“GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT???” (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang)
A. Pendahuluan Guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut menjadi tenaga profesional membawa konsekuensi tersendiri, setiap guru harus menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas dalam proses pembelajaran kepada semua peserta didik, diantaranya: keahlian, guru harus ahli dalam menguasai materi, kemahiran, mahir dalam mengolah pembelajaran, cakap, dalam memenuhi standar mutu menjadi seorang guru, mengetahui kode etik, jangan hanya hafal secara lisan tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat, dan akhirnya mendapat sertifikat profesi sebagai tenaga pendidik yang profesional, sesuai dengan yang dikehendaki dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas); serta dalam Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, inti dari kedua Undang-Undang tersebut menurut interpretasi saya aplikasinya adalah, guru berkedudukan sebagai tenaga profesional dan itu harus tertanam dalam jiwa agar mampu dan berkeinginan untuk selalu meningkatkan: tanggung jawab pribadi, agar dapat mengenal,memahami dan mengembangkan diri, tanggung jawab sosial, guru mampu berinteraksi secara efektif di lingkungannya dan dapat memberikan kebaikan kepada orang lain, tanggung jawab intelektual, guru harus merasa wajib untuk meningkatkan penguasaan keterampilan dan up to date dalam pengetahuan untuk menunjang keprofesionalannya, tanggung jawab spiritual dan moral, maksudnya adalah dari penampilan, perkataan, dan tingkah laku guru harus mencerminkan akhlakul karimah dan tidak menyimpang dari norma, serta guru harus memiliki tanggung jawab kesejawatan, ramah tamah dan rasa kebersamaannya menyenangkan bagi teman kerjanya.
Jika guru telah berupaya melakukan hal tersebut diatas, tentu mudalah bagi guru untuk mengembangkan profesinya, dimana seorang guru jika ingin mengembangkan profesinya, haruslah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, yaitu, Kompetensi Pedagogik, inti dari kompetensi ini adalah guru harus mampu merancang hingga mampu mengaktualisasikan potensi peserta didiknya, Kompetensi Kepribadian, guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, wibawa, ramah dan menyenangkan serta diteladani bagi semua peserta didik, Kompetensi Sosial, maksudnya guru mampu bergaul efektif dengan semua komponen Madrasah, terakhir kompetensi yang harus dimiliki guru adalah Kompetensi Profesional, dan kompetensi inilah yang masih belum terlalu dieksplor oleh para guru kita, selama ini guru hanya menjalani rutinitas keprofesionalannya mengutamakan bidang pemahaman, menguasai substansi keilmuan bidang yang diajarkannya, guru masih sedikit yang mengeksplor kemampuannya dalam bidang kajian kritis, penelitian dan yang berhubungan dengan kemampuan menulis, dan poin inilah yang masih banyak kosong dalam form angka kredit yang diajukan guru untuk kenaikan pangkat, mengapa demikian dan apa hanya menulis laporan penelitian tindakan kelas saja yang dapat menambah nilai pengembangan profesi, dalam artikel sederhana ini, saya akan mencoba menguraikannya dalam lingkup pemahaman saya yang terbatas.
B. Pembahasan Guru yang profesional adalah guru yang tidak menyia-nyiakan haknya untuk naik pangkat secara berkala, dan setiap unsur diusahakannya untuk dipenuhi, kumpulan dokumen yang dapat disiapkan oleh guru untuk angka kredit kenaikan pangkat adalah: a. Kualifikasi Akademik; b. Pendidikan dan Pelatihan; c. Pengalaman Mengajar;
d. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran; e. Penilaian dari Atasan dan Pengawas f. Prestasi Akademik; g. Karya Pengembangan Profesi; h. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah; i. Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial; j. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan. Dari unsur-unsur di atas yang salah satu yang sulit bagi guru untuk dipenuhi oleh guru yang akan naik pangkat adalah Pengembangan Profesi, yang meliputi: Karya Tulis/Karya Ilmiah (KTI) di bidang pendidikan, dan bidang ini dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam kegiatan, yaitu: a. karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey atau evaluasi di bidang pendidikan b. karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendidri di bidang pendidikan c. tulisan ilmiah populer (artikel) di bidang pendidikan yang diselaraskan melalui media d. prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah e. buku pelajaran atau modul f. diktat pelajaran g. Karya terjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.
Adapun pedoman untuk perhitungannya adalah No
UNSUR
SUB UNSUR
Pengemb angan Profesi
1. Melaksanaka n keg. Karya tulis/ilmiah di bidang pend.
BUTIR
UKRN.PE NILAIAN Setiap karya
ANGKA KRIDIT 4
b. Karya tulis/artikel yang diterbitkan oleh kementerian/departem en secara nasional
Setiap karya
3
c.Karya tulis yang diterbitkan tingkat provinsi
Setiap karya
2
d. Karya tulis yang diterbitkan tingkat kab/kota
Setiap karya
1
e. Hasil penelitian yang di terbitkan dan di arsipkan di perpustakaan
Setiap karya
4
f. Makalah/modul yang dipublikasikan/ disimpan diperpustakaan
Setiap karya
2
g. Artikel/makalah yang hanya dipublikasikan tingkat sekolah
Setiap karya
1
a. Karya ilmiah/penelitian, pengkajian, survey, evaluasi bid. Pend. Yang dipublikasikan dalam bentuk buku disahkan oleh BSNP
B. Penutupan Dari angka kredit yang tercantum dalam tabel di atas cukup menggiurkan untuk guru mulai memenuhi unsur pengembangan profesi dengan membuat karya tulis, dan guru dapat memulai membuat tulisan berupa artikel sederhana tentang dunia pendidikan, pembelajaran, keagamaan dan masalah umum yang dapat menjadi ide menulis, serta kita
patut bersyukur Kementerian Agama telah memfalitasi guru untuk mempublikasikannya melalui web site Kementerian Agama, dan ketika guru membutuhkannya untuk berkas naik pangkat dapat di print out atau jika dimuat juga di majalah dapat di fotocopy dan semuanya dibuat lembar pengesahan dari kepala madrasa atau atasan serta pejabat yang berwenang lainnya. C. Sumber Referensi - Tim penilai Angka Kredit. Panduan Sistem Kenaikan Pangkat Jabatan Guru. Departemen Agama RI, 2008 - Tim Perumus Pedoman Perhitungan Angka Kredit. Pedoman Perhitungan Angka Kredit Kegiatan karya Ilmiah Profesi Guru. Kementerian Agama Provinsi Sum-Sel, 2010