Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Yan’s Keramik Dinoyo Malang Shela Pijar Anugrah Putri (105020200111082) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Dosen pembimbing: Prof. Dr. Djumilah H., SE. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Brawijaya Malang Abstract This study aims to find the influence of product quality , product features , and product design to consumer purchasing decisions Yan 's ceramic Dinoyo in Malang. Sampling technique that used in this study was purposive sampling and obtained a sample of 40 respondents who are consumers of Yan 's ceramics . Data analysis was performed by using the classical assumption and hypothesis testing using multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that product quality variable and product features are not significantly influence to consumer purchase decisions . While the product design variable is the only variable that significantly influence the consumer purchase decisions.
PENDAHULUAN Kota Malang dikenal sebagai kota pariwisata. Banyaknya turis asing maupun lokal yang berkunjung membuatkota Malang kaya akan UKM yang memproduksi oleh-oleh atau buah tangan khas dari kota Malang. Selain keripik tempe dan keripik buah, Malang juga dikenal dengan kota penghasil keramik yang baik. Tetapi banyak diantara turis-turis ini yang kurang mengenal oleh-oleh khas Malang yaitu keramik dan hanya berfokus pada makanannya saja seperti keripik tempe dan keripik buah.
Dinoyo adalah salah satu sentra keramik terbesar di Malang. Keramik saat ini sangat beragam bentuk dan fungsinya. Mulai dari guci hingga peralatan rumah tangga sehari-hari seperti gelas, cangkir, hingga peralatan kamar mandi seperti tempat sabun atau sekedar hiasan dinding. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman saat ini, keramik Dinoyo mulai tergerus eksistensinya oleh keramik-keramik asal Cina yang dikenal dengan kualitasnya yang sangat baik dengan
didukung desain yang menarik dan elegan.Hal ini berdampak pada banyak industri keramik Dinoyo yang memilih untuk beralih dari produsen menjadi reseller karena dirasa kurang mampu bersaing dengan produk keramik Cina. Ada juga diantaranya yang bertahan dengan memproduksi keramik jenis lain dan memfokuskan usahanya sebagai produsen souvenir. Produsen keramik di kota Malang saat ini tidaklah sebanyak dulu. Beberapa diantaranya terpaksa harus gulung tikar karena tidak dapat bertahan di dalam persaingan bisnis ini.Dari beberapa inilah penulis menemukan Yan’s keramik sebagai salah satu produsen yang cukup besar diantara produsen keramik Dinoyo lainnya.Selain terlihat dari tampilan fisiknya atau tokonya yang cukup besar, Yan’s keramik juga mempunyai jangkauan konsumen yang luas hampir di beberapa pulau besar di Indonesia. Produsen juga mengaku sempat diundang untuk melakukan pameran hingga keluar negeri bersama beberapa pengusaha UKM lainnya oleh pemerintah kota Malang. Dari sanalah nama Yan’s keramik juga mulai dikenal di luar negeri. Persaingan bisnis keramik yang semakin ketat ini, bukan hanya karena pesaing dari Cina tetapi pesaing lokal juga semakin bertambah, untuk itu diperlukan inovasi dan juga strategi pemasaran yang dapatdigunakan untuk menghadapi persaingan yang ada saat ini. Salah satu elemen dari strategi
bauran pemasaran adalah produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen (Kotler, 2007).Produk juga menjadi salah satu syarat utama sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik. Melalui produk juga produsen dituntut untuk dapat berinovasi. Selain itu juga produk harusnya berkualitas baik demi memuaskan keinginan konsumennya.Dalam membeli suatu produk, konsumen mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu. Atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk merupakan elemen yang berfungsi untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh produsen (Kotler dan Amstrong, 2008). Ketiga macam atribut produk, yaitu kualitas produk, fitur produk, serta desain produk, Yan’s keramik memberikan jaminan kepada konsumennya bahwa produk buatannya mempunyai kualitas produk yang tinggi,karena Yan’s keramik memproduksi sendiri keramik yang dibuatnya. Bahan baku yang digunakan juga merupakan bahan baku terbaik yang dipilih langsung oleh produsen. Fitur dari produk Yan’s keramik juga beragam.Produk Yan’s keramik tidak hanya berfungsi sebagai souvenir, tetapi juga berfungsi
sebagaimana mestinya produk tersebut.Misalnya souvenir vas bunga yang selain berfungsi sebagai vas bunga juga dapat digunakan sebagai penghias ruangan karena mempunyai bentuk dan warna yang indah. Karena saat ini banyak produsen souvenir lain yang juga memproduksi vas bunga sebagai souvenir pernikahan tetapi pada akhirnya terbuang karena tidak dapat berfungsi dengan baik. Fitur lain yang juga menjadi nilai lebih Yan’s keramik adalah dalam segi pengemasan. Yan’s keramik juga memperhatikan keindahan dari pengemasan produknya.Selain mendesain kartu ucapan terimakasih yang menarik, ditambahkan pula hiasan tertentu seperti pita dan juga pegangan yang cantik.Meskipun terlihat sepele tetapi pegangan ini dapat menjadi nilai tambah Yan’s keramik karena dapat memudahkan tamu undangan membawa souvenirnya saat acara resepsi pernikahan berlangsung. Elemen lain dari atribut produk adalah desain produk. Yan’s keramik mendesain sendiri produk yang ditawarkannya, sehingga dapat mengurangi kesamaan bentuk maupun warna dengan pesaing.Selain itu Yan’s keramik juga membebaskan konsumen untuk menciptakan desain produknya sendiri sesuai dengan yang diinginkan, namun disesuaikan juga dengan jumlah pesanan yang diinginkan konsumen. Kelebihan ini dimiliki oleh Yan’s keramik karena telah memiliki
pabrik sendiri yang memungkinkan Yan’s keramik melibatkan konsumen untuk menciptakan desainnya sendiri sesuai keinginan dan kebutuhan. Atribut-atribut tersebut menjadi acuan konsumen dalam mengembangkan keputusan pembeliannya. Untuk itu Yan’s keramik atau produsen perlu mengetahui dan mempelajari dengan baik atribut-atribut apa saja yang berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen.Ada berbagai atribut produk yang perlu diperhatikan, yaitu mencakup kualitas produk, fitur produk, dan desain produk. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai hubungan rasional antara atribut produk dan keputusan pembelian konsumen.
KAJIAN TEORI Pengertian Atribut Produk Menurut Gitosudarmo (2000) atribut produk adalah sekumpulan komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.Sedangkan menurut Tjiptono (2005) atribut produk adalah unsurunsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.Adapun atribut produk yang ditampilkan Kotler dan Amstrong (2008) ada 3, yaitu kualitas produk, fitur produk, dan desain produk.Berikut uraian dari atribut produk. Kualitas Produk Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungis-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudian dioperasikan. Kotler dan Keller (2009) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam kualitas, yaitu: 1. Performa Kualitas (Performance Quality) Kebanyakan produk yang ada dibentuk berdasarkan empat level performa kualitas, yaitu: rendah, ratarata, tinggi, atau sangat tinggi. Performa kualitas adalah level dimana
karakteristik utama suatu produk diunggulkan. Perusahaan seharusnya tidak membutuhkan performa kualitas yang tinggi. Perusahaan harus menentukan performa kualitas yang tepat dan sesuai dengan target pasar dan disesuaikan pula dengan performa kualitas produk pesaing. Sebuah perusahaan juga harus menentukan performa kualitas berdasarkan waktunya.Perusahaan harus melakukan improvisasi secara berkelanjutan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi. 2. Penyesuaian Quality)
Kualitas(Conformance
Konsumen mengharapkan sebuah produk mempunyai kesesuaian kualitas yang tinggi, dimana tingkat produksi dari semua unit produk sama dan sesuai dengan spesifikasi produk yang dijanjikan. Misalnya saja pada produk Porche 911 yang didesain mempunyai akselerasi 150 kilometer per jam dalam 10 detik. Masalahnya adalah jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang dijanjikan maka akan membuat konsumen kecewa. 3. Durability Durability, atau tingkat ketahanan dari suatu produk yang meliputi jangka waktu pemakaian yang panjang juga merupakan nilai lebih dari sebuah produk.Konsumen biasanya rela membayar lebih untuk
kendaraan dan perabot dapur yang mempunyai reputasi yang tahan lama dalam pemakaian produknya.Tetapi bagaimanapun juga hal ini berlaku berdasarkan beberapa kualifikasi tertentu.Harga yang tinggi bisa menjadi patokannya tetapi juga harus disesuaikan agar tidak menjadi terlalu tinggi hingga terkesan berlebihan. 4. Reliability Konsumen biasanya akan lebih tertarik pada produk yang sudah teruji keamanannya. Reliability, adalah tingkat kemungkinan suatu produk melakukan kesalahan atau gagal pada saat penggunaannya.Industri perabot rumah tangga mempunyai cacatan reputasi yang sangat bagus dalam menciptakan sebuah produk yang reliable. 5. Repairability Repairability, adalah tingkat kemungkinan konsumen untuk memperbaiki sendiri produk yang dipakainya saat mengalami kerusakan.Produk yang repairable adalah produk yang dapat diperbaiki sendiri oleh penggunanya dengan minimum biaya dan waktu.Beberapa produsen sebuah produk menambahkan fitur tambahan pada produknya yaitu dengan memberikan pelayanan konsultasi perbaikan produk melalui telepon atau media lainnya.Banyak perusahaan computer baik hardware atau software yang
memberikan pelayanan tersebut melalui telepon, email, fax, atau chat online. Fitur Produk Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing yang bersifat melengkapi.Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing. Kotler dan Keller (2008) juga mengatakan bahwa, perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih fitur baru untuk produknya dengan melakukan survey pada konsumen sebelumnya setelah itu membandingkan antara customer value dan company cost untuk setiap fitur potensial yang akan dikembangkan. Selain itu perusahaan juga harus mempertimbangkan seberapa besar konsumen menginginkan fitur tersebut dalam produknya, seberapa lama pengaruhnya, dan apakah fitur tersebut akan mudah ditiru oleh pesaing atau tidak. Perusahaan juga harus memikirkan masa atau ketahanan dari kemasan produknya. Dalam penelitian ini fitur dari keramik bisa dikembangkan dengan menambah fungsinya.Misalnya saja keramik vas bunga yang berfungsi sebagai tempat menaruh bunga,
dengan ditambahkan beberapa corak yang menarik pada permukaannya bisa menjadikan vas tersebut penghias ruangan walaupun tanpa bunga di dalamnya.Atau pada keramik souvenir pernikahan fitur produk bisa ditambahkan pada pengemasan. Dikemas rapi dengan beberapa sentuhan cantik seperti pita akan menambah nilai estetika produk tersebut. Selain itu menambahkan pegangan pada kemasannya juga dapat memudahkan konsumen untuk membawanya. Desain Produk Menurut Kotler (2008) cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui desain atau rancangan bentuk dari suatu produk yang berbeda dari yang lain. Desain merupakan suatu rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa “bentuk ditentukan oleh fungsi” dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan estetika, ergonomis, bahan, dan lain-lain. Kotler (2008) juga berpendapat bahwa “desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan”. Menurut Gomez (2004) terdapat empat kategori mengenai konsep desain manajemen yang dibedakan
1.
2.
3.
4.
berdasarkan beberapa aspek atau aktivitasnya, yaitu: Aktivitas yang berhubungan dengan darimana desain produk tersebut berasal. Aktivitas yang terdiri dari hubungan antara aspek analisis dan pengetahuan dari perusahaan, pasar, dan teknologi. Aktivitas dari perusahaan itu sendiri yang mendukung proses pembuatan desain produk. Aktivitas dari sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang mendukung proses desain produk. Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen Amirullah (2003) mendefinisikan pengambilan keputusan adalah “suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingankepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey.Menurut Singarimbun (1995) penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.Penelitian ini jugadigunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesa. Jenis penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh variabel atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada usaha Yan’s keramik di kota Malang. Adapun alasan untuk memilih jenis penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara variabel atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada usaha Yan’s keramik di kota Malang. Populasi Populasi menurut Sekaran (2006) diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang memiliki karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah masyarakat kota Malang yang membeli produk Yan’s keramik pada tahun 2013.
beberapa kali lebih besar dari jumlah variabel dalam studi. Menurut Roscoe dan Uma Sekaran (2006) jumlah responden yang digunakan berdasarkan jumlah variabel yang dikemukakan dikalikan 10.Dalam penelitian ini terdapat 4 variable x 10 = 40 responden.Peneliti menetapkan responden sebanyak 40 responden.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005). Pertimbangannya adalah mengambil sampel konsumen yang telah melakukan pembelian produk Yan’s keramik di kota Malang. Responden berasal dari konsumen produk Yan’s keramik.Baik yang baru melakukan sekali pembelian ditempat, maupun konsumen tetap Yan’s keramik yang melakukan pemesanan melalui telepon.Kebanyakan dari responden tersebut adalah reseller.
Sampel Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini tidak diketahui (infinite) mengenai jumlah populasi, sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2005) yang mengusulkan aturan ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 30 sampai 500 dan dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Menyebarkan kuisioner (angket) Kuisioner ini diberikan kepada 40 orang konsumen Yan’s keramik Dinoyo Malang yang telah melakukan pembelian.Kuisioner ini berisi 9 pernyataan yang terkait dengan atribut produk yaitu, kualitas produk, fitur produk, dan desain produk.Termasuk
juga variabel keputusan pembelian konsumen. 2. Dokumen Dokumen yang diperoleh antara lain profil perusahaan, meliputi jumlah pekerja, jenis-jenis produk, hingga biaya operasional dari usaha Yan’s keramik Dinoyo di kota Malang. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel.Yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah tipe variabel yang secara langsung akan menjelaskan atau berpengaruh pada variabel lainnya. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang keadaannya merupakan hasil dari pengaruh variabel bebas yang ada. Variabel Bebas Dalam penelitian ini variabel bebas berupa bauran pemasaran (X) menurut Kotler dan Amstrong (2008) yang terdiri dari: 1. Kualitas Produk (X1) Kualitas produk merupakan keunggulan yang dimiliki untuk memberikan kepuasan konsumen setelah proses pembelian. Kualitas produk untuk keramik dinilai berdasarkan kualitas bahan dan kualitas dari cat menurut persepsi pembeli.Bahan yang baik tidak mudah retak dan cat yang baik tidak mudah pudar dan tahan lama.
2. FiturProduk (X2) Fitur adalah karakteristik tambahan yang dirancang untuk menambah ketertarikan konsumen terhadap produk atau menyempurnakan fungsi produk.Fitur yang relevan dalam produk keramik adalah karakteristik tambahan yang membuat produk bernilai lebih dimata konsumen.Misalnya seperti souvenir pada Yan’s keramik yang multifungsi, seperti vas bunga yang selain berfungsi sebagai tempat bunga juga dapat digunakan sebagai penghias ruangan karena desain dan warnanya yang menarik.Selain itu juga terdapat pada segi pengemasan yang cantik serta praktis karena diberi tambahan pegangan untuk mempermudah konsumen membawa souvenir tersebut. 3. Desain Produk (X3) Desain adalah rancangan bentuk dari suatu produk yang mempunyai kontribusi terhadap daya tarik produk seperti faktor estetika.Butir untuk memilih desain produk adalah variasi produk desain inovatif yang berbeda dapat menarik minat konsumen, ragam bentuk, dan warna. Variabel Terikat Variabel terikat atau tergantung merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini variabel terikat yang diteliti adalah variabel keputusan pembelian (Y).
Menurut Kotler (2002) keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benarbenar melakukan pembelian. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian atau tidak melakukan pembelian, orang tersebut berada dalam posisi untuk mengambil keputusan.Indikatornya adalah pengambilan keputusan pembelian produk oleh konsumen. Metode Pengolahan dan Analisis Data Uji dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokeroleasi. Model analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis dalam penelitian ini ialah analisis regresi linier berganda dan uji t dimana untuk perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS/PASW). HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Hasil Jawaban Responden Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil jawaban responden berdasarkan setiap variabel yang ada. Yaitu variabel bebas (X) yang terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk serta variabel terikat (Y) keputusan pembelian.
Kualitas Produk Dari hasil jawaban responden pada variabel kualitas produk diatas menunjukkan bahwa total rata-rata nilai jawaban dari pernyataan pertama (X1.1) dan pernyataan kedua (X1.2) adalah sebesar 3,425. Artinya, menurut responden kualitas produk Yan’s keramik masih belum memenuhi standar nilai baik yaitu 4. Hal ini bisa saja terjadi karena menurut produsen bahan baku keramik yang digunakan berasal dari satu sumber yang sama, yaitu dari BPTIK (Badan Pelayanan Teknis Industri Keramik) kota Malang, sehingga kualitas produk keramik produsen yang satu dan yang lain tidaklah jauh berbeda. Fitur Produk Hasil jawaban responden pada variabel fitur produk menunjukkan bahwa total rata-rata nilai jawaban pada pernyataan satu (X2.1) maupun pernyataan dua (X2.2) adalah 3,6. Meskipun lebih besar dari total nilai rata-rata pada variabel kualitas produk, tetapi angka ini juga masih jauh dari standar nilai baik yaitu 4. Hal ini menunjukkan bahwa fitur dari produk Yan’s keramik, yaitu dari segi pengemasan maupun produknya yang dikatakan multifungsi ternyata tidak terlalu baik di mata konsumen. Desain produk Total rata-rata nilai dari variabel desain produk pada pernyataan satu
(X3.1), pernyataan dua (X3.2), dan pernyataan tiga (X3.3) adalah 3,45. Hasil ini juga menunjukkan nilai yang jauh dari standar nilai baik yaitu 4.Meskipun Yan’s keramik telah menawarkan produk yang beragam baik dalam segi bentuk maupun pewarnaannya, tetapi hal ini tidak dinilai baik oleh konsumen.
Model regresi yang digunakan adalah standardized regression, karena pengukurannya menggunakan skala likert. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keputusan Pembelian Konsumen
Nilai b1sebesar 0.132 lebih kecil dari nilai konstanta yaitu sebesar 0.583 yang menyatakan bahwa variabel kualitas produk tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian.Jadi, untuk kondisi saat ini kualitas produk pada Yan’s keramik tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Hasil total rata-rata nilai jawaban responden dari keputusan pembelian pada pernyataan satu (Y1.1) dan pernyataan dua (Y1.2) adalah 3,4625. Angka ini juga termasuk jauh dari standar nilai baik yaitu 4.Dari hasil ini bisa dilihat bahwa tingkat ketertarikan konsumen untuk membeli lagi produk Yan’s keramik di masa mendatang tidaklah terlalu baik.Selain itu juga tingkat kesesuaian kebutuhan konsumen pada produk Yan’s keramik juga tidak terlalu baik. Hasil Analisis Regresi Berganda Uji regresi berganda ini berfungsi untuk menguji atau menganalisa apakah terdapat pengaruh antara dua atau lebih veriabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), yang dimana pada penelitian ini keputusan pembelian adalah variabel terikat (Y), sedangkan kualitas produk (X1), fitur produk (X2), dan desain produk (X3) adalah variabel bebas. GAMBAR TABEL
Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y = 0.132X1 + 0.168X2 + 0.610X3 + e
Nilai b2 sebesar 0.168 lebih kecil dari nilai konstanta yaitu sebesar 0.583 yang menyatakan bahwa fitur produk tidak berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian.Jadi, fitur produk yang ada pada produk Yan’s keramik saat ini juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Nilai b3 sebesar 0.610 lebih besar dari nilai konstanta yaitu sebesar 0.583 yang menyatakan bahwa desain produk berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian, yang dimana jika persepsi konsumen terhadap desain produk semakin menarik meningkat maka akan mempengaruhi dorongan konsumen untuk melakukan pembelian dan berpengaruh pula sebaliknya. Semakin buruk persepsi
konsumen mengenai desain produk maka akan berdampak pada penurunan keputusan pembelian konsumen. Dari hasil analisis regresi berganda ini juga dapat dilihat bahwa variabel desain produk adalah satusatunya variabel produk yang signifikan.Artinya, dapat dikatakan bahwa konsumen sesungguhnya lebih memperhatikan desain produk dari Yan’s keramik.Desain yang beragam serta pewarnaan yang menarik menjadi fokus utama konsumen untuk memilih produk Yan’s keramik.Sedangkan kualitas produk dan fitur produk tidak menjadi perhatian utama konsumen. Hasil Uji Hipotesis I Dalam uji hipotesis I peneliti menggunakan uji t. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel. Variabel bebas dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan apabila thitung > ttabel atau sig t < 0,05. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa, variabel kualitas produk (X1) nilai thitung sebesar 0.802 dengan signifikansi sebesar 0.428. Karena thitung < ttabel (0.802 < 2.021) atau sig t > 0.05 (0.428 > 0.05), maka variabel kualitas produk (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk Yan’s keramik. Untuk variabel fitur produk (X2) nilai thitung sebesar 0.829 dengan signifikansi sebesar 0.413. Karena
thitung < ttabel (0.829< 2.021) atau sig t > 0.05 (0.413> 0.05), maka variabel fitur produk (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk Yan’s keramik. Tetapi berbeda dengan variabel kualitas produk (X1) dan variabel fitur produk (X2), variabel desain produk (X3) menunjukkan hasil yang berbeda.Nilai thitung sebesar 3.653 dengan signifikansi sebesar 0.001.Karena thitung > ttabel (3.653 > 2.021) atau sig t < 0.05 (0.001 < 0.05), maka variabel desain produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk Yan’s keramik. Hasil Uji Hipotesis II Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Untuk mengetahui variabel mana yang dominan adalah dengan melihat pada koefisien Beta mana yang tertinggi.Dari hasil regresi linier yang telah dilakukan sebelumnya, didapatkan hasil yaitu untuk variabel kualitas produk (X1) memiliki koefisien sebesar 0.132 sedangkan variabel fitur produk (X2) memiliki koefisien sebesar 0.168 dan untuk variabel desain produk (X3) memiliki koefisien sebesar 0.610 .Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas produk sebagai variabel yang berpengaruh paling
dominan tidak dapat diterima.Karena dari hasil regresi linier berganda pada penelitian ini menunjukkan variabel desain produk adalah satu-satunya variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen. Pembahasan Hasil perhitungan nilai kuisioner dari variabel kualitas produk Yan’s keramik tidak mendapatkan nilai yang baik. Konsumen berpendapat bahwa bahan baku dari Yan’s keramik tidak cukup baik untuk menciptakan produk yang tahan lama, tidak mudah pecah dan warna yang tidak mudah pudar. Hal ini juga berlaku pada variabel fitur produk. Fitur dari produk Yan’s keramik seperti pengemasannya yang menarik dan kegunaan produknya yang multifungsi tidak cukup membuat konsumen memberikan penilaian yang baik. Begitu pula dengan desain produk, meskipun Yan’s keramik telah mendesain sendiri produknya tetapi tetap dinilai kurang baik oleh konsumen. Berbeda dari hasil perhitungan total rata-rata kuisioner, hasil dari analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa variabel desain produk adalah satu-satunya variabel yang signifikan. Hal ini berarti sesungguhnya konsumen lebih memperhatikan produk Yan’s keramik dari tampilan luarnya saja, yaitu dari segi desain produk. Desain yang menarik, kreatif, dan berbeda dari
produsen lain, menjadi daya tarik utama Yan’s keramik. Bukan itu saja, Yan’s keramik juga membebaskan konsumennya untuk membuat desain keramik sendiri sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan beberapa syarat tertentu, seperti jumlah pemesanan dan frekuensi pemesanan. Sehingga dari hasil inilah didapat kesimpulan bahwa variabel desain produk adalah variabel yang berpengaruh dalam usaha Yan’s keramik Dinoyo di kota Malang ini. Pengaruh dominan pada penelitian ini berbeda dengan pengaruh dominan pada penelitian terdahulu yang digunakan peneliti untuk membantu penyusunan penelitian ini. Dua dari tiga penelitian terdahulu mendapatkan hasil variabel merek, sedangkan yang lainnya menghasilkan variabel kualitas produk sebagai pengaruh dominan objek penelitiannya. Alasannya bisa jadi karena objek penelitian yang diteliti berbeda. Sedangkan alasan lainnya yang membuat kualitas produk dan fitur produk pada penelitian ini tidak berpengaruh dominan juga dikarenakan oleh konsumen berpendapat bahwa keramik untuk souvenir tidak terlalu bergantung pada kedua variabel tersebut. Dari hasil wawancara, rata-rata konsumen lebih berfokus pada desain produk karena tampilan luarlah yang akan menjadi fokus pada keramik souvenir ini, berbeda dengan guci-guci besar sebagai penghias ruangan yang harus
diperhatikan benar kualitasnya demi ketahanan dan keamanan konsumen. Pada umumya keramik souvenir ini digunakan sebagai buah tangan atau tanda mata pada acara-acara tertentu seperti resepsi pernikahan. Bisa dikatakan juga bahwa konsumen tidak akan memakai langsung produk tersebut, melainkan hanya sebagai buah tangan atau tanda mata. Sehingga konsumen lebih berfokus pada desain produk yang menarik karena hal itu pula yang menjadi fokus para tamu. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, maka dalam bab V ini disampaikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang disampaikan dalam bab ini seluruhnya didasarkan pada hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Atribut produk yang terdiri dari kualitas produk dan fitur produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan variabel desain produk adalah satusatunya variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada usaha Yan’s keramik di kota Malang ini. 2. Atribut produk yang berpengaruh paling dominan adalah desain produk. Karena hanya variabel inilah yang
berpengaruh pada variabel keputusan pembelian konsumen Yan’s keramik. Selain dikarenakan Yan’s keramik mempunyai desainer tersendiri untuk produknya, konsumen juga dibebaskan untuk membuat desain sendiri untuk produk yang diinginkannya. Saran 1. Hasil dari analisis regresi berganda yang menunjukkan nilai signifikan tidak cukup memuaskan konsumen dalam perhitungan kuisioner yang menunjukkan hasil kurang baik. Yan’s keramik harus memperbaiki atribut desain produk, karena sesungguhnya dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan atribut desain produk Yan’s keramik sesungguhnya cukup potensial untuk dikembangkan. 2. Saat ini, desain produk adalah satusatunya atribut yang berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen Yan’s keramik. Untuk itu produsen harus lebih memperhatikan atribut lainnya yaitu kualitas produk dan juga fitur produk. Dengan meningkatkan kualitas produk dan fitur produk tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang atribut ini juga akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Kualitas produk dapat ditingkatkan dengan selalu mencari informasi bahan-bahan keramik apa saja yang paling baik digunakan untuk keramik secara berkala. Fitur produk bisa ditingkatkan dengan mencari informasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang sedang dicari oleh pelanggan.
3. Produsen juga dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen dengan cara memberikan beberapa fasilitas tambahan seperti memberikan layanan pesan antar kepada konsumenpada jumlah pemesanan tertentu. Atau juga dengan memberikan garansi penukaran barang jika terjadi kerusakan pada saat sampai di tangan konsumen. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen, serta dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2003, Perilaku Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ghozali, Imam., 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gitosudarmo, Indriyo., 2000, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Gómez, Ricardo Chiva., Vidal, Joaquin Alegre., Alcami, Rafael Lapiedra., 2004, A Model of Product Design Management in the Spanish Ceramic Sector, European Journal of Innovation Management, Spain. Gujarati, Damodar., Elektrometrika Erlangga, Jakarta.
1997, Dasar,
Hawkins, Del I., Best, Roger J., Coney, Kenneth A., 2000, Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, Mc GrawHill Hinger Education, New York, America. Ira Mayasari, 2011, Pengaruh Atribut Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Rinso Anti Noda, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Kotler dan Armstrong, 2008, Prisipprinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Kotler dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks, Jakarta. Kotler,
Philip., 2000, Marketing Management, Jilid 1, Terjemahan oleh Hendra Teguh dan A. Rusli, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Kotler,
Philip., 2009, Manajemen Pemasaran, Indeks, Jakarta.
Kotler, P., K.L Keller, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan., 2009, Marketing Management an Asian Perspective, Hawkins, Prentice Hall, Singapore. Malhotra, Naresh., 2002, Marketing Reasearch, Prentice Hall Int, England.
Mullins, J., Walker, O.C., Boyd, H.W., Larreche, J.C., 2005, Marketing Management: A Strategic Decision-Making Approach, McGraw-Hill, New York, America. Nugroho, 2013, Pengaruh Atribut Produk terhadap Kepuasan Konsumen Toyota Avanza pada Auto 2000 Malang, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Nur
Asnawi, Mashyuri, 2009, Metodologi Riset Manajemen Pemasaran, UIN-Malang Press, Malang.
Peter, J. Paul., Olson, Jerry C., 2013, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Terjemahan oleh Diah Tantri Dwiandani, Salemba Empat, Jakarta. Roy Marwan, 2011, Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Keripik Tempe Poetra Ardani di Kota Malang, Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Santoso, Singgih., 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Santoso, Singgih., 2002, SPSS 10.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sekaran, Uma., 2006, Research Methods for Bussiness, Salemba Empat, Jakarta. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi., 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta. Sritua
Arief, 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, UIPress, Jakarta.
Sugiono, 2005, Metode Penelitian Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung. Tjiptono, Fandi., 2005, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Banyumedia Publishing, Malang Persada, Jakarta. Tjiptono, Fandi, 2008, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta. Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Graha Ilmu, Jakarta.