KARYA Dibuat ketika latihan “Guru Melek Literasi” Berbekal empat kata, maka tersusunlah puisi sarat makna. Empat kata itu adalah : Menara Berselancar, Ragu dan Manis
KARYA Karya : Pak Edy
Pencoret itu aku Iseng itu juga aku menulis aku sedikit tahu kata manis indah ku tak tahu
Tak pernah merasa karyaku setinggi MENARA Sekedar BERSELANCAR di lembaran dengan pena itu tak apa, tak mengapa ku kan terbiasa ku sekedar menyapa huruf demi kata Walau RAGU tak bermakna paragraf tak MANIS diucap pembaca terangkai untaian kata biasa saja ku bukanlah penyair bukan pula penyihir ku hanya pencoret iseng yang terlalu banyak berpikir dalam awal, dalam akhir
KARYA Karya : Eka Stefa
…
Lembayung senja indah menyemburat Sesungguhnya matahari mengalah demi rembulan Semakin redup..... Lelah ini tak lagi setegar seperti terbenamnya Terhimpit ruang sempit yang menjulang lebih tinggi dari MENARA Semakin sesak!! Ohh.... Semakin sesak.... Malam memang gelap, bahkan menjadi terlalu pekat Bisakah harapan bisu ini BERSELANCAR bebas dihamparan bintang Membiarkan angin gulita menyebarkan resah ke langit luas Menerbangkan RAGU memupuskan pilu Aku adalah perkara di kegelapan Yang menunggu kembalinya terang, dan sejuknya tetesan embun dari tangkai daun berbuah MANIS
KARYA Karya : Nur Aisyah
Diantara megahnya MENARA yang menjulang tinggi Disanalah angan ku terbangkan BERSELANCAR dalam putihnya langit kulalui gelombang awan yg membiru Meski RAGU kadang menyapa Untuk sekedar menggoda Tapi ku tetap berusaha Tuk menggapai semua asa Andai... semua bisa ku raih Semudah memejamkan mata Sungguh MANIS terasa Keagungan sang Maha Kuasa
KARYA
…
…
Karya : Edy
Mereka diajari untuk tau Manis dan getir Tapi…. Pengetahuan mereka dibatasi oleh MENARA tinggi Mereka dituntut untuk belajar Tapi….. Pembelajaran mereka kehendak individu sendiri BERSELANCAR dengan jari Internet iya internet …. pisau bermata ganda
Mereka Dilihatkan realita Diperdengarkan berita Dihadapkan kepada RAGU Ditahan kenyataan yang ada Perlakuan ini untuk siapa? Dan…. Mengapa menjadi pertanyaan besar? Bertanya apa ? Bertanya mengapa ? Jawaban ada dipihak mereka Yang tinggi di atas Menara
KARYA Karya : Euis Fitriyah
Selamat jalan ku ucapkan Untuk anak-anakku tersayang Sekian lama kita bersama duhai anak-anakku sayang Raihlah citamu setinggi mungkin Walau seperti MENARA menjulang Jangan pernah takut untuk menghadapi rintangan Yang selalu menghadang Nikmati arus perjalanan Seperti BERSELANCAR walau banyak ombak menghadang Kuasai diri dengan sikap tenang Jangan pernah RAGU untuk bersandar Kepada yang Maha Besar Walau pahit kini yang dihadapi Pasti berujung MANIS yang kau dapati
Selamat jalan anak-anakku Selamat jalan semua Raihlah masa depan ceriamu
dulu kita pernah bersua dulu kita pernah bersama merajut asa dalam bingkai impian masa depan dalam bingkai cinta dan kasih sayang kita pernah berjanji dalam untaian melodi menaiki MENARA yang tinggi tuk meraih cita-cita yang sejati kita tak akan berhenti untuk tetap mengarungi BERSELANCAR melewati samudra dunia ini halangan dan rintangan seakan menghantui RAGU tuk melangkahpun kian mengiringi memadamkan glora api semangat yg membara tuk melangkah meraih cita yg tinggi aku bersyukur pada Illahi Robbi kau ada di sisi hingga saat ini bersama menemani menghapus ragu dalam diri menyulut api semangat yg hampir padam kawan perpisahan ini bukan akhir dari segalanya namun perpisahan ini awal dari kita merajut mimpi hingga suatu hari nanti kita dapat meneguk manisnya madu perjuangan bangkitlah dalam keterpurukan tetap tegar dalam badai ujian tetaplah berselancar dalam ombak perjuangan tetaplah tegak dalam topan keraguan tersenyumlah dalam MANISnya perpisahan
KARYA
Karya : Ihsan Maulana
KARYA Karya : Tuti
Di pagi yang sejuk nan cerah Kulangkahkan kaki menuju sekolah Menyeberang sungai melintasi sawah Aroma melati harum menggugah Wajah polos penuh gairah Telanjang kaki ayunkan langkah Menyambut kami dengan ramah Berbaur hilangkan keluh kesah Di atas MENARA kugantungkan harapan BERSELANCAR menggapai masa depan Kadang RAGU hadapi tantangan MANIS hidup jadi impian
KARYA Karya : Fauziah
Setiap makhluk yg hidup pasti diberikan suatu cobaan Jika tidak, kamu bukan makhluk kesayangan.. Setiap cobaan pasti diiringi dengan titik terang, asal ada keyakinan.. MENARA yang tinggi pun dapat kau gapai, asal kau nikmati kehidupan bagai BERSELANCAR di Pantai.. Jangan pernah RAGU untuk mengambil keputusan, jalani dengan penuh keyakinan maka kamu akan menikmati MANISnya kehidupan
KARYA Karya : Widati
Di MENARA paling atas kugantungkan tulisan itu "Guru" tulisan dalam kertas usang itu Mampukah aku mewujudkannya Terlalu berat jalan yg harus dilalui Seperti mengarungi lautan dengan ombak yg tinggi Dapatkah aku BERSELANCAR menembus gelombang itu Dan mampu menghilangkan keraguanku Tanpa RAGU kuatur langkahku Dan kutemukan makna berjuang Dengan senyum yang amat MANIS Kuatkan tekad dan semangat Ku bergabung bersamamu "KOMED" bersamamu semoga tercapai cita -citaku
KARYA Karya : Mahmudah
Menjulang tinggi bagai puncak MENARA Ku coba merangkak Berjalan tuk menggapainya Alur citaku Terbentang luas bagai ombak Sesulit memecah batu karang Tak mudah BERSELANCAR di atasnya Rasa RAGU menjalar dalam hati Akan tergapaikah impianku Di saat dan waktu yang sulit Yang terus mengiringi
Perjuangan dan doa di panjatkan Akan keridhoan Allah Semoga impian cita citaku Akan MANIS terasa akhirnya
KARYA Karya : Edo
Sedalam apapun lautan di dunia Kucoba BERSELANCAR dipermukaan kedalamannya Seluas apapun lautan di permukaan bumi Tiada sedikitpun ragu untuk menyebranginya Belajar sejak dini guna menuntut ilmu Berjuang untuk bangsa dan tanah air Menggapai harap dari ujung MENARA setiap kehidupan insan Ku abdikan sepenuhnya untuk bangsa indonesia Ambisi dan tekad sebagai motivasi keberhasilanku Hampa terasa dunia ku nanti tanpa ilmu pengetahuan Memupuk semangat dalam menghadapi rintangan Menghapus segala RAGU Mencinta ilmu yang begitu mendalam Menambah wawasan dalam karir kehidupan Menuju arah masa depan yang MANIS Demi menuntut ilmu dan mencari restu Tuhan
KARYA Karya : Eka Stefa
Merdu... Sebaris lantunan not not rindu Mengubah gejolak menjadi syahdu Dari atas MENARA menusuk kalbu
Menanti... Samudera hati bergelut mimpi Lelah BERSELANCAR tak sampai ke tepi Berjuta RAGU semakin menjadi Asa... Menyanjung duka sudah terbiasa Menahan luka tak lagi terasa Hanyalah MANIS menghampiri terpaksa
KARYA Karya : Ida Wardatul Mahmudah
aku tau... aku tak setinggi MENARA menjulang sepi sendiri berdiri menahan asa Inginku BERSELANCAR menata langkah walau dalam genggaman RAGU mampukah aku meraih mimpi seMANIS karyamu?
Karya : Ida Wardatul Mahmudah
MENARAku aku datang Memandangmu Mengingatkan ku akan dirimu Tinggi menjulang menghadang awan Melindungiku dari hempasan angina aku dating BERSELANCAR menembus malam Tak RAGU menerangi jalan datangku dengan MANISnya hidup..