Pelajaran 4
• Gembala Jemaat adalah pemimpin regu, untuk memberikan sokongan rohani dan arah pada jemaat • Ketua Jemaat penolong Pendeta dalam kepemimpinan
• Pendeta di pilih, ditugaskan dan bertanggung jawab kepada Konferes/Daerah setempat • Ketua dipilih, ditugaskan dan bertanggungjawab kepada jemaat setempat
• Baik Pendeta dan Ketua Jemaat adalah pemimpin di dala jemaat yang mengatur kegiatan-kegiatan jemaat • Itu sebabnya mereka harus bekerja sama, Karena mereka adalah pasangan yang istimewa dalam pelayanan
• Pendeta harus mendedikasikan waktunya untuk melatih para ketua dalam jemaat mereka. • Waktu yang ideal melatih adalah segera setelah pemilihan pegawai jemaat setiap tahun. (dapat memanggil Dept. Daerah atau Konferens untuk membuat seminar di gereja) • Kurikulumnya : Administrasi gereja, Pemeliharaan jiwa, Kepemimpinan di kebaktian, Berkhotbah, Perlawatan.
• Pendeta harus berbagi tanggungjawab dengan Ketua • Jika pendeta letih dalam menjalankan pelayanan, maka hal itu hanya menunjukkan ketidakefektifan dalam berbagi kerja • Semakin banyak tanggung jawab dibagikan, semakin cepat pertumbuhan gereja terjadi • Pendeta yang tidak membagi tanggungjawab dengan Ketua akanmenjadikan ketua kecewa dan malas
• Pendeta harus memprioritaskan waktu untuk pertemuan rutin dengan para Ketua Jemaat • Dapat diatur waktunya, Sebelum kebaktian Sabat, atau setelah kebaktian Sabat, atau mencari waktu yang tepat, boleh sebulan sekali.
1. Perkembangan kerohanian pribadi 2. Laporan dari para ketua 3. Jadwal berkhotbah, beritahukan kepada ketua dimana Pendeta berada sepanjang masa Triwulan tersebut 4. Pembagian bahan-bahan ajar 5. Mengumpulkan ide, pendapat dan program-program jemaat 6. Evaluasi, kegiatan-kegiatan atau agenda yang sudah berjalan
• Pendeta harus mengatur waktu dengan baik dengan Ketua untuk bekerja Bersama-sama • Karena para Ketua seringkali adalah orang-orang sibuk maka banyak diantara mereka yang tidak melakukan tugasnya, ini akan menjadi tugas berat bagi Pendeta. • Itu sebabnya dalam pemilihan perlu diingatkan bahwa orang yang dipilih menjadi Ketua adalah orang yang mau meluangkan waktunya untuk pelayanan walaupun ditengah kesibukan
• Tidak ada pendeta yang baik dan pintar dalam semua hal, sedangkan jemaat membutuhkan seorang Pendeta yang “superhero” • Para Ketua harus bekerja sama dengan Pendeta dan mengenal kekuatan Pendetanya, alau menolong mereka mengorganisasi jemaat untuk memperolh manfaat dari kekuatan-kekuatan yang anggota itu miliki.
• Roma 12 mengajarkan bahwa bagian tubuh yang lemah harus diberi perhatian khusus oleh anggota tubuh yang kuat lainnya • Bagian dimana Pendeta lemah kiranya dapat di imbangi dengan kekuatan yang dimiliki Ketua, dan disini diperlukan sukarela darti Ketua • Jika ini dilakukan maka akan menjadi pasangan yang ideal
• Pendeta dan keluarga membutuhkan Ketua Jemaat yang menerima dan menyenangi mereka, tanpa kekaguman atau prasangka, untuk menjadi teman bagi mereka • Walaupun Pendeta adalah Gembala, tetapi mereka juga adalah Domba yang membutuhkan pengembalaan. • Sekretaris Kependetaan Daerah/Konferens dapat menjadi penasihan dan guru rohani mereka, tetapi sokongan utama harus selalu datang dari lingkungan orang percaya setempat (jemaat) yang dipimpin oleh Ketua
Tidak mudah bagi Pendeta untuk menerima bantuan pengembalaan dari orang yang mereka gembalakan, tetapi riset menunjukkan bahwa mereka yang bekerja sebagai penolong adalah orang yang paling rentan terhadap ketegangan, sehingga mereka sendiri juga perlu untuk menerima pertolongan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menerima sifat kemanusiaan mereka Menjadi penyemangat bagi Pendeta (Barnabas) Jadilah Pendengar Menyokong secara publik. Adakan hari Pendeta setahun sekali Mengatasi konflik jemaat Sokong dan kuatkan pasangan Pendeta
Panggilan untuk menjadi ketua jemaat adlah panggilan dari Allah, dan gereja mengakui karunia itu dan memilih untuk tanggung jawab itu
Walaupun di panggil Allah, seorang Ketua tidak punya posisi resmi atau wewenang di gereja, kecuali dipilih Jemaat. Jabatan Ketua tidak boleh diberikan kepada orang yang menginginkan kedudukan itu sebagai cara untuk meningkatkan pengaruh, dan kerohanian mereka.
Baca 1 Timotius 3:1-7
• Seorang yang tak bercacat. Yang artinya memiliki reputasi yang baik (nama baik), yang dalam dirinya tidak ditemukan satu kesalahan. Memiliki karakter yang baik dimata Tuhan. • Kehidupan keluarganya baik (suami dari satu istri), artinya, bebas dari poligami, menjunjung tinggi kesetiaan dan kesucian hubungan suami istri, tidak ada penyelewengan dalam keluarga.
• Dapat menahan diri. Kata Yunani yang sama ini dalam Titus 2 :2 diterjemahkan “hidup sederhana”. Berarti memiliki pengendalian diri yang tinggi dalam berbagai segi kehidupan. • Bijaksana, pengertiannya dalam bahasa Yunani adalah: keseimbangan pemikiran yang ideal yang tak pernah terpengaruh dengan hal-hal yang ekstrem. • Sopan, berkelakuan sopan atau “tertib” dan “anggun”. Suatu sifat yang dihasilkan dari kelakuan yang tertib. Memiliki tata krama yang baik dalam pergaulan.
• Suka memberi tumpangan. Kata Yunaninya berarti “mencintai orang-orang yang belum dikenal”. • Cakap mengajar orang. Mampu mengajar kebenaran Firman dengan benar dan tidak sesat. • Bukan peminum atau pecandu alkohol. Orang percaya seharusnya bukanlah orang yang gemar terhadap minuman yang memabukkan.
• Dipilih untuk jangka waktu satu atau dua tahun, jemaat dapat memilih kembali tetapi bukan suatu keharusan • Memiliki penyerahan diri yang penuh kepada Allah. • Teladan bagi para anggota • Memelihara hubungan keluarga yang utuh • Mendukung doktrin gereja • Murni secara seksual • Mengatasi prasangka kesukuan • Teladan dalam memberi • Memimpin anggotanya dengan baik
Bentuk penunjukkan yang diakui untuk suatu kedudukan tertentu dan pengakuan wewenang seseorang dalam jabatan itu. Menerima pengurapan berarti anda bukan lagimilik anda sendiri.
1. Pendeta atau pelayan Injil dipanggil untuk berkhotbah, mengajar, memberikan pelayanan rohani kepada anggota jemaat (1 Tim 4:14; 2 Tim 4:1-5) 2. Ketua jemaat yang dipanggil untuk memimpin dan melayani jemaat (penilik) (Kisah 14:23; 20:17; Tit 1:5; 9:1; 1Tim 3:2,5) 3. Diakon dipanggil untuk memperhatikan kebutuhan fisik jemaat dan anggotanya, memberikan kepemimpinan khusus dalam pekerjaan social mereka (Fil 1:1; Kis 6:1-6; 1 Tim 3:2,50
1. Panggilan Allah bagi seseorang untuk pelayanan istimewa 2. Dukungan Allah bagi orang tersebut untuk pelayanan dengan menyediakan karuni rohani yang diperlukan 3. Pengakuan dan penghargaan jemaat akan panggilan Allah dan pernyataan kerelaannya untuk mengikuti kepemimpinan orang tersebut
• Uapacara yang suci • Dijaga untuk tetap sederhana • Dilaksanakan oleh Pendeta yang diurapi • Harus di depan jemaat yang dipimpinnya
• Menjadi kepemimpinan hamba dan bukan tuan • Diakui oleh konferens setempat sebagai pemimpin • Dapat memimpin perjamuan suci • Dapat memimpin acara penguburan • Meminta daerah mengatur acara baptisan • Tidak boleh memimpin acara pernikahan • Pengurapan itu untuk selamanya, diakui sepanjang hidup ketua jemaat itu, kecuali jika ia murtad