Faktor yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan di MTsN Model Padang Hamida * Fitria Kasih ** Nofrita ** *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing ABSTRACT This research start from the phenomenon of students who have low motivation in following individual counseling cervice either internal or external. It signed by the unfunctional of counseling room, the students are afraid for coming to counseling room because usually the students who comes there is naughty students or the students who have a problem whether with the teacher or their friends, beside for coming to counseling room the students have to walk front of the teacher office and vice of head master, so the conversation inside of counseling room can hear by the people outside. Moreover the students never come to the counseling room based on their teacher recomendation, their teacher subject and those who has more than three time. The purposes of this research are to describe about 1) the internal factor which influence the students interest in following individual counseling. 2) the external factor which influence students interest in following individual counseling. The research design of this research is descriptive research. The population of this research are all of students in MTsN Model Padang about 1364 students. This research using stratified random sampling in taking a sample, the sample of this research are 93 students. The instrument of this research is questionnaire. Furthermore for data analysis the research using percentage technique. The result of this research find that factor internal which influence students interest in following individual counseling is 60,22% (F=56) in many criteria and the external factor which influence students interest in following individual counseling is 75,27% (F=70) in many criteria. Based on the result above we can conclude that many factors which are influence students interest would make students motivation in following individual counseling is higher. Key word: Students Interest, Individual Counseling, Internal Factor and External Factor Pendahuluan Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Menurut Slameto (2010:54) faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti: faktor jasmani (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor pikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif kematangan dan kelelahan). Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar individu, seperti: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Begitu juga dalam mengikuti layanan konseling peorangan agar tujuan layanan konseling perorangan berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal dipengaruhi oleh faktor minat peserta didik. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:353) faktor yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan
konseling perorangan adalah kondisi-kondisi eksternal (lingkungan fisik di tempat wawancara berlangsung atau ruang konseling, penataan ruangan, bentuk ruangan yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi, konselor berpakaian rapi, kerapian dalam menata segala barang yang terdapat di ruang dan atas meja tulis konselor, penggunaan sistem janji, konselor menyisihkan buku, catatan dan kertas di atas meja pada waktu seorang konseli datang untuk berwawancara, tidak terpasang peralatan rekaman, berupa alat rekaman atau video. Kondisi-kondisi internal, konseli seperti: keadaan awal dan berlakulah beberapa persyaratan yang menyangkut proses konseling langsung. Konselor seperti: keadaan awal dan keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai kehidupan tertentu, pengalaman dilapangan, kemampuan menghadapi situasi yang belum menentu, kemudahan dalam
berbicara mengenai diri sendiri, konsep diri, dan refleksi atas diri sendiri. Berdasarkan pengamatan selama Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di MTsN Model Padang yang dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2013 hingga September 2013, peneliti melihat ruang konseling perorangan tidak berfungsi dengan baik, peserta didik takut datang ke ruang BK untuk konseling karena takut dibilang anak nakal atau anak bermasalah oleh guru-guru dan teman-temannya, ruang BK dekat dengan ruang wakil kepala sekolah, untuk datang keruang BK peserta didik harus melewati ruang majelis guru dan wakil kepala sekolah, diperoleh informasi peserta didik yang gugup ketika konseling berhadapan langsung dengan konselor, terlihat selama pembicaraan koseling perorangan berlangsung di dalam ruangan dapat didengar oleh orang lain yang berada di luar ruangan. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang terbuka dalam mengemukakan permasalahan yang dialaminya karena peserta didik takut masalahnya diketahui oleh orang lain. Peserta didik yang datang ke ruangan BK bukan atas kemauan dan kesukarelaannya melainkan berdasarkan rekomendasi dari wali kelas, guru mata pelajaran dan guru piket serta absennya yang melebihi tiga kali. Adapun judul penelitian ini adalah “Faktor yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan di MTsN Model Padang”. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah a) faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan, b)faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: a) faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan, b) faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: faktor apa saja yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan di MTsN Model Padang? Menurut Slameto (2010:180) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Winkel dan Hastuti (2012: 353) faktor yang akan dapat mempengaruhi minat peserta didik dalam mengiuti layanan konseling perorangan sebagai berikut: 1. Kondisi-kondisi Eksternal a. Lingkungan fisik di tempat wawancara berlangsung. b. Penataan ruangan. c. Bentuk ruangan yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi. d. Konselor berpakaian rapi. e. Kerapaian dalam menata segala barang yang terdapat di ruang dan atas meja tulis konselor. f. Penggunaan sistem janji. g. Konselor menyisihkan buku, catatan dan kertas di atas meja pada waktu seorang konseli datang untuk berwawancara. h. Tidak terpasang peralatan rekaman, berupa alat rekaman atau video. 2. Kondisi-kondisi Internal a. Konseli b. Konselor Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yusuf (2005:83) mengemukakan bahwa “penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sisitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail”. Waktu dan tempat penelitian ini adalah Februari sampai Maret 2014. Tempat penelitian di MTsN Model Padang dengan populasi sebanyak 1364 orang dan teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling, jumlah sampel sebanyak 93 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval, sumber data yang digunakan data primer yaitu dari peserta didik dan data sekunder dari lapangan. Teknik pengumpulan data adalah angket. Teknik analisis data dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Sudijono (2010:43) sebagai berikut: P = x 100 Keterangan: P = Tingkat persentase jawaban F = Frekuensi jawaban n = Jumlah angka mutlak Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Faktor Internal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti
Layanan Konseling Perorangan di MTsN Model Padang a. Faktor Internal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan Terkait dengan Klien di MTsN Model Padang. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 93 orang peserta didik mengenai faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan terkait dengan klien di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria tinggi ada 50 orang peserta didik dengan persentase 53,76%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan terkait dengan klien pada kriteria tinggi. Artinya semakin tinggi faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan terkait dengan klien berarti semakin tinggi minat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan tersebut. Menurut Prayitno (2012:111) klien adalah seorang individu yang sedang mengalami masalah atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang lain. Klien mengandung semacam beban, uneguneg atau mengalami suatu kekurangan yang ingin diisi atau ada sesuatu yang ingin dan/atau perlu dikembangkan pada dirinya. b. Faktor Internal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan Terkait dengan Konselor di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan terkait dengan konselor di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria sangat tinggi ada 41 peserta didik dengan persentase 44,09%. Dapat disimpulkan bahwa minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan sangat tinggi di pengaruhi oleh konselor. Artinya semakin tinggi faktor yang mempengaruhi maka semakin tinggi
minat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. Konselor sangat berperan penting untuk menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan. Konselor adalah seorang ahli dalam bidang konseling, yang memiliki kewenangan dan mandat secara professional untuk melaksanakan kegiatan pelayanan konseling. Dalam layanan konseling perorangan konselor menjadi aktor yang secara aktif mengembangkan proses konseling melalui dioperasionalisasikannya pendekatan, teknik dan asas-asas konseling terhadap klien (Prayitno, 2012:111). 2. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan di MTsN Model Padang a. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat dari Lingkungan Fisik Tempat Konseling Berlangsung (Ruang Konseling) di MTsN Model Padang. Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat dari lingkungan fisik tempat konseling berlangsung (ruang konseling) di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria tinggi ada 54 orang peserta didik dengan persentase 58.06%. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang tidak berminat mengikuti layanan konseling perorangan tinggi dipengaruhi oleh ruang konseling, artinya ruangan konseling perorangan sudah bagus sehingga minat peserta didik mengikuti layanan konseling perorangan semakin tinggi. Lingkungan fisik di tempat wawancara berlangsung, warna cat tembok yang tenang, beberapa perhiasan dinding, satu-dua pot tumbuh-tumbuhan dan sinar cahaya yang tidak menyilaukan membantu menciptakan suasana yang tenang, sehinngga konseli merasa kerasan di ruang konseling (Winkel dan Hastuti, 2012:353). b. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan
dilihat dari Penataan Ruangan di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat dari Penataan Ruangan di MTsN Model Padang berada pada kriteria tinggi ada 59 orang peserta didik dengan persentase 63,44%. Dapat disimpulkan bahwa tinggi faktor ekternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi faktor yang mempengaruhi semakin tinggi minat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:354) seluruh perabot hendaknya sesuai, misalnya kedua tempat duduk memungkinkan untuk duduk dengan enak sampai agak lama. Susunan tempat duduk konselor dan konseli sebaiknya sedemikian rupa, sehingga konseli duduk agak ke samping di sisi kiri atau kanan meja dan tidak duduk berhadapan langsung dengan konselor. Sementara dalam pelaksanaan layanan konseling perorangan duduk klien berhadapan dengan konselor membuat klien gugup saat konseling berhadapan langsung dengan konselor. c. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat dari Bentuk Ruangan yang Memungkinkan Pembicaraan Secara Pribadi di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat dari bentuk ruangan yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria tinggi ada 38 orang peserta didik dengan persentase 40,86%. Dapat disimpulkan bahwa tinggi faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dipengaruhi oleh bentuk ruangan yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi. Artinya
semakin tinggi faktor yang mempengaruhi ini menunjukan semakin berminat pesrta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:345) pembicaraan di dalam ruang tidak boleh dapat didengarkan orang lain di luar ruang dan orang lain tidak boleh dapat melihat ke dalam, paling Rendah tidak dapat melihat konseli dari depan. d. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat Konselor Berpakaian Rapi di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat konselor berpakaian rapi di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria tinggi ada 47 orang peserta didik dengan persentase 50,54%. Dapat disimpulkan bahwa tinggi faktor kerapian konselor dalam berpakaian mempengaruhi peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. artinya semakin tinggi faktor yang mempengaruhi, ini menunjukan bahwa semakin tinggi minat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. Kerapian dalam bepakaian sudah menimbulkan kesan pada konseli bahwa dia dihormati dan sekaligus menciptakan suasana yang agak formal (Winkel dan Hastuti, 2012:345). e. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat dari Kerapian dalam Menata Segala Barang yang Terdapat di Ruang dan Atas Meja Konselor di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat dari kerapian dalam menata segala barang yang terdapat di ruang dan atas meja konselor di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria tinggi ada 48 orang peserta didik dengan persentase 51,61%. Dapat disimpulkan bahwa tinggi faktor eksternal yang
mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat dari kerapian dalam menata segala barang yang terdapat di ruang dan atas meja konselor. Semakin tinggi faktor yang mempengaruhi maka semakin berminat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:345) ruangan yang kelihatan tidak diatur dengan rapi, berkas-berkas yang berserakan dimanamana dan ruang yang tidak bersih, mudah menimbulkan kesan bahwa konselor adalah orang yang tidak tidak tahu disiplin diri dan sopan santun terhadap tamu. f. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat Penggunaan Sistem Janji di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat penggunaan sistem janji di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria cukup tinggi ada 46 orang peserta didik dengan persentase 49,46%. Dapat disimpulkan faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat penggunaan sistem janji berada pada kategori cukup tinggi. Artinya cukup tinggi peserta didik yang menjadikan penggunaan sistem janji sebagai faktor yang mempengaruhi maka cukup tinggi pula minat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:345) konselor membuat janji dengan orang yang ingin menghadap, pada hari apa dan pada jam berapa mereka dapat bertemu, janji itu dicatat dalam buku agenda supaya tidak terlupakan. g. Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik Dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan Dilihat Konselor Menyisihkan Buku, Catatan, Kertas Di Atas Meja pada Saat Konseli Datang untuk Konseling di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan
konseling perorangan dilihat konselor menyisihkan buku, catatan, kertas di atas meja pada saat konseli datang untuk konseling di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria cukup tinggi ada 38 orang peserta didik dengan persentase 40,86%. Dapat disimpulkan faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat konselor menyisihkan buku, catatan, kertas di atas meja pada saat konseli datang untuk konseling berada pada kriteria cukup tinggi. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:345) tindakan menyampaikan pesan kepada konseli bahwa seluruh perhatian konselor tercurah pada konseli. h. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Konseling Perorangan dilihat Tidak Terpasang Peralatan Rekaman, Berupa Alat Rekaman atau Video di MTsN Model Padang Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan dilihat dari tidak terpasang peralatan rekaman, berupa alat rekaman atau video di MTsN Model Padang yang berada pada kriteria cukup tinggi 44 orang peserta didik dengan persentase 47,31%. Artinya cukup tinggi peserta didik yang menjadikan faktor tidak terpasang peralatan rekaman, berupa rekaman atau video sebagai faktor yang mempengaruhi minatnya untuk mengikuti layana konseling peroranagn. Jadi dapat disimpulkan bahwa ruangan yang ada alat perekam akan mempengaruhi minat peserta didik untuk konseling, dengan tidak adanya alat perekam di ruang konseling akan meningkatkan minat dalam mengikuti layanan konseling perorangan karena terjaga kerahasiaannya. Menurut Winkel dan Hastuti (2012:355) bahwa peralatan rekaman cenderung menghambat konseli dalam mengekspresikan diri, biarpun konseli memberikan izin untuk merekam pembicaraan. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi minat
peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan, yaitu: 1. Faktor internal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan termasuk pada kategori tinggi.s 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan konseling perorangan termasuk pada kategori tinggi. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, saran peneliti adalah kepada : 1. Peserta didik, agar lebih meningkatkan minat dalam mengikuti layanan konseling perorangan. 2. Guru BK, agar dapat memberikan layanan informasi secara klasikal terkait dengan layanan konseling perorangan sehingga peserta didik berminat untuk mengikuti layanan konseling perorangan. 3. Pihak sekolah, agar dapat menciptakan tempat yang strategis bagi peserta didik untuk mengikuti layanan konseling perorangan dan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar. 4. Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat membentuk calon konselor yang lebih professional sehingga peserta didik berminat untuk melakukan konseling. 5. Peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya dengan meneliti berbagai variabel yang berbeda variabel penelitian ini. KEPUSTAKAAN 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: FIP UNP. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Winkel dan Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Yusuf,
A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.