, Vol. 19, h 47-63. 11, No. 2, h 43-54. Kotler, P., Armstrong, G. (2001). PrinsipPrinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi Kedelapan. Rahmah, L. (2007). Peran Keterlibatan Konsumen, Citra Merek, dan Kepuasan Jakarta: Erlangga. onsumen Terhadap Loyalitas Merek. Jurnal Psikologi Proyeksi. Vol 2, No 1, h 13-28. Lin, N.H., Lin, S.H. (2007). The Effect Of Brand Image and Product Knowledge on Purchase Intention Moderated By Price Rangkuti, F. (2002). The Power of Brand (Teknik Mengelola Brand Equity dan Discount. Journal of International Strategi Pengembangan Merek). Jakarta: Management Studies. h 121-132. PT. Gramedia Pustaka Utama. Loudon, D.L., Bitta, A.J.D. (1993). Consumer Behavior Concepts and Applications Riana, G. (2008). Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Fourth Edition. Singapore: McGraw Hill, 87
NURFITRIANA / HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DENGAN
Air Minum Aqua di Kota Denpasar. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 13, h 184-202. Schiffman, L.G., Kanuk, L.L. (2008). Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Jakarta. PT. Indeks. Setiadi, N.J. (2003). Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana. Susanto. (2004). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Utami, N.R.B. (2012). Manfaat Lain Dari Body Lotion. Internet. http://www.kabarindonesia.com. Diakses tanggal 16 Juli 2012. Viot, C. (2002). Effect of Inner and Social Dimension of Brand Image on Consumer Attitude Toward Brand Extension. Université Montesquieu, h 111-125.
88