STRATEGI DALAM MENGATASI PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) MENGACU PADA TIPOLOGI PERKEMBANGAN KUBE (STUDI KASUS DI RW 01 KELURAHAN KEBON WARU KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT)
Heni Holiah Komisi Pembimbing : Dr. Er. I r. Pudji
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir kajian pengembangan masyarakat dengan judul “Strategi Dalam Mengatasi Perbedaan Tingkat Perkembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mengacu Pada Tipologi Perkembangan KUBE, Studi Kasus di RW 01 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat”, adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian tugas akhir ini.
Bogor, Nopember 2006
HENI HOLIAH NRP A 154050115
ABSTRAK HENI HOLIAH, Strategi Dalam Mengatasi Perbedaan Tingkat Perkembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mengacu Pada Tipologi Perkembangan KUBE, Studi Kasus di RW 01 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh WINATI WIGNA dan NURMALA K. PANDJAITAN. Kemiskinan merupakan kondisi ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar berdasarkan pada nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat. Strategi pemberdayaan yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan pendekatan kelompok melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Namun demikian, banyak KUBE yang dibentuk dan dikembangkan oleh pemerintah mengalami kegagalan disebabkan oleh penyeragaman tindak lanjut dalam strategi pengembangannya. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat perkembangan pada KUBE HPMBK-1, KUBE HPMBK-2 dan KUBE HPMBK-3, walaupun pada awal pembentukannya memiliki kondisi dan kualitas relatif sama. Mengacu pada tipologi perkembangan, KUBE HPMBK-1 bertipologi berkembang sedangkan KUBE HPMBK-2 dan KUBE HPMBK-3 bertipologi tumbuh. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam tingkat perkembangan KUBE. Oleh karena itu, perlu disusun strategi dalam mengatasi perbedaan tingkat perkembangan KUBE mengacu pada tipologi perkembangan KUBE agar tingkat perkembangan KUBE relatif sama sehingga keberhasilan KUBE dapat tercapai baik dari aspek organisasi, ekonomi dan sosial. Tingkat perkembangan KUBE yang berbeda menimbulkan permasalahan umum dan khusus yang dihadapi masing- masing KUBE. Permasalahan umum adalah permasalahan yang sama-sama dihadapi ketiga KUBE. Pemasalahan khusus hanya dihadapi oleh KUBE HPMBK-2 dan KUBE HPMBK-3. Jadi kedua KUBE tersebut selain menghadapi permasalahan umum juga menghadapi permasalahan khusus. Hal inilah yang menyebabkan KUBE HPMBK-2 dan KUBE HPMBK-3 masih tetap berada pada tipologi tumbuh. . Permasalahan yang dihadapi KUBE HPMBK-2 dan KUBE HPMBK-3 (tipologi tumbuh): 1) Pengurus tidak menjalankan tugas sesuai dengan pembagian kerja yang telah ditetapkan, 2) Anggota kurang mematuhi aturan kelompok yang telah disepakati bersama, 3) Kurangnya kerjasama antar anggota dalam mengembangkan KUBE, 4) Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha, 5) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan KUBE, 6) Kurangnya jaringan kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak lain. Permasalahan yang dihadapi KUBE HPMBK-1 (tipologi berkembang): 1) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan KUBE, 2) Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha, 3) Kurangnya jaringan kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak lain. Permasalahan pada ketiga KUBE perlu dicarikan solusinya agar dalam tingkat perkembangannya tidak mengalami ketimpangan. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi berupa program yang diarahkan untuk mengatasi ketimpangan tingkat perkembangan KUBE. Program pada KUBE HPMBK-2 dan KUBE HPMBK-3 bertipologi tumbuh adalah peningkatan motivasi dan pengelolaan KUBE melalui: 1) Reorganisasi pengurus, 2) Peningkatan kesadaran
anggota terhadap aturan yang menjadi kesepakatan kelompok, 3) Peningkatan kerjasama antar anggota, 4) Peningkatan kemampuan permodalan, 5) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota dalam pengelolaan KUBE, 6) Membangun jaringan kerjasama/kemitraan. Program pada KUBE HPMBK-1 bertipologi berkembang adalah peningkatan pengelolaan KUBE melalui: 1) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota dalam pengelolaan KUBE, 2) Peningkatan kemampuan permodalan, 3) Membangun jaringan kerjasama/kemitraan. Untuk mewujudkan program tersebut, maka perlu keterlibatan Departemen Sosial, Dinas Sosial dan Pemerintahan Kota Bandung.
ABSTRACT HENI HOLIAH. The strategy in handling level differences of Entrepreneurship Group (KUBE) development based on KUBE development typology: A case study at RW 01 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat. Advised by Winati Wigna and Nurmala K. Pandjaitan. Poverty is a condition of inability to fulfill the basic needs based on values or norms in the community. The empowerment strategy used is one intended to handle poverty using a group approach through KUBE. Yet, there are a lot of KUBEs organized by the government fail to achieve their goals because of the ir unification in the development strategy. The study results showed that there were level differences of development in KUBE of “Bhakti Kesuma Organized Community Empowerment-1” (KUBE HPMBK-1), KUBE HPMBK-2, and KUBE HPMBK-3, even when those KUBE began to organize they were in the same condition and quality. Referring to the development typology, the typology of KUBE HPMBK-1 was in the developing one, KUBE HPMBK-2 and 3 were in the growing typology. The differences of KUBE typology indicated the lameness in KUBE development level. Accordingly, the formulation of strategy in handling the level differences of KUBE development is needed based on KUBE development typology so that there would be a unification of KUBE development. The successful of KUBE could be reached not only in organizational but also in economical and social aspects. The KUBE differences made the emergence of general and special problems experienced by each KUBE. The general problem was experienced by those three KUBE, while special problem was only faced by KUBE HPMBK-2 and 3. This condition made KUBE HPMBK-2 and 3 were still in a growing position. Problems faced by KUBE HPMBK-2 and 3 (growing typology) were: 1) The agency officers do not work suitable with their job description, 2) The members of KUBE do not obey the rules appropriately, 3) The lack of cooperation among the members in developing KUBE, 4) The lack of capitalization for business development, 5) The lack of knowledge and skills in organizing KUBE, 6) The lack of networking or partnership with the other parties. Problems faced by KUBE HPMBK-1 (developing typology) are: 1) The lack of knowledge and skills to organize KUBE, 2) The lack of capitalization to develop the business, 3) The lack of networking or partnership with other parties. The problems that are faced by the three KUBE need to be overcome in order that there will not be the lameness in KUBE. Therefore, KUBE needs a strategy in the form of a program that is intended to handle the lameness of KUBE development level. The programs on KUBE HPMBK-2 and 3 are increasing the motivation and organization of KUBE through:1) Officers re-organization, 2) Increasing the consciousness of members toward the rules agreed by all members, 3) Increasing the cooperation among the members, 4) Increasing the capitalization, 5) Increasing the knowledge and skills of the officers in organizing KUBE, 6) Developing the networking/partnership. The KUBE HPMBK-1 program is increasing the KUBE organization through: 1) Increasing the knowledge and skills of the officers and members in organizing KUBE, 2) Increasing the capitalization capacity, 3) Developing networking/partnership. It should be an involvement of Social Department, Social Agency and Bandung government to realize those programs.
STRATEGI DALAM MENGATASI PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) MENGACU PADA TIPOLOGI PERKEMBANGAN KUBE (Studi Kasus di RW 01 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat)
Komisi Pembimbing : Dr. Er. Ir. Pudji
Heni Holiah
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Magister Profesional pada Program Studi Pengembangan Masyarakat
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul Tugas Akhir : Strategi Dalam Mengatasi Perbedaan Tingkat Perkembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mengacu Pada Tipologi perkembangan KUBE (Studi Kasus di RW 01 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat) Nama Mahasiswa : HENI HOLIAH Nomor Pokok : A.154050115
Disetujui, Komisi Pembimbing :
Dra. Winati Wigna, MDS Ketua
Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA Anggota
Diketahui :
Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal Ujian: 27 Nopember 2006
Tanggal Lulus:
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2006 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya
PRAKATA Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir kajian pengembangan masyarakat dengan judul Strategi Dalam Mengatasi Perbedaan Tingkat Perkembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mengacu Pada Tipologi Perkembangan KUBE, Studi Kasus di RW 01 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan karena dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Dra. Winati Wigna, MDS selaku Ketua Komisi Pembimbing. 2. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA selaku Anggota Komisi Pembimbing. 3. Responden dan informan yang telah memberikan data-data yang diperlukan dalam kajian. 4. Dr. Marjuki, M.Sc. selaku Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Sosial Departemen Sosial RI. 5. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). 6. Drs. Nelson Aritonang MSSW, selaku Penguji dari Luar Komisi Pembimbing. 7. Dra. Neni Kusumawardhani, MS selaku Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. 8. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) 9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogo r (IPB) dan STKS Bandung. 10. Orang tuaku dan seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya. 11. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan bagi penyelesaian tugas akhir ini. Semoga kajian ini bermanfaat bagi semua. Bogor, Nopember 2006 Heni Holiah
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xv
PENDAHULUAN ........................................................................................
1
Latar Belakang..................................................................................... Rumusan Masalah................................................................................ Tujuan Kajian...................................................................................... Manfaat Kajian....................................................................................
1 5 6 6
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
7
Kemiskinan.......................................................................................... Pemberdayaan Masyarakat................................................................... Kelompok Sebagai Media Pemberdayaan Masyarakat........................ Program Asistensi Kesejahteraan Sosial Keluarga (AKSK)............... Kelompok Usaha Bersama (KUBE).................................................... Kerangka Pemikiran ...........................................................................
7 9 13 15 17 22
METODE KAJIAN .....................................................................................
24
Tipe dan Aras Kajian........................................................................... Strategi Kajian..................................................................................... Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kajian............................................... Metode Pengumpulan Data................................................................. Analisis Data ...................................................................................... Penyusunan Program..........................................................................
24 24 25 26 29 29
PETA SOSIAL KELURAHAN KEBON WARU ....................................
30
Gambaran Lokasi ............................................................................... Masalah Kemiskinan Dalam Komunitas............................................
30 31
KERAGAAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) HIMPUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BHAKTI KESUMA (HPMBK) DI KELURAHAN KEBON WARU .....................
43
Deskripsi Program ............................................................................. KUBE sebagai Aspek Pengembangan Sosial dan Ekonomi............... Sejarah Pembentukan KUBE.............................................................. Keanggotaan dan Jenis Usaha serta Permodalan KUBE ................... Sumber Daya Manusia dalam KUBE................................................. Sruktur KUBE.................................................................................... Kepemimpinan dalam KUBE.............................................................
43 44 47 49 54 55 57
xi