A. Media Cetak 1. Poster a. Mengumumkan atau memperkenalkan Acara di Puskesmas/diposyandu b. Mempromosikan layanan membagikan Vitamin A gratis/pelayanan kesehatan gratis c. Menyadarkan masyarakat akan bahaya kekurangan vitamin A bagi balita d. Membentuk sikap/pandangan (propaganda), ttg betapa pentingnya Vitamin A bagi Balita Sbg peringatan poster bisa menyadarkan setiap sasaran, pesan melalui poster yg tpt akan membantu masy. menyadarkan sasaran sehingga bisa diharapkan utk merubah perilaku dlm praktek sehari-hari. Syarat-syarat dalam pembuatan poster adalah sebagai berikut: a. Dibuat dalam tata letak yang menarik b. Dapat dibaca (eye cacher) orang yang lewat c. Kata-kata tidak lebih dari 7 kata d. Menggunakan kata yang provokatif e. Dapat dibaca dari jarak 6 meter f. Harus dapat menggugah emosi, misal dengan menggunakan faktor IRI, BANGGA, g. Ukuran yang besar (50X70) cm, kecil (35X50) cm Tempat pemasangan poster : a. Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum dimana ornag sering berkumpul, seperti pemberhentian bus, dekat pasar, dekat toko/warung, b. Persimpangan jalan desa, kantor kelurahan, balai desa, posyandu Kegunaan poster adalah: a. Memberikan peringatan, misalnya tentang peringatan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah berak dan sebelum makan b. Memberikan informasi, misalnya tentang pengolahan air di rumah tangga c. Memberikan anjuran, misalnya pentingnya mencuci makanan mentah dan buah-buahan dengan air bersih sebelum di makan d. Mengingatkan kembali, misalnya cara mencuci tangan yang benar e. Memberikan informasi tentang dampak, misalnya informasi tentang dampak dari KVA Keuntungan poster adalah: a. Mudah dibuat b. Singkat waktu dalam pembuatanya c. Murah d. Dapat menggapai orang banyak e. Mudah menggugah orang banyak untuk berpartisipasi f. Bisa dibawa kemana-mana g. Banyak variasi Cara membuat poster adalah: a. Pilih subyek yang akan dijadikan topic, misal kesehatan lingkungan, sanitai, PHBS,dll b. Pilih satu pesan kesehatan yang terkait, misal keluarga yg menggunakan jamban utk BAB c. Gambarkan pesan tersebut dalam gambar, buat sket d. Pesan dibuat menyolok, singkat, cukup besar, dan dapat dilihat pada jarak 6 meter. Contoh pesan misalnya: Stop buang air besar sembarangan e. Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca. Kombinasi warna yang tidak bertabrakan adalah biru tua-merah; hitam-kuning; merah-kuning; biru tua-biru muda f. Hindarkan embel-embel yang tidak perlu g. Gambar dapat sederhana h. Perhatikan jarak huruf, bentuk dan ukuran i. Test/uji poster pada teman, apa poster bisa mencapai maksudnya atau tidak.
Bagian-bagian poster adalah: a. Head line (judul) b. Sub head line (sub judul) c. Body copy/copy writing d. Logo dan indentitas 2. Brosur / Leaflet a. Leaflet yang berfungsi informatif. Yakni leaflet yang dibuat dengan maksud untuk memberitahukan atau menginformasikan tentang bahaya kekurangan vitamin A bagi balita b. Leaflet yang berfungsi edukatif. Yakni leaflet yang disamping sudah mengandung sifat informatif, namun di dalamnya terkandung juga aspek edukatif. Isinya disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi unsur-unsur pendidikan di dalamnya (tentang VITAMIN A) c. Leaflet yang berfungsi persuasif: Leaflet segi isi pesan jenis leaflet ini lebih membujuk dan mengajak masyarakat agar sadar akan pentingnya Vitamin A bagi balita Leaflet: selembar kertas yg berisi tulisan cetak ttg sesuatu masalah khusus utk suatu sasaran & tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm, berisi tulisan 200-400 kata. Isi hrs bisa ditangkap dengan sekali baca. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet: a. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai b. Tuliskan apa tujuannya c. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflets d. Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan e. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk tulisan gambar serta tata letaknya f. Buatkan konsepnya g. Konsep dites terlebih dahulu pd kelompok sasaran yg hamper sama dgn kelompok sasaran h. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi Penggunaan leaflet adalah: a. Untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan b. Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan c. Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang banyak Keuntungan leaflet adalah: a. Dapat disimpan lama b. Sebagai referensi c. Jangkauan dapat jauh d. Membantu media lain e. Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi 3. Spanduk a. Mengingatkan masyarakat betapa pentingnya bahaya kekurangan vitamin A dan memberi informasi kapan jadwal pemberian imunisasi vitamin A bagi balita dan yankes gratis. b. Himbauan untuk memeriksakan balita ke posyandu / puskesmas B. Media Elektronik Kelebihan media elektronik: sdh dikenal masy, melibatkan semua pancaindra, lbh mudah dipahami, lbh menarik krn ada suara & gambar, adanya tatap muka, penyajian dpt dikendalikan, janagkauan relatif lbh bsr/luas, serta dpt diulang2 jika dgunakn sbg alat diskusi. 1. Audio Visual a. Pesan dan informasi kesehatan ttg sosialisi program kesehatan ttg Vitamin A bg balita. Isi pesan mengutamakan pendidikan serta komunikasi kesehatan yg bersifat persuasive. b. Bentuk audio visual 1) Iklan Layanan Masyarakat 2) Iklan Promosi dr Perusahaan obat yg diselipi pesan Bahaya KVA bagi balita.
3) Video ttg bahaya KVA bg balita, bisa dikemas dlm bentuk drama/cerita2 fiksi/lawak A. Program Promotif dan Preventif Gizi Buruk Berbagai kebijakan diformulakan guna mendapatkan alternatif solusi gizi buruk balita. 1. Pnanggulangn mslh gizi buruk dlaksanakn dgn pdkt komprehensif, dgn mengutamakan upaya pencegahan & peningkatan, yg didukung upaya pengobatan & pemulihan 2. Penanggulangan masalah gizi buruk dilaksanakan oleh semua kabupaten/ kota secara terus menerus, dengan koordinasi lintas instansi/dinas dan organisasi masyarakat 3. Penanggulangan masalah gizi buruk diselenggarakan scr demokratis & transparan melalui kemitraan di tingkat kabupaten/kota antara pemerintahan daerah, dunia usaha dan masy. 4. Penanggulangan masalah gizi buruk dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yaitu dgn meningkatkan akses untuk memperoleh informasi dan kesempatan utk mengemukakan pendapat, serta keterlibatan dlm proses pengambilan keputusan Masyarakat yang telah berdaya diharapkan berperan sebagai pelaku/pelaksana, melakukan advokasi dan melakukan pemantauan untuk peningkatan pelayanan publik. Strategi yang dilaksanakan dalam upaya preventif dan promotif: a) Menggerakkan serta memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat: b) Pencegahan & penanggulangan gizi buruk dilaksanakan di seluruh kota/kab di Indonesia sesuai dgn kewenangan wajib & (SPM) memperhatikan bsarn & luasnya mslh stiap daerah c) Meningkatkan kemampuan petugas, dlm manajemen & melakukan tatalaksana gizi buruk utk mendukung fungsi Posyandu yg dikelola oleh masy. melalui revitalisasi Puskesmas d) Menanggulangi scr lgsg masalah gizi yg terjadi pada kelompok rawan melalui pemberian intervensi gizi (suplementasi), seperti kapsul Vit A, MP-ASI & makanan tambahan e) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas: 1) Mengaktifkan kembali adanya Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) melalui revitalisasi SKPG dan Sistem Kewaspadaan, Dini (SKD) Gizi Buruk 2) Meningkatkan Sistem Surveilans, Monitoring dan Informasi Kesehatan: 3) Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan termasuk Perbaikan Gizi Masyarakat: 1. Pencatatan 2. Penyediaan biaya operasional 3. Penyediaan modal usaha Kader baik melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) dan mendorong partisipasi swasta. A. Media Cetak 1. Poster a. Memberikan peringatan akan Bahaya Gizi buruk b. Mempromosikan layanan kesehatan gratis c. Menyadarkan masyarakat akan bahaya Gizi Buruk. d. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda), tentang Pola makan dan gizi buruk. 2. Brosur / Leaflet a. Leaflet yg berfungsi informatif. Yakni leaflet yg dibuat dgn maksud utk memberitahukan atau menginformasikan tentang Pola makan yang baik dan benar, serta bahaya gizi buruk b. Leaflet yg brfungsi edukatif. Leaflet yg dsamping sdh mngandung sifat informatif, nmun didlmnya terkandung jg aspek edukatif. Isinya disusun sdemikian rupa shingga memenuhi unsur2 pendidikan didlmnya. Isi pesan ttg makanan2 apa saja yg memenuhi gizi seimbang. Leaflet yang berfungsi persuasif: Leaflet segi isi pesan jenis leaflet ini lebih membujuk dan mengajak masyarakat agar sadar akan pentingnya pola makan yang seimbang dan bahaya gizi buruk. Isi pesan terdapat gambar (ilustrasi) dan kata kata (narasi).
B. Media Luar Ruang 1. Spanduk Tujuan pembuatan spanduk ini adalah untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya bahaya Gizi Buruk dan memberi informasi pelayanan kesehatan gratis. C. Media Elektronik Multimedia dpt didefinisikan sbg presentasi materi dgn menggunakan kata2 sekaligus gambar2. Yg dimaksud dgn kata disini: materinya disajikan dlm verbal form/berbentuk verbal, sedangkan gambar: materinya disajikan dlm pictorial form/berbentuk gambar. Hal ini bisa dlm bentuk menggunakan grafik dinamis (ilustrasi, grafik, foto, & peta)/menggunakan grafik statis (animasi & video). Dalam buku teks, kata-kata bisa disajikan sebagai teks dan gambar-gambar disajikan sebagai ilustrasi atau bentuk-bentuk grafik lainnya. Kelebihan media elektronik al: sdh dikenal masyarakat, melibatkan semua pancaindra, lbh mudah dipahami, lbh menarik krn ada suara & gambar, adanya tatap muka, penyajian dpt dikendalikan, jangkauan relatif lbh bsr/luas, serta dpt diulang2 jika digunakn sbg alat diskusi. Audio Visual 1. Pesan dan informasi kesehatan tentang sosialisi program kesehatan tentang Gizi Buruk dan Pola makan yang seimbang. Isi pesan mengutamakan pendidikan serta komunikasi kesehatan yang bersifat persuasive. 2. Bentuk audio visual. a. Iklan Layanan Masyarakat b. Video ttg bahaya KVA bg balita, bisa dikemas dlm bentuk drama/cerita2 fiksi/lawak. Pesan Dalam Media Pesan: terjemahan dr tujuan komunikasi ke dlm ungkapan/kata yg sesuai utk khalayak sasaran. Pesan dlm suatu media hrs efektif & kreatif, utk itu pesan hrs memenuhi hal2: a. Command attention Kmbangkn suatu idea/psan pkok yg mrefleksikn strategi desain suatu psan. Bila tlalu byk ide, hal tsb akan mmbingungkn khalayak ssaran & mreka akan mudah mlupakn pesan tsb. b. Clarify the massage Psan hrslh mudah, sderhana & jls. Psn yg efektif hrs mmberikn info yg relevan & baru bg khalayak ssaran. Kalau psn dlm media dremehkn oleh ssaran, scr otomatis psn tsb ggal. c. Create trust Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Katakanlah masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare, dan untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau dan mudah didapat didekat tempat tinggalnya. d. Communicate a benefit Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Khalayak sasaran termotivasi membuat jamban misalnya, karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak akan terkena penyakit diare misalnya e. Consistency Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan satu pesan utama dimedia apapaun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan tetap sama. f. Cater to the heart and head Psn dlm suatu media hrs bs mnyentuh akal & rasa. Komunikasi yg efektif tdk hnya skedar mmberi alasn teknis smata, ttp jg hrs mnyentuh nilai2 emosi & mmbangkitkan keb. nyata. g. Call to action Psn dlm suatu media hrs dpt mndrong khalayak ssaran utk brtndak ssuatu. “Ayo, buang air bsr di jamban agar anak ttp sht”: cnth ungkapan yg memotivasi kearah suatu tindakan.
Himbauan Dalam Pesan Dlm media promosi, pesan dimaksudkan utk mempengaruhi orang lain, atau pesan itu untuk menghimbau khalayak sasaran agar mereka menerima dan melaksanakan gagasan kita. a. Himbauan Rasional Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pd dsrnya makhluk rasional. Contoh pesan “Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi melindungi anak dr penyakit berbahaya” para ibu mengerti pesan itu, namun kadang tdk bertindak krn keraguan. b. Himbauan Emosional Kbnyakn prilaku manusia, terutama kaum ibu, lbh ddsrkn pd emosi drpd hsl pemikiran rasional. Bbrp hal menunjukan bhw psn dgn menggunakan imbauan emosional srg lbh brhsl disbanding dengan imbauan dengan bahasa rasional. Contoh: “Gizi buruk sangat berbahaya, merupakan penyebab kematian bayi. Cegahlah dengan memberikan makanan gizi seimbang” Kombinasikan dalam poster hubungan gagasan dengan unsur visual dan non verbal, misal dengan gambar anak balita sakit, kemudian tertera pesan “Lindungi anak Anda”: c. Himbauan Ketakutan Penggunaan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan harus digunakan secara berhati-hati. Ada sebagian orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan imbauan semacam ini, tetapi sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, pesan semacam ini akan lebih efektif. d. Himbauan Ganjaran Psn dgn imbauan gnjarn dimaksudkan menjanjikan sesuatu yg diperlukan & diinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam ini dirasa ckp msk akal, krn pd kenyataanya org akan lbh byk mengubah perilakunya bila akan mmperoleh imbaln (trutama mteri) yg ckp. e. Himbauan Motivasional Pesan ini dgn menggunakan bhs imbauan motiv yg menyentuh kondisi internal diri si penerima pesan. Manusia dpt digerakan lwt dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih syg, keagamaan, prestasi. A. Program Promotif Dan Preventif Pemerintah Remaja putri mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena anemia daripada remaja putra. Alasan pertama karena setiap bulan pada remaja putri mengalami menstruasi. Seorang wanita yang mengalami menstruasi yang banyak selama lebih dari lima hari dikhawatirkan akan kehilangan besi, sehingga membutuhkan besi pengganti lebih banyak daripada wanita yang menstruasinya hanya tiga hari dan sedikit. Alasan kedua adalah karena remaja putri seringkali menjaga penampilan, keinginan untuk tetap langsing atau kurus sehingga berdiet dan mengurangi makan. Diet yang tidak seimbang dengan kebutuhan zat gizi tubuh akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi yang penting seperti besi. Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) pada remaja putri berlangsung dalam beberapa tahap diantaranya pemeriksaan kadar Hb darah dan recall pola makan remaja putri yang dilakukan sebelum dan setelah pemberian tablet tambah darah, pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dan kegiatan konseling gizi yang bertujuan untuk memantapkan kemauan dan kemampuan remaja putri melaksanakan perilaku gizi yang baik dan benar agar tidak terjadi anemia, pemantauan kepatuhan minum tablet tambah darah, dan evaluasi kegiatan. Tablet tambah darah yang diberikan mengandung 250 mg Fe elemental dan 0.25 mg asam folat ditambah vitamin dan mineral. Tablet tambah darah diberikan 1 tablet setiap minggu dan 10 tablet pada waktu menstruasi sehingga total tablet yang diminum selama 4 bulan kegiatan adalah 52 tablet. Sekolah untuk pelaksanaan kegiatan dipilih dengan latar belakang tingginya prevalensi anemia ibu hamil di daerah tersebut, adanya petugas Puskesmas dengan latar belakang pendidikan gizi, kinerja puskesmas yang cukup baik, tersedianya laboratorium dan tenaga lab
untuk fasilitas pengambilan dan pemeriksaan darah dengan metode Cyanmethemoglobin, dan dukungan puskesmas terhadap pelaksanaan kegiatan, serta adanya koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan dinas terkait untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan dan dapat menindaklanjuti pemberian tablet tambah darah secara mandiri pasca kegiatan B. Perencanaan dan Evaluasi Kasus Anemia Pada Remaja Puteri Perencanaan & evaluasi dr kasus anemia pd remaja puteri dpt dilakukan dgn: a. Menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah prioritas yang didapatkan, dalam hal ini kasus anemia b. Menentukan Tujuan dari penatalaksanaan kasus anemia c. Menentukan manfaat dan guna kegiatan d. Menentukan sasaran yang dituju e. Menentukan penanggungjawab kegiatan f. Menentukan metode pelaksanaan kegiatan g. Waktu dan tempat pelaksanaan h. Menentukan Respon dan tingkat partisipasi masyarakat i. Kendala yang dihadapi j. Menentukan metode evaluasi yang akan digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan program Menentukan parameter keberhasilan kegiatan A. Media Cetak 1. Poster a. Mengumumkan atau memperkenalkan bahaya Anemia bagi remaja Puteri b. Menyadarkan Remaja Puteri dapak Anemia. c. Memberi peringatan bagi Remaja Puteri akan dampak anemia bagi remaja. d. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda), ttg dampak anemia bagi remaja puteri 2. Brosur / Leaflet a. Leaflet yang berfungsi informatif. Yakni leaflet yang dibuat dengan maksud untuk memberitahukan atau menginformasikan tentang bahaya Anemia bagi remaja puteri b. Leaflet yang berfungsi edukatif. Yakni leaflet yang disamping sudah mengandung sifat informatif, namun di dalamnya terkandung juga aspek edukatif. Isi pesan berupa pendidikan remaja puteri yang lebih peduli akan kesehatannya. c. Leaflet yang berfungsi persuasif: Leaflet segi isi pesan jenis leaflet ini lebih membujuk dan mengajak remaja puteri agar sadar akan bahaya / dampak dari Anemia. d. Leaflet yang berfungsi perubahan perilaku. Isi pesan di desain untuk merubah perilaku remaja puteri akan kesadaran akan anemia. 3. Spanduk a. Mengingatkan masyarakat betapa pentingnya bahaya anemia dan b. Himbauan untuk memeriksakan remaja puteri ke puskesmas / rumah sakit B. Media Elektronik Klbhn media elektronik: sdh dikenal masy, melibatkan smua pancaindra, lbh mudah dipahami, lbh menarik krn ada suara & gambar, adanya ttap muka, pnyajian dpt dikendalikan, jangkauan relatif lbh bsr/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan sebagai alat diskusi. 1. Audio Visual Pesan & info kesehatan ttg sosialisi program kesehatan ttg Anemia bagi remaja puteri. Isi pesan mengutamakan pendidikan serta komunikasi kesehatan yang bersifat persuasive. Bentuk audio visual: a. Iklan Layanan Masyarakat b. Iklan Promosi dari Perusahaan obat yang diselipi pesan Bahaya Anemia.
c. Video ttg bahaya/dampak Anemia bg remaja puteri, bs dikemas dlm bentuk drama / ceritacerita fiksi / lawak, dll 2. Internet a. Media Sosial (Facebook / tweeter/ BBM / BLOG dll) b. Media massa Internet (mis: Detik.com, Kompas.com, dll) c. video yang diunggah ke media film/video internet (mis, youtube, google video, dll) 3. Papan Pengumuman Papan pengumuman biasanya dibuat dr papan dgn ukuran 90cmx120cm, biasa dipasang di dinding/t4 ttt seperti Balai desa, posyandu, mesjid, puskesmas, sekolah. Pd papan tsb ditempelkan gambar2/tulisan2 dr suatu topic tertentu. Bahan yang diperlukan adalah sebagai: 1. Plywood ukuran 90 cm X 120 cm 2. Kertas berwarna 3. Gunting 4. Paku payung 5. Huruf-huruf atau tulisan 6. Koleksi gambar-gambar dalam segala ukuran Cara membuat papan pengumuman adalah sebagai berikut: 1. Ambil plywood 2. Warnai bila diperlukan 3. Beri bingkai pada sekeliling papan 4. Tempatkan atau dipaku didinding gedung, atau tempat yang memungkinkan 5. Tempatkan pada tempat atau lokasi yang mudah dilihat 6. Tuliskan judul yang menarik Cara menggunakan papan pengumuman adalah sebagai berikut 1. Tentukan jangka wkt pemasangan, sehingga tidak membosankan, missal 1-2 minggu ckp 2. Gunakan pada peristiwa-peristiwa tertentu saja, missal pd wkt pertemuan bsr, hari libur 3. Cari sumber untuk melengkapi disply, missal dari perpustakaan, kantor humas, dll Keuntungan papan pengumuman adalah sebagai berikut : 1. Dapat dikerjakan dengan mudah 2. Merangsang perhatian orang 3. Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar masalah yang ada 4. Merangsang partisipasi sebagai review/reminder terhadap bahan yang pernah diajarkan.