DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I.
II.
KONSEP KELAYAKAN AGRIBISNIS ......................................................................................... 1 A.
Tujuan Praktikum .................................................................................................................. 1
B.
Uraian Materi........................................................................................................................... 1
C.
Pelaksanaan Praktikum ...................................................................................................... 3
KRITERIA INVESTASI.................................................................................................................... 4 A.
Tujuan Praktikum .................................................................................................................. 4
B.
Uraian Materi........................................................................................................................... 4
C.
Pelaksanaan Praktikum ...................................................................................................... 9
III. ANALISIS KELAYAKAN PADA INDUSTRI PERTANIAN ................................................ 10 A.
Tujuan Praktikum ................................................................................................................ 10
B.
Uraian Materi......................................................................................................................... 10
C.
Pelaksanaan Praktikum .................................................................................................... 12
IV. ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM .................................................... 14
V.
A.
Tujuan Praktikum ................................................................................................................ 14
B.
Uraian Materi......................................................................................................................... 14
C.
Pelaksanaan Praktikum .................................................................................................... 17
STRATEGI USAHA AGRIBISNIS ............................................................................................... 19 A.
Tujuan Praktikum ................................................................................................................ 19
B.
Uraian Materi......................................................................................................................... 19
C.
Pelaksanaan Praktikum .................................................................................................... 22
VI. PRAKTIKUM LAPANGAN ........................................................................................................... 24
KONSEP KELAYAKAN AGRIBISNIS
I. KONSEP KELAYAKAN AGRIBISNIS
A.
Tujuan Praktikum 1.
Mahasiswa mengetahui, memahami dan dapat menjelaskan tentang konsep dasar atau definisi kelayakan agribisnis.
2.
Mahasiswa mampu mengidentifikai aspek-aspek dalam konsep kelayakan agribisnis.
B.
Uraian Materi 1.
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kelayakan agribisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dalam bidang pertanian. Selain itu, studi kelayakan agribisnis merupakan penelitian terhadap rencana usaha pertanian yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak usahatani atau bisnis pertanian dijalankan, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
2.
Aspek-Aspek Studi Kelayakan Agribisnis Dalam melakukan penilaian kelayakan agribisnis, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam penentuan kesimpulan atau suatu keputusan usaha. Aspek-aspek dalam penilaian kelayakan seharusnya saling berkaitan antara satu aspek dengan aspek yang lain. Aspek dalam kelayakan agribisnis antara lain: a)
Aspek pemasaran Kegiatan usaha yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama antara lain
1
2
KONSEP KELAYAKAN AGRIBISNIS
penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya. Selain itu, melakukan kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk. Dan menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
b)
Aspek Teknis dan Teknologi Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian usaha secara teknis setelah usaha atau bisnis tersebut selesai didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost / pra operasional proyek yang akan dilaksanakan. Analisis aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses
produksi
akan
dilaksanakan.
Untuk
agroindustri
misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya. c)
Aspek Sumber Daya Manusia Aspek
ini
membutuhkan
daya
imajinasi
tinggi
untuk
membayangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan. d)
Aspek Manajemen Studi
aspek
manajemen
dilaksanakan
dua
macam
Manajemen saat pembangunan proyek bisnis dan Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan terjadi,
3
KONSEP KELAYAKAN AGRIBISNIS
banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen. e)
Aspek Keuangan Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
f)
Aspek Ekonomi Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per kapita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah
g)
rata-rata
tenaga
kerja
setempat
atau
UMR,
dll.
Aspek Budaya Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
h)
Aspek Hukum dan Legalitas Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk
:
C. Pelaksanaan Praktikum 1)
Mahasiswa mengerjakan secara berkelompok, dengan anggota perkelompok 3-4 orang.
2)
Kelompok tersebut melakukan review skripsi dengan topik analisis kelayakan usahatani atau industri dalam bidang pertanian.
3)
Review dilakukan secara berkelompok pada 3 judul skripsi berbeda.
4)
Tugas ditulis dan dikumpulkan dalam bentuk softfile ke elearning mata kuliah kelayakan agribisnis.
KRITERIA INVESTASI
II. KRITERIA INVESTASI
A.
Tujuan Praktikum 1.
Mengatahui jenis-jenis kriteria investasi dalam usaha agribisnis
2.
Dapat menghitung kelayakan usaha agribisnis dengan menggunakan analisis kriteria investasi
B.
Uraian Materi Dalam suatu kegiatan investasi dibidang pertanian, keputusan untuk menanam modal adalah suatu tindakan yang mempunyai konsekuensi besar. Oleh karena itu, analisis kelayakan investasi dalam suatu usaha menjadi suatu kegiatan yang penting. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan besarnya manfaat yang diperoleh. Menurut Kadariah et.al.,(1999), manfaat (benefit) proyek dapat dibagi dalam tiga bagian: (1) Manfaat langsung (direct benefit), yaitu manfaat yang timbul dan dirasakan dalam proyek misalnya adanya kenaikan nilai output, fisik dan atau dari penurunan biaya; (2) Manfaat tidak langsung (indirect benefit), yaitu manfaat yang disebabkan oleh orang tertentu dan masyarakat berupa adanya multiplier effect, misalnya perubahan dalam produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh keahlian; (3) Intangible Benefit, yaitu manfaat yang sulit dinilai dengan uang seperti perbaikan lingkungan hidup, distribusi pendapatan, integrasi nasional dan sebagainya. Untuk menganalisis kelayakan investasi digunakan analisis manfaat biaya (Cost-Benefit Analysis). Berikut adalah kriteria investasi yang biasa digunakan dalam perhitungan kelayakan usaha atau proyek agribisnis:
1.
Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) dari suatu usaha atau proyek merupakan nilai sekaranh (Present Value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu. Net Present Value (NPV), yaitu menunjukkan kelebihan benefit (manfaat)
4
5
KRITERIA INVESTASI
dibandingkan dengan cost (biaya). Perhitungan Net Present Value (NPV) secara matematis adalah sebagai berikut:
∑
∑
∑
Bt adalah benefit social bruto pada tahun t, yang terdiri dari segala jenis penerimaan atau keuntungan non finansial, yang diterima atau dirasakan oleh investor dalam tahun t; Ct adalah biaya social bruto sehubungan dengan proyek pada tahun t, termasuk segala jenis pengeluaran, baik yang berifat modal maupun pengeluaran rutin dalam tahun t (termasuk investasi semula dalam tahun ke nol dan seterusnya); n adalah umur ekonomis usaha atau proyek; dan i merupakan Social Opportunity Cost Of Capital (SOCC) yang digunakan sebagai social discount rate (tingkat suku bunga). Dalam analisis Net Present Value (NPV) terdapat kriteria untuk menentukan apakah suatu usaha atau proyek dinyatakan layak untuk dilakukan. Kriteria dimaksud apabila nilai dari NPV ≥ 0 maka usaha yang sedang dianalisis layak untuk dijalankan. Namun apabila hasil analisis menunjukkan nilai NPV < 0, maka usaha yang sedang dianalisis tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan. Oleh sebab itu, pelaksanaan usaha atau proyek tersebut harus ditolak atau modal sebaiknya dialokasikan pada penggunaan lain yang lebih menguntungkan. Dan apabila diperole nilai NPV=0, berarti usaha atau proyek yang sedang dianalisis mengembalikan persis sebesar Social Opportunity Cost faktor produksi modal. 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Secara matematis dapat dilihat pada rumus dibawah ini:
6
KRITERIA INVESTASI
∑
∑ ∑
∑
Apabila hasil perhitungan Net B/C > 1, berarti usaha atau proyek yang sedang dianalisis layak untuk dikerjakan. Jika Net B/C bernilai < 1, berarti usaha tidak layak untuk dikerjakan. Dan apabila Net B/C = 1, tercapai break even point atau dengan perkataan lain NPV usaha tersebut juga bernilai = 0.
3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) Kriterian investasi Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) hampir sama
dengan kriteria
investasi
Net
B/C.
Perbedaannya,
dalam
perhitungan Net B/C, untuk mengetahui netto yang positif dan negatif, biaya tiap tahun dikurangkan dari benefit tiap tahun. Kemudian jumlah present value yang positif dibandingkan dengan jumlah present value yang negatif. Sebaliknya, dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Atau dengan definisi lain, Gross benefit cost ratio merupakan perbandingan antara benefit kotor yang telah di discount factor dengan cost secara keseluruhan yang telah di discount factor. Untuk mempermudah dalam memahami, berikut dapat dilihat dalam persamaan matematis:
∑ ∑
Apabila hasil perhitungan Gross B/C > 1, berarti usaha atau proyek yang dianalisis layak untuk dikerjakan.Jika Gross B/C < 1, berarti usaha tidak layak untuk dikerjakan. Dan apabila Gross B/C bernilai = 1, tercapai break even point.
7
KRITERIA INVESTASI
4. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah kriteria investasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu usaha atau proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman dari lembaga keuangan yang membiayai usaha atau proyek tersebut. Pada dasarnya IRR memperlihatkan bahwa present value benefit akan sama dengan present value cost. Dengan kata lain, IRR tersebut menunjukkan NPV=0. Dengan demikian, untuk mencari IRR dapat dilakukan dengan menaikkan discount factor yang merupakan Opportunity Cost of Capital. Untuk mencari IRR dibutuhkan perhitungan yang berkali-kali oleh karena proses sebenarnya lebih bersifat trial and error. Adapun prosedur perhitungan IRR adalah ebagai berikut: 1)
Pilihlah discount factor (df) yang dianggap dekat dengan nlai IRR nya yang benar, lalu dihitung nilai NPV dari arus benefit dan biaya;
2)
Apabila hasil NPV negatif, hal itu berarti bahwa nilai trial tersebut terlalu tinggi, sehingga perlu dicoba lagi dengan nilai discount factor (df) yang lebih rendah;
3)
Jika sebaliknya hail NPV-nya positif, diketahui nilai discount factor (df) terlalu rendah, maka perlu dicoba lagi dengan nilai discount factor (df) yang lebih tinggi.
4)
Apabila nilai NPV1 telah menunjukkan angka positif maka discount factor yang kedua harus lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dan sebaliknya jika NPV2 menunjukkan angka negatif maka discount factor yang kedua harus di bawah Social Opportunity Cost of Capital (SOCC).
IRR i1
NPV1 (i2 i1 ) ( NPV1 NPV2 )
Kriteria Penilaian: IRR > SOCC usaha dikatakan layak, IRR = SOCC usaha impas, IRR < SOCC usaha tidak layak.
8
KRITERIA INVESTASI
5. Profitability Ratio (PR) Profitability ratio merupakan rasio antara selisih benefit dgn biaya operasi dan pemeliharaan dibandingkan dengan jumlah investasi. Nilai dari masing2 variabel dalam bentuk present value atau nilai yang telah di discount dari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) yang berlaku di masyarakat. ∑ ∑
Keterangan: Bt adalah Benefit dalam tahun t n adalah umur ekonomis usaha atau proyek Ept adalah biaya eksploitasi dan pemeliharaan (biaya operasional) pada tahun ke t Kt adalah biaya modal pada tahun t i adalah discount rate
Kriteria Penilaian: Jk PR > 1, berarti usaha layak untuk dikerjakan Jk PR < 1, berarti usaha tidak layak untuk dikerjakan Jk PR = 1, tercapai break even point.
6. Pay Back Period Pay back period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flows) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Semakin pengembalian biaya investasi
sebuah usaha, semakin baik usaha
tersebut karena semakin lancar perputaran modal.
PBP Tp 1
cepat dalam
n
n
i 1
i 1
I i Bicp1 Bp
KRITERIA INVESTASI
C.
Tp-1
= Tahun Sebelum terdapat PBP
Ii
= Jumlah investasi yang telah didiskon
Bicp 1
= Jumlah benefit yang telah didiskon sebelum payback period
Bp
= Jumlah benefit pada payback period
Pelaksanaan Praktikum 1)
Mahasiswa mengerjakan tugas secara individu.
2)
Tugas dikumpulkan dalam bentuk tulisan tangan pada lembar kerja yang disediakan kepada asisten praktikum masing-masing kelas.
3)
Tugas tersebut berupa analisis kriteria investasi (NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR, Profitability Ratio, Payback Period) dengan studi kasus dibawah ini: STUDI KASUS Pengusaha merencanakan membuka perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan hasil penelitian, untuk membuka perkebunan kelapa sawit membutuhkan dana investasi sebesar 35 juta rupiah yang akan dialokasikan dalam 2 tahun, yaitu pada tahun persiapan 20 juta dan tahun pertama 15 juta. Kelapa sawit baru mulai menghasilkan pada tahun ketiga. Jumlah biaya operasi pada tahun pertama dan kedua 5 juta, tahun ketiga dan ke empat 6 juta dan seterusnya setiap dua tahun naik sebesar satu juta. Benefit akan diperoleh mulai tahun ketiga yaitu 12 juta, tahun ke empat sampai kesepuluh berturut- turut 14 jt,17 jt,21 jt,25jt, 30 jt, 36 jt, 43 jt. Berdasarkan data diatas apakah rencana pembukaan kebun kelapa sawit layak? Dilihat dari GrossB/C, IRR,PR,PP dengan discount factor 16 %.
9
ANALISIS KELAYAKAN PADA INDUSTRI PERTANIAN
III. ANALISIS KELAYAKAN PADA INDUSTRI PERTANIAN
A.
Tujuan Praktikum 1.
Mengatahui, memahami dan dapat menjelaskan tentang konsep kelayakan usaha agribisnis pada industri pertanian (agroindustri);
2.
Mengatahui, memahami dan dapat menjelaskan analisis kriteria investasi yang digunakan dalam menghitung kelayakan usaha agribisnis pada industri pertanian (agroindustri);
3.
Dapat menghitung kelayakan usaha agribisnis pada industri pertanian (agroindustri) dengan analisis kriteria investasi.
B.
Uraian Materi Analisis kelayakan usaha atau proyek industri pertanian adalah sebuah analisis yang dilakukan untuk mengetahui usaha atau proyek dalam bidang industri pertanian memberikan keuntungan dan manfaat atau tidak. Untuk melakukan analisis tersebut, perlu diketahui beberapa pendakatan sebagai berikut: 1.
Biaya Produksi: a)
Biaya Eksplisit adalah biaya bahan baku, bahan pembantu, biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya penyusutan alat, biaya sewa tempat usaha
b)
Biaya Implisit adalah biaya tenaga kerja dalam keluarga, biaya bahan milik sendiri, biaya bunga modal sendiri, biaya sewa tempat milik sendiri
2.
Penerimaan (Revenue) Penerimaan yaitu produksi tiap proses atau dalam kurun waktu tertentu dikalikan harga produk. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
10
ANALISIS KELAYAKAN PADA INDUSTRI PERTANIAN
11
TR = Q x P Keterangan: TR = Total Revenue (Penerimaan total) Q = Produksi P = Price (harga)
3.
Pendapatan (Net Revenue) Pendapatan merupakan
selisih antara penerimaan total dengan
biaya eksplisit. Secara matematis dituliskan sebagai berikut: NR = TR – TEC NR = Net Revenue (Pendapatan) TEC= Total Explicit Cost (Biaya eksplisit) 4.
Keuntungan (Profit) Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total (biaya eksplisit dan implisit). Secara matematis ditulis seperti berikut: Profit = TR – TC Keterangan: TR = Total Revenue (penerimaan total) TC = Total Cost (biaya total)
5.
Nilai Tambah Nilai Tambah merupakan salah satu konsep yang sering digunakan untuk membahas biaya pengolahan hasil pertanian. Ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor teknis dan faktor pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Faktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain selain bahan baku dan tenaga kerja (bahan pembantu)
ANALISIS KELAYAKAN PADA INDUSTRI PERTANIAN
12
Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan didapat dari pengurangan biaya bahan baku dan input lain terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Nilai tambah berhubungan dengan teknologi yang diterapkan dalam proses pengolahan, kualitas tenaga kerja berupa keahlian dan ketrampilan serta kualitas bahan baku. C.
Pelaksanaan Praktikum 1.
Mahasiswa mengerjakan tugas secara individu.
2.
Tugas dikumpulkan dalam bentuk tulisan tangan pada lembar kerja yang disediakan kepada asisten praktikum masing-masing kelas.
3.
Menganalisis kelayakan industri pengolahan biaya eksplisit, biaya implisit,
pendapatan,
keuntungan,
R/C,
produktivitas
modal,
produktivitas tenaga kerja dan nilai tambah dengan studi kasus berikut: STUDI KASUS Diketahui industri rumah tangga yang mengolah ubi kayu menjadi tape ketela, lanting dan kerupuk ketela, dengan biaya sebagai berikut: Tabel 1. Biaya dari Penggunaan Sarana Produksi Industri Kerupuk Ketela, Lanting dan Tape Ketela Selama Satu Minggu, dengan harga ubi kayu Rp 600,-/kg. Tape Ketela Lanting Kerupuk Ketela Uraian Nilai Nilai Nilai Junlah Junlah Junlah (Rp) (Rp) (Rp) 1 Ubi Kayu (Kg) 65 39.000 184,44 110.664 190 144.000 2 Ragi (Biji) 236 18.880 3 Minyak goreng(Kg) 7,44 74.400 7,65 76.500 4 Kayu bakar (Ikat) 14,6 21.900 46 69.000 47,35 71.025 5 Solar (Liter) 4,33 21.650 4,27 21.350 6 Bumbu 1.000 1.938 Jumlah 79.780 277.714 314.813 Tabel 2. Biaya Penyusutan Alat Dalam Industri Tape Ketela, Lanting, dan Kerupuk Ketela Selama Satu minggu Macam Alat Tape Ketela Lanting Kerupuk Ketela 1 Mesin Giling 94 98 2 Alat Pengepres 89 83 3 Pisau 19 85 12 4 Susruk/Solet 94 13 5 Wajan 90 47 6 Ember 25 99 31
ANALISIS KELAYAKAN PADA INDUSTRI PERTANIAN
Macam Alat Panci Serokan Tungku Jumlah
7 8 9
13
Tape Ketela 38 51 133
Lanting 74 98 723
Kerupuk Ketela 28 6 33 351
Tabel 3. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Keluarga Selama Satu Minggu dengan upah tenaga kerja Rp 20.000,-/HKO No Macam Tenaga Tape Ketela Lanting Kerupuk Ketela Kerja Jumlah Biaya (Rp) Jumlah Biaya Jumlah Biaya HKO HKO (Rp) HKO (Rp) 1 TKDK 2,5 50.000 4,33 86.667 4,35 87.000 2
TKLK Jumlah
1,875 50.000
37.500 120.556
87.000
Tabel 4. Biaya Lain-lain Produksi Tape ketela, Lanting, dan Kerupuk Ketela Selama Satu Minggu dalam Rupiah (Rp) No Uraian Tape Ketela Lanting Kerupuk Ketela 1 Plastik 2.110 2.089 2 Transportasi 10.000 10.000 10.000 3 Karung 7.300 7.389 4 Daun Pisang 2.800 5 Keranjang 5.600 6 Retribusi 1.000 1.000 1.000 Jumlah 19.400 20.410 20.478 Biaya sewa tempat yang dikeluarkan industri rumah tangga selama satu minggu adalah industri lanting sebesar Rp 25.000, kerupuk ketela sebesar Rp 30.000, dan tape ketela Rp 25.000. Bunga modal milik sendiri dihitung dengan mengalikan besarnya bunga modal pinjaman yang berlaku di bank dengan biaya eksplisit. Untuk besarnya suku bunga pinjaman pertahun sebesar 12%/thn. Jadi, pada industri rumah tangga Tape ketela, lanting dan kerupuk ketela suku bunga pinjamannya sebesar 0,25% per minggu. Tabel 5. Penerimaan Industri Tape Ketela, Lanting dan Kerupuk Ketela Selama Satu Minggu Uraian Tape Ketela Lanting Kerupuk Ketela Produk (Kg) 102 96 150 Harga (Rp) 3.300 7.200 4.550 Penerimaan (Rp)
ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM
14
IV. ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM A.
Tujuan Praktikum 1.
Mengatahui, memahami dan dapat menjelaskan tentang konsep kelayakan usaha agribisnis pada tanaman semusim;
2.
Mengatahui, memahami dan dapat menjelaskan analisis kriteria investasi yang digunakan dalam menghitung kelayakan usaha agribisnis pada tanaman semusim;
3.
Dapat menghitung kelayakan usaha agribisnis pada tanaman semusim dengan analisis kriteria investasi.
B.
Uraian Materi 1.
Konsep Biaya Secara umum biaya produksi merupakan pengorbanan untuk memperoleh suatu produk yang diharapkan. Dua komponen biaya produksi yaitu biaya tetap (fikxed cost) dan biaya variabel (varible cost). Biaya tetap dalam pengertian jangka pendek biaya yang tidak berubah walaupun jumlahnya produksinya berubah, atau tidak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi. Misalnya biaya penyusutan, bunga modal, sewa tanah, iuran, pajak, dan asuransi. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar kecilnya tergantung pada besar kecilnya produksi. Misalnya biaya bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. TC = TFC + TVC Menurut kegunaannya biaya dibagi dua, yaitu Biaya Implisit dan biaya eksplisit. Biaya Implisit, yaitu biaya yg tidak secara nyata dikeluarkan, tetap diikutsertakan dalam proses produksi. Misalnya nilai sewa lahan sendiri, nilai tenaga kerja keluarga, biaya modal sendiri (semua nilai sarna produksi milik petani yang tidak dibeli). Biaya Explisit, yaitu biaya yg benar-benar dikeluarkan dalam
ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM
15
proses produksi. Misalnya biaya pembelian saprodi, upah tenaga kerja luar keluarga, biaya sewa tanah, bunga modal pinjaman.
2.
Konsep Pendapatan Pendapatan adalah penerimaan (jumlah produksi kali harga produksi) dikurangi biaya yang betul-betul dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu (biaya explisit). NR = TR –TC (explisit)
3.
Konsep Kuntungan Keuntungan adalah penerimaan (jumlah produksi kali harga produksi) dikurangi biaya explisit dan biaya implisit. π = TR – TC (explisit + implisit)
4.
Kelayakan Usahatani a)
Produktifitas Tenaga Kerja Produktivitas tenaga merupakan perbandingan antra total pendapatan yang telah dikurangi dangan nilai sewa lahan milik sendiri dan bunga modal sendiri dengan penggunaan tenga kerja dalam keluarga (Rp/HKSP).
P.TK
NR NSLS BMS T .HKSP.DK
Keterangan : P.TK
= Produktivitas tenaga kerja
NR
= Pendapatan
NSLS
= Nilai Sewa Lahan Sendiri
BMS
= Bunga Modal Sendiri
T.HKSP.DK =Total Hari Kerja Setara Pria Dalam Keluarga
Jika produktifitas tenaga kerja dalam keluarga lebih besar dari upah buruh setempat (dalam HKSP), maka usahatani tersebut layak diusahakan. Jika produktifitas tenaga kerja dalam
ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM
16
keluarga lebih kecil dari upah buruh setempat (dalam HKSP), mtaka usahatani tersb tidak layak diusahakan.
b)
Produktifitas Modal Produktivitas modal merupakan perbandingan antara total pendapatan yang telah dikurangi dengan nilai sewa lahan milik sendiri dan nilai TK dlm keluarga dengan total biaya eksplisit.
P.Modal
NR NSLS Nilai.TK .DK x100% TCekplisit
Jika produktivitas modal lebih besar dari tingkat bunga tabungan,
maka usahatani tersebut layak diusahakan. Jika
produktivitas modal lebih kecil dari tingkat bunga tabungan, maka usahatani tersebut tidak layak diusahakan. c)
Prouktifitas Lahan Produktivitas lahan merupakan perbandingan antara total pendapatan yg telah dikurangi dgn nilai tenaga kerja dalam keluarga dan bunga modal sendiri dengan luas lahan.
P.Lahan
NR Nilai.TK .DK BMS Luas.Lahan
Jika produktivitas lahan lebih besar dari sewa lahan, maka usahatani tersebut layak
diusahakan. Jika produktivitas lahan
lebih kecil dari sewa lahan, maka usahatani tersebut tidak layak diusahakan. d)
R/C Rasio R/C Rasio yi pengukuran thdp peng gunaan biaya dlm proses produksi yg merp perbandingan antra penerimaan total dengan biaya total.
R / C.Rasio
TR TC( ekspl impl )
ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM
17
Jika R/C Rasio > 1, maka usahatani tersebut layak diusahakan. Jika R/C Rasio < 1, maka usahatani tersebut tidak layak diusahakan.
C. Pelaksanaan Praktikum 1.
Mahasiswa mengerjakan tugas secara individu.
2.
Tugas dikumpulkan dalam bentuk tulisan tangan pada lembar kerja yang disediakan kepada asisten praktikum masingmasing kelas.
3.
Menganalisis kelayakan usahatani tanaman semusim. dengan konsep biaya, pendapatan, keuntungan dan produktivitas dengan studi kasus sebagai berikut: STUDI KASUS Seorang petani yang memiliki luasan lahan 500 m2 hendak berusaha tani padi di musim hujan. Kebutuhan benih untuk luasan tersebut adalah 4 kg dengan harga Rp 12.000/kg. Penggunaan pupuk urea 12.5 kg, TSP 5 kg dan KCl 3.75 kg dengan harga Urea Rp 2.000/kg, TSP Rp 3.000/kg dan KCl Rp. 1300/kg. Tenaga kerja yang digunakan luar keluarga dan dalam keluarga. Untuk tenaga kerja luar keluarga digunakan untuk
kegiatan
pengolahan
lahan,
tanam,
dan
panen.
Sementara untuk tenaga kerja dalam keluarga digunakan untuk kegiatan
pemupukan
dan
perawatan.
Untuk
kegiatan
pengolahan digunakan 1 TK laki-laki selama 1 hari kerja. Kegiatan tanam membutuhkan 3 TK perempuan selama 2 jam. Untuk panen membutuhkan 5 TK, 2 laki-laki dan 3 perempuan selama 4 jam. Kemudian untuk dalam keluarga, pemupukan dilakukan selama 2 kali selama panen oleh pemilik (laki—laki) dengan sekali pemupukan membutuhkan waktu 2,5 jam. Perawatan dilakukan suami isteri selama 5 hari,, sekali perawatan membutuhkan waktu 1 jam. Alat yang dibutuhkan adalah cangkul, arit dan ember.Harga beli cangkul Rp.175.000,
ANALISIS KELAYAKAN PADA TANAMAN SEMUSIM
arit Rp.25.000 dan ember Rp.15.000. Usia ekonomis berturutturut 10 tahun, 3 tahun dan 2 tahun. Panen dilakukan setelah 3 bulan masa tanam. Hasil panen sebanyak 4,5 kw gabah. Hitunglah berapa biaya eksplisit, implisit, pendapatan dan keuntungan usaha tani padi tersebut, jika diketahui harga gabah Rp. 6500/kg dan sewa lahan sebesar Rp.500/m2/tahun, 1 HKO = 8 jam. Upah laki-laki Rp.50.000/HK, upah perempuan Rp.40.000/HK. Suku bunga bank BRI 19,25 %/tahun
18
19
STRATEGI USAHA AGRIBISNIS
V. STRATEGI USAHA AGRIBISNIS
A.
Tujuan Praktikum 1.
Mahasiswa mengetahui, memahami dan dapat menjelaskan tentang strategi dalam usaha agribisnis.
2.
Mahasiswa mampu menyusun strategi usaha agribisnis sesuai dengan dasar teori.
B.
Uraian Materi
Analisis Matrik EFE dan IFE Langkah
awal dalam menentukan strategi usaha agribisnis dengan
mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang sekiranya mempengaruhi dalam penentuan strategi. Kemudian data faktor yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor ekternal (peluang dan ancaman). Setelah itu, faktor-faktor tersebut ditabulasikan ke dalam matrik EFE dan Matrik IFE seperti pada tabel berikut ini: Tabel 6. Matrik EFE dan IFE Faktor Kunci Sukses Eksternal Peluang: 1. 2. Ancaman: 1. 2. Total Internal Kekuatan: 1. 2. Kelemahan: 1. 2. Total
Bobot
1,00
1,00
Peringkat
Skor
20
STRATEGI USAHA AGRIBISNIS
Langkah kerja dalam penentuan faktor eksternal dan pembobotan yaitu membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan kemudian memberikan bobot pada tiap faktor. Nilai pembobotan berkisar antara nilai 0 bagi faktor yang dinilai tidak penting, hingga nilai 1 bagi faktor yang dinilai sangat penting. Selanjutnya memberikan rating atau peringkat dengan kisaran nilai 1-4 yang didasarkan atas tingkat kepentingan dan respon. Setelah itu, mengkalikan bobot dengan rating sehingga menghasilkan skor. Analisis Matrik SWOT Analisis SWOT merupakan analisis situasi yaitu proses analisis faktorfaktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Dalam matrik SWOT alternatif formula strategi dilakukan dengan melakukan perbandingan berpasangan. Perbandingan berpasangan adalah suatu teknik membandingkan suatu komponen dengan komponen yang lain dalam satu kategori yang sama. Matrik SWOT membantu dalam melakukan perbandingan
berpasangan,
antara
kekuatan,
peluang,
kelemahan
dan
ancaman. Apabila faktor tersebut bisa dikendalikan oleh perusahaan, maka masuk dalam faktor internal. Jika faktor tersebut menguatkan perusahaan, maka menjadi Kekuatan bagi perusahaan dan jika faktor tersebut melemahkan perusahaan, maka menjadi kelemahan bagi perusahaan. Dan apabila faktor tersebut bisa dikendalikan oleh perusahaan, maka masuk dalam faktor internal. Jika faktor tersebut menguatkan perusahaan, maka menjadi kekuatan bagi perusahaan dan faktor tersebut melemahkan perusahaan, maka menjadi kelemahan bagi perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel SWOT dibawah ini.
21
STRATEGI USAHA AGRIBISNIS
Tabel 7. Matrik SWOT Faktor Internal Alternatif Faktor-faktor Strategis
Kekuatan
Faktor Eksternal
Peluang 1. 2.
Kelemahan
1. 2.
1. 2. STRETEGI SO
STRATEGI WO
1. 2. Ancaman
1. 2.
1. 2. STRATEGI ST
STRATEGI WT
1. 2.
1. 2.
Berdasarkan matrik SWOT seperti tabel 3, dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi dalam pengembangan komoditas pangan unggulan sebagai berikut: 1. Strategi ST (Strength- Threats), yaitu dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk menghindari dan mengatasi ancaman dalam rangka pengembangan komoditas pangan unggulan. 2. Strategi
SO
(Strength-Opportunities),
yaitu
dengan
mengunakan
kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam rangka pengembangan komoditas pangan unggulan. 3. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), yaitu dengan menggunakan peluang yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan dalam rangka pengembangan komoditas pangan unggulan. 4. Strategi WT (Weaknesses-Threats), yaitu suatu upaya meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman dalam rangka pengembangan komoditas pangan unggulan. Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan pada faktor-faktor kunci ekternal dan internal. Data yang ada dimasukkan dalam tabel yang telah dipersiapkan dan selanjutnya dianalisa. Selanjutnya untuk menentukan startegi yang paling sesuai maka dilanjutkan dengan analisa dengan menggunakan tabel analisis strategi dengan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
22
STRATEGI USAHA AGRIBISNIS
Langkah 1: Daftarkan peluang atau ancaman kunci eksternal dan kekuatan atau kelemahan internal dalam kolom kiri QSPM. Langkah 2: Berikan nilai atau bobot untuk setiap faktor (identik dengan nilai yang diberikan pada matrik IFE dan EFE). Langkah 3: Memeriksa (pencocokan) matrik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk ditetapkan. Langkah 4: Menetapkan nilai daya tarik atau Attractive Score (AS), yaitu 1=tidak memiliki daya tarik; 2=daya tariknya rendah; 3= daya tariknya sedang; 4=daya tariknya tinggi. Langkah 5: Menghitung total nilai daya tarik yang merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik dalam setiap baris. Semakin tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik strategi tersebut. Tabel 8. Matrik QSPM Faktor-faktor Kunci Sukses
Bobot
Strategi 1 AS TAS
Alternatif Strategi Strategi 2 Strategi Ke-n AS TAS AS TAS
Peluang Ancaman Kekuatan Kelemahan Jumlah
C.
Pelaksanaan Praktikum 1.
Mahasiswa mengerjakan tugas secara individu.
2.
Tugas dikumpulkan dalam bentuk tulisan tangan pada lembar kerja yang disediakan kepada asisten praktikum masing-masing kelas.
3.
Melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal berikut ini: 1)
Munculnya pesaing baru
2)
Reputasi yang baik di bidang pelayanan
3)
Konsumen semakin sensitif terhadap harga
4)
Jumlah modal masih perlu ditambah (modal masih terbatas)
5)
Memiliki SDM yang berpengalaman di bidang penjualan
6)
Kualitas produk terjamin
7)
Strategi bisnis mudah ditiru
STRATEGI USAHA AGRIBISNIS
8)
Meningkatnya daya beli masyarakat
9)
Harga produk yang bersaing
10)
Banyak tuntutan konsumen melalui lembaga konsumen
11)
Kebijakan pemerintah kurang mendukung
12)
Usia produktif semakin meningkat
13)
Memiliki lokasi outlet yang strategis
14)
Pilihan produk kurang bervariasi
15)
Volume penjualan mulai meningkat
16)
Utang jangka pendek sangat besar
17)
Sistem pengendalian persediaan bahan baku sangat baik
18)
Pola hidup masyarakat berubah
19)
UMR naik 20 %
20)
Tingginya biaya perizinan
21)
Keuntungan perusahaan meningkat untuk produk tertentu
22)
Kurang pekanya pemerintah terhadap kredit asing
23)
Program penelitian dan pengembangan perusahaan kurang berkembang
24)
Lobi dan negosiasi perusahaan cukup bagus
25)
Penguasaan teknologi cukup baik
26)
Kokohnya SDM perusahaan
27)
Produk sudah tersertifikasi
28)
Munculnya teknologi baru
4.
Menyusun seluruh faktor tersebut menjadi strategi dalam tabel SWOT
5.
Mengidentifikasi skala prioritas dari faktor SWOT menggunakan analisis QSPM.
23
24
PRAKTIKUM LAPANG
VI.
PRAKTIKUM LAPANG
1. Tujuan Praktikum Lapangan : melatih mahasiswa mengambil data di lapangan dan menganalisisnya 2. Obyek Garapan : Menganalisis kelayakan usahatani tanaman semusim, perikanan dan industri pengolahan 3. Batasan yang harus dikerjakan: Menganalisis kelayakan menggunakan pendekatan biaya, pendapatan, keuntungan, R/C, dan produktivitas 4. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): a. Mahasiswa dikelompokkan dengan anggota 2 - 3 orang. b. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang sudah ditentukan c. Mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok dalam diskusi kelas. 5. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Laporan kelayakan usahatani bergabai komoditas dan industri pengolahan 6. Lembar kerja
25
PRAKTIKUM LAPANG
KUESIONER KELAYAKAN AGRIBISNIS TANAMAN SEMUSIM
Nomor Sampel
:
Nama Responden
:
Dusun
:
Kelurahan/Desa
:
Kecamatan
:
Kabupaten
:
PROGRAM STUDI AGRIBISNS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
26
PRAKTIKUM LAPANG
I.
Identitas Keluarga Petani
No.
Nama
L/P
Status Dalam Keluarga
Pekerjaan Umur (th)
Pendidikan Pokok
II.
Sampingan
USAHATANI 1. Komoditas
:
2. Luas lahan garapan
:
(ha/m2)
3. Biaya Peralatan Pertanian : Macam Alat
Jumlah
Harga Beli (Rp)
Umur Alat (th)
Nilai Sekarang (Rp)
1. Cangkul 2. Hand sprayer 3. Garu 4. Sabit 5. 6. 4. Penggunaan Sarana Produksi dan Pengeluaran Lain-lain Uraian
Penggunaan Jumlah
Sarana Produksi : a.Benih b.Pupuk Kandang Urea .............. .............. c. Pestisida ............................... ............................... ............................... Pengeluaran Lain-Lain : a. Pajak b. Iuran Irigasi c. Bawon d. Transportasi e. ..........................
Harga/Sat (Rp)
27
PRAKTIKUM LAPANG
5.
Penggunaan Tenaga Kerja Manusia (HKO)
Jenis Pekerjaan
DK ∑ orang ∑ Hari Kerja
∑ orang
LK ∑ hari kerja
Upah/hari (Rp)
1. Persemaian 2. Pengolahan tanah 3. Tanam 4. Pemeliharaan : a.Penyiraman b.Pemupukan : 1. 2. 3. c.Pemberantasan Hama penyakit d. Penyiangan e. Lain-lain 5. Panen 6. 7. 8. Keterangan: Bila dikerjakan wanita dikonversi ke tenaga kerja pria berdasarkan upah
DK = tenaga kerja Dalam Keluarga LK = tenaga kerja Luar Keluarga HKO= hari Kerja Orang 1 HKO = 8 jam
6.
Produksi Uraian
Produksi : Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5 Panen 6
Jumlah (kg)
Harga (Rp/kg)
28
PRAKTIKUM LAPANG
7. Pertanyaan lain-lain a.
Cara Budidaya Usahatani ...........(ditanyakan ke responden)
b.
Pengalaman usahatani : ................ tahun
c.
Alasan pemilihan komoditas ...............................................
d.
Kendala yang banyak dihadapi ..........................................
e.
Permodalan : milik sendiri Pinjaman dari ...............................................
f.
Cara pemasaran ...............................................................
29
PRAKTIKUM LAPANG
KUESIONER KELAYAKAN AGRIBISNIS INDUSTRI PERTANIAN
Nomor Sampel
:
Nama Responden
:
Dusun
:
Kelurahan/Desa
:
Kecamatan
:
Kabupaten
:
PROGRAM STUDI AGRIBISNS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
30
PRAKTIKUM LAPANG
A. Identitas Pengrajin Nama Pengrajin Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan pokok/sampingan Alamat B. Identitas Anggota Keluarga No
Nama
Status keluarga
Jenis kelamin
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan Pokok sampingan
1 2 3 4 5 6 7 C. Agroindustri 1. Sejak kapan usaha ini didirikan 2. Alasan mendirikan usaha ini a. usaha warisan
d. Ketersediaan bahan baku
b. pengalaman
f. Lainnya...............
c. menambah pendapatan 3. Modal berasal darimana a. sendiri b. pinjaman, bunga pinjaman : …..(%) per (bulan / tahun) 4. Dalam satu kali produksi membutuhkan waktu … hari 5. Dalam satu kali produksi membutuhkan minimal ..................... bahan baku 6. Berapa produk yang dihasilkan setiap kali produksi? 7. Darimana memperoleh bahan baku ..................,dan dengan harga berapa 8. Frekuensi
pembelian
bahan
baku
:
per
....................................... 9. Bahan baku didapatkan dengan cara ................... 10. Kendala yang dihadapi ...................
hari/
minggu/bulan
31
PRAKTIKUM LAPANG
11. Peralatan produksi Peralatan yang digunakan No
Nama alat
Umur ekonomis
1 2 3 4 5 6 7
Harga beli
.... Tahun .... Tahun .... Tahun .... Tahun .... Tahun .... Tahun .... Tahun
Rp....... Rp....... Rp...... Rp...... Rp...... Rp...... Rp......
Harga setelah pemakaian Rp...... Rp...... Rp...... Rp...... Rp...... Rp...... Rp......
Jumlah alat
12. . Tenaga kerja Biaya tenaga kerja agroindustri ini untuk setiap satu kali produksi No
Kegiatan tenaga kerja
Tenaga kerja dalam keluarga Laki-laki Perempuan Jumlah Waktu Jumlah Waktu
1 2 3 4 13. . Biaya sarana produksi Sarana produksi
Jumlah
Harga @
Nilai (Rp)
Keterangan
14. Rincian kegiatan proses produksi .............. (tanyakan ke responden) 15. Cara pemasaran
32
PRAKTIKUM LAPANG
KUESIONER KELAYAKAN AGRIBISNIS USAHA AGRIBISNIS PERIKANAN
No. Sampel
:
Kalurahan
:
Kecamatan
:
Kabupaten
:
Propinsi
:
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
33
PRAKTIKUM LAPANG
I. Identitas Petani dan Keluarga No.
Nama
Status Dalam Keluarga
L/P
Umur (Th)
Pekerjaan Pendidikan
Pokok
Sampingan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Untuk kepala keluarga sampel petani jika tidak lulus sampai kelas berapa.......... Pengalaman mengusahakan ikan..................tahun II. Biaya Peralatan Macam Alat
Jumlah
Harga Beli (Rp)
Umur Skr (Th)
Nilai Skr (Rp)
1. Cangkul 2. Ember 3. 4. III. Penggunaan dan Upah Tenaga Kerja Manusia (HKO) Jenis Pekerjaan
Dalam Keluarga Jumlah (KHO)
Luar Keluarga Jumlah (KHO)
Harga/Satuan (Rp/HKO)
Nilai (Rp)
1. Memberi Pakan 2. Membersihkan kolam 3. 4. 5.
IV.
Penggunaan Sarana Produksi Uraian
Jumlah
Harga/Satuan (Rp)
Nilai (Rp)
PRAKTIKUM LAPANG
V. Produksi dan Penerimaan
Luas kolam (Ha) Jenis ikan Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp) VI. Pertanyaan Lain-Lain 1. Jenis ikan............... 2. Sejak kapan usaha ini dilakukan 3. Alasan memilih usaha ini a. Usaha warisan b. Pengalaman c. Menambah pendapatan d. Ketersediaan lahan dan air e. Lainnya...................... 4. Modal berasal darimana a. Sendiri b. Pinjaman, bunga pinjaman:............(%) per (bulan/tahun) 5. Dalam satu kali produksi membutuhkan waktu............................bulan 6. Darimana memperoleh benih...................... 7. Cara memasarkan ikan.......................
34
35
PRAKTIKUM LAPANG
LAPORAN PRAKTIKUM KELAYAKAN AGRIBISNIS KELAYAKAN................................
DISUSUN OLEH : 1. NAMA
................................
NO MHS .................
2. NAMA
................................
NO MHS .................
3. NAMA
.................................
NO MHS .................
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA MEI 2016
36
PRAKTIKUM LAPANG
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang URAIKAN TENTANG KOMODITASNYA
B. Tujuan 1. Mengetahui proses produksi .................... 2. Mengetahui biaya dan pendapatan usaha ........................ 3. Mengetahui kelayakan usaha ............................................
II.
PROSES PRODUKSI
URAIKAN TAHAPAN PROSES PRODUKSI/BUDIDAYA
III.
KELAYAKAN USAHATANI ……………
A. Biaya Usahatani …………… 1. Biaya Eksplisit Pengantar.................. Tabel 1. Biaya Eksplisit Usahatani .............................. per ........ m2 No 1 2 3 4 5 6
Uraian Benih Pupuk Pestisida Tenaga Kerja Luar Keluarga Penyusutas Alat Biaya lain-lain Jumlah Pembahasan .........................
2. Biaya implisit Pengantar ..................
Biaya (Rp)
Persentase (%)
37
PRAKTIKUM LAPANG
Tabel 2. Biaya Implisit Usahatani ........... ......Tahun 2016 per........... m2 No
Uraian
1
Sewa Lahan
2
Tenaga Kerja Dalam Keluarga
3
Bunga Modal Sendiri
Biaya (Rp)
Persentase (%)
Jumlah Pembahasan.................................. B. Penerimaan Usahatani …………… Pengantar .......................................... Tabel 3. Penerimaan Usahatani .................Tahun 2016 per........... m2 No
Uraian
1
Produksi (kg)
2
Harga (Rp)
3
Penerimaan (Rp)
Jumlah
Pembahasan ................................. C. Pendapatan dan Keuntungan Usahatani …………… Pengantar ...................................... Tabel 4. Pendapatan dan Keuntungan Usahatani ..................... Tahun 2016 per........... m2 No
Uraian
1
Penerimaan (Rp)
2
Biaya Eksplisit (Rp)
3
Biaya Implisit (Rp)
4
Pendapatan (Rp
5
Keuntungan (Rp) Pembahasan.............................................
Jumlah
38
PRAKTIKUM LAPANG
D. Kelayakan Usahatani ………. Pengantar .................................. 1. R/C Tabel 5. R/C Usahatani .........................Tahun 2016 No 1 2 3 4
Uraian
Nilai
Penerimaan (Rp) Biaya Eksplisit (Rp) Biaya Implisit (Rp) R/C Pembahasan ............................ 2. Produktivitas lahan Pengantar .............................
Tabel 6. Produktivitas Lahan Usahatani .............Tahun 2012 No 1 2 3 4 5
Uraian
Nilai
Pendapatan (Rp) Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga(Rp) Bunga Modal Sendiri(Rp) Luas Lahan (ha) Produktivitas Lahan (Rp/ha) Pembahasan ............................ 3. Produktivitas tenaga kerja Pengantar ............................
Tabel 7. Produktivitas Tenaga Kerja Usahatani ............. Tahun 2016 No Uraian 1 Pendapatan (Rp) 2 Sewa Lahan Sendiri (Rp) 3 Bunga Modal Sendiri(Rp) 4
Jumlah TKDK (HKO)
5
Produktivitas Tenaga Kerja (Rp/HKO) Pembahasan ...................................
Nilai 13.043.883 816.000 746.703 50 229.623
39
PRAKTIKUM LAPANG
4. Produkitivitas modal Pengantar ............................................. Tabel 8. Produktivitas Modal Usahatani ...........................Tahun 2016 No 1 2 3 4 5
Uraian Pendapatan (Rp) Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga(Rp) Sewa Lahan Sendiri (Rp) Biaya Eksplisit (Rp) Produktivitas Modal (%)
Pembahasan..............................
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................. B. Saran ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Nilai
PRAKTIKUM LAPANG