KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN OLEH BALITBANGTAN
Dr. Agung Hendriadi
Workshop Pengelolaan Sumber Daya Genetik Pertanian Bogor, 19 November 2015
KEKAYAAN DIVERSITAS INDONESIA
Indonesia mempunyai sumberdaya genetik yang beraneka ragam, namun belum optimal dalam pengelolaan dan pelestariannya sehingga dikhawatirkan potensi sumber daya genetik ini terkuras bahkan diambil alih oleh negara lain.
PENTINGNYA KEGIATAN PEMULIAAN 1. 2.
Mengidentifikasi, menggunakan, dan mengakumulasi sumber plasma nutfah yang beragam Melaksanakan survei secara lebih luas dari sumber daya genetik sesuai tujuan program pemuliaan
3. Memelihara stok biji bahan genetik dari hasil penelitian yang dilakukan dan mendapatkan bahan dari pemulia SDG lain
Jenis yang dikonsumsi terbatas dan kualitas berubah
Pemadatan tanah Deplesi unsur hara
Daya dukung lahan Perubahan Iklim Preferensi
TEKNO LOGI BARU
LITBANG
Permukaan laut naik Suhu udara panas Perubahan pola hujan
KONDISI BARU
POSISI SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN MENDUKUNG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
SDG
PERAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN DALAM MENGHASILKAN PRODUK DAN VARIETAS
Nilai ekonomi riil
Potensi nilai ekonomi
Sumber benih Bahan Baku
Pemuliaan
Produk
Varietas
SKEMA PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN DALAM MENDUKUNG SISTEM PERBENIHAN
Gene Bank Nasional Koleksi SDG Lokal
Seleksi varietas partisipatif
Koleksip Komunitas Lomba DIversitas
11/19/2015
Pemuliaan Formal
Koleksi Kerja
Pemuliaan Partisipatif
Petani Pemulia Blok Diversitas
Sistem Perbenihan
6
PERATURAN TERKAIT SUMBER DAYA GENETIK 26 September 1996 UU 07/1996 Pangan 23 December 1990 UU 05/1990 Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya
1991
20 December 1999 UU 29/2000 Perlindungan Varietas Tanaman 30 September 1999 UU 41/1999 Kehutanan
26 April 2007 UU 26/2007 Penataan Ruang
8 May 2013 UU 11/2013 Pengesahan Protokol Nagoya
18 March 2004 UU 07/2004 Sumber Daya Air
15 January 2014 UU 01/2014 Perubahan atas UU 27/2007 Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1990
2014
30 April 1992 UU 12/1992 Sistem Budidaya Tanaman
1 August 1994 UU 05/1994 Pengesahan UNCBD 8 June 1992 UU 16/1992 Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
1 August 1994 UU 06/1994 Pengesahan UNFCCC
29 July 2002 UU 18/2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
29 October 2009 UU 45/2009 Perubahan atas UU 31/2004 tentang Perikanan 6 August 2013
3 October 2009 UU 32/2009 Perlindungan dan 20 March 2006 Pengelolaan Linkungan Hidup UU 04/2006 Pengesahan International Treaty on Plant Genetic Resource for Food and Agriculture
UU 18/2013 Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan
PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor: 37/Kpts./OT.140/7/2011 Tentang Pelestarian Dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanaman Peraturan ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada perorangan, instansi pemerintah, dan badan hukum dalam pelestarian dan pemanfaatan SDG. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian dalam pelestarian dan pemanfaatan SDG serta menjamin keberlanjutan pembangunan pertanian.
Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian dalam RPJMN 20152019, a.l: 1. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal pertanian. 2. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian. 3. Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya pertanian. 4. Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. 5. Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 6. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembaga litbang pertanian yang handal dan terkemuka.
PENGELOLAAN SDG DI INDONESIA 1.
2.
Kegiatan konsorsium antara BB Biogen dan BBP2TP yang melibatkan seluruh BPTP di Indonesia dalam melakukan identifikasi plasma nutfah sebagai sumber daya genetik) di wilayahnya. Fungsi utama dari pusat–pusat sumber daya genetika selain untuk sarana eksplorasi, karantina, konservasi juga dalam pemanfaatannya dapat digunakan untuk dokumentasi, komunikasi, dan pertukaran bahan sumber daya genetik.
TIPOLOGI BANK SDG LINGKUP BALITBANG-KEMENTAN Bank SDG
Koleksi
UK/UPT penjab
fasilitas
location
Bank SDG Nasional : Koleksi inti BB Biogen pusat dokumentasi SDG tanaman/ data dan entry/exit ternak point Koleksi mikroba BB Litvet
Cryopreservation. Penyimpanan benih, lapangan Koleksi kultur
Bank SDG spesifik tanaman/ternak : koleksi dasar/kerja; rekaman data karekter
Varietas/bibit ternak; working collection
Pusli/Balit terkait
Penyimpanan Benih; Kebun/Kandang Percobaan
Bogor, Sukamandi, Malang, Maros
Bank SDG spesifik lokasi
SDG lokal
BPTP
Kebun Percobaan
Seluruh Indonesia
Bank SDG komunitas
SDG lokal
Kelompok tani dengan pembinaan dari BPTP, BPSB dan Dinas Pertanian
On-farm dan in situ
Seluruh Indonesia
11/19/2015
Bogor
11
KERAGAAN KOLEKSI SDG BALITBANGTAN; 2014 Data base
Jumlah aksesi/spesies
SDG tanaman pangan
11 435 aksesi, 20 spesies
SDG hortikultura
2 065 aksesi, 32 spesies
SDG perkebunan
7 714 aksesi, 20 spesies
SDG Ternak
61 aksesi, 6 spesies
SDG Mikroba
2 669 aksesi (bakteria dan fungi)
11/19/2015
Kolektor BB Biogen, Balitkabi, Balisereal Balitbu , Balitjestrom Balitsa Perkebunan, Tanaman Industri Puslitbangnak Pangan, Perkebunan, Veteriner, Hortikultura, Peternakan
12
HASIL INVENTARISASI SDG LOKAL
Serealia Kacang2an Ubi2an Buah Sayuran Hias Perkebunan Rempah dan obat Pakan Ternak
SDG LANGSUNG DIMANFAATKAN
UNIK PROMOSI DAN PASAR
SUMBER INDUK
SUMBER BIBIT
PENDAFTARAN PENCIRI PROPAGASI
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya dan Masyarakat Lokal
SDG TIDAK DIMANFAATKAN LANGSUNG PRE-BREEDING
BREEDING
VARIETAS BARU
IDENTIFIKASI
PENGUJIAN
FORMULASI
IDENTIFIKASI
PENGUJIAN
MATERI BARU
PEMANFAATAN PRODUK
Alur Pengelolaan Sumber Daya Genetik Sumber ragam untuk Penelitian dan perakitan teknologi penelitian dan perakitan teknologi
Aktualisasi intangible value dari sumber daya genetik lokal ke dalam teknologi
Pengembangan Teknologi, perbanyakan, dan distribusi
Pengayaan dan Konservasi
Karakterisasi , Dokumentasi dan akses
Evaluasi
Penelitian dan Perakitan Varietas
Pengembangan dan distribusi varietas
Eksplorasi : • Balit & BPTP
Fenotipik: • Balit & BPTP
Fenotipik: • Balit
Penelitian : • Balit dan BB
Balit, BPATP dan BPTP
Pengayaan : • Balit dan BB
Molekular, nutrisi • BB
Molekular, nutrisi • BB
Perakitan galur: • Balit dan BB
Dokumentasi & akses • BB Biogen BBSDLP 11/19/2015
Pelepasan varietas • Balit/BB/ Balitbangtan 16
KETERKAITAN KEGIATAN KONSERVASI & RPL
1. Konservasi SDG perlu keikutsertaan masyarakat untuk mendorong masyarakat agar mengetahui tentang potensi di sekitarnya yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Salah satu upaya ini adalah program pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam tanaman kebutuhan sehari-hari rumah pangan lestari. Pada awalnya program ini didorong oleh tingginya harga cabe di pasar, kemudian program ini dikembangkan sebagai upaya mendekatkan teknologi ke masyarakat. 3. Ke depan program ini memiliki potensi dikembangkan sebagai media konservasi dan promosi pemanfaatan SDG lokal.
COMMUNITY DIVERSITY MANAGEMENT
CONTOH KONSERVASI SDG BUAH: MANGGA, RAMBUTAN DAN MANGGIS BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PROMOSI? PEMASARAN ?
CONTOH PETA SDG PERTANIAN UNTUK PADI
SUMBER DAYA GENETIK TERNAK (SDG--T) NASIONAL: (SDG Erosi dan pencemaran:: SDG-T terus terjadi yang dapat mengakibatkan kepunahan..
Erosi Pemanfaatan: SDG-T belum optimal & pelestarian masih terbatas Konservasi Informasi keunggulan: SDG-T lokal/ asli belum Indonesia Pemanfaata banyak kaya KH : n terungkap Keanekaragaman SDG-T Informasi ↘↘ nasional tinggi. SDG-T ++
↗↗
↘↘
↘↘
ARTI PENTING SDG SDG--T LOKAL/ASLI (1): Daging
Konverter
Status
Susu
Pupuk
Budaya
Telur
Energi
Hobi
Sandang
Tenaga
Tabungan
ARTI PENTING SDGSDG-T LOKAL/ASLI (2):
MATERIAL GENETIK
•
Bahan baku yang sangat berharga bagi peternak & pemulia untuk peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan berkelanjutan.
KOMPATABILI TAS
• SDG-T akan lestari melalui pengelolaan yang baik, karena terdapat kompatabilitas antara pemanfaatan & konservasi.
PROMOSI
• Promosi meluas pengelolaan SDG-T berkelanjutan memberi peluang besar pada perbaikan: nutrisi, kesehatan & diversifikasi kehidupan.
KONDISI ANCAMAN BAGI SDGSDG-T ASLI/LOKAL: Ada indikasi berbagai SDG-T baik jenis & rumpun (breed) mengarah pada kepunahan krn berbagai faktor kompleks. Penyebab al.: kurang kondusif faktor sosial, ekonomi, penyakit, introduksi rumpun eksotik, bencana dll.
Masyarakat global menekankan makin pentingnya segera melakukan identifikasi & preservasi SDG-T.
Pemerintah perlu menetapkan rencana aksi untuk pengelolaan dan konservasi SDG-T secara tepat.
PENGELOLAAN DAN KONSERVASI SDG SDG--TERNAK YANG EFISIEN: Satu Banyak pihak Melibatkan: •Pemerintah. •Peneliti. •Pendidik/PT. •Perusahaan. •Swasta/LSM. •Kelom. Peternak •Individu.
Dua Tiga Komprehensif Pengambil Kebijakan Pengelolaan SDG-T perlu dirancang komprehensif dengan koordinasi baik.
Peningkatan kepedulian pada SDG-T utamanya bagi aparat pengambil kebijakan.
UNIT PENGELOLAAN BENIH SUMBER / BIBIT UNGGUL (UPBS/BU)
Hasil proses pemuliaan di UPT yang siap untuk di kembangkan & disebar luaskan. Peningkatan produktivitas untuk memenuhi keperluan pasar, merespon lingkungan dll. Merintis keterkaitan unit UPBS/BU di UPT dgn instansi lain/pihak swasta Perlu perbanyakan di penangkar & disebarkan pada masyarakat.
HASIL
• •
Updating data SDGSDG-T: LANJUTAN 2015 SPESIES
JLM
NAMA
SAPI
>7
Bali, Madura, PO, Pesisir, Jabres, Hisar, Aceh, FH.
KERBAU
>5
Sumbawa, Toraya, Moa, Kalang Kalsel, Kalang Kaltim.
KUDA
>2
Sumbawa, KPI.
DOMBA
>5
Wonosobo, Lembah Palu, Kisar, Garut, DEG.
KAMBING
>6
Saburai, Gembrong, Marica, Lakor, Kacang, PE.
RUSA
>1
Sambar.
ITIK
>7
Tegal, Talang Benih, Pitalah, Mojosari, Kerinci, Bayang, Alabio.
AYAM
>9
KUB-1, Pelung, Nunukan, Merawang, Kokok Balengek, Kedu, Gaga, Arab, Kedu, Cemani.
SDGT lokal : Penetapan /pelepasan rumpun & galur. Memperbaiki data SDGT eksotik : GPS dan PS ayam.
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATABASE SDG Perlu suatu sistem informasi (SI) yang lebih mudah diakses, di update, dan satu pintu
Dokumentasi sebaran SDG berbasis Web-GIS (Geographical Information System-Web based)
Cikal bakal sistem monitoring dan peringatan dini hilangnya SDGT di suatu daerah
PENGUATAN JARINGAN KOMNAS - KOMDA
1. Peningkatan hubungan organik Komnas – Komda 2. Penguatan jejaring dalam Komda dan antar Komda 3. Bersama Komnas SDG mendorong terbentuknya Komda di Provinsi Aceh, Maluku Utara, Maluku, dan Papua