FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum, Ruiz & Pav) DENGAN VARIASI PEMANIS Formulation of Red Betel Leave Extract Lozenges at Various Sweetening Agents Yulias Ninik Windriyati dan Sugiyono Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang Naskah diterima tanggal 28 April 2014 ABSTRACT Red betel leaves (Piper crocotum, Ruiz & Pav) has been reported can be used as mucolytic activity and antibacterial action, it is potential cough. A new formulation of herbal medicine was designed to improve acceptability of the product. The aim of this research was to formulate the red betel leaves extract lozenges, intended to give a local effect in the mouth as well as in the throat. Red betel leaves extract was produced by percolation methods using ethanol 70%. The lozenges by formulated with varians of sweeteners mannitol-lactose-aspartame and sucrose-lactose-aspartame by wet granulation method. The lozenges characteristic were evaluated including weight uniformity, hardness and friability. Hedonic test was conducted to assess its colour, flavour, taste, solubility time and preferred flavours. The results showed that combination of sweeteners of all formulas were fulfil criteria lozenges. The formula containing sucroselactose-aspartame were the most acceptable one by the respondents. Keywords : red betel leaves, lozenges, wet granulation, sucrose, aspartame. ABSTRAK Daun sirih merah (Piper crocatum, Ruiz & Pav) mempunyai aktivitas mukolitik dan daya antibakteri dua kali lebih tinggi dari daun sirih hijau sehingga berpotensi sebagai obat batuk. Obat dari bahan alam perlu dirancang menjadi suatu bentuk sediaan yang acceptable atau mudah diterima oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan tablet hisap ekstrak daun sirih merah yang berefek lokal di mulut dan tenggorokan. Ekstrak daun sirih merah diperoleh secara perkolasi dengan etanol 70% sebagai cairan penyari. Tablet hisap ekstrak daun sirih merah dibuat secara granulasi basah dengan kombinasi pemanis manitol-laktosa-aspartam dan sukrosa-laktosaaspartam. Tablet hisap dievaluasi terhadap parameter keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan lama waktu melarut. Uji respon rasa dilakukan pada responden untuk mengetahui tanggapan responden terhadap rasa tablet hisap. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan berbagai pemanis dapat menghasilkan tablet hisap yang memenuhi kriteria tablet yang baik. Tablet hisap dengan pemanis sukrosa-laktosa secara intragranular dan pemanis aspartam secara ekstragranular menghasilkan produk yang lebih disukai responden. Kata kunci : sirih merah, tablet hisap, granulasi basah, sukrosa, aspartam.
PENDAHULUAN Berdasarkan pengalaman, daun sirih merah telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit, diantaranya diabetes mellitus, hemorrhoid, batuk, inflamasi, kanker, peningkatan kadar asam urat, hipertensi, hepatitis dan gastritis (Sudewo, 2007). Daun sirih merah mempunyai daya antibakteri dua kali lebih tinggi dari daun sirih hijau.
Alamat korespondensi: Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Jawa Tengah.
Kandungan kimia dalam ekstrak daun sirih merah antara lain kavikol, hidroksikavikol, flavonoid, alkaloid, tannin dan minyak atsiri (Safihtri dan Fahma, 2008). Ekstrak daun sirih merah terbukti memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli (Juliantina dkk., 2009). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah juga ditunjukk an terhadap bakteri Gram negatif Pseudomonas aeruginosa dan Shigella dysenteriae (Hesthisara, 2011). Potensinya sebagai obat batuk ditunjukkan dengan kemampuannya menurunkan viskositas mukosa usus sapi sehingga cukup potensial sebagai mukolitik (Windriyati dkk., 2011). 154
Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Sirih.....(Yulias Ninik W dan Sigiyono)
METODOLOGI Alat Seperangkat perkolator dan alat-alat gelas (Iwaki Pyrex), rotary evaporator (Heidolph), moisture content balance (Ohaus), neraca analitik (Ohaus), mesin tablet single punch (Korsch), hardness tester (Erweka), friability tester (Erweka). Bahan Daun sirih merah diperoleh dari Salatiga, diekstraksi secara perkolasi dengan etanol 70 % (Brataco). Bahan formulasi tablet adalah laktosa, amylum manihot, manitol, sukrosa, perisa mint, aspartam, dan Mg stearat derajat farmasetis (Multi Kimia Raya). Prosedur Penelitian Daun sirih merah yang telah diidentifikasi di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Universitas Diponegoro dikeringkan dalam oven pada suhu 45 °C
hingga diperoleh kadar air simplisia d” 10%, kemudian diblender dan diayak. Serbuk simplisia diekstraksi secara perkolasi dengan etanol 70% hingga diperoleh ekstrak cair, kemudian diuapkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Karakterisasi ekstrak kental yang diperoleh berupa organoleptis dan susut pengeringan.
innpknaae tanl I ur ,gha ti ta ,e gnd , l3s kne a lae a l na a aauapsvi unar sal g uu s t i 1 t t i i b n a a a d g g db t m d u a py e f d bm, n y n ki u la ue ai t a am i arnneuurrle e r d n g S m m e e a T l lstamtrs o g v f o a a s t m e h a n l i b a d d a a hf e e e icug s a a t p m a n g p a s t e . l l r i r i t i i a6a d nd n b re sd mn)n angj aknan d a a u r e r a a a u g M a e a a s s k t e pp ei y g , t m r k mgl e u tmhk mk a dga nu kgr s t my u n u na annak ak ,uau in l n k y a r k l l a a i d a u k na h a a n o a s l i a a a t ha p l a i s9 e p r p sysaduua e pwl ymdTgi i s m m i e r i o s k . b s n u n i m t d o nrs ttc s 7 a aarma s G o a e n e r e a n a t m a k i l a , f k l a o .ai t ige neaasrtfdsdme r n d a nsa . a i n k t s , i l g ubdsm0p a r l i apg uhl r v t ie u n r , g e a r a a n aaa t may h nr l e o2munnoal vaaanyi i p d a a i dss n p g s m p ac o a h n d d l n a r 0 n e a s , ao e ami e r t e h e e u ub nl as kk uaan ym kb t 0a aa rs iu mam h a tb m0 s aik mmra mesti i ppr ka a r r e a u r s k a n s f m i 1 a n t m l e e t e t r n a u p r s ( p a 4 t a a g a n s s t h t j a a r K i i a a i G e g d k aaknih kli sr . g e ge t a g e 6s r f .c dp n i eun nlei knkskdgeda-n i n n n b n p s i a . a s t a t l e 4 i j a a p ea aap k a i,t ann n maei e pr cnp c ni kg d tps la te a p akdl iaea gms um iaea aat aan m j g p e t a g r i e d s se e u s m a U gv2 i ai godmi l p- a snuptbel a e u h a a s i i h a e c n g p r di n np 1 s dsnr snnle sibt aa i a e a a s v . n e a tos t , i l d a k t m r t i o r a t t t e o p a e k s t l m k k i i e e a n e 0 u e h r t i i a n e l i e e h d l n r l i d rp k ku mh b d 1 namnka t ca ap bb e o a o n m p e b i l a amaa s a a l h e k , l i a u p d g b p i m u e a k k i a s s Tnvl l a e p d a a T i o s l a n v t , t l m a E m o a d a n s t , s u g aa e l h a e gn o ku t m, mi l t n o gl o g oai l g na gguc r o gi r n 2 r o a n e g p k i e n m nn n n b p n a r b kh mn i l 1na a ko sei po kr pa e de da be p i de ye d ba dm. u d 1a ke si sd s ge ku r m da t pe ti
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi mendorong para farmasis untuk membuat suatu formulasi yang tepat untuk mengolah bahan alam menjadi suatu bentuk sediaan yang acceptable atau mudah diterima oleh masyarakat. Karena itu perlu dikembangkan bentuk sediaan ekstrak daun sirih merah yang lebih praktis sebagai obat batuk yang berefek lokal di mulut dan tenggorokan yaitu tablet hisap. Rasa ekstrak sirih merah yang lebih pahit dibanding sirih hijau memerlukan formulasi yang optimal untuk menutup rasa pahit tersebut. Sebagai bahan pemanis digunakan kombinasi pemanis alami dan buatan yaitu sukrosa-laktosa-aspartam dan manitol-laktosa-aspartam sehingga didapatkan formula tablet hisap yang dapat menutup rasa pahit ekstrak daun sirih merah. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan tablet hisap ekstrak daun sirih merah agar masyarakat dapat memanfaatkan obat dari bahan alam secara praktis. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi pemanis alami dan buatan sukrosa-laktosaaspartam dan manitol-laktosa-aspartam dalam formulasi tablet hisap ekstrak daun sirih merah terhadap sifak fisik dan respon rasa tablet hisap oleh responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstrak kental daun sirih merah merah berwarna hitam kehijauan, pahit getir, bau khas sirih dengan susut pengeringan 22,5%. Besarnya susut pengeringan ini menunjukkan masih banyaknya cairan penyari dalam ekstrak yang diperoleh, karena itu pada ekstrak kental daun sirih merah ditambahkan laktosa hingga 4 kali
Tabel I. Formula Tablet Hisap Ekstrak Daun Sirih Merah
155
Bahan (mg)
FI
F II
F III
F IV
FV
F VI
Ekstrak daun sirih merah Laktosa Manitol Sukrosa Perisa mint Mucilago amylum Aspartam Mg Stearat Bobot tablet
50 600 200 20 qs 100 30 1000
50 400 400 20 qs 100 30 1000
50 200 600 20 qs 100 30 1000
50 600 200 20 qs 100 30 1000
50 400 400 20 qs 100 30 1000
50 200 600 20 qs 100 30 1000
FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014
Tabel II. Sifat Fisik Granul Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Formula Sifat Fisik Granul I II III IV V Kecepatan alir 12,61 12,74 14,89 13,79 14,09 X (gram/detik) SD 0,49 0,22 0,13 1,16 0,28 Sudut diam 29,47 29,37 27,61 27,59 29,16 X (°) SD 0,40 0,23 0,10 0,42 0,82 Kompresibilitas 18,67 17,67 21,67 19,67 17,33 X (%) SD 1,15 1,15 1,58 0,58 1,58 bobot ekstrak yang berfungsi mengurangi kadar air ekstrak kental sekaligus sebagai bahan pengisi tablet hisap dan bahan pemanis meskipun tingkat kemanisannya rendah. Tablet hisap ekstrak daun sirih merah dibuat sebanyak 6 formula dengan berbagai variasi bahan pemanis alami manitol dan sukrosa intragranular dengan bahan pengisi laktosa. Sukrosa digunakan sebagai pemanis karena cukup efektif menutup rasa, namun bersifat higroskopis sehingga ditambahkan pada proses granulasi basah. Dengan adanya proses pengeringan granul maka higroskopisitas sukrosa dapat diatasi. Sedangkan manitol mempunyai tingkat kemanisan setengah dari sukrosa, namun memberikan sensasi dingin di mulut dan tidak higroskopis. Bahan pengikat yang digunakan pada formula tablet hisap ini adalah amylum karena dapat menghasilkan tablet yang cukup keras. Pemanis buatan aspartam ditambahkan karena pemanis alami tidak cukup menutupi rasa ekstrak daun sirih merah. Tingkat kemanisan aspartam 180-200 kali sukrosa, namun demikian penggunaan aspartam tidak melebihi ketentuan WHO 40 mg/kgBB dalam sehari. Aspartam ditambahkan secara eksternal di luar granul karena tidak tahan pemanasan dan kurang stabil pada kondisi lembab. Dengan demikian pada formulasi ini digunakan pemanis alami di dalam granul dan pemanis buatan di luar granul dengan tujuan menutup rasa ekstrak daun sirih merah yang sangat pahit. Pada tablet hisap ini tidak digunakan bahan penghancur karena tablet hisap tidak dimaksudkan untuk hancur di dalam lambung, namun akan melarut setelah dihisap atau dikulum di dalam mulut.
VI 13,48 1,38 28,54 1,13 17,67 1,53
Sebelum dicetak, granul ekstrak daun sirih merah yang telah kering diperiksa sifat alirnya untuk mengetahui karakteristik granul yang dihasilkan sehingga dapat diperkirakan kelayakannya dicetak menjadi tablet. Pemeriksaan sifat alir granul ini meliputi kecepatan alir, sudut diam dan kompresibilitas dengan hasil seperti tersaji pada tabel II berikut. Granul yang mengalir dengan kecepatan lebih dari 10 gram/detik dan sudut diam yang terbentuk antara 30-40° dapat mengalir bebas dan mengisi ruang kompresi secara konstan sehingga menghasilkan tablet dengan bobot yang seragam (Banker dan Anderson, 1986). Granul semua formula dapat mengalir bebas, yang menunjukkan efektifitas laktosa sebagai bahan pengisi yang dapat mengeringkan ekstrak. Selain itu rendahnya kadar ekstrak (5%) membuat sifat alir granul didominasi oleh sifat bahan-bahan lain yang ditambahkan. Formula IV, V dan VI yang menggunakan suk rosa dengan sifat higroskopis ternyata menghasilkan granul kering yang dapat mengalir bebas sebagaimana Formula I, II dan III yang menggunakan manitol. Hal ini menunjukkan proses granulasi yang menambahkan cairan bahan pengikat kemudian dikeringkan dapat menahan higroskopisitas sukrosa. Kompresibilitas erat k aitannya dengan kemampuan serbuk atau granul untuk dimampatkan (dikempa). Indeks kompresibilitas berhubungan dengan interaksi antar partikel. Serbuk yang mengalir bebas umumnya kurang terjadi interaksi antar partikel sehingga sulit dikempa. Serbuk atau granul yang mempunyai indeks kompresibilitas sekitar 20% maka saat dicetak menjadi tablet akan menghasilkan tablet dengan kekerasan yang cukup baik (Aulton, 2002). Hasil pengujian kompresibilitas granul keenam formula
Tabel III. Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Formula Sifat Fisik Tablet I II III IV V 1,02 1,03 0,99 1,05 1,05 X Keseragaman SD 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 bobot (gram) CV 2,10 1,86 1,87 1,90 1,89 Kekerasan 11,06 10,92 9,38 11,70 9,84 X (kg) SD 0,24 0,61 0,31 0,69 0,52 Kerapuhan 0,06 0,27 0,61 0,08 0,09 X (%) SD 0,04 0,08 0,16 0,04 0,01 Waktu melarut 7,85 7,95 6,55 8,84 8,25 X (menit) SD 0,81 0,76 0,68 1,05 1,06
VI 1,04 0,01 1,92 9,34 0,85 0,31 0,02 7,85 1,18
156
Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Sirih.....(Yulias Ninik W dan Sigiyono)
Tabel IV. Tanggapan Rasa Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Formula Rasa Tablet Hisap I II III IV V VI Sangat pahit 0 0 0 0 0 0 Pahit 5 3 2 2 0 0 Kurang manis 15 12 9 12 10 7 Manis 0 5 9 6 10 13 Total 20 20 20 20 20 20 di atas menunjukkan bahwa indeks kompresibilitasnya berkisar 17-21%, sehingga memenuhi kriteria granul yang baik untuk dicetak menjadi tablet. Granul yang telah memenuhi kriteria untuk dicetak menjadi tablet dikempa dengan mesin tablet menggunakan tekanan yang sama, untuk meniadakan pengaruh tekanan kompresi pada tablet yang dihasilkan setiap formula. Selanjutnya tablet yang dihasilkan dari masing-masing formula diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut di dalam mulut. Hasil uji sifat fisik tablet dapat dilihat pada Tabel III. Hasil pengujian bobot tablet dari keenam formula menunjukkan bahwa semua formula memenuhi kriteria keseragaman bobot tablet karena koefisien variasi kurang dari 5%. Hal ini berarti dengan terpenuhinya karakteristik aliran granul yang baik akan menghasilkan keseragaman bobot tablet yang baik pula. Hasil pengujian tablet dari semua formula menghasilkan tablet hisap yang cukup keras. Hal ini berarti keberadaan bahan pengikat amylum mampu meningkatkan perlekatan antara laktosa-manitol maupun laktosa-sukrosa saat proses granulasi. Hasil pengujian kerapuhan pada semua formula cukup rendah dan memenuhi kriteria. Hal ini berarti granul yang terbentuk cukup sferis dan kompak, tidak terlalu banyak fines, sehingga keberadaan aspartam di luar granul mampu mengisi ruang antar granul dan tablet yang dihasilkan tidak rapuh. Persentase kerapuhan tablet rendah apabila ruang kompresi terisi granul dengan penuh karena akan menghasilkan tablet yang bagian permukaannya kuat. Waktu melarut adalah waktu yang diperlukan tablet untuk melarut secara perlahan di dalam mulut. Waktu melarut yang ideal bagi tablet hisap adalah sekitar 5-10 menit. Kekerasan dan kerapuhan tablet sangat berpengaruh terhadap lamanya tablet melarut di dalam mulut. Tablet yang keras dan tidak mudah rapuh akan melarut lebih lama di dalam mulut. Selain itu karakteristik kelarutan bahan penyusun tablet juga mempengaruhi waktu melarut tablet hisap.
Hasil pengujian waktu melarut keenam formula menunjukkan formula IV yang lebih keras dibanding formula lain menghasilkan waktu melarut yang cenderung lebih lama. Namun hasil uji statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada waktu melarut tablet hisap semua formula. Hal ini disebabkan adanya penambahan aspartam sebagai pemanis di luar granul. Semua formula mengandung aspartam sama banyak sedangkan aspartam punya karakteristik melarut perlahan-lahan di dalam air, sehingga tablet hisap yang dihasilkan akan melarut perlahan di dalam mulut. Tablet hisap ekstrak daun sirih merah diujikan kepada responden untuk mengetahui tanggapan responden terhadap rasa tablet hisap dan penerimaan produk tablet hisap tersebut. Masing-masing responden memberikan pendapat tentang tingkatan rasa tablet hisap semua formula mulai sangat pahit, pahit, kurang manis dan manis. Tablet hisap dengan rasa manis umumnya lebih diterima responden. Hasil uji tanggapan rasa tablet hisap ekstrak daun sirih merah dapat dilihat pada tabel IV. Hasil pengujian rasa tablet hisap ekstrak sirih merah menunjukkan bahwa pada formula I, II, III kebanyakan responden menyatakan rasa tablet hisap kurang manis bahkan beberapa menyatakan pahit. Hal ini disebabkan pada formula I, II, III pemanis manitol dikombinasikan dengan pengisi laktosa yang tingkat kemanisannya rendah. Responden yang menyatakan manis pun sebenarnya masih merasakan sedikit pahit dan getir dari ekstrak daun sirih merah. Hal ini berarti penggunaan aspartam sebagai pemanis pada fase eksternal granul belum dapat menutup rasa pahit ekstrak sirih merah dengan sempurna. Pada formula IV, V dan VI sebagian besar responden menyatakan tablet hisap ekstrak sirih merah berasa manis meskipun beberapa responden yang lain menyatakan kurang manis dan pahit. Hal ini disebabkan pemanis yang digunakan sukrosa yang tingkat kemanisannya lebih besar dibanding manitol. Selain itu adanya perbedaan area pada lidah atau indra pengecap untuk merespon rasa manis dan pahit, sehingga pernyataan
F o rm u la V (3 7% ) F o rm u la V I (6 3% )
157
G a mb ar 1. D ia g r am Pe n e rim a an r as a o le h r e sp o n d en t er h a d ap t ab le t h isa p e ks tr a k d a u n sir ih m e r ah
FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014
responden tentang rasa tablet hisap tergantung pada area tempat responden menghisap tablet tersebut. Tingkat penerimaan rasa tablet hisap ekstrak sirih merah oleh responden kemudian diungkapkan dengan formula mana yang dipilih atau disukai oleh responden. Hasil penerimaan rasa tablet hisap sirih merah dapat dilihat pada Gambar 1 Berdasarkan data pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa semua responden memilih formula V dan VI yang mempunyai rasa lebih disukai responden karena lebih manis. Kedua formula ini menggunakan pemanis sukrosa secara intragranular dan aspartam secara ekstragranular. Kombinasi dua pemanis ini dapat menutupi rasa pahit ekstrak daun sirih merah. KESIMPULAN Kombinasi pemanis manitol-laktosa-aspartam dan sukrosa-laktosa-aspartam menghasilkan tablet hisap ekstrak daun sirih merah yang memenuhi kriteria tablet yang baik. Penggunaan pemanis sukrosa secara intragranular dan aspartam secara ekstragranular dapat menutupi rasa pahit ekstrak daun sirih merah pada sediaan tablet hisap. SARAN Perlu dilakukan optimasi formula tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah yang dapat diterima responden. Perlu dilakukan penelitian efektivitas tablet hisap ekstrak etanol daun sirih merah sebagai obat batuk dan toksisitasnya. DAFTAR PUSTAKA Aulton, M., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2 nd Ed., ELBS wich Churchill Livingstone, 645-651. Banker, G.S. and Anderson, N.R., 1986, Tablet in The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Ed III, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta.
Hesthisara, N., 2011, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum) terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Shigella dysenteriae beserta Bioautografinya, Skripsi, Fakultas Farm asi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Juliantina, F., Citra, DA., Nirwani, B., Nurmasitoh, T., Bowo, ET., 2009, Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Antibakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 1 (1) : 15-30. Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets, In Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schwartz, J.B., (editors), Pharmaceutical Dosage Forms, Tablets, Vol. I, 2th Ed, Marcel Decker Inc, New York, 225-255. Nugroho, A.K., 1995, Sifat Fisik dan Stabilitas Tablet Kunyah Asetosal dengan Bahan Pengisi Kombinasi Manitol Laktosa, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Parrott, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3rd Ed, Burgers Publishing Company, Minneapols. Safihtri, M., and Fahma, F., 2008, Potency of Piper crocatum Decoction as an Antihyperglycemia in Rat Strain Sprague Dawley, Hayati Journal Bioscience Vol 15 (1) : 45. Sudewo, B., 2007, Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, Agromedia Pustaka, Jakarta, 35-45. Windriyati, YN., Budiarti, A., Syahida, IA., 2011, Aktivitas Mukolitik In Vitro Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Pada Mukosa Usus Sapi dan Identifikasi Kandungan Kimianya, Prosiding Seminar Nasional Peranan dan Kontribusi Herbal dalam Terapi Penyakit Degeneratif, Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim.
158