Bab 1
PENDAHULUAN
Pada awal kuliah, mahasiswa akan diberi pengantar dan sosialisasi tentang mata kuliah Ekonomi Pembangunan. Dosen menjelaskan materi kuliah secara garis besar, berupa SAP (Satuan Acara Perkuliahan) atau RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester). Disamping itu Dosen juga akan menjelaskan proses perkuliahan sampai dengan nilai akhir yang akan diperoleh mahasiswa. Informasi ini sangat penting sebagai awal dari proses pembelajaran dan akan melahirkan kesepakatan-kesepaktan antara Dosen dan mahasiswa yang harus dipenuhi secara bersama.
Dwi Susilowati
Tujuan Umum Pertemuan I Pengatar Kuliah dan Sosialisasi
Pertemuan II - PENDAHULUAN - Perkembangan ilmu ekonomi - Ekonomi Pembangunan sebagai ilmu - Konsep Pembangunan Ekonomi & Ekonomi Pembangunan - Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
2
Komptensi Utama
Kompetensi Pendukung
Mahasiswa paham tentang Konsep Ilmu Ekonomi
Mahasiswa 1. Mahasiswa mampu memahami membedakan rencana dan aturan Ekonomi perkuliahan Mikro dan 2. Mahasiswa Makro membuat catatancatan yang diperlukan 3. Mahasiswa telah menyiapkan literatur yang disarankan
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep/definisi pembangunan ekonomi, ekonomi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Mahasiswa memahami hakekat dari pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
Bab 1. Pendahuluan
Evaluasi
Hasil tanya jawab dan Latihan Soal
Dwi Susilowati
3
1.1. PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi merupakan salah satu bagian dari ilmu sosial yang termasuk golongan ilmu yang tua. Kelahiran ilmu ekonomi sendiri dipelopori oleh Adam Smith dengan bukunya yang Fenomenal, yaitu An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations biasa disingkat dengan The Wealth of Nations yang ditulis pada tahun 1776, oleh karena itu Adam Smith mendapat julukan sebagai “bapak ilmu ekonomi”. Konsep yang dikembangkan oleh Adam Smith adalah Laissez faire-Laisses passer, yaitu suatu konsep ekonomi yang menghendaki campur
tangan
Pemerintah
yang
seminimal
mungkin
dalam
perekonomian. Oleh karena campur tangan Pemerintah yang minim ini, Adam Smith menganjurkan pada sistem mekanisme pasar bebas. Sistem mekanisme pasar bebas menganjurkan kepada pelaku ekonomi untuk menegerjakan sesuatu berdasarkan kepentigan pribadi. Ia tidak percaya pada ”maksud baik” dari pihak lain, yang menurutnya justru dapat menghancurkan diri sendiri. Seperti kalimat yang dikatakan oleh Adam Smith : ”You think are helping the economic system by your well meaning laws and interferences. You are not ! Let it be. The oil of self-interest will keep the gears working in almost miraculous fashion. No one need plan. No sovereign need role. The market will answer all things” Pemikiran Adam Smith telah mengubah pandangan-pandangan yang yang selama ini diyakini bahwa, tugas Negara di atas individuindividu telah bergeser menjadi individu-individu yang paling utama untuki memajukan diri mereka sendiri. Dengan demikian tugas kesejahteraan ada pada individu-individu itu sendiri bukan pada negara. Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
4
Konsep individualistis inilah yang melahirkan tingkat kompetisi yang tinggi karena masing-masing individu dipacu untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam perekonomian kondisi persaingan yang ketat ini dikenal dengan sistem mekanisme pasar bebas. Pandangan Adam Smith kemudian menandai suatu peubahan yang sangat revolusioner dalam pemikiran ilmu ekonomi. Pada hakekatnya, mempelajari ilmu ekonomi, adalah suatu usaha
bagaimana
mencapai
kesejahteraan
masyarakat
dengan
menggunakan sumber daya alam dan manusia yang terbatas. Dalam keterbatasan penggunaan sumberdaya ini, maka dilakukan dengan menggunakan konsep ekonomi. Konsep ekonomi merupakan suatu konsep pilihan prioritas dengan berbagai kemungkinan yang ada yang secara ekonomi menguntungkan. llmu ekonomi termasuk ilmu sosial, maka perkembangannya selalu mengikuti gerak kegiatan manusia dalam usaha mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Sebagai ilmu sosial, ilmu ekonomi mengalami perubahan yang begitu cepat, seiring dengan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks. Demikian juga dengan ilmu ekonomi pandangan dari Adam Smith, dalam pekembangannya juga mengalami pergeseran. Pergeseran teori dari Adam Smith ke Keynes diawali dari adanya krisis ekonomi dunia yang melumpuhkan berbagai teori ekonomi termasuk juga teori dari Adam Smith. Krisis
ekonomi
yang
terjadi
secara
besar-besaran
mengakibatkan perekonomian dunia mengalami stagnasi dan depresi. Tetapi di sisi lain kondisi
memunculkan ilmu ekonomi baru, yaitu
ekonomi makro yang dipelopori oleh JM. Keynes dengan karya yang sangat terkenal yaitu The General Theory of Employment, Interest, and Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
5
Money. Buku ini dibuat sebagai reaksi atas terjadi depresi besar-besaran pada tahun 1930 an yang tidak diatasi dengan teori klasik maupun neoklasik. Dengan kelahiran teori ekonomi dari Keynes, maka mulailah babak baru dalam perekonomian dunia Pendekatan perekonomian tidak lagi secara parsial tetapi menggunakan pendekatan agregatif. Dalam hal ini peran Pemerintah sangat diperlukan dalam
menggerakkan roda
perekonomian. Teori dari Keynes meyakini bahwa peran Pemerintah melalui pengelluaran agregar dapat memicu peningkatan permintaan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi. Usaha untuk meningkatkan laju perekonomian suatu negara dapat menggunakan berbagai macam cara pendekatan dan strategi yang yang berbeda-beda sekalipun namun pada hakekat nya tujuan yang ingin dicapai adalah sama, yaitu mencapai tingkat kemakmuran, namun untuk mencapai tujuan itu sudah barang tentu menggunakan pendekatan dan strategi yang berbeda umtuk masing-masing negara. Strategi yang berbeda-beda hal dikenal dengan sistem ekonomi.
1.2. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI Permasalahan perekonomian pada saat ini
menggunakan
pendekatan Makro. Salah satu permasalahan dalam perekonomian adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi akibat tiadanya pembangunan. Kegagalan dalam mengelola pembangunan berakibat pada gagalnya mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Kegagalan pembangunan ekonomi terutama yang dialami oleh negara sedang berkembang mempertegas perlunya mempelajari ekonomi pembangunan sebagai suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, ekonomi Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
6
pembangunan pada hakekatnya adalah mempelajari seluk beluk permasalah-permasalahan pembangunan ekonomi yang terjadi di negara sedang berkembang. Pembanguan ekonomi adalah sesuatu yang sangat kompleks, pembangunan tidak saja meliputi aspek ekonomi, tetapi juga meliputi aspek lainnya, seperti, aspek budaya, sosial, politik dan hubungan luar negri. Semua aspek saling terkait tidak dapat dipisahkan satu dengan lainya. Sebagai contoh munculnya masalah ekonomi seperti terjadinya krisis moneter, maka perlu diketahui juga aspek lainnya seperti bagaimana kebijakan yang telah dijalankan selama ini, yang semua itu tidak terlepas dari kehidupan sosial budaya dan politik yang melingkupinya. Kompleksitas permasalahan dalam pembangunan ekonomi secara lebih sederhana dapat digolongkan menjadi dua, yaitu masalah yang mempunyai sifat jangka pendek dan masalah yang bersifat jangka panjang. Masalah jangka pendek berhubungan dengan masalah stabilitas, sedang permasalahan jangka panjang berhubungan dengan masalah pertumbuhan. Masing-masing permasalahan dapat dilihat sebagai berikut : (Boediono, 1999)
1. Masalah Jangka Pendek Masalah jangka pendek merupakan masalah yang berkaitan dengan masalah stabilitas dalam perekonomian, masalah ini meliputi : a.
Masalah Pengangguran
b.
Masalah Inflasi
c.
Masalah Neraca Pembayaran
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
7
a. Masalah Penganggguran Masalah
pengangguran
merupakan
masalah
yang
dihadapi tidak saja di negara sedang berkembang saja, tetapi kuga dihadapi di negara maju. Perbedaannya adalah pada jenis tenaga kerja yang menganggur serta tunjangan fasilitas yang diberikan oleh negara. Pada umumnya pengangguran di negara maju adalah jenis pengangguran dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan pada umumnya mereka menganggur karena tidak mau di bayar dengan gaji rendah. Pengangguran di Negara maju masih beruntung karena mereka mendapat tunjangan hidup atau subsidi dari Pemerintah. Sebaliknya, di negara sedang berkembang karena keterbatasan
anggaran,
maka
pengangguran
kurang
begitu
mendapat perhatian. Sebagian besar pengangguran di negara sedang berkembang ditandai dengan tingkat pendidikan yang rendah dan memiliki ketrampilan atau skill yang rendah pula. Tingkat pengangguran di negara sedang berkembang sangatlah tinggi, sehingga sangat memberatkan Pemerintah dan yang jelas sangat merugikan bagi negara secara ekonomis maupun sosial. Tingginya tingkat pengangguran di Negara sedang berkembang disebbakan oleh tingginya angka kelahiran yang menyebabkan bertambahnya jumlah angkatan kerja.. Selain disebabkan oleh jumlah penduduk yang tinggi, pengangguran juga dipengaruhi oleh motivasi, peluang berusaha atau kesempatan kerja dan modal yang dimiliki. Kergian secara ekonomi akibat pengangguran yang tinggi adalah banyak waktu dan tenaga yang hilang dengan percuma secara sosial masyarakat menjadi sangat
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
8
rentan terhadap tindakan kriminal, gelandangan dan pengemis akibat dari tekanan hidup yang dialami b. Masalah Inflasi Inflasi merupakan
suatu keadaan dimana harga-harga
barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan terus menerus. Kenaikan harga ini dapat disebabakn oleh tingginya permintaan masyarakat atau rendahnya produksi. Permintaan masyarakat akan suatu barang dan jasa yang melebihi dari kondisi normal. Missal pada hari raya idul fitri, natal dan tahun baru akan memicu harga menjadi meningkat, maka pada saat-saat tersebut dapat dipastikan inflasi sangat tinggi. Disamping itu kenaikan harga ini juga dapat disebabkan oleh keterbatasan produksi barang dan jasa, sehingga di pasaran menjadi terbatas. Produksi yang terbtas ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti cuca yang buruk sehingga menyebabkan gagal panen dan bencana alam. Keterbatasan barang dan jasa ini yang tidak diikuti dengan penurunan permintaan, akan menyebabkan harga menjadi naik. Inflasi juga berhubungan dengan masalah distribusi barang dan jasa. Ketidak lancaran distribusi barang dan jasa, yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti infrastruktur yang buruk, penimbunan barang dan permainan harga oleh sekelompok orang (mafia), dapat memicu inflasi. Inflasi yang tinggi umumnya dihindari oleh semua negara, akan tetapi tidak selamanya inflasi yang tinggi merugikan perekonomian . Pada kondisi tertentu, justru inflasi tinggi dibutuhkan untuk dapat mendorong atau memacu laju produksi melalui kapasitas produksi yang ada sehingga produktivitas Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
9
meningkat. Produktivitas yang meningkat ini selanjutnya dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan yang selanjutnya dapat
meningkatkan produksi. Namun, yang jadi permasalahan adalah seberapa besar tingkat inflasi yang diperlukan dalam perekonomian sehingga dapat
berperan positif.
Pertanyaan ini tidak dapat
dijawab oleh para ahli ekonomi, karena bersifat kondisional sekali. c. Masalah Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran merupakan suatu neraca yang berhubungan dengan luar negri. Artinya, bahwa setiap aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan luar negri akan dicatat dalam neraca pembayaran ini. Karena namanya neraca, maka ada dua sisi yang perlu diperhitungkan, yaitu sisi penerimaan
dan sisi pengeluaran .
Apabila kedua sisi ini tidak seimbang, maka munculah adanya ketimpangan.
Ketidak seimbangan bersifat menguntungkan
apabila sisi penerimaan lebih besar daripada sisi pengeluaran, sehingga neraca dalam keadaan surplus, sebaliknya apabila sisi penerimaan lebih kecil daripada sisi pengeluaran, maka neraca dalam keadaan defisit dan ini sangat merugikan. Kondisi inilah yang dihadapi oleh negara sedang berkembang. Adapun penyebab defisitnya neraca pembayaran disebabkan oleh defisitnya neraca perdagangan atau neraca modal. Nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor atau banyaknya arus modal yang keluar daripada yang masuk menyebabkan neraca dalam keadaaan defisit.
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
2.
10
Masalah Jangka Panjang Masalah jangka panjang merupakan masalah yang berhubungan dengan masalah produksi atau pertumbuhan dalam perekonomian, yang meliputi : a. Masalah Pertumbuhan Penduduk b. Masalah Kapasitas Produksi c. Masalah Investasi / Modal a. Masalah Pertumbuhan Penduduk Jumlah
penduduk
yang
besar
di
samping
dapat
menguntungkan juga dapat merugikan dalam proses pembangunan. Pada umumnya jumlah penduduk di negara sedang berkembang adalah besar, yang disebabkan oleh tingginya tingkat kelahiran. Tingginya tingkat kelahiran ini mengnakbatkan laju pertumbuhan penduduk juga ikut tinggi, sehingga mengakibatkan jumlah penduduk menjadi tinggi. Dengan jumlah penduduk yang besar ini, diperlukan produksi, sarana dan prasarana yang lebih besar. Dengan sendirinya hal ini akan memberatkan dalam pembangunan dari sisi pembiayaan yang lebih besar untuk membangun prasarana dan sarana tersebut, padahal di negara berkembang modal untuk pembangunan sangat terbatas. b. Masalah Kapasitas Produksi Masalah kapasitas produksi berkaitan dengan kemampuan suatu negara untuk melakukan produksi. Kemampuan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, serta tingkat teknologi. Suatu negara yang mempunyai sumberdaya yang melimpah belum tentu
merupakan suatu jaminan bahwa
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
11
negara tersebut negara yang kaya dan maju dan sebaliknya negara yang msikin akan sumberdaya alam belum menjamin bahwa negara tersebut pasti negara yang terbelakang atau miskin. Semua ini menunjukkan bahwa, untuk menentukan kemajuan suatu negara faktor sumberdaya alam bukanlah satu-satunya faktor
penentu.
Justru pada saat sekarang ini, faktor sumberdaya manusia sebagai faktor pengatur atau pengelola produksi itu sendiri yang sangat penting. Pada umumnya, kapasitas produksi di negar sedang berkembang dalam kondisi belum optimal, hal ini dapat dilihat dari masih banyak sumberdaya alam yang belum diolah yang disebabkan oleh keterbatasan sumberdaya manusianya, teknologi serta modal yang dimiliki. b. Masalah Modal atau Investasi Modal merupakan salah satu aspek penting dalam proses pembangunan, oleh karena itu tanpa modal tak mungkin pembangunan dapat berjalan. Modal dalam hal ini adalah semua yang menyangkut pada aspek pembiayaan yangn diperlukan selama proses pembangunan berlangsung. Pada umumnya modal
di
negara sedang berkembang sangatlah rendah, hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat tabungan yang dapat dihimpun. Rendahnya tabungan ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan penduduk. Kondisi inilah yang menyebabkan penduduk di negara berkembang terjebak dalam lingkaran kemiskinan
yang sangat
sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut. Dalam jangka panjang keadaan tersebut pada akhirnya akan menjadi hambatan dalam proses pembangunan. Karena kondisi miskin inilah, maka sebagai alternatif dalam memecahkan permasalahan ini, biasanya negara Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
12
sedang berkembang mencari modal dari luar negri yang dapat berupa investasi atau hutang luar negri, sehingga pembangunan dapat berjalan. Disisi lain, utang luar negeri menjadi perangkap atau jebakan yang akan semakin mempersulit bahkan makin memperparah kondisi perekonomian negara sedang berkembang.
1.3. EKONOMI PEMBANGUNAN SEBAGAI SUATU ILMU Ekonomi pembangunan merupakan salah satu ilmu yang tergolong relatif baru dibandingkan dengan ilmu sosial lainnya. Perkembangan ekonomi pembangunan sendiri dimulai setelah perang dunia II, sekitar tahun 1945-an. Namun demikian, bukan berarti pembangunan baru ada setelah tahun tersebut, sebab pada hakekatnya ekonomi pembangunan adalah mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan itu sendiri. Pembangunan secara fisik lahir seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dilihat dari subyek/title ekonomi pembangunan, maka sudah dapat dipastikan bahwa ekonomi pembangunan tidak terlepas dari ilmu ekonomi itu sendiri. Ilmu ekonomi lahir pada tahun 1776 dengan Adam Smith sebagai pelopornya, oleh karena itu tidaklah mengherankan bila Adam Smith dapat julukan sebagai Bapak ilmu ekonomi. Karya monumental dari Adam Smith yang sangat terkenal adalah buku yang diberi judul “AN INQUIRY INTO THE NATURE AND CAUSES OF THE WEALTH OF NATIONS”. Buku ini sering disingkat menjadi The Wealth of Nations. Pada hakekatnya buku ini berisi tentang kesejahteraan suatu bangsa dengan berbagai kebijakan yang dapat ditempuh oleh suatu negara. Adapun pendekatan yang digunakan oleh Adam Smith Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
13
merupakan pendekatan secara mikro, yang menitik beratkan pada kesejahteraan individu yang dapat dicapai dengan adanya kebebasan. Makna dari kebebasan inilah yang melahirkan konsep kapitalisme murni. Adam Smith sangat percaya, bahwa bila masing-masing individu diberi kebebasan dalam berusaha, maka individu-individu ini akan mencapainya dengan caranya sendiri. Apabila masing-masing individu sejahtera, maka negara secara otomatis juga akan sejahtera. Ekonomi
pembangunan
pada
intinya
juga
mempelajari
bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa melalui apa yang dinamakan pembangunan. Konsep pembangunan lahir akibat dari kehancuran-kehancuran yang dialami oleh berbagai negara di dunia akibat perang. Kehancuran ini memerlukan perbaikan, oleh karena itu konsep ekonomi pembangunan pada masa itu menitik beratkan pada masalah pembangunan yang bersifat fisik, seperti pembangunan gedunggedung, jalan raya dan sebagainya. Disamping latar belakang tersebut, yang
mendukung
semakin
perlunya
suatu
negara
mengadakan
pembangunan ekonomi adalah : 1. Adanya perbedaaan antara negara maju dengan negara berkembang dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi, politik, sosial maupun budaya. 2. Kenyataan menunjukkan, bahwa ada beberapa negara yang begitu mudah dalam menjalankan pembangunan ekonominya, tapi sebaliknya banyak negara yang mengalami kesulitan dalam menjalankan pembangunan ekonominya. (Irawan dan M Suparmoko, 1995).
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
14
Kondisi yang berbeda antara negara maju dengan negara sedang berkembang, melahirkan rasa ketidak adilan dan ketidak puasan, sehingga menuntut
para pemimpin negara untuk segera mungkin
mengadakan pembangunan ekonomi. Pada dasarnya pembagian negara yang sangat fundamental adalah pembagian antara benua dan juga antara blok barat dan timur. Benua Eropa dan juga Amerika terutama Amerika Serikat diyakini merupakan negara yang sangat kaya, sebaliknya benua di Asia dan juga Afrika, merupakan negara yang masih miskin. Pada saat terjadi perang dingin, dunia terpecah menjadi dua, yaitu blok Barat dan blok Timur. Negara kaya yang banyak terdapat di Eropa dan juga Amerika Serikat, sangatlah berbeda dalam kehidupan ekonomi, sosial dan politik dengan negara miskin yang banyak terdapat di Asia dan Afrika. Kemudahan dalam memperoleh segala fasilitas di negara maju dan juga kehidupan politik yang jauh lebih bagus, membuat negara miskin berpikir, bagaiman cara mencapai semua itu. Negara kaya pada umumnya merupakan negara maju dengan segala macam teknologi yang berkembang dengan pesat, sebaliknya negara miskin merupakan negara yang jauh sangat tertinggal di bidang teknologi dengan negara maju. Kemajuan di bidang teknologi sangat membantu dapat proses pembangunannya, sehingga lebih mudah. Sebaliknya keterbelakangan di bidang teknologi menghambat negara miskin dalam proses pembangunannya.
Oleh karena itu tidaklah
mengherankan apabila suatu negara dalam beberapa dekade posisinya tetap menjadi negara miskin. Dari latar belakang tersebut, memunculkan adanya ketidak seimbangan
atau kesenjangan yang membuat ada semacam rasa Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
15
keingintahuan bagi negara miskin untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Maka ekonomi pembangunan
sebagai ilmu mulai banyak dipelajari dan dibahas oleh para ahli ekonomi. Pada dasarnya ekonomi pembangunan bukan hanya ditujukan untuk negara miskin saja tetapi juga untuk negara kaya. Sebab pada dasarnys sekalipun suatu negara sudah kaya dan maju, tetap saja harus menjalankan pembangunan paling tidak untuk mempertahankan tingkat kakayaan atau kemajuan yang sudah dicapai.
1.4. PEMBAGIAN NEGARA DI DUNIA Pembagian negara atau penggolongan negara di dunia ada berbagai macam dan versinya.Penggolongan ini antara lain: 1.
Negara kaya versus negara miskin
2.
Negara maju versus negara berkembang
3.
Negara dunia pertama, dunia kedua dan negara dunia ketiga
4.
Negara industri versus negara pertanian Negara kaya pada umumnya merupakan negara maju dan negara
industri,
sebaliknya
negara
miskin
merupakan
negara
sedang
berkembang dan negara agraris. Akan tetapi tidak semua negara kaya adalah negara maju dan negara industri. Sebagai contoh adalah negara Brunai Darussalam, merupakan negara kaya akan tetapi belum dapat dikatakan sebagai negara maju atau negara industri. Sebaliknya penggolongan negara dunia kesatu, kedua dan ketiga, mengacu pada ideologi yang digunakan, yaitu dunia pertama merupakan negara-negara yang menganut ideologi kapitalis, negara dunia kedua merupakan negaranegara yang menganut ideologi sosialis, sedang dunia ketiga adalah negara-negara yang tidak menganut kedua paham ideologi tersebut. Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
16
Namun demikian, dalam perkembangannya istilah dunia ketiga lebih diartikan sebagai negara-negara yang secara ekonomi masih miskin, atau negara-negara yang sedang berkembang, tanpa melihat ideologinya. (Arief Budiman, 1995). Kebanyakan Negara sedang berkembang terdapat di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan) dimana kurang lebih duapertiga penduduk dunia menetap. Sebaliknya yang termasuk golongan negara-negara maju adalah negara-negara yang terdapat di Eropa Barat dan Amerika Utara, negara Australia, New Zealand dan di kawasan Asia Jepang. (Sadono Sukirno, 2006). Pembagian negara menurut PBB, hanya digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Negara maju atau developed countries 2. Negara sedang berkembang atau
developing countries.
Negara berkembang sendiri ada dua golongan utama, yaitu : a. Negara berkembang pengekspor minyak b. Negara berkembang non pengekspor minyak Negara maju merupakan negara dengan income perkapita ratarata di atas $ 10.000 AS, sedang negara berkembang (yang didalamnya juga termasuk negara miskin dan terbelakang) rata-rata dengan income perkapita dibawah $ 1000 AS. Namun demikian khusus untuk negara berkembang pengekspor minyak rata-rata income perkapitanya sama dengan negara maju bahkan mungkin lebih tinggi. Sehingga negara berkembang pengekspor minyak merupakan negara kaya. Negara Sedang Berkembang pengekspor minyak banyak terletak di Timur Tengah dan Saudi Arabia seperti Iran, Irak dan Kuwait dengan income perkapita diatas $ 10.000 AS merupakan negara kaya. Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
17
Sebaliknya, Negara Sedang Berkembang non pengekspor minyak merupakan negara agraris yang mengandalkan pada sektor pertanian, negara tersebut pada umumnya merupakan negara miskin.
1.5. EKONOMI
PEMBANGUNAN
DAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI Ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi adalah dua istilah yang mungkin membingungkan secara awam. Oleh karena itu pengertian ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi sering kali dianggap sama. Padahal bila kedua
istilah tersebut sangatlah
berbeda secara arti maupun konsep. Ekonomi
pembangunan
atau
development
economics
didefinisikan sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang khusus membahas atau mempelajari masalah-masalah pembangunan di negara-negara sedang berkembang. Sedangkan Pembangunan ekonomi atau economic development didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu negara meningkat terus dalam jangka panjang. (Sadono Sukirno, 2006). Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa ekonomi pembangunan merupakan suatu ilmu sedang pembangunan ekonomi prosesnya. Ekonomi pembangunan diperlukan dengan tujuan untuk mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi khususnya di negara sedang berkembang. Masalah-masalah tersebut antara lain adalah mencari faktor-faktor yang menyebabkaan terjadinya kesulitan dalam proses pembangunan seperti kekurangan modal, kemiskinan, masalah penduduk dan sebagainya.
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
Dari
18
berbagai
masalah
tersebut,
maka
harus
dicari
penyelesaiannya atau solusi dengan pendekatan kebijakan. Sudah barang tentu permasalahan yang dihadapi antara negara sedang berkembang satu dengan negara sedang berkembang lainnya adalah sangat berbeda. Oleh karena itu cara penyelesaiannya juga akan mengalami perbedaan. Namun demikian pada dasarnya semua negara sedang berkembang mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin mempercepat laju pembangunan ekonomi di negaranya. Perbedaan dalam kebijakan yang dijalankan oleh masing-masing negara sangat tergantung pada kondisi ekonomi, sosial budaya dan politik masing-masing negara. Sehingga suatu kebijakan mungkin cocok bagi suatu negara tetapi belum tentu cocok untuk negara lain. Pengertian pembangunan ekonomi dari definisi diatas, yang menyebutkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, oleh karen suatu proses maka pembangunan ekonomi terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Dari pengertian tersebut ada tiga hal penting sehubungan
dengan
pemahaman akan pembangunan ekonomi, yaitu : a. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses. b. Pembangunan
ekonomi
merupakan
suatu
kenaikan
pendapatan perkapita. c. Pembangunan ekonomi terjadi dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti adalah adanya suatu perubahan-perubahan dalam suatu negara selama proses pembangunan berlangsung. Perubahan-perubahan tersebut dapat secara fisik maupun non fisik. Perubahan ini haruslah perubahan menuju arah yang lebih baik dari sebelumnya. Pembangunan tanpa perubahan bukalah pembangunan dalam arti sebenarnya. Jadi bila suatu negara Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
19
mengatakan melakukan pembangunan ekonomi tetapi tidak ada perubahan sama sekali, maka sebetulnya negara tersebut dalam keadaan statis atau tidak ada pembangunan sama sekali. Tujuan utama pembangunan ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk suatu negara. Salah satu tolok ukur kesejahteraan adalah pendapatan perkapita atau income perkapita penduduk suatu negara yang terus meningkat. Sehingga pendapatan perkapita suatu negara yang meningkat terus dapat dijadikan sebagai salah satu tolok ukur kerberhasilan pembangunan ekonomi. Semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita ini menunjukkan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tidaklah terjadi dalam kurun waktu lima atau sepuluh tahun saja tetapi merupakan suatu proses jangka panjang, kurang lebih dua puluh lima tahun. Artinya, kegagalan atau keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat selama kurun waktu tersebut. Pembangunan
bukanlah untuk satu atau dua generasi, tetapi untuk
generasi selanjutnya. Sehingga pembangunan akan terus berlanjut selama negara masih ada. Oleh karena itu, pembangunan yang dijalankan oleh suatu negara haruslah berorientasi jauh ke masa yang akan datang agar tidak merugikan generasi yang akan datang. Dari penjelasan tersebut, maka semakin jelaslah bahwa pembangunan ekonomi bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, akan tetapi adalah suatu proses yang perlu direncanakan agar tidak merugikan bagi generasi yang akan datang. Dan juga perlu dipahami bahwa keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang menyertainya. Keberhasilan pembangunan haruslah dilihat dalam konteks yang lebih luas, karena permasalahan pembangunan itu sendiri Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
20
sangatlah kompleks, sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penilainnya.
1.6.
PEMBANGUNAN
EKONOMI
DAN
PERTUMBUHAN
EKONOMI Pengertian pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi secara konsep adalah berbeda. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh Sumitro sebagai berikut : 1.
Pembangunan ekonomi Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup perubahan dalam tata susunan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Pembangunan ekonomi merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.
2.
Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Paham pertumbuhan ini seringkali digunakan dalam teori dinamika yang dikembangkan oleh pemikir-pemikir aliran Neo-Keynes dan NeoKlasik. (Sumitro, 1994).
Dari
pengertian
diatas,
maka
konsep
Pembangunan
(development) adalah berbeda dengan pertumbuhan (growth). Perbedaan ini dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
21
1. Dari segi pengertian Yang dimaksud pertumbuhan ekonomi atau economics growth adalah suatu kenaikan GDP (Gross Domestik Product ), tanpa melihat apakah kenaikan itu lebih besar, kecil atau mungkin sama dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, proses kenaikan GDP ini haruslah dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang juga diikuti dengan adanya perubahan atau modernisasi di segala bidang. Jadi pertumbuhan ekonomi hanyalah sekedar masalah kenaikan GDP (Gross Domestik Product) tanpa melihat yang lainnya, akan tetapi pembangunan ekonomi haruslah dilihat secara menyeluruh. 2. Dari segi pemakaian istilah Pemakain istilah pembangunan ekonomi pada umumnya seringkali ditujukan untuk negara-negara sedang berkembang sedang istilah pertumbuhan ekonomi lebih sering ditujukan untuk negara-negara yang sudah maju. (Sadono, 1985). Disampingn perbedaaan diatas, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi mempunyai persamaan, yaitu baik pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi sama-sama bertumpu pada masalah produksi atau proses kenaikan GDP Gross Domestik Product). Ada satu istilah lagi yang berkaitan dengan permasalahan ekonomi, yaitu perkembangan ekonomi. Tiga istilah yang saling berkaiatan tersebut adalah
pembangunan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan ekonomi. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sudah dijelaskan di atas, sedang perkembangan ekonomi pada dasarnya menyangkut pada paham evolusi dan tidak terkait langsung dengan masalah pembangunan dan pertumbuhan . Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
22
1.7. TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, terlebih dahulu
harus
diketahui
tingkat
pendapatan
nasional.
Tingkat
pertumbuhan ekonomi dihitung pada kurun waktu tahunan. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu tahun tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
G t = Y r t - Y r t –1
X 100 %
Yrt–1
Dimana : G t = tingkat pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam prosentase Yrt
= tingkat pendapatan nasional riil pada tahun t
Yrt-1 = tingkat pendapatan nasional riil pada tahun t – 1
Contoh perhitungan pertumbuhan ekonomi Misal diketahui Produk Domestik
Bruto di suatu negara
sebagai berikut : PDB atas harga berlaku pada tahun 2009 sebesar Rp 151.730 milyar dan PDB pada tahun 2010 sebesar Rp 169.935 milyar, Maka tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada tahun 2010 adalah :
169.935 milyar - 151.730 milyar X 100 % = 11,9 % 151.730 milyar
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
23 Tabel 1-1
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara ASEAN Negara / Kawaasan
2005
I. Negara-negara Asean 1. Malaysia 2. Filipina 3. Singapura 4. Thailand 5. Brunei D. 6. Indonesia 7. Vietnam II. Dunia III. Neg. Industri Maju
5,2 4,9 7,3 4,5 0,4 5,7 8,4 4,8 2,5
2006
2007*
5,9 5,4 8,4 5,0 4,4 5,5 8,2 5,4 2,9
6,3 7,2 7,8 4,8 0,6 6,3 8,5 5,2 2,7
2008* 5,8 4,4 1,1 4,7 -1,5 6,1 6,3 3,4 1,0
Sumber : IMF, World Economic Outlook Oktober 2008 *) IMF, World Economic Outlook Januari 2009, Kecuali Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam
Dari tabel 1 di atas, rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi dunia adalah sebesar 4,8 persen pada tahun 2005, kemudian meningkat menjadi sebesar 5,4 persen pada tahun 2006, 5,2 persen pada tahun 2007 dan 3,4 persen pada tahun 2008. Kecenderungan rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi dunia pada kurun waktu tersebut adalah meningkat, namun pada tahun 2008 mengalami penurunan karena dipicu terjadinya krisis keuangan di Amerika Serikat dan negara maju pada tahun tersebut. sedangkan rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi negara industri maju sebesar 2,5 persen pada tahun 2005, 2,9 persen pada tahun 2006, 2,7 persen pada tahun 2006 dan 1,0 persen pada tahun 2008. Kecenderungan tingkat pertumbuhan ekonomi di negara industri maju adalah secara rata-rata mengalami peningkatan sebagaimana yang terjadi pada dunia, pada tahun 2008 terjadi penurunan yang signifikan sebagai akibat krisis keuangan Amerika Serikat dan Negara maju. Di lihat dari data di atas, maka ada perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi antara negara maju dengan negara sedang berkembang. Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi di negara sedang berkembang di atas 5 persen. Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
24
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, sebab di negara maju saja sekitar 2 persen.
1.8. KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI Angka pertumbuhan ekonomi yang pada umumnya dijadikan dasar bagi berhasilnya pembangunan ekonomi, pada dasarnya merupakan konsep pembangunan ekonomi yang masih bersifat materialis. Artinya pembangunan hanya semata-mata dilihat pada apa yang dapat dihasilkan dan dibagi. Padahal pembangunan tidaklah semudah itu, apabila kita renungkan, pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok, yaitu materi yang akan dihasilkan dan manusia sebagai pengambil inisiatif dalam proses pembangunan. Hal ini disebabkan teori pembangunan ekonomi masih sangat didominasi oleh para ahli ekonomi. Para ahli ekonomi memang berbicara tentang SDM atau sumber daya manusia, tetapi pembicaraan tentang manusia lebih menekankan pada aspek ketrampilan. Dengan demikian manusia lebih dianggap sebagai faktor produksi, faktor manusia lebih ditekankan pada aspek peningkatan produksi. Dengan, demikian masalah manusia dilihat sebagai masalah teknis untuk peningkatan ketrampilan, melalui bermacam-macam sistem pendidikan. Permasalahan yang tidak dipersoalkan adalah bagaimana menciptakan kondisi lingkungan, baik lingkungan politik maupun lingkungan budaya, yang dapat mendorong lahirnya manusia kreatif. Proses-proses yang terjadi dalam diri individu yang memungkinkan terjadinya manusia kreatif juga kurang dipersoalkan. Pada masalah ini kita berbicara tentang faktor-faktor non-material, seperti rasa aman, rasa Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
25
bebas dari rasa ketakutan dan sebagainya. Hanya dengan diciptakannya suasana seperti ini, kondisi yang merangsang kreativitas manusia dapat diciptakan. Oleh karena itu konsep pembangunan tidak hanya sekedar bersifat materialis tetapi, juga non-materialis yang dapat membuat manusia dapat mengembangkan segala kreativitasnya. Pada akhirnya pembangunan ditujukan untuk manusia, maka sudah sewajarnya pembangunan diarahkan pada pemberdayaan manusia sebagai mahluk Tuhan di muka bumi. Pembangunan manusia yang diarahkan pada kreativitas untuk dapat memecahkan permasalahnpermasalahan pembangunan yang sangat kompleks. Manusia seperti inilah yang diperlukan dalam proses pembangunan. Produktivitas dan distribusi hasil-hasil pembangunan yang digeluti oleh ilmu ekonomi hanya
merupakan
akibat
dari
pembangunan
yang
berhasil
membangunkan manusia. Untuk dapat melahirkan dan membentuk manusia yang kreatif, berbagai masalah harus dibicarakan dan dipecahakan secara bersama. Studi pembangunan ekonomi bukan hanya studi di bidang ekonomi saja, tetapi juga meliputi berbagai disipilin ilmu, seperti psikologi, politik, sosial dan budaya. Peran agama tidaklah boleh dianggap remeh dalam pembangunan, demikian pula adat istiadat masyarakat tidak boleh diabaikan.
Pada akhirnya, pembangunan merupakan masalah yang
sangat kompleks sehingga harus diselesaikan dengan pendekatan interdisipliner. (Arif Budiman, 1995)
Bab 1. Pendahuluan
Dwi Susilowati
26
LATIHAN SOAL
1. Masalah-masalah pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang. a. Sebutkan dan jelaskan permasalahan tersebut ! b. Apakah permasalahan ekonomi di negara sedang berkembang sama dengan di negara maju, jelaskan ! 2. Pembangunan Ekonomi atau Economic Development
yaitu suatu
proses yang menyebabkan income perkapita penduduk suatu negara meningkat terus dalam jangka panjang. a. Jelaskan konsep pembangunan ekonomi tersebut ! b. Bagaimana dengan Ekonomi Pembangunan atau Developmennt Economics ? 3. Pertumbuhan ekonomi atau Economic Growth sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. a. Tulis rumus pertumbuhan ekonomi, dan jelaskan ! b. Mengapa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dianggap penting bagi negara sedang berkembang, jelaskan !
Bab 1. Pendahuluan