Foto oleh M Rauful Mizan
Penulis Amalia Shalihah Gemi Pamula Raden Cindy Vina Rizkawati Zamzam I’lanul Anwar Fotografer Erwin Faizal Fiary P H Hendra Nugraha Maulidiyah Utami M Rauful Mizan Reni Muliani Tata Letak Vina Rizkawati Desain Sampul Zamzam I’lanul Anwar
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Gedung Biologi (D2), Jatinangor, Sumedang 45363 website: www.himbiounpad.wordpress.com e-mail :
[email protected]
1
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
CONTENTS Daftar Isi .................................................................................................... 2 Pengantar Pembimbing .............................................................................. 3 Pengantar Redaksi ...................................................................................... 4 Ucapan Terima Kasih ................................................................................. 5 Mengenal Kupu-kupu Lebih Dekat ............................................................ 8 Morfologi Kupu-kupu .............................................................................. 12 Klasifikasi Kupu-kupu ............................................................................. 14 Habitat Kupu-kupu di Kampus Unpad Jatinangor ................................... 17 Perilaku dan Tingkah Laku ..................................................................... 19 Manfaat Kupu-kupu ................................................................................ 21 Lokasi Kupu-kupu di Kampus Unpad Jatinangor ................................... 22 Mengamati dan Mempelajari Kupu-kupu ................................................ 29 Panduan Identifikasi Kupu-kupu di Kampus Unpad .............................. 31 Daftar Keanekaragaman Kupu-kupu di Kampus Unpad Jatinangor ........ 41 Daftar Pustaka ......................................................................................... 42 Indeks ....................................................................................................... 43 Biografi Penulis ........................................................................................ 44
2
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
3
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
3
4
4
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas karuniaNya dan rahmat-Nya, buku “Kupu – kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor” dapat selesai. Buku ini tidak lepas dari bantuan dosen dan rekan yang membantu dalam pengambilan data maupun dalam pembuatan buku. Terima kasih kepada bu Nurullia Fitriani, S.Si., MT., selaku pembimbing dalam pembuatan buku ini. Bapak Hikmat Kasmara, Drs., M.Si., yang telah memberi saran dalam pengambilan data di lapangan dan bapak Joko Kusmoro, Drs., yang telah memberi saran – saran dalam pembuatan buku. Terima kasih kepada rekan – rekan yang telah berpartisipasi dalam acara “Inventarisasi Kupu-kupu di Unpad” tahap 1 dan 2. Tanpa bantuan kalian, data kupu – kupu se-Unpad tidak dapat terkumpul dengan baik. Terima
kasih
kepada
Biro
Dazzlight
Himbio
Unpad
yang
telah
berpartisipasi dalam acara “Butterfly Watching” sehingga didapatkan dokumentasi foto-foto kupu – kupu yang ada di Unpad dan Divisi Floring Himbio Unpad yang telah membantu kami dalam mengidentifikasi jenis tumbuh-tumbuhan. Terima kasih kepada senior, Kang Adlan, dan Kang Cahyo, yang bersedia mengisi materi inventarisasi kupu-kupu, serta Kang Chaqi, Kang Badrun, dan Kang Hendra yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengajari kami bagaimana cara memotret objek bergerak dengan baik dalam acara “Butterfly Watching”. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih
pada
menggunakan
Hiroshi foto
HORI,
PhD.,
metamorfosis
yang Papilio
telah
mengizinkan
polytes
yang
kami
telah
ia
dokumentasikan.
5
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
“Just when the catterpillar thought the world was over, it became a butterfly.”
–Anonymous
6
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Hypolimnas bolina yang sedang menikmati nektar bunga Kaliandra (Calliandra portoricensis). Foto oleh Hendra Nugraha.
7
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Kupu-kupu, siapa yang tak kenal dengan hewan cantik nan anggun yang satu ini. Kupu-kupu dengan mudah menarik perhatian kita saat ia mengepakkan sayapnya yang indah. Selain cantik, kupu-kupu juga merupakan salah satu serangga yang tidak berbahaya bagi manusia. Sebagai hewan yang tergolong dalam invetebrata, kupukupu memiliki keindahan tersendiri. Tak jarang
keberadaannya
selalu
menarik
Gbr 1.1. Orsotriaena medus yang sedang hinggap. Foto oleh Hendra Nugraha.
perhatian umum. Dalam ilmu taksonomi kupu-kupu termasuk kedalam kelas insekta (serangga) dan masuk ke dalam ordo Lepidoptera (Lepis: sisik, pteron: sayap) atau ‘serangga dengan sayap yang bersisik’. Penyebaran kupu-kupu terdapat di seluruh permukaan bumi, kecuali di daerah beriklim dingin kupu-kupu jarang dijumpai, karena tubuh kupu-kupu berdarah dingin (poikilotermis) yang berarti suhu tubuhnya dipengaruhi lingkungan sekitarnya. Diperkirakan jumlahnya mencapai dua puluh delapan ribu di seluruh dunia. Sebagai orang awam, terkadang kita sulit untuk membedakan kupu-kupu dan ngengat. Perbedaan mendasar yang membedakan kupu-kupu dengan ngengat adalah kupu-kupu pada umumnya aktif di siang hari (diurnal), sedangkan ngengat pada umumnya aktif di malam hari (nokturnal). Kupu-kupu hinggap dengan menegakkan sayapnya, sedangkan ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu umumnya memiliki sayap yang berwarna cerah dan cemerlang, sedangkan ngengat pada umumnya memiliki sayap yang berwarna gelap dan kusam.
8
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Gbr 1.2. Macam antena dalam ordo lepidoptera (Quinn & Klym, 2009): (a) Antena kupu-kupu (b) Antena ngengat
Kupu-kupu aktif melakukan aktivitasnya pada siang hari dan pada malam hari kupu-kupu beristirahat diantara pepohonan. Biasanya pada siang hari kupu-kupu mencari makanan dan melakukan proses reproduksi. Dalam mencari makanan, biasanya kupu-kupu melakukannya secara individual (soliter), tapi terkadang juga terlihat kupu-kupu jantan dan betina yang terbang berpasangan untuk mencari makanan. Sumber makanan kupu-kupu pada umumnya berupa nektar atau pollen dari bunga karena pada nektar dan pollen terdapat gula, natrium, dan mineral lainnya yang berguna untuk proses reproduksi. Tapi pada beberapa spesies tertentu terkadang memakan getah pohon, buah yang membusuk, ataupun kotoran untuk mendapatkan garam dan nutrisi lebih. Kupu-kupu memiliki probosis atau mulut penghisap (pro: sebelum dan bosko: memberi makan) yaitu mulut menggulung yang mengalami perpanjangan yang berguna untuk menghisap makanan.
Gbr 1.3. Kupu – kupu dari genus Euploea yang sedang menjulurkan proboscisnya untuk menghisap nektar tanaman asteraceae. Foto oleh Maulidiyah Utami.
9
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Kupu-kupu memiliki siklus hidup yang unik, karena selama hidupnya kupu-kupu mengalami metamorfosis melewati empat tahapan yang berbeda. Kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang holometabola atau bermetamofosis sempurna. Daur hidup kupu-kupu meliputi telur, larva, pupa, dan kupu-kupu dewasa. Proses metamorfosis terjadi cukup lama dan panjang, tetapi sederhana. Satu hal unik lain dari kupu-kupu yaitu ketika meletekkan telurnya, kupu-kupu tidak bisa meletakkan telurnya secara sembarangan, kupu-kupu meletakkan telur-telurnya di dedaunan (biasanya di bawah permukaan daun, tapi ada juga yang diatas permukaan daun). Hal ini berguna nantinya pada saat telur kupu-kupu menetaskan telurnya, dedaunan itu menjadi sumber makanan (host plant) larva hingga mencapai fase dewasa.
Gbr 1.4. Metamorfosis dari Papilio polytes dibagi menjadi 4 tahap yaitu telur, larva, pupa, dan imago (Hori, 2004) : (a) telur; (b) instar 1; (c) instar 2; (d) instar 4; (e) instar 5 awal; (f) instar 5 akhir; (g) prepupa; (h) pupa; (i) Papilio polytes f. cyrus; (j) Papilio polytes f. polytes.
10
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Ketika menjadi larva, kulit luarnya tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, maka untuk mengikuti ukuran tubuh yang semakin besar larva akan melakukan molting (pergantian kulit). Jumlah pergantian kulit pada saat larva umumnya terjadi 4-6 kali, dan periode antara pergantian kulit disebut instar. Larva kupu-kupu memiliki bentuk yang bervariasi, pada umumnya berbentuk silindris, tapi terkadang mempunyai rambut, duri atau filamen. Pada saat fase pupa bila dilihat dari luar seperti mengalami periode istirahat, padahal di dalam pupa sedang terjadi proses perubahan menjadi fase imago atau kupu-kupu dewasa. Pupa pada umumnya keras, halus, dan berupa struktur tanpa anggota tubuh dengan warna hijau, coklat, atau menyesuaikan dengan warna lingkungan disekitarnya (berkamuflase). Pada saat keluar dari pupa kupu-kupu akan mengeringkan sayapnya yang basah dan kusut terlebih dahulu untuk dapat merentang dengan sempurna hingga siap terbang. Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang sering melakukan migrasi. Migrasi kupu-kupu biasanya dilakukan secara musiman dan dilakukan melibatkan banyak individu. Jarak migrasi kupu-kupu bervariasi. Sebagai contoh adalah kupu-kupu monark yang bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh. Pada musim semi ribuan kupu-kupu monark terbang ke barat menuju California dan Meksiko. Dan pada musim panas terbang sejauh 4828 kilometer melalui Amerika Serikat dan Kanada. Terkadang individu yang bermigrasi dalam satu arah tidak kembali dan generasi selanjutnya mungkin bermigrasi ke arah yang berbeda.
11
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Berbicara tentang kupu – kupu, tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas dari morfologi tubuhnya. Seperti serangga lainnya, tubuh kupu-kupu dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
7
Gbr 2.1. Morfologi Kupu – Kupu (Quinn & Klym, 2009)
A.
Head (kepala) : Pada bagian ini terdapat mulut, dan sepasang alat sensor berupa antena. Bentuk mulut seperti tabung yang menggulung (mirip belalang gajah), bentuk yang seperti ini untuk mengambil sari – sari bunga. Bagian kepala ini juga untuk sumber informasi.
B.
Thorax (rongga dada) : Terdiri dari 3 (tiga) ruas badan yang merupakan tempat tumpuan 3 (tiga pasang kaki, dan juga terdapat sayap sebanyak 4 (empat) buah (dua pasang) dan dilengkapi dengan otot – otot yang berfungsi umtuk menggerakan sayap dan kaki kupu - kupu.
C.
Abdomen (perut) : Fungsi bagian ini adalah sebagai saluran pencernaan, dan tempat alat vital lainnya, seperti jantung, alat kelamin, serta organ – organ reproduksi, yang semuanya terletak di perut .
Selain itu , kupu – kupu memiliki bagian tambahan ,seperti : 1.
Mata kompon (Compound Eye) – mata kompon kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti halnya pada mata kompon serangga
12
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna merah, hijau dan kuning saja. 2.
Probosis (Proboscis) – kupu-kupu dewasa menghisap nektar bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan digulung melingkar seperti selang air.
3.
Palp labial (Labial palps) – palp labial membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu itu merupakan makanan atau bukan.
4.
Sayap depan (Forewing) – for wing adalah sepasang sayap yang berada di bagian atas.
5.
Sayap belakang (Hindwing) – hind wing adalah sepasang sayap yang berada di bagian bawah.Pada famili Papilionidae dan beberapa famili lain kita dapat melihat adanya perpanjangan sayap belakang yang menjuntai, menyerupai ekor. Karena itulah famili Papilionidae sering juga disebut sebagai “Swallowtails”.
6.
Kaki (Legs) – kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang ditengah, dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan" kandungan kimia pada tempatnya hinggap.
7.
Antena – Antena merupakan alat sensor yang terdapat di kepala serangga dewasa, berjumlah sepasang Antena ini digunakan untuk mencium dan sebagai pengatur keseimbangan. Kupu-kupu mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai antennal club.
13
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Klasifikasi ordo Lepidoptera, yang biasanya dianggap sebagai kupu – kupu memiliki 3 superfamili besar, yaitu Hedyloidea, Hesperioidea, dan Papilionoidea. 1. Superfamili Hedyloidea Super famili ini hanya memiliki satu famili, yaitu Hedylidae. Ia bersaudara dengan superfamili kupu-kupu Papilionoidea dan Hesperioidea. 2. Superfamili Hesperioidea Super Famili ini hanya memiliki satu famili, yaitu Hesperideae. Famili sering kali disalah pahamkan sebagai jenis dari kelompok ngengat. Famili ini
berukuran
sedang.
Sayap
umumnya berwarna coklat dengan bercak putih atau kuning. Dapat terbang cepat dengan sayap yang
Gbr 3.1. Jenis yang Termasuk Dalam Famili Hesperidae. Foto oleh Vina Rizkawati.
relatif pendek. Jenis dari famili ini biasanya mulai aktif pada kondisi cahaya masih remang-remang (Krepuskuler). Larva dari kupu-kupu ini biasana menggulung daun dan memakan daun inangnya dari dalam. Tumbuhan yang merupakan pakan ulatnya, antara lain berasal dari famili: Myristiceae, Lauraceae dan Combretaceae. Superfamili Hesperioidea memiliki ciri – ciri seperti berikut : Larva bersifat fitofag dan relatif bertubuh halus. Larva mempunyai perilaku mengikatkan dedaunan (makanan) untuk membentuk tempat perlindungan dimana pupasi berlangsung. Imago umumnya kupu-kupu bertubuh gemuk. Beberapa spesies umum termasuk silver spotted skippers pada legum dan tawny skippers pada rerumputan.
14
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
3. Superfamili Papilioniodea Superfamili kelompok ini dibagi menjadi lima famili yang masing – masingnya memiliki karakteristiknya sendiri. Diantaranya adalah:
Famili Papilionidae
Gbr 3.2. Papilio memnon betina (kiri) dan Graphium doson (kanan) dari famili Papilionidae. Foto oleh M Rauful Mizan (kiri) dan Vina Rizkawati (kanan).
Kupu-kupu kelompok ini kebanyakan berukuran
sedang sampai besar
dengan warna yang merah, kuning, hijau dengan kombinasi hitam dan putih. Pada beberapa jenis sayap belakangnya memanjang membentuk bangunan mirip ekor dan terbang lambat mirip burung layang- layang. Oleh karena itu sering disebut dengan kupu-kupu sayap burung birdwing atau swallow tails.
Famili Pieridae Ciri
khas
yang
paling
membedakan famili ini dengan famili yang lainnya adalah warna tubuhnya yang kebanyakan berwarna putih, kuning atau oranye. Setiap jenis kupu-kupu dari famili ini memiliki perilaku yang berbeda-beda. Jenis pieridae biasanya menarik perhatian karena terbang dalam kelompok dan
Gbr 3.3. Leptosia nina yang sering terbang dengan rendah. Foto oleh Erwin Faizal.
berjumlah banyak. Tumbuhan yang menjadi pakan dari ulat pada kelompok ini berasal dari famili Fabaceae, Santalaceae dan Lauraceae
15
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Famili Lycanidae Anggota kelompok ini umumnya
berukuran kecil. Berwarna biru, ungu, atau oranye dengan bercak metalik, hitam, atau putih. Biasanya jantan berwarna lebih terang daripada betina. Banyak jenis mempuyai ekor sebagai perpanjangan sayap belakang. Kupukupu ini umumnya dijumpai pada hari yang cerah dan di tempat yang
Gbr 3.4. Athene lycaenina yang sedang hinggap. Foto oleh Vina Rizkawati.
terbuka. Beberapa anggota suku ini bersimbiosis mutualisme dengan semut, di mana ulat memanfaatkan semut untuk menjaganya dari serangan parasit, dan semut mendapatkan cairan manis yang dikeluarkan pada ruas ketujuh abdomen ulat tersebut
Famili Nymphalidae
Gbr 3.5. Tanaecia palguna (kiri atas), Ariadne aridne (kiri bawah), Phaedyma columella (tengah), dan Hypolimnas bolina (kanan). Foto oleh (berturut) Vina R, Hendra Nugraha, dan Fiary.
Kupu – kupu famili ini merupakan kelompok yang paling beragam jenisnya dengan variasi pola dan bentuk sayap.. Terdapat 9 subfamili dalam famili ini, diantaranya: Biblidinae, Danainae, Morphinae, Nymphalinae, Satyrinae, Heliconinae, dll. Nama umum dari famili ini merujuk pada fakta bahwa tungkai-tungkai depan sangat menyusut (tereduksi) dan tidak ada cakar. Sehingga hanya tungkai-tungkai tengah dan belakang yag dipakai untuk berjalan.
16
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Keberadaan kupu-kupu sangat tergantung kepada daya dukung habitatnya, yaitu habitat yang memiliki komponen Hostplant dan Foodplant. Hostplant adalah tanaman inang yang menjadi makanan larva atau ulat dimana mulanya kupu-kupu meletakkan telur-telurnya dan Foodplant adalah tumbuhan yang menjadi makanan kupu-kupu dewasa. Apabila salah satu, atau bahkan kedua komponen tersebut tidak ada, maka kupu-kupu jelas tidak bisa melangsungkan kehidupannya.
Gbr 4.1. Eurema hecabe yang sedang menghisap nektar Serunai (Wedelia triloba). Foto oleh Reni Muliani.
Di
Kampus
Universitas
Padjadjaran,
banyak
lokasi
yang
merupakan habitat kupu-kupu, salah satunya Arboretum. Arboretum merupakan sebuah laboratorium lapangan besar yang didalamnya terdapat berbagai macam tumbuhan yang menjadi penyedia makanan bagi kupukupu (Foodplant), utamanya adalah tumbuhan berbunga seperti Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Bunga Soka (Ixora javanica), Kaliandra (Calliandra calothyrsus), Marygold (Tithonia deversifolia), Saliara (Lantana camara), Babadotan dan masih banyak lagi. Kupu-kupu akan terbang dari satu bunga ke bunga lainnya untuk mencari makanan, hal ini
17
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
pula
yang
menjadikan
kupu-kupu
sebagai
serangga
pembantu
penyerbukan pada tumbuhan. Ada faktor yang menyebabkan ketertarikan kupu-kupu terhadap tumbuhan atau bunga yang ia hinggapi, yang disebut Atraktan. Atraktan ini dibagi kedalam 2 jenis yaitu atraktan primer dan sekunder. Atraktan primer memberikan ketertarikan kepada kupu-kupu berupa nektar, pollen, minyak, dan substansi lain, sedangkan atraktan sekunder memberikan ketertarikan beerupa aroma yang dikeluarkan dari bunga. Kupu- kupu juga memerlukan tumbuhan yang cocok bagi makanan larvanya (Hostplant). Tumbuhan inang yang terdapat di Kampus Universitas Padjadjaran sebagai makanan larva kupu-kupu (ulat) antara lain, Durian (Durio zibethinus), Alpukat (Persea americana), Jeruk (Citrus sp.), Sirsak (Anona muricata), Kopi (Coffea sp.), Teh (Camelia sinensis), Sirih (Piper sp.), dan Mangga (Mangifera indica). Dalam jenis hostplantnya, larva kupu-kupu dibagi menjadi 2, yaitu monophagus dan polyphagus. Monophagus adalah sebutan untuk larva kupu-kupu yang hanya dapat memakan daun tumbuhan jenis tertentu, misalnya larva kupukupu Papilio memnon yang makananya adalah Jeruk (Citrus sp.). Sedangkan polyphagus adalah sebutan untuk larva kupu-kupu yang dapat memakan beberapa jenis daun tertentu. Di Kampus Universitas Padjadjaran sendiri, terdapat beberapa lokasi yang merupakan habitat kupu-kupu, yaitu Arboretum, Lapangan Parkir Dekanat FMIPA, taman Faperta-Fapet-Biologi, Asrama Padjadjaran 2, Rektorat, Kebun Sirsak, Area Peternakan-Pertanian (Kandang), PPBS, Lapangan Parkir Fikom-FIK, Lapangan Parkir FIB-FISIP, Halaman Masjid Jami Ibnu Sina, dan Stadion Jatijajar.
18
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
– Kupu-kupu
merupakan
serangga yang umumnya melakukan aktivitas pada siang hari, dan pada malamnya hari digunakan untuk beristirahat.
Aktivitas
kupu-kupu
sangat dipengaruhi oleh cuaca, pada cuaca mendung apalagi hujan akan membuat kupu-kupu enggan untuk
Gbr 5.1. Tanaecia palguna yang sedang berjemur untuk menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan sekitar. Foto oleh Vina Rizkawati.
terbang (Soekardi, 2007). Kupu-kupu biasanya melakukan aktivitas makan mengunjungi bunga pada pagi hari pukul 8.00-10.00, saat sinar matahari mulai muncul dan cukup menyinari untuk mengeringkan sayap mereka. Semakin siang, kupu-kupu akan semakin aktif terbang, dapat dilihat dari pergerakannya yang semakin lincah,
dan untuk beberapa
spesies mereka akan terbang semakin tinggi. Namun jika cuaca berkabut apalagi hujan, kupu-kupu akan enggan terbang, aktifitas makan pun akan tertunda. Selanjutnya pada siang hari, pukul 12.00-15.00 kupu-kupu akan beristirahat di tempat-tempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari yaitu di daun-daun yang teduh. Periode makan akan terjadi kembali pada sore hari pukul 15.00-17.00. Dan pada malam hari kupu-kupu akan tinggal di puncak pohon atau pada naungan untuk beristirahat dan berlindung.
Gbr 5.2. Appias olferna (kanan: jantan; kiri:betina) yang sedang kawin. Foto oleh Vina Rizkawati.
19
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Dalam kupu-kupu
hal
reproduksi,
dapat
melakukan
aktivitas kawin beberapa saat setelah
ia
kepompong.
menetas
dari
Kupu-kupu
yang
akan kawin dapat dilihat dari cara ia terbang, yaitu kupu-kupu jantan dan
betina
berpasangan,
terbang
secara
ketika
terjadi
perkawinan maka kupu-kupu akan hinggap di daun-daun pohon atau bunga-bungaan. berlangsung
antara
Perkawinan 1-2
hari
dengan cara menggantungkan diri, posisi sayap terbuka, bagian ujung abdomen jantan menjepit ujung
Gbr 5.1. Graphium agamemnon yang sedang kawin di sekitar dahan pohon. Foto oleh M Rauful Mizan.
abdomen betina. Tiga atau empat hari setelah perkawinan kupu-kupu betina siap bertelur, kupu-kupu bertelur disekitar tumbuhan pakan larva dengan meletakkanya dibawah permukaan daun. Selama hidupnya kupukupu betina menghasilkan 200 butir telur, dalam satu hari bisa bertelur 1015 butir (Sasmita, 2001).
20
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
– Kita tentu sering melihat kupu-kupu. Ketika melihatnya, kita pasti tertarik dan terpana dengan warna sepasang sayapnya yang indah. Kupukupu adalah salah satu dari beberapa jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia. Umumnya serangga itu memiliki warna yang indah dan menarik. Kupu-kupu selalu dikaitkan dengan keindahan, kebebasan, dan keajaiban hidup. Ia mampu berubah dari sesuatu yang sangat kecil menjadi sesuatu yang luar biasa. Secara ekologi kupu-kupu dapat dijadikan suatu indikator kesehatan lingkungan. Sebagai salah satu contoh, jika di suatu tempat populasi kupu-kupu sangat banyak itu mencerminkan lingkungan hidupnya masih sangat baik. Mengapa bisa demikian? Kupu-kupu sendiri merupakan bagian dari ekosistem, dan di ekosistem kupu-kupu berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keragaman hayati karena tanpa adanya kupu-kupu penyerbukan akan sulit berlangsung sehingga akan berdampak pada regenerasi tumbuhan atau regenerasi hutan oleh karena itu kupu-kupu pada dasarnya merupakan penyerbuk/polinator bunga yang baik. Selain itu kupu-kupu juga merupakan jenis serangga yang peka terhadap perubahan lingkungan, baik dari segi vegetasi maupun dari segi tingkat percemaran lingkungannya. Selain bermanfaat bagi ekosistem, kupu-kupu juga secara fisik memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia karena memiliki warna yang indah dan menarik, selain itu juga kupu-kupu termasuk salah satu jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia sehingga manusia tertarik untuk mengoleksinya. Disamping dari sisi keindahan, kupu-kupu dewasa ini banyak dibudidayakan karena para kolektor melihat kupu-kupu di pasar bisnis nilai ekonomisnya tidak bisa diremehkan.
21
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Pada bulan November – Desember 2011 dan April – Mei 2012 lalu, telah dilakukan kegiatan inventarisasi Kupu-kupu di wilayah kampus Unpad. Berikut ini merupakan peta persebaran habitat kupu-kupu tersebut:
Lima titik lokasi tersebut kami anggap sebagai lokasi habitat Kupu-kupu kampus Unpad, karena pada lokasi-lokasi tersebutlah kupu-kupu banyak dijumpai. Berikut ini merupakan deskripsi dari kelima lokasi tersebut:
22
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
– Lokasi ini berupa jalan utama yang ber-aspal. Pada jalan utama disamping fakultas Pertanian dapat dijumpai beberapa jenis kupu-kupu karena disisi jalan ini terdapat banyak pohon suku bambu-bambuan (Bambucaceae) dan Ki sabun (Filicium decifiens). Sambil terus menyusuri jalan dari fakultas pertanian ke arah barat kita akan sampai di fakultas Peternakan. Fakultas Peternakan memiliki halaman parkir yang cukup luas dikitari oleh pepohonan besar. Tepat didepan gedung 2 fakultas peternakan terdapat taman yang ditumbuhi oleh pohon jeruk purut (Citrus hystrix), Bougenville (Bougainvillea glabra) dan suku palempaleman (Arecaceae). Terdapat pula penangkaran rusa di sisi utara gedung fakultas ini. Disebelah barat dari halaman, berbatasan langsung dengan wilayah TIP (Teknologi Industri Pertanian) terdapat taman terbuka ditumbuhi rerumputan yang terawat, ditumbuhi berbagai macam tanaman seperti suku pisangpisangan, pinus (Pinus merkusii), kamboja (Plumeria sp.), mangga (Mangifera indica), suku palem-paleman (Arecaceae), Suku cemaracemaraan (Casuarinaceae).
Kupu-kupu yang dapat dijumpai yaitu: Papilio memnon, Tanaecia palguna, Mycalesis horsfieldii, Elymnias hypermnestra, Elymnias nessaea, Delias belisama, Catopsilia pomona.
Berupa lahan terbuka yang dipenuhi dengan hamparan rumput lebat serta pepohonan disekelilingnya. Pohon yang mengelilingi diantaranya
23
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
pohon Pinus (Pinus merkusii), ki acret (Spathodea campanulata), jambu air (Syzygium aqueum), dan Duranta erecta. Selain pepohonan tinggi banyak pula tanaman kecil s e p e r t i Babadotan (Ageratum conyzoides), Mimosa pudica, dan saliara (Lantana camara).
Kupu-kupu yang terlihat, antara lain Delias beliasama, Hypolimnas bolina, Orsotriaena medus, Mycalesis horsfieldii, C a t o p s i l i a p o m o na, Doleschalia bisaltidae, Graphium agamemnon, dan lain lain.
24
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Area ini terbagi atas kebun yang berumput dan Jalan beraspal yang rimbun karena pohon. Area kebun, banyak dikelilingi oleh pohon sirsak (Annona muricata).Tanaman lain yang dapat ditemukan yaitu tanaman rerumputan seperti T h u n b e r g i a a l a t a, Ageratum conyzoides dan Mimosa pudica. Area jalan, dikelilingi oleh pepohonan seperti pohon daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), d a n kayu manis (Cinamomum sp.) Berbagai spesies kupu-kupu yang dapat ditemukan di lokasi ini, diantaranya: Ariadne ariadne, J u n o n i a o r y t h y a, Graphium d o s o n, A p p i a s o l f e r n a, Tanaecia palguna, Graphium agamemnon, Danaus Chrysippus, C a t o p s i l i a p o m o n a, Melanitis leda, dan banyak lagi.
25
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
– Berupa jalan utama yang diapit oleh gedung dan lapangan berumput. Meski merupakan sisi jalan dari gedung, kawasan ini banyak ditumbuhi oleh pepohonan, diantaranya Pohon kayu manis (Cinnamomum zeylanicum), Bougenville (Bougainvillea sp.), liliacea, Euphorbia milii, babadotan (Ageratum conyzoides), biola cantik (Ficus lyrata), alpukat (Persea americana), sawo duren (Chrysophyllum cainito). Di ujung jalan ini terdapat gedung PPBS dengan taman yang terawat sehingga kupukupu banyak ditemukan disini. Berbagai tanaman menghiasi taman ini, diantaranya: Puring (Codiaeum variegatum), suku bambu-bambuan (Bambucaceae),
ki
acret
(Spathodea
campanulata),
bougenville
(Bougainvillea), dadap merah (Erythrina cristagali), suku Arecaceae, soka (Ixora javanica), teh (Camelia sinensis), suku Asteraceae, Rubiaceae dan Lauraceae.
26
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Kupu-kupu yang dapat dijumpai diantaranya: Delias belisama, Papilio memnon agenor, Elymnias hypermestra, Junonia orythya, Catopsilia pomona, Graphium doson, Appias libythea, Graphium agamemnon, Ariadne ariadne, Euploea eunice.
Merupakan wilayah hijau di kampus Unpad Jatinangor dengan luas ±12,35 ha, arboretum di limpahi oleh berbagai jenis tumbuhan. Berdasarkan persebaran habitat kupu-kupu, kawasan ini dibagi lagi menjadi 4 titik, yaitu:
Merupakan berada
dekat
kawasan dengan
yang kolam
Merupakan
ditumbuhi
yang tumbuh disini, diantaranya
Kupu-kupu
Kigelia pinata, Citrus hystrix,
dijumpai
puring,
diantaranya:
piring,
Cyperus
papyrus.
tertutup
dengan kanopi yang rapat dan
buatan. Terdapat beberapa pohon
kaca
areal
tanaman
langka.
yang pada
berada area
ini
Papilio memnon,
Graphium agamemnon, Euploea caramalzeman,
Euploea
ditemui di area ini yaitu: Papilio
mulciber,
Tanaecia
palguna,
memnon,
Graphium
doson,
Junonia
iphita,
Elymnias
Graphium
sarpedon,
Euploea
hypermnestra,
mulciber,
Tanaecia
palguna,
Orsotriaena
Kupu – kupu yang dapat
Lethe
europa,
medus,
Athyma
Junonia almana, Junonia atlites,
cama, Leptosia nina, Delias
Elymnias hypermnestra, Ariadne
belisama.
ariadne,
Catopsilia
pomona,
Eurema hecabe.
27
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Merupakan
kawasan
perkebunan yang luas ditumbuhi banyak tanaman produktif. Kupukupu yang sering terlihat di areal ini adalah:
Graphium
Graphium
agamemnon,
doson,
Graphium
sarpedon, Euploea eunice, Euploea mulciber,
Hypolimnas
bolina,
Lokasi
orithya,
Neptis
hylas,
Catopsilia pomona, Appias olferna, Delias belisama.
berupa
taman
terawat yang biasa dijadikan objek wisata. Vegetasi yang berada di kawasan
ni
diantaranya:
Pohon
kersen (Muntingia calabura), pohon kelapa,
Bougainvillea
glabra,
Bauhinia purpurea.
Junonia iphita, Junonia almana, Junonia
ini
Kupu-kupu ditemukan
yang
dapat
diantaranya:
Papilio
memnon, Graphium doson, Euploea mulciber, Doleschalia
Hypolimnas
bolina,
bisaltidae,
Junonia
almana, Junonia orithya, Melanitis leda,
Elymnias
hypermnestra,
Orsotriaena medus, Ariadne ariadne, Catopsilia pomona, Leptosia nina, Gbr 7.1. Lokasi ini banyak ditumbuhi serunai (Wedelia triloba)
28
Appias olferna, Delias belisama.
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
– Oleh M Rauful Mizan
Kupu-kupu mudah ditemukan di daerah yang memiliki vegetasi berbunga, dan biasa ditemukan pada pagi hingga sore hari. Selain itu kupu-kupu juga mudah diamati hanya dengan mata telanjang. Serangga bersisik di bagian sayap ini mudah diamati ketika menghisap nektar dari bunga, dapat pula diamati ketika hinggap untuk beristirahat. Namun untuk mempelajari kupu-kupu lebih dalam, dibutuhkan buku panduan lapangan agar membantu dalam menemukan nama jenis, kebiasaan, taksonomi dll. Dalam ilmu pengetahuan, kupu-kupu termasuk kedalam kategori entomologi atau ilmu yang mempelajari tentang serangga. Dalam setiap penelitian mengenai serangga, selalu dibutuhkan bukti penelitian mengenai jenis serangga yang diteliti. Salah satu bukti otentik yang dapat digunakan adalah bukti dokumentasi dari spesies yang diteliti.
Gbr 8.1. Tanaecia palguna. Foto oleh M Rauful Mizan.
Fotografi kupu – kupu akan sangat berguna dan menyenangkan jika ditekuni. Dengan sebuah foto, kita dapat mempelajari kupu – kupu dari jenis yang familiar hingga yang tidak familiar (unfamiliar) atau jarang kita lihat. Dengan sebuah foto juga kita dapat mempelajari bentuk, pola sayap, maupun tingkah laku kupu-kupu. Fotografi merupakan cara termudah dan penting untuk mendokumentasikan foto kupu-kupu yang telah kita temukan dalam suatu penelitian. Sehingga dengan sebuah foto kita dapat
29
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
mengidentifikasikan spesies yang ditemukan. Bukti dokumentasi yang dihasilkan haruslah dapat memuat syarat-syarat seperti berikut :
Titik fokus jelas pada objek kupu-kupu yang didokumentasikan. Titik fokus adalah tempat dimana fokus kamera berada pada tingkat maksimal. Titik fokus dalam mangabadikan kupu-kupu, lebih baik di letakkan pada daerah kupu-kupu itu sendiri, agar foto kupu-kupu tampak jelas, tidak blur dan mudah diidentifikasi menggunakan buku panduan lapangan.
Foto pada bagian sayap. Sayap kupu-kupu merupakan spot character pembeda antara spesies kupu-kupu satu dengan yang lain. Bagian sayap kupukupu merupakan bagian vital yang harus masuk dalam frame foto. Karena selain berfungsi untuk terbang, sayap juga berfungsi untuk menentukan nama jenis serta kelamin dari kupu-kupu.
Kebanyakan spesies kupu – kupu peka terhadap gerakan, bahkan sedikit gesekan daun dapat membuat kupukupu Dengan
langsung gerakan
terbang
menjauh.
lambat
sekalipun,
fotogafer hanya mampu untuk mendekat pada jarak yang tidak terlalu dekat. Untuk itulah pengamatan menggunakan kamera sangat dianjurkan. Kamera yang digunakan bisa berupa kamera digital ataupun SLR, semakin tinggi resolusi kamera semakin memudahkan dalam
Gbr 8.2. Graphium doson yang sedang hinggap. Foto oleh Zamzam.
proses pemotretan. Dengan bantuan alat sepeti tele akan memudahkan fotografer mendapatkan hasil yang lebih baik.
30
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Berikut ini, cara menggunakan halaman identifikasi jenis kupu-kupu.
Ventral view
Dorsal view
♂ Papilio memnon agenor Linnaeus Food plant: Aristolochiaceae, Magnoliaceae, Rutaceae
Sex
Species Name
Author’s Name
♂ Papilio memnon agenor Linnaeus
♀ Papilio memnon Linnaeus
Food plant: Aristolochiaceae, Magnoliaceae, Rutaceae
Food plant: Aristolochiaceae, Magnoliaceae, Rutaceae
31
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
♀ Papilio memnon ssp.
♀ Papilio memnon ssp.
Food plant: Aristolochiaceae, Magnoliaceae, Rutaceae
Food plant: Aristolochiaceae, Magnoliaceae, Rutaceae
♀ Papilio memnon distantianus Linnaeus Food plant: Rutaceae
Graphium doson C. & R. Felder Foodplant: Annonaceae, Lauraceae, Magnoliaceae
♀ Graphium agamemnon Linnaeus
♂ Graphium agamemnon Linnaeus
Food plant: Annonaceae, Bombacaceae, Caesalpiniaceae, Dioscoreaceae, Lauraceae, Magnoliaceae, Piperaceae, Rutaceae
Food plant: Annonaceae, Bombacaceae, Caesalpiniaceae, Dioscoreaceae, Lauraceae, Magnoliaceae, Piperaceae, Rutaceae
32
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Graphium sarpedon Linnaeus
♂ Papilio polytes Linnaeus
Foodplant: Annonaceae, Lauraceae, Magnoliaceae
Foodplant: Rutaceae
Papilio helenus Linnaeus Foodplant: Rutaceae
Sub-famili : BIBLIDINAE
33
Tanaecia palguna Moore
Doleschalia bisaltidae Cramer
Foodplant: Myrsinaceae
Foodplant: Acanthaceae, Moraceae
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
♂ Euthalia monina Fabricius
♀ Euthalia monina Fabricius
Foodplant: Melastomataceae
Foodplant: Melastomataceae
Neptis hylas Linnaeus
Phaedyma columella Cramer
Foodplant: Clusiaceae, Malvaceae, Moraceae, Papilionaceae, Tiliaceae, Ulmaceae
Foodplant: Clusiaceae, Papilionaceae, Sterculiaceae
Athyma cama gynea Swinhoe
Moduza procris Cramer Foodplant: Rubiaceae
Sub-famili : DANAINAE
Euploea caramalzeman Butler
Euploea eunice Godart Foodplant: Moraceae
34
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
♂ Euploea mulciber Cramer
♀ Euploea mulciber Cramer
Foodplant: Apocynaceae, Aristolochiaceae, Asclepiadaceae, Convolvulaceae, Moraceae
Foodplant: Apocynaceae, Aristolochiaceae, Asclepiadaceae, Convolvulaceae, Moraceae
Danaus chrysippus Linnaeus Foodplant: Ascelpiadaceae, Sapindaceae Convolvulaceae, Euphorbiaceae
Sub-famili : MORPHINAE
Amathusia phidippus Linnaeus Foodplant: Arecaceae, Musaceae
35
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Sub-famili : NYMPHALINAE
♀ Junonia orithya Moore
♂ Junonia orithya Moore
Foodplant: Acanthaceae, Convolvulaceae, Plantaginaceae, Violaceae
Foodplant: Acanthaceae, Convolvulaceae, Plantaginaceae, Violaceae
Junonia almana Linnaeus
Junonia atlites Moore.
Foodplant: Acanthaceae, Amaranthaceae, Mimosaceae, Plantaginaceae
Foodplant: Acanthaceae, Amaranthaceae, Poaceae
Junonia iphita Cramer Foodplant: Acanthaceae
36
♀ Hypolimnas bolina Linnaeus Foodplant: Acanthaceae, Amaranthaceae, Asteraceae, Commelinaceae, Moraceae, Convolvulaceae, Papilionaceae, Urticaceae, Portulacacaeae
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Sub-famili : SATYRINAE
♂ Elymnias hypermnestra Fruhstorfer
♀ Elymnias hypermnestra Fruhstorfer
Foodplant: Arecaceae
Foodplant: Kelapa sawit
Elymnias nesaea lioneli Moore
Ariadne ariadne Linnaeus
Foodplant: Arecaceae
♂ Lethe europa Fabricius
Melanitis leda ssp.
Foodplant: Poaceae
Foodplant: Arecaceae, Poaceae
Melanitis leda Linnaeus
Melanitis zitenius Herbst
Foodplant: Arecaceae, Poaceae
Foodplant: Poaceae
37
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
♀ Orsotriaena medus Butler
♂ Orsotriaena medus Butler
Mycalesis horsfieldii Moore
Yphitima philomela Linnaeus
Foodplant: Poaceae
Foodplant: Poaceae
♀ Appias libythea olferna Swinhoe
♂ Appias libythea olferna Swinhoe
Foodplant: Capparaceae
Foodplant: Capparaceae
Catopsilia pomona f.catilia
Catopsilia pomona f.hilaria
Foodplant: Caesalpiniaceae, Papilionaceae
Foodplant: Caesalpiniaceae, Papilionaceae
38
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Catopsilia pomona f.jugurtha
♂ Delias periboea periboea Godart
Foodplant: Caesalpiniaceae, Papilionaceae
Foodplant: Loranthaceae
♂ Delias belisama Cramer Foodplant: Loranthaceae
♀ Delias belisama nakula
Grose-Smith & Kirby
Foodplant: Loranthaceae
Eurema hecabe merguiana Moore
Eurema alitha C. and R. Felder
Foodplant: Caesalpiniaceae, Mimosaceae, Papilionaceae, Rhamnaceae
Foodplant: Apocynaceae, Arecaceae, Asteraceae, Caesalpiniaceae, Theaceae, Euphorbiaceae, Mimosaceae, Santalaceae, Rhamnaceae, Verbenaceae
Leptosia nina Fabricius Foodplant: Capparaceae, Rhamnaceae
39
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
Anthene lycaenina R. Felder Foodplant: Anacardiaceae, Caesalpiniaceae, Meliaceae, Sapindaceae
Erionota thrax Linnaeus Foodplant: Arecaceae, Musaceae, Poaceae, Zingiberaceae
40
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
DAFTAR KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI KAMPUS UNPAD JATINANGOR No.
Famili
Nama Spesies 1 2 3 4 5 6
Graphium agamemnon Linnaeus Graphium doson C. & R. Felder Grapium sarpedon Linnaeus Papilio helenus Linnaeus Papilio memnon Linnaeus Papilio polytes Linnaeus
7 8 9
Athyma cama gynea Swinhoe Doleschalia bisaltidae Cramer Euthalia monina Fabricius
10 11 12 13
Moduza procris Cramer Neptis hylas Linnaeus Phaedyma columella Cramer Tanaecia palguna Moore
Danainae
14 15 16 17
Euploea caramalzeman Butler Euploea eunice Godart Euploea mulciber Cramer Danaus chrysippus Linnaeus
Morphinae
18
Amathusia phidippus phidippus Linnaeus
Nymphalinae
19 20 21 22 24
Junonia almana Linnaeus Junonia atlites Moore Junonia iphita Cramer Junonia orithya Moore Hypolimnas bolina Linnaeus
Satyrinae
24 25 26 27 28 29 30 31 32
Ariadne ariande Linnaeus Elymnias hypermnestra Fruhstorfer Elymnias nesaea lioneli Moore Lethe europa Fabricius Melanitis leda Linnaeus Melanitis zitenius Herbst Mycalesis horsfieldiii Moore Orsotriaena medus Fabricius Ypthima philomela Linnaeus
34
Appias libythea olferna Swinhoe
35 36 37 38 39 40 41 42 43
Catopsilia pomona f.catilia Catopsilia pomona f.hilaria Catopsilia pomona f.jugurtha Delias belisama Cramer Dellias belisama nakula Grose-Smith & Kirby Delias periboea Godart Eurema alitha C. and R. Felder Eurema hecabe merguiana Moore Leptosia nina Fabricius
44
Athene lycaenina R. Felder
45
Erionota thrax Linnaeus
Papilionidae
1
Biblidinae
2
Nymphalidae
3
Pieridae
4 5
Lycaenidae Hesperidae
41
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
REFERENCES Borror, D.J., Triplehorn, C.A., Jhonson, N.F. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Bahasa Indonesia. UGM Press. Yogyakarta. HORI, Hiroshi. 2004. Metamorphosis of Papilio polytes. Nagoya University. Nagoya. Oktari, A. F. 2011. Identifikasi Food Plant dan Host Plant Kupu-kupu yang Berada di Kawasan Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Peggie, D., & M Amir. 2006. Panduan Praktis Kupu – kupu di Kebun Raya Bogor. LIPI Press. Bogor Quinn, Mike., & Mark Klym. 2009. An Introduction to Butterfly Watching. [ONLINE]. Tersedia : http://www.tpwmagazine.com/nature/. Diakses pada 30 Juni 2012. Schulze, C. H. 2010. Identification Guide for Butterflies of West Java. [Online]. Tersedia : http://scribd.com/. Diakses pada 28 Juni 2012.
42
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
INDEX Amathusia phidippus, 35, 41
Junonia atlites, 27, 36, 41
Appias libythea olferna, 19, 38, 41
Junonia iphita, 27, 28, 36, 41
Ariadne ariande, 16, 25, 28, 37, 41
Junonia orithya, 25, 27, 28, 36, 41
Athene lycaenina, 16, 40, 41
Leptosia nina, 15, 27, 28, 39, 41
Athyma cama gynea, 27, 34, 41
Lethe europa, 27, 37, 41
Catopsilia pomona f.catilia. 38, 41
Melanitis leda, 25, 28, 37, 41
Catopsilia pomona f.hilaria. 38, 41
Melanitis zitenius, 37, 41
Catopsilia pomona f.jugurtha, 39, 41
Moduza procris, 34, 41
Danaus chrysippus, 25, 35, 41
Mycalesis horsfieldiii, 23, 24, 38, 41
Delias belisama, 23, 24, 27, 28, 39, 41
Neptis hylas, 28, 34, 41
Delias periboea, 39, 41 Dellias belisama nakula, 39, 41
Orsotriaena medus, 8, 24, 27, 28, 38, 41
Doleschalia bisaltidae, 24, 28, 33, 41
Papilio helenus, 33, 41
Elymnias hypermnestra, 23, 27, 28, 37, 41
Papilio memnon, 15, 23, 27, 28, 31, 32, 41
Elymnias nesaea lioneli, 23, 37, 41
Papilio polytes, 10, 33, 41
Erionota thrax, 40, 41
Phaedyma columella, 16, 34, 41
Euploea caramalzeman, 27, 34, 41
Tanaecia palguna, 16, 19, 23, 25, 27, 29, 33, 41
Euploea eunice, 27, 34, 41 Euploea mulciber, 27, 28, 35, 41
Ypthima philomela, 38, 41
Eurema alitha, 39, 41 Eurema hecabe merguiana, 17, 27, 39, 41 Euthalia monina, 34, 41 Graphium agamemnon, 20, 24, 25, 27, 28, 32, 41 Graphium doson, 15, 25, 27, 28, 30, 32, 41 Grapium sarpedon, 27, 28, 33, 41 Hypolimnas bolina, 7, 16, 24, 28, 36, 41 Junonia almana, 27, 28, 36, 41
43
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor
BIOGRAFI PENULIS Divisi Entomologi bergerak dalam Departemen Keilmuan Dewan Pengurus Himpunan Mahasiswa Biologi Unpad. Divisi ini terbentuk pada kepengurusan DP Periode XXIV. Divisi Entomologi merupakan suatu wadah bagi aspirasi anggota Himbio Unpad untuk dapat mengembangkan atau menyalurkan minat dan hobi terhadap dunia serangga yang kita tahu sebagai kelas dengan jumlah spesies terbanyak di muka bumi ini. Divisi ini merupakan divisi yang khusus mempelajari dunia serangga. Dan mempunyai satu tujuan, yaitu untuk meningkatakan kualitas dan kemampuan anggota Himbio dalam bidang teknik penangkapan, pengawetan, dan pengamatan perilaku serta sisi ekologis dari serangga. Sehingga anggota Himbio diharapkan mampu untuk mengidentifikasi serta mengklasifikasikan berbagai jenis serangga. Beberapa kegiatan dari divisi ini yang telah dilakukan diantaranya: inventarisasi serangga, pembuatan awetan serangga khususnya kupukupu, pelatihan pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar resin, spesimen serangga, dan lain-lain. Inventarisasi Kupu-kupu di Unpad merupakan program kerja unggulan kami dalam kepengurusan periode XXXIII ini. Dan buku inilah yang menjadi output nyata dari program kerja tersebut. Kami berharap buku ini dapat berguna bagi para penggunanya.
441
Kupu – Kupu di Kampus Universitas Padjadjaran Unpad Jatinangor