EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI KESEHATAN PADA PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA
Annisa Annur Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakrta Barat,
[email protected] Dr. Muhammad Yusuf, SE., MM
ABSTRAK Pembayaran klaim merupakan pengeluaran kas dengan unsur biaya yang besar dan juga salah satu aktivitas utama bagi perusahaan asuransi, sehingga dibutuhkan pengendalian internal yang efektif untuk mencegah hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan prosedur yang berjalan dan mengevaluasi pengendalian internal atas pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Sehingga dari penelitian ini dapat diketahui apakah pengendalian internal yang berjalan sudah efektif dan ditemukan jika adanya kelemahan pada pengendalian internalnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi literatur dimana teknik ini digunakan untuk memperoleh pemahaman dasar penelitian dan studi lapangan yaitu dengan melakukan wawancara, obeservasi, Internal Control Questionaire (ICQ), dan dokumentasi. Dengan teknik tersebut maka akan diperoleh gambaran langsung atas pelaksanaan prosedur dan pengendalian internal pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah bahwa prosedur yang berjalan atas pembayaran klaim asuransi kesehatan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang dibuat oleh perusahaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Pengendalian internal atas pembayaran klaim secara umum sudah berjalan efektif dimana pada aktivitasnya sudah mencerminkan prinsip COSO. Namun masih ditemukan adanya kelemahan yaitu tidak adanya salinan dokumen sehingga dokumen yang digunakan berpindah-pindah. Penulis menyarankan agar perusahaan membuat salinan dokumen untuk aktivitas dan transaksi. Kata Kunci : COSO, Klaim, Pengendalian Internal, Prosedur
EVALUATION OF INTERNAL CONTROL FOR PAYMENT OF HEALTH INSURANCE CLAIM AT PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA ABSTRACT Payment of claims is a cash expenditure with major cost elements and also one of the main activities for insurance companies, so that effective internal controls are needed to prevent the things that could affected the company. The purpose of this study is to analyze the implementation of the procedures and evaluating internal controls for the payment of health insurance claims at PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. So from this study can be known whether the internal controls are effective and reveal if any weaknesses in internal controls. The method used in this research is descriptive qualitative with data collection techniques are literature study where this technique is used to obtain a basic understanding of research and field study is to conduct interviews, observation, Internal Control Questionnaire (ICQ), and documentation. With this technique, it will get an overview and direct the implementation of procedures and internal control in PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The results from this study is that the current procedures for the payment of health insurance claims have been implemented in accordance with the procedures established by the company so that work can be finished well. Internal controls over the payment of claims in general is effective where the activity reflects the principles of COSO. But still found a weakness that, there is no copy of the document so that the document is used to move. The author suggests that companies make copies of documents for activities and transactions. Keywords: Claims,COSO, Internal Controls, Procedures
PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat akan kondisi hidup yang tidak menentu yang mengandung risiko memicu mereka untuk menggunakan jasa asuransi sebagai sarana pengalihan risiko. Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia adalah “suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu”. Fungsi dari asuransi itu sendiri adalah sebagai tabungan sekaligus pemberi jaminan perlindungan untuk risiko yang tidak menentu. Pada saat terjadinya risiko kehilangan atau kerugian atas objek yang diasuransikan, maka perusahaan asuransi sebagai pihak yang menanggung risiko akan menerima adanya tuntutan atau klaim dari tertanggung, klaim tersbut harus dipenuhi jika sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu sesuai dengan perjanjian polis. Klaim bagi perusahaan asuransi merupakan pengeluaran kas dan juga aktivitas yang sering dilakukan sehingga membutuhkan pengendalian internal untuk mencegah masalah yang mungkin timbul yang dapat merugikan perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kartimin (2008) yang dalam penelitianya lebih berfokus pada peranan pengendalian internal dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas jalannya operasi
perusahaan dan terbukti dari hasil penelitiannya bahwa bahwa pengendalian internal dapat meningkatkan efektifitas dengan adanya pembagian tugas yang cukup dan pemisahan fungsi-fungsi yang memadai, sehingga proses pembayaran klaim dapat diselsaikan tepat waktu sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan dan bahwa pengendalian internal atas pembayaran klaim juga dapat mencegah hal-hal yang tidak di inginkan seperti kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut Mulyani (2012) dalam penelitiannya tentang pengendalian internal atas penyaluran dana kredit multiguna pada Bank DKI, dapat diketahui bahwa bahwa sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai dan berjalan sesuai dengan fungsinya. Dimana, dalam praktik sistem pengendalian internal yang diterapkan perusahaan dapat mempermudah karyawan melaksanakan aktivitasnya karena adanya pemisahan tugas dan wewenang yang sesuai dengan bagiannya dan adanya prosedur bertahap atas pemberian kredit ini dapat mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan. Dengan terselenggaranya pengendalian internal yang memadai dalam bidang pengkreditan yang merupakan pengeluaran kas perusahaan, berarti menunjukan sikap kehati-hatian dalam bank tersebut. Wicaksono (2012) dalam penelitiannya tentang evaluasi pengendalian internal dan sistem akuntansi atas penerimaan kas dan piutang premi, menyatakan bahwa untuk menunjang pengendalian internal suatu perusahaan dibutuhkan pedoman tertulis dan konkret atas kode etik, penyampaian informasi, serta bagan struktur organisasi yang jelas dan hal tersebut berkaitan dengan salah satu komponen pengendalian internal menurut COSO yaitu pengendalian lingkungan. Pengendalian internal yang efektif harus mencakup semua unit, operasi, fungsi, departemen, dan setiap individu dalam sebuah perusahaan. Menurut Tunggal (2013) dalam COSO menyatakan, pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling berhubungan yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Kelima komponen tersebut harus ada dan berfungsi untuk menyimpulkan bahwa pengendalian internal efektif dalam setiap kategori tujuan. Kelima komponen pengendalian internal dapat menyediakan kerangka kerja yang efektif untuk menggambarkan dan menganalisa sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan. Dengan hal tersebut perusahaan dapat mendeteksi dan mencegah masalah yang terjadi sehingga dapat meminimalisasi risiko yang diderita perusahaan. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia adalah salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia yang mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1985. Sampai dengan saat ini PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dipercaya oleh lebih dari dua juta pemegang polis di Indonesia. Seiring dengan bertambahnya jumlah pemegang polis PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, maka pengajuan klaim oleh pemegang polis akan semakin meningkat. Maka dari itu perusahaan harus memiliki pengendalian internal dan prosedur pengelolaan yang efektif atas pembayaran klaim agar aktivitas dapat berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dapat mencegah hal-hal yang dapat merugikan perusahaan asuransi sendiri. Dan pengendalian internal yang efektif juga diperlukan untuk memastikan tercapainya tujuan perusahaan dalam semua kategori tujuan. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaaan prosedur pembayaran klaim yang dilakukan, apakah pengendalian internal yang diterapkan sudah efektif, dan apakah ditemukan adanya kelemahan pada pengendalian internalnya. Dan tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan prosedur dan mengevaluasi pengendalian internal yang diterpakan atas pembayaran klaim asuransi kesehatan.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta yang sebenarnya dari suatu objek penelitian.
Jenis dan sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber informasi utama yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian yang informasi diperoleh dengan cara wawancara dan observasi dengan pihak yang bersangkutan.
Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
2.
Studi Literatur Tujuan dari studi literatur adalah untuk menambah wawasan penulis akan topik bahasan yang diangkat. Studi literatur ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku yang berkaitan dengan topik bahasan serta refrensi lainya seperti jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan. Studi Lapangan Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjungi perusahaan dengan tujuan memperoleh data dan informasi secara langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, yang terdiri dari : a.
b.
c.
d.
Wawancara (inquiries of client) Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pihakpihak dalam perusahaan yang berkaitan dengan pembahasan yang dilakukan dan memperoleh penjelasan atau pernyataan secara langsung dari pihak tersebut. Pengamatan (Observation) Pengumpulan data dengan mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan pada bagian pembayaran klaim. Dokumentasi (Documentation) Pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pembayaran klaim kepada nasabah. Kuisioner (Questionnaires) Pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian internal atau ICQ (internal control questionnaires) atas pembayaran klaim kepada nasabah.
Objek penelitian PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kav.45 Jakarta 12930.
HASIL DAN BAHASAN Untuk mengevaluasi pengendalian internal atas pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menggunakan pendekatan COSO yang terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. Berikut ini dijabarkan satu-persatu hasil dari evaluasi pengendalian internal :
Lingkungan Pengendalian 1.
2.
Integritas dan nilai etika Sesuai dengan salah satu nilai yang dimilki oleh PT Asuransi Jiwa Manulife yaitu integritas, perusahaan dalam menjalankan aktivitas dan transaksi dijalankan dengan tingkat kejujuran dan kewajaran yang tinggi. Secara tertulis Integritas dan nilai etika ditunjukan melalui peraturan dan kode etik perusahaan yang menjadi dasar dari setiap karyawan untuk beraktivitas dalam menjalankan perkerjaan dan bertindak. Perusahaan sudah dengan baik mengkomunikasikan kode etik, peraturan, dan kebijakan perusahaan melalui tindakan maupun peraturan tertulis. Dan setiap tahunnya kode etik diperbaharui dengan menambahkan topik-topik yang berbeda yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Contohnya, untuk tahun kemarin Manulife Indonesia memperbaharui kode etik nya dengan menambahkan topik tentang social media. Komitmen terhadap kompetensi Dalam penempatan karyawan khususnya divisi klaim diketahui bahwa tim analis klaim terdiri dari dokter karena dalam menganalisa klaim mereka memiliki pengetahuan tentang obat-obatan, penyakit, dan hasil diagnosa. Sehingga mereka dapat memberikan keputusan yang tepat. Dan untuk tim operasional klaim berasal dari latar pendidikan apa saja dan
3.
4.
5.
6.
7.
minimal lulusan S1. Untuk mengembangkan kompetensi karyawan, perusahaan mengadakan pelatihan, ujian sertifikasi asuransi, dan seminar yang diikuti oleh karyawan dan setiap akhir tahun perusahaan melakukan evaluasi atas kinerja masing-masing karyawan. Dewan direksi dan komite audit Komposisi dewan direksi PT Asuransi Jiwa Manulife terdiri dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Dewan direksi bertanggung jawab atas menerapkan strategi, rencana anggaran kerja yang telah disetujui, menjalankan operasional dengan baik, dan mengelola menetapkan pengendalian internal yang efektif dan efisien untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam rangka tercapainya tujuan perusahaan. Sedangkan komite audit bertanggung jawab untuk membantu dewan direksi untuk mengawasi pengendalian internal perusahaan atas pelaporan keuangan, efektivitas manajemen risiko dan praktik kepatuhan kinerja internal perusahaan dengan audit internal yang dilakukan setiap enam bulan sekali dan audit eksternal setiap satu tahun sekali sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan Asuransi Indonesia. Filosofi dan gaya operasi manajemen Filosofi berkaitan dengan pernyataan visi dan misi perusahaan yaitu menjadi penyelenggara jasa keamanan finansial yang terdepan bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut sudah dituangkan melalui perusahaan dengan prosedur dan kebijakan yang dimiliki, dimana setiap kebijakan dan prosedur dibuat untuk meminimalisasi risiko bisnis yang mungkin dapat terjadi. Kebijakan dan prosedur tersebut juga di dukung oleh personil yang memiliki tingkat integritas dan kompetensi yang tinggi sehingga pelaksanaan kebijakan tersebut dapat mendukung pencapaian tujuan oleh perusahaan. Sedangkan gaya operasi manajemen ditunjukkan melalui adanya pelatihan yang harus dilakukan oleh setiap karyawan agar karyawan tersebut mengerti akan pentingnya pengendalian internal, adanya review kinerja yang dilakukan secara berkala, dan juga adanya pertemuan yang dilakukan pada acara yang diadakan perusahaan setiap tahunnya. Struktur organisasi Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Asuransi Jiwa Manulife untuk bagian klaim sudah secara jelas menggambarkan jabatan dan level masing-masing karyawan dan menggambarkan wilayah kunci dari wewenang. Namun, terdapat satu jabatan yang dipangku oleh dua orang yaitu head claim operation unit. Untuk jabatan tersebut memiliki tugas yang berbeda, dimana salah satunya menangani administrasi dan operasional klaim dari pihak ketiga. Tetapi ada baiknya jika nama jabatan ini dibedakan untuk mencerminkan tanggung jawab dan fungsi yang berbeda sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dari pihak lain. Penetapan wewenang dan tanggung jawab Pada bagian klaim dibagi menjadi dua tim yaitu tim operasional klaim dan tim analis klaim dan job description kedua tim tersebut saling terkait sehingga dapat saling membantu untuk mencapai tujuan perusahaan dengan baik. Kebijakan sumber daya manusia PT Asuransi Jiwa Manulife memiliki kebijakan dan prosedur dalam perekrutan karyawan yang baik mulai dari penerimaan, pelatihan, evaluasi, konseling, promosi, kompensasi, dan tindakan perbaikan. Perusahaan melakukan penyeleksian untuk mendapatkan kandidat terbaik dengan penekanan pada latar belakang pendidikan dan diutamakan untuk posisi yang tinggi calon karyawan harus memiliki pengalaman kerja sebelumnya Sedangkan untuk posisi-posisi untuk fresh graduate tidak menekankan atas pengalaman bekerja. Kinerja karyawan akan di evaluasi setiap setahun sekali dan perusahaan cukup transparan atas evalusi yang dilakukan dimana hasil eveluasi tersebut akan diberikan ke masing-masing karyawan sehingga karyawan dapat mengetahui kinerja nya dan dapat introspeksi diri agar kinerja nya lebih baik lagi.
Tujuh faktor lingkungan pengendalian sudah berjalan dengan baik, dimana satu sama lain mendukung lingkungan pengendalian perusahaan sehingga bisa dikatakan perusahaan sudah menciptakan suasana pengendalian yang baik dan juga didukung oleh karyawan yang memiliki integritas dan kompetensi yang baik.
Penilaian risiko 1.
Risiko masuknya karyawan baru Untuk menangani risiko ini, setiap adanya karyawan baru perusahaan akan memberikan pelatihan yang memadai tentang hak dan tanggung jawab masing pekerjaan mereka dan Perusahaan tidak secara langsung memberikan security accesss kepada karyawan baru tersebut, hanya apabila karyawan tersebut dinilai mampu dan dapat dipercaya atas akses tersebut 2. Risiko perubahan sistem informasi dan teknologi Usaha yang dilakukan perusahaan untuk menangani risiko ini adalah adalah pada saat perusahaan memasuki sistem informasi dan teknologi baru perusahaan menguji kesesuaian antara manajemen kontrol yang ada seperti akses dan otorisasinya dengan orang yang bersangkutan. Setelah sistem dan informasi dan teknologi itu berjalan sekitar tiga bulan perusahaan melakukan pengujian lanjutan yang disebut after implementation phase untuk menguji dan meninjau apakah sistem yang telah berjalan ada ditemukan kendala atau risiko tambahan yang dapat mempengaruhi pengendalian dan juga berguna untuk acuan untuk memperbaiki kendala yang ada. 3. Risiko asuransi Risiko ini muncul karena setiap kerugian yang diderita oleh tertanggung baik itu besar atau kecil akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Untuk menangani risiko ini perusahaan memiliki tim analis klaim yang terdiri dari dokter sehingga dapat menganalisa kewajaran obat-obatan dan perawatan yang dilakukan dan juga ketentuan yang dibuat perusahaan atas masing-masing tertanggung. 4. Risiko kecurangan oleh pihak eksternal perusahaan Masih ada aksi yang dilakukan oleh pihak ekternal perusahaan seperti rumah sakit dan dokter. Untuk menangani risiko kecurangan yang dilakukan oleh dokter dan rumah sakit ini, perusahaan mempunyai daftar rumah sakit dan dokter yang dicurigai dapat melakukan kecurangan. Jadi pada saat tim analis klaim melakukan analisa dan input data secara otomatis akan keluar hal yang menunjukan bahwa rumah sakit atau dokter tersebut masuk dalam kategori mencurigakan. 5. Risiko kecurangan yang dilakukan karyawan Perusahaan juga memiliki risiko kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh karyawan. Perusahaan sudah menangani hal ini dengan adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab serta setiap dokumen yang digunakan sudah menunjukan otoritas yang berjalan seperti adanya nama karyawan yang mengeluarkan atau menggunakan dokumen perusahaan. Risiko-risiko yang telah disebutkan diatas merupakan beberapa risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Dan perusahaan sudah dengan baik mendeteksi dan mengelola risiko tersebut.
Informasi dan komunikasi Informasi yang ada sudah secara jelas memberikan gambaran kepada pengguna sehingga sudah dapat mewakili suatu aspek dari sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Dan komunikasi internal yang berjalan dalam perusahaan sudah berjalan dengan lancar diantara sesama karyawan dengan media email juga adanya pertemuan tahunan. Sedangkan komunikasi eksternal perusahaan sudah memiliki website dan menerbitkan laporan keuangan bisa digunakan untuk memberikan inforasi yang diperlukan.
Aktivitas Pengendalian 1. Pemisahan tugas yang memadai PT Asuransi Jiwa Manulife dalam melaksanakan fungsi pemisahan tugas dalam aktivitas nya sehari-hari dimana adanya pemisahan tugas diantara fungsi-fungsi penting dalam aktivitas pembayaran klaim yaitu adanya pemisahan tugas antara tim operasional klaim dengan tim analisis/technical klaim karena memang kedua fungsi ini berbeda namun masih berada di dalam satu fungsi kegiatan dan divisi. Sedangkan untuk untuk aktivitas pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan dan aktivitas pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi.
2.
Evaluasi atas otoritas yang sesuai dengan transaksi dan aktivitas. Setiap aktivitas dan transaksi yang dilakukan terdapat otorisasi dari pihak yang berwenang. Contohnya adalah untuk approval CRVditangani dengan adanya limit masing-maisng Dan setiap adanya perpindahan dokumen terdapat tanda terima dan paraf dari pihak yang terkait. 3. Evaluasi atas dokumen dan catatan yang memadai Semua surat yang digunakan dan dikeluarkan menggunakan kop surat perusahaan, setiap dokumen yang dikeluarkan dan dicetak menunjukan tanggal dan jam pencetakan serta menunjukan pihak yang mengeluarkan dan berorisasi atas dokumen tersebut dan hampir semua dokumen tersebut sudah memiliki nomor atau kode-kode tertentu. Namun, untuk formulir pengajuan klaim dapat diunduh oleh masyrakat umum termasuk yang bukan nasabah Manulife Indonesia. Dikhwatirkan hal ini dapat menyebabkan penyalahgunaan formulir tersebut yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan sendiri. 4. Pengendalian fisik atas aset dan catatan Perusahaan mempuyai back up digital maupun fisik terhadap dokumen yang ada, setiap karyawan memiliki tanda pengenal untuk akses masuk kedalam ruangan, dan untuk pengamanan gedung untuk setiap tamu yang datang harus menggunakan kartu visitor juga setiap lantai dijaga oleh keamanan 5. Review kinerja Setiap akhir bulan Bagian Klaim akan mengirim laporan status klaim yaitu untuk klaim yang sudah di approved namun belum dibayar, klaim yang masih pending, klaim yang sudah dibayar, dan klaim yang ditolak atau close case ke bagian akuntansi untuk dilakukan penyesuaian dengan catatan dan laporan yang dimiliki oleh bagian akuntansi. Dan setiap akhir bulannya komite klaim akan melakukan review, menilai kewajaran, dan membahas masalah-masalah yang terjadi atas aktivitas transaksi pembayaran klaim.
Pemantauan Untuk pemantauan terhadap aktivitas berjalan dilakukan perusahaan dengan : 1. Setiap prosedur dan kebijakan akan di tinjau ulang ulang untuk memperbaiki ketidaksesuaian dan kendala antara aktivitas dan hasil yang diharapkan. 2. Setiap akhir bulan komite klaim mengadakan pertemuan untuk membahas laporan klaim guna memantau dan membahas aktivitas dan kendala-kendala pada proses pembayaran klaim. 3. Kinerja karyawan direview setiap setahun sekali untuk mengetahui tingkat kinerja masingmasing karyawan. Dan untuk pemantauan terpisah dilakukan perusahaan dengan : 1. melaksanakan audit independen yang dilakukan setiap satu tahun sekali.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian internal atas pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan cara wawancara, obeservasi, kuisioner pengendalian internal, dan mempelajari prosedur yang ada. Maka dari itu dapat diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Pelaksanaan prosedur perusahaan sudah tercermin dari aktivitas yang dilakukan oleh karyawan yang terlibat dalam aktivitas pembayaran klaim. Semua prosedur yang berjalan sudah dilaksanakan oleh karyawan secara bertahap mengikuti prosedur dan peraturan yang ada sehingga tidak ditemukan adanya penyimpangan atas prosedur dan prosedur tersebut mempermudah karyawan dalam menyelsaikan pekerjaannya sehingga pekerjaan dapat diselsaikan dengan baik. Prosedur yang dimiliki juga sudah mencerminkan pengendalian internal atas setiap aktivitas dengan menunjukan secara jelas pihak-pihak yang berotorisasi melakukan pekerjaan, dokumen yang digunakan, dan karyawan berkerja secara cermat dan hati-hati. 2. Pengendalian internal atas pembayaran klaim asuransi kesehatan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sudah berjalan efektif sesuai prinsip COSO dimana dalam setiap aktivitasnya sudah mencerminkan kriteria yang dibuat COSO yaitu :
a.
3.
Perusahaan memiliki kebijakan untuk memperbarui kode etik yang dimiliki dengan menambahkan topik-topik terbaru yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk tahun kemarin perusahaan menambahkan kode etik tentang social media. b. Perusahaan sudah secara tepat mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi baik risiko internal maupun ekternal dengan tindakan pencegahan yang dilakukan sehingga risiko tersebut dapat ditanggulangi atau diperkecil dampaknya bagi perusahaan. c. Komunikasi antar divisi dan pimpinan perusahaan terjalin dengan baik melalui media email dan adanya pertemuan tahunan yang dilakukan perusahaan. d. Dokumen yang dikeluarkan dan dipakai oleh perusahaan telah menunjukan informasi yang jelas. Dimana dokumen yang digunakan selama proses klaim menunjukan tanggal dan waktu pencetakan dan nama individu yang melakukan pekerjaan dan berotorisasi atas dokumen tersebut. Sehingga dengan hal itu dapat menunjukan jejak dokumen dan otorisasi. e. Kegiatan pemantauan sudah menjadi agenda rutin perusahaan yang dilakukan setiap enam bulan sekali yang dilakukan oleh internal auditor. Dan setiap satu tahun sekali dilakukan audit oleh auditor eksternal. Namun dari semua itu penulis menemukan beberapa kelemahan yang dialami perusahaan atas aktivitas pembayaran klaim asuransi kesehatan diantaranya adalah: a. Pada struktur organisasi dan praktik perusahaan terdapat satu jabatan yang dipangku oleh dua orang yaitu untuk jabatan head claim operation unit. b. Formulir pengajuan klaim bisa diunduh oleh siapa saja termasuk masyarakat umum yang bukan nasabah Manulife Indonesia. c. Dalam prosedurnya, terdapat dokumen yang berpindah-pindah karena tidak adanya salinan atas dokumen tersebut.
Saran Maka saran yang diberikan untuk perusahaan untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada pengendalian internal atas pembayaran klaim asuransi kesehatan adalah : a. Untuk masalah terkait dengan satu jabatan yang dipangku oleh dua orang adalah ada baiknya jika perusahaan membedakan nama jabatan ini untuk mencegah salah penafsiran yang mungkin terjadi oleh pihak internal dan eksternal perusahaan yang memiliki kepentingan. Dan juga dengan adanya perbedaan nama jabatan ini juga akan mencerminkan perbedaan fungsi jabatan tersebut secara jelas. b. Penulis menyarankan agar Manulife membuat website yang khusus diperuntukan bagi pemegang polis atau tertanggung dengan menggunakan username dan password masing-masing untuk akses ke website tersebut. Sehingga formulir pengajuan klaim atau formulir lainya hanya dapat diunduh oleh pemegang polis. Website yang khusus diperuntukan bagi pemegang polis ini juga bisa digunakan kebutuhan lainya yang berhubungan dengan kegiatan perasuransian seperti untuk mengetahui status polis, status klaim, status pembayaran premi,dsb. Begitu juga untuk perusahaan dengan adanya website yang khusus diperuntukan bagi pemegang polis dapat digunakan untuk memberikan informasi, survey, dan kegiatan lainya untuk masing-masing pemegang polis atau tertanggung. Dengan adanya website khusus untuk masing-masing pemegang polis, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi aktivitas perusahaan. c. Ada baiknya jika dokumen yang akan digunakan oleh beberapa pihak yang membutuhkan dibuat salinannya yang sudah di otrisasi sebelumnya agar dokumen tersebut tidak berpindah-pindah sehingga Selain itu, dengan adanya salinan dokumen atau berkas ini juga akan mencegah tindak kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan dengan cara menghilangkan dokumen atau jejak transaksi dan memudahkan melakukan penyesuaian jika terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan pencatatan
REFERENSI Akmal (2007). Pemeriksaan Intern. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang. Amrin, Abdullah (2006). Asuransi Syariah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Boynton, W.C., Johnson, R.n., dan Kell, W.G. Alih Bahasa oleh Rajoe, P.A., Gania, G., Budi, I.S (2003). Modern Auditing jilid 1. (edisi-7). Jakarta : Erlangga. Djojosoedarso, Soeisno (2003). Prinsip Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi. Jakarta : Salemba Empat. Hall, James A. Alih Bahasa oleh Dewi Fitriasari dan Deny Kuary Arnos (2007). Sistem Informasi Akuntansi. (edisi-4). Jakarta : Salemba Empat. Harsono, Sonni Dwi (1996). Prinsip-prinsip dan praktik asuransi. Jakarta : Yayasan Pengembangan Ilmu Asuransi. Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan : per 1 Juli 2009. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Publik Indonesia (2011). Standar Profesional Akuntan Publik 31 Maret 2011. Jakarta : Salemba Empat. Kartimin. M., A (2008). Analisis Pengendalian Intern Atas Pembayaran Asuransi Kesehatan Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Pada PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Tesis S1. Tidak Dipublikasikan. Universitas Pembangunan Nasional, Jakarta. Mulyani, Yohanna Aprilin (2012). Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Prosedur Penyaluran Kredit Multiguna Pada Bank DKI. Jurnal Ilmiah Ekonomi. Universitas Gunadarma, Jakarta. Rama, Dasaratha V dan Jones, Frederick L. (2009). Sistem Informasi Akuntansi Jilid 1.Alih Bahasa oleh M. Slamet Wibowo. Jakarta : Salemba Empat. Romney, M. B., P. J. Alih Bahasa oleh Kwary, D. A., Fitriasari, D (2006). Sistem Informasi Akuntansi buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat Salim, Abbas (2007). Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Soelinda, N dan Wicaksono, A.(2012). Evaluasi Pengendalian Internal Dan Sistem Akuntansi Atas Penerimaan Kas dan Piutang Premi Asuransi Pada PT H. Jurnal Ilmiah. Universitas Bina Nusantara,Jakarta. Syahsono, F. E. (2010). Pengenalan asuransi. Paper dipresentasikan pada Seminar Business process of insurance. Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok.(2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain (jilid 1). Jakarta : Salemba Empat. Tunggal, Amin Widjaja.(2013). Pokok-Pokok COSO Based Auditing. Jakarta : Haravindo. Weygandt, J., Kieso, D.E &Kimmel, P.D (2005). Principle of Accounting (7th edition). New Jersey : Wiley & Sons, I.
RIWAYAT PENULIS Nama
: Annisa Annur
Tempat/ Tanggal lahir
: Jakarta, 5 Februari 1991
Pendidikan Formal
:
2009-2013
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia S1, Akuntansi, GPA: 3,07