DAFTAR ISI
ISI
HAL
NO 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
8.
9. 10. 11.
12.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Lomba Pidato Tingkat Sma Se Jawa Tengah ..............................................................
1
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Liga Paguyuban Fans Club Semarang ...........................................................................
4
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Wayangan Bersama Ki Dalang Warseno Slank Dan Dialog Punakawan, Serta Launching Cetak Jarak Jauh Harian Media Indonesia ...............................................................
6
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Silaturahmi Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah ......................
9
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sosialisasi Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 .............
13
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sosialisasi Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Se Karesidenan Surakarta ........................................................................
16
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Musyawarah Daerah I Dan Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia (DPD GABKIN) Provinsi Jawa Tengah Masa Periode 20142019 ..................................................................................................
19
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sosialisasi Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Se Karesidenan Kedu ..........................................................…………………..
23
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Welcome Dinner Dengan Peserta Asita Travel Fair Central Java 2014 ..........................................
26
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Sinkronisasi Dan Evaluasi Program Satuan Polisi Pamong Praja Se Jawa Tengah ..............
29
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Pada Acara Evaluasi Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Tahun 2013 Dan Sosialisasi Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2014 .........................................................
32
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada PUNCAK 1st ANNIVERSARY KORAN BAROMETER ...........................................................................
36
ii
13.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sosialisasi Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Se Karesidenan Banyumas .......................................................................
39
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sarasehan Dan Tasyakuran Forum Desa Nusantara .......................................................................
42
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pergelaran Wayang Kulit Memperingati Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Dan Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 ........................................................................................
47
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Rapat Kerja Wilayah Ke-1Pengurus Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (Rakerwil Ke-1 Pengurus Pw Ipnu Dan Ippnu) Provinsi Jawa Tengah Masa Khidmad 2013-2016 ...........................................................................
50
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Rapat Koordinasi Dewan Pengurus Daerah Himpunan Penghayat Kepercayaan (DPD HPK) Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah ........
54
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sosialisasi Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Se Karesidenan Pekalongan .....................................................................
58
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pengajian Umum Dan Apel Satgas Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) Dalam Rangka Menyukseskan Pemilu 2014 ......................................................................................
62
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Rapat Koordinasi Perwakilan Kementerian Keuangan Ri Dengan Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Jawa Tengah ..................................................
65
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Pelatihan Perdana Masyarakat Koperasi Dan Umkm Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 .....................................................................…….......................
68
22.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penerimaan Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi II DPR RI Di Provinsi Jawa Tengah ........................
71
23.
Gubernur Jawa Tengah Atas Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Atas Usul Prakarsa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tentang Retribusi Daerah ......................
76
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Sosialisasi Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Se Karesidenan Pati ...............................................................................
79
14. 15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
24.
iii
25.
26.
27.
28.
29.
30. 31. 32.
33. 34.
35. 36. 37. 38.
39
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Dan Haul Syech Abdul Qodir Al Jailani, Syech Abil Hasan Ali Asy Syadzili, Habib Hasan Bin Toha Bin Yahya .........................................................
82
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Musyawarah Wilayah I Gabungan Tenaga Ahli Dan Tenaga Terampil Konstruksi Indonesia (Dpw Gataki) Provinsi Jawa Tengah ..............................................................
85
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Rapat Koordinasi Pembina Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (Tp. Pkk) Tahun 2014 ..................................................................................................
88
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penerimaan Kunjungan Kerja Duta Besar Denmark Dalam Rangka Penandatanganan Mou Environment Support Programe Phase 3 (Esp3) .......................................................
91
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Seminar Internasional Dengan Tema: “Peluang Dan Tantangan Hubungan Bilateral Indonesia Dengan Timor Leste” ......................................................................................
94
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pengajian Majelis Taklim Mar’ah Sholehah Jawa Tengah .......................................................................
97
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Grand Opening Rumah Sakit Mata Solo ..........................................................................................
100
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Pada Selamatan Dusun Dan Peresmian Stadion Wonosari Dusun Wonokasihan, Desa Sojokerto Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ..........................................
104
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Peresmian Operasi Kereta Api Kalijaga relasi Solo-Semarang ..............................................................
106
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, Khataman Al Qur’an Bilghoib/Binnadhor Dan Khaul Almaghfurlah Kh. Turmudzi Taslim, Ah. ...............................................
109
Penegasan Gubernur Jawa Tengah Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw Jam’iyyah Maulid Simthudduror Semarang .................
112
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penutupan Safari Maulid Nabi Muhammad Saw Tingkat Provinsi Jawa Tengah ....................................
115
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Musyawarah Daerah VI Orari Daerah Jawa Tengah Tahun 2014 ...............................
118
Gubernur Jawa Tengah Pada Undip’s Mathematics Tingkat Sd, Smp, Sma Dan Smk/Sederajat Se-Jawa Tengah Tahun 2014 ...........................................................................
120
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Peluncuran Buku Jas Merah Sang Guru Serta Sarasehan Pendidikan Dan Kebudayaan ......................
123
Sambutan
Competition
iv
40.
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Rakor Sinkronisasi Program/Kegiatan Kearsipan Dan Perpustakaan ..................
126
41.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Ekspedisi Kemanusiaan Untuk Kelompok Marjinal ..............................................................................
129
42.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Peresmian Operasi Kereta Api Kamandaka Relasi Purwokerto – Semarang ..........................................
132
43.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik Bahan Baku PT. Semarang Herbal Indo Plant .............
135
44.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penerimaan Kunjungan Kerja Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur Dalam Rangka Studi Banding Tentang Pengelolaan Kekayaan Daerah ................................................
138
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI Di Provinsi Jawa Tengah Tentang Kinerja Bumn Pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2013-2014 .............................................
144
46.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Upacara Penyerahan Ijazah Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (Upbjj Ut) Semarang ....
151
47.
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Pada Rapat Koordinasi Dalam Rangka Sinkronisasi Program/Kegiatan Pembangunan Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah .........................................................
154
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Rapat Anggota Tahunan (Rat) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah Tutup Buku Tahun 2013 ...........................
158
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) I Tahun 2014 Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia ................................
162
50.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Rapat Koordinasi Manajemen Pertanahan Dalam Rangka Pengamanan Aset Daerah .........
166
51.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pekan Panutan Penyampaian Spt Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2013 Melalui E-Filling ........
169
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Serah Terima Jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah ...........................................
173
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Mujahadah Mendoakan Indonesia ..........................................................................................
177
54.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penglepasan ”Running Night With Gt125” .......................................................................................
180
55.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Kunjungan Kerja Badan Legislasi Dpr-Ri Ke Provisi Jawa Tengah Kunjungan Kerja Badan Legislasi Dpr-Ri Ke Provisi Jawa Tengah ..............................................
182
45.
48.
49.
52. 53.
v
56.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Peresmian Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (Plut) Kumkm Provinsi Jawa Tengah Dan Kabupaten Kebumen ..........................................................................
186
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Workshop Pengupahan .......................................................................................
189
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Mukernas Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPDI) Tahun 2014 .....................................
193
59.
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah Pada Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Tahun 2014 Dan Perencanaan Tahun 2015 ..........
196
60.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pelantikan Badan Pengurus Provinsi Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia (Askindo) Jawa Tengah Periode 2014-2019 ...................................................................................
201
61.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Rapat Koordinasi Dan Sinkronisasi Bidang Kehumasan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ........
204
62.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Kunjungan Ke Mountain View International Christian School ..............................................................
207
63.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penerimaan Kunjungan Kerja Pansus Panas Bumi DPR RI Ke Provisi Jawa Tengah ..............................
209
64.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Barisan Indonesia (Dpd Barindo) Jawa Tengah Periode 2013-2018 .........................................................................................
215
Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Penglepasan Central Java Off Road #3 The Real Adventure 4x4 ........................................................
218
Catatan
220
57. 58.
65.
ooOoo
vi
1|Himp. Sambutan Februari 2014
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN LOMBA PIDATO TINGKAT SMA SE JAWA TENGAH KENDAL, 1 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Bupati Kendal; Rekanrekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Ketua KAGAMA Jawa Tengah dan Keluarga Mahasiswa Kendal UGM; Dewan Juri dan Panitia lomba; Anak-anakku yang saya banggakan dan hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdhulillah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan Lomba Pidato Tingkat SMA se Jawa Tengah. Kepada Keluarga Mahasiswa Kendal Universitas Gadjah Mada, saya sampaikan "apresiasi" atas penyelenggaraan kegiatan ini. Meski baru yang pertama kali, mudah-mudahan mampu mendorong tumbuhnya kreativitas anak-anak kita dalam memaparkan pikiran, ide dan gagasannya secara lisan. Apalagi dengan tema: "Membangun Jatidiri Bangsa dengan Mboten Korupsi dan Mboten Ngapusi", maka saya juga berharap lomba ini menjadi momentum peningkatan tekad dan spirit anak-anak kita untuk semakin mengenal jatidiri dan memiliki kepribadian sesuai dengan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan para leluhur kita. Hadirin yang berbahagia; Bagi saya membangun jatidiri bangsa itu penting dan urgen dilakukan, di tengah merosotnya karakter dan moralitas kita sebagai bangsa yang dikenal sangat beradab. Degradasi moral yang ditunjukkan dari sikap korupsi, kolusi, nepotisme, anarkhisme, dll pada diri masyarakat kita. Hal ini terjadi karena gotong royong, musyawarah mufakat dan kebersamaan, sebagai karakter dan
2|Himp. Sambutan Februari 2014 jatidiri khas bangsa kita telah ditinggalkan oleh masyarakat di negeri ini. Maka, satu hal yang perlu diperhatikan bahwa kebersamaan harus dibangun dan diperkuat tanpa menghilangkan penghargaan atas perbedaan. Seperti halnya, masyarakat desa yang hingga sekarang masih melanggengkan budaya sambatan ketika ada tetangga membangun rumah atau punya gawe. Ini yang perlu dilestarikan dan dicontoh. Termasuk bagaimana ajaran Tri sakti Bung Karno, yaitu bangsa ini harus berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, harus selalu di ingat untuk memotivasi kita membangun kembali jatidiri bangsa, yaitu menjadi bangsa yang mampu mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri. Serta bangsa yang jujur, mboten korupsi dan mboten ngapusi . Dalam konteks mboten korupsi dan mboten ngapusi ini, implementasinya tentu bukan hanya bagi para aparatur birokrasi pemerintahan saja, tetapi juga bagi semua lapisan masyarakat termasuk anak-anak kita. Mereka mesti dididik untuk bisa jujur dalam menggapai prestasi. Maka, nyontek jangan jadikan kebiasaan apalagi budaya. Memang kalau pas ada ujian kalian nyontek, dan kebetulan tidak ketahuan bisa dapat nilai bagus. Tetapi, yang pasti kalian sudah tidak jujur. Meski guru tidak tahu atau teman lain tidak tahu, tetapi Tuhan tahu. Atau juga ngapusi orang tua. Uang saku, ngakunya untuk beli buku tetapi malah untuk beli narkoba. Jangan begitu. Kalau ketidakjujuran sudah jadi budaya sejak muda, saya nggak tahu lagi nanti kalau sudah dewasa jadi seperti apa ? Misalkan menjadi pejabat atau Kepala Daerah, maka sikap-sikap koruptif itu bisa selalu ada. Sikap inilah yang hanya akan menghambat kemajuan pembangunan bangsa. Maka, pendidikan budi pekerti dan kejujuran harus ditanamkan kepada anakanak kita sejak dini, agar terbentuk karakter dan jatidiri anak-anak muda kita yang hebat, sehingga dalam setiap sikap dan tindakan mampu memberi manfaat bagi masyarakat. Misalnya, saat ini sebagian dari Saudara-Saudara kita sedang tertimpa bencana, seperti : banjir, tanah longsor dan gempa, maka inilah momentum untuk menanamkan sikap dan tindakan mampu memberi manfaat bagi masyarakat. Kepedulian dan solidaritas sosial pada diri anak-anak kita perlu dibangun agar kelak menjadi pribadi-pribadi yang berguna. Dengan cara apa ? Ajak mereka untuk ikut serta peduli dengan beramai-ramai mengumpulkan dan menggalang sumbangan untuk diberikan kepada para korban bencana. Bukan melihat jumlahnya. Bukan hanya saat ini ketika ada bencana saja. Tetapi yang penting tertanamnya spirit untuk mau membantu sesama, kapanpun dan dimanapun. Itu yang utama. Maka, saya berharap jadikan kegiatan ini bukan sekedar ajang lomba mencari kemenangan saja, tetapi untuk menimba ilmu dan pengalaman, sehingga
3|Himp. Sambutan Februari 2014 dapat memotivasi diri kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillahirrahmaannirrahim” Lomba Pidato Tingkat SMA Se-Jawa Tengah, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. SELAMAT BERLOMBA Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
4|Himp. Sambutan Februari 2014
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN LIGA PAGUYUBAN FANS CLUB SEMARANG SEMARANG, 2 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera. Yang saya hormati, Walikota Semarang; Ketua dan Keluarga Besar Paguyuban Fans Club Semarang; Para Wasit, Official dan peserta Liga; Hadirin yang berbahagia, Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir di GOR Jatidiri Semarang, menyertai Pembukaan Liga Paguyuban Fans Club Semarang dalam keadaan sehat wal afiat. Atas nama Pemerintah Provinsi dan masya-rakat Jawa Tengah, saya sampaikan “Apresiasi” kepada panitia penyelenggara, atas upayanya menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai wujud dukungan dan partisipasi pada pengembangan serta peningkatan prestasi olahraga sepakbola di Jawa Tengah. Saya juga berharap melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap sportif, disiplin, tertib di kalangan pemain dan pencinta sepakbola, sehingga dapat terwujud iklim damai dalam pertandingan sepak bola. Hadirin yang berbahagia, Sebentar lagi perhelatan World Cup 2014 akan diselenggarakan di Brazil. Euphorianya sudah mulai terasa di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan, olah- raga sepakbola merupakan primadona olahraga di dunia yang mempunyai penggemar fanatik yang begitu banyak, tidak hanya terbatas pada jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tidak heran, apabila antusiasme masyarakat dunia begitu besar dalam menyambut event yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali ini.
5|Himp. Sambutan Februari 2014 Di Indonesia, saat ini olahraga sepakbola jauh lebih maju dan menarik daripada beberapa tahun sebelumnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh prestasi sepakbola Indonesia yang akhir-akhir ini cukup mengagumkan, sehingga membawa nama harum Indonesia hingga di kancah internasional. Namun, prestasi ini kiranya tidak membuat kita terlena, tetapi justru dijadikan cambuk agar dapat meningkatkan kemampuan untuk dapat lebih berprestasi di masa yang akan datang. Hadirin yang berbahagia; Salah satu upaya untuk memupuk prestasi adalah dengan penyelenggaraan kejuaraan atau pertandingan secara berkala seperti Liga ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini saya minta agar kegiatan ini dapat diadakan secara kontinyu sebagai ajang latihan dan regenerasi atlet-atlet muda sepakbola tanah air, sehingga di waktu-waktu yang akan datang muncul pesepakbola yang unggul dan berprestasi, serta sebagai ajang silaturahmi terutama di kalangan Fans Club Semarang. Selain itu, kepada para fans atau supporter sepak bola, saya minta dukungan kepada para pesepakbola ditunjukkan untuk memotivasi agar meningkat prestasinya, bukan justru membuat keonaran yang menyebabkan terjadi tawuran. Kalah atau menang dalam pertandingan adalah biasa dan merupakan konsekuensi dari sebuah pertandingan. Hadapi secara sportif. Jadikan hasil yang diraih sebagai umpan dalam meraih prestasi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kepada panitia penyelenggara, saya minta dapat mengevaluasi penyelenggaraan event ini dari berbagai aspek, sehingga yang baik dapat dipertahankan dan yang kurang dapat segera dicarikan solusinya, agar pada penyelenggaraan yang akan datang dapat lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillahirrohmaannirohim, ”Liga Paguyuban Fans Club Semarang”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat Bertanding. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
6|Himp. Sambutan Februari 2014
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA WAYANGAN BERSAMA KI DALANG WARSENO SLANK DAN DIALOG PUNAKAWAN, SERTA LAUNCHING CETAK JARAK JAUH HARIAN MEDIA INDONESIA SEMARANG, 3 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang saya hormati Direktur Pemberitaan Harian Media Indonesia; Rekan-rekan PWI yang saya cintai dan saya banggakan; Ki Dalang Warseno Slank beserta pengrawit, pesinden, serta para parogo lainnya; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, di tengah-tengah musim penghujan ini kita dapat ber-sama-sama hadir untuk menyaksikan “Wayangan Bersama Ki Dalang Warseno Slank dan Dialog Punokawan, serta Launching Cetak Jarak Jauh Harian Media Indonesia”. Jan ora baen-baen, wayangan kanthi lakon “Wahyu Makhutoromo”, dialoge antara Gubernur Jateng dengan Pak Usman Kasong, Direktur Pemberitaan Media Indonesia, ditambah launching cetak jarak jauh. Mantep tenan, tapi aku ya seneng, sing jelas efisien, ngirit sak kabehane, termasuk ngirit waktune Gubernur. Matur nuwun dan terima kasih. Selain itu, jane aku yo ora perlu sambutan wong wis ana dialog, apalagi sudah ada Ki Warseno Slank yang akan membeberkan “Wahyu Makuthoromo”, yang pada hakekatnya mengajarkan kepemimpinan kepada kita. Supaya apa ? Supaya kita mampu menjadi pemimpin yang baik. Yaitu pemimpin yang mampu mengimplementasikan asta brata, seperti sifat-sifat alam yaitu api yang tidak pandang bulu, air yang berwatak adil dan menyucikan, bumi yang konsisten, angin yang tiada pernah berhenti bergerak, samudra yang maha luas pengetahuannya, bintang yang mampu menjadi pedoman, rembulan yang
7|Himp. Sambutan Februari 2014 memberi penerangan di waktu gelap dan matahari sebagai sumber energi dan pembangkit motivasi. Dengan demikian pemimpin itu dapat menjadi pribadi yang dicintai Tuhan, sehingga selalu mendapat kemudahan dariNya, dekat dengan kebaikan dan orang-orang sholeh, disegani sesama, kawan maupun lawan, serta dihormati anak buah dan masyarakat luas. Selain itu pemikiran, tutur kata dan perbuatannya tak merendahkan orang lain, memberi payung bagi yang kehujanan, memberi tongkat orang yang kelicinan, memberi pelita orang yang kegelapan. Itulah beberapa filosofi, makna dan nilai-nilai budi pekerti yang bisa kita jadikan referensi dari wayangan malam hari ini, yang tidak saja sebagai tontonan (entertainment), melainkan juga tuntutan dan pembelajaran bagi kita dalam interaksi kehidupan sehari-hari. Sisi lain yang amat penting adalah menjadi bagian dari upaya kita nguri-uri kesenian tradisional dan kearifan lokal kita, yang sesungguhnya tidak kalah dengan dunia Barat. Buktinya apa ? Gatotkaca itu kalau dirasionalkan adalah pesawat terbang. Antasena jaman sekarang adalah kapal selam, dan ilmu pameling para Begawan yang mampu mengirim pesan dan informasi secara cepat dan tepat, saat ini tidak ubahnya seperti perkembangan teknologi informasi, termasuk cetak jarah jauh Harian Media Indonesia. Jadi, sebenarnya itu bukan barang baru, melainkan pengejawantahan kearifan lokal kita yang disesuaikan dengan jamannya. Jan-jane, mbah-mbah kita, leluhur kita itu ya wis maju pada jaman dia, tugas kita sekarang adalah maju di jaman kita. Kalau bisa ya melampaui jamannya, itu kalau bisa. Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi kepada Harian Media Indonesia yang telah melangkah lebih maju, dengan cetak jauhnya. Hal tersebut mudah-mudahan semakin mempercepat terdistribusikannya media ke pelanggan, sehingga tidak sampai telat dan selalu up to date. Terkait Dialog Punakawan, ya nanti tak ngobrol bareng dengan pak Usman. Kita itu kan sama-sama punakawan to ? Puna ing terminologi Jawa
ateges ngerti sak durunge winarah, tlaten, waskitha ing kagesangan. Sedangkan kawan tegese yo kanca. Dadi punakawan kuwi ateges konco sing apik, sing iso momong marang sak pada pada uga bisa ngandani sing diemong. Momong sopo ? Dalam konteks ini, saya dan pak Usman itu tugase ngemong rakyat supaya mlakune tansah bener lan pener. Kalau saya selaku Gubernur tentu dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat, kalau pak Usman juga dengan pemberitaannya yang harus se-imbang. Mengapa ? Karena media itu tidak sekedar berfungsi informasi termasuk pengawasan, melainkan juga berfungsi untuk melakukan guiding atau pendidikan sosial kepada masyarakat, serta
8|Himp. Sambutan Februari 2014 hiburan. Jadi, ya mari kira dengarkan obrolan punakawan ini, dan kita saksikan wayangan Ki Warseno Slank. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanniirrohiim, “Wayang dan Dialog Punakawan” saya nyatakan dimulai dan “Cetak Jarak Jauh Harian Media Indonesia”, saya resmikan operasionalnya. Sekian dan terima kasih Wabillahitaufik wal hidayah GUBERNUR JAWA TENGAH
Ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
9|Himp. Sambutan Februari 2014
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN SILATURAHMI DAERAH FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) JAWA TENGAH SEMARANG, 3 FEBRUARI 2014 Assalaamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Panitia penyelenggara, para pembicara dan peserta lokakarya; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai “Silaturahmi Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Te-ngah”, yang tadi telah sama-sama kita awali dengan peluncuran logo FKUB dan pengukuhan pengurus FKUB, serta kemudian nanti akan diteruskan dengan acara lokakarya. Pertama, atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah saya sampaikan “Selamat” atas diluncurkannya logo FKUB dan dikukuhkannya pengurus FKUB Jawa Tengah. Teriring harapan, ini menjadi momentum pemantapan komitmen dan semangat pengabdian saudara semua dalam mendukung dan menjaga kerukunan hidup beragama di Jawa Tengah. Maka, konsolidasi perlu segera dilakukan agar bisa langsung klik dan nyambung satu sama lain, bekerja bersama-sama mendukung eksistensi FKUB dengan program-program kegiatan yang aplikatif dan langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Jawa Tengah. Kedua, saya berharap silaturahmi daerah ini benar-benar mampu membawa kesejukan dalam kehidupan antar umat beragama di Jawa Tengah.
10 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Bukan hanya sejuk di ruangan ini tetapi juga meluas ke seluruh pelosok wilayah di Jawa Tengah dan Indonesia. Alhamdulillah, selama ini secara umum kehidupan umat beragama di Jawa Tengah dalam suasana sejuk, aman, nyaman, tenteram dan damai. Salah satu contoh yang bisa kita rasakan kalau kehidupan beragama kita itu baik dan sejuk, adalah meskipun di Jawa Tengah itu terdapat berbagai macam penganut agama dan kepercayaan, namun mereka dapat hidup berdampingan dan saling tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga, meskipun tidak sedikit rumah ibadah yang lokasinya berdekatan, mereka dapat bersikap saling toleransi. Misalnya, pelaksanaan ibadah Natal saudara kita umat Nasrani beberapa waktu lalu bisa berjalan aman dan lancar. Semua ormas keagamaan nyengkuyung dan bersatu padu menjaga kamtibmas selama Natal dan tahun baru lalu. Spirit kebersamaan seperti inilah yang harus terus dijaga. Satu sama lain ada penghargaan, saling membantu dan selalu guyub rukun. Itu yang mesti terus kita lakukan dan dipertahankan. Bukan hanya pada saat peringatan hari besar agama, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, saya berharap melalui lokakarya yang mengangkat tema: “Kedewasaan Beragama dalam Kehidupan Masyarakat Plural”, bukan hanya sekedar menyajikan paparan-paparan dari para pemuka dan tokoh agama, tetapi ada kesepahaman substansial yang dihasilkan kemudian bisa disosialisasikan dan diaplikasikan pada tataran akar rumput. Buat saya itu yang penting untuk menyadarkan masyarakat, bahwa secara kodrati manusia itu makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan bantuan orang lain. Saya percaya, panjenengan sami yang hadir itu bisa saling ngobrol, duduk bersama, berangkulan penuh persahabatan. Ada kedewasaan beragama yang luar biasa pada diri panjenengan sami. Ini semua bisa dicapai kalau kita saling menyadari, bahwa perbedaan pendapat itu biasa. Yang luar biasa adalah ketika kita mampu menjadikan perbedaan itu sebagai kekuatan untuk peningkatan kemajuan bangsa. Budaya gotong royong, rembugan, saling silaturahim harus senantiasa dikembangkan supaya apabila ada persoalan dapat diselesaikan bersama. Maka, kedewasaan beragama harus terus kita tumbuhkan pada diri umat beragama sampai tingkat paling bawah. Jangan sampai kelihatan diatas akurakur saja, tetapi dibawah menyimpan bara yang sewaktu-waktu bisa menyala dan membakar apa saja. Konflik dan kekerasan jangan sampai terjadi. Hadirin yang berbahagia; Sejatinya semua agama tidak merestui bahkan mengecam perilaku kekerasan atas nama apapun. Membangun pola hubungan yang saling menghargai adalah sikap positif dalam menerima realitas primordial dan plural.
11 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Ini cermin dari kedewasaan beragama. Sedangkan fanatisme sektarian menjadi indikasi yang tidak sehat. Ini sikap-sikap prmitif. Disini saya mau mengatakan bahwa perbedaan keyakinan dan pemahaman ini memerlukan sebuah kedewasaan melalui sikap yang bersedia mengakui hak kelompok agama lain untuk ada, serta kesediaan berlaku adil kepada kelompok lain atas dasar perdamaian dan saling menghormati. Semuanya harus bisa melebur dalam suatu semangat kebangsaaan. Jadi, ketika kita sudah ngomong kebangsaan, semuanya satu keluarga besar INDONESIA. Dengan demikian pluralisme bukan menjadi sumber perpecahan dan konflik, tetapi justru menjadi potensi hebat untuk mendukung kemajuan pembangunan dan tetap tegaknya NKRI. Maka, kepada saudara-saudaraku yang du-duk dalam kepengurusan FKUB, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, hendaknya dapat terus membangun komunikasi, melalui dialog lintas agama agar selalu terpelihara kesepahaman antar umat beragama. Fasilitasi aspirasi umat dengan baik dan sosialisasikan kebijakan di bidang kea-gamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama.Termasuk juga melakukan internalisasi bahkan radikalisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, sehingga nilai-nilai dalam Pancasila dapat dipahami dan diamalkan secara baik, utuh dan menyeluruh. Perlu dipahami bahwa yang ingin diwujudkan dan dikembangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila adalah adanya sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, serta terjalinnya kerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat tercipta dan selalu terbinanya kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, FKUB juga perlu mengembangkan aksi-aksi nyata yang langsung menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat. Bisa melalui kegiatan bhakti sosial, peduli korban bencana, pelatihan kerja, dan aktivitas lainnya. Dalam hal peduli korban bencana, saya berharap para pimpinan agama dan ormas bisa mengajak para pemeluknya untuk menggalang dana bantuan bagi saudara-saudara kita korban bencana alam di beberapa daerah di Jawa Tengah. Nanti kita juga bersama-sama berdoa menurut keyakinan masingmasing agar saudara kita yang tertimpa bencana bisa diberikan kekuatan lahir batin, kesabaran dan ketabahan menerima musibah ini, dan kemudian bisa menjalani kehidupan selanjutnya dengan lebih baik. Monggo sareng-sareng kita kembangkan spirit kebersamaan dalam pembangunan, melalui gotong royong serta saling asah dan asuh agar suasana kehidupan masyarakat tetap kondusif, dan pembangunan Jawa Tengah berjalan lancar, untuk mewujudkan Jawa Tengah sejahtera dan berdikari”. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan memohon ridho dari Tuhan Yang Maha Esa seraya
12 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mengucap ”Bismillahirrahmaannirrahim” Silaturahmi Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
13 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SOSIALISASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SEMARANG, 4 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Para Bupati se-Eks Karesidenan Semarang; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pembicara dan peserta sosialisasi; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada kesempatan ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti “Sosialisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014”, khusus untuk wilayah desa di 4 (empat) Kabupaten se-eks Karesidenan Semarang. Selanjutnya, besok tanggal 5, 6 Februari dan seterusnya juga akan dilakukan sosialisasi serupa untuk wilayah-wilayah lain se-Jawa Tengah. Saya menyambut baik kegiatan ini sebagai respon cepat dari rekanrekan Bapermades Provinsi Jawa Tengah untuk segera melakukan program kegiatan di awal tahun dengan tahap-tahap yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Saya berharap, sosialisasi ini dapat menyamakan persepsi dan pemahaman rekan-rekan birokrasi Kabupaten untuk selanjutnya bisa meneruskannya kepada rekan-rekan di tingkat kecamatan dan desa. Dengan demikian, nantinya desa-desa penerima bantuan dapat benar-benar paham dan mengerti untuk mengelola dana bantuan desa ini dengan baik, sehingga mampu didayagunakan seoptimal mungkin, tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat administrasi, sehingga dapat pertanggungjawaban yang jelas.
14 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hal ini penting saya sampaikan, karena seringkali dari ketidaktahuan dan ketidakpahaman rekan-rekan, memunculkan permasalahan di kemudian hari. Jangan sampai itu terjadi, hanya karena saudara kita di desa tidak paham mengelola bantuan ini, terus harus berurusan dengan hukum. Namun demikian hal ini bukan lantas membuat rekan-rekan di desa menjadi surut, menjadi kendor, takut dan waswas mengelola bantuan keuangan ini, karena pembinaan dan bimbingan dari Provinsi, Kabupaten hingga Kecamatan akan terus dilakukan, sehingga nanti bisa dilakukan pengelolaan bantuan yang baik, dari pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan, hingga laporan pertanggungjawabannya. Untuk itu, kalau sasaran bantuan keuangan ini untuk pembangunan infrastruktur desa, maka saya minta benar-benar digunakan untuk mbangun infrastruktur, seperti pavingisasi jalan, rabat beton, perbaikan gorong-gorong, makadamisasi, talud dll. Jangan untuk yang lain. Hal ini perlu dipahami,karena pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari strategi yang kita kembangkan untuk mendongkrak perekonomian desa, sehingga harapannya desa cepat tumbuh dan berkembang. Namun demikian, agar jelasnya nanti sebaiknya diperhatikan dan dicermati kegiatan pembangunan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan menggunakan bantuan ini. Setelah jelas, baru kemudian rekan-rekan Pemerintahan Desa dan segenap komponen masyarakat desa bisa rembugan, kira-kira infrastruktur apa to yang paling penting dan mendesak untuk dibangun, dan keberadaannya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa tahun 2014 ini, akan diberikan bantuan keuangan kepada 7.809 desa di 537 Kecamatan dari 29 Kabupaten se-Jawa Tengah, meliputi 1.356 desa yang masuk kategori desa miskin tinggi akan memperoleh masing-masing Rp 100 juta rupiah. Kemudian 2.080 desa miskin sedang akan memperoleh masing-masing Rp 60 juta rupiah dan 4.373 desa miskin ringan, masing-masing memperoleh Rp 40 juta rupiah. Total anggaran untuk bantuan keuangan desa ini mencapai Rp 435,3 miliar atau naik drastis dari anggaran sebelumnya yang hanya Rp 72 miliar. Selanjutnya, rincian untuk berapa desa miskin ringan, sedang dan tinggi di tiaptiap kabupaten nanti secara jelas bisa disampaikan oleh rekan-rekan dari Bapermades Prov. Jateng. Memang bantuan keuangan ini tidak terlalu besar untuk membangun proyek infrastruktur di perdesaan. Hal ini karena bantuan ini sifatnya stimulan, sehingga saya harapkan ada peran aktif dan dukungan nyata dari masyarakat melalui swadaya dan gotong royong dalam bentuk dana, material dan tenaga
15 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kerja. Tentu saja disesuaikan dengan kemampuan masing-masing masyarakat desa terkait. Jadi, sekali lagi jangan dilihat nilainya. Meskipun kecil, tapi kalau pandai mengelola, maka akan memberi manfaat yang besar bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Satu hal yang perlu diingat, adalah jangan ada fikiran dan tindakan mark-up anggaran atau korupsi, karena yang seperti itu merugikan ne-gara, menyengsarakan rakyat, dan beresiko hukum. Maka, jaga niat kita untuk mengelola bantuan ini dengan baik sehingga bantuan keuangan ini benar-benar memberikan dampak dan manfaat nyata bagi kemajuan desa di Jawa Tengah. Harapannya nanti desa yang masih kategori miskin tinggi, bisa menjadi miskin sedang atau ringan, Kemudian yang sedang jadi ringan, dan yang ringan jadi sejahtera. Saya berharap seluruh desa di Jawa Tengah bisa menjadi desa mandiri dan sejahtera. Karena itu, dayagunakan kegiatan sosialisasi ini seoptimal mungkin. Ikuti dari awal sampai berakhirnya acara ini. Cermati dan pahami dengan seksama uraian dan penjelasan dari para pembicara. Bila masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Kemudian, pengetahuan dan pemahaman yang saudara dapatkan dari kegiatan ini, informasikan dan sosialisasikan juga kepada rekan-rekan di lingkungan kerja masingmasing, termasuk kepada seluruh masyarakat. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
16 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SOSIALISASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SE KARESIDENAN SURAKARTA BOYOLALI, 5 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Para Bupati se-Eks Kare-sidenan Surakarta; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pembicara dan peserta sosialisasi; Hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur Alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti “Sosialisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014”, untuk wilayah se-eks Karesidenan Surakarta, setelah kemarin juga telah dilakukan kegiatan serupa di Karesidenan Semarang dan akan terus berlanjut secara berturut-turut di Karesidenan Kedu, Banyumas, Pekalongan dan Pati. Kepada para peserta, saya sampaikan apresiasi atas semangat dan antusiasme untuk mengikuti kegiatan ini, yang berarti ada tekad dan keinginan untuk meningkatkan pemahaman dan penyamaan persepsi tentang bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Desa ini. Termasuk bagaimana proses mengajukan bantuan, peruntukan bantuan dan cara membuat laporan pertanggungjawabannya. Dalam hal pembuatan proposal permohonan bantuan, saya rasa nanti akan banyak arahan dan bimbingan oleh rekanrekan dari Bapermasdes Provinsi, Kabupaten hingga kecamatan. Secara teknis nanti akan dipaparkan oleh para pembicara, termasuk bagaimana membuat laporan pertanggungjawabannya.
17 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Bagi saya yang paling penting adalah bagaimana rekan-rekan penerima bantuan dapat mengelola dana yang diberikan dengan baik. Didayagunakan seoptimal mungkin, sehingga dapat tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat manfaat dan tepat administrasi. Kalau dana bantuan ini peruntukannya untuk pembangunan infrastruktur, maka ya gunakan untuk infrastruktur seperti pavingisasi, betonisasi, mekadamisasi dll. Bukan malah untuk kegiatan yang lain. Pertanyaannya, mengapa infrastruktur ? Karena dengan infrastruktur desa yang semakin baik dan memadai, maka akan menjadi daya dukung pertumbuhan ekonomi desa. Contoh, kalau jalan desa bagus, jembatannya kokoh, maka arus barang dan jasa dari dan ke desa bisa berjalan lancar. Begitu pula kalau saluran irigasinya bagus maka ketersediaan air untuk sawah bukan menjadi problem bagi para petani kita. Tentu masih banyak contoh lainnya. Karena itu, sekali lagi saya berharap pengelolaan bantuan ini benarbenar diarahkan untuk pembangunan infrastruktur. Bukan yang lain. Jadi saya minta, setelah sosialisasi ini selesai, segera desa-desa penerima bantuan melakukan rembugan. Apa to infrastruktur yang penting dibangun di desa masing-masing, yang benar-benar dibutuhkan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Hadirin yang berbahagia; Tahun 2014 ini, total anggaran untuk bantuan keuangan desa mencapai Rp 453,3 miliar, lebih tinggi dari anggaran tahun 2013 yang hanya Rp 72 miliar. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 7.809 desa di 537 Kecamatan dari 29 Kabupaten se-Jawa Tengah, termasuk di Karesidenan Surakarta ini. Ada sejumlah 1.356 desa masuk kategori desa miskin tinggi yang akan memperoleh bantuan masing-masing Rp 100 juta rupiah. Kemudian 2.080 desa miskin sedang akan memperoleh masing-masing Rp 60 juta rupiah dan 4.373 desa miskin ringan, masing-masing memperoleh Rp 40 juta rupiah. Memang tidak terlalu besar, apalagi untuk membangun proyek infrastruktur. Jadi sekali lagi harus dicermati dan dirembug yang baik, infrastruktur apa yang bisa dibangun dengan dukungan bantuan ini. Mengapa saya katakan dukungan, karena sifat bantuan ini stimulan. Jadi ketika panjenengan menetapkan sebuah proyek, maka diharapkan ada swadaya dan gotong royong masyarakat. Bentuknya macam-macam, bisa dalam bentuk dana, material dan tenaga kerja. Tentu saja disesuaikan dengan kemampuan masing-masing masyarakat desa terkait. Semuanya bisa diperhitungkan, yang penting proyek infrastruktur yang dibangun memberi banyak manfaat dan tidak membebani masyarakat. Itu yang utama untuk diperhatikan. Kemudian juga saya harapkan jangan melakukan mark up anggaran. Misalnya, batu kali yang harga 1 rit, Rp 1 juta rupiah, dibuat jadi Rp 1,5 juta. Pasir 1 rit seharga Rp 1 juta, juga di-mark up Rp 2 juta. Jangan begitu, karena
18 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 tindakan itu akan merugikan negara, menyengsarakan rakyat dan pasti akan berhadapan dengan hukum. Karena itu, dayagunakan kegiatan ini dengan baik. Ikuti dari awal sampai berakhirnya acara ini. Cermati dan pahami dengan seksama uraian dan penjelasan dari para pembicara. Bila masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Jangan sampai karena ketidak tahuan dan ketidak pahaman rekanrekan penerima bantuan, menyebabkan terjadinya masalah di kemudian hari. Jangan sampai itu terjadi. Ya, kalau kesalahan-kesalahan kecil, misalnya salah ketik dalam proposal atau LPJ, maka bisa segera dilakukan revisi. Tetapi kalau sudah salah dalam pengelolaan bantuan, maka bisa jadi proyek yang dikerjakan tidak selesai dan mangkrak. Akibatnya, bantuan yang diberikan tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi karena hanya karena ketidaktahuan menyebabkan harus berurusan dengan hukum. Tetapi, saya berharap hal ini tidak menyurutkan semangat rekan-rekan semua. Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan akan selalu memberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan. Kalau pada pelaksanaannya nanti menemui permasalahan, ya jangan segan-segan untuk datang meminta saran, pendapat dan masukan kepada instansi terkait. Saya yakinkan kepada panjenengan semua, bahwa seluruh instansi terkait dari Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan akan selalu siap dan membuka ruang seluas-luasnya atas keluhan dan problem yang dihadapi. Mudah-mudahan, dengan dilandasi niat kita yang baik, tulus, ikhlas dan senantiasa menjunjung tinggi kejujuran, Insya Allah apa yang kita lakukan dan kerjakan dalam mengelola bantuan keuangan ini akan memberi manfaat bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Amin amin ya Robbal Alamin. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
19 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA MUSYAWARAH DAERAH I DAN PELANTIKAN DEWAN PIMPINAN DAERAH GABUNGAN PENGUSAHA KONTRAKTOR INDONESIA (DPD GABPKIN) PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERIODE 2014-2019 SEMARANG, 6 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Rekan-rekan birokrasi; Pengurus dan Keluarga Besar Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia (GABPKIN) Provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadhirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Musyawarah Daerah I yang dirangkai dengan Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia (DPD GABPKIN) Provinsi Jawa Tengah Periode 2014-2019. Acara seperti ini menjadi agenda penting organisasi dalam rangka restrukturisasi dan upaya meningkatkan komunikasi antar anggota, sekaligus sarana evaluasi kinerja yang telah berjalan selama ini. Saya berharap, Musda ini dapat menghasilkan ide gagasan dan kebijakan organisasi yang bisa mendorong kinerja para penyelenggara para kontraktor dalam mengembangkan kemitraan yang solid dan produktif dengan pemerintah dalam pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan fisik dan infrastruktur. Maka dari itu, pengurus yang dilantik pada kesempatan ini juga open minded untuk meneruskan semangat dan perjuangan organisasi membawa kemajuan bidang konstruksi di Jawa Tengah.
20 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Semangat pembangunan seperti ini saya tekankan, sebab ada dua hal penting yang perlu diperhatikan pada tahun 2014 ini. Yang pertama adalah terkait kondisi Jawa Tengah yang saat ini sedang terkena bencana. Di sepanjang Jalur Pantura Jawa Tengah, mulai dari Brebes hingga Rembang semuanya terkena banjir, yang terparah di sekitar Pekalongan dan sekitarnya, Kudus, Pati, Jepara, Demak dan Kota Semarang. Akibatnya, kondisi bangunan dan infrastruktur umum yang ada di Jawa Tengah banyak yang rusak. Kerusakan jalan nasional di Jawa Tengah akibat hujan, longsor, dan banjir di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah sepanjang 166,90 km dan yang rusak di wilayah Pantai Selatan sepanjang 94 km. Sedangkan jalan provinsi dari panjang 2.565,621 km, yang mengalami kerusakan 475,56 km (18,54%), berada di Wilayah Semarang, Pati, Purwodadi, Surakarta, Magelang, Wonosobo, Cilacap, Tegal dan Pekalongan. Ini masih ditambah adanya kerusakan jalan kabupaten/kota dan bangunan rumah, tempat ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Belajar dari kondisi seperti ini, maka saya minta para kontraktor berkontribusi dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di Jawa Tengah nantinya. Pembangunan tetap harus memperhatikan kondisi lingkungan, tata letak dan konsep tata ruang yang baik. Kalau membangun mall atau gedung dan rumah, juga harus memperhatikan drainase dan garis sempadan, jangan sampai jalan masuknya menutup selokan dan mengganggu jalan umum, serta menyalahi bestek. Lahan resapan atau kawasan hutan lindung dan lahan pertanian lestari saya minta tidak dialihfungsikan. Bahkan saya berpesan kepada kontraktor real estate agar bisa membangun rumah susun, flat atau kondominium untuk menyediakan permukiman bagi masyarakat. Sebab, saat ini lahan semakin terbatas, dan kebutuhan perumahan terus meningkat. Dengan demikian, perlu dikampanyekan hunian ke atas, seperti rumah susun, atau kondominium sehingga tidak memerlukan lahan yang terlalu luas. Ini perlu saya sampakan karena saat ini belum ada yang menjual paradigma satu rumah tidak harus satu kepala keluarga. Apalagi kalau konsepnya tetap landed house, maka akan memakan lahan dan mengurangi jumlah resapan air. Hal yang kedua, pada tahun 2014 ini, fokus Pembangunan Jawa Tengah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam rangka wiwitan membangun Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari.
“Orang yang naik bus dan terlelap tidur akan terbangun kalau sudah sampai di Jawa Tengah karena merasa glodag-glodag“. Sindiran inilah yang menantang kita untuk “cancut taliwondo” menyelesaikan problem infrastruktur jalan dan jembatan di Jawa Tengah. Pem-bangunan jalan tidak hanya terkait dengan ke-nyamanan dalam berkendaraan, melainkan juga sebagai penopang penting dalam menggerakkan roda pembangunan ekonomi. Lebih jauh secara
21 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 psikologis jika jalan-jalan di Jawa Tengah mulus membuat hati rakyat menjadi lebih tenteram. Dan saya ingatkan bahwa pembangunan jalan dan jembatan juga harus memperhatikan ketinggian dan drainase di sekitarnya, jangan sampai jalannya lancar tetapi banjirnya pindah ke kampung-kampung. Tugas kontraktor juga mempelajari perencanaan pembangunan yang baik. Hal-hal seperti inilah yang menuntut peran serta para pengusaha konstruksi di Jawa Tengah. Memang tidak dapat dipungkiri kegiatan konstruksi dapat menimbulkan multiplier effect yang positif bagi sektor lainnya, sehingga jasa konstruksi perlu lebih ditingkatkan kapasitas dan kontribusinya dalam pembangunan. Dari sisi proses, kegiatan konstruksi dapat menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan dan memacu pertumbuhan sektor lainnya, seperti sektor manufaktur yang memberikan supply material guna memenuhi demand material konstruksi. Dari sisi produk, sektor konstruksi menghasilkan produk infrastruktur yang menjadi pondasi dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, seperti pembangunan sarana transportasi jalan, bandara, pelabuhan, termasuk jasa elektrikal dan mekanikal yang sangat penting dalam menunjang pembangunan. Namun demikian, tantangan dalam dunia konstruksi ini tidak hanya pada aspek profit yang cenderung semakin menurun seiring meningkatnya harga material, tetapi juga komitmen untuk memberikan hasil kerja konstruksi yang berkualitas dan berwawasan lingkungan, sehingga tidak menyebabkan bencana banjir. Kualitas dan konsep go green inilah yang menjadi peluang baru bagi kontraktor untuk bersaing secara global. Pasar dunia konstruksi semakin terbuka dengan bergulirnya ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan MEA pada tahun 2015, sehingga kompetitor tidak hanya datang dari lingkup nasional tetapi juga dari internasional. Masuknya perusahaan luar daerah, perusahaan asing beserta tenaga kerjanya menjadi tantangan bagi usaha konstruksi lokal. Untuk itu, pengurus baru GABPKIN harus bisa mendorong kemampuan dan profesionalisme anggotanya yang didukung dengan sertifikat keahlian dan ketrampilan konstruksi, sehingga memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi, sehingga akan diperoleh hasil pekerjaan yang berkualitas dan manfaat yang optimal. Karena itu pula, Musda kali ini saya minta juga konsen membahas terhadap tantangantantangan baru yang harus dihadapi oleh dunia konstruksi, agar para kontraktor-kontraktor ini lebih kreatif dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap suksesnya pembangunan di daerah serta peka terhadap lingkungan. Penyedia jasa konstruksi yang dibutuhkan saat ini adalah penyedia jasa yang jujur dalam berkompetisi dan memiliki kepekaan serta perhatian terhadap
22 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kepentingan sosial masyarakat dan keberlangsungan lingkungan hidup, sebagai satu kesatuan ekosistem yang utuh. Ini sangat penting, karena setiap pembangunan fisik seharusnya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan merugikan masyarakat sekitarnya, tetapi justru menambah manfaat bagi masyarakat, alam tetap terjaga dan lestari, sehingga mengurangi dampak timbulnya bencana, serta bermanfaat secara sosial dalam menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan demikian, akan dihasilkan sarana infrastruktur yang memadai, yang mampu mendukung efektivitas kinerja pemerintah, pelaksanaan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, penyediaan kebutuhan sarana umum dapat terpenuhi, sehingga aktivitas perekonomian semakin meningkat dan membuka peluang yang lebih besar menuju kesejahteraan masyarakat. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
23 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SOSIALISASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SE KARESIDENAN KEDU MAGELANG, 6 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Para Bupati se-Eks Karesidenan Kedu; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pembicara dan peserta sosialisasi; Hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur Alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat bersamasama hadir mengikuti “Sosialisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014”, untuk wilayah se-eks Karesidenan Kedu. Kegiatan ini yang ketiga setelah sebelumnya juga dilaksanakan di Karesidenan Semarang dan Surakarta. Setelah disini, nanti juga akan diteruskan ke Karesidenan Banyumas, Pekalongan dan Pati. Secara substansi, kegiatan ini adalah upaya untuk mewujudkan kesepahaman dan persamaan per-sepsi saudaraku semua tentang bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Desa se Jawa Tengah. Bagaimana pengajuannya, pengelolaannya, hingga laporan pertanggungjawabannya. Nanti secara detail akan dipaparkan oleh para pembicara, bagaimana menyusun proposal serta laporan pertanggungjawabannya yang baik dan benar. Buat saya satu hal penting diberikannya bantuan keuangan ini adalah, bagaimana desa penerima bantuan bisa mendayagunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya. Untuk tahun ini, peruntukannya bagi pembangunan infrastruktur. Sekali lagi untuk infrastruktur. Ini yang mesti saudara semua perhatikan agar nanti benar-benar memanfaatkan dana bantuan ini untuk
24 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pembangunan infrastruktur desa yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan sekedar mbangun ini mbangun itu tanpa jelas aspek kemanfaatannya. Saya tidak ingin, mumpung ada bantuan terus diterima saja tanpa ada perencanaan yang baik. Jangan begitu, tetapi mesti dipikirkan dan dirembug secara matang dahulu, nanti infrastruktur apa yang sekiranya bisa benarbenar memberikan manfaat dan maslahat bagi kehidupan masyarakat. Itu yang mesti diperhatikan. Kalau infrastruktur jalan baik, gampang dilalui, maka usaha kecil bisa semakin berkembang, usaha warungan juga lebih maju. Kegiatan sosial seperti pendidikan, kesehatan juga menjadi mudah. Anak-anak mudah ke sekolah dan masyarakat kalau pas sakit gampang ke puskesmas, dan sebagainya. Bapak – Ibu dan hadirin yan berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa tahun 2014 ini, total anggaran untuk bantuan keuangan desa di seluruh Jawa Tengah mencapai Rp 453,3 miliar, lebih tinggi dari anggaran tahun 2013 yang hanya Rp 72 miliar. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 7.809 desa di 537 Kecamatan dari 29 Kabupaten se-Jawa Tengah, termasuk di Karesidenan Kedu ini ada 1.787 desa. Nanti ada kategori atau klasifikasi dari tiap desa penerima bantuan. Ada kategori desa miskin tinggi yang akan memperoleh bantuan sejumlah Rp 100 juta,-. Kemudian miskin sedang yang memperoleh Rp 60 juta,- dan miskin ringan memperoleh Rp 40 juta,-. Di Jawa Tengah, desa miskin tinggi ada 1.356, desa miskin sedang ada 2.080 dan desa miskin ringan ada 4.373 desa. Kalau di Karesidenan Kedu, nanti bisa diuraikan lebih lanjut oleh rekan-rekan dari Bapermades Provinsi Jawa Tengah. Memang, nilai bantuan ini terhitung tidak terlalu besar untuk pembangunan infrastruktur. Ini sifatnya stimulan, sehingga nanti harus ada gotong royong dan swadaya dari masyarakat. Namun tentunya harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Jangan dipaksakan sehingga malah menjadi beban masyarakat. Sekali lagi, jangan sampai swadaya yang dilakukan malah membebani masyarakat. Satu hal lagi yang menjadi nilai positif dari bantuan sifatnya stimulan ini adalah selain me-wujudkan infrastruktur desa yang memadai dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi desa, juga sekaligus yang tidak kalah penting adalah menjadi upaya menjaga semangat kebersamaan dan kegotongroyongan di Jawa Tengah sehingga tetap lestari. Atau dengan kata lain semakin memacu kreativitas masyarakat desa untuk turut serta memikirkan pembangunan di desanya masing-masing. Ada kemandirian, ada pemberdayaan dan ada spirit kerja keras yang coba kita bangun. Jujur saya katakan tidak ada muatan politis sedikitpun. Jadi jangan pernah punya pikiran macam-macam kalau bantuan keuangan ini hanya bagian dari pencitraan menghadapi pemilu legislatif dan pemilihan presiden
25 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mendatang. Jangan begitu. Ini murni uang rakyat yang harus kembali kepada rakyat. Selain itu, bantuan ini juga bisa menjadi semacam pemanasan atau latihan bagi saudara semua, sebelum diberikannya bantuan kepada pemerintah desa dari pusat yang jumlahnya lumayan besar. Jadi, nanti ketika bantuan Pusat itu turun, panjenengan semua tidak gagap dan sudah siap, sehingga pengelolaannya bisa tepat waktu, tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat administrasinya, sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. Karena itu, kepada pemerintah desa saya harapkan untuk dapat mengelola anggaran dengan baik, sesuai ketentuan yang berlaku. Duit meh podho karo banyu, podho karo geni. Kurang air kita sengsara. Tapi kalau kelebihan, jadi banjir. Begitu pula api, kalau kecil bisa sebagai sumber energi. Tetapi kalau kebanyakan bisa membakar semuanya. Dadi kudu ati-ati supoyo
ora mbebayani.
Karena itu, dayagunakan kegiatan ini dengan baik. Ikuti dari awal sampai berakhirnya acara ini. Cermati dan pahami dengan seksama uraian dan penjelasan dari para pembicara. Bila masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Kalau nanti pada pelaksanaannya menemui permasalahan, ya jangan segan-segan untuk datang meminta saran, pendapat dan masukan kepada instansi terkait. Saya yakinkan kepada panjenengan semua, bahwa seluruh instansi terkait dari Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan akan selalu siap dan membuka ruang seluas-luasnya atas keluhan dan problem yang dihadapi. Sumangga sareng-sareng kita nyengkuyung mbangun desa menuju terwujudnya Jawa Tengah sejahtera dan berdikari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
26 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA WELCOME DINNER DENGAN PESERTA ASITA TRAVEL FAIR CENTRAL JAVA 2014 SEMARANG, 6 FEBRUARI 2014 Assalamu`alaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Ketua DPD ASITA Jawa Tengah; Panitia dan peserta Travel Fair Central Java 2014; Hadirin yang berbahagia; Puj syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rakhmat serta hidayahnya, malam ini kita dapat bersama-sama hadir bersilaturahmi dengan para peserta Asita Travel Fair Central Java 2014, dalam suasana yang membahagiakan dan penuh kekeluargaan. Kepada panitia, saya sampaikan “Terima Kasih” atas diselenggarakannya kegiatan ini, sebagai wujud kebersamaan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan stakeholders pariwisata, untuk mengangkat potensi pariwisata Jawa Tengah yang lebih baik di kancah regional, nasional maupun internasional. Saya yakin, ketika citra wisata kita telah terbangun dengan baik, maka tinggal butuh sentuhan promosi dan marketing yang lebih atraktif, agar wisata kita laku dijual dengan semakin banyak turis datang dan berkunjung ke Jawa Tengah. Kemudian, khusus kepada para peserta ASITA Travel Fair Central Java 2014, saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Semoga, selama di Kota Semarang saudara semua bisa merasa nyaman dan kerasan. Meskipun di tengah suasana hujan dan beberapa sudut Kota Semarang tergenang air, saya berharap tidak mengurangi semangat panjenengan sami untuk melihat Jawa Tengah lebih dekat. Inilah fakta yang
27 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 harus kita hadapi dan perlu perhatian dan kerja keras para pemangku kepentingan terkait, supaya lebih fokus dan intens dalam menggarap tantangan ini menjadi peluang dalam memajukan pariwisata di Jawa Tengah. Saya yakinkan pada saudaraku semua, pada kondisi demikian, pemerintah akan terus pantau dan lakukan perbaikan atas infrastruktur jalan yang rusak akibat banjir. Selain itu, juga akan kita lakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan pariwisata dan peningkatan perekonomian daerah, seperti perluasan Bandara Internasional Ahmad Yani dan Dewadaru Karimunjawa dll, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, termasuk pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan. Maka, saya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar segera dilakukan akselerasi atas proyek-proyek pem-bangunan ini. Insya Allah tahun 2014 ini, segera dibangun. Karena itu, saya berharap forum ASITA travel fair ini, bukan saja menjadi gebrakan awal Jawa Tengah menjual pariwisata lewat pertemuan business to business, yang akan dilakukan besok hari, tetapi juga sekaligus menjadi sarana efektif menginformasikan kesiapan Jawa Tengah untuk menerima kunjungan para wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Kesiapan atas obyekobyek wisata kita yang sebagian sudah tertata rapi dan sebagian yang lain akan terus kita lakukan pe-nataan sehingga tidak ngisin-isini. Begitu pula kesiapan infrastruktur pendukung lainnya, seperti yang saya sampaikan diatas. Selain itu juga yang tidak kalah penting yaitu kesiapan Jawa Tengah dalam menyelenggarakan event-event wisata lainnya yang lebih atraktif dan menarik. Sekali lagi saya minta hal ini terus diinformasikan dan wisata kita terus dipromosikan kepada buyer pariwisata dari dalam maupun luar negeri. Hadirin yang berbahagia; Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Semarang termasuk dalam kategori destinasi yang sedang tumbuh dan berkembang (emerging destination) yang layak dikembangkan sebagai kota tujuan wisata MICE (Meeting, Incentive, Travelling, and Conference). Ada sembilan kriteria yang harus dipenuhi sebuah kota, bila ingin disebut layak sebagai kota tujuan wisata MICE, yaitu: memiliki aksesibilitas, dukungan stakeholders, tempat-tempat menarik, fasilitas akomodasi, fasilitas meeting, fasilitas pameran, citra destinasi, keadaan lingkungan, dan profesionalitas SDM. ASITA, sebagai mitra pemerintah hendaknya tetap konsisten mendukung pemerintah untuk mewujudkan peluang tersebut dengan mengembangkan sinergi dalam membangun budaya dan pariwisata Jawa Tengah lewat penjualan paket-paket wisata yang kita miliki. Buat inovasi caracara penjualan yang kreatif sehingga para turis akan benar-benar merasa penasaran dan tertarik datang ke Jawa Tengah. Kalau sudah datang, tinggal kemudian kita terima mereka dengan keramahan dan senyum khas Jawa
28 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Tengah serta memberikan sajian wisata terbaik dan menarik. Kemudian jika ada problem pada promosi dan penjualan, mari bersama-sama kita rembug. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah siap membuka ruang seluas-luasnya untuk rembugan serta menerima masukan dan saran dari ASITA dan seluruh stakeholders pariwisata di Jawa Tengah, demi kemajuan wisata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Itu barangkali yang dapat saya sampaikan mengawali kegiatan kawankawan semua yang akan melaksanakan ASITA Travel Fair Central Java di Kota Semarang selama 2 (hari) ke depan. Semoga pertemuan bisnis yang dilakukan bisa sukses dan kunjungan ke beberapa obyek wisata yang dilakukan memberikan kenangan yang mengesankan. Selamat melaksanakan ASITA Travel Fair Central Java 2014, dan selamat menikmati sajian hidangan yang sudah disediakan. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabbilahi taufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
29 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN SINKRONISASI DAN EVALUASI PROGRAM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA SE JAWA TENGAH SALATIGA, 6 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kawankawan Birokrasi Pe-merintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/ Kota se Jawa Tengah; Para Narasumber; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sore ini kita dapat bersama-sama hadir dalam rangka Sinkronisasi dan Evaluasi Program Satuan Polisi Pamong Praja se Jawa Tengah, yang mengangkat tema: ”Sinergitas Program dan Kegiatan Satpol PP dalam rangka Penegakan Peraturan Daerah serta Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat”. Melalui kegiatan seperti ini, kita bisa ngeklikke, nyambungke program dan kegiatan antara Satpol PP Provinsi dengan Satpol PP Kabupaten/ Kota se Jawa Tengah, sehingga terwujud keterpaduan dan kesamaan persepsi dalam mengatasi permasalahan di bidang penegakan Peraturan Daerah, serta penyelenggaraan ketertiban dan ketenteraman masyarakat di Jawa Tengah. Karena itu, forum ini jangan hanya sebagai sarana Sosialisasi Program dan Kegiatan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014, namun hendaknya juga didayagunakan untuk berdiskusi dan rembugan, tinju-tinjunan sithik ra papa lah, tetapi dalam konteks gagasan, supaya tercipta sinergitas program dan kegiatan antara Satpol PP Kabupaten/Kota dengan Provinsi.
30 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang saya hormati; Tahun ini adalah politik, dimana bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) masa jabatan 2014-2019 dan Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg). Tentunya masing-masing calon Presiden/Wakil Presiden/Anggota Legislatif akan berlomba-lomba melakukan kampanye untuk mendapatkan du-kungan masyarakat, dengan memasang atribut partai maupun peraga kampanye, yang tidak jarang melanggar aturan. Selain itu, meskipun Pilpres dan Pileg merupakan agenda 5 tahunan, namun minimnya kedewasaan berpolitik masyarakat, menyebabkan tahapantahapan kampanye diwarnai konflik akibat adanya perbedaan pendapat dan pilihan. Kalau konflik ini tidak diminimalisasi, maka dampaknya akan panjang. Warga masyarakat tidak dapat melaksanakan aktivitas dengan nyaman, aman dan tenang, sehingga hasilnya tidak optimal. Demikian pula proses pembangunan akan terhambat, sehingga target kita untuk mewujudkan Jawa Tengah sejahtera dan berdikari juga tertunda pencapaiannya. Dalam skala Nasional, Pemilu yang menjadi tonggak sejarah baru kepemimpinan Nasional juga tidak akan berjalan lancar. Dalam hal ini, tugas Satpol PP tidak ringan, karena merupakan kepanjangan tangan Kepala Daerah dalam membantu tugas KPU dan Bawaslu dalam menertibkan alat peraga kampanye, Pengamanan TPS bersama Linmas, hingga penghitungan suara dan pelantikan anggota DPRD. Karena itu, dalam nuansa politik yang semakin dinamis ini, saya minta jajaran Satpol PP dapat meningkatkan koordinasi dan sinergitas kerjasama antar Satpol PP Kabupaten/Kota dengan Provinsi, SKPD dan stakeholder terkait lainnya untuk bersama-sama mendukung terciptanya suasana yang aman, tenteram, tertib, rukun, dan damai, agar Pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar dan sukses. Satpol PP bersama instansi terkait, saya minta mampu menjadi koordinator dan motor penggerak utama dalam mewujudkan keten-teraman masyarakat dan ketertiban umum, yang dilaksanakan dengan cara mencegah, mengu-rangi, dan mengendalikan persoalan yang rentan terjadi dalam masyarakat Jawa Tengah yang sangat heterogen. Artinya panjenengan sami harus seiya sekata dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Satpol dengan mengedepankan langkah preventif dalam menjaga ketenteraman masyarakat dan menegakkan Perda di daerah masing-masing. Hal ini perlu saya garisbawahi, karena selama ini dalam penegakan Perda di daerah, Satpol PP sering dihadapkan pada masalah yang sama, yaitu berbenturan dengan masyarakat. Banyak kasus pe-negakan Perda di beberapa daerah memunculkan kesan seolah-olah Satpol PP musuh masyarakat.
31 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Saya berharap ke depan akan dilakukan pembinaan khusus bagi Satpol PP agar memiliki skill khusus berupa keahlian bernegosiasi sebelum pemberlakuan Perda. Kalau dalam penyusunan Perda, jajaran Satpol dilibatkan dari awal, maka Insya Allah panjenengan sami akan mengetahui bagaimana langkah preventif dan law inforcement dalam penegakan Perda di daerah. Jadi, tidak ada benturan-benturan lagi, yang ada hanya saling senyum, saling asuh antara Satpol dan masyarakat. Oleh karena itu, dayagunakan forum ini untuk mendiskusikan langkahlangkah strategis dalam rangka penegakan Perda serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, utamanya demi suksesnya Pemilu 2014 serta mendukung kelancaran kinerja pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Demikian yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrahmaannirrohiim”, Sinkronisasi dan Evaluasi Program Satuan Polisi Pamong Praja se Jawa Tengah, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. SELAMAT MELAKSANAKAN KEGIATAN. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
32 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA EVALUASI BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN 2013 DAN SOSIALISASI BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN 2014 MAGELANG, 7 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Walikota beserta unsur Muspida Kota Magelang; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Inspektur Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Ketua Tim Manajemen BOS Provinsi dan Kabupa-ten/Kota se Jawa Tengah; Kepala Cabang Kabupaten/Kota Bank Jateng se Jawa Tengah; Para Pembicara, berbahagia;
peserta
sosialisasi
dan
hadirin
yang
Teriring rasa syukur Alhamdulillah, malam ini kita masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti “Evaluasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2013 dan Sosialisasi Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2014”. Forum ini sangat penting untuk mengidenti-fikasi masalah dan hambatan pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah selama tahun 2013, untuk dicarikan solusi pemecahannya, agar pelaksanaan penyaluran BOS tahun 2014 berjalan lancar dan tepat sasaran. Selain itu, forum ini juga merupakan wahana yang tepat untuk menyampaikan informasi kebijakan mengenai Bantuan Operasional Sekolah tahun 2014 kepada seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Karena itu, seluruh peserta saya minta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, karena tentu saja akan banyak arahan dan bimbingan secara
33 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 teknis dari para pembicara, termasuk bagaimana membuat laporan pertanggungjawabannya. Bagi saya yang paling penting adalah bagaimana rekan-rekan penerima bantuan dapat mengelola dana yang diberikan dengan baik. Didayagunakan seoptimal mungkin, sehingga dapat tepat sasaran, tepat waktu dan tentu kita semua berharap dana BOS tepat guna. Dengan demikian, tidak hanya penyalurannya yang cepat dan tepat saja, tetapi lebih penting lagi adalah penggunaan dana BOS pada satuan pendidikan kepada SD/SDLB dan SMP/SMPLB baik Negeri mapun swasta, harus dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Karena itu, sekali lagi saya berharap pengelolaan bantuan ini benarbenar diarahkan untuk pelayanan pendidikan, terutama dalam rangka penuntasan Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun bagi seluruh anak usia sampai dengan 15 tahun. Jadi, setelah sosialisasi ini selesai, saya minta sekolahsekolah penerima bantuan segera melakukan rembugan, bagaimana agar bantuan dana ini benar-benar dapat diimplementasikan sebagai konsekuensi dalam rangka menjamin seluruh warga negara agar memperoleh pendidikan. Bukan yang lain. Hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa Dana BOS SD/ SDLB dan SMP/SMPLB dialokasikan berdasar jumlah siswa pada masing-masing satuan pendidikan, dengan standar indeks pada SD/SDLB sebesar Rp.580.000/siswa/tahun dan SMP/SMPLB sebesar Rp.710.000/siswa/tahun. Adapun alokasi Dana BOS SD/SDLB dan SMP/SMPLB Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 ini adalah sebesar Rp. 2,6 triliun yang harus disalurkan dalam 4 (empat triwulan). Untuk triwulan I (Januari-Maret 2014) telah disalurkan pada tanggal 16 Januari 2014, kepada 19.291 SD/SDLB dan 3.411 SMP/SMPLB, dengan total dana sebesar Rp. 668,2 milyar. Atas realisasi penyaluran ini, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyaluran Dana BOS SD/SDLB dan SMP/SMPLB di Jawa Tengah. Demikian pula, atas komitmen dan kerjasama yang baik, saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Bank Jateng dan semua pihak yang terkait dalam proses penyaluran dana BOS tersebut. Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memperkuat peningkatan mutu layanan pendidikan dasar, adalah mengalokasikan dana Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk pendampingan BOS bagi SD/ SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs. Total alokasi dana sebesar Rp. 188,5 milyar dengan indeks Rp.30.000,-/siswa/tahun untuk SD/SDLB/MI dan Rp.50. 000,-/siswa/tahun untuk SMP/SMPLB/MTs.
34 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Tentu saja dalam rangka menjamin penggunaan dana BOS di satuan pendidikan SD/SDLB dan SMP/SMPLB dibutuhkan kerja keras dari semua pihak, baik jajaran Pemerintahan maupun pengawasan masyarakat. Oleh karena itu, melalui forum ini saya ingin mengajak semua pihak yang berkepentingan, khususnya Inspektorat di tingkat Kabupaten/Kota selaku pemangku kewenangan pengawasan dan pembinaan untuk lebih intensif memberikan advokasi kepada Sekolah dalam penyusunan dokumen laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS. Hal ini sangat penting, karena dengan intensitas advokasi yang terprogram dan terukur dari instansi yang berwenang akan meningkatkan pemahaman pengelola BOS di Sekolah tentang administrasi pertanggungjawaban. Selain itu, juga meminimalisir penyimpangan penggunaan dana BOS, karena dapat diketahui sejak dini, serta membantu akuntabilitas pengelolaan dana BOS di tingkat Satuan Pendidikan. Apabila hal ini terbangun dengan baik, maka kepercayaan publik terhadap penggunaan dana BOS semakin meningkat, seiring dengan peninkatan kepercayaan BPK dalam melaksanakan fungsi pengawasan keuangan. Tentu saja hal ini menjadi sangat strategis dalam mendukung opini Badan Pemeriksa Keuangan dalam melaksanakan pemeriksaan APBD Provinsi Jawa Tengah secara menyeluruh untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian. Karena itu, dayagunakan kegiatan ini dengan baik. Ikuti dari awal sampai berakhirnya acara ini. Cermati dan pahami dengan seksama uraian dan penjelasan dari para pembicara. Bila masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Jangan sampai karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman rekan-rekan penerima bantuan, menyebabkan terjadinya masalah di kemudian hari. Jangan sampai itu terjadi. Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota akan selalu memberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan. Kalau pada pelaksanaannya nanti menemui permasalahan, ya jangan segan-segan untuk datang meminta saran, pendapat dan masukan kepada instansi terkait. Saya yakinkan kepada panjenengan semua, bahwa seluruh instansi terkait dari Provinsi, Kabupaten dan Kota akan selalu siap dan membuka ruang seluas-luasnya atas keluhan dan problem yang dihadapi. Mudah-mudahan, dengan dilandasi niat kita yang baik, tulus, ikhlas dan senantiasa menjunjung tinggi kejujuran, Insya Allah apa yang kita lakukan dan kerjakan dalam mengelola bantuan keuangan ini akan memberi manfaat bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Amin amin ya Robbal Alamin. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi.
35 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi
36 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PUNCAK 1st ANNIVERSARY KORAN BAROMETER SEMARANG, 7 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jawa Tengah; Walikota Semarang; Para Pejabat Sipil, TNI, dan POLRI; Keluarga Besar Koran Barometer; Kawan-kawan Jurnalis; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur
kita panjatkan
kehadirat
Tuhan
Yang
Maha Esa,
Alhamdulillah malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Puncak 1st Anniversary Koran Barometer.
Kepada segenap Keluarga Besar Koran Barometer, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat Ulang Tahun ke1”. Semoga di usia yang masih muda ini, Koran Barometer sebagai media cetak yang memiliki slogan: “Lugas, Berani, dan Independent”, benar-benar berani memberitakan kebenaran secara lugas, bebas dari tekanan pihak manapun, dengan tetap berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik. Tetapi harus diingat, bahwa yang diberitakan harus benar-benar “benar” dan berimbang. Jangan hanya mengekspos hal-hal yang buruk. Hal baik, seperti program-program dan keberhasilan pembangunan atau penanganan kasus korupsi juga harus dipublikasikan, sepanjang hal tersebut benar, datanya valid dan riil. Kembangkan kolom-kolom yang dapat menjadi media komunikasi antara masyarakat dan pemerintah atau pemangku kepentingan terkait, seperti kolom “Kata Mereka…”. Melalui kolom-kolom seperti ini masyarakat dapat mengkritisi
37 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kebijakan pemerintah sekaligus menyampaikan aspirasinya kepada pembuat kebijakan. Dengan demikian, Koran Barometer mampu menjadi sarana penyebaran informasi yang turut mencerdaskan kehidupan bangsa, dan sekaligus berfungsi sebagai wahana komunikasi masyarakat Jawa Tengah. Hadirin yang saya hormati; Media massa merupakan salah satu dari empat pilar pembangunan, selain eksekutif, legislatif dan yudikatif. Karena itu, media massa diharapkan dapat menjembatani komunikasi pembangunan antara pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan terkait. Selain itu, media massa juga berfungsi sebagai kontrol sosial dari kebijakan pembangunan, karena kita menyadari bahwa selain berbagai kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kadangkala ada kekurangan-kekurangan dan dampak negatif yang ditimbulkan dari proses pembangunan. Di sinilah fungsi media massa sebagai mitra pemerintah yang bertugas untuk turut mengontrol dan memberikan masukan konstruktif terhadap jalannya pembangunan. Karena itu, kepada Keluarga Besar Koran Barometer, saya minta dapat melaksanakan tugas dan fungsi media tersebut secara proporsional dan profesional dalam memberikan pencerahan informasi untuk mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang cerdas dan melek informasi. Hindari tulisan-tulisan yang bersifat menghasut, memprovokasi, memfitnah, adu domba dan character assasination, demi terciptanya kondusivitas daerah dan kelancaran pembangunan, serta memberikan rasa nyaman bagi masyarakat. Terlebih tahun 2014 ini adalah tahun politik, dimana bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) masa jabatan 2014-2019 dan Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg). Dalam hal ini, Koran Barometer harus bersikap netral dan tidak memihak partai atau kelompok kepentingan tertentu. Pemberitaan terkait tahapan-tahapan Pemilu, kampanye dan penyampaian hasil pemilu harus benar-benar faktual, bijak, berimbang dan bertanggungjawab. Jangan sampai muncul pemberitaan yang ditujukan untuk membela kepentingan atau meraih keuntungan materi dari kelompok tertentu, yang justru bisa memecah belah persatuan, kesatuan dan meresahkan masyarakat. Saya minta, iklim kondusif kehidupan masyarakat di Jawa Tengah yang sudah baik ini, tidak sampai rusak gara-gara materi pemberitaan yang kurang bertanggungjawab. Jadi, harus dipahami, bahwa saat ini masyarakat Jawa Tengah semakin cerdas. Masyarakat yang cerdas memiliki sifat kritis dalam memilih media
38 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 massa sebagai sumber informasinya. Karena itu, Koran Barometer harus memiliki daya saing dalam menyajikan informasi, edukasi dan hiburan yang bermutu. Sebagai salah satu motivator dan pembentuk opini publik yang mampu menggerakkan masyarakat, Koran Barometer harus memberikan informasi yang bersifat mendidik dan mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam mewujudkan kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jadilah media yang memiliki idealisme, dengan tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, serta memberikan masukan yang konstruktif bagi peningkatan kinerja pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan Visi pembangunan Jawa Tengah tahun 2013-2018, yaitu: “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan berdikari – mBoten Korupsi, mBoten Ngapusi”. Mari, kita bermitra untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga iklim yang kondusif, serta mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi, “Selamat dan Sukses”. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
39 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SOSIALISASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SE KARESIDENAN BANYUMAS SEMARANG, 7 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Para Bupati se-Eks Karesidenan Banyumas; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pembicara dan peserta sosialisasi; Hadirin yang berbahagia; Teriring syukur Alhamdulillah, pagi ini kita dapat bersama-sama interface dengan saudaraku semua untuk mengikuti “Sosialisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014”, untuk wilayah se-eks Karesidenan Banyumas. Meskipun dilakukan melalui tele conference, saya berharap tidak mengurangi semangat panjenengan sami dalam memahami pengelolaan dan arti penting pemberian bantuan keuangan ini. Bapak – Ibu dan hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini, telah dilaksanakan juga di Karesidenan Semarang, Surakarta dan Kedu. Besok juga akan dilakukan di Karesidenan Pekalongan dan terakhir di Karesidenan Pati. Pada hakekatnya, kegiatan ini menjadi semacam latihan untuk dapat menggunakan dan mengelola bantuan keuangan dari Pemrov Jateng kepada Pemerintah Desa dengan baik dan benar. Hal ini juga sekaligus sebagai “pemanasan” pengelolaan bantuan yang Insya Allah tahun 2015 nanti pemerintah desa mendapatkan bantuan keuangan langsung dari APBN, yang jumlahnya tidak sedikit.
40 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Dengan demikian, pada saatnya nanti ketika desa-desa menerima bantuan dari pusat, maka tidak lagi gagap dan langsung klik dalam mengelola bantuan yang diberikan. Beban tugas bertambah, kewenangan bertambah dan anggaran bertambah bisa benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik dengan memberi dayaguna positif bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Selain itu yang tidak kalah bisa tertib administrasi dan tepat waktu pelaksanaannya. Khusus untuk bantuan keuangan dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk Pemerinah Desa, tahun 2014 ini dialokasikan anggaran sejumlah Rp 453,3 miliar, lebih tinggi dari anggaran tahun 2013 yang hanya Rp 72 miliar. Lebih dari 600% kenaikannya lho. Tidak main-main. Tentu saja semangatnya adalah terwujudnya desa-desa di Jawa Tengah yang lebih maju dan makmur. Itu saja. Tidak ada motivasi lainnya, apalagi muatan politik. Tidak ada itu. Bantuan ini khusus untuk pembangunan infrastruktur. Desa-desa yang akses jalannya masih kurang bagus ya bisa dibangun dengan dana ini. Misalnya, kalau jalan desa masih berbatu atau tanah liat, ya bisa dipaving atau diaspal. Jembatan yang terputus karena banjir ya bisa dibangun lagi. Dengan demikian orang yang mau jualan atau berbelanja ke ke kota bisa mudah, orang yang buka warung bisa laris. Anak-anak ke sekolah bisa mudah, dan orang yang sakit juga bisa dengan mudah ke puskesmas, dll. Misalnya seperti itu. Dalam hal ini perlu juga saya sampaikan bahwa desa yang masuk kategori desa miskin tinggi akan mendapat bantuan Rp 100 juta, sedang yang miskin sedang mendapat Rp 60 juta dan yang miskin ringan mendapat Rp 40 juta. Tentu jumlah bantuan ini terasa masih sangat kecil, karena ini sifatnya stimulus. Jadi harus ada swadaya dan gotong royong masyarakat. Itu yang utama. Hal ini menjadi bagian dari upaya yang kita kembangkan untuk mem-push masyarakat agar semakin peduli dan mau memikirkan kemajuan desanya. Karena tidak mungkin hanya mengandalkan kemampuan Pemerintah saja. Namun saya berharap, swadaya yang diberikan tidak menjadi beban atau membebani masyarakat. Swadaya mesti disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Karena itu, kepada pemerintah desa saya harapkan untuk dapat mengelola anggaran bantuan ini dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semuanya harus tepat manfaat, tepat waktu dan tepat administrasi. Yang penting, kudu atiati, dan jangan dikorupsi. Maka, dayagunakan kegiatan ini dengan baik. Ikuti dari awal sampai berakhirnya acara ini. Cermati dan pahami dengan seksama uraian dan penjelasan dari para pembicara. Bila masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Dengan demikian bantuan yang nanti diterima bisa benar-benar terkelola dengan baik, memberikan maslahat
41 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kehidupan bagi masyarakat desa dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Selanjutnya kepada saudaraku yang kemarin tertimpa musibah banjir dan gempa bumi, saya minta tetap semangat dalam berkarya. Musibah ini hendaknya menjadi peringatan bagi kita semua agar lebih mencintai alam dan tidak melakukan eksploitasi sumber daya alam tanpa disertai upaya pemeliharaan kelestariannya. Karena itu, saya minta penjenengan sami terus waspada karena musim penghujan ini masih akan berlanjut sampai dengan bulan Maret 2014. Tingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meminimalisasi dampak bencana alam serta penanganannya. Sumangga sareng-sareng kita nyengkuyung mbangun desa menuju terwujudnya Jawa Tengah sejahtera dan berdikari, mboten korupsi mboten ngapusi. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
Ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
42 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SARASEHAN DAN TASYAKURAN FORUM DESA NUSANTARA MAGELANG, 8 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Bupati beserta Muspida Kabupaten Magelang; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah beserta tokoh masyarakat; Keluarga besar Forum Desa Nusantara; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah siang ini kita dapat bersama-sama hadir, menyertai Sarasehan sekaligus Tasyakuran Forum Desa Nusantara atas disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Saya mengapresiasi atas tasyakuran seperti ini, sebab apa yang selama ini kita perjuangan yaitu kemandirian desa bisa bermula dari telah ditetapkan regulasi mengenai pemerintahan desa ini. Sebab, esensi otonomi yang sebenarnya dan memang sejak dahulu telah berjalan yaitu pemerintahan desa, dimana desa mempunyai pengelolaan sumber daya dan tata pemerintahan khas tersendiri. Oleh sebab itu, saya minta keberadaan UU Desa diimplementasikan dengan baik, sebagai pedoman dan panutan sambil menunggu petunjuk pelaksanaan yang dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah nantinya, sehingga dapat mengoptimalkan peran desa demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Ini sangat penting, sebab apa yang saya dapatkan ketika midher, ngangsu kawruh sebelum dan seusai dilantik sebagai Gubernur, banyak aspirasi dan masukan dari masyarakat. salah satunya yang harus segera diatasi adalah
43 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 masihnya banyaknya kemiskinan, pengangguran dan belum memadainya infrastruktur. Kemiskinan di Jawa Tengah ini masih cukup tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan, jumlah penduduk miskin pedesaan di Jawa Tengah bertambah sekitar 12.000 orang. Jumlah penduduk miskin di pedesaan pada triwulan ketiga 2013 tercatat 2,843 juta orang, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 2,821 juta orang. Persentase penduduk miskin di daerah pedesaan meningkat dari 15,99% pada Maret 2013 menjadi 16,05% pada September 2013. Sedangkan di perkotaan turun dari 12,87% menjadi 12,53%. Saat ini jumlah masyarakat miskin di perkotaan sebanyak 1,870 juta orang. Jadi, jumlah masyarakat miskin lebih banyak di pedesaan dibandingkan di perkotaan. Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin di Jateng 14%, lebih tinggi dari angka nasional yang tercatat 11%. Kalau dilihat dari jumlah, wilayah dengan penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten Brebes. Tapi kalau dilihat secara persentase, jumlah penduduk miskin paling tinggi ada di Kabupaten Wonosobo. Bertambahnya jumlah penduduk miskin di pedesaan disebabkan angka inflasi provinsi ini yang cukup tinggi akibat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, ditambah saat ini kondisi alam Jawa Tengah sedang dirundung duka karena bencana alam, banjir dan tanah longsor, yang perlu diantisipasi terkait dengan naiknya harga kebutuhan pokok untuk wilayah bencana yang dapat menyebabkan bertambahnya inflasi. Bukan hanya kenaikan harga bahan makanan, tetapi juga kebutuhan nonpangan. Ini juga menyebabkan kesenjangan di pedesaan tinggi. Jumlah desa miskin tinggi 1.356 desa, miskin sedang 2080 desa dan miskin rendah 4.373 desa. Problem kemiskinan di Jawa Tengah sangat berhubungan erat dengan ketenagakerjaan, kesejahteran para petani dan nelayan. Untuk itu, dengan UU tentang Desa yang baru ini patut disyukuri. Artinya, payung hukum yang mengatur tentang pembangunan perdesaan sudah jelas. Karena itu, untuk pemberdayaan masyarakat desa dan mengurangi angka kemiskinan, pada 2014 dialokasikan dana APBD Provinsi Jawa Tengah kepada 7.809 pemerintah desa guna pembangunan infrastruktur desa dengan nilai sejumlah Rp. 4,353 milyar. Desa dengan kategori miskin tinggi akan memperoleh bantuan masing-masing sejumlah Rp.100 juta, kategori miskin sedang masing-masing sejumlah Rp. 60 juta dan kategori miskin rendah masing-masing sejumlah Rp. 40 juta. Alokasi bantuan ini lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 5 juta per tahun. Bahkan sesuai dengan amanat UU Desa nantinya, alokasi dana desa juga bertambah besar.
44 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Namun demikian, saya berpesan agar dana-dana bantuan tersebut antara lain digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa, seperti pengaspalan/pavingisasi jalan, rabat beton, jembatan, gorong-gorong, talud jalan, saluran air/ drainase, pipanisasi, bak penampungan air bersih. Serta yang juga penting adalah mengenai pengembangan ekonomi masyarakat desa. Ini saling terkait. Infrastruktur memang utama, karena sangat vital dalam mendukung roda ekonomi. Kalau jalan dan fasilitas umumnya baik, maka masyarakat juga enak dan nyaman kalau bekerja, mengusung hasil panen, atau berdagang. Di sisi lain, keluhan masyarakat terhadap kurang layaknya infrastruktur setiap hari saya terima, baik lewat sms, email maupun jejaring sosial, apalagi akibat banjir dan tanah longsor saat ini. Hadirin yang saya hormati; Saat ini Jawa Tengah sedang dilanda cobaan berupa bencana banjir di wilayah Pantura dan tanah longsor, serta gempa di wilayah selatan. Kerusakan jalan nasional di Jawa Tengah akibat hujan, longsor, dan banjir di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah sepanjang 166,90 km dan yang rusak di wilayah Pantai Selatan sepanjang 94 km. Sedangkan jalan provinsi dari panjang 2.565,621 km, yang mengalami kerusakan 475,56 km (18,54%), berada di Wilayah Semarang, Pati, Purwodadi, Surakarta, Magelang, Wonosobo, Cilacap, Tegal dan Pekalongan. Ini masih ditambah adanya kerusakan jalan kabupaten/kota dan bangunan rumah, tempat ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya yang berada di perdesaan. Akibat bencana juga telah merusak lahan-lahan pertanian dengan nilai kerugian sementara lebih dari Rp 469 Milyar di sektor pertanian, Rp 113 Milyar di sektor perikanan, Rp 16 Milyar di sektor peternakan dan Rp 6,7 Milyar di sektor perkebunan. Pemerintah akan mengupayakan bantuan benih pertanian untuk petani yang merugi akibat bencana ini. Bantuan dan kemudahan fasilitas di bidang pertanian akan terus kami dorong, seperti dengan memberikan kartu tani sebagai sarana untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubdisi, benih dan sarana pertanian lainnya. Memang sudah ada beberapa yang dilaunching walaupun sedikit, tetapi nanti secara bertahap akan diberikan kepada semua petani di Jawa Tengah yang membutuhkan. Hal ini bagian dari upaya untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani dan Jawa Tengah yang berdaulat pangan Sedangkan terkait dengan infrastruktur yang rusak, baik akibat bencana maupun sudah rusak sebelumnya, setiap pihak memiliki tanggung jawab yang sama, saling handarbeni untuk membangun. Ada jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, ada yang menjadi tanggung jawab provinsi ada yang menjadi tanggung jawab bupati/walikota. Namun demikian, jika hanya mengandalkan pemerintah daerah, maka rehabilitasi dan rekonstruksi tidak akan berjalan dengan baik dan cepat. Maka dari itu, saya
45 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 minta pemerintah desa beserta seluruh warganya gotong royong membantu dan mendukung pembangunan di wilayahnya, terutama yang terkena dampak bencana alam. Saya komitmen dan konsen terhadap pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah, dan ini akan berhasil manakala didukung oleh seluruh masyarakat hingga tingkat desa. Oleh sebab itu, alokasi dana desa yang besar ini manfaatkan dengan baik untuk pembangunan infrastruktur di perdesaan. Karena itulah saya minta tahun 2014 ini didukung sebagai Tahun Infrastruktur Jawa Tengah. Tapi harus diingat, bahwa alokasi dana desa yang besar tadi jangan digunakan sebagai honor perangkat, sewa peralatan, pembangunan/rehab pagar/jalan makam, tempat peribadatan, sekolahan, prasarana kantor desa, gapuro dan sebagainya. Masih banyak obyek pembangunan yang vital dan perlu diperbaiki dengan urgensi manfaat yang tinggi. Kalau tahun infrastruktur ini berjalan dengan optimal, sehingga pembangunan berjalan lancar dan berbagai fasilitas terpenuhi, maka dengan infrastruktur yang memadai, bukan saja memberi kenyamanan dan kelancaran transportasi, tetapi juga mendorong daya dukung pertumbuhan ekonomi, seperti semakin banyak investor menanamkan usahanya di Jawa Tengah yang mampu menyerap tenaga kerja. Selain itu, di sekitar perusahaan, masyarakat juga bisa mengembangkan usaha ekonomi produktif, seperti membuka warung makan, usaha kos-kosan, jasa transportasi, dll. Begitu pula terkait infrastruktur saluran irigasi, maka akan sangat membantu petani meningkatkan produktivitasnya. Untuk itu pada kesempatan ini mari tingkatkan gotong royong dan partisipasi dalam membangun desa yang lebih baik, mandiri dan berdikari. Jawa Tengah itu Hebat. Apa-apa ada dan bisa, sehingga kita harus semangat untuk mengelola “apa yang ada” menjadi “semua ada”, atau tercukupi segala kebutuhannya. Seperti inilah konsep Desa Berdikari yang saya impikan. Sebenarnya di desa itu banyak sekali potensi yang perlu digali, tidak hanya pertanian, tetapi juga bahan mineral, nuansa perdesaan juga bisa menjadi daya tarik wisata, kerajinan masyarakat desa menjadi potensi ekonomi kreatif, serta tradisi yang kuat dengan gotong royong dan rembugan. Inilah kekuatan dan peluang yang kita miliki dan jika dikelola secara optimal akan menghasilkan manfaat yang tinggi. Di dalam UU Desa juga demikian, satu hal yang tersirat didalamnya yaitu mengenai upaya untuk memberdayakan desa agar lebih mandiri. Jadi saya minta perangkat desa beserta warganya kreatif mengelola sumber daya yang ada menjadi lebih berguna. Namun, saya ingatkan karena wewenangnya yang lebih luas ini jangan sampai disalahgunakan dan kebablasan sehingga dalam mengelola potensi desa justru berbau swastanisasi dan liberalisasi, sehingga lebih berat dari sisi profit dibandingkan ekonomi kerakyatan. Alangkah
46 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 lebih bijaksana apabila pengelolaan potensi desa melibatkan masyarakat, atau dengan kelompok masyarakat di sekitarnya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam terbitnya UU Desa ini adalah adanya alokasi dana dan pengelolaan anggaran yang cukup besar. Duitke akeh lho, dadi kudu luwih ati-ati. Jangan sampai dana desa ini dipergunakan menyimpang, baik peruntukannya maupun pengelolaannya. Infrastruktur adalah tujuan utama alokasi dana desa, sedangkan dalam hal pengelolaan tetap harus sesuai dengan koridor hukum yang ada, yang transparan dan akuntabel. Artinya jelas peruntukannya, jelas laporannya dan valid, tidak ngawur, tidak ngarang dan tidak mark up. Bila pak kades dan perangkatnya masih ragu, bisa konsultasi dengan pemerintah daerah di atasnya, agar tidak terjebak pada permasalahan hukum. Jadi saya tidak medheni-medheni, walaupun banyak pula kasus hukum terkait dana desa. Dana desa yang besar ini juga memiliki potensi kasus hukum yang juga tinggi. Namun, itu semua tergantung perilaku dan sikap individu. Kalau pikirannya tidak copet, saya rasa tidak akan melakukan penyimpangan dan korupsi. Oleh sebab itu, pada sarasehan dan tasyakuran ini mari seraya memanjatkan syukur terkait terbukanya peluang yang lebih lebar dalam memajukan dan menyejaterakan desa dengan telah disahkannya UU tentang Desa, maka perlu kita bahas berbagai kendala dan konsep implementasi UU tentang desa ini. Dari sarasehan saya harap muncul solusi yang bijak bagaimana desa-desa di Jawa Tengah ini lebih maju, sejahtera dan berdikari. Itu saja yang saya sampaikan pada kesempatan ini dan mari kita saksikan pergelaran wayang kulit hingga paripurna. Sekian dan terima kasih atas kebersamaannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamualaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
47 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERGELARAN WAYANG KULIT MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD S.A.W. DAN PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK 2565 SEMARANG, 8 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang saya hormati Anggota FKPD Provinsi Jawa Tengah; Yang saya hormati Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pak Heru Sudjatmoko beserta Ibu. Hj. Sudarli Heru Sudjatmoko; Yang saya cintai Hj. Atikoh Ganjar Pranowo; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Para Rektor Perguruan Tinggi yang hadir; Para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, juga para budayawan dan budayawati; Ki Dalang Mantep Sudarsono, beserta para nayaga; Hadirin dan masyarakat Jawa Tengah yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah malam ini kita dapat bersama-sama hadir, menyertai “Pergelaran Wayang Kulit Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Perayaan Tahun Baru Imlek 2565”. Momentum peringatan 2 (dua) agama yang digabung menjadi satu ini sangat istimewa dan menunjukkan bahwa kehidupan umat beragama di Jawa Tengah dapat berjalan harmonis, tanpa saling mengganggu kekhusyukan ritual yang diyakininya. Selain itu, juga merupakan bentuk efisiensi dalam penyelenggaraannya. Karena itu, atas nama pribadi dan pemerintah daerah saya sampaikan ”Terima kasih dan Apresiasi” kepada panitia. Saya berharap
48 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pada waktu-waktu mendatang hal-hal seperti ini juga dikembangkan pada kegiatan yang lain. Kepada masyarakatku yang merayakan Imlek, saya ucapkan ”Selamat Tahun Baru Imlek 2565”. Tahun Baru Kuda Kayu sebagaimana orang bilang. Secara harfiah kuda itu kuat, energik, suka berpetualang, cerdas, ramah, menyukai keramaian, keras kepala, namun mampu bersahaja dan menjadi pelayan yang baik serta setia. Jadi, di tahun kuda kayu ini kita semua, khususnya para pemimpin di Jawa Tengah ini juga harus memahami esensi dari makna tahun kuda, sehingga dalam kapasitas kita masing-masing mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Khusus bagi yang menjadi pamong masyarakat, hendaknya ya mampu menjadi pelayan yang baik. Pelayannya siapa ? Ya pelayannya masyarakat sebagai janji kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Kalaupun suka berpetualang, itu dimaksudkan untuk jajah desa milang-kori, supaya tahu persis kahanan sing dirasakake masyarakate. Setidaknya dengan tahu persis kondisi, selanjutnya bisa rembugan untuk menentukan kebijakan, memberikan solusi dan pengayoman terbaik bagi masyarakat. Kalaupun ada unsur keras kepala hal itu semata-mata untuk menegakkan kebenaran. Hal ini juga selaras dengan sifat Gatotkaca yang malam hari ini dijadikan tokoh central oleh Ki Dalang Mantep Sudarsono dalam lakon ”Pringgondani Binangun”. Gatotkaca yang dikisahkan memiliki kesaktian luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa terkenal dengan julukan " otot kawat balung besi". Jadi kitapun harus mampu trengginas, cekat ceket, cancut taliwanda dalam mengatasi problem-problem yang dihadapi. Contoh, dalam bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi, saya beserta seluruh aparat tidak segan-segan turun langsung ke lokasi banjir. Saya cek banjirnya sampai seberapa dan langkah apa yang telah dan harus segera dilakukan. Kemudian saya minta agar mendahulukan penyelamatan korban, baru kemudian dipikirkan iki mangane piye, turune piye, dan sebagainya, termasuk menginventarisasi tingkat kerusakan dan kemudian berembug upaya mengatasi kerusakan tersebut. Jadi nek neng wayangan bengi iki lakone Pringgondani Binangun, kasunyatane awake dhewe ya kudhu sesarengan mbangun Jawa Tengah. Ben
bisa mbangun kudu piye ? Ya kudu nduweni fikiran sing apik, sifat kang apik, nek ngendikan yo sing sae, apa meneh tindak tanduke yo kudu apik. Sing jenenge apik, yo jujur, ora ngapusi apa meneh kok korupsi. Ya contoh kongkret, junjungan kita umat Islam, yaitu Nabi Muhammad S.A.W. Beliau itu meski seorang Nabi Besar yang memiliki sifat sangat sempurna dan patut diteladani, yaitu shiddiq, amanah, tabligh dan fatonah. andhap asor dan lembah manah. Hal ini ditunjukkan dengan sikapnya yang pernah makan bersama
49 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pembantu, menjahit sendiri bajunya yang sobek, menambah sendiri kasurnya yang berlubang, menyapu sendiri rumahnya, sering duduk-duduk dengan orang miskin dan menghormati tamu. Bahkan dengan ikhlas setiap hari menyuapi seorang pengemis tua yang sering mencaci maki dan menghinanya. Itu teladan nyata bagi umatnya yang mengharapkan rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itulah, mari kita contoh keteladanan Nabi Muhammad yang diimplementasikan dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari. Begitu pula kita ambil makna dari lakon wayang malam hari ini untuk menjadi inspirasi dan motivasi kita dalam membangun Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari. Itu saja yang saya sampaikan pada kesempatan in, sugeng mirsani
ringgit wacucal ngantos paripurna.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu`alaikum Wr.Wb GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
50 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN RAPAT KERJA WILAYAH KE-1 PENGURUS PIMPINAN WILAYAH IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA DAN PIMPINAN WILAYAH IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA (RAKERWIL KE-1 PENGURUS PW IPNU DAN IPPNU) PROVINSI JAWA TENGAH MASA KHIDMAD 2013-2016 REMBANG, 8 JANUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Jajaran Birokrasi Pemerintah Daerah yang hadir; Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah; Ketua Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama/Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU/IPPNU); Keluarga Besar IPNU/IPPNU Jawa Tengah; Para Peserta Rakerwil dan hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita dapat bersamasama hadir menyertai Pembukaan Rakerwil ke-1 Pengurus PW IPNU dan IPPNU Provinsi Jawa Tengah Masa Khidmad 2013-2016, yang mengangkat tema : “Peran Aktif IPNU/IPPNU dalam Suksesi Demokrasi”. Tema yang sangat bagus, dan tepat momentumnya dalam rangka menyemangati Keluarga Besar PW IPNU/IPPNU Jawa Tengah untuk turut menyukseskan Pemilu 2014. Karena itu, selain untuk mempererat ukhuwwah islamiyyah di antara anggota PW IPNU/IPPNU Jawa Tengah, Rakerwil ini hendaknya didayagunakan untuk memberikan pencerahan kepada para peserta Rakerwil agar berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2014 mendatang.
51 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Peserta Rakerwil yang saya hormati; Tahun 2014 ini adalah politik, dimana bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) masa jabatan 2014-2019 dan Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg). Pemilu merupakan tonggak sejarah baru kepemimpinan Nasional, yang menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menyukseskannya. Karena kalau kita bersikap apatis, berarti kita menggadaikan nasib bangsa ini selama 5 tahun ke depan. Maka, pada kesempatan ini, saya mengajak seluruh Keluarga Besar PW IPNU/ IPPNU Jawa Tengah, yang beranggotakan pemuda-pemudi generasi penerus bangsa, untuk mengambil peran dalam Pemilu 2014, yang merupakan proses suksesi demokrasi. Bagaimana caranya? Berbicara tentang peran IPNU/IPPNU dalam suksesi demokrasi, esensinya adalah bagaimana anggota IPNU/IPPNU mampu menjaga kestabilan politik Negara serta mengawal perubahan dalam masyarakat sebagai dampak proses demokrasi, menuju terciptanya masyarakat yang sejahtera, berkualitas, dan bermartabat. Sentuhan idealisme dan daya kritis IPNU/ IPPNU sangatlah diperlukan utamanya dalam mengawal proses transisi demokrasi yang sedang kita laksanakan saat ini. Pilihan terhadap sistem demokrasi dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, membutuhkan dukungan semua pihak untuk mengawal proses demokrasi agar dapat berjalan dan mempercepat pencapai tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Mengapa proses demokrasi tersebut perlu dikawal? Agar tidak terjadi stigma negatif terhadap demokrasi itu sendiri, sehingga berkembang anggapan bahwa demokrasi justru menjadikan rakyat sengsara, harga kebutuhan pokok masyarakat menjadi mahal, rakyat susah untuk mendapat penghidupan, kerusuhan terjadi dimanamana, dan peristiwaperistiwa yang mempengaruhi stabilitas nasional. Stigma ini tentu akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan sistem demokrasi yang dianggap sebagai pilihan terbaik bagi kemaslahatan masyarakat Indonesia. Hadirin yang saya hormati; Undang-Undang Dasar 1945 menjamin kemerdekaan setiap warga negara untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat sebagai bagian dari hak asasi manusia dan hak politik warga negara. Sebagai perwujudan dari hak politik tersebut, setiap warga negara yang telah memenuhi persyaratan diberikan kebebasan membentuk, memelihara dan mengembangkan hak-hak politiknya termasuk bergabung dalam organisasi sosial dan politik, sebagai pilar demokrasi. Melalui organisasi sosial dan politik,
52 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pemuda dapat mewujudkan haknya untuk menyatakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab. Implementasi peran politik pemuda-pemudi IPNU/IPPNU, misalnya dalam ajang Pemilu 2014. Sebagai agen perubahan, anggota IPNU/IPPNU harus dapat mengawal proses transisi demokrasi ke arah yang lebih substantif, yakni terlaksananya Pemilu secara free dan fair. Untuk mengawal proses tersebut, anggota IPNU/IPPNU dapat berkiprah baik sebagai penyelenggara, peserta ataupun pengawas proses penyelenggaraan Pemilu. IPNU/IPPNU harus dapat tampil sebagai agen penjaga moral dan etika politik dalam proses demokrasi. Artinya, Pemilu harus dapat berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku, sikap dan perilaku politik yang dijalankan harus menjunjung tinggi etika dan sopan santun politik sehingga tidak menerapkan praktik-praktik politik yang kotor, menghalalkan segala cara dan menggunakan cara-cara kekerasan atau premanisme politik. Yang lebih penting, anggota IPNU/IPPNU harus dapat tampil sebagai penjaga demokrasi, menghormati hak dan kewajiban orang lain, menghargai perbedaan pilihan dan tidak terjebak pada pragmatisme politik. Oleh karena itu, anggota IPNU/IPPNU hendaknya memiliki: 1. Komitmen yang kuat, berketeguhan hati dan konsisten memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita masyarakat, bangsa dan negara, tidak terjebak pada sikap yang ambigu. 2. Integritas, yakni menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku yang santun dalam berpolitik. 3. Kompetensi, yakni kemampuan atau kualitas sumber daya manusia, sebagai modal dasar yang harus dikembangkan secara terus menerus. Kemampuan untuk memahami orang lain, mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan, mencarikan solusi merupakan proses pembelajaran dan pendewasaan hendaknya terus dikembangkan. Ungkapan long life educations menjadi penting ditanamkan sebagai orientasi peningkatan kompetensi. Hadirin yang saya hormati; Perlu saya ingatkan, bahwa dalam tahun politik ini, tentu banyak potensi konflik akibat adanya perbedaan pendapat dan pilihan. Namun demikian, kita harus saling menghormati perbedaan itu secara arif dan bijaksana sebagai sebuah dinamika proses demokrasi agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, kepada anggota IPNU/IPPNU, saya minta turut menjaga kondusivitas Jawa Tengah, dan tetap menggunakan hak pilih panjenengan secara LUBER, yaitu: langsung, umum bebas dan rahasia.
53 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Mari, kita sukseskan Pemilu 2014 dengan tidak golput dan benarbenar cermat dalam memilih wakil-wakil yang duduk di DPR, DPD maupun Presiden. Dengan demikian nanti akan dapat dihasilkan pemimpin bangsa yang benar-benar mampu mengemban amanat rakyat. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. SELAMAT MELAKSANAKAN RAKERWIL. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
54 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI DEWAN PENGURUS DAERAH HIMPUNAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN (DPD HPK) TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA KABUPATEN/KOTA SE JAWA TENGAH BANDUNGAN, 8 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Keluarga Besar DPD Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Provinsi Jawa Tengah; Ketua DPD Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Peserta Rakor dan Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sore ini kita masih diberi nikmat kesehatan, sehingga dapat bersama-sama hadir menyertai Rapat Koordinasi Dewan Pengurus Daerah Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (DPD HPK) Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, yang mengangkat tema “Dengan Jiwa Budi Pekerti Luhur Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan untuk Mewujudkan Kemandirian”. Tema yang sangat bagus, untuk menumbuhkembangkan semangat persatuan dan kesatuan dilandasi kearifan lokal untuk mewujudkan kemandirian Jawa Tengah. Karena saya berobsesi bahwa Jawa Tengah ini harus mandiri atau berdaulat di bidang pangan dan energi. Oleh karena itu, Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan DPD HPK Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, hendaknya dijadikan sarana untuk rembugan, menyamakan persepsi dan menyatukan langkah dalam upaya mengembangkan organisasi dan memberikan kontribusi dalam pembangunan Jawa Tengah.
55 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Peserta Rakor yang berbahagia; Dewasa ini masalah budi pekerti sangat gencar dibicarakan, terutama budi pekerti di kalangan kaum muda dan anak-anak. Berbagai pihak menilai budi pekerti di kalangan kaum muda dan anak-anak sangat merosot. Oleh karena itu, ada yang menginginkan budi pekerti dipakai sebagai tolok ukur dalam keberhasilan pendidikan, dan turut diperhitungkan dalam penentuan kelulusan siswa di sekolah. Kata “budi pekerti” berasal dari dua kata dasar, yaitu kata “budi” dan kata “pekerti”. Kata “budi” antara lain berarti alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk. Sedangkan kata “pekerti” berarti perangai, tabiat, akhlak, watak, atau perbuatan. Jadi, “budi’ merupakan alat pengendali bagi manusia dalam bertingkah laku. Budi pekerti merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik manusia sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial, karena merupakan landasan moral bagi manusia dalam menapaki hidup. Budi yang luhur akan menuntun manusia pada pekerti yang luhur, sedangkan “budi” yang tercela akan menuntun pada pekerti yang tercela pula. Oleh karena itu, dalam kehidupan manusia, penanaman dan pewarisan nilainilai budi pekerti yang luhur mutlak diperlukan. Apabila orang sudah bisa menguasai dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, niscaya dia akan menjadi orang yang baik, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Orang yang baik pasti akan berusaha untuk melakukan perbuatan yang baik, dan menghindari perbuatan yang tidak baik. Jika semua orang yang menghuni alam semesta ini adalah orang baik, maka kehidupan di dunia ini akan menjadi tenang, tenteram, dan nyaman, tidak ada lagi tindak kejahatan yang merugikan orang lain maupun masyarakat. Oleh karena itu nilai-nilai tersebut harus ditanamkan pada anak-anak agar kelak setelah dewasa bisa menjadi manusia yang baik dan berguna bagi bangsa dan Negara. Hadirin yang berbahagia; Dalam pelaksanaan pembangunan Jawa Tengah 5 (lima) tahun ke depan, ada 2 (dua) PR yang harus mendapat perhatian kita bersama, yaitu pengangguran dan kemiskinan. Dapat saya sampaikan, bahwa sampai dengan bulan Februari 2013 jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah sebanyak 16,91 juta orang. Jumlah yang terserap bekerja sebanyak 15,97 juta orang atau 94,3% dan yang tidak terserap sebanyak 940 ribu orang (5,57%). Sedangkan angka kemiskinan di Jawa Tengah secara keseluruhan pada Triwulan III Tahun 2013 sebesar 14%. Karena itu, dalam memimpin dan membangun Jawa Tengah 5 (lima) tahun ke depan, saya bersama Pak Heru sepakat mengusung konsep Trisakti
56 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Bung Karno, yaitu membawa Jawa Tengah berdaulat dalam politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Berdaulat bidang politik; maka kita harus mampu menjalankan pemerintahan dan tugas-tugas kenegaraan dengan keberpihakan kepada rakyat. Musyawarah untuk mufakat menjadi nafas dalam demokrasi kita. Bukan voting karena hanya melahirkan politik transaksional dan cenderung mengesampingkan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sebagai problem kebangsaan kita harus diberantas dan diberikan efek jera bagi para pelakunya. Karena itu, Mboten Korupsi lan Mboten Ngapusi” menjadi semangat saya dalam memimpin Jawa Tengah. Berdikari di bidang ekonomi, harus diimplementasikan dengan pengembangan ekonomi yang pro rakyat, yaitu salah satunya dengan tidak mengimpor barang yang bisa diusahakan di dalam negeri. Karena itu menjadi tugas kita bersama untuk bagaimana mengupayakan produk-produk pangan dapat kita usahakan sendiri dan tidak lagi bergantung pada negara lain. Berkepribadian di bidang kebudayaan, kita harus melaksanakan pembangunan dengan bernafaskan kebudayaan dan kearifan lokal. Potensi dan seni budaya kita yang adiluhung harus bisa dijaga dan diuri-uri, bukan saja agar tetap lestari tetapi juga bisa menjadi filter terhadap budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter dan jatidiri bangsa. Inilah Tri sakti Bung Karno yang harus kita implementasikan dengan baik agar kita bisa menjadi bangsa yang berdaulat, lepas dari cengkeraman dan pengaruh negatif dari bangsa lain. Disinilah peran panjenengan sami selaku bagian dari elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan, sesuai bidang tugas masing-masing, salah satunya ikut menjaga kondusivitas wilayah dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kondisi ini sangat diperlukan agar proses pembangunan dapat berjalan lancar. Hadirin yang saya hormati; Perlu saya ingatkan, bahwa tahun ini kita akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2014-2019 dan Pemilihan Umum Anggota Legislatif, yang insya Allah akan digelar pada bulan April mendatang. Untuk itu, saya minta panjenengan sami berbondongbondong datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih panjenengan. Pilih calon Presiden/Caleg yang panjenengan anggap mampu memimpin bangsa ini. Ini perlu diperhatikan, karena kalau panjenegan sami salah memilih, maka selama 5 (lima) tahun ke depan kita akan merugi. Selain itu, bagaimanapun hasil Pemilu 2014 dan siapapun yang akan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden harus didukung.
57 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Yang perlu saya ingatkan, dalam tahun politik ini, tentu banyak potensi konflik akibat adanya perbedaan pendapat dan pilihan. Namun demikian, kita harus saling menghormati perbedaan itu secara arif dan bijaksana sebagai sebuah dinamika proses demokrasi agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan mengancam eksistensi NKRI. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Mari, bergandeng tangan dalam kemajemukan untuk mencapai kemandirian Jawa Tengah. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
58 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SOSIALISASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SE KARESIDENAN PEKALONGAN PEMALANG, 8 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Para Bupati se-Eks Karesidenan Pekalongan; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pembicara dan peserta sosialisasi; Hadirin yang berbahagia; Teriring syukur Alhamdulillah, pagi ini kita dapat bersama-sama bertatap muka dengan saudaraku semua untuk mengikuti “Sosialisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014”, untuk wilayah se-eks Karesidenan Pekalongan. Meskipun dalam suasana prihatin karena bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi, tetapi saya harapkan tidak mengurangi semangat kita semua untuk saling share informasi dan diskusi, utamanya dalam menyamakan persepsi tentang bantuan keuangan ini. Tentu semangatnya agar pada pelaksanaannya nanti bantuan keuangan ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan mampu memberi maslahat kehidupan bagi masyarakat Jawa Tengah. Jadi, saya minta betul kepada para penerima bantuan untuk dapat mengikuti sosialisasi ini dengan baik. Cermati dan pamahami dengan seksama apa yang disampaikan para pembicara, baik itu mulai penyusunan proposal, pelaksanaan kegiatan hingga laporan pertanggungjawabannya. Kalau panjenengan sami sudah paham, Insya Allah semuanya akan berjalan dengan mudah dan lancar, dengan hasil yang baik sesuai dengan harapan kita semua.
59 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Selain itu, dengan kegiatan sosialisasi ini maka juga menjadi semacam latihan bagi penjenengan sami menjelang akan dikucurkannya bantuan dari Pusat ke Pemerintah Desa pada tahun 2015 nanti yang jumlahnya lumayan besar. Berapa ? Rp 700 juta per desa dan dikirim langsung ke kas pemerintah desa. Jadi nanti seiring dengan tambahan anggaran akan diikuti pula tambahan kewenangan dan tugas berat Bapak-Ibu semua. Namun saya yakin, dengan kegiatan sosialisasi ini dan terus belajar dalam pengelolaan anggaran, maka bantuan dari pusat tersebut bukan menjadi problem serius. Buat saya satu hal penting yang harus selalu diperhatikan dalam pengelolaan anggaran adalah aspek transparansi, akuntabilitas, jujur, mboten korupsi mboten ngapusi. Itu yang mesti dipegang dan wajib dilakukan. Bapak – Ibu dan hadirin yang berbahagia; Hari ini panjenengan sami belajar mengelola dana bantuan dari Provinsi. Kemarin dan beberapa hari lalu, saudara-saudara kita dari seluruh desa di Karesidenan Semarang, Surakarta, Kedu dan Banyumas juga telah belajar hal yang sama. Insya Allah, lusa hari Selasa juga akan diselenggarakan di Karesidenan Pati. Saya berharap, di tengah musibah banjir yang terjadi di wilayah panjenengan sami, tidak menyurutkan semangat dan tekad Bapak-Ibu semua untuk tetap fokus pada kegiatan ini. Termasuk dalam menjalankan tugas pokok fungsi sehari hari dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Jadi, roda pemerintahan dari desa, Kecamatan hingga Kabupaten harus bisa berjalan dengan baik. Dalam hal pemberian bantuan kepada saudara kita yang tertimpa bencana, pastikan semuanya terdistribusi dengan baik. Begitu pula program-program pembangunan lainnya yang sudah disusun dan direncanakan hendaknya bisa segera dikerjakan. Dalam hal ini perlu saya tegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini juga menjadi bagian dari kerja pembangunan kita. Ini langkah awal kita, agar saudara-saudara semua semakin paham dalam mengelola anggaran bantuan keuangan untuk mendukung kemajuan pembangunan di desa, utamanya pada sektor pembangunan infrastruktur. Perlu saya sampaikan bahwa bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ke Pemerintah Desa, tahun 2014 telah dialokasikan anggaran sejumlah Rp 453,3 miliar, lebih tinggi dari anggaran tahun 2013 yang hanya Rp 72 miliar. Lebih dari 600% kenaikannya lho. Tidak main-main. Artinya, kami bertekad desa-desa di seluruh Jawa Tengah bisa lebih maju dan mandiri. Kalau desa itu maju, infrastrukturnya memadai maka ekonominya akan tumbuh. Nah kalau sudah demikian, banyak terbuka lapangan kerja. Pertaniannya maju, usaha ekonomi kerakyatan berkembang, jasa transportasi
60 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 juga tumbuh, dll. Ketika desa pada kondisi demikian, maka urbanisasi bisa ditekan. Anak-anak muda kita tidak perlu ke kota untuk mencari kerja. Cukup di desa sudah banyak tersedia kesempatan kerja. Dengan demikian masyarakat urban di Kota juga semakin berkurang dan beban permasalahan di Kota sedikit banyak bisa teratasi. Itu motivasi dan semangat kita memberikan bantuan keuangan ini. Tidak ada motivasi yang lain, apalagi ada unsur-unsur politis menjelang pemilu 2014 nanti. Jujur saya katakan tidak ada. Murni untuk rakyat desa Jawa Tengah. Ini duit rakyat yang harus kembali untuk rakyat. Memang bantuan keuangan ini terbilang kecil. Namun kalau kita pinter menggunakannya akan memberi manfaat besar. Sifatnya stimulan sehingga saya harapkan ada swadaya dan gotong royong dari masyarakat. Karena itu, kepada pemerintah desa saya harapkan untuk dapat mengelola anggaran bantuan ini dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semuanya harus tepat manfaat, tepat waktu dan tepat administrasi. Yang penting, kudu ati-ati, dan jangan dikorupsi. Ajak masyarakat untuk pinterpinter mengelola anggaran ini. Maka, rembugan antar pemerintah desa dan kelompok-kelompok masyarakat perlu terus dilakukan. Pertama lakukan identifikasi proyek infrastruktur apa yang paling penting dan sangat dibutuhkan masyarakat desa saat ini. “Kalau ada kantor desa rusak, apa bantuan ini bisa digunakan untuk memperbaikinya Pak Gub?” Itu pertanyaan yang terlontar oleh saudara kita dari Karesidenan Banyumas kemarin. Ya jangan dulu, karena fasilitas itu hanya dinikmati oleh perangkat desa saja. Cari lainnya, yang benarbenar memberi manfaat bagi masyarakat.. Selanjutnya, terkait dengan infrastruktur kita banyak yang rusak dan hancur karena banjir dan tanah longsor, yang jumlah kerugiannya mencapai triliunan rupiah, nanti kita mintakan dari APBN. Dan kalau nanti bantuan dari provinsi cair, sekitar bulan Maret – April, maka pelaksanaan kegiatan atas dana bantuan ini bisa segera dilakukan untuk mendukung perbaikan infrastruktur di desa yang rusak akibat banjir ini. Maka, sekali lagi saya berharap ikuti dengan baik kegiatan sosialisasi ini. Bila nanti masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Kepada pembicara hendaknya juga bisa menyampaikan materi dengan lugas. Jangan berbelit-belit, pilih diksi yang sederhana-sederhana saja sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan multi tafsir. Dengan demikian tujuan dari sosialisasi ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, dan pengelolaan bantuan bisa berjalan dengan baik serta mampu memberikan maslahat kehidupan bagi masyarakat desa. Khusus kepada saudaraku yang kemarin tertimpa musibah banjir, saya minta sabar dan tabah serta tetap semangat dalam berkarya. Tetap dan terus waspada karena musim penghujan ini masih akan berlanjut sampai dengan
61 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 bulan Maret 2014. Tingkatkan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meminimalisasi dampak bencana alam serta penanganannya. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
62 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENGAJIAN UMUM DAN APEL SATGAS MAJELIS TAFSIR AL QUR‟AN (MTA) DALAM RANGKA MENYUKSESKAN PEMILU 2014 SURAKARTA, 9 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati, Bapak Kapolri Jenderal Polisi Sutarman; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Pimpinan Majelis Tafsir Al Qur’an Pusat dan Kota Surakarta; Ketua MUI Pusat, Drs. KH. Amidhan selaku pembicara; Jamaah MTA dan Peserta Apel Satgas yang saya banggakan; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, kita masih diberi nikmat Iman dan nikmat sehat sehingga dapat bersama-sama hadir bersilaturahmi untuk mengikuti pengajian umum dan sekaligus apel satgas Majelis tafsir Al Qur’an (MTA) dalam rangka menyukseskan Pemilu 2014. 2 (dua) kegiatan dalam satu acara ini sangat baik. Selain memantapkan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah S.W.T, juga sekaligus memperkuat kebersamaan kita semua dalam menjaga iklim kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang kondusif di Jawa Tengah. Seperti yang ditunjukkan oleh rekan-rekan Satgas MTA, yang gagah berani dan penuh semangat, bertekad ikut mensukseskan pemilu 2014 nanti. Ini spirit kebangsaan yang luar biasa, di tengah kehidupan masyarakat kita yang semakin mengabaikan semangat kebersaman dan lebih mengedepankan ego sektoral. Karena itu, saya sampaikan “Terima Kasih“ atas inisiatif dan partisipasi keluarga besar MTA yang telah secara swadaya membentuk Satgas, yang memberi dayaguna positif bagi tercipta dan terpeliharanya keamanan dan
63 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 ketertiban dalam kehidupan masyarakat di Jawa Tengah, termasuk dalam menghadapi kegiatan pemilu tahun 2014 ini. Kesiapsiagaan seperti inilah yang mesti terus di-sounding-kan dan ditularkan kepada seluruh komponen masyarakat yang lain, sehingga tahapan-tahapan pelaksanaan pemilu nanti bisa dilalui dengan aman, lancar dan sukses. Ini perlu dipahami bersama, karena meskipun secara umum pada setiap kita menyelenggarakan pemilu, apakah itu pemilu legislatif, pemilihan presiden maupun pilkada, bisa berjalan dengan baik, tetapi potensi terjadinya konflik horizontal maupun vertikal selalu tetap masih ada. Seperti dalam pileg nanti dimana masyarakat harus memilih nama calon, bukan partai, dan dalam setiap dapil, sebuah partai politik pasti mengajukan lebih dari satu calon. Maka, potensi terjadinya sikut-sikutan dan saling memojokkan bukan hanya antar calon dari partai politik yang berbeda, tetapi kemungkinan juga sesama calon dari satu parpol. Buat saya ini sangat mengerikan, karena bisa berimbas dari para pengikut setianya di akar rumput. Apalagi, dimungkinkan juga muncul black campaign, semakin berpotensi memicu terjadinya pergesekan dan konflik. Itu kalau kita bicara pada kegiatan kampanye pra pemungutan suara. Belum lagi nanti pas pemungutan suara dan penghitungan suara hingga penetapan. Potensi-potensi terjadinya aksi-aksi anarkhis harus terus diwaspadai. Maka, tidak ada salahnya bila kewaspadaan terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk itu, sekali saya sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan dari kepolisian dan TNI yang telah membentuk satgas untuk menjaga kelancaran dan ketertiban pada setiap tahapan kegiatan pemilu, yang kemudian juga diback up oleh kekuatan-kekuatan lain dari komponen masyarakat, termasuk dari jamaah MTA. Saya harapkan nanti satgas MTA bisa ikut serta menjaga kemanan dan ketertiban pada saat ada kampanye, ketika pencoblosan dan penghitungan di TPS, serta penetapan hasil suara di KPU. Kalau semakin banyak unsur yang terlibat dalam pengamanan pemilu, Insya Allah potensi terjadinya konflik dapat dicegah. Harapannya tentu pemilu tahun 2014 ini dapat zero accident and conflict. Maka, pada kondisi demikian, kita menjadi optimis menatap ke depan, menghadapi perhelatan pemilu nanti. Bbaik sukses dalam penyelenggaraan yang aman dan lancar maupun sukses menghasilkan para wakil rakyat maupun Presiden dan Wakil Presiden kita untuk lima tahun mendatang yang benarbenar mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju, berdaulat, mandiri, bermartabat dan sejahtera. Budaya “yen ono rembug dirembug”, “gotong royong dan saling tolong menolong” dalam menyelesaikan setiap tantangan dan hambatan.
64 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selamat melaksanakan tugas. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
65 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI PERWAKILAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DENGAN JAJARAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH (FKPD) PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 10 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Ketua DPRD dan para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah; Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Tengah; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti Rapat Koordinasi Perwakilan Kementerian Keuangan dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Jawa Tengah. Kepada Perwakilan Kementerian Keuangan saya sampaikan “terima kasih“ atas inisiatifnya menyelenggarakan rakor ini, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja kita dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Jawa Tengah. Memang rakor dengan FKPD telah rutin kita laksanakan dan berjalan dengan baik. Telah banyak hal kita koordinasikan khususnya dalam hal membicarakan situasi kamtibmas dan politik di Jawa Tengah. Tetapi rakor ini menjadi gebrakan awal kita untuk juga membicarakan sektor lainnya, yaitu fiskal dan keuangan. Jadi, Rakor FKPD ini saya sebut Rakor FKPD plus. Selanjutnya berkaitan dengan koordinasi kita pagi ini, ada beberapa hal aktual yang perlu perhatian dan sinergitas penyikapan serta dukungan agar kinerja pembangunan kita bisa lebih optimal dan memberikan hasil nyata bagi
66 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya terkait dengan penerimaan pajak, akurasi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan pengelolaan anggaran oleh bendaharawan. Bapak-Ibu yang saya hormati; Sektor pajak adalah potensi terbesar dan menjadi andalan penyumbang pendapatan negara tertinggi. Sektor lain, seperti migas dan bahan tambang mineral semakin lama semakin menurun. Untuk itulah, perlu digali potensi pendapatan lain yang salah satunya dari pajak, baik itu pajak untuk pribadi, usaha maupun pajak daerah. Beberapa waktu lalu saya telah bertemu dengan Kepala Kanwil DJP Pajak Jateng II, berbicara tentang kepatuhan pajak, khususnya di kalangan pemerintah bisa semakin meningkat. OK, bersama-sama kita tingkatkan penerimaan pajak karena nantinya pajak akan dikembalikan lagi ke daerah melalui dana alokasi umum, dana bagi hasil, dana alokasi khusus, serta dana penyesuaian ke APBD. Tetapi saya berharap pendekatan “nguwongke” kepada wajib pajak harus terus dikedepankan, agar pajak tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan masyarakat. Dengan demikian, pendapatan dari sektor pajak bisa kita tingkatkan, dan tentu saja membawa implikasi positif bagi peningkatan dana bagi hasil untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan. Selanjutnya, terkait akurasi pengelolaan Barang Milik Negara, merupakan satu hal penting juga untuk menjadi perhatian kita semua. Harus jujur saya katakan, inventarisasi dan pengelolaan BMN masih belum bagus. Dari mulai perencanaan, pemanfaatan, penggunaan, sewa, pinjam pakai, peimdahtanganan, hibah, tukar menukar, penghapusan dll. Kadang kala rekanrekan kita masih kesulitan untuk menetapkan, misalnya mana barang yang harus tetap dipelihara dan dijaga, mana yang sudah harus dihapus, atau mana yang perlu pengadaan baru dan mana yang tidak perlu. Termasuk dalam mengoptimalkan penerimaaan bukan pajak atau pendapatan daerah dari kegiatan kerjasama pemanfaatan BMN ini, dll. Karena itu, penting untuk di up grade lagi kemampuan rekan-rekan kita yang mengurusi pengelolaan BMN ini. Mengapa ? Karena barang ini punya negara yang harus dikelola degan baik untuk mendukung tugas dan kerja penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Apa jadinya kalau pas kita melayani masyarakat, alat-alat yang kita punya rusak atau jadul, sehingga kesannya menjadi memperlambat pelayanan. Hal-hal seperti ini yang mesti diperhatikan dalam pengelolaan BMN. Atau masih banyak asset dan barang kita yang mangkrak, tidak terkelola dengan baik, maka sangat eman-eman karena ketika ini dioptimalkan pemanfaatannya akan memberikan pendapatan bagi modal pembangunan. Apalagi, aset termasuk salah satu poin yang menjadi penilaian audit laporan keuangan, untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
67 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Pemeriksa Keuangan. Saya kira dari Kementerian Keuangan ada Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) yang bisa membantu peningkatan kemampuan dalam melakukan akurasi pengelolaan BMN. Lalu berkaitan dengan pengelolaan anggaran oleh bendaharawan, juga menjadi isu krusial yang layak untuk kita diskusikan. Hal ini saya sampaikan, karena tugas bendaharawan sangat vital dan menentukan pengelolaan anggaran dan keuangan kita. Fungsi utama bendahara ini meliputi perencanaan kas yang baik, pencegahan terjadinya kebocoran dan penyimpangan, pencarian sumber pembiayaan yang paling murah dan menghindari adanya dana yang menganggur. Misalnya kalau mereka tidak bisa melakukan tugas dan kewajibannya dengan bagus, maka bisa jadi penyerapan anggaran tidak berjalan dengan baik, banyak SiLPA, banyak kegiatan pembangunan yang tidak terlaksana, dll. Atau bahkan bisa membuka peluang terjadinya penyimpangan dan korupsi. Termasuk dalam menghitung pajak atas setiap kegiatan yang dilakukan sebuah instansi. Hal ini saya sampaikan, karena masih ada pengelola keuangan yang belum menguasai cara penghitungan pajak dengan benar. Akibatnya ketika penerimaan pajak tidak optimal, maka dana yang masuk sebagai modal pembangunan dari sektor pajak pun juga tidak optimal pula. Demikian beberapa hal aktual terkait dengan sektor fiskal dan keuangan, juga kita respon dengan baik. Memang hal ini suatu yang sangat mikro dalam kerja pembangunan kita, tetapi sangat menentukan kebijakan yang sifatnya makro. Dari tugas-tugas mikro seperti inilah yang apabila tidak dibangun dengan baik, maka jelas akan akan menghancurkan kegiatan yang lebih besar. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, mari kita saling share informasi dan diskusi untuk mendukung terwujudnya kinerja pembangunan di institusi masing-masing. Monggo saya persilahkan dari para anggota FKPD Provinsi Jawa Tengah untuk bisa ngendika menyampaikan informasi tugas masing-masing sekaligus ikut urun rembug solusi langkah tindak yang tepat untuk bisa kita sinergikan, khususnya dalam 3 (hal) yang saya sampaikan diatas tadi. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
68 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN PELATIHAN PERDANA MASYARAKAT KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SEMARANG, 10 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Para Narasumber dan Peserta Pelatihan; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur
kita panjatkan
kehadirat
Tuhan
Yang
Maha Esa,
Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir di Aula Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, mengikuti Pembukaan Pelatihan Perdana Masyarakat dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. Kegiatan ini sangat positif, karena dengan adanya pelatihan ini akan menambah pengetahuan para peserta agar lebih profesional dalam mengelola usahanya, sehingga dapat lebih maju dan berkembang. Apalagi koperasi dan UMKM merupakan usaha kerakyatan yang sudah benar-benar teruji mampu bertahan hidup pada saat terjadi krisis ekonomi. Karena itu, kepada para peserta pelatihan, saya minta dapat mendayagunakan kesempatan ini semaksimal mungkin, sehingga setelah selesai mengikuti pelatihan ini mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk peningkatan kualitas dan manajemen usahanya. Hadirin yang saya hormati; Berbicara mengenai eksistensi UMKM, maka perhatian kita akan tercurah pada upaya peningkatan kapasitas kelembagaan, permodalan, pendampingan manajemen dan produksi, akses pasar, perluasan jejaring bisnis,
69 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 serta peningkatan kualitas hasil produksi UMKM. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan peran serta dukungan sektor koperasi dan perbankan yang memiliki potensi anggaran untuk mendorong kemajuan UMKM. Terlebih di era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Produk barang, jasa, maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan harga murah dari luar negeri dapat dengan leluasa masuk ke Indonesia. Itu semua merupakan tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu, ke depan UMKM kita harus mampu bersaing dari sisi kualitas produk dan keanekaragaman desain yang berbeda dari produk luar negeri, untuk disesuaikan selera pasar. Agar Koperasi dan UMKM dapat bersaing dengan pelaku-pelaku usaha lain, dan menjadi tangguh, perlu adanya Sumber Daya Manusia pengelola Koperasi dan UMKM yang memiliki kualitas serta kompeten di bidangnya. Karena itulah, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2014 ini melalui Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM melakukan pelatihan sebanyak 61 Angkatan bagi 1.525 orang, yang terdiri dari Pengurus/Pengelola Koperasi sebanyak 450 orang dan UMKM sebanyak 1.075 orang, dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3,2 milyar. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Koperasi dan UMKM di dalam mengelola dan mengembangkan usaha-usaha yang ada, serta menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru yang dapat memanfaatkan potensi Sumber Daya Lokal. Selain itu, melalui pelatihan ini juga diharapkan mampu merubah pola pikir dan perilaku usahanya, mampu beradaptasi dengan tuntutan kehidupan pasar bebas, memiliki komitmen tinggi untuk bisa menciptakan proses nilai tambah ekonomi melalui diversifikasi produk. Para Peserta Pelatihan dan hadirin yang saya hormati; Menurut Bank Dunia, suatu negara akan maju bila sekitar 8% penduduk negara tersebut menjadi enterpreneur untuk menggerakkan produksi dan perdagangan. Sedangkan di Indonesia, saat ini jumlah entrepreneur yang menggerakkan sektor produksi dan perdagangan masih di bawah 1%. Karena itu, tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru diharapkan akan dapat mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran dan menjadikan masyarakat sebagai subyek pembangunan, tidak hanya menjadi obyek. Maka pada kesempatan yang baik ini, guna meningkatkan produksi dan produktivitas usaha Koperasi dan UMKM di Jawa Tengah, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan peralatan yang diperuntukkan pada 16 Koperasi, 4 KUB di 10 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Saya minta kepada pengurus Koperasi dan KUB yang menerima bantuan dapat mendayagunakan bantuan tersebut bagi pengembangan usaha.
70 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Tersalurnya bantuan peralatan dalam rangka pengembangan usaha mikro dan kecil anggota Koperasi harus benar-benar dapat memenuhi dukungan kebutuhan peralatan yang diperlukan, sehingga peningkatan usaha benar-benar dapat terwujud. Selain itu, kepada masyarakat Koperasi dan UMKM yang sudah mengikuti pelatihan ini saya minta merubah pola pikir dan perilaku usahanya, mampu beradaptasi dengan tuntutan kehidupan pasar bebas, serta memiliki komitmen tinggi untuk bisa menciptakan produk baru yang memiliki nilai tambah ekonomi melalui diversifikasi produk Dengan spirit gotong royong, marilah kita lindungi keberadaan koperasi dan kita perkuat UMKM, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanirrohiim, Pelatihan Perdana Masyarakat dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi
71 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK TIM KOMISI II DPR RI DI PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 10 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Tim Komisi II DPR RI; Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi Jawa Tengah; Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir bersilaturahmi menerima
Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi II DPR RI di Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mengetahui persiapan dan kesiapan Provinsi Jawa Tengah terkait penyelenggaraan tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Untuk itu, kepada Tim Komisi II DPR RI saya sampaikan “Terima Kasih” telah memberikan kepercayaan kepada Jawa Tengah sebagai lokus kunjungan kerja, dan “Selamat Datang” di Provinsi Jawa Tengah yang kondusif, aman, tenteram, damai, serta penuh dengan potensi daerah yang melimpah. Mudah-mudahan kunjungan ini mampu memberikan gambaran tentang persiapan dan kesiapan Provinsi Jawa Tengah dalam penyelenggaraan Pileg 2014. Sebelum masuk ke substansi yang menjadi fokus kunjungan, terlebih dahulu saya sampaikan selayang pandang tentang Provinsi Jawa Tengah. Tim Komisi II DPR RI beserta rombongan yang saya hormati; Situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di Jawa Tengah hingga saat ini aman, nyaman, dan kondusif. Kondusivitas tersebut dapat tercipta dan terus
72 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 terjaga, karena semangat gotong-royong masyarakat semakin tumbuh; Tri Kerukunan Hidup Umat Beragama, yaitu rukun intern umat seagama, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah berjalan harmonis. Selain itu, juga adanya sinergitas komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi dan Muspida Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan; serta adanya kerjasama antara eksekutif, legislatif, yudikatif dengan seluruh stake holders, dunia usaha, dan semua elemen masyarakat bejalan selaras, serasi dan seimbang. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, mengedepankan kerja profesional, memberikan pelayanan prima, mboten korupsi lan mboten ngapusi. Maka Jawa Tengah saat ini dan ke depan menjadi wilayah potensial dan banyak diminati investor untuk menanamkan investasi dan mengembangkan usahanya di Jawa Tengah. Secara administratif Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, yang meliputi 573 kecamatan dan 7.809 desa dan 769 kelurahan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Tengah mencapai 32,38 juta jiwa, 65% tinggal di perdesaan. Problem utama dan yang menjadi prioritas utama pembangunan Jawa Tengah 5 tahun ke depan, adalah mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi, serta peningkatan pembangunan infrastruktur dan pendidikan. Maka, Visi yang ingin dicapai dalam pembangunan Jawa Tengah 20132018, adalah: “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari – mBoten Korupsi, mBoten Ngapusi”, dengan mengembangkan pendekatan budaya. Sejahtera merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, serta terciptanya hubungan antar masyarakat dan tersedianya sarana dan prasarana publik; Berdikari atau Mandiri dengan kerja keras, kreativitas, dan inovasi, menjadi tekad serta semangat untuk mencapai Jawa Tengah yang sejahtera. Stressingnya adalah pada daulat pangan dan daulat energi. Dengan daulat pangan dan daulat energi, maka Jawa Tengah ingin mandiri, tidak sekedar tahan pangan dan energi, tapi mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energinya sendiri, bahkan bisa membantu kebutuhan pangan dan energi Provinsi lain. Daulat dalam konsep wawasan nusantara, berarti bukan hanya tahan, tetapi harus berdikari. Kalau hanya bersifat “tahan” berarti masih mengandalkan supply dari luar daerah atau impor, tetapi berbicara daulat berarti harus bisa memenuhi segala sesuatunya dengan potensi sendiri dan tidak bergantung dari luar. Kalau sudah berdaulat, dan masyarakat sudah tercukupi kebutuhan hidupnya, maka dapat berjalan tegap dan lebih mantap untuk melangkah maju.
73 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang saya hormati; Terkait dengan fokus kunjungan, dapat saya sampaikan bahwa meskipun sampai dengan sekarang proses legitimasi politik terkait penyelenggaraan Pileg dan Pilpres masih dibahas di MK karena adanya judicial review terkait pelaksanaannya, tetapi tidak menyurutkan langkah Provinsi Jawa Tengah untuk bersiap diri. Dilaksanakan secara serentak maupun tidak, Pemilu tetap menjadi agenda Nasional yang harus disukseskan bersama. Sukses Pemilu 2014 bukan hanya dilihat dari sisi terpilihnya wakil rakyat, Presiden dan Wakil Presiden yang sesuai aspirasi masyarakat. Yang tidak kalah penting, adalah terlaksananya tahapan Pemilu mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga pasca Pemilu dengan tertib dan lancar. Sampai dengan saat ini tahapan demi tahapan telah dilalui, namun ada beberapa tahapan yang sangat krusial dan membutuhkan perhatian khusus, antara lain pada proses Penetapan Data Pemilih, Pengadaan Logistik Pemilu, Kampanye, Pemungutan Suara, Penghitungan Suara hingga penetapan hasil Pemilu nantinya. Pada Tahap Penetapan Daftar Pemilih, masih terjadi selisih paham, sehingga perlu dilakukan langkah verifikasi. Berdasarkan hasil Rekapitulasi Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 oleh KPU Provinsi Jawa Tengah, total DPT saat ini mencapai ±27.125.817 orang. Dari jumlah tersebut, masih terdapat pemilih yang bermasalah/ invalid, yaitu : Tanggal Lahir-Nihil sebanyak 142 pemilih; Status Kawin-Nihil sebanyak 8 pemilih; Alamat-Nihil sebanyak 339 pemilih; Dibawah Umur/Belum Kawin sebanyak 44 pemilih; NIK Invalid sebanyak 56.289 pemilih; NKK Invalid sebanyak 2.772.379 pemilih. Menyikapi masih banyaknya pemilih yang bermasalah tersebut, akan dilakukan penyandingan Data dari KPU Kabupaten/Kota dengan data base Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota untuk kemudian dilakukan penyesuaian, difasilitasi oleh KPU Provinsi Jateng dan dibantu oleh Disnakertransduk Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, jumlah pemilih di Jateng menurun 71.485 orang disebabkan adanya pemilih yang dicoret karena meninggal dunia, pindah status keanggotaannya menjadi TNI/POLRI, belum cukup umur dan data ganda. Karena itu, akan terus dilakukan perbaikan data oleh KPU Provinsi Jawa Tengah hingga H-3 Pemilu. Data pemilih ini menjadi landasan penting pelaksanaan Pemilu, sehingga validitas data menentukan tingkat validitas penghitungan suara nantinya, sehingga jangan sampai ada protes karena masyarakat merasa dihilangkan hak pilihnya, atau karena manipulasi suara. Oleh karena itu, saya minta kontrol dari KPU, Bawaslu dan partai politik untuk berembug saling klarifikasi hingga data menjadi fix.
74 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Pada Tahap Pengadaan Logistik Pemilu, peran Pemerintah Daerah sangat penting dalam hal penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa. Hal yang perlu diantisipasi antara lain: kejadian putus kontrak, terutama pengadaan surat suara. Selain itu, pengamanan sistem distribusi hingga proses produksi atau cetak surat juga diawasi dengan ketat. Pada Tahap Kampanye, jadwal kampanye dari 12 partai politik disusun secara teliti, sehingga tidak terjadi penumpukan massa dari partisipan partai politik yang berbeda di tempat yang sama. Ini dilakukan untuk meminimalisasi potensi saling bersenggolan dan bersinggungan antar pendukung partai. Aparat keamanan juga telah siap melokalisir dan menjaga tempat kampanye, agar tidak timbul kekacauan. Jumlah pengawas pemilu di Jawa Tengah sebanyak 25.070 personil, siap menghentikan ketika kampanye sudah menjurus pada pelanggaran. Hadirin yang saya hormati; Baru-baru ini saudara kita di sepanjang pantura mengalami musibah banjir, bahkan di sekitar Kebumen dilanda gempa bumi, yang membutuhkan kepedulian kita semua untuk membantu. Berkaitan dengan hal tersebut, saya telah menghimbau agar kepedulian dan keikhlasan berbagi ini tidak ditunggangi kepentingan kampanye politik, misalnya dengan menyertakan stiker gambar partai atau Caleg tertentu. Berlanjut pada Tahap Pemungutan Suara, dapat saya sampaikan bahwa jumlah TPS di Jawa Tengah sebanyak 77.693 TPS dan masing-masing dikawal 2 orang Linmas atau total sejumlah 155.386 orang. Petugas pengamanan pada TPS, terutama Linmas menjadi bagian inti dalam prosesi pemungutan, penghitungan hingga pengiriman kembali surat suara. Pada Tahap Penetapan Hasil Pemilu, baik itu menetapkan wakil rakyat di DPRD, DPR RI, DPD hingga nanti keputusan ambang batas pencapresan, hingga tahapan pasca Pilpres, pro dan kontra terhadap setiap keputusan penetapan pasti ada. Oleh karena itu, dipersilakan menyampaikan ketidaksamaan persepsi tersebut melalui mekanisme hukum yang berlaku. Hadirin yang saya hormati; Terkait dengan upaya pengamanan setiap tahapan Pemilu, pada tanggal 28 Januari 2014 telah dilakukan Rapat Pimpinan TNI/POLRI se Jawa Tengah dalam rangka Persiapan Pengamanan Pemilu 2014, yang melibatkan stakeholder terkait. Setiap tahap yang rawan dengan potensi konflik tinggi, baik itu nanti ada mobilisasi massa, demonstrasi, maupun sengketa penghitungan suara dan konflik kampanye, telah dilakukan langkahlangkah antisipasi agar tidak menjadi sumber kekacauan yang mengganggu kepentingan umum dan merusak kondusivitas daerah.
75 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Pada prinsipnya, masing-masing unsur telah siap menjalankan tugas sesuai kapasitas dan fungsi masing-masing, serta berkomitmen untuk menyukseskan Pemilu 2014, antara lain : 1. KPU bertanggungjawab penuh terhadap pendataan pemilih, pelaksanaan pemilu secara menyeluruh mulai dari kesiapan logistik, distribusi, hingga pemilihan, penghitungan dan penetapan. 2. Bawaslu menjadi tulang punggung access control masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan pemilu, termasuk kampanye, penggunaan atribut dan alat peraga kampanye, kepatuhan terhadap jadwal dan lokasi kampanye, termasuk adanya indikasi penyimpangan lain, serta mengawasi penerapan kode etik para penyelenggara Pemilu. 3. Jajaran Linmas, TNI dan POLRI bertanggungjawab penuh terhadap keamanan dan ketertiban wilayah. Linmas menjaga lingkungan dan stand by di TPS mulai dari malam sebelum pemilihan hingga penghitungan hasil suara dan pengiriman kembali. Sedangkan POLRI didukung TNI berpatroli dan menjaga keamanan di seluruh tahapan Pemilu. 4. Pemda siap mendukung terlaksananya Pemilu dengan mengupayakan pelaporan dan monitoring terpadu. Desk Pemilu di setiap Kabupaten/Kota aktif berkoordinasi dengan Desk Pemilu Provinsi. Demikian yang dapat saya sampaikan terkait persiapan dan kesiapan Provinsi Jawa Tengah dalam penyelenggaraan tahapan Pemilu 2014 . Selanjutnya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teknis dapat dikomunikasikan dengan stakeholder terkait. Sekian dan terima kasih. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu `alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
76 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
PENDAPAT GUBERNUR JAWA TENGAH ATAS PENYAMPAIAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH ATAS USUL PRAKARSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG RETRIBUSI DAERAH SEMARANG, 11 PEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Ketua dan para Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah; Seluruh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah; Rekan-rekan Jajaran Eksekutif; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Rapat Paripurna lanjutan untuk memberikan Tanggapan terhadap Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah atas usul Prakarsa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Retribusi Daerah, yang telah disampaikan pada Rapat Paripurna Dewan pada tanggal 10 Pebruari 2014 kemarin. Pada kesempatan ini, kami sampaikan teri-ma kasih kepada Dewan yang terhormat khususnya Komisi C, atas usul prakarsanya untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah dimaksud sebagai pelaksanaan salah satu fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk mewujudkan dalam membentuk Peraturan Daerah bersama Gubernur.
77 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Anggota Dewan dan hadirin yang kami hormati, Terhadap penyampaikan Rancangan Peraturan Daerah atas usul Prakarsa Dewan yang terhormat, pada prinsipnya saya mengapresiasi dan mendukung Rancangan Peraturan Daerah dimaksud, karena Rancangan Peraturan Daerah tersebut sudah masuk dalam Program Legislasi Daerah (PROLEGDA) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, yang merupakan instrumen perencanaan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah agar terencana, terpadu dan sistematis. Selanjutnya dapat saya berikan tanggapan terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah sebagai berikut: Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membentuk Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang ditetapkan tanggal 20 Januari 2011 dan telah ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksana dengan menetapkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing, maka Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah perlu ditinjau kembali dengan menambah obyek retribusi daerah khususnya Retribusi Perizinan Tertentu mengenai retribusi perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA). Retribusi perpanjangan IMTA adalah pemberian perpanjangan IMTA kepada tenaga kerja asing yang telah memiliki IMTA dari Menteri yang bertanggungjawab bidang ketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk. Pemungutan retribusi perpanjangan IMTA dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk perpanjangan IMTA yang lokasi kerjanya lintas kabupaten/kota di Jawa Tengah. Pada tahun 2013 pendapatan dari retribusi perpanjangan IMTA belum dapat dipungut karena belum ada dasar hukum untuk melakukan pungutan, sehingga pemerintah provinsi Jawa Tengah kehilangan potensi pendapatan dari retribusi perpanjangan IMTA. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka saya sependapat dengan Anggota Dewan yang terhormat, untuk menyusun Raperda tentang Retribusi Daerah dengan mengubah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan menambah obyek baru yaitu perpanjangan IMTA sekaligus menambah dan/atau merubah obyek dan besaran retribusi yang sudah ada dalam Peraturan Daerah dimaksud.
78 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Anggota Dewan dan hadirin yang kami hormati; Demikian tanggapan atas usul prakarsa Dewan yang terhormat, dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Retribusi Daerah. Kemudian atas perhatian Dewan Yang Terhormat saya sampaikan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai usaha luhur kita untuk mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah; Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
79 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SOSIALISASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SE KARESIDENAN PATI PATI, 11 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Para Bupati seEks Karesidenan Pati; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pembicara dan peserta sosialisasi; Hadirin yang berbahagia; Teriring syukur Alhamdulillah, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti “Sosialisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014”, untuk wilayah se-eks Karesidenan Pati. Alhamdulillah, kegiatan serupa telah terlaksana di Karesidenan-karesidenan lain dengan baik dan lancar, yaitu diperolehnya pemahaman dan kesamaan persepsi tentang bantuan keuangan ini. Begitu pula di Karesidenan Pati ini, saya berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Bapak-Ibu semua bisa paham atas apa yang disampaikan para pembicara, sehingga pada pelaksanaannya nanti bantuan keuangan ini dapat berdayaguna positif bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Namun demikian, kegiatan ini juga sekaligus latihan bagi penjenengan sami menjelang akan dikucurkannya bantuan dari Pusat ke Pemerintah Desa
pada tahun 2015 nanti yang jumlahnya lumayan besar. Jadi, ketika bantuan dari pusat dikucurkan, maka panjenengan sami itu sudah siap, tidak gagap dan langsung klik untuk mengelolanya dengan baik.
80 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Satu hal yang perlu saya tekankan terkait dengan bantuan keuangan dari Pemprov Jateng ini adalah panjenengan sami dapat mencermati Peraturan Gubernur dan ketentuan yang mengatur bantuan desa ini dengan baik. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Semuanya sudah diatur, lengkap, tinggal dilaksanakan dengan baik. Apa yang dilarang ya jangan dilanggar agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Maka, kalau peruntukannya buat mbangun infrastruktur, ya harus untuk infrastruktur, jangan yang lain. Nanti bisa dibaca pada juklak dan juknisnya, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dalam menggunakan anggaran bantuan ini. Lalu tata kelola bantuan ini juga harus baik. Kejujuran, transparansi dan akuntabilitas harus dipegang teguh dan wajib dilakukan sehingga proyek yang dilakukan bisa selesai tepat pada waktunya, dan yang penting bangunannya bisa awet dan tahan lama karena tidak ada yang dikorupsi. Awas kalau main-main dengan bantuan ini. Bapak- Ibu dan hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ke Pemerintah Desa, tahun 2014 telah dialokasikan anggaran sejumlah Rp 453,3 miliar, lebih tinggi dari anggaran tahun 2013 yang hanya Rp 72 miliar. Lebih dari 600% kenaikannya lho. Tidak main-main. Artinya, kami bertekad desa-desa di seluruh Jawa Tengah bisa lebih maju dan mandiri. Kalau desa itu maju, infrastrukturnya memadai maka ekonominya akan tumbuh. Nah kalau sudah demikian, petani mau jual hasil panenya mudah. Warung juga bisa berkembang maju, anak-anak sekolah bisa mudah ke sekolah, orang yang sakit bisa gampang ke puskesmas dll. Maka, sekali lagi saya berharap ikuti dengan baik kegiatan sosialisasi ini. Di tengah musibah banjir yang terjadi hendaknya tidak menyurutkan semangat dan tekad Bapak-Ibu semua untuk tetap fokus pada kegiatan ini. Bila nanti masih belum jelas atau paham, tanyakan sampai semuanya menjadi jelas dan paham. Kepada pembicara hendaknya juga bisa menyampaikan materi dengan lugas. Jangan berbelit-belit, yang sederhana-sederhana saja sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan multi tafsir. Dengan demikian tujuan dari sosialisasi ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, dan pengelolaan bantuan bisa berjalan dengan baik serta mampu memberikan maslahat kehidupan bagi masyarakat desa. Khusus kepada saudaraku yang tertimpa musibah banjir, saya minta sabar dan tabah serta tetap semangat dalam berkarya. Tetap dan terus waspada karena musim penghujan ini masih akan berlanjut sampai dengan
81 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 bulan Maret 2014. Tingkatkan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meminimalisasi dampak bencana alam serta penanganannya. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
82 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA MAULID NABI MUHAMMAD S.A.W. DAN HAUL SYECH ABDUL QODIR AL JAILANI, SYECH ABIL HASAN ALI ASY SYADZILI, HABIB HASAN BIN TOHA BIN YAHYA SEMARANG, 11 FEBRUARI 2014 Assalamu „alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati Rekanrekan birokrasi Pemerintah Daerah; Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Gunungjati Ba’alawy Gunungpati Kota Semarang; Para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, pada kesempatan ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai kegiatan Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syech Abdul Qodir Al Jailani, Syech Abil Hasan Ali Asy Syadzili serta Habib Hasan Bin Toha Bin Yahya. Sholawat dan Salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya dari dunia sampai yaumil akhir nanti. Hadirin yang berbahagia; Kegiatan peringatan Maulid nabi Muhammad S.A.W. yang dirangkai dengan haul ini sarat makna. Bukan hanya sekedar menjadi kegiatan tradisi semata, namun lebih utama menjadi sarana untuk semakin mempertebal kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Perwujudannya, tentu saja bisa dengan banyak cara. Namun yang penting, adalah bagaimana kita semua mampu mengambil keteladanan dari setiap pikiran, ucapan dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang akhlakul karimah, untuk kemudian bisa diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu pula dalam memperingati Haul Syech Abdul Qodir Al Jailani, Syech Abil Hasan Ali Asy
83 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Syadzili dan Habib Hasan Bin Toha Bin Yahya, selain kita mendoakan beliau agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, juga kita diharapkan bisa mencontoh nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan oleh beliau untuk dijadikan inspirasi dan motivasi bagi kita dalam menjalani kehidupan. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kita semua untuk dapat meningkatkan kualias ibadah dan amaliah kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka, dalam hal ini kita harus semakin sregep menjalankan ibadah dalam hubungan kita dengan Allah SWT, serta sekaligus bisa mengembangkan amal perbuatan mulia yang mampu memberi kebaikan dalam hubungan antar manusia. Hal ini perlu saya sampaikan karena seiring globalisasi, telah memberikan cukup banyak dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Banyak orang yang mengedepankan sikap hidup individualistik, materialistik, anarkhis, dll. Begitu pula rasa peduli, empati dan mau berbagi dengan sesama sudah semakin tergerus dan terkikis habis. Padahal Islam mengajarkan prinsipprinsip kemanusiaan, kebersamaan, solidaritas sosial dan nilai-nilai kebaikan lainnya. Selain itu, Jawa Tengah itu juga punya karakter dan jatidiri luhur seperti guyub rukun, andhap ashor, gotong royong, saling menghargai dan membantu satu sama lain dan lain sebagainya. Itu semua seakan sudah sulit ditemukan dalam kehidupan masyarakat kita. Maka, di tengah masih banyaknya kaum miskin dan dhuafa di sekitar kita, serta adanya saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam, menjadi momentum peningkatan kepedulian dan solidaritas sosial. Umat Islam yang jumlahnya mayoritas bisa berkontribusi nyata dengan menggalang bantuan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Disinilah peran ulama, Kyai, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menumbuhkan kesetiakawanan sosial dalam diri masyarakat kita. Saya masih sangat yakin ketika ulama menyampaikan ajakannya, pasti akan diikuti dan dituruti oleh masyarakat. Maka, saya berharap ulama tidak pernah lelah mengajak umat menjadi pribadi yang toleran, peduli dan memiliki rasa solidaritas sosial tinggi. Tentu untuk menjadikan umat menjadi pribadi yang baik tidak hanya berupa ajakan lisan tetapi juga harus diberikan contoh dan keteladanan. Maka, ulama harus memberikan juga contoh lebih dulu. Saya yakin dengan ajakan dan contoh keteladanan ini, maka masyarakat akan menjadi pribadi yang lebih baik. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam hal menyikapi terjadinya banyak bencana banjir di wilayah Jawa Tengah dan Indonesia, saya mengajak kita semua untuk mau membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Bantuan apa saja, yang penting ada aksi nyata yang bisa kita lakukan untuk meringankan beban kesusahan dari saudara kita ini. Selain itu, juga kita doakan mereka agar dapat diberikan kekuatan lahir maupun batin, sehingga
84 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kedepan mereka dapat kembali menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik. Untuk itu, marilah melalui peringatan Maulid Nabi dan Haul Syech Abdul Qodir Al Jailani, Syech Abil Hasan Ali Asy Syadzili serta Habib Hasan Bin Toha Bin Yahya ini, kita jadikan momentum memperkuat kebersamaan dan kegotongroyongan dalam mendukung kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang ini. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu „alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
85 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA MUSYAWARAH WILAYAH I GABUNGAN TENAGA AHLI DAN TENAGA TERAMPIL KONSTRUKSI INDONESIA (DPW GATAKI) PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 12 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Rekan-rekan birokrasi; Dewan Pengurus Wilayah dan Keluarga Besar Gabungan Tenaga Ahli Dan Tenaga Terampil Konstruksi Indonesia (DPW GATAKI) Provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadhirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Musyawarah Wilayah I Gabungan Tenaga Ahli Dan Tenaga Terampil Konstruksi Indonesia (GATAKI) Provinsi Jawa Tengah. Forum seperti ini sangat diperlukan organisasi dalam rangka restruk-turisasi dan upaya meningkatkan komunikasi antar anggota, sekaligus sarana evaluasi kinerja yang telah berjalan selama ini. Saya berharap, Musda ini dapat menghasilkan ide gagasan dan kebijakan organisasi yang bisa mendorong kinerja dan partisipasi organisasi dalam pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan fisik dan infrastruktur. Hadirin yang saya hormati; Keberhasilan pembangunan itu bergantung dari orang-orang yang mengerjakan, kualitas bangunan tergantung dari material dan tenaga terampil serta tenaga ahli yang berada di belakangnya. SDM inilah kunci keberhasilan suatu proses, oleh sebab itu, ketrampilan dan kompetensi harus senantiasa ditingkatkan, seiring dengan perkembangan teknologi dunia konstruksi. Apalagi dalam pembangunan yang dilaksanakan melalui tender pengadaan barang dan jasa pemerintah, selalu mensyaratkan adanya tenaga ahli dan tenaga terampil bersertifikat. Ini dimaksudkan agar setiap proses
86 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pembangunan selalu diawasi dan dikerjakan oleh orang-orang yang tepat dan profesional di bidang konstruksi. Dalam era kompetisi seperti ini, maka setiap perusahaan konstruksi harus berlomba untuk meningkatkan kapabilitas SDM nya, sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun global. Untuk itu, saya berharap pelatihan dan pengembangan profesi bagi tenaga ahli dan tenaga terampil konstruksi terus diupgrade kurikulumnya dan diselenggarakan secara bertahap. Adanya sertifikasi keahlian dan keterampilan harus benar-benar menyiratkan kemampuan dan kapabilitas SDM. Jangan sampai bisa dibeli dan diterbitkan tanpa dasar. Bahkan saya tegaskan agar sertifikat keahlian dan keterampilan ini jangan dipinjampakaikan kepada pihak lain dengan maksud untuk memenuhi persyaratan lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah. DPW GATAKI harus aktif melaksanakan pengendalian dan pengawasan profesi tenaga ahli dan tenaga terampil konstruksi ini. Tugas utamanya adalah memajukan profesionalisme anggota dan ajang peningkatan ilmu pengetahuan antar anggota, namun demikian pesan-pesan etika dan moralitas dalam bisnis serta hukum saya minta juga diperhatikan. Maka dari itulah, pengurus yang dilantik pada kesempatan ini juga harus open minded untuk meneruskan semangat dan perjuangan organisasi membawa kemajuan bidang konstruksi di Jawa Tengah. Semangat pembangunan seperti ini saya tekankan, sebab ada dua hal penting yang perlu diperhatikan pada tahun 2014 ini. Yang pertama adalah terkait kondisi Jawa Tengah yang saat ini sedang terkena bencana. Kerusakan jalan nasional di Jawa Tengah akibat hujan, longsor, dan banjir di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah sepanjang 166,90 km dan yang rusak di wilayah Pantai Selatan sepanjang 94 km. Sedangkan jalan provinsi dari panjang 2.565,621 km, yang mengalami kerusakan 475,56 km (18,54%), berada di Wilayah Semarang, Pati, Purwodadi, Surakarta, Magelang, Wonosobo, Cilacap, Tegal dan Pekalongan. Ini masih ditambah adanya kerusakan jalan kabupaten/kota dan bangunan rumah, tempat ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Belajar dari kondisi seperti ini, maka saya minta para kontraktor berkontribusi dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di Jawa Tengah nantinya. Pembangunan tetap harus memperhatikan kondisi lingkungan, tata letak dan konsep tata ruang yang baik. Kalau membangun mall atau gedung dan rumah, juga harus memperhatikan drainase dan garis sempadan, jangan sampai jalan masuknya menutup selokan dan mengganggu jalan umum, serta menyalahi bestek. Lahan resapan atau kawasan hutan lindung dan lahan pertanian lestari saya minta tidak dialihfungsikan. Bahkan saya berpesan kepada kontraktor real estate agar bisa membangun rumah susun, flat atau
87 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kondominium untuk menyediakan permukiman bagi masyarakat. Sebab, saat ini lahan semakin terbatas, dan kebutuhan perumahan terus meningkat. Hal yang kedua, pada tahun 2014 ini, fokus Pembangunan Jawa Tengah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam rangka wiwitan membangun Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari.
“Orang yang naik bus dan terlelap tidur akan terbangun kalau sudah sampai di Jawa Tengah karena merasa glodag-glodag“. Sindiran inilah yang menantang kita untuk “cancut taliwondo” menyelesaikan problem infrastruktur jalan dan jembatan di Jawa Tengah. Pembangunan jalan tidak hanya terkait dengan kenyamanan dalam berkendaraan, melainkan juga sebagai penopang penting dalam menggerakkan roda pembangunan ekonomi. Lebih jauh secara psikologis jika jalan-jalan di Jawa Tengah mulus membuat hati rakyat menjadi lebih tenteram. Dan saya ingatkan bahwa pembangunan jalan dan jembatan juga harus memperhatikan ketinggian dan drainase di sekitarnya, jangan sampai jalannya lancar tetapi banjirnya pindah ke kampungkampung. Tugas kontraktor juga mempelajari perencanaan pembangunan yang baik. Ini semua tergantung dari tenaga pelaksana konstruksi yang mengerjakannya. Hal-hal seperti inilah yang menuntut peran serta tenaga konstruksi di Jawa Tengah. Untuk itu, GATAKI harus bisa mendorong kemampuan dan profesionalisme anggotanya yang didukung dengan sertifikat keahlian dan ketrampilan konstruksi, sehingga memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi, sehingga akan diperoleh hasil pekerjaan yang berkualitas dan manfaat yang optimal. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
88 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI PEMBINA TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (TP. PKK) TAHUN 2014 SEMARANG, 13 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang saya hormati Rekan-Rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembina Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Yang saya cintai lahir batin, Hj. Atikoh Ganjar Pranowo; Para Wakil Ketua dan Anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah; Hadirin dan masyarakat Jawa Tengah yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir di Aula Lantai I Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermasdes) Provinsi Jawa Tengah, menyertai “Rapat Koordinasi Pembina Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014”. Kalau bicara soal program PKK, saya senantiasa mendukung dan ora eman kalau kita bisa membantu. Mengapa saya katakan demikian ? Karena program PKK itu menyentuh kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia. Contoh, Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) di lingkup keluarga untuk pemeliharaan kolam dan menanam warung hidup seperti terong, kacang panjang, seledri, loncang, kucai, selada, sawi, bahkan empon-empon sebagai bumbu masak sekaligus Tanaman Obat Keluarga (TOGA), sangat membantu kebutuhan pangan dan kesehatan keluarga. Setidaknya bisa membantu mencukupi sebagian kebutuhan pangan dan kesehatan keluarga, tinggal ditambah pendukungnya saja, misalnya gula, bumbu masak, minyak dll. Kalau
89 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dihitunghitung bisa ngirit. Lumayan kan ? Apalagi kalau menerapkan sistem vertikultur seperti yang saya lakukan di Puri Gedeh itu, awake dewe ora kudu nyirami saben dina karena pada medianya sudah disiapkan cadangan air supaya tetap basah. Nah, program-program seperti itu sangat sederhana, mudah dilakukan oleh siapa saja dan harus digalakkan. Dan yang paling penting juga bisa mendayagunakan ulang (reuse) dan recycle barang-barang yang sudah tidak terpakai, missalnya: botol-botol air mineral, pralon, dll. Supaya apa ? Ya supaya PKK ini benar-benar bisa nyengkuyung terwujudnya kedaulatan pangan dan kelestarian lingkungan di Jawa Tengah. Akan lebih baik lagi, kalau kegiatan PKK juga diarahkan mewujudkan Jawa Tengah berdaulat energi. Di beberapa daerah sudah ada yang mengelola kotoran hewan, menjadi biogas. Gas yang dihasilkan bisa digunakan untuk memasak dan penerangan. Jadi pas sebagian masyarakat merasa repot pada saat kelangkaan gas, masyarakat kita yang punya biogas tenang-tenang saja. Jadi saya minta Rapat Koordinasi ini benar-benar dioptimalkan untuk mengakomodir, saling menginformasikan dan membahas program kegiatan. Yang penting, dalam menyusun perencanaan program/kegiatan, tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah dan Rencana Kerja yang ada di SKPD masing-masing, disesuaikan tugas dan fungsi PKK dengan 10 Program Pokok PKK, sehingga saling sinergis dan menghasilkan rumusan program kerja aplikatif dan bermanfaat untuk kita semua. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan PKK senantiasa mampu mendukung visi pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, yaitu: “Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, Mboten Korupsi-Mboten Ngapusi”. Hadirin yang berbahagia; Pada kesempatan ini perlu saya sampaikan, bahwa pembangunan Jawa Tengah ada 11 program unggulan yang diantaranya dapat disinergikan untuk mendukung pencapaian tujuan Gerakan PKK, antara lain : 1. Pendidikan Politik Masyarakat, dengan upaya melibatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan melalui forum rembugan. 2. Mewujudkan Desa Mandiri, dengan mengembangkan potensi kawasan perdesaan sesuai kearifan lokal, modal usaha rakyat untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Kartu Petani dan Kartu Nelayan, peningkatan produksi yang berpihak kepada masyarakat miskin, memantapkan kebersamaan dan kegotongroyongan. 3. Rakyat sehat dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi seluruh bagi seluruh masyarakat. 4. Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak, dengan penerapan perencanaan pembangunan responsif gender dan anak,
90 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
5.
serta kegiatan yang bermanfaat untuk kita semua, khususnya masyarakat Jawa Tengah. Pembangunan Lingkungan Jawa Tengah Ijo Royo-Royo, dengan meningkatkan program penghijauan di lahan kritis; konservasi lingkungan dan penghijauan, meminimalisir bencana alam; mengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH); menerapkan konsep ramah lingkungan; konservasi pesisir dan laut; menegak regulasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota, penegakan hukum yang setegas-tegasnya bagi yang melanggar alih fungsi lahan dan mengembangkan manajeman penanggulangan bencana.
Penerapan kegiatan PKK tentu saja sesuai program pada Kelompok Kerja (Pokja), seperti Pendidikan Politik dan Keadilan Gender masuk Pokja I, Desa Mandiri masuk Pokja II dan III, Rakyat Sehat masuk Pokja dan Jawa Tengah ijo royo-royo masuk Pokja IV. Nggih mboten ? Ya ora ketang sithik aku yo ngerti PKK kok. Dalam hal ini perlu saya sampaikan, bahwa Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran untuk bantuan pembangunan infrastruktur di desa. Sifatnya stimulant. Untuk kategori desa miskin tinggi memperoleh Rp. 100 juta, miskin sedang Rp. 60 juta dan miskin ringan Rp. 40 juga. Jadi saya berharap PKK bisa berperan aktif mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur ini agar berjalan dengan baik dan lancar. Lewat apa ? Misalnya dengan membantu konsumsi bagi masyarakat yang mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur tersebut Selain itu, mengingat tahun 2015 adalah tahun pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs), maka kepada SKPD dan Gerakan PKK saya minta memasukkan pula kegiatan yang mendukung pencapaian program tersebut. Terkait kegiatannya, silahkan disesuaikan. Bapak dan Ibu yang saya hormati; Itu saja yang saya sampaikan pada kesempatan. Mari kita bersamasama memajukan Jawa Tengah. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu`alaikum Wr.Wb GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
91 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DUTA BESAR DENMARK DALAM RANGKA PENANDATANGANAN MoU
ENVIRONMENT SUPPORT PROGRAME PHASE 3 (ESP3). SEMARANG, 13 FEBRUARI 2014
Asalamu ‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang Mulia Mr. Martin Bille Hermann, Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia beserta rombongan; Yang saya hormati, Para Asisten Sekda Provinsi Jawa Tengah; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Rektor Universitas Diponegoro Semarang; Pimpinan Organisasi Sosial Kemasyarakatan; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita masih diberi nikmat kesehatan, sehingga dapat bersama-sama hadir menerima Kunjungan Kerja Duta Besar Denmark dalam rangka Penandatanganan Mou Environment Support Programe Phase 3
(ESP3).
Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada Yang Mulia Mr. Martin Bille Hermann, Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia beserta rombongan, dan “Terima Kasih” atas dipilihnya Provinsi Jawa Tengah sebagai provinsi percontohan Program Dukungan Lingkungan Tahap 3 Environment Support Programe Phase 3 (ESP3), dan hari ini ditindaklanjuti dengan Penandatanganan Kesepakatan Bersama.
92 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang saya hormati; Pada kesempatan ini, kami sampaikan bahwa Jawa Tengah telah mempunyai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan untuk mewujudkan Visi: ”Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari”. Pelaksanaan ESP3 Tahun 2013-2017 di Provinsi Jawa Tengah sejalan dengan perwujudan Misi ke 7 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 yaitu “Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan”, dimana misi ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang mendukung pertumbuhan dan kelancaran perekonomian dengan tetap memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta antisipasi bencana yang mengancam keberadaan sumber daya potensial dan strategis. Hadirin yang saya hormati; Penandatanganan Kesepakatan Bersama ini sangat penting sebagai payung hukum pelaksanaan kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kerajaan Denmark, dalam upaya meningkatkan pengelolaan lingkungan di Indonesia, untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan melalui pengelolaan lingkungan yang lebih baik, serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Apalagi, saat ini kita dihadapkan pada perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan temperatur, kenaikan air laut, banjir dan berbagai dampak terkait perubahan iklim lainnya. Perubahan iklim tersebut terjadi antara lain karena adanya efek Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan oleh berbagai sektor antara lain: Transportasi, Pembuangan Sampah, Penggunaan Pupuk Kimia, Pembuangan Limbah Industri dan sebagainya. Sedangkan keberadaan hutan yang dapat menyerap efek GRK semakin berkurang karena penebangan liar maupun kejadian kebakaran hutan. Hal tersebut menjadi tantangan global bagi kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan politik di abad ini. Kalau dibiarkan, dalam jangka panjang, GRK akan mengakibatkan berbagai bencana bagi umat manusia, yang tentunya membutuhkan energi lebih besar untuk mengatasinya. Oleh karena itu, menjadi tugas bagi ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian dan inovasi-inovasi dalam upaya mencegah atau mengurangi timbulnya GRK. Selain itu, para decision maker juga harus membuat regulasi yang pro environment sehingga dapat meminimalisasi efek GRK. Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan sumberdaya sendiri dan hingga 41% dengan kerjasama internasional.
93 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Sebagai tindaklanjut komitmen tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Rencana Aksi Daerah Penurunan emisi GRK dan diharapkan pada tahun 2020 mampu menurunkan emisi GRK hingga 11,96%. Hadirin yang berbahagia; Untuk mencapai target nasional penurunan emisi GRK sebesar 26% dan Adaptasi Perubahan Iklim, dibutuhkan dukungan semua pihak, termasuk dunia internasional. Dalam hal ini, Pemerintah Kerajaan Denmark dengan dukungan Pemerintah Pusat dan pemangku kepentingan terkait, telah membuka diri untuk bekerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah untuk merealisasikan target nasional tersebut melalui ESP3. Dengan kerjasama ESP3 ini, akan dilakukan peningkatan dampak implementasi kebijakan dan manajemen lingkungan, khususnya di bidang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, juga memberikan dukungan untuk implementasi efisiensi energi, konservasi energi dan kebijakan energi terbarukan. Untuk itu, kepada seluruh pihak terkait, utamanya pelaksana program ESP3, saya minta rintisan proyek percontohan terpilih (fast track), yaitu: Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida di Karimunjawa; Audit Energi di PT. APAC INTI di Kabupaten Semarang; Pengelolaan Sampah TPA Degayu di Kota Pekalongan; Manajemen Pengolahan Limbah Pati Onggok di Kabupaten Klaten; dan Manajemen Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kota Magelang, hendaknya digarap semaksimal mungkin agar hasilnya optimal. Kalau ini berhasil, Insya Allah terjadinya perubahan iklim tidak akan mengganggu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekaligus dapat berkontribusi pada perbaikan iklim global. Selain itu, melalui implementasi efisiensi energi, konservasi energi dan kebijakan energi terbarukan, diharapkan Provinsi Jawa Tengah dapat berdaulat energi, sehingga tidak tergantung kepada daerah atau negara lain. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga kesepakatan kerjasama ini membawa maslahat bagi kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
94 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SEMINAR INTERNASIONAL DENGAN TEMA: “PELUANG DAN TANTANGAN HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DENGAN TIMOR LESTE” SEMARANG, 14 FEBRUARI 2014 Assalamu ‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Rektor dan Civitas Akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Salatiga; Keluarga Besar Ikatan Alumni Universitas Kristen Satya Wacana (IKASATYA); Para Pembicara dan Peserta Seminar; Hadirin yang berbahagia, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita masih dikaruniai nikmat kesehatan, kekuatan, dan kesempatan sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti Seminar Internasional dengan tema: “Peluang dan Tantangan Hubungan Bilateral Indonesia dengan Timor Leste”, yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Kristen Satya Wacana (PP IKASATYA). Atas nama Pemerintah Daerah saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah kepada para peserta yang berasal dari luar Provinsi Jawa Tengah, disertai harapan Saudara merasa nyaman selama berada di Kota Salatiga, serta pada waktu-waktu senggang berkenan mengunjungi objek-objek wisata yang ada di Kota salatiga dan sekitarnya. Saya juga menyampaikan “apresiasi” kepada penyelenggara, karena pada kesempatan ini juga akan dilakukan Soft Launching Rumah Noto, yaitu aset cagar budaya yang dapat didayagunakanuntuk kegiatan-kegiatan yang ber-
95 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 manfaat bagi kemajuan UKSW, serta Pelantikan Pengurus Pusat IKASATYA Periode 2013-2018 ini. Karena itu, saya sampaikan “SELAMAT dan SELAMAT BERTUGAS” kepada pengurus yang baru saja dilantik. Laksanakan amanat ini dengan penuh tanggungjawab melalui program kerja yang aplikatif dan langsung menyentuh ke masyarakat. Hadirin yang saya hormati; Berbicara tentang hubungan bilateral, sudah selayaknya dua Negara yang berdampingan menjalin kerjasama yang baik. Begitu pula yang terjadi antara Indonesia dengan Timor Leste. Selama ini, telah terjalin hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dengan Timor Leste, antara lain di bidang ekonomi, pendidikan, budaya, kesehatan dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi dan perdagangan, Indonesia menjadi eksportir terdepan untuk Timor Leste, bahkan sebagian besar kebutuhan pokok Timor Leste diimpor dari Indonesia. Di bidang pendidikan, pemerintah Indonesia tengah memproses pemberian kemudahan izin bagi pelajar Timor Leste yang ingin bersekolah di Indonesia dan visa kunjungan untuk warga Timor Leste. Di bidang kebudayaan, telah didirikan Pusat Kebudayaan Indonesia (PBI) di Dilli. Di PBI diselenggarakan pelatihan Bahasa Indonesia, komputer dan perpustakaan. Ruang lingkup kerjasama di bidang kesehatan, meliputi : pelayanan kesehatan rumah sakit meliputi sistem rujukan dan sister hospital; bidang farmasi dan alat kesehatan; serta pengembangan sumber daya manusia melalui Diklat di bidang penyakit menular dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, kesehatan ibu dan anak, maupun penelitian dan pengembangan kesehatan. Kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan, sedang dijajagi kemungkinan kerjasama melalui latihan dan pendidikan militer. Selain bidangbidang tersebut, tentunya masih banyak potensi Indonesia maupun Jawa Tengah yang layak untuk dikerjasamakan. Hadirin yang saya hormati; Dalam tataran Provinsi Jawa Tengah, banyak negara yang telah menjalin kerjasama kemitraan investasi dan perdagangan dengan Jawa Tengah, antara lain pada produk garmen, handycraft, maupun kerajinan kayu dan hortikultura baik yang berupa sayuran maupun buah-buahan. Di wilayah Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, terdapat perusahaan besar garmen berkapasitas ekpor, yaitu PT SRITEX yang sudah berpengalaman memproduksi seragam militer untuk memenuhi permintaan dari Amerika Serikat dan negaranegara Eropa. Selain itu, masih banyak potensi Jawa Tengah seperti batik, mebel, maupun produk pertanian dan perikanan yang layak untuk dipasarkan.
96 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Oleh karena itu, saya berharap Seminar ini didayagunakan seoptimal mungkin untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan peluang dan potensi pasar di Timor Leste, antara lain tentang komoditas yang dibutuhkan, standar kualitas, kompetitor, dan sebagainya. Saya juga berharap, Pemerintah Timor Leste lebih membuka diri bagi masuknya produk Indonesia maupun Jawa Tengah ke Timor Leste, dengan memberi berbagai kemudahan dan fasilitasi kepada para eksportir Indonesia, sehingga ke depan kita dapat merealisasikan lebih banyak lagi kerjasama yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan Timor Leste. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu `alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
97 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM MAR‟AH SHOLEHAH JAWA TENGAH SEMARANG, 14 FEBRUARI 2014 Bismillahirohmaanirrokhiim Assalamu `alaikum Wr.Wb. Yang saya hormati, rekan-rekan birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Yang saya cintai Hj. Siti Atikoh; Ketua beserta anggota Majelis Taklim Mar’ah Sholehah Jawa Tengah; Wa bil khusus Al Mukarom Dr. KH Arja Irfani, M.Ag selaku pembicara; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah atas ridho dan karuniaNya, kita masih diberikan nikmat sehat dan nikmat iman, sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Mar’ah Sholehah Jawa Tengah yang mengangkat tema: “Bersyukur dalam nikmat, dan bersabar dalam menerima musibah”. Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “matur nuwun” atas penyelenggaran pengajian yang rutin dilakukan ini, dan kebetulan saat ini kami yang ngunduh. Mudah-mudahan kegiatan pengajian ini tetap eksis dan berkembang sabagai sarana Ibu-ibu semua untuk mempererat silaturahmi, belajar agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari pada ngrumpi yang tidak ada manfaatnya, kan lebih bagus mengaji, bisa nambah paseduluran lan ngangsu kawruh tentang agama sebagai bekal kita menjalani hidup dan kehidupan. Apalagi temanya sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berkembang, sehingga dapat diambil hikmahnya, untuk kemudian bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tema pengajian saat ini, sangat tepat dan dapat menjadi peringatan bagi kita semua agar tidak lalai untuk bersyukur pada saat memperoleh nikmat dan tetap bersabar pada saat menerima musibah.
98 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Ketika kita bisa mensyukuri apa yang diterima, maka kehidupan kita menjadi tenang, ora kemrungsung dan malah akan ditambah nikmatnya oleh Allah SWT. Namun kalau kita kufur nikmat, ya azab yang didapat, sebagaimana dalam QS. Ibrahim 14:7 “La In Syakartum La Aziidannakum Wa Lain Kafartum Inna 'Adzaabi La Syadiid”, yang artinya sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sungguh adzabKu sangat pedih. Mekaten nggih pak Kyai. Menawi klentu nyuwun dikoreksi. Karena itu, sebagai seorang istri, panjenengan sami hendaknya bisa menerima berapapun uang yang diberikan oleh suami. Istri harus memahami apa profesi suami dan berapa penghasilan yang didapat untuk kemudian bisa dicakke untuk kebutuhan rumah tangga. Janganlah banyak menuntut yang neko-neko sementara penghasilan suami hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rutin rumah tangga. Ketika seorang istri maunya hanya menuntut lebih pada sang suami, dan suaminya nggak kuat iman, lalu menghalalkan segala cara guna memperoleh penghasilan besar melalui korupsi. Akibatnya bukan hanya akan menghancurkan keluarganya sendiri, tetapi lebih luas dari itu akan menyengsarakan rakyat dan menghancurkan negara dan bangsa. Termasuk dalam menerima musibah. Pada saat suami atau anaknya pas lagi sakit misalnya, ya harus menerima dengan lapang dada, sabar, tabah dan selalu tawakal. Jadikan setiap musibah menjadi bagian ujian dari Allah SWT. Yakinlah bahwa ketika kita bisa melewati ujian dengan sabar, Insya Allah kita akan mendapat banyak kebaikan setelahnya. Jadi, ketika seorang istri itu pandai mensyukuri nikmat yang diterimanya, serta kuat ketika medapat musibah dalam kehidupan rumah tangganya, itu baru namanya istri yang sholehah, perempuan yang hebat. Karena itu, saya berharap Majelis Ta’lim Mar’ah Solechah Jawa Tengah bisa terus konsisten menyelenggarakan berbagai kegiatan pembinaan keagamaan. Bukan sekedar untuk kumpul-kumpul saja tetapi hendaknya dapat benar-benar mampu membentuk karakter serta pribadi perempuan muslim yang kuat, disiplin, jujur, taat pada suami serta sanggup mendidik putra-putrinya menjadi generasi yang solehsolehah. Dengan perempuan yang kuat dan hebat seperti inilah, negara kita akan menjadi kuat pula. Sebaliknya kalau kaum perempuannya lemah, tidak pandai bersyukur, tidak bisa memberikan pendidikan terbaik kepada putra-putrinya, hanya sibuk dengan karier dan melupakan urusan rumah tangga maka hancur negara kita. Bukan saya tidak setuju perempuan meniti jenjang karier. Saya termasuk orang yang mendorong istri untuk berkarier, tetapi hendaknya tidak melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga, atau sebagai pilar rumah tangga. Maka walau bekerja di luar rumah tetap jalankan peran dan fungsi sebagai istri dan ibu bagi putra putri. Peran sebagai ibu bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan budi pekerti. Pendidikan ini sangat
99 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 penting karena dari keluargalah awal pembentukan karakter dan jatidiri anak-anak kita. Jangan di masa bodhokke sama pembantu saja, tetapi ayah atau ibu harus meluangkan waktu untuk mengetahui perkembangan fisik dan psikis anak setiap harinya, termasuk mendidik dan memberikan teladan tentang budi pekerti dan akhlak. Jadi, perempuan sebagai istri dan ibu memiliki peran emosional dalam keluarga yakni pemberi cinta, kedamaian, kelembutan dan kasih sayang. Peran ini besar pengaruhnya bagi terciptanya suasana keharmonisan dalam keluarga. Karena itu, pada kesempatan yang amat mulia ini, monggo sareng-sareng kita kuatkan karakter dan bangun akhlak serta kepribadian diri kita masing-masing untuk membangun sebuah keluarga yang kuat demi terwujudnya Indonesia hebat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
100 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA GRAND OPENING RUMAH SAKIT MATA SOLO SOLO, 15 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat Siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Walikota beserta unsur Muspida Kota Solo; Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Solo; Direktur beserta seluruh Keluarga Besar Rumah Sakit Mata Solo; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Grand Opening Rumah Sakit Mata Solo. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat” dan “Apresiasi” kepada keluarga besar Rumah Sakit Mata Solo atas dedikasi dan loyalitasnya di bidang kemanusiaan dan kesehatan masyarakat, dengan membangun Rumah Sakit Khusus Mata di wilayah Kota Surakarta. Inilah wujud dukungan pihak swasta dalam mendukung program pembangunan Jawa Tengah untuk mewujudkan Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari. Hadirin yang saya hormati; Di era globalisasi saat ini, selain persaingan semakin ketat, kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik di luar negeri semakin mudah. Hal ini tentu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita. Tantangan, berarti kita harus siap memperbaiki profesionalisme sumber daya manusia, kualitas pelayanan serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Peluang, berarti ada kesempatan bagi kita untuk mengembangkan diri sejajar
101 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dengan kualitas layanan dan profesionalisme yang diberikan Rumah Sakit di luar negeri. Mengapa saya katakan demikian? Karena saat ini banyak kita lihat fenomena masyarakat memilih berobat ke luar negeri dengan alasan lebih canggih, lebih nyaman dan lebih profesional. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan perlu mendapat penanganan tersendiri. Kita harus mampu meyakinkan masyarakat, bahwa pelayanan kesehatan di dalam negeri juga tidak kalah dengan di luar negeri. Kita memiliki banyak tenaga ahli kesehatan yang profesional, sarana prasarana medis yang canggih serta Rumah Sakit yang bagus dan representatif. Namun demikian, potensi tersebut belum didayagunakan secara optimal, sehingga yang dihadapi adalah pelayanan yang tidak optimal. Untuk merubah fenomena ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi memerlukan kerjasama yang sinergis antara pemerintah, swasta, para profesional serta masyarakat selaku pengguna jasa. Karena itu, dibangunnya RS Mata di Kota Solo ini perlu mendapat apresiasi dan perlu didukung oleh semua pihak, agar Jawa Tengah mampu mewujudkan salah satu dari 11 program pembangunan Jawa Tengah tahun 2013-2018, yaitu “Rakyat Sehat”. Apalagi dalam hal kesehatan mata, saat ini WHO memperkirakan terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, dimana sepertiganya berada di Asia Tenggara. Diperkirakan 12 orang buta tiap menit di dunia, dan 4 orang diantaranya berasal dari Asia Tenggara, sedangkan di Indonesia diperkirakan setiap menit ada 1 orang menjadi buta. Perlu saya sampaikan, bahwa sebagian besar orang buta (tunanetra) di Indonesia berada di daerah miskin dengan kondisi sosial ekonomi lemah. Dibandingkan dengan angka kebutaan negara-negara di regional Asia Tenggara, angka kebutaan di Indonesia adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 1%/tahun. Insiden katarak 0,1% atau 210.000 orang/tahun, sedangkan yang dioperasi baru ± 80 ribu orang per tahun. Karena itu, Rumah Sakit Mata Solo saya minta dapat bersama-sama memperhatikan permasalahan kesehatan secara umum, sampai pada akar permasalahan yang terkait dengan kesehatan, terutama pada pencapaian target MDGs tahun 2015. Apalagi rumah sakit selain mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hadirin yang berbahagia; Program penanggulangan kebutaan katarak paripurna dimulai sejak tahun 1987 baik melalui rumah sakit maupun Balai Kesehatan Mata Ma-
102 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 syarakat (BKMM). Namun demikian, hasil survei tahun 1993-1996 menunjukkan bahwa angka kebutaan meningkat dari 1,2% pada tahun 1982 menjadi 1,5% pada kurun waktu tahun 1993-1996. Padahal 90% kebutaan dapat ditanggulangi, baik dengan cara dicegah ataupun diobati. Disamping masalah kebutaan, gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi dengan prevalensi sebesar 22,1% juga menjadi masalah serius. Sementara 10% dari 66 juta anak usia sekolah (5-19 tahun) menderita kelainan refraksi. Sampai saat ini angka pemakaian kacamata koreksi masih rendah yaitu 12,5% dari prevalensi. Apabila keadaan ini tidak ditangani secara sungguhsungguh, akan terus berdampak negatif pada perkembangan kecerdasan anak dan proses pembelajaran yang selanjutnya juga mempengaruhi mutu, kreativitas dan produktivitas angka kerja (15-55 tahun), yang diperkirakan berjumlah 24,02 juta orang (BPS Jateng, Agustus 2013). Tentu saja hal ini dapat mengganggu laju pembangunan ekonomi nasional yang kini dititikberatkan pada pengembangan dan penguatan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mengentaskan golongan ekonomi lemah dari kemiskinan. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, sekali saya sampaikan ”apresiasi” kepada keluarga besar RS. Mata Solo disertai harapan mudah-mudahan ke depan Rumah Sakit Mata ini mampu memberikan pelayanan yang bermutu serta profesional, sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Apalagi, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, rumah sakit dituntut untuk terus menerus meningkatkan dan mengembangkan kapasitasnya agar bisa memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat. Rumah Sakit diharapkan tidak hanya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mampu, tetapi juga harus melayani pasien tidak mampu/miskin sebagaimana diamanahkan dalam Undang-undang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit harus mempunyai fungsi sosial. RS Khusus Mata Solo diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah terkait dengan pelayanan maskin, dan bersedia menjadi Pelaksana Pelayanan Kesehatan atau sebagai mitra Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), mengingat mulai 1 Januari 2014 merupakan implementasi Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Satu hal yang tidak kalah pentingnya, adalah bahwa semua fasilitas pelayanan kesehatan termasuk dalam hal ini Rumah Sakit tidak terlepas dari aspek perizinan; baik perizinan bangunan, perizinan lokasi, perizinan tenaga kesehatan, perizinan pengolahan limbah padat dan cair, perizinan alat kesehatan, maupun perizinan sarana pelayanan kesehatannya itu sendiri. Selain itu, rumah sakit juga wajib mempersiapkan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu cara untuk menjaga mutu pelayanan adalah dengan akreditasi rumah sakit, dimana Rumah sakit mulai 1 Januari 2012 harus
103 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mempersiapkan diri dengan standar akreditasi model baru yang mengacu pada instrumen Joint Commission International (JCI). Dengan adanya dinamika regulasi perumahsakitan, mau tidak mau pihak penyelenggara RS harus mempelajari secara seksama aturanaturan dan ketentuan yang berkaitan dengan rumah sakit termasuk sanksi hukum yang akan dihadapi. RS harus memenuhi fasilitas, sarana prasarana, SDM, dan persyaratan lainnya yang secara keseluruhan akan mendukung terlaksananya Patient Safety. Maka, pelayanan kesehatan harus sesuai standar mutu dan dapat dipertanggungjawabkan, karena mutu pelayanan kesehatan merupakan persyaratan bagi rumah sakit untuk mencapai kinerja secara optimal. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, Rumah Sakit Mata Solo, secara resmi saya nyatakan dimulai operasionalnya. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
104 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SELAMATAN DUSUN DAN PERESMIAN STADION WONOSARI DUSUN WONOKASIHAN, DESA SOJOKERTO KECAMATAN LEKSONO, KABUPATEN WONOSOBO WONOSOBO, 25 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semuanya dan saya sampaikan Selamat Malam. Yth. Ykh.
Ketua DPRD, Bupati beserta Unsur Muspida Kabupaten Wonosobo; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Ki Dalang Seno Nugroho beserta para pengrawit; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Alhamdulillah malam ini kita masih diberikan kesehatan, sehingga dapat bersama-sama hadir menyertai “Selamatan Dusun dan Peresmian Stadion Wonosari, Dusun Wonokasihan, Desa Sojokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo”, yang dilanjutkan Pergelaran Wayang semalam suntuk oleh Ki Dalang Seno Nugroho dari Bantul Yogyakarta, dengan lakon “Abimanyu Mbangun Kesatrian Tanjung Anom”. Kepada masyarakat Dusun Wonokasihan, saya ucapkan “Selamat” atas terselesaikannya perbaikan lapangan sepakbola dengan stimulan melalui APBD Kabupaten. Tentu panjenengan semua rena ing penggalih, karena sekarang ini telah memiliki lapangan yang bagus, yang tidak ngisin-isini. Nah, selain rasa senang, hal ini juga mengandung konsekuensi untuk ngopeni lan nduweni rasa handarbeni. Supaya apa ? Ya supaya lapangan sepak bola yang telah dibantu dengan anggaran pemerintah tersebut tidak seumur jagung, tetapi benar-benar awet karena pemeliharaan yang kontinyu dan berkesinambungan. Apalagi dana
105 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 yang dipergunakan adalah APBD yang berasal dari rakyat, termasuk panjenengan semua. Tentunya sangat eman kalau penggunaannya hanya sesaat saja. Untuk itu, program yang paling penting dilakukan adalah mengatur tugas dan tanggung jawab terkait perawatan. Kalau terawat bisa digunakan untuk waktu yang lama, sehingga generasi muda kita bisa menggunakannya untuk berlatih sepak bola. Dengan demikian Dusun Wonokasihan ini bisa menghasilkan bibit-bibit muda persepakbolaan, seperti Timnas PSSI U 19. Saya yakin, dengan lapangan yang baik, bakat-bakat berkualitas anakanak muda kita, serta didukung pola-pola pelatihan yang teratur, maka tidaklah sulit bagi kita untuk membentuk sebuah tim kesebelasan yang hebat. Insya Allah mampu membawa nama harum hingga di kancah Nasional, bahkan Internasional. Maka, saya menunggu anak-anak muda Desa Sojokerto menjadi yang mengisi nama-nama pada Lina Up Timnas Indonesia di masa depan. Kemudian terkait pergelaran wayang kulit ini, marilah bersama-sama kita nikmati, sekaligus kita pahami makna dan filosofinya yang antara lain menceritakan putra Arjuna, si Abimanyu dalam membangun kesatrian Tanjung Anom. Tentu saja penuh suka duka dan tantangan yang harus dihadapi, serta dijadikan peluang untuk berbenah diri mencapai prestasi. Saya minta, kegiatan ini juga dijadikan sarana meningkatkan kecintaan masyarakat akan seni budaya Jawa Tengah yang adiluhung, disertai pengembangannya. Dengan demikian berbagai seni budaya tradisional yang ada termasuk wayang kulit tidak pernah lekang dimakan jaman, maupun punah dari bumi Jawa Tengah. Melainkan lebih ngrembaka karena rasa cinta para generasi muda terhadap kesenian tersebut. Itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, sumangga sesarengan mirsani ringgit wacucal kanthi paripurna. Sekian dan terima kasih atas kebersamaannya. Wassalamu `alaikum Wr.Wb.
WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, M.SI
106 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERESMIAN OPERASI KERETA API KALIJAGA RELASI SOLO-SEMARANG SURAKARTA, 15 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Bupati/Walikota se Eks Karesidenan Surakarta Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Eks Karesidenan Surakarta; Kepala PT KAI (Persero) Daops IV dan VI; Masyarakat Kota Surakarta dan hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Peresmian Operasi Kereta Api Kalijaga Relasi Solo-Semarang. Sebenarnya relasi Solo-Semarang ini bukan hal baru, karena pada tahun 2002 pernah dioperasikan kereta Pandanwangi, namun sudah dikandangkan sejak September 2011. Dengan beroperasinya Kereta Api Kalijaga yang waktu tempuhnya 2 jam 33 menit dengan tarif Rp. 15-25 ribu, masyarakat yang kerjanya nglaju Solo-Semarang menggunakan angkutan umum, mempunyai alternatif lain selain bus. Selain itu, Kereta Api Kalijaga ini diharapkan dapat menjadi penghubung Kota Solo dan Semarang, sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian, pendidikan, budaya dan destinasi wisata. Selain itu, besok Senin, 17 Februari 2014 segera menyusul dioperasikannya Kereta Api Kamandaka yang melayani lintas Semarang -Tegal Purwokerto (PP).
107 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang saya hormati; Kereta api merupakan moda transportasi yang menjadi pilihan masyarakat karena kenyamanan dan kecepatannya sampai di tujuan, dibandingkan kendaraan darat lainnya. Selan itu, keunggulan angkutan massal berbasis perkeretaapian antara lain : Kapasitas angkut besar; Biaya operasional rendah; Keteraturan jadwal; Hemat bahan bakar dan ramah lingkungan; Tingginya peluang bisnis turunan (diversified business); dan Berkembangnya pemanfaatan teknologi terbarukan. Pelayanan moda transportasi kereta api di Provinsi Jawa Tengah masih relatif terbatas dan terkonsentrasi pada bagian Utara dan Selatan yang memiliki aksesibilitas cukup tinggi. Bahkan, terdapat beberapa lintas yang belum ada pelayanan kereta api di wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang mengubungkan bagian Utara dan Selatan Jawa Tengah, seperti SemarangPurwokerto. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengembangkan Jaringan Layanan Kereta Api Regional, yaitu : KA Wonosobo -Purwokerto; KA Semarang-Brebes; KA Semarang- Magelang; KA Semarang-Rembang; KA Kroya - Tegal; KA Kutoarjo-Purwokerto; KA Kutoarjo -Solo; KA Semarang-Solo; KA Semarang -Purwodadi-Blora; KA Solo - Cepu. Harapan saya, nantinya terdapat Lintas Utama (Main Route) jaringan rel di Jawa Tengah, berupa Double Track di lintas pantura, tengah dan lintas Selatan Jawa Tengah; ada Lintas Cabang (Feeder Route) jaringan rel, yang menghubungkan antara Lintas Utama dengan bangkitan-bangkitan perjalanan dan sumber komoditi; aksesibilitas intermoda KA ke node-node transportasi utama seperti pelabuhan dan bandara internasional meningkat; keselamatan dan keamanan terjamin; serta aktifnya relrel yang tidak berfungsi sehingga dapat menghubungkan semua Kabupaten/Kota regional Jawa Tengah; Saya harap upaya ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Yang tidak kalah penting, setelah semua upaya yang dilakukan kelar, harus dijaga kualitas layanannya, kebersihan kenyamanan dan keamanannya. Hal ini saya sampaikan, karena kebiasaan masyarakat kita itu sregepe yen isih anyar. Ning nek uwis yo podo aras-arasen untuk merawat. Saya memimpikan, suatu saat kondisi perkeretaapian di Jawa Tengah ini bisa seperti Jepang atau China yang super cepat, canggih, serta menjanjikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Dengan demikian, kereta api akan menjadi moda transportasi paling top yang merebut hati para konsumen di Jawa Tengah. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang membahagiakan ini.
108 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrahmaannirrohiim”, Kereta Api Kalijaga Relasi Solo-Semarang, dengan ini saya resmikan pengoperasiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
109 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, KHATAMAN AL QUR‟AN BILGHOIB/BINNADHOR DAN KHAUL ALMAGHFURLAH KH. TURMUDZI TASLIM, AH. SEMARANG, 15 FEBRUARI 2014 Assalamu „alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati, Walikota Semarang; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Qur’an Semarang; Wabil khusus KH. Ahmad Asnawi dan Al Habib Umar Muthohar, SH selaku pembicara; Hadirin dan Anak-anakku, para santriwan-santriwati yang saya banggakan; Puji syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah malam ini kita masih diberikan nikmat Iman dan nikmat sehat, sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Khataman Al Qur’an Bilghoib/Binnadhor dan Khaul Almaghfurlah KH. Turmudzi Taslim, AH. Kepada keluarga besar Pondok Pesantren Raudhatul Qur’an Semarang, saya sampaikan ”Matur Nuwun”, yang secara rutin setiap tahun menyelenggarakan kegiatan ini. Selain menjadi wahana untuk mendorong rasa cinta umat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, juga sekaligus untuk mendoakan Almaghfurlah KH. Turmudzi Taslim AH, agar senantiasa mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Segala kekhilafan beliau mendapat ampunan dan amal perbuatannya mendapat pahala setimpal. Namun yang tidak kalah penting juga menjadi upaya meneladani Nabi Muhammad SAW dengan aksi dan kegiatan nyata seperti yang kita saksikan tadi dengan dilaksanakannya khataman Al Qur’an dan khitanan massal.
110 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hal ini semakin menegaskan bahwa saudaraku semua sebagai umat Islam berusaha untuk mengikuti setiap tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW dengan baik dan benar. Dengan tekun belajar dan membaca Al Qur’an maka akan menjadikan anak-anak kita, Insya Allah akan menjadi generasi sholeh dan sholehah. Begitu pula dengan khitanan massal maka menjadikan anak-anak kita sehat jasmani dan rohani. Karena itu, sekali lagi saya merasa sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas penyelenggaran kegiatan ini. Saya berharap tetap dijaga dan diuri-uri, agar keimanan dan ketaqwaan kita semakin mantap, kebersamaan kita semakiin kuat, dan sikap serta perilaku kita semakin baik dan terarah sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Maka yang perlu kita perhatikan, selain kita terus belajar akan isi Al Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW, maka kita juga harus bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting saya sampaikan karena sikap hidup masyarakat kita saat ini sudah semakin jauh dari tuntunan nilai-nilai Al Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Konflik yang mengatasnamakan agama, tindakan anarkhis untuk memaksakan kehendak dan keinginan, serta semakin rapuhnya kebersamaan, dan solidaritas sosial di masyarakat menjadi contoh sikap hidup masyarakat yang sudah jauh dari tuntunan Al Qur’an dan Hadist. Disinilah saya berharap peran para Kyai, alim ulama dan tokoh masyarakat hendaknya bukan sekedar sebagai jujugan dan rujukan dalam ilmu dan masalah keagamaan saja, namun juga mampu mengarahkan sikap dan perilaku masyarakat yang lebih baik, lebih santun dan bermartabat, dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Jangan pernah lelah ngandani lan ngajak umat untuk fastabikhul khoirot/ berlomba-lomba dalam kebaikan. Namun demikian contoh dan keteladanan dari para ulama itu yang utama. Termasuk juga keteladanan dari para pemimpin, mulai dari Lurah atau kepala Desa, Camat, Bupati-Walikota, Gubernur, Menteri hingga Presiden. Saya yakin ketika nilai-nilai kebaikan ini disampaikan dan diteladankan oleh para alim ulama dan umaro, Insya Allah dengan kesadaran sendiri dan tanpa perlu dipaksa, masyarakat akan dapat mengikuti dengan mengembangkan sikap dan perilaku positif. Dengan demikian kerukunan hidup antar umat beragama bisa semakin kuat, kesadaran berdemokrasi juga semakin baik, termasuk kepedulian dan empati kepada sesama juga semakin kokoh. Inilah yang harus kita wujudkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar kehidupan kita bisa berjalan dengan baik, aman, tenteram dan damai. Berkaitan dengan pengembangan sikap peduli dan solidaritas sosial, maka saya mengajak seluruh umat Islam dan masyarakat Jawa Tengah untuk
111 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mengulurkan bantuan bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam banjir, tanah longsor dll. Bantuan apapun, yang penting ada spirit solidaritas sosial yang terus kita kembangkan sehingga Islam benarbenar menjadi rahmat bagi semesta alam. Kemudian terkait dengan kegiatan pemilu tahun 2014 yaitu pemilu legislatif dan pemilihan Presiden, saya berharap agar kita semua bisa berpartisipasi. Jangan golput dan gunakan hak pilih panjenengan sami dengan sebaik-baiknya. Memilihlah dengan cerdas, yaitu memilih orang-orang yang track record-nya bagus, jujur dan amanah. Yang penting juga, saya minta tetap pelihara suasana kondusif selama penyelenggaraan pemilu tahun 2014 ini, agar pemilu ini bisa berjalan sukses, baik sukses penyelenggaraan maupun sukses menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang egaliter dan mampu memperjuangkan kemajuan pembangunan bangsa dan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
112 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW JAM‟IYYAH MAULID SIMTHUDDUROR SEMARANG SEMARANG, 15 FEBRUARI 2014 Assalamu „alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati Walikota Semarang; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya dan Al Habib Umar Al Muthahar selaku pembicara; Para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat; Hadirin dan Jam‟iyyah Maulid Simthudduror yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Jam’iyyah Maulid Simthudduror Ngaliyan Kota Semarang. Sholawat serta Salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut beliau yang senantiasa kita nantikan syafaatnya dari dunia hingga yaumil akhir. Hadirin yang berbahagia; Setiap kita Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selain kita memperingati kelahiran beliau, yang lebih mendasar adalah merupakan upaya untuk membangun kesadaran kolektif dan mendorong kita bisa membentuk pribadi yang berakhlakul karimah serta memiliki kualitas keimanan yang lebih baik, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah contoh pribadi yang memiliki akhlak mulia. Bahkan jauh sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah terkenal atas sifat kejujurannya, sehingga mendapat julukan Al Amin. Sejak kecil memiliki etos kerja yang tinggi, dan juga memiliki jiwa kepemimpinan yang demokratis, arif dan bijaksana, sehingga berhasil membangun tatanan masyarakat yang beradab, yaitu tatanan
113 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 yang menebarkan perdamaian, keadilan, toleransi dan persamaan sehingga Islam benar-benar menjadi rahmat bagi semesta alam. Keteladanan beliau inilah yang tentu saja masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan kita saat ini. Mengapa ? Pertama, karena beliau berhasil memimpin sebuah bangsa yang majemuk, dengan mengayomi semua kelompok masyarakat, membangun toleransi serta menjaga kerukunan umat. Kemajemukan tersebut tentu tidak jauh berbeda dengan kondisi bangsa kita, yang masyarakatnya berbedabeda suku, agama, ras dan golongan. Bedanya, saat ini bangsa kita menghadapi ancaman konflik dan tindak-tindak anarkhis, yang sumbernya dari masalah sepele hingga yang mengatasnamakan agama. Kedua, beliau selalu jujur dalam ucapan, sikap dan tindakan. Tidak ada yang dibicarakan kecuali kalimat-kalimat kejujuran, meski pada saat bercengkerama dengan para sahabatnya sekalipun. Dan pada kehidupan kita saat ini, kejujuran menjadi sesuatu yang sulit lagi ditemukan. Menghalalkan segala cara senantiasa digunakan untuk meraih apa yang diinginkan. Korupsi hampir terjadi di semua lini kehidupan yang menyengsarakan masyarakat dan menghambat pembangunan bangsa. Karena itu, pada kesempatan ini saya berharap kita semua dapat mencontoh apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Bagaimana kita bisa saling menghargai, tolong menolong, guyub rukun dan gotong royong, karena itu juga menjadi karakter dan jatidiri Jawa Tengah yang harus diuriuri agar tetap lestari. Tunjukkan bahwa sebagai mayoritas, umat islam mampu mengayomi umat agama lain. Sebarkan perdamaian dan sikap saling menghargai antar sesama. Kembangkan kebersamaan dan kerukunan hidup anta umat beragama. Termasuk bagaimana kita mengembangkan rembugan dalam mengatasi permasalahan. Dengan demikian kemajemukan kita bukan menjadi sumber perpecahan dan pertengkaran tetapi justru menjadi kekuatan hebat bagi kemajuan pembangunan bangsa. Selain itu, kejujuran juga perlu terus dikem-bangkan. Siapapun kita, apapun profesi kita kejujuran menjadi sangat penting untuk terus dijaga. Apalagi kita yang saat ini mendapat amanat rakyat untuk menjadi pemimpin, maka jujur itu yang utama agar kerja pembangunan kita bisa berhasil memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Begitu pula kepedulian dan solidaritas sosial harus terus dikembangkan di tengah-tengah masih banyak kaum dhuafa di sekitar kita, serta banyaknya terjadi bencana di berbagai wilayah. Maka, berkaitan dengan musibah bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, saya mengajak kita semua untuk lebih peduli dan mau berbagi dengan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Mari kita berikan bantuan kepada saudara-sauadara kita ini. Tidak lupa kita doakan mereka agar tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini serta diberikan kekuatan lahir batin, sehingga ke
114 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 depan mereka dapat kembali menjalankan aktivitas sehari-hari menuju hidup yang lebih baik dan sejahtera. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang ini. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu „alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
115 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENUTUPAN SAFARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH KABUPATEN SEMARANG, 15 FEBRUARI 2014 Assalamu „alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati Bupati Semarang; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat; Pimpinan Majlis Taklim Ahlus Sunnah Wal Jama’ah; Ketua beserta segenap Panitia Pelaksana; Hadirin yang berbahagia; Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, kegiatan Safari Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Jawa Tengah tahun ini, telah dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Kepada pimpinan beserta pengurus Majelis Taklim Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Yayasan Al Muqorrobin Jawa Tengah dan segenap panitia pelaksana, saya sampaikan “Terima Kasih” atas penyelenggaraan Safari Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Jawa Tengah ini. Mudah-mudahan, penyelenggaraan Safari Maulid Nabi tahun ini, senantiasa mampu memberikan manfaat dan maslahat bagi kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang lebih baik. Amin Ya Robbal Alamin. Saya berharap pula, kegiatan seperti ini bisa tetap dilakukan setiap tahun dan semakin ditingkatkan, sehingga melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat bisa semakin mantap. Begitu pula kecintaan pada Nabi semakin meningkat yang ditunjukkan dengan sikap hidup masyarakat yang senantiasa mampu meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.
116 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Berkaitan dengan upaya untuk meneladani Rasulullah inilah, maka saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, termasuk keluarga besar Majelis Taklim Ahlus Sunnah Wal Jama’ah untuk senantiasa mampu mengembangkan kehidupan yang guyub rukun, toleran dan saling menghargai, baik antar saudara muslim maupun dengan pemeluk agama lain. Saya percaya, Majelis Taklim Ahlus Sunnah Wal Jama’ah memiliki sikap penghargaan atas perbedaan dan toleransi yang tinggi dengan orang lain. Saya juga yakin telah banyak aksi-aksi nyata panjenengan sami untuk mendukung suasana kehidupan masyarakat yang kondusif. Untuk itu, saya sampaikan terima kasih atas upayaupaya yang panjenengan sami lakukan dalam syiar dakwah maupun dalam mengembangkan kebersamaan, kerukunan dan toleransi kehidupan beragama. Buat saya spirit toleransi dan spirit penghargaan atas perbedaan seperti ini harus terus di-sounding-kan dan ditiupkan kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Mengapa saya katakan demikian ? Karena perbedaan itu keniscayaan. Bukan untuk dihindari dan bukan untuk disamakan tetapi yang penting bagaimana kita bisa mengelolanya dengan baik. Maka, jadikan perbedaaan itu sebagai rahmat, untuk saling melengkapi dan mengingatkan satu sama lain sehingga bisa menjadi kekuatan hebat kita dalam mendukung kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jangan justru karena adanya perbedaan, menjadi sumber perpecahan di masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, menghadapi pemilu tahun 2014 ini, saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk bisa menjaga iklim kehidupan yang kondusif. Perbedaan pandangan politik tidak lantas membuat kita bercerai berai. Jadikan kegiatan pemilu ini sebagai bentuk kedaulatan rakyat untuk menentukan pemimpin dan masa depan bangsa. Maka, jangan saling serang. Adu gagasan Ok. Tetapi kalau adu jotos memble. Rakyat yang susah, kita semua yang rugi. Maka, mari sareng-sareng kita sukseskan pemilu 2014, baik sukses penyelenggaraan maupun sukses menghasilkan pemimpin bangsa yang amanat dan mampu berjuang demi kemajuan pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu menyikapi banyaknya musibah bencana alam akhir-akhir ini, saya mengajak kita semua untuk lebih peduli dan mau berbagi dengan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Mari kita berikan bantuan kepada saudara-sauadara kita ini. Tidak lupa kita doakan mereka agar tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini serta diberikan kekuatan lahir batin, sehingga ke depan mereka dapat kembali menjalankan aktivitas sehari-hari menuju hidup yang lebih baik dan sejahtera.
117 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Demikian yang membahagiakan ini.
dapat
saya
sampaikan
menyertai
acara
Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
yang
118 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH DAERAH VI ORARI DAERAH JAWA TENGAH TAHUN 2014 SEMARANG, 15 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera. Yang saya hormati Ketua Umum ORARI Pusat; Ketua beserta keluarga besar ORARI Daerah Jawa Tengah; Para pejabat Sipil, TNI, dan POLRI yang hadir; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, pada siang ini kita dapat bersama-sama hadir di Islamic Centre Semarang menyertai Pembukaan Musyawarah Daerah VI ORARI Daerah Jawa Tengah Tahun 2014, dalam keadaan sehat wal’afiat. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan apresiasi kepada keluarga besar ORARI Daerah Jawa Tengah yang telah memberikan kontribusi dan sumbang sih terutama pada berbagai kegiatan sosial, seperti Posko Terpadu Hari Raya dan Posko Bencana Alam sebagai wujud kepedulian sosial dan pengabdian pada masyarakat Jawa Tengah. Hal ini perlu terus ditingkatkan, karena meskipun Amatir Radio merupakan hobby yang dapat memberkan kesenangan, namun dibalik itu Amatir Radio mempunyai tugastugas yang luhur. Frekuensi radio yang dialokasikan oleh pemerintah kepada amatir radio tidaklah untuk kesenangan semata-mata akan tetapi mengandung muatan tugas-tugas dan harapan dari masyarakat. Hadirin yang saya hormati; Pesatnya perkembangan teknologi informasi yang saat ini terjadi, tidak lantas menghilangkan peran radio sebagai media komunikasi pembangunan, maupun media sosial yang efektif. Karakteristik yang dimiliki Amatir Radio sebagai sarana komunikasi masih dirasa cocok dengan kondisi masyarakat dan
119 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kondisi geografis yang ada di Jawa Tengah. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan peran dan fungsi Amatir Radio harus mendapatkan dukungan sepenuhnya dalam usaha mensinergikan gerak langkah pembangunan, demi terwujudnya masyarakat Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari. Dalam hal ini, ORARI sebagai wadah kegiatan Amatir Radio di Indonesia tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat mengembangkan hobi dan kreativitas merakit dan mengoperasikan radio, namun lebih dari itu, ORARI telah menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam menginformasikan keberhasilan pembangunan serta membantu penanganan korban bencana alam, baik dalam tahap evakuasi, rehabilitasi, maupun upaya preventif yang terjadi di masyarakat. Selain itu, sebagai cadangan nasional di bidang telekomunikasi, maka, ORARI harus selalu siap secara sukarela menyumbangkan diri beserta peralatannya untuk negara bila sewaktu-waktu diperlukan. Amatir Radio harus selalu siap siaga tampil di depan untuk memberi bantuan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan kemanusiaan. Kesiagaan tidak hanya dalam memberikan bantuan pada musibah bencana alam dan kecelakaan, tetapi juga pada saat terjadi bencana wabah penyakit, serta selama proses pembangunan Untuk itu, saya minta Musyawarah Daerah VI ORARI Daerah Jawa Tengah ini dapat dirumuskan rencana kerja dan kegiatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. ORARI Daerah Jawa Tengah harus mampu menjadi wong Jawa Tengah yang sesungguhnya, dalam arti memiliki rasa tanggung jawab, loyalitas dan dedikasi untuk Jawa Tengah, sehingga menjadi organisasi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, serta terus meningkatkan sinergitas dengan pemerintah untuk membangun Jawa Tengah yang hebat! Sebagai scientific hobbies saya minta terus melakukan eksperimeneksperimen di bidang teknik radio dan hasilnya disumbangkan untuk kepentingan pembangunan bangsa, serta ikut membantu pemerintah memonitor kemungkinan adanya pelanggaran di bidang radio telekomunikasi. Selanjutnya dengan mengucap “Bismilaahirraahmaanirrahiim” Musyawarah Daerah VI ORARI Daerah Jawa Tengah secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat melaksanakan Musda. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
120 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA
UNDIP‟S MATHEMATICS COMPETITION
TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK/SEDERAJAT SE-JAWA TENGAH TAHUN 2014 SEMARANG, 16 FEBRUARI 2014 Assalaamu‟alaikum Wr. Wb; Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah; Rektor beserta Segenap Civitas Akademika Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang; Ketua Panitia Undip’s Mathematics Competition; Ketua Himpunan Mahasiswa Matematika (HMM) Fakultas Sains dan Matematika UNDIP Semarang; Para Juri dan Peserta Lomba Matematika; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai acara Undip’s Mathematics Competition Tingkat SD, SMP, SMA dan SMK/Sederajat se Jawa Tengah tahun 2014. Kegiatan ini sangat positif sebagai salah satu wahana mendukung pemerintah dalam peningkatan kompetensi peserta didik, khususnya mata pelajaran matematika. Karena itu, melalui ajang kompetisi ini saya minta dapat didayagunakan sebagai wahana untuk menumbuhkan budaya kompetisi bagi peserta didik. Tentu saja pelaksanaan kegiatan ini harus benar-benar dikemas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan sportivitas, sebagai bagian dari upaya membangun karakter generasi muda. Jadi, generasi muda kita tidak
121 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 hanya memiliki kompetensi di bidang akademis saja, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Hadirin yang saya hormati; Era global dengan segala dampak ikutan yang melekat, menuntut ketersediaan SDM Bermoral, Kompetitif dan Cinta Tanah Air. Artinya seluruh pemangku kepentingan pendidikan dituntut mampu merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan yang relevan dengan tuntutan tersebut. Apalagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, telah mengantarkan umat manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang kehidupan. Situasi demikian menuntut kita agar segera berbenah diri dan sekaligus menyusun langkah nyata untuk menyongsong masa depan. Langkah utama yang harus dipikirkan adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang berkarakter kuat, kokoh, tahan uji, jujur, taqwa, mampu bekerja sama dan siap berkompetisi secara global dibidangnya. Dalam hal ini peran Perguruan Tinggi sangat diperlukan untuk menjadi salah satu wadah strategis untuk menyediakan wahana bagi peserta didik SD, SMP, SMA dan SMK/Sederajat untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang Matematika. Dengan demikian, mahasiswa dapat lebih berkreasi dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuannya, sebuah langkah kongkrit yang perlu kita dukung. UNDIP sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Tengah diharapkan mampu memberi sumbangan pemikiran dan kegiatan adaptif bagi upaya tersebut. Saya berharap, melalui lomba Matematika yang dilaksanakan hari ini, selain sebagai salah satu kegiatan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dapat mendukung “Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan Jawa Tengah”, juga merupakan salah satu dari 11 program unggulan pembangunan Jawa Tengah. Dengan demikian, dapat memotivasi peserta didik untuk selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat, sehingga peserta didik dapat memacu kemampuan berfikir nalar. Generasi muda harus diberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan semua potensi dan kreativitas keilmuannya, agar menjadi generasi yang handal serta pelopor dalam pengembangan pengetahuan bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Karena itu, manfaatkan kegiatan ini seoptimal mungkin untuk membangkitkan semangat berkompetisi di bidang ilmu pengetahuan. Kepada para peserta, jadikan momentum ini sebagai ajang evaluasi dan uji kemampuan untuk menghadapi Olimpiade Matematika Tingkat Nasional maupun Internasional.
122 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. SELAMAT BERLOMBA. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
123 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PELUNCURAN BUKU JAS MERAH SANG GURU SERTA SARASEHAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEMARANG, 16 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan Salam sejahtera untuk kita semua Yang saya hormati, Walikota Semarang; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Ketua Yayasan pendidikan Islam (YPI) Nasima; Panitia, Para pembicara dan peserta Sarasehan; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita dapat bersamasama hadir menyertai Peluncuran Buku Jas Merah Sang Guru serta Sarasehan Pendidikan dan Kebudayaan, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima ke-20. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat dan Sukses” atas ulang tahun YPI Nasima yang ke-20. Usia yang memasuki fase kedewasaan dan kematangan untuk semakin mengembangkan pola-pola pendidikan dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak kita yang lebih baik. Selain itu, saya juga menyampaikan “Selamat” atas peluncuran buku Jas Merah Sang Guru, sebagai refleksi 20 tahun kiprah dan peran YPI Nasima dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, saya berharap kedepan YPI Nasima dapat terus melanjutkan kiprah dan perannya dalam memajukan pendidikan bangsa. Bukan hanya sekedar untuk mencetak SDM anak-anak kita yang cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mampu membentuk generasi muda kita yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Saya yakin peran itu telah, sedang dan terus dilakukan oleh YPI Nasima, seperti bagaimana kita saksikan pola dan metode pendidikan yang diberikan pada peserta didiknya. Selain
124 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mengajarkan ilmu agama dengan memberikan penekanan pada keseimbangan antara teori dan praktek seperti belajar wudhu, sholat, zakat dll, YPI Nasima juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada peserta didiknya, seperti yang saya dengar bahwa setiap hari para peserta didik selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selain itu saya juga mendengar ada kegiatan jelajah nusantara. Bukan sekedar untuk piknik, tetapi untuk mengenalkan dan mengajak anak-anak memahami dan menghargai perbedaan yang ada di Indoensia. Itu luar biasa, sebuah semangat kebangsaan tengah dibangun di lembaga pendidikan ini. Spirit pendidikan, kebangsaan dan keagamaan dalam satu pembelajaran ini menjadi sangat menarik dan patut diberikan apresiasi, ditengah-tengah pendidikan kita yang masih memberikan porsi besar pada pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dianggap bisa menjadi bekal mendapatkan pekerjaaan. Maka, buat saya spirit YPI Nasima ini perlu untuk disounding-kan dan ditiupkan kepada seluruh lembaga pendidikan kita. Dengan demikian, harapannya berbagai lembaga pendidikan kita bisa mengembangkan mutu pendidikan yang lebih baik guna menghasilkan generasi muda bangsa yang religius, cerdas, berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang kuat. Saya miris dan prihatin kalau melihat anak-anak muda kita yang sudah tidak hapal Pancasila, tidak bisa menyanyikan Lagi Indonesia Raya, pas ikut upacara tidak hikmat dan malahan guyon sendiri serta tidak mengenal para pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa. Mereka justru sangat paham dengan budaya-budaya asing, lagu-lagu k-pop, dan bahkan nge-fans sama artis-artis mancanegara. Bukannya saya anti terhadap budaya asing, karena saya juga suka dengan musik-musik keras dan rock. Tetapi kesukaan ini bukan lantas terus melupakan kita pada bangsa dan negara, termasuk sejarah perjuangan bangsa kita yang berkeringat dan berdarah-darah. Bung karno pernah berkata “ Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah) dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Artinya, ketika anak-anak kita sudah melupakan akar sejarah bangsanya, nilai-nilai budayanya, apalagi 4 pilar kebangsaan yang dimilikinya, maka bagi saya kecintaan dan kebanggaan mereka terhadap Indonesia sudah tergerus dan terkikis habis. Dalam hal ini pendidikan kebangsaan sejak dini menjadi sangat penting. Bagi saya keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat memiliki peran utama dalam menanamkan semangat kebangsaan pada anak-anak kita ini. Ketika pembinaan sudah dilakukan, serta disertai keteladanan dalam pengamalan nilai-nilai kebangsaan ini, Insya Allah anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi generasi muda hebat yang cinta dan bangga terhadap tanah airnya.
125 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Karena itu saya berharap buku Jas Merah Sang Guru ini dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat sehingga virusvirus kebangsaan yang sudah tumbuh di YPI Nasima bisa menular kepada seluruh komponen masyarakat Indonesia. Begitu pula sarasehan pendidikan dan kebangsaan ini hendaknya bukan hanya sekedar formalitas kegiatan akademis atau kegiatan seremonial saja. Apalagi para pembicaranya hebat-hebat, yang tidak diragukan dan disangsikan lagi semangat kebangsaannya, maka sarasehan ini hendaknya mampu menjadi pendorong semakin mantapnya nilai-nilai kebangsaan di YPI Nasima pada khususnya dan sekaligus momentum pemantik bangkitnya semangat kebangsaan bagi anak muda dan masyarakat pada umumnya. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selamat melaksanakan Sarasehan. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
126 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN RAKOR SINKRONISASI PROGRAM/KEGIATAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN SEMARANG, 17 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Para Pembicara dan Peserta Rakor; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir di Aula Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, menyertai Pembukaan Rakor Sinkronisasi Program/ Kegiatan Kearsipan dan Perpustakaan Tahun 2014. Rakor ini sangat strategis sebagai upaya untuk mensinkronkan dan menyelaraskan program/kegiatan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pengembangan kearsipan dan perpustakaan di Jawa Tengah. Dengan adanya sinkronisasi dan keselarasan program tersebut, diharapkan tidak akan terjadi duplikasi atau deviasi dalam pengembangan kearsipan dan perpustakaan di Jawa Tengah. Peserta Rakor dan Hadirin yang saya hormati; Memasuki era digital saat ini, jajaran perpustakaan perlu menyesuaikan diri dengan menciptakan Digital Library (DL) dan arsip digital. Apalagi, seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, telah merubah gaya hidup masyarakat. Berbagai macam tuntutan hidup dan mobilitas yang tinggi, sehingga masyarakat cenderung ingin mendapatkan sesuatu dengan mudah, cepat, efisien, dan efektif. Mudah, karena dapat diakses dimana saja dan kapan
127 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 saja. Cepat, dalam pencapaiannya tidak ingin terhambat dengan berbagai prosedur yang berbelit-belit. Efisien, hemat waktu dan energi dalam pencapaian yang diinginkan. Efektif, mereka ingin mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan dengan cepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana tidak? Dengan banyaknya alat komunikasi dan informasi yang canggih, seperti smart phone dan Personal Computer (PC), gadged memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi tanpa terkendala batas, ruang dan waktu. Di dalam smart phone banyak terdapat fitur-fitur pendukung untuk menelusur, mencari dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dari surat kabar on line sampai iklan on line. Bisa diakses dari mana saja kapan saja dan oleh siapa saja. Ibarat kata, informasi berada dalam genggaman. Itulah sebabnya perpustakaan perlu ber dengan kemajuan jaman. Perpustakaan tidak mungkin tinggal diam kalau tidak ingin ketinggalan dan ditinggal pemustaka. Walaupun tidak benar-benar ditinggalkan oleh pemustaka dalam arti yang sebenarnya. Karena itulah perpustakaan dituntut untuk berevolusi mengiringi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hadirin yang saya hormati; Perpustakaan mempunyai peran strategis dalam ikut mengoptimalkan penyelenggaraan pendidikan. Karena itu, Jawa Tengah terus berupaya mengembangkan perpustakaan sampai di tingkat perdesaan, yaitu melalui pengembangan Perpustakaan Desa. Dengan terpenuhinya tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan informasi yang mudah, cepat, efisien dan efektif oleh semua jenis perpustakaan, maka upaya perpustakaan untuk melaksanakan misinya dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui generasi berbudaya baca untuk membentuk generasi cerdas dan kreatif yang diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah, juga akan terwujud. Karena itu, ke depan saya berharap, meskipun sudah ada DL bukan berarti perpustakaan konvensional yang sudah ada lalu kita tinggalkan. Perpustakaan yang sudah ada perlu terus dikelola secara profesional, karena tidak semua masyarakat kita mampu memiliki dan mengoperasionalkan smartphone maupun perangkat informasi dan komunikasi digital lainnya. Terus lakukan inovasi dan pengembangan agar masyarakat tetap gemar berkunjung ke perpustakaan. Selanjutnya, terkait adanya bantuan berupa sarana dan prasarana kearsipan untuk semua desa, termasuk rak buku untuk perpustakaan desa beserta buku-buku untuk mengisi perpustakaan desa, perpustakaan sekolah maupun kabupaten/kota, saya minta Pemerintah Kabupaten/Kota dapat secara aktif ikut memonitor, mendukung, serta menindaklanjuti bantuan tersebut agar percepatan pencapaian program Desa Mandiri dapat terwujud. Selain itu,
128 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 kepada Pemerintah Kabupaten/Kota saya minta juga konsisten membentuk dan mengembangkan semua jenis Perpustakaan sesuai amanat Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan. Selanjutnya, untuk mendukung terwujudnya good governance dan pemerintah yang akuntabel, saya minta panjenengan sami meningkatkan komitmen untuk mengembangkan kearsipan di wilayah masing-masing agar arsip dapat tetap tersimpan, terolah dan terpelihara dengan baik. Saya berharap, pemerintah di semua tingkatan bersama Lembaga Swadaya terkait, CSR dan Perguruan Tinggi senantiasa menjalin sinergitas dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Jawa Tengah. Ini penting, karena generasi berbudaya baca akan membentuk generasi cerdas dan kreatif yang diperlukan bagi pembangunan berkelanjutan guna terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera dan berdikari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap “Bismillaahirrohmaanirohiim”, “Sinkronisasi Program/ Kegiatan Kearsipan dan Perpustakaan Tahun 2014”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat Melaksanakan Rakor. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi.
129 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA EKSPEDISI KEMANUSIAAN UNTUK KELOMPOK MARJINAL PATI, 17 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Sekjen Kementerian Sosial Republik Indonesia beserta rombongan; Bupati dan Muspida Kabupaten Pati; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pati; Pimpinan Organisasi Sosial Kemasyarakatan; Para Penerima Bantuan; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita masih diberi nikmat kesehatan, kekuatan, dan kesempatan sehingga dapat bersama-sama hadir menerima Ekspedisi Kemanusiaan untuk Kelompok Marjinal. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan “Sugeng Rawuh” di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kepada Sekjen Kementerian Sosial Republik Indonesia beserta rombongan. Kerawuhan Bapak beserta rombongan memberikan motivasi bagi seluruh pihak yang terkait dalam pembangunan kesejahteraan sosial di Jawa Tengah. Saya juga menyampaikan “Terima kasih” kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia atas perhatiannya kepada Provinsi Jawa Tengah melalui bantuan kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jawa Tengah dan dipilihnya Jawa Tengah sebagai salah satu dari 16 provinsi tujuan ekspedisi kemanusiaan ini.
130 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Kami berharap cakupan bantuan kepada PMKS di Jawa Tengah semakin dtingkatkan, mengingat jumlah PMKS di Jawa Tengah pada tahun 2013 masih sebanyak 5.507.993 orang. Hadirin yang saya hormati; Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut baik pelaksanaan Ekspedisi Kemanusiaan untuk Kelompok Marjinal, yang merupakan upaya Kementerian Sosial RI dalam menyelenggarakan penjangkauan (outreach) untuk rekonstruksi sosial melalui pendekatan komparatif antar kawasan. Karena upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial tidak bisa dilakukan secara parsial, namun harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, dan berkelanjutan antar kawasan. Saya berharap, melalui Ekspedisi Kemanusiaan yang menggali dan memberdayakan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia dan tatanan sosial masyarakat di setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota, dapat terwujud keterpaduan dan keterjangkauan program antar Satuan Kerja terhadap PMKS. Yang tidak kalah penting, keterpaduan tersebut harus didukung adanya kerjasama yang harmonis antar berbagai pemangku kepentingan dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan sosial, dengan berpedoman pada asas kesetiakawanan, keadilan, kemanfaatan, keterpaduan, kemitraan, keterbukaan, akuntabilitas, partisipasi, profesionalitas, dan keberlanjutan. Dengan demikian, dapat mendukung keberhasilan pembangunan Kesejahteraan Sosial untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Hadirin yang saya hormati; Tuntutan kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan beragam serta terjadinya musibah bencana alam beberapa waktu terakhir menyebabkan permasalahan sosial baik kemiskinan, kecacatan, keterlantaran, ketunaan, keterpencilan, korban bencana, maupun korban tindak kekerasan dan pekerja migran cenderung meningkat dan semakin kompleks baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Karena itu, diperlukan kesiapan segenap komponen pelaksana pembangunan kesejahteraan sosial di berbagai tingkatan dalam penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberian bantuan dan jaminan sosial kepada masyarakat, utamanya PMKS serta menumbuhkembangkan PSKS, yang diarahkan pada upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia agar dapat bertumbuhkembang, mampu mengatasi permasalahan hidupnya secara mandiri, serta mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial menyebutkan, bahwa masyarakat mempunyai kewenangan seluasluasnya dalam penyelenggaraan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). Namun demikian, dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pendampingan sosial agar mampu
131 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mengelola dan mengkoordinasikan berbagai potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat. Sekali lagi saya ingatkan, bahwa upaya pembangunan kesejahteraan sosial tidak semata-mata merupakan tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan PMKS itu sendiri, sebagai unsur penting dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, saya minta Ekspedisi Kemanusiaan ini dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan kesadaran akan sikap peduli, berbagi dan toleransi yang diimplementasikan dan dikembangkan dalam kehidupan sosial masyarakat dengan kembali menumbuhkembangkan nilai-nilai kearifan lokal yang mulai memudar. Selain itu, juga memberikan penguatan kepada pilarpilar sosial yang ada di masyarakat agar melakukan suatu aksi gerakan sosial untuk mengatasi permasalahan sosial. Mari bersama-sama, seiring dan sejalan, kita wujudkan kesejahteran sosial di Jawa Tengah dan negara Indonesia yang kita cintai. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu `alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
132 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERESMIAN OPERASI KERETA API KAMANDAKA RELASI PURWOKERTO - SEMARANG PURWOKERTO, 17 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera un-tuk kita semua Yang saya hormati, Bapak Menteri Negara BUMN RI dan Bapak Menteri Perhubungan RI; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Para Pimpinan BUMN/BUMD; Para Rektor PTN/PTS; Kepala PT. KAI Daop 4 Semarang dan Daop 5 Purwokerto; Lembaga Mitra Pemerintah yang lain; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa pagi ini kita dapat menghadiri peresmian Operasi Kereta Api Kamandaka Relasi Purwokerto – Semarang. Kepada Bapak Menteri Negara BUMN RI dan Bapak Menteri Perhubungan RI, atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat Datang” di Provinsi Jawa Tengah. Kerawuhan Bapak semakin menambah motivasi dan semangat kami untuk melakukan akselerasi pembangunan Jawa Tengah, khususnya pembangunan pelayanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat. Kemudian khusus kepada jajaran PT. KAI, saya sampaikan “Terima Kasih dan Penghargaan”, atas upayanya mengoperasikan kereta api Kamandaka relasi Purwokerto – Semarang, setelah hari Sabtu lalu juga diresmikan operasi KA kalijaga relasi Solo - Semarang. Mudah-mudahan dengan mulai dioperasikannya Kereta Api Kamandaka dan Kalijaga ini, dapat memenuhi kebutuh-an masyarakat akan pelayanan jasa transportasi yang lebih baik, cepat, murah, ramah lingkungan, aman dan nyaman.
133 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Bapak Menteri dan hadirin yang berbahagia; Khusus untuk jalur kereta api Purwokerto – Semarang ini, buat saya seperti jalur yang dapat membelah Jawa Tengah. Artinya, terjadi keseimbangan antara pertumbuhan transportasi Jawa Tengah bagian Utara dan bagian Selatan, dimana bagian Utara transportasi berkembang sangat cepat, berbeda dengan bagian selatan. Nah, ketika trasnportasi di Selatan tumbuh dan memiliki akses langsung ke Utara, maka perekonomian daerah yang dilalui jalur ini akan tumbuh pula. Dengan demikian akan sangat banyak mengurangi ketimpangan pembangunan antara wilayah Utara dan Selatan. Karena itu, saya berharap dibukanya rute ini harus segera disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan semakin banyak masyarakat yang tahu, saya yakin akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi kereta api ini. Hal ini bisa dipahami karena waktu tempuh Purwokerto-Semarang yang kalau menggunakan bus mencapai 6 jam, maka dengan kereta api ini hanya akan memakan waktu 4,5 jam. Ini efisiensi waktu. Apalagi tarifnya tidak jauh berbeda dengan tarif bus. Bagi teman-teman pebisnis maka efisiensi ini sangat berharga. Dengan aksesibilitas yang mudah, murah, nyaman dan langsung terhubung dengan ibukota Jawa Tengah sebagai pusat bisnis, perdagangan, serta lalu lintas barang dan jasa ke luar negeri, maka saya yakin nantinya akan banyak investor yang tertarik untuk mengembangkan usaha di wilayah Selatan Jawa Tengah. Saya juga yakin bahwa dengan dibukanya rute ini maka akan banyak mengundang keinginan wisatawan berkunjung tempat-tempat wisata di Jawa Tengah bagian Selatan, maupun tempat-tempat wisata di daerah sepanjang jalur kereta api Purwokerto – Semarang ini. Apalagi nantinya ini juga didukung dengan pengembangan intermoda transportasi, baik transportasi ke stasiun-stasiun maupun dari stasiun ke pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani Semarang. Termasuk melakukan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Tengah yang sudah lama tidak beroperasi. Inilah bagian dari upaya yang terus kita kembangkan untuk memberikan kemudahan pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat. Dalam hal ini saya berharap Kementerian Negara BUMN dan Perhubungan dapat mendukung rencana pembangunan ini. Karena itu, kepada rekan-rekan birokrasi, khususnya di Jawa Tengah bagian Selatan untuk bersiap dalam memfasilitasi kemudahan investasi bagi para investor yang akan mengembangkan usahanya di Selatan Jawa Tengah. Begitu pula terus melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan pendukungnya, termasuk akses jalan dan moda transportasi menuju ke stasiun Purwokerto ini. Kemudian untuk menyambut wisatawan, saya berharap dapat diberikan pelayanan terbaik. Selain itu juga terus lakukan penataan obyek-obyek wisata yang ada di Purwokerto dan sekitarnya agar tampak lebih baik dan indah
134 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 sehingga ora ngisin-isini. Ketika investasi tumbuh, perusahan bermunculan dan banyak wisatawan yang datang berkunjung, maka akan banyak pula kesempatan kerja bagi masyarakat, sehingga pengangguran dan kemiskinan, khususnya di Jawa Tengah bagian Selatan bisa semakin berkurang. Kemudian kepada PT KAI, khususnya Daop 4 Semarang dan Daop 5 Purwokerto, saya minta pembukaan rute ini diikuti dengan pelayanan kompetitif. Kalau saat ini masih menggunakan layanan berjadwal bukan interval waktu tertentu, Insya Allah nanti seiring dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi dan jumlah penumpang yang bertambah hendaknya bisa dipikirkan juga untuk menambah frekeunsi perjalanannya. Sinergi dan kerjasama bisa terus dilakukan dengan rekan-rekan birokrasi Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten Kota di Jawa Tengah untuk mendukung semakin berkembangnya rute kereta api Purwokerto – Semarang ini. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya seraya mengucap ”Bismillaahirrahmaanirrahiim”, Kereta Api Kamandaka Relasi Purwokerto – Semarang, dengan ini saya RESMIKAN operasionalnya. Wabilahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
135 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PELETAKAN BATU PERTAMA PERLUASAN PABRIK BAHAN BAKU PT. SEMARANG HERBAL INDO PLANT KAB. SEMARANG, 18 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua dan saya sampaikan selamat pagi. Yang saya hormati Bapak Menteri Perindustrian Republik Indonesia bersama rombongan; Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI; Bupati Semarang beserta rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk; Hadirin yang berbahagia, Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas ridho dan karunia-Nya, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir di Kompleks Pabrik Sido Muncul, Kecamatan Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang, menyertai “Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik Bahan Baku PT. Semarang Herbal Indo Plant”. Kepada Bapak Menteri Perindustrian Republik Indonesia bersama rombongan, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, saya ucapkan ”Selamat Datang” di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Semarang. Kehadiran panjenengan di tempat ini mudahmudahan semakin meningkatkan motivasi dan kinerja kami, khususnya dalam mendukung iklim usaha yang kondusif. Dengan demikian usaha dapat tumbuh dan berkembang, sehingga
136 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pengangguran dan kemiskinan di Jawa Tengah secara bertahap dapat kita atasi. Kepada Mas Irwan Hidayat beserta Keluarga Besar PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, saya sampaikan “terima kasih” atas prakarsanya memperluas pabrik bahan baku. Ini menunjukkan produk Sido Muncul semakin hari semakin dicintai dan dibutuhkan masyarakat luas, baik dalam maupun luar negeri, sehingga kebutuhan produksinya semakin meningkat. Terkait hal ini saya bangga, ing atase pabrk jamu dengan bahan baku sebagian besar lokal tetapi mampu meraih kesuksesan dan kejayaan hingga manca Negara. Bahkan pak Menteripun mau menjadi bintang iklan. Artinya apa ? Kalau kita mau bersungguh-sungguh menekuni bidang usaha, ulet, tangguh, tanggon, dan mampu membaca peluang, serta mendayagunakan secara optimal potensi Jawa Tengah, maka sukses itu tinggal menunggu waktu. Selain telah dikembangkan sebagai jamu, herbal emponempon itu juga bisa dibuat produk lain, seperti es krim rasa beras kencur, es krim rasa temulawak, es krim rasa jahe, dll. Pak Irwan, di sini sudah ada belum produk es krim jamu belum ? Kalau sudah, itu bisa dikembangkan secara luas sebagaimana produk jamunya, kalau belum itu menjadi peluang baru bagi Sido Muncul atau pelaku usaha lainnya. Mengapa saya sampaikan es krim jamu ? Harapannya supaya anakanak kita itu sejak kecil sudah familier dengan jamu dan dengan senang hati mau mengkonsumsi jamu, tidak hanya saat sakit melainkan juga untuk keseharian. Setidaknya sebagai pencegahan dan perlindungan. Bahkan kalau memungkinkan bisa memproduk makanan ringan berbahan baku herbal, seperti ceriping kencur. Itu misalnya lho dan kalau bisa. Untuk itu saya berharap tim riset sido muncul bisa melakukan penelitian guna diversivikasi produk dengan bahan baku emponempon. Dengan demikian diharapkan akan semakin meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap produk herbal. Untuk itu, kepada mas Irwan cs, sekali lagi saya sampaikan “terima kasih” atas komitmennya mendukung peningkatan produk herbal dengan bahan dasar dan tenaga kerjanya dari Jawa Tengah. Semoga target penyelesaian pembangunan perluasan pabrik bahan baku di tahun 2015 dapat terealisasikan. Inilah barangkali yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Selanjutnya kepada Bapak Menteri saya minta dapat memberikan pengarahan bagi Keluarga Besar PT. Sido Muncul dan pelaku usaha lainnya di Jawa Tengah ini agar usahanya bisa berkembang dan maju.
137 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
138 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI C DPRD PROVINSI JAWA TIMUR DALAM RANGKA STUDI BANDING TENTANG PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH SEMARANG, 18 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat Siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur selaku Koordinator Komisi C beserta rombongan; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berbahagia sekali siang ini kita dapat bersama-sama hadir menerima kunjungan kerja Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur dalam rangka Studi Banding tentang Pengelolaan Kekayaan Daerah. Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan ”Selamat Datang dan terima kasih” atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai tujuan kunjungan kerja. Kami berharap, dari hasil kunjungan kerja ini dapat diperoleh banyak masukan dan informasi serta dapat memberikan gambaran tentang pengelolaan aset dan BUMD di Jawa Tengah. Saya juga berharap, silaturahmi ini juga menjadi wahana sharing informasi, sehingga kami pun bisa belajar banyak tentang pengelolaan kekayaan daerah di Jawa Timur. Dengan demikian, kita semua bisa mengelola kekayaan daerah dengan lebih optimal untuk mendukung kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak lupa saya juga menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan atas musibah meletusnya Gunung Kelud, disertai harapan mudah-mudahan
139 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 bencana ini segera berakhir dan kita semua dapat mengambil hikmah positif dari kejadian ini, dan khusus masyarakat di sekitar Gunung Kelud segera dapat kembali beraktivitas seperti semula. Sebelum masuk pada pokok materi, terlebih dulu perlu saya sampaikan kondisi geografis Jawa Tengah. Hadirin yang berbahagia; Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah 3,25 juta hektar atau 1,70% dari luas Indonesia, yang secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, yang meliputi 573 kecamatan dan 8.577 desa/kelurahan. Berdasarkan hasil sensus BPS tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak 32,38 juta jiwa, dimana 65% penduduk Jawa Tengah tersebut tinggal di perdesaan dan mayoritas menjalani karya usaha pada sektor pertanian dalam arti luas, UMKM, dan industri padat karya. Karena itu pelaksanaan kegiatan pembangunan Jawa Tengah senantiasa mengedepankan pendekatan kultural dan sosial kemasyarakatan. Gotong royong menjadi karakter dan jatidiri masyarakat yang terus diuri-uri. Begitu pula rembugan menjadi bagian dari upaya yang terus kami kembangkan untuk menyelesaikan setiap persoalan. Kami juga terus mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan sebagai basis kekuatan pembangunan Jawa Tengah. Kemandirian terus kita kembangkan sebagai peneguhan diri dan tekad mewujudkan Jawa Tengah yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Dalam hal pengelolaan kekayaan daerah menjadi sesuatu yang urgen terus kita lakukan perbaikan dan penyempurnaan, karena kekayaan daerah ini menjadi salah satu unsur penting dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik akan memberikan pendapatan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan. Maka, buat saya pengelolaan kekayaan daerah, apakah itu aset maupun BUMD harus dilakukan dengan baik dan benar. PENGELOLAAN ASET Aset Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu sangat banyak. Saya rasa, demikian pula di Jawa Timur. Pengelolaannya senantiasa kita lakukan dengan baik agar aset ini berdayaguna oPT.imal dan memberi manfaat positif bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itu dulu yang mesti menjadi pedoman kita bersama dalam pengelolaan kekayaan daerah ini. Secara teknis, beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pengelolaan aset ini adalah tertib administrasi, tertib fisik dan tertib yuridis. Artinya, aset-aset kita itu jelas keberadaannya, kepemilikannya dan kemanfaatannya.
140 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Untuk aset-aset Jawa Tengah yang jelas keberadaannya, telah dikelola dengan sangat baik. Misalnya di Kesambi telah kita bangun hotel dan dikelola dengan BUMD. Termasuk di Tlogo, PRPP dll, terus kita lakukan upaya revitalisasi agar semakin berdayaguna optimal. Monitoring dan evaluasi juga terus kita lakukan agar ketika ada permasalahan bisa segera dimusyawarahkan untuk dicarikan solusi terbaik. Namun demikian, permasalahannya saat ini masih banyak aset pemda yang digunakan masyarakat. Contoh tanah. Bagi saya ini problem serius, karena sudah menyangkut urusan perut dan kelangsungan hidup masyarakat. Maka, di Jawa Tengah rembugan terus kita lakukan agar tercapai win-win solution atas penggunaan aset kita oleh masyarakat. Kalaupun di tempuh jalur pengadilan maka itupun jalan terakhir yang kita ambil kalau rembugan ternyata tidak membuahkan hasil. Tetapi saya yakin masyarakat kita itu sangat kooperatif, tinggal bagaimana pinter-pinternya kita membangun komunikasi dengan mereka. Kemudian untuk aset yang berbentuk lahan dan masih banyak menganggur, maka kita dorong untuk bisa didayagunakan secara lebih baik dan optimal yang mengacu pada ketentuan PP Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar. Bisa saja kita dorong untuk menjadi unit usaha, disewakan atau untuk keperluan lain yang bermanfaat, yang terpenting tidak terlantar atau menganggur dan harus ada perjanjian sewa yang jelas kalau itu disewa. Misalnya dengan Pemkot Solo. Ada aset-aset Pemerintah Provinsi yang kita kerjasamakan, seperti Taman Balekambang. Meski aset itu tidak terlantar, tetapi menurut saya tidak berkembang dengan baik. Hidup segan mati tak mau. Maka kita kerjasamakan dengan Pemkot Solo. Nanti ada keseimbangan pembagian hasil. Ini kuncinya. Kemudian dikaji administrasinya dengan baik. Dengan demikian tata kelola aset ini bisa berjalan dengan lebih transparan, aman, efektif dan produktif. Dalam hal pengadminstrasian, juga terus dilakukan untuk aset-aset Jawa Tengah yang lain. Bukan hanya dilakukan pencatatan melalui Kartu Inventaris, dokumentasi seperti sertifikat, tetapi juga dilakukan pemeliharaan dan harus bisa dimanfaatkan secara positif. Semua aset harus ada dokumen sertifikat serta label dan daftar inventarisnya dan setiap kali ada mutasi barang dilaporkan secara periodik, sehingga data inventaris ini selalu sama dengan kondisi riil di lapangan. Kemudian untuk mewujudkan data aset yang valid dan mutakhir, DPPAD selaku pembantu pengelola, pada Tahun 2014 mulai membangun Basis Data Spasial Aset atau Data Aset berbasiskan data keruangan/peta (Bertahap mulai yang sudah bersertifikat) Pengadministrasian ini sangat penting sebagai dasar auditor menilai. Sebab kalau tidak ada administrasi yang lengkap, bisa saja dianggap aset tanah
141 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 ini terlantar atau bahkan hilang. Apalagi, aset termasuk salah satu poin yang menjadi penilaian audit laporan keuangan, untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Dengan demikian kalau mau mendapatkan status penilaian WTP, maka langkah utama yang diperlukan adalah tertib administrasi, kemudian taat azaz, mulai dari tahap inventarisasi hingga pendayagunaan aset yang optimal. Hadirin yang berbahagia; PENGELOLAAN BUMD Berkaitan dengan BUMD/BUMN di Jawa Tengah, pengelolaannya terus kita dorong agar semakin baik dan profesional. Bukan hanya lantaran keberadaan BUMN/BUMD ini agar menjadi semakin kuat dan sehat sehingga memberikan pendapatan daerah yang optimal untuk kegiatan pembangunan di Jawa Tengah, tetapi buat saya keberadaan BUMN/BUMD ini dapat mendukung terwujudnya kesejahteraan seluruh masyarakat Jawa Tengah. Contoh, Bank Jateng itu harus saya katakan penguasaan pangsa pasarnya belum bagus, utamanya di perdesaan karena jaringannya belum sepenuhnya menjangkau seluruh kecamatan di Jawa Tengah. Maka, kita dorong melakukan penambahan jaringan kantor dan layanan sampai tingkat kecamatan bahkan hingga pedesaan agar akses layanan kepada masyarakat lebih mudah. Tentu tidak serta merta semua desa atau kecamatan bisa dibangun. Dengan skala prioritas melalui analisa cost and benefit, karena pembukaan kantor baru memerlukan investasi dan modal yang tidak sedikit. Begitu pula diupayakan untuk terus melakukan ekspansi penyaluran kredit, khususnya kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sektor usaha produktif lainnya. Maka kita luncurkan pembukaan payment point dan layanan mobil keliling. Harapannya kegiatan ekonomi daerah semakin berkembang dan akseleratif sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan di Jawa Tengah. Kemudian berkaitan dengan penyertaan modal oleh Pemda, harus saya katakan juga belum sepenuhnya terealisasi dengan baik karena adanya beberapa Pemda yang sampai dengan saat ini masih dalam proses penerbitan Perda tentang penyertaan Modal. Karena itu kita terus lakukan koordinasi dengan Pemda (instansi terkait) untuk mendorong tercapainya pemenuhan setoran modal ini. Dengan demikian, Bank Jateng bisa benar-benar menjadi banknya wong Jawa Tengah yang mampu menjadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Demikian pula kalau kita bicara PD BPR BKK, maka terus kita dorong agar juga mampu meningkatkan ekspansi penyaluran kredit khususnya kepada UMKM dan sektor usaha produktif lainnya. Dalam hal ini, maka kita perkuat kualitas SDM melalui peningkatan kemampuan terhadap penguasaan IT. Hal ini penting karena persaingan usaha antar lembaga keuangan, khususnya yang
142 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 masuk ke sektor UMKM semakin ketat. Harapannya, PD PBR BKK di Jawa Tengah semakin kuat dan kompetitif sehingga bisa eksis, memberikan pendapatan bagi daerah dan mendukung pertumbuhan sektor usaha mikro di Jawa Tengah. Itu semua kalau kita bicara BUMD Jawa Tengah yang bergerak di sektor keuangan. Kemudian, kalau kita bicara BUMD-BUMD yang lain tentu banyak yang kita telah, sedang dan terus lakukan agar keberadaannya semakin kuat dan maju untuk memberikan pendapatan bagi daerah seoPT.imal mungkin. Pada hakekatnya kita dorong BUMD ini untuk selalu meningkatkan kualitas SDM sehingga semakin profesional dalam menjalankan usahanya. Kalau ada peluang untuk diversifikasi maka kita arahkan kesana, tetapi kalau tidak ada ya tidak dipaksakan. Jadi ini semacam optimalisasi usaha aset. Contoh, PD CMJT, kita dorong untuk diversifikasi usaha peternakan dan pertanian serta usaha di bidang kesehatan dan kecantikan. Selain itu, kerjasama dan koordinasi terus kita lakukan, baik dengan Pemerintah Pusat, berbagai instansi vertikal, maupun dengan swasta. Seperti kita kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi untuk melakukan penagihan pada penyewa Tawangmangu. Kemudian koordinasi dengan pemegang saham untuk mendukung adanya penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Air Bersih Tirta Utama (PDAB TU). Kemudian, juga mengajak pelaku wisata untuk menghidupakan kembali Maerokoco di PRPP sana, termasuk menggandeng komunitas wartawan ekonomi Semarang untuk mendukung promosi dan publickasi terkait PRPP ini. Dengan pihak ketiga, misalnya kita juga melakukan kerjasama dalam pembiayaan produksi seperti pengurugan lahan di PT.. Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW). Rombongan Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur dan hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan, bahwa untuk mengoptiimalkan kinerja BUMD di Jawa Tengah, saya akan melakukan revitalisasi kepada seluruh BUMD Provinsi Jateng yang berjumlah 7 (tujuh) BUMD, yaitu Perusda Citra Mandiri Jateng (CMJT), Perusda Air Bersih Tirta Utama, BPD Bank Jateng, PT.. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), Perusda BPR BKK, PT. Kawasan Industri Wijaya Kusuma dan PT. Asuransi Bangun Askrida. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kinerja BUMD termasuk mengganti BUMD yang mempunyai kinerja buruk. Rencana perombakan atau revitalisasi terhadap BUMD di Jateng ini telah disampaikan kepada jajaran pimpinan DPRD Jateng agar secepatnya dilakukan kajian mendalam. Jadi bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akademis, mana yang harus diberi suntikan dan mana yang perlu di-review ulang. Jadi, semuanya, yang baik dan sehat akan kita push. Yang aras-arasen kita pikirkan apakah diakuisisi atau dilikuidasi.
143 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Untuk melakukan revitalisasi terhadap tujuh BUMD sendiri, akan dibentuk tim khusus yang berasal dari tenaga pakar, intelektual dan profesional. Kalau kita dari internal ikut itu hanya sebagai counterpart saja. Itu beberapa hal yang akan terus kita lakukan untuk mewujudkan BUMD di Jawa Tengah agar sehat, kuat dan maju. Tentu masih banyak upayaupaya lainnya yang terus dilakukan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Mudah-mudahan silaturahmi ini mampu memberikan pemahaman dan informasi bagi kita semua yang lebih baik dan komprehensif tentang pengelolaan aset dan BUMD, sehingga kekayaan daerah baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur mampu memberikan peningkatan pendapatan bagi daerah guna terlaksananya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masing-masing wilayah. Selanjutnya, terhadap hal-hal yang bersifat teknis dapat dikomunikasikan dengan SKPD terkait. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
144 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI DI PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG KINERJA BUMN PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2013-2014 SEMARANG, 19 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yth. Ykh.
Ketua beserta anggota Komisi VI DPR RI; Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah; Para Asisten Sekda Provinsi Jawa Tengah; Kepala SKPD Provinsi Jawa Tengah; Pimpinan BUMN yang hadir; Hadirin yang berbahagia;
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menerima Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI di Jawa Tengah untuk mengumpulkan aspirasi terkait Kinerja BUMN di Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan Kerja ini sangat positif karena untuk memperoleh gambaran tentang realisasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peran dan kinerja BUMN di Jawa Tengah. Untuk itu, saya ucapkan “terima kasih” dan “selamat datang” di Jawa Tengah kepada Rombongan Komisi VI DPR-RI. Kami berharap masukan yang Bapak/Ibu peroleh selama di Jawa Tengah, dapat memperoleh tindak lanjut upaya pengembangannya. Bapak/Ibu Rombongan Komisi VI yang kami hormati; Sebelum kami sampaikan substansi materi yang diharapkan dari kunjungan Bapak/Ibu, sekilas kami informasikan pelaksanaan pembangunan
145 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Jawa Tengah 2013-2018 untuk mewujudkan Visi “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, mBoten Korupsi mBoten Ngapusi”. Secara administratif Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, yang meliputi 573 kecamatan dan 7.809 desa dan 767 kelurahan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Tengah mencapai 32,382 juta jiwa, 65% tinggal di perdesaan, dengan komposisi masyarakat yang plural disertai semangat gotong-royong dan Tri Kerukunan Hidup Umat Beragama yang berjalan harmonis; komunikasi, koordinasi dan kerjasama jajaran eksekutif, legislatif, yudikatif (Trias Politika) dengan seluruh stakeholders, dunia usaha, dan semua elemen masyarakat bejalan selaras, serasi dan seimbang. Kondusivitas seperti inilah yang mendorong kemajuan berbagai sektor pembangunan di Jawa Tengah. Kondisi secara makro perekonomian Jawa Tengah saat ini memang cukup baik. Dapat saya sampaikan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2013 sebesar 5,8%. Inflasi pada bulan Desember 2013 sebesar 0,25%. Untuk produksi pangan, khususnya beras Jawa Tengah saat ini surplus 3 juta ton mampu memberi kontribusi nasional sebesar 14%. Kemajuan-kemajuan tersebut akan terus ditingkatkan melalui konsep pembangunan yang pro rakyat yang dicantumkan pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 Visi pembangunan Jawa Tengah 2013-2018 yaitu : “Jawa Tengah Sejahtera Dan Berdikari, mBoten Korupsi mBoten Ngapusi”. Esensi dari Visi ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian daerah. Sejahtera merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, serta terciptanya hubungan antar masyarakat dan Tersedianya sarana dan prasarana publik. Berdikari merupakan tindakan yang didasarkan pada kekuatan sendiri atau berposisi berdiri di atas kaki sendiri. Prinsip Mboten Korupsi Mboten Ngapusi merupakan sikap dasar, kemauan dan perilaku yang harus diemban oleh seluruh pelaku pembangunan. “Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari - Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” merupakan instrumen untuk menciptakan nilai kesejahteraan yang setara bagi segenap komponen masyarakat Jawa Tengah dan mewujudkan kondisi Jawa Tengah yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan, yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan. Visi dimaksud diterapkan dalam 7 (tujuh) Misi Pembangunan dan 11 Program Unggulan. Misi Pembangunan 2013-2018, yaitu :
146 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan. 2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran. 3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. 4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan. 5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak. 6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat. 7. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan. Dalam implementasinya, visi dan misi ini difokuskan pada pelaksanaan 11 (sebelas) program unggulan, yaitu : 1) Pendidikan Politik Masyarakat; 2) Reformasi Birokrasi berbasis Kompetensi; 3) Menguatkan Sistem Pelayanan Publik; 4) Mewujudkan Desa Mandiri; 5) Peningkatan Kesejahteraan Pekerja; 6) Rakyat sehat; 7) Optimalisasi Penyelengaraan Pendidikan di Jawa Tengah; 8) Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak; 9) Pembangunan Infrastruktur; 10) Pembangunan Lingkungan Jawa Tengah Ijo Royoroyo; 11) Meningkatakan Peran dan Fungsi Seni Budaya Jawa. Ini semua telah berjalan secara bertahap, dan menjadi tekad serta semangat untuk mencapai Jawa Tengah yang sejahtera. Stressingnya adalah pada daulat pangan dan daulat energi, serta pembangunan infrastruktur. Daulat dalam konsep wawasan nusantara berarti bukan hanya tahan, tetapi harus berdikari. Kalau hanya bersifat “tahan” berarti masih mengandalkan supply dari luar daerah atau impor, tetapi berbicara daulat berarti harus bisa memenuhi segala sesuatunya dengan potensi sendiri dan tidak bergantung dari luar. Kalau sudah berdaulat, dan masyarakat sudah tercukupi kebutuhan hidupnya, maka dapat berjalan tegap dan lebih mantap untuk melangkah maju. Sedangkan percepatan pembangunan infrastruktur ditujukan untuk mendukung roda ekonomi masyarakat. Secara geografis letak Provinsi Jawa Tengah menjadi engker dan sentralnya pergerakan ekonomi di Indonesia. Oleh
147 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 sebab itu, infrastruktur publik seperti jalan, jembatan, stasiun, bandara, pelabuhan maupun energi menjadi perhatian utama yang terus ditingkatkan pembangunannya. Terlebih, pasca bencana yang melanda Jawa Tengah, maka pembangunan infrastruktur menjadi prioritas. Bencana banjir di wilayah Pantura, longsor di bagian selatan, ditambah hujan abu vulkanik di beberapa wilayah akibat Erupsi Gunung Kelud, semuanya mempunyai dampak merugikan bagi masyarakat, termasuk banyaknya infrastruktur yang rusak akibat bencana. Kerusakan jalan nasional di Jawa Tengah akibat hujan, longsor, dan banjir di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah sepanjang 166,90 km dan yang rusak di wilayah Pantai Selatan sepanjang 94 km. Sedangkan jalan provinsi dari panjang 2.565,621 km, yang mengalami kerusakan 475,56 km (18,54%), berada di Wilayah Semarang, Pati, Purwodadi, Surakarta, Magelang, Wonosobo, Cilacap, Tegal dan Pekalongan. Ini masih ditambah adanya kerusakan jalan kabupaten/kota dan bangunan rumah, tempat ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya yang berada di perdesaan. Bila didata, fasilitas yang rusak akibat banjir mencapai Rp 3,58 Trilyun. Oleh sebab itu, pembangunan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan perekonomian daerah. Untuk itu, tahun 2014 telah ditetapkan sebagai tahun infrastruktur bagi Provinsi Jawa Tengah. Melalui penerapan politik anggaran dan politik legislasi, maka alokasi anggaran infrastruktur di Jawa Tengah ditingkatkan. Dari tahun 2013 sebesar Rp 700 Milyar menjadi Rp 2,24 Trilyun di tahun 2014. Komposisinya untuk Belanja Langsung sebesar Rp 1,05 Trilyun guna pembangunan jalan, jembatan dan jaringan irigasi diampu oleh SKPD Provinsi. Sedangkan sisanya untuk Bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota sejumlah Rp.755,45 Milyar dan Pembangunan infrastruktur pedesaan sejumlah Rp. 435,32 Milyar. Namun demikian, masih terdapat berbagai permasalahan krusial yang harus dihadapi oleh Jawa Tengah khususnya mengenai kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Jawa Tengah ini masih cukup tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan, jumlah penduduk miskin pedesaan di Jawa Tengah bertambah sekitar 12.000 orang. Jumlah penduduk miskin di pedesaan pada triwulan ketiga 2013 tercatat 2,843 juta orang, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 2,821 juta orang. Persentase penduduk miskin di daerah pedesaan meningkat dari 15,99% pada Maret 2013 menjadi 16,05% pada September 2013. Sedangkan di perkotaan turun dari 12,87% menjadi 12,53%. Saat ini jumlah masyarakat miskin di perkotaan sebanyak 1,870 juta orang. Jadi, jumlah masyarakat miskin lebih banyak di pedesaan dibandingkan di perkotaan. Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin di Jateng 14%, lebih tinggi dari angka nasional yang tercatat 11%. Kalau dilihat dari jumlah, wilayah
148 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dengan penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten Brebes. Tapi kalau dilihat secara persentase, jumlah penduduk miskin paling tinggi ada di Kabupaten Wonosobo. Angka pengangguran tahun 2008 sebesar 7,35%, dan pada bulan Agustus tahun 2013 menjadi 6,02%.Namun demikian, angka ini masih terasa tinggi, sehingga belum bisa mendongkrak pendapatan dan ekonomi masyarakat. Untuk itulah upaya untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran sebagai masalah krusial di Jawa Tengah ini perlu terus ditingkatkan dan didorong dengan kerjasama seluruh stakholder di Jawa Tengah, termasuk peran BUMN dalam mendorong perekonomian daerah. Hadirin yang saya hormati; Berbicara tentang ekonomi Jawa Tengah tidak lepas dari peran UMKM. Bahkan Jateng ini terkenal sebagai surganya UMKM. UMKM di Jawa Tengah tahun 2012 terdata sebanyak 3.792.971 unit dan yang dibina oleh provinsi hingga tahun 2013 sebanyak 90.339 unit dengan omzet mencapai Rp 20,345 Trilyun dan melibatkan 480.503 tenaga kerja. Sedangkan koperasi di Jateng tahun 2013 berjumlah 27.215, dan yang aktif sebanyak 21.832 unit dengan omzet ± Rp 37,48 Trilyun dan jumlah anggota total 6,47 juta orang. UMKM dan Koperasi inilah nadi penting ekonomi masyarakat Jawa Tengah, jadi harus diberdayakan dengan optimal. Salah satu upaya yang didorong oleh Pemprov yaitu pengembangan sentra UMKM melalui pendekatan One Village One Product (OVOP) dengan sistem klaster. Jadi terhadap komoditas yang diampu oleh UMKM ini diklasifikasikan agar smasingmasing daerah berbeda, tergantung potensi unggulannya, serta dikelompokkan menurut jenis dan tingkatannya untuk kemudian difasilitasi. Yang masih berbentuk kelompok masyarakat atau klaster 1 diberi bantuan permodalan, klaster 2 bagi usaha prospektif diberi dana bergulir dan CSR, klaster 3 yang sudah agak lumayan tetapi belum bankable diberi KUR, serta klaster 4 yang sudah bankable diberikan kemudan permodalan komersil dari perbankan. Intinya Pemprov turun tangan memberikan fasilitasi UMKM dalam setiap tahapan, baik input, proses maupun output. Dalam tahap input disediakan diklat SDM dan pembiayan. Dalam tahap proses disediakan fasilitasi permodalan, sertifikasi dan pendampingan kelembagaan. Sedangkan dalam tahap output diberikan pendampingan, bintek pemasaran dan fasilitasi pameran. Ini semua demi untuk kemajuan ekonomi Jawa Tengah agar lebih berdaulat dan masyarakatnya lebih sejahtera. Peran BUMN khususnya di bidang perbankan dalam ekonomi daerah, yaitu dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Realisasi KUR di Jawa Tengah hingga tahun 2013 mencapai Rp 21,386 Trilyun oleh 7 bank pelaksana,
149 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 baik dari BUMN maupun BUMD seperti Bank Jateng. Penyerapan KUR ini akan terus ditingkatkan, karena manfaatnya sangat banyak untuk mengembangkan UMKM dengan potensi kredit macet sangat rendah. Kucuran dana KUR yang terus ditambah sangat efektif untuk meningkatkan kapasitas UMKM dan koperasi, bahkan omzetnya meningkat 38,49%, asetnya bertambah 41,79% serta tenaga kerja bertambah 31,49%. Namun, prosedur dan persyaratan pengajuan KUR ini perlu untuk dipermudah, agar mampu dijangkau dengan dengan lebih mudah. Selain itu, peran dari BUMN di bidang energi seperti PT. Pertamina, PT. PLN maupun di bidang telekomunikasi seperti PT. Telkom perlu juga dioptimalkan. Setiap proses produksi memerlukan energi, baik itu gas, maupun BBM serta pasokan listrik. Jangan sampai karena karena energi yang terhambat, perekonomian kita juga tersendat. Potensi energi kita masih banyak, seperti beberapa geothermal di Guci Tegal, Gedongsongo Kab. Semarang maupun Pegunungan Muria, yang perlu untuk diberdayakan. Saya minta dukungan dari rekanrekan DPR agar mendorong investasi energi di Jawa Tengah, agar perusahaan maupun UMKM di Jawa Tengah semakin tumbuh. Kebutuhan energi listrik di Jawa Tengah terus meningkat, dan kalau tidak dipenuhi, maka 2 atau 3 tahun ke depan krisis listrik semakin dekat. Belum lagi pasokan BBM yang terhambat, apalagi pasca bencana beberapa saat memang BBM terhambat distribusinya. Ini semua menyebabkan ekonomi daerah tidak stabil, sehingga hendaknya BUMN memberikan kontribusi positif dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi. Peran BUMN komunikasi juga demikian, mampu memberikan daya dukung teknologi maupun komunikasi bagi pelakupelaku ekonomi di daerah. Sedangkan bagi BUMN seperti Bulog, dan yang bergerak di bidang pertanian, saya harapkan dukungannya untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Pangan ini bukan impor, tetapi Jawa Tengah yang subur perlu diberdayakan, agar hasil pertaniannya meningkat. Dampingi, bantu dan fasilitasi petani dengan baik, termasuk mendukung pemerintah dalam hal distribusi hasil pangan. Bulog harus bisa menyediakan stock beras dan menyerap beras petani dengan harga layak. Termasuk ketika terjadi bencana, stock pangan ini harus benar-benar aman dan dapat segera didistribusikan kepada korban bencana yang mendapatkan perhatian. Ini adalah salah satu peran dan kontribusi BUMN yang sangat kita perlukan. BUMN jangan tinggal diam dan tidak perlu untuk dipanggil, tetapi sudah harus aktif terjun meringankan beban masyarakat. BUMN dapat memberikan donasi atau bahkan mengirim relawan untuk membantu masyarakat. Ini yang perlu untuk ditingkatkan. Karena kiprah BUMN membangun daerah inilah yang ditunggu masyarakat dan imbasnya juga pada pendapatan BUMN itu sendiri. Jangan sampai ada anggapan bahwa BUMN itu
150 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 hanya menggalang dana dari daerah dan tidak responsif pada kondisi di daerah. Sedangkan secara khusus BUMN di Jateng ini hendaknya memberikan konstribusi kepada daerah sesuai dengan bidangnya. Yang bergerak di bidang pertanian harus mendukung upaya perwujudan kedaulatan pangan di Jawa Tengah. Kedaulatan pangan ini tentunya membutuhkan dukung stakeholder pertanian secara menyeluruh. Yang bergerak di bidang kehutanan bisa memberdayakan lahan sela dan kerjasama dengan petani untuk membudidayakan tanaman produktif. Yang bergerak di bidang pupuk saya minta distribusi dan harganya juga dikendalikan dan dikelola dengan baik. Khusus untuk Bulog saya minta tidak hanya pengepul beras masyarakat, tetapi juga menyediakan cadangan untuk keperluan masyarakat di Jawa Tengah termasuk terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan di daerah bencana. Oleh sebab itu, pada Kunjungan Kerja Komisi VI ini saya berharap adanya ketegasan dari pemerintah pusat terkait dengan pola kerjasama, sinergitas dan dukungan BUMN dalam membangun daerah. Hadirin yang berbahagia; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya untuk mengetahui informasi yang lebih rinci dan bersifat teknis, akan disampaikan SKPD dan wakil BUMN yang mendampingi Bapak/Ibu selama di Jawa Tengah. Sekian dan terima kasih. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
151 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PENYERAHAN IJAZAH UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA (UPBJJ UT) SEMARANG SEMARANG, 19 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ UT) Semarang; Rektor UNDIP dan UNNES; Hadirin dan para wisudawan yang saya banggakan; Puji syukur Alhamdulillah, pada kesempatan yang berbahagia ini, kita dapat bersama-sama hadir menyertai Upacara Penyerahan Ijazah Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ UT) Semarang. Kepada para wisudawan/wati, saya sampaikan ”Selamat”. Diterimanya ijazah ini patut disyukuri, bukan sekedar menjadi bukti keberhasilan panjenengan sami menyelesaikan studi di UPBJJ UT Semarang, tetapi juga sekaligus menjadi awal untuk terus meningkatkan kualitas diri yang lebih baik. Dengan kata lain, proses belajar tidak boleh berhenti dengan diperolehnya gelar kesarjanaan ini, melainkan harus dikembangkan terus, karena ke depan pastinya semakin besar tanggungjawab di pundak panjenengan sami. Tanggungjawab akademis dan tanggungjawab sosial yaitu tanggungjawab untuk mampu mengimplemntasikan ilmu yang diperoleh dalam bidang kerja masing-masing, sehingga memberi kemajuan bagi instansi kerjanya maupun memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas. Saya sangat yakin, panjenengan sami memiliki semangat untuk terus belajar dan belajar. Pengalaman selama kuliah di UT sudah menjadi bukti kalau spirit belajar tetap ada dalam diri panjenengan sami. Meski secara usia banyak
152 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mahasiswa UT yang sudah tidak muda lagi dan memiliki segudang aktivitas serta kesibukan, tetapi semangat belajarnya masih oke, masih bagus dan tidak kalah dengan anak-anak muda. Hal ini tentu juga didukung oleh adanya akses kemudahan yang dikembangkan dalam proses pembelajaran di UT. Dengan metode belajar yang mudah dan sifatnya yang terbuka seperti tidak melakukan pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, frekuensi mengikuti ujian maka semakin menggugah semangat belajar masyarakat untuk belajar di perguruan tinggi. Karena itu, saya sampaikan ”Terima Kasih dan apresiasi” atas peran serta UT dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Saya bangga, di tengah sebagian masyarakat kita yang gagap dengan IT, tetapi Universitas Terbuka malahan sudah sangat friendly dengan IT. Ini sebuah keunggulan dan nilai lebih yang dimiliki UT yang harus terus dijaga dan lebih dikembangkan agar UT bukan saja eksis tetapi bisa jauh berkembang menjadi universitas unggul, semakin diminati masyarakat dan layak diperhitungkan di dalam maupun luar negeri. Saya juga yakin setelah sudah hampir 30 tahun usia Universitas Terbuka, tentu sudah banyak menghasilkan orang-orang hebat dan luar biasa yang telah memberikan karya terbaik dan prestasi membanggakan bagi bangsa dan negara. Saya berharap UT terus mencetak lulusanlulusannya sebagai orang-orang yang hebat di bidangnya masing-masing. Termasuk kepada saudara semua yang hari ini menerima ijasah, saya berharap panjenengan sami sebagai lulusan UT mampu menunjukkan pribadi yang baik, unggul dan menjadi teladan serta pendorong perubahan bagi masyarakat di sekitarnya. Jawa Tengah menunggu aksi dan karya nyata dari Bapak-Ibu semua, sebagai orang-orang hebat dan SDM yang unggul serta berkualitas. Saya juga menanti sumbangan gagasan, ide dan tindakan praksis panjenengan sami untuk mendukung terwujudnya kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Saya yakin dengan sinergitas dan kebersamaan yang kita kembangkan, pembangunan Jawa Tengah akan berhasil mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, yang berprofesi sebagai guru hendaknya benar-benar bisa menjadi panutan, mampu digugu dan ditiru oleh siswasiswa serta masyarakat sekitarnya. Selain itu, juga mampu menanamkan pendidikan karakter pada anak-anak kita sehingga mereka tumbuh menjadi generasi emas Indonesia yang bukan hanya cerdas ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral, tetapi juga sekaligus memiliki semangat kebangsaan yang tinggi. Kemudian yang menjadi ekonom, saya berharap terus berikan kontribusi pemikiran untuk mendukung Jawa Tengah berdikari di bidang ekonomi sehingga Jawa Tengah mampu menjadi pioneer dalam daulat pangan
153 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dan daulat energi di Indonesia. Lalu yang ahli ilmu sosial dan politik, juga bisa ikut memberikan dan menularkan pendidikan politik pada masyarakat agar masyarakat cerdas dalam berpolitik. Hal ini penting, apalagi sebentar lagi kita punya gawe besar yaitu pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden masa jabatan 2014-2019. Maka, saya berharap sebagai orang-orang yang memiliki intelektual lebih bisa mengajak masyarakat untuk dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan tidak terkontaminasi money politics, sehingga perhelatan demokrasi kita tersebut mampu menghasilkan pemimpinpemimpin bangsa yang amanat yaitu pemimpin yang mampu memperjuangkan terwujudnya Indonesia hebat, yaitu Indonesia yang berdaulat, adil, makmur dan sejahtera. Yang perlu diingat, bahwa yang berprofesi sebagai PNS, saya minta tetap mengembangkan NETRALITAS, tidak memihak kepada partai politik dan Caleg manapun. Ini perlu saya tegaskan, karena sudah ada kawan kita yang ada di Kabupaten Purworejo harus menghadapi proses hukum karena membantu salah satu Caleg yang akan mengikuti Pileg tanggal 29 April 2014 mendatang. Sekali lagi, saya sampaikan “Selamat dan Sukses”. Selamat Berkarya. Wabillahittaufik wal Hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
154 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI DALAM RANGKA SINKRONISASI PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH SALATIGA, 19 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Para Peserta Rakor; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersamasama hadir mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Sinkronisasi Program Kegiatan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah”, dengan tema ”Sinergitas Program Kegiatan Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2015 menuju Masyarakat Jawa Tengah yang Sejahtera, Mandiri, dan Berkepribadian di bidang Kebudayaan”. Tema ini sangat positif untuk mendorong tumbuhnya semangat kebersamaan serta sinergi kerjasama yang lebih baik diantara semua sektor terkait, sehingga terwujud keterpaduan dan harmonisasi kegiatan dalam pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) bidang kebudayaan dan pariwisata Provinsi Jawa Tengah tahun 2015. Dengan demikian harapannya program pembangunan budaya dan pariwisata yang disusun oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah bisa berjalan selaras dan sinkron. Satu sama lain tidak saling tumpang tindih tetapi bisa saling melengkapi, sehingga akan memperoleh out come dan out put seperti yang kita harapkan.
155 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa RKPD Provinsi Jawa Tengah ini merupakan penjabaran dari RPJMD tahun 2013-2018 untuk pencapaian Visi: “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari - mBoten Korupsi dan mBoten Ngapusi“. Maka, pembangunan Jawa Tengah diarahkan pada upaya pencapaian daya saing wilayah dan masyarakat yang berlandaskan pada keunggulan SDM, pelayanan dasar yang makin baik dan luas, infrastruktur wilayah yang makin berkualitas, penerapan teknologi tepat guna dan kondusivitas wilayah yang makin mantap. Pada konteks pembangunan kebudayaan dan pariwisata, maka kegiatan pembangunan diarahkan pada upaya untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai Pusat Budaya dan Destinasi Pariwisata menuju masyarakat yang berkepribadian dan sejahtera. Saat ini, pembangunan kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh adanya budaya-budaya baru di masyarakat. Apalagi di era globalisasi ini, dengan semakin mudahnya akses informasi dan komunikasi masyarakat, maka banyak sekali budaya-budaya asing yang masuk dalam lingkungan budaya masyarakat kita. Tentu tidak semua positif, ada juga yang negatif. Untuk yang positif bisa kita serap, diambil dan mungkin terjadi akulturasi, sehingga menjadi budaya baru. Tetapi untuk yang negatif, maka mari bersamasama kita cegah agar tidak berkembang dan tumbuh dalam lingkungan masyarakat kita. Bersama-sama kita ajak masyarakat untuk tetap berpijak pada nilai-nilai luhur budaya bangsa yang adiluhung, etis dan mengandung pesanpesan moral, sehingga terwujud karya-karya seni budaya masyarakat yang berkepribadian. Peserta Rakor yang saya hormati; Pada kesempatan ini, perlu saya sampaikan berkaitan dengan aktivitas seni dan budaya di Jawa Tengah, selama kurun waktu 2008-2013, kita telah berupaya maksimal untuk melakukan pelestarian cagar budaya, apakah itu yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Selain itu, kita juga terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke berbagai museum di Jawa Tengah. Tahun 2013, angka kunjungan masyarakat ke museum sebanyak 1.225.000 orang atau naik 2,4% dibanding tahun 2012 yaitu sebesr 1.195.274 orang. Itu kalau secara singkat kita bicara pembangunan kebudayaan. Tentu dalam makna yang lebi luas masih ada banyak upaya yang telah, sedang dan terus kita lakukan untuk nguri-uri budaya kita agar tetap lestari. Lantas bagaimana pembangunan pariwisata kita ?
156 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Pembangunan pariwisata menjadi prioritas pembangunan Jawa Tengah. Akselerasi pembangunan pariwisata ini terus kita lakukan, baik menyangkut penataan obyek-obyek wisata, peningkatan kualitas SDM, penyelenggaraan event-event wisata, promosi dan penjualannya, serta peningkatan sinergi kerjasama antar pemangku kepentingan terkait. Hal ini perlu dipahami karena keberhasilan pembangunan pariwisata akan menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat. Nah, kalau ekonomi masyarakat tumbuh, maka kesejahteraannyapun akan meningkat. Jawa Tengah ini, sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Pada 2013 lalu, Jawa Tengah memiliki 135 Daya Tarik Wisata (DTW) alam, 82 DTW budaya, 11 wisata minat khusus, serta 294 event budaya. Alhamdulillah DTW itu bisa menarik kunjungan sebanyak 29.430.609 wisatawan nusantara dan 388.143 wisatawan mancanegara. Ada peningkatan dari tahun 2012. Untuk Wisatawan nusantara meningkat 15,17% dari tahun 2012 yang hanya sebanyak 25.240.021 orang dan wisatawa manca negara meningkat 4,2% dari tahun 2012 yang hanya sebanyak 372. 463 orang. Kemudian, untuk sarana pendukung pariwisata, pada tahun 2013 ada 151 hotel berbintang, atau lebih banyak dari tahun 2012 yaitu sebanyak 146 buah. Untuk hotel non bintang dari 1050 hotel menjadi 1305, dan usaha rumah makan dari 1.590 menjadi 2.797. Peningkatan jumlah wisatawan dan sarana pendukung pariwisata ini tentu tidak bisa lepas dari kerjasama dan kemitraaan antar semua pihak, termasuk kontribusi dari kelompok-kelompok sadar wisata. Tahun 2008, di Jawa Tengah itu baru ada 35 kelompok sadar wisata, dan tahun 2013 jauh meningkat yaitu sebanyak 225 kelompok. Maka, kepada seluruh sektor terkait saya sampaikan “terima kasih” atas keber-samaan dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Selanjutnya apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya juga sampaikan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah yang secara aktif mampu nguri-uri budaya Jawa Tengah, sekaligus mendukung kemajuan pariwisata Jawa Tengah. Modal utama kita yang tidak memerlukan dana adalah sikap ramah dan welcome pada wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah. Inilah yang perlu terus kita push dan kita sosialisasikan kepada masyarakat agar wisatawan betah berada di Jawa Tengah. Karena itu, sekali lagi saya minta spirit ini tetap dijaga dan lebih ditingkatkan agar budaya Jawa Tengah tetap lestari dan pariwisata kita semakin sukses. Saya berharap panjenengan sami mendayagunakan Rakor ini sebaikbaiknya agar pariwisata dan budaya Jawa Tengah semakin marketable. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanirrohiim, ”Rapat Koordinasi
157 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dalam rangka Sinkronisasi Program Kegiatan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi.
158 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) BHAKTI PRAJA PROVINSI JAWA TENGAH TUTUP BUKU TAHUN 2013 SEMARANG, 20 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam Sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang; Ketua PKPRI Kota Semarang; Ketua beserta segenap Pengurus KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah; Para Peserta RAT; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti Pembukaan Rapat Anggota Tahun (RAT) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah Tutup Buku Tahun 2013. RAT merupakan forum yang tepat untuk melaporkan kinerja KPRI Bhakti Praja dan sekaligus sebagai pertanggungjawaban pengurus serta pengawas kepada seluruh anggota koperasi secara langsung dan transparan. Karena itu, melalui forum ini diharapkan dapat diperoleh masukan, saran dan usulan yang konstruktif guna peningkatan kinerja KPRI Bhakti Praja. Dalam hal ini, partisipasi anggota melalui Rapat Anggota Tahunan ini sangat penting untuk penentuan masa depan koperasi menjadi lebih baik. Kepada pengurus dan pengawas saya sampaikan ”Terima kasih” dan ”penghargaan” yang setinggitingginya, karena KPRI Bhakti Praja telah ikut
159 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mendorong terwujudnya Visi Pembangunan Jawa Tengah tahun 2013 - 2018, yaitu: ”Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari - mBoten Korupsi mBoten Ngapusi”, melalui implementasi Misi pertama dari 7 Misi yang ada, yaitu: ”Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan”. Hadirin yang saya hormati; Bahwa pelaksanaan RAT bagi sebuah koperasi merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan, karena RAT merupakan ciri dan sendi utama dalam menggerakkan koperasi. Selain itu, RAT juga merupakan implementasi dan semangat yang harus hidup dalam koperasi yaitu asas kekeluargaan. Sebagai institusi pengambilan keputusan tertinggi dalam koperasi, RAT menyiratkan bahwa kekuatan utama pada organisasi koperasi adalah pada anggotanya. RAT mempunyai arti yang cukup strategis dalam pengembangan KPRI Bhakti Praja ke arah yang lebih baik lagi, karena dalam RAT ini akan membahas: Laporan Pertanggung jawaban Pengurus tahun buku 2013 dan Laporan Pertanggung jawaban Pengawas tahun 2013. Artinya bahwa pada RAT kali ini akan mengevaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tahun buku 2013 dan pertanggungjawaban ini penting dilakukan untuk mengukur kinerja pengurus serta mengevaluasi seluruh program dan kegiatan agar pada masamasa mendatang kinerja koperasi kita ini dapat diperbaiki dan lebih disempurnakan lagi. Mengingat tinggi dan pentingnya kedudukan serta fungsi RAT, maka saya minta kepada segenap anggota KPRI Bhakti Praja Pemprov Jateng yang hadir untuk dapat memberikan berbagai masukan dalam bentuk kritik dan saran. Sementara jajaran pengurus juga berkewajiban mempertanggungjawabkan hasil kerja dengan sikap terbuka dan jujur, karena sesungguhnya apa yang dikelola oleh pengurus adalah amanah dari anggota yang harus dipertanggungjawabkan. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang harus dipahami oleh anggota, sebagai berikut: 1. Bahas secara cermat mengenai rencana kerja, dan laporan keuangan dari Pengurus. 2. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dilakukan setelah dipelajari oleh forum RA. 3. Anggota harus memahami substansi dari isi laporan yang disampaikan oleh Pengurus dan Pengawas, sehingga mengetahui konsekuensi dari persetujuan yang telah diberikan. 4. Kualitas RA sangat ditentukan oleh kepedulian dan pemahaman anggota, karena kedudukan anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
160 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang saya hormati; Gerakan Koperasi dan UMKM telah banyak memberikan kontribusi pembangunan di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya prestasi berupa penghargaan yang diberikan kepada perorangan, jabatan, gerakan koperasi dan UMKM ataupun kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota diwilayah Provinsi Jawa Tengah, baik itu bersifat nasional maupun internasional. Karena itu, guna memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya Gerakan Koperasi dan UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UMKM setelah masa otonomi daerah telah berhasil melahirkan 3 (tiga) Peraturan Daerah dan 1 (satu) Peraturan Gubernur sebagai Juklaknya Perda, dan tentu seluruhnya memiliki kearifan lokal Jawa Tengah. Tentunya kita semua sebagai insan koperasi dan UMKM yang menjalankan kegiatan usaha diwilayah Provinsi Jawa Tengah wajib berbangga hati, mengapresiasi, melaksanakan dan mentaati karena perda dan Pergub tersebut akan memudahkan peran pemerintah dalam melakukan pengembangan, penyehatan, penguatan serta pengawasan terhadap Koperasi dan UMKM. Apalagi jumlah UMKM di Jawa Tengah yang saat ini tercatat sebanyak 3.792.017 unit, dengan omset sebesar Rp. 20.345 trilyun dan asset Rp. 9.634 trilyun serta menyerap sebanyak 480.508 orang tenaga kerja. Kita juga patut berbangga atas diundangkannya UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, ini menunjukkan bahwa Perkoperasian perlu terus di tumbuh kembangkan dalam ekonomi nasional. Bahkan sejak di lembaga pendidikan, dan Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama Perda Pedoman Pengelolaan Koperasi di Jawa Tengah akan dilakukan perubahan guna melengkapi dan penyesuaian terhadap UU perkoperasian yang baru. Selanjutnya khusus dalam upaya menjaga/ meningkatkan kesehatan koperasi yang akan datang, segenap pengawas, pengurus dan pengelola hendaknya tetap memperhatikan beberapa aspek penting, seperti aspek permodalan, aspek likuiditas, aspek solvabilitas dan aspek rentabilitas. Dayagunakan RAT kali ini dengan sebaikbaiknya sebagai media informasi dan komunikasi bagi kita semua. Karena masukan dari panjenengan sami, termasuk semua pihak yang hadir dalam RAT ini sangat diperlukan agar nantinya dapat menghasilkan keputusan keputusan yang bermanfaat bagi perkembangan KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah khususnya dan masyarakat anggota yang dilayani pada umumnya. Akhirnya, kepada KPRI Bhakti Praja saya ucapkan ”Selamat” melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. Jadikan momentum RAT kali ini sebagai pemacu untuk lebih menumbuhkan ekonomi kerakyatan di Jawa Tengah dengan mengajak karyawan/karyawati yang belum menjadi anggota
161 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 untuk bergabung dan memanfaatkan jasa yang ditawarkan KPRI Bhakti Praja, serta menggandeng UMKM untuk dijadikan mitra kerja. Dengan spirit gotong royong, marilah kita terus bekerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja cermat untuk mewujudkan masyarakat Jawa Tengah sejahtera yang sejahtera dan berdikari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya dengan mengucap “Bismillahirrohmaanirrohiim”, Rapat Anggota Tahun (RAT) KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah Tutup Buku Tahun 2013, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat Melaksanakan RAT. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
162 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI TEKNIS NASIONAL (RAKORTEKNAS) I TAHUN 2014 DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SEMARANG, 20 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Para Pejabat dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia; Kepala Kelembagaan yang Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi se Indonesia; Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan; Para Narasumber dan Peserta Rakorteknas; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Alhamdulillah, siang ini kita masih diberi kesehatan, sehingga dapat bersama-
sam hadir menyertai Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) I Tahun 2014 Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada Bapak-Ibu dari luar Jawa Tengah, dan “Terima Kasih” atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai lokasi penyelenggaraan Rakorteknas I Tahun 2014. Rakorteknas ini sangat baik, selain untuk memantapkan koordinasi dan mewujudkan sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 juga sebagai sarana untuk sharing pengalaman dan rembugan, kalau perlu tinju-
163 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 tinjunan ide konstruktif, yang muaranya adalah suatu konsep pembangunan
peternakan dan kesehatan hewan yang lebih baik di masa mendatang. Hadirin yang saya hormati; Sub sektor peternakan memiliki peranan penting sebagai penyedia daging yang merupakan sumber protein hewani sekaligus sebagai sumber pendapatan saudara-saudara kita yang berkarya usaha di bidang peternakan. Karena itu, sub sektor ini perlu ditumbuhkembangkan agar berdaya guna untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pangan. Untuk itu, pada Bulan Februari 2014 ini akan dilaunching Gerakan Rumah Pintar Petani (RPP), yang durasi pelaksanaannya selama 3 tahun, mulai 2014 sampai dengan 2016. Tujuannya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran; mempercepat pembangunan infrastruktur pedesaan; serta mengurangi dampak kerusakan lingkungan dengan fokus meningkatkan pendapatan petani melalui Kemitraan petani dengan Badan Usaha dalam hal pembiayaan, teknologi dan kualitas Sumber Daya Manusia. Rumah Pintar Petani ini berfungsi sebagai One Stop Service bagi petani dalam memenuhi semua kebutuhan petani terkait kegiatan budidaya, seperti permodalan, saprodi, informasi teknologi, kebutuhan akan pengairan, jasa alat mesin, prosesing dan pemasaran Selain itu juga sebagai tempat koordinasi bagi petani dan petugas. Rumah Pintar Petani diharapkan dapat memanfaatkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada, yang direvitalisasi sebagai tempat Retooling penyuluh pertanian; Penerapan sistem informasi agribisnis terpadu, serangan OPT, Panen dan Pasca panen; pelatihan petani; serta TOT pendamping untuk penyusunan modul teknis usahatani, kelembagaan, pemasaran, dll. Selain BPP, dapat juga memanfaatkan koperasi tani, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Layanan Umum Daerah yang berbadan hukum dan sudah terjalin koordinasi antara lembaga kelompok tani/Gapoktan dengan lembaga, baik permodalan, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). RPP diharapkan juga menjembatani petani dengan sumber informasi teknologi dan pasar, sehingga semua kebutuhan petani serta permasalahan petani dapat dilayani dalam satu tempat. Pola operasional RPP adalah dengan membangun Sumber Daya Manusia dan alam yang didukung dengan kebijakan keperpihakan pada petani dalam wadah korporasi yang terstruktur, terencana, terpola, terukur dan termonitor serta terkontrol guna mencapai tujuan. Operasional RPP melalui pola “BISNIS 100 Ha”, dilakukan dengan pendampingan yang intensif mulai dari kegiatan budidaya sampai dengan jaminan kepastian terbelinya produk oleh pasar sesuai minimal HPP atau bahkan di atas harga pasar. Komoditas pada kegiatan dengan pola ini masih pada komoditas strategis, yaitu: padi, jagung,
164 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dan kedele. Pola “BISNIS 100 Ha” merupakan “label”, sedangkan realisasi luasan sangat ditentukan oleh kesiapan sarana dan prasarana dimasing-masing RPP. Model gerakan RPP tahap I merupakan tahap percontohan/ piloting, untuk komoditas padi dan kedele. Komoditas padi dikembangkan di 6 Kabupaten, meliputi: Kabupaten Cilacap, Tegal, Karanganyar, Klaten, Sragen dan Grobogan. Sedangkan kedele di 2 Kabupaten, yaitu Purworejo dan Pati, masing-masing Kabupaten 1 lokasi RPP. Selanjutnya, tahap II adalah tahap pengembangan, yang merupakan replikasi RPP di 24 Kabupaten sentra, sedangkan kabupaten percontohan mereplikasi RPP dalam kabupatennya. Peserta Rakorteknas yang saya hormati; Peran Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam mendukung Gerakan Rumah Pintar Petani, yaitu melalui pendekatan kawasan, pendekatan kesisteman agribisnis yaitu sub sistem hulu, budidaya (onfarm), hilir dan sub sis-tem penunjang serta pendekatan kelembagaan berbasis sumberdaya lokal yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem. Pembangunan peternakan di Jawa Tengah akan dikembangkan dalam bentuk kawasan strategi yang berbasis komoditas unggulan yaitu : Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau, Kambing dan Domba, Ayam Buras, serta Itik, yang tersentra di 21 Kabupaten/Kota. Kabupaten yang termasuk dalam Kawasan Sapi Potong ini juga mendukung Gerakan Rumah Pintar Petani. Potensi sumber daya bidang peternakan diantaranya adalah tingginya serapan tenaga kerja di Jawa Tengah yaitu sebanyak 1.381.017 orang dan potensi carrying capacity atau daya dukung pakan ternak sebesar 6.158.131 Animal Unit (AU), sedangkan populasi ternak baru mencapai 3.158.771 AU. Jawa Tengah juga mempunyai potensi sumber genetik ternak lokal yang layak untuk dikembangkan sebagai pemasok utama kebutuhan pangan asal hewan, yaitu Kambing Peranakan Etawa galur Kaligesing, Domba Wonosobo, Domba Batur, Itik Tegal, Sapi Jabres, Ayam Kedu yang telah ditetapkan sebagai Sumber Daya Genetik (SDG) Jawa Tengah. Sapi PO Galur Kebumen, Kambing Kejobong, dan Itik Pengging juga akan diusulkan sebagai SDG Jawa Tengah. Pengembangan ternak dengan pola integrasi dalam suatu sistem pertanian yang ramah lingkungan, merupakan suatu strategi yang sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan rumah tangga petani dan masyarakat pedesaan secara lestari. Dengan inovasi teknologi yang tepat, limbah tanaman dapat diubah menjadi bahan pakan sumber serat bagi ternak ruminansia (sapi). Melalui pendekatan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), lahan pertanian dapat menghasilkan pakan untuk memelihara sapi 2-3 ekor/ha. Dalam hal ini, ternak sapi berperan sebagai pabrik kompos dengan
165 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 bahan baku limbah tanaman, yang pada akhirnya kompos tersebut dipergunakan sebagai bahan pupuk organik bagi tanaman. Dalam upaya meningkatkan populasi ternak sapi potong dengan biaya produksi yang layak, pendekatan pola integrasi ternak dengan tanaman pangan, perkebunan dan hutan tanaman industri layak untuk dikembangkan baik secara teknis, ekonomis maupun sosial. Salah satu kunci keberhasilan dari pola ini adalah tidak ada bahan yang terbuang, serta pemanfaatan inovasi secara benar dan efisien. Pendekatan ini memposisikan sapi sebagai mesin pengolah limbah pertanian menjadi kompos (bahan organik), sedangkan pedet adalah bonus akibat dari pemeliharaan sapi secara benar. Secara mikro pola sistem integrasi tanaman-ternak berupaya untuk memperbaiki struktur, tekstur kimia dan mikrobiologi tanah, sedangkan secara makro pola ini berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan sub sektor peternakan dapat mengambil peran yang lebih besar untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan kedaulatan pangan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
166 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI MANAJEMEN PERTANAHAN DALAM RANGKA PENGAMANAN ASET DAERAH SEMARANG, 20 FEBRUARI 2014 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah; Para Pembicara dan Peserta Rakor; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti Rapat Koordinasi Manajemen Pertanahan dalam rangka Pengamanan Aset Daerah. Saya menyambut baik kegiatan ini sebagai wahana peningkatan kemampuan teknis dan keterampilan rekan-rekan semua khususnya dalam melakukan pengamanan aset daerah. Jadi, semacam up grade kemampuan, agar nantinya aset daerah itu benar-benar terkelola dengan baik dan terlindungi dari berbagai resiko dan insiden lain di luar kesengajaan. Bentuk pengamanan yang bisa dilakukan mulai dari pengadministrasian yang baik hingga pengamanan fisiknya. Harapannya, aset-aset daerah ini punya kepastian hukum, terdata dengan baik dan kondisi fisiknya jelas. Buat saya, selama aset-aset daerah belum terdata dengan bagus dan fisiknya juga belum jelas, maka menjadi problem bagi kita karena tentu asset ini tidak bisa terlindungi dengan baik dan juga tidak bisa didayagunakan secara optimal bagi pembangunan Jawa Tengah. Hadirin yang berbahagia; Kalau saat ini kita bicara tentang manajemen pertanahan, tentu tidak lepas dari kondisi dan problem-problem tentang aset tanah yang ada. Menurut
167 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 data dari DPPAD Jateng, saat ini kondisi aset tanah Provinsi Jawa Tengah pada posisi sebagai berikut : Jumlah bidang tanah ada 8.465. Yang bersertifikat ada 6.107 bidang, sedang yang belum bersertifikat ada 2.358 bidang. Bidangbidang tanah yang belum bersertifikat inilah yang menjadi PR kita bersama. Insya Allah bidang tanah ini menjadi target kerja kita untuk bisa diselesaikan pada RPJMD tahun 2013-2018. Tentu bukan hal yang mudah untuk menyelesaikannya, karena ada beberapa problem sertifikasi atas aset tanah daerah ini, seperti masih banyak aset yang tercatat dobel dengan instansi lain, baik itu dengan TNI, Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Kemudian data fisik tanahnya lemah, seperti beberapa SKPD pengguna tidak bisa menunjukkan letak tanah. Atau juga tidak adanya patok batas tanah. Perlu saya sampaikan bahwa pada tahun 2013 lalu, problem patok batas tanah inilah yang menjadi kasus terbanyak dalam proses sertifikasi. Selain itu masih ada problem lainnya seperti data yuridis tanah yang tidak lengkap. Belum lagi masih ada tanah yang digunakan warga tidak dibuatkan ijin penggunaan oleh SKPD, sehingga rekan-rekan dari BPN juga tidak bersedia melakukan pengukuran tanah. Karena itu saya berharap kepada rekan-rekan SKPD untuk segera melakukan tindak cepat menyelesaikan problem-problem atas aset tanah daerah ini. Aset yang terjadi dobel pencatatan hendaknya bisa segera diselesaikan. Rembugan dan komunikasi yang baik perlu terus dilakukan bersama rekan-rekan dari instansi lain. Saya yakin dengan komunikasi yang intens, tidak sulit untuk menyelesaikan problem ini. Selanjutnya bisa dirintis kerjasama dengan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dan juga Pemerintah Pusat untuk membuat Single Base Map Aset tanah/bangunan sehingga dapat diketahui aset-aset yang overlapping kepemilikannya. Kemudian lakukan juga inventaris bidang tanah yang belum ada patok batasnya, untuk kemudian setelah lengkap bisa dipasang patoknya. Kalau sudah terpasang ya jangan terus dibiarkan, tetapi harus terus dijaga dan dikontrol agar kalau hilang atau rusak bisa dipasang kembali. Selain itu juga lengkapi data-data yuridis tanah, seperti surat keterangan tanah dari desa/ kelurahan, surat pernyataan dari warga yang menggunakan, bukti pembelian tanah, dll. Saya berharap semua ini bisa segera dilakukan dengan cepat sehingga tahun 2016 semuanya sudah clear. Nah, setelah semua clear, selanjutnya rekan-rekan dari DPPAD Jateng dapat menyelesaikan pensertifikatan seluruh aset tanah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Saya berharap sebelum tahun anggaran 2018 semua sudah bersertifikat. Saya yakin nanti rekan-rekan BPN bisa membantu proses sertifikasi ini asal problem-problem yang ada bisa kita selesaikan dengan baik.
168 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Saya berharap pula DPPAD bisa melakukan pemetaan aset tanah/bangunan dan membangun Sistem Informasi Geografis Aset Daerah. Dengan sistem ini saya berharap nantinya ketika kita butuh informasi tentang aset yang ada, misalnya di Cilacap sana, maka nggak perlu jauh-jauh survey lapangan. Cukup langsung klik bisa segera muncul di komputer kita, apakah itu letak persisnya, gambar posisinya, disertai data-data pendukung lainnya yang lengkap, akurat dan aktual. Maka update data-data tentang aset daerah ini harus terus dilakukan. Saya yakin dengan diperolehnya data aset tanah dengan cepat dan tepat melalui Sistem Informasi Geografis ini, maka akan sangat membantu strategi pembangunan kewilayahan yang efektif dan efisien, khususnya dalam pengembangan aset tanah ini. Misalnya, kondisi terkini aset itu berada di sekitar kawasan wisata, maka bisa kita pikirkan untuk dikembangkan atau dibangun perhotelan atau showroom kerajinan khas daerah sebagai pusat oleholeh para wisatawan, tetapi dengan tetap mempertimbangkan dan mengacu pada RTRW yang berlaku. Namun demikian secara umum tentu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita peroleh dari implementasi Sistem Informasi Geografis ini, seperti membantu kita untuk melakukan pengelolaan rehabilitasi pasca bencana dengan membuat skala prioritas pembangunan bagi daerah yang tingkat kerusakannya paling parah, atau juga untuk membantu pemetaan potensi sumber daya alam Jawa Tengah, dan lain sebagainya. Karena itu, saya berharap rekan-rekan semua dapat mendayagunakan Rakor ini sebaik-baiknya agar aset-aset Jawa Tengah itu terlindungi dan mampu memberi dayaguna optimal bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanirrohiim, ”Rapat Koordinasi Manajemen Pertanahan dalam rangka Pengamanan Aset Daerah”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
169 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEKAN PANUTAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN TAHUN PAJAK 2013 MELALUI E-FILLING SEMARANG, 19 MARET 2013 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam Sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Tengah; Yang saya hormati Kepala BPK Jawa Tengah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I dan Kepala Instansi Vertikal Provinsi Jawa Tengah yang hadir; Para pengusaha dan para wajib pajak; Hadirin yang berbahagia; Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai kegiatan Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2013 melalui EFilling, sebagai salah satu kegiatan sosialisasi untuk menggiatkan budaya tertib dalam memenuhi kewajiban membayar dan lapor pajak. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat lebih paham dan sadar membayar pajak, apalagi pajak sekarang menjadi sektor penting dalam meningkatkan pendapatan negara atau APBN. Terlebih lagi pajak dipergunakan sebagai modal pembangunan. Karena itu, kesadaran membayar pajak perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, kemudahan-kemudahan pelayanan perpajakan terus dikembangkan, termasuk melalui konsep e-filling atau pelaporan pajak secara online melalui internet. Ini bentuk kemudahan untuk memperpendek jarak dan waktu. Jadi masyarakat nanti juga tidak perlu antri, cukup klik dan bisa melaporkan SPT Tahunan. Kemudahan seperti ini diharapkan mampu menjadi
170 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 daya ungkit dan pendorong masyarakat lebih sadar pajak. Bagi yang belum memiliki NPWP juga tidak perlu takut adanya pajak, sehingga semakin baik pelayanan pajak, semakin besar wajib pajak yang bergabung dan semakin banyak pendapatan negara dari sektor pajak untuk dikembalikan dalam bentuk pembangunan. Hadirin yang saya hormati; Perlu saya ingatkan bahwa tujuan pemungutan pajak sebenarnya bukan untuk membebani masyarakat, tetapi pajak merupakan iuran wajib dari masyarakat atau wajib pajak, yang hasilnya dipergunakan untuk pembangunan dan kepentingan umum, seperti pembangunan jalan, jembatan, biaya kesehatan, dan fasilitasi publik lainnya. Peran pajak pusat dan daerah semakin penting, karena pajak menjadi sumber utama pendapatan negara maupun daerah. Kalau pajak di Jawa Tengah ini meningkat, dana pembangunan dari pusat yang ditujukan ke Jawa Tengah juga semakin banyak. Mengingat peran penting pajak bagi pembangunan dan kesejahteraan, maka partisipasi masyarakat dalam membayar pajak perlu terus ditingkatkan. Ada Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Cukai, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), maupun berbagai jenis pajak daerah lainnya yang merupakan kontribusi utama bagi penerimaan dalam negeri. Khusus pajak penghasilan ini mutlak dilaporkan setiap tahun kepada Kantor Pajak, terhadap setiap wajib pajak atau masyarakat yang sudah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Bahkan saya mengimbau kepada masyarakat wajib pajak agar dapat membayar pajak tepat waktu, bahkan gasik atau lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan. Ini saya tekankan kepada PNS, TNI dan POLRI khususnya, karena sebagai pegawai tentu harus memiliki NPWP, sehingga kewajiban membayar dan melaporkan pajak harus senantiasa diterapkan dengan baik. Kepada para pimpinan instansi hendaknya juga menjadi panutan dalam membayar dan melaporkan pajak serta menghimbau kepada pegawainya untuk tertib pajak. Sedangkan kepada para bendaha-rawan di instansi pemerintah, sebagai motor penggerak pajak pegawai di lingkungannya, saya harap kreatif dan turut menyosialisasikan serta ngajari rekan-rekannya dalam sektor perpajakan. Jangan cuma ketik dan lapor, sehingga nanti kalau bendaharanya lupa dan salah, seluruh pajak para pegawainya salah. Sekarang dengan adanya e-filling semua sudah mudah, sehingga setiap pegawai langsung bisa mengisi laporan pajak secara online. Untuk itu, saya harap Dirjen Perpajakan terus meningkatkan layanannya agar sektor pajak ini semakin meningkat. Jadi, ada 2 (dua) hal penting yang perlu terus menerus ditingkatkan, yaitu mengenai SDM dan sistem perpajakan. SDM pajak, misalnya yang berada
171 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 di front office pelayanan pajak harus benar-benar memahami mekanisme, aturan dan konsep pelayanan yang baik. Jangan sampai memberikan penjelasan yang keliru pada customer atau justru customer dijadikan bola pingpong, apalagi antriannya panjang. Ini perlu adanya pembenahan yang baik. Bila perlu loket diperbanyak dan disebar di tempat-tempat strategis dengan konsep pelayanan yang lebih cepat atau quick services. Saya tekankan demikian, sebab dari bentuk layanan, citra pajak dilihat oleh masyarakat. Selanjutnya mengenai sistem, agar jangan sering berubah dan jika ada perubahan yang lebih baik sosialisasi harus dilakukan dengan intensif dan durasinya panjang, sebelum aturan baru diberlakukan. Jangan sampai, masyarakat belum tahu atau menerima informasi aturan baru tersebut, tetapi sudah mendapatkan teguran. Ini berarti komunikasi dan informasi pajak tidak sampai pada masyarakat. Inilah yang membuat persepsi masyarakat bahwa pajak itu membebani. Sistem online juga harus dikembangkan. Kalau sudah online berarti akuntabilitas, transparansi, dan keterpaduan data elektronik bisa diwujudkan, sehingga setiap kali mengurus pajak, masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor pajak. Kalau online yang harus online sepenuhnya, jadi membayar, melaporkan, pengurusan retensi, pemutakhiran data dan sebagainya bisa dilayani dimana saja dan dari mana saja, apalagi juga sudah ada call centre pajak, sehingga pelayanan menjadi lebih mudah. Oleh sebab itu, saya berharap senjata utama pajak agar diterima masyarakat adalah memberikan kemudahan dan sosialisasi yang intens ini terus ditingkatkan. Sosialisasi tidak hanya berbentuk pekan panutan PPh setahun sekali, tetapi juga intens langsung face to face ke masyarakat. Tidak semua masyarakat memahami latar belakang penghitungan pajak. Kalau perlu petugas pajak turun langsung, mendekat dan melayani masyarakat secara lansung bersama-sama dengan Pak Lurah, Ketua RW ataupun Ketua RT, maka sosialisasi pajak ini akan lebih efektif. Hadirin yang saya hormati; Di Jawa Tengah masih banyak potensi pajak yang belum tergali, dengan penduduk sejumlah 33 juta orang, maka potensi pajaknya sangat tinggi. Untuk itu saya tunggu kiprah petugas pajak lapangan ini agar lebih optimal. Tantangan seperti inilah yang perlu dipecahkan agar masyarakat benarbenar sadar pajak. Asumsi negatif masyarakat tentang pajak harus ditanggapi dengan perubahan pola dan organisasi perpajakan menjadi lebih terbuka dan mudah diterima masyarakat. Pajak harus masuk akal dan tidak membebani masyarakat, agar masyarakat mudah menerimanya,
172 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan bosan bertanya kepada petugas pajak, bagaimana cara melaporkan dan mem-bayar pajak dengan tepat. Kalau sudah terdaftar atau memiliki NPWP dan disiplin membayar, lapornya juga harus disiplin, seperti penyampaian SPT Tahunan ini, baik untuk wajib pajak pribadi ataupun wajib pajak badan usaha tanpa terkecuali. Ini bentuk kontribusi nyata masyarakat dalam mendukung pembangunan, sebab pajak yang dibayar pasti digunakan untuk pembangunan. Sebagai Gubernur saya juga wajib menyampaikan SPT Tahunan, demikian pula semua wajib pajak di Jawa Tengah, dari yang pengusaha, PNS, POLRI semuanya wajib. Untuk itu, mari kita kembangkan dan dukung budaya tertib pajak ini untuk kesejahteraan bersama. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
173 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA KEPOLISIAN DAERAH (KAPOLDA) JAWA TENGAH SEMARANG, 21 MARET 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati Ketua DPRD Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Ketua Pengadilan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah; Yang saya hormati Bapak Irjen Polisi Drs. Dwi Priyatno dan Bapak Brigjen Polisi Drs. Nur Ali sebagai Kapolda Jateng yang baru; Pejabat Sipil, TNI dan POLRI yang hadir; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, malam ini kita dapat bersama-sama hadir bersilaturrahmi dengan jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyertai acara Serah Terima Jabatan Kapolda Jateng dari Bapak Irjen Polisi Drs. Dwi Priyatno kepada Bapak Brigjen Polisi Drs. Nur Ali. Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, kepada Bapak Irjen Polisi Drs. Dwi Priyatno, saya ucapkan “Selamat Menjalankan Tugas Baru” sebagai Kapolda Metro Jaya, semoga sukses dalam mengemban tugas negara. Kepada Bapak Brigjen Polisi Drs. Nur Ali saya ucapkan “Selamat Datang” dan bergabung dalam pengabdian penegakan hukum di Jawa Tengah, disertai harapan semoga Polda Jateng dalam penegakan hukum, ketenteraman, ketertiban, dan keamanan, mampu menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat, sehingga tindak pelanggaran hukum dan kriminalitas di Jawa Tengah semakin berkurang. Saya yakin Bapak Nur Ali tidak asing dengan Jawa
174 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Tengah, maka penyesuaian lingkungan kerja internal dan eksternal dapat berlangsung dengan cepat dan baik, termasuk menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Hadirin yang kami hormati; Keamanan, ketertiban dan penegakan hukum menjadi prasarat utama terwujudnya kondusivitas daerah, guna menunjang kekuatan jalannya pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kepolisian merupakan perisai utama dalam mewujudkan kondisi tersebut. Terlebih di Jawa Tengah ini, dengan kondisi geografis luas wilayah 3,25 juta hektar dan jumlah penduduk ±32,38 juta jiwa, yang sebagian besar masyarakatnya tinggal di perdesaan, menjadi tantangan tersendiri bagi penegakan hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga pelayanan kepolisian perlu lebih dekat kepada masyarakat hingga ke pelosok desa. Tanggung jawab ini sangat berat, karena harus turun ke bawah,
blusukan desa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini bukan
jamannya kita yang enak-enakan didatangi masyarakat atau merasa dibutuhkan masyarakat, tetapi untuk mengabdi kepada negara dan masyarakat kita harus responsif, memahami dan mengakomodasi aspirasi masyarakat. Menghadapi kondisi Jawa Tengah yang plural dengan kekhasan budaya dan tradisi dengan nilainilai yang tersebar di 35 kabupaten/kota, maka saya minta jalinan kerjasama antar elemen institusi pemerintahan, baik dari Kodam IV/Diponegoro, POLDA Jateng, Pemerintah Provinsi didukung dari institusi vertikal yang ada di Jawa Tengah, semakin ditingkatkan secara sinergis dan harmonis. Kekuatan persatuan dan gotongroyong antar sesama penyelenggara negara ini sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mewujudkan Jateng sejahtera dan berdikari, namun juga dalam menghadapi berbagai macam tantangan dan permasalahan yang timbul di masyarakat. Hadirin yang saya hormati; Permasalahan krusial yang muncul dan perlu antisipasi secara maksimal di Jawa Tengah, yaitu mengenai masalah terorisme, fanatisme agama yang berlebihan, bahkan aksi demonstrasi yang anarkhis, narkoba dan korupsi. Persepsi masyarakat yang menganggap Jateng sebagai sarang teroris harus diubah, agar iklim ekonomi dan investasi di Jawa Tengah juga tidak terpengaruh. Demikian pula terhadap penyalahgunaan narkotika maupun korupsi harus segera diberantas. Jadi, kita harus sigap, tegas dan tangguh. Jawa Tengah itu sebagai sentrumnya Indonesia, jadi banyak diincar pihak lain. Kalau kita lengah, Jawa Tengah bisa kacau dan imbasnya pada terganggunya kondusivitas nasional.
175 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Masih banyak sektor pembangunan lain yang memerlukan peningkatan kerjasama antara Polda dengan pemerintah Provinsi dan instansi terkait. Di jajaran eksekutif juga terdapat Penyidik, seperti PPNS, Inspektorat serta Satuan Polisi Pamong Praja, yang antara lain bertugas untuk menjaga ketertiban dan penegakan peraturan daerah pada sektor tugas masing-masing, sehingga perlu adanya dukungan dan kerjasama yang harmonis dengan jajaran Kepolisian. Selain itu, kerjasama dalam memberikan pelayanan administratif juga perlu ditingkatkan, seperti pelayanan lalu lintas, serta pelayanan STNK, dan sebagainya. Pelayanan-pelayanan seperti inilah yang juga dibutuhkan masyarakat, disamping tugas lainnya dalam menanggulangi aksi terorisme, penyalahgunaan narkoba, kriminalitas dan pemberantasan KKN, untuk membangun Jawa Tengah agar lebih kondusif dan semakin sejahtera. Satu hal yang menjadi agenda utama kita dalam waktu dekat ini, yaitu penyelenggaraan Pemilu Legislatif pada 9 April 2014 dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI pada tanggal 9 Juli 2014. Di sinilah peran pengamanan sangat dominan, mengingat pesta demokrasi ini melibatkan mobilisasi massa dengan jumlah yang besar dengan ideologi dan karakter yang berbeda-beda. Jadi, saya harapkan sinergitas untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam rangka Pemilu 2014 tetap sinergi dan terus berjalan. Kerjasama antara Kepolisian, TNI, Linmas, Pemerintah Daerah dan penyelenggara pemilu saya harap terus dijalin secara intensif, bahkan hingga ke jajaran paling bawah, yaitu Bambinkamtibnas, Babinsa, KPPS dan Hansip/Linmas yang berada di TPS-TPS. Informasi dan komunikasi harus berjalan intens agar upaya pengamanan ini berjalan dengan optimal. Saya sangat apresiasi terhadap demonstrasi simulasi penanggulangan masalah kerusuhan pemilu beberapa waktu yang lalu. Kesiapsiagaan seperti yang ditunjukan pada simulasi itu harus terus ditingkatkan, bahkan setiap personel keamanan harus disiagakan sedini mungkin di setiap tahap Pemilu 2014. Jateng memang terkenal sebagai daerah yang kondusif, tetapi juga sumbu pendek kerusuhan, jadi jangan sampai kita terlena. Oleh sebab itu, restrukturisasi organisasi seperti ini justru bisa menjadi spirit untuk peningkatan kinerja keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah, khususnya dalam rangka Pemilu maupun secara luas untuk masyarakat Jawa Tengah. Melalui restrukturisasi ini, saya harapkan Polda Jateng dapat meningkatkan kapasitas, fungsi dan manfaat kepolisian yang lebih besar untuk masyarakat Jawa Tengah. Mari kita tingkatkan kinerja yang sudah baik menjadi semakin baik, sehingga Polda Jateng lebih eksis, bukan hanya sebagai kekuatan dalam
176 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga bisa menjadi mitra pemerintah daerah dan masyarakat di Jawa Tengah. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha luhur kita. Wabillahi tauifq wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
177 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA MUJAHADAH MENDOAKAN INDONESIA DEMAK, 22 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Yang saya hormati, Bupati Demak; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah; Para Kyai dan Alim Ulama; Hadirin dan Jamaah Mujahadah yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, malam ini kita masih diberikan nikmat Iman dan nikmat sehat, sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti “Mujahadah Mendoakan Indonesia”, sebagai rangkaian kegiatan dalam mahrajan Wali-Wali Jawi. Mujahadah ini sangat positif sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, sekaligus wahana mendoakan bangsa dan negara kita tercinta ini agar selalu berada dalam suasana kehidupan yang guyub, rukun, bersatu padu, saling menghargai dan toleran satu sama lain. Suasana kebersamaan, kegotongroyongan dan kerukunan seperti inilah yang perlu terus dikembangkan, di tengah suasana kehidupan kita yang penuh dengan permasalahan dan tantangan. Misalnya: masih sering kita saksikan orang bertindak anarkhis untuk memaksakan kehendak, suatu kelompok merasa paling benar hingga menganggap rendah kelompok yang lain, dan tentu masih banyak contoh tindakan lainnya yang berakar dari sikap menempatkan kepentingan pribadi dan kelompok di atas kepentingan bangsa dan negara. Belum lagi kepedulian dan solidaritas sosial masyarakat kita yang makin tergerus dan terkikis habis, menunjukkan betapa rapuhnya semangat kemanusiaan dan kebangsaan kita. Padahal di sekitar kita masih banyak kaum dhuafa, ada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana, seperti yang
178 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 terjadi akhir-akhir ini di Sinabung sana, Gunung Kelud di Jawa Timur, bahkan banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah, tempat kita tinggal ini yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita. Kemudian, dalam penyelenggaraan negara, kita masih sering saksikan KPK menangkap tangan para pejabat negara yang korup, baik dari unsur eksekutif, legislatif, bahkan yudikatif. Aparatur negara yang kita harapkan dapat membangun dan menjaga kehidupan demokrasi kita yang telah baik ini, serta melakukan penegakan hukum secara tegas dan berwibawa, tetapi justru malah terseret pada masalah hukum. Ini contoh yang buruk dalam kehidupan kebangsaan kita, karena korupsi ini menciderai demokrasi, menghambat pembangunan bangsa, dan juga menyengsarakan kehidupan rakyat kita. Berkaitan hal tersebut maka saya berharap pada pemilu tahun 2014 ini, kita semua mampu menggunakan hak pilih secara cerdas. Pilih calon-calon pemimpin bangsa yang jelas track record-nya, jujur, punya spirit tegas untuk mboten korupsi dan mboten ngapusi dan benar-benar memperjuangakan kepentingan rakyat. Jangan terbuai calon pemimpin yang sekedar pinter mengobral janji, tetapi tidak punya konsep pembangunan dan gagasan visioner untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Karena itu, pada kesempatan ini mari kita bersamasama berdoa agar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu dalam suasana yang kondusif. Kemajemukan kita bukan menjadi sumber perpecahan tetapi justru bisa kita kelola menjadi kekuatan hebat untuk mendukung kemajuan dan kejayaan bangsa. Selain itu kita memohon kepada Allah SWT selalu diberi kekuatan dalam menghadapi bencana yang terjadi. Selanjutnya kita semua dapat mengintrospeksi diri untuk lebih mencintai lingkungan alam sekitar kita, serta bersama-sama membantu saudarasaudara kita yang tertimpa bencana alam, sehingga mereka bisa tetap kuat dan dapat menjalani aktivitas kehidupan seperti semula. Saya yakin, dengan spirit kegotongroyongan dan toleransi yang terus kita kembangkan, Indonesia akan menjadi bangsa yang hebat, berdaulat dan bermartabat. Saya juga percaya dengan semangat kebersamaan, pelaksanaan pemilu tahun 2014 bisa berjalan sukses, baik dalam penyelenggaraan yang aman, tertib dan damai, maupun sukses menghasilkan para pemimpin bangsa yang amanat dan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Maka, apresiasi dan penghargaan saya sampaikan kepada seluruh warga Nahdliyin yang meskipun jumlahnya mayoritas, namun sikap penghargaan dan toleransi terhadap minoritas masih tinggi, serta selalu mengambil peran nyata dalam segala kegiatan pembangunan bangsa. Sekali
179 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 lagi saya sampaikan “Terima Kasih“ kepada keluarga besar Nahdaltul Ulama atas kontribusinya bagi tewujudnya kondusivitas dan kemajuan pembangunan bangsa. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang amat berbahagia ini. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
180 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENGLEPASAN ”RUNNING NIGHT WITH GT125” SEMARANG, 22 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera. Yang saya hormati, Walikota Semarang; Para Pejabat Sipil, TNI, POLRI yang hadir; Keluarga Besar PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing; Hadirin Para Peserta Running Night yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan karuniaNya, kita dapat bersama-sama hadir menyertai kegiatan “Running Night With GT125” yang diselenggarakan oleh Yamaha. Atas nama pemerintah daerah saya sampaikan “Apresiasi” kepada Keluarga Besar Yamaha atas inisiatifnya menyelenggarakan launching product yang dirangkai dengan kegiatan running night. Seperti kata pepatah, “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”. Artinya, selain product baru Yamaha GT 125 dapat dikenal khalayak, acara ini juga sebagai sarana untuk menyehatkan, mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Selain itu, saya juga sampaikan “Terima Kasih” atas dipilihnya Kota Semarang sebagai salah satu dari 4 kota besar penyelenggaraan event Running Night With GT125 selain Jakarta, Surabaya dan Bandung. Namun demikian, saya juga berharap di lain waktu Manajemen PT Yamaha Indonesia Motor juga mengadakan sosialisasi tentang berkendara yang baik maupun sosialisasi keselamatan berkendara kepada masyarakat. Hal ini penting, mengingat laju pertumbuhan kendaraan di Indonesia akhir-akhir ini semakin pesat, sedangkan jumlah ruas jalan yang ada sangat terbatas.
181 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Sehingga diperlukan adanya kesadaran dan pemahaman tentang aturan lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan serta mengurangi angka kecelakaan. Hal ini perlu saya sampaikan, karena berdasarkan data yang tercatat di Polda Jateng, angka kecelakaan selama 2013 cukup tinggi, yaitu sebanyak 19.223 kejadian. dengan kerugian material mencapai Rp. 22,062 milyar. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya saya sampaikan “Selamat dan Sukses” atas diluncurkannya Yamaha GT125. Dengan mengucap “Bismilaahirraahmaanirrahiim” Running Night With GT125 saya lepas keberangkatannya. Selamat berolahraga sekaligus menikmati keindahan panorama Kota Semarang di waktu malam. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
182 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR-RI KE PROVISI JAWA TENGAH TEMANGGUNG, 24 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR-RI selaku Ketua Tim beserta rombongan; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah daerah; Ketua Asosiasi Pengusaha Rokok Indonesia dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia; Rekan-rekan Akademisi dari Universitas Diponegoro Semarang; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Kunjungan Kerja Tim Badan Legislasi DPR-RI ke Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperoleh masukan tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pertembakauan. Kepada Tim Badan Legislasi DPR-RI, saya atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, ngaturaken ”Sugeng Rawuh” dan ”Matur Nuwun” atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai lokus kunjungan kerja ini. Meski buat saya ini bukan yang pertama, karena beberapa bulan lalu di Kantor DPRRI saya juga sudah bertemu dan berdiskusi pada Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Legislasi DPR-RI Pertembakauan, tetapi saat ini Bapak-Ibu dari Baleg bisa mendapat masukan dan informasi langsung dari kawan-kawan yang tergabung dalam asosiasi petani tembakau dan pengusaha rokok di Jawa Tengah. Nanti tentu akan banyak disampaikan kondisi aktual dan faktual tentang pertembakauan di Jawa Tengah. Saya berharap interface, diskusi dan sharing informasi yang kita lakukan dapat memberikan masukan dan informasi bermanfaat, sebagai
183 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 referensi Bapak-Ibu dalam tugas legislasinya, sehingga RUU pertembakauan yang masuk prolegnas dapat menjadi produk UU yang benar-benar mampu memberi maslahat bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Hadirin yang berbahagia; Sebelum masuk pada pokok materi tentang maksud kunjungan kerja ini, terlebih dahulu perlu saya sampaikan sekilas tentang kondisi geografis Jawa Tengah. Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah 3,25 juta hektar atau 1,70% dari luas Indonesia, yang secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, yang meliputi 573 kecamatan dan 8.577 desa/kelurahan. Berdasarkan hasil sensus BPS tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak 32,38 juta jiwa, dimana 65% penduduk Jawa Tengah tersebut tinggal di perdesaan dan mayoritas menjalani karya usaha pada sektor pertanian dalam arti luas, UMKM, dan industri padat karya. Karena itu pelaksanaan kegiatan pembangunan Jawa Tengah senantiasa mengedepankan pendekatan kultural dan sosial kemasyarakatan. Gotong royong menjadi karakter dan jatidiri masyarakat yang terus diuri-uri. Begitu pula rembugan menjadi bagian dari upaya yang terus kami kembangkan untuk menyelesaikan setiap persoalan. Kami juga terus mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan sebagai basis kekuatan pembangunan Jawa Tengah. Kemandirian terus kita kembangkan sebagai peneguhan diri dan tekad mewujudkan Jawa Tengah yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Maka, sebagai salah satu komoditas pertanian di Jawa Tengah, pengembangan pertembakauan terus kita kawal dan jaga agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan saja ini telah mampu memberi sumbangan pendapatan cukai nasional yang besar, tetapi yang paling penting karena ini menyangkut kehidupan petani tembakau dan usaha rokok di Jawa Tengah. Jadi, menyangkut hajat hidup orang banyak. Berkaitan dengan pengendalian areal tembakau di Jawa Tengah pada musim tanam tahun 2014, saya telah menerbitkan Surat Edaran kepada Bupati/Walikota untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Kondisi pertanaman tembakau di Jawa Tengah Musim Tanam Tahun 2013, dengan luas areal 43.336,25 ha, produksi 30.200,38 ton, dengan produktivitas 0,697 ton/ha. Karena itu, untuk menjaga stabilitas harga dalam tingkat yang menguntungkan, perlu diciptakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran, serta pengendalian areal tanam sesuai dengan kebutuhan; 2. Untuk menyeimbangkan produksi tembakau dengan permintaan pabrik rokok, baik secara kualitas maupun kuantitas, maka areal penanaman
184 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 tembakau di Jawa Tengah sesuai dengan rencana Musim Tanam Tahun 2014 dikendalikan pada areal seluas 36.800 ha, dengan produksi 34.450,15 ton, dan produktivitas 0,94 ton/ha; 3. Untuk Musim Tanam Tahun 2014, kepada Bupati/Walikota kami minta agar dapat mengendalikan areal tembakau, sebagaimana rencana pengendalian areal tembakau, untuk selanjutnya dijabarkan sampai ke tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan melalui Surat Edaran Bupati/Walikota selaras dengan kondisi agroklimat dan potensi wilayah masing-masing. Namun demikian, berkali-kali telah saya sampaikan bahwa kalau kemudian dilakukan ratifikasi pengendalian tembakau atau Frame-work Convention on Tobacco Control (FCTC) ditandatangani, maka banyak petani tembakau kita akan kehilangan mata pencaharian. Usaha-usaha rokok akan tutup. Siapa yang diuntungkan? Tentu para competitor Negara-negara produsen rokok. Mereka akan menguasai pasar rokok Indonesia. Sekali lagi dimana letak kedaulatan kita? Dimana kemandirian kita dan kekuatan kita untuk mampu berdaulat di bidang ekonomi. Kalau kemarin kedelai kita dikuasai oleh produk luar, kemudian beras juga, apakah sekarang tembakau dan rokok juga bernasib demikian? Ketua Tim Badan Legislasi beserta rombongan dan hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa di Jawa Tengah itu ada ratusan ribu petani tembakau dan jutaan buruh rokok. Jadi, Jawa Tengah itu termasuk basis produksi tembakau, sekaligus basis industri olahan tembakau, yaitu rokok. Tembakau dan rokok ini menjadi tumpuan masyarakat di Jawa Tengah, karena industri rokok menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, pertanian tembakau juga menjadi tulang punggung banyak masyarakat petani di Jawa Tengah. Bahkan salah satu sumber pembiayaan pembangunan di Jawa Tengah berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT), karena tembakau dan cengkeh merupakan komoditas perkebunan andalan Jawa Tengah yang bernilai ekonomis tinggi. Untuk itu, semangat menghasilkan UU pertembakauan ini sangat baik, sepanjang tidak untuk mematikan petani tembakau dan pengusaha rokok. Tetapi sebaliknya menjadi payung hukum bagi kita bersama untuk melindungi kehidupan para petani tembakau dan buruh pabrik rokok di Indonesia, sehingga kesejahteraannya meningkat menjadi lebih baik. Solusi bijak tentang pertanian tembakau ini harus terus kita cari, bahwa selain untuk industri rokok kita berupaya memberikan diversifikasi usaha untuk petani tembakau. Misalnya dengan membudidayakan pertanian lain yang hasilnya juga setara atau lebih bagus, maupun tetap membudidayakan
185 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 tembakau tetapi tidak untuk industri rokok, melainkan industri bahan kimia atau obat dan sebagainya. Saya menyampaikan “apresiasi” terhadap upaya menyuling daun tembakau untuk diambil nikotinnya dengan penyulingan nikotin, selain memiliki nilai ekonomi tinggi dan dibutuhkan sebagai produk kimia, petani masih tetap dapat menanam tembakau yang merupakan tanaman andalan di hinterland di Jawa Tengah. Ini berarti ada solusi dan gap yang harus dibicarakan bersama. Saya minta dari kabupaten dan provinsi bisa duduk bersama mencari solusi dan mendukung penelitian terhadap pengelolaan pertembakauan ini. Kerjasama dengan perguruan tinggi dan teknokrat-teknokrat saya rasa juga penting agar kemajuan pertanian tembakau kita lebih baik. Karena itu, saya berharap silaturahmi ini mampu memberikan pemahaman dan informasi bagi kita semua yang lebih utuh dan komprehensif tentang pertembakauan, khususnya di Jawa Tengah. Harapannya pembahasan RUU pertembakauan oleh kawankawan Baleg DPR-RI nanti bisa berkembang dengan baik karena memperoleh informasi dan masukan yang berimbang, baik dari Kementerian Kesehatan RI sebagai pihak yang mendorong ratifikasi pengendalian tembakau, serta dari kawan-kawan petani tembakau, pengusaha rokok dan stakeholders terkait, sehingga dihasilkan UU Pertembakauan yang benar-benar memberi manfaat dan ber-pihak pada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Selanjutnya terhadap hal-hal yang bersifat teknis dapat dikomunikasikan dengan kawan-kawan dari Dinas terkait, serta asosiasi pengusaha rokok dan petani tembakau. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
186 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERESMIAN GEDUNG PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU (PLUT) KUMKM PROVINSI JAWA TENGAH DAN KABUPATEN KEBUMEN BANYUMAS, 24 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr Wb; Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Para Pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Peresmian Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kebumen. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kebumen, saya sampaikan “Terima kasih” kepada Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, atas perhatiannya terhadap pengembangan KUMKM di Jawa Tengah, melalui pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM dengan dukungan dana APBN Dekonsentrasi sebesar Rp. 1,2 Milyar. Keberadaan PLUT UMKM ini saya harap mampu menjawab permasalahan umum yang dihadapi KUMKM di Jawa Tengah, utamanya di Kabupaten Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Brebes, Kabupaten dan Kota Tegal, serta Kabupaten/Kota di sekitarnya. Dengan demikian, KUMKM dapat menjadi daya ungkit perekonomian daerah menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari.
187 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang saya hormati; Secara umum, masalah yang dihadapi KU- MKM antara lain sulitnya memasarkan produk dan meningkatkan pangsa pasar, minimnya akses untuk memperoleh modal, serta kurangnya keterampilan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi oleh pelaku UMKM. Karena itu, dengan dukungan dana dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia ditambah dana APBD Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM, yaitu pusat layanan yang mengintegrasikan seluruh potensi dan sumber daya produktif bagi pengembangan usaha KUMKM. Dengan adanya PLUT KUMKM ini, para pelaku KUMKM tentunya sangat terbantu, karena jasa layanan yang tersedia sangat lengkap, yaitu: Konsultasi Bisnis KUMKM, Pendampingan, Pembiayaan, Pemasaran dan Promosi, Pelatihan Bisnis, Networking, serta Layanan Pustaka. Layanan konsultasi yang terkait dengan peningkatan kinerja dan daya saing usaha KU-MKM, antara lain : Pengembangan SDM KUMKM, Manajemen Usaha, Peningkatan Kualitas Produk, Sertifikasi Produk, Kemitraan Usaha, dan Pemanfaatan teknologi Informasi. Dalam hal pendampingan, PLUT KUMKM menyediakan mentor bisnis yang khusus memberikan pendampingan secara regular. PLUT KUMKM juga memfasilitasi pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Bank/Non-Bank, Pemda, dan Lembaga Donor Nasional/Internasional. Fasilitasi akses promosi dan pemasaran dilaksanakan melalui : pembuatan galery produk KU-MKM, promosi dalam event pameran dan media luar ruang, kerjasama dengan instansi terkait dan kerjasama kemitraan. Dukungan pelatihan, meliputi : pelatihan manajerial, teknis, peningkatan kualitas produk, dan pelatihan berbasis kompetensi. PLUT KUMKM juga memfasilitasi networking atau hubungan kemitraan dan sharing pengalaman antara pengusaha besar dengan KUMKM. Selain itu, ada layanan Pustaka yang menyediakan sarana multi media dan buku-buku bisnis. Oleh karena itu, kepada kawan-kawan birokrasi yang membidangi KUMKM di Kabupaten/ Kota, hendaknya fasilitas yang kita miliki ini disosialisasikan kepada KUMKM di wilayah panjenengan sami, agar mereka dapat memanfaatkan PLUT KUMKM ini seoptimal mungkin untuk mengembangkan usahanya. Yang tidak kalah penting, keberadaan PLUT KUMKM yang telah berdiri megah dengan berbagai fasilitas tersebut, hendaknya dirawat dan dijaga fisik maupun fungsinya, agar berdayaguna bagi kemajuan KUMKM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Jangan sampai saudara-saudara kita
188 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pelaku KUMKM sudah meluangkan waktu untuk berkonsultasi ternyata petugasnya tidak ada. Jadi, semua harus profesional kalau kepingin maju dan berkembang. Kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI, saya minta, dukungan dana kepada Jawa Tengah terus ditingkatkan, khususnya untuk pembangunan PLUT KUMKM, karena potensi KUMKM Jawa Tengah tersebar di berbagai wilayah Jawa Tengah. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillahirrohmaannirrohiim”, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kebumen, dengan ini saya resmikan pengoperasiannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridloi usaha luhur kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
189 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGUPAHAN SEMARANG, 25 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Dewan Pengupahan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Para Narasumber, Panitia dan Peserta Workshop; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan Workshop Pengupahan. Kegiatan seperti ini sangat baik, sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan semua pihak yang terkait dengan pengupahan. Karena itu, selain menyerap materi dari Narasumber, workshop ini hendaknya didayagunakan untuk sharing pengalaman dan berdiskusi membahas langkahlangkah antisipatif yang cerdas guna meminimalisasi konflik yang selalu terjadi pasca penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Hadirin yang saya hormati; Kita semua berharap terjalin hubungan industrial yang harmonis antara pekerja/buruh dan pengusaha di Jawa Tengah, sehingga tercipta suasana kondusif yang mendorong peningkatan produktivitas pekerja maupun perusahaan. Untuk itu, pihak pengusaha dan pekerja harus mengetahui hak dan kewajibannya, serta saling menghargai dan menghormati keberadaan masing-masing. Konflik yang seringkali timbul antara pengusaha dengan pekerja adalah persoalan UMK. Karena itu, harus dipahami bahwa tujuan kebijakan UMK
190 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 adalah untuk melindungi upah pekerja agar tidak merosot pada tingkat paling rendah sebagai akibat ketidakseimbangan pasar kerja. Penetapkan UMK dilakukan berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota, dibentuk oleh Bupati/Walikota untuk memberikan saran dan pertimbangan dalam mengusulkan „angka‟ UMK, sedangkan Dewan Pengupahan Provinsi, dibentuk Gubernur untuk memberikan saran dan pertimbangan untuk menetapkan UMK. Jadi, Gubernur menetapkan UMK dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/ Walikota. Selain itu, berdasarkan Keppres Nomer 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan, Dewan Pengupahan juga bertugas memberikan saran dan pertimbangan terhadap penerapan sistem pengupahan sesuai kompetensi hukumnya, serta menyiapkan bahan perumusan pengembangan sistem pengupahan nasional. Karena itu, dalam melaksanakan tugas, saya minta Dewan Pengupahan selalu mengedepankan musyawarah untuk mufakat sebagai esensi dalam hubungan industrial, serta mengakomodasi kepentingan semua pihak, baik pekerja, pengusaha, pemerintah, maupun pakar. Bagi pekerja, agar upah yang diterima dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Bagi pengusaha, ketentuan upah minimum harus mempertimbangkan agar pengusaha tetap mampu membuat perusahaan tumbuh dan berkembang. Bagi Pemerintah, Dewan Pengupahan diharapkan dapat memberikan pertimbangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, misalnya: BPS harus menyajikan data yang dibutuhkan dan meng-analisis sesuai dengan bidang tugasnya, Biro Hukum harus memberikan kajian hukum atas ketentuan hukum di bidang pengupahan, serta memberikan advokasi atas kesepakatan yang diambil dan akibat hukumnya, dan lain lain. Sedangkan kepada Pakar, diharapkan mampu memberikan analisis akademis, supaya kebijakan yang akan diambil Bupati/Walikota atau Gubernur mempertimbangkan aspek keilmuan serta kondisi perekonomian pada umumnya. Dalam hal ini, penetapan UMK hendaknya diupayakan menghindarkan unsur politis, serta menyelaraskan kebijakan upah minimum dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, untuk mewujudkan keberlangsungan usaha dan kemampuan daya beli pekerja. Hadirin yang berbahagia; Menurut Permenakertrans Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahap-an Pencapaian KHL, Gubernur dalam menetapkan Upah Minimum harus membahas simultan dan memperhatikan faktor : Nilai KHL, Produktivitas Makro, Pertumbuhan ekonomi, Kondisi pasar kerja
191 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dan kondisi usaha yang paling tidak mampu. Kondisi yang terjadi pada penetapan UMK Tahun 2014, data pendukung kondisi pasar kerja dan kondisi usaha marginal tidak tersedia dengan valid. Sehingga harus dicarikan solusi untuk permasalahan ini. Sampai dengan 20 Februari 2014, baru 12 Kabupaten/Kota yang menyampaikan data hasil survei KHL bulan Januari. Hal ini perlu mendapat perhatian Kepala Dinas, Pakar, dan BPS. Permasalahan apa yang menyebabkan kondisi tersebut? Kita memaklumi bila penyebabnya adalah bencana, karena sumber daya yang ada dikonsentrasikan untuk penanganan bencana. Namun harus diwaspadai apabila keterlambatan itu karena ada para pihak yang menolak survei, atau menolak hasil survei. Untuk itu, saya minta Dewan Pengupahan membantu menyelesaikan permasalahan ini. Maka, melalui workshop pengupahan ini, saya harap dapat dihasilkan hal-hal sebagai berikut : 1. Penyempurnaan pedoman survei KHL sebagai penjabaran atas Permenakertrans Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian KHL, yang dibuat oleh Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Tengah dan telah disampaikan kepada kabupaten/kota; 2. Kajian hukum terhadap Ketentuan di Bidang Pengupahan, mengenai relevansi dan sinkronisasi ketentuan-ketentuan di bidang pengupahan dengan azas-azas hukum, maupun dengan ketentuan hukum lainnya. Bila perlu ada masukan kepada Pusat sebagai perbaikan, atau sebagai pertimbangan hukum kepada Gubernur atau Bupati/Walikota sebagai suatu terobosan hukum; 3. Formula penetapan upah minimum, yang memperhatikan ketentuanketentuan normatif di bidang pengupahan, dengan kajian analitis ekonomis dan logis (hukum), yang memperhatikan kepentingan pekerja/buruh, dunia usaha, serta kondusivitas dan potensi daerah, yang dapat dilaksanakan oleh Dewan Pengupahan; 4. Sistem pengupahan yang adil bagi para pihak di perusahaan, yakni kajian akademis dan analitis mengenai sistem pengupahan bagi pekerja yang masa kerjanya diatas 1 tahun. Dengan demikian, keberadaan Dewan Pengupahan berdaya guna bagi keharmonisan hubungan industrial menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrahmaanirrahiim”, Workshop Pengupahan, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI.
192 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 SELAMAT MELAKSANAKAN WORKSHOP. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
193 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN MUKERNAS GEREJA PANTEKOSTA DI INDONESIA (GPdI) TAHUN 2014 SEMARANG, 25 PEBRUARI 2014 Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Para Pendeta dan Pengurus GPdI; Para Peserta Mukernas GPdI Tahun 2014; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sore ini kita dapat bersama-sama menyertai Pembukaan Mukernas Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tahun 2014. Atas nama Pemerintah Daerah Jawa tengah saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada perwakilan Pimpinan Gereja GPdI dari seluruh Indonesia, serta “Terima Kasih” kepada panitia penyelenggara atas dipilihnya Kota Semarang, menjadi tuan rumah Mukernas GPdI Tahun 2014 ini. Saya berharap BapakIbu merasa nyaman selama berada di Kota Semarang dan dapat melaksanakan Mukernas dengan baik dan lancar, dan diwaktu senggang dapat menikmati berbagai objek wisata maupun kuliner yang ada di Kota Semarang. Selain itu, dengan terselenggaranya Muker-nas ini diharapkan mampu menjadi wahana koordinasi, konsolidasi dan komunikasi di antara para Pendeta dan Pengurus Gereja-Gereja anggota GPdI dalam menentukan rencana dan program kerja ke depan, sehingga dapat meningkatkan peran GPdI dalam mensukseskan pembangunan melalui peningkatan kualitas keimanan masyarakat. Hal ini sangat penting, karena seiring dengan gencarnya arus modernisasi dan globalisasi sebagai efek dari kemajuan jaman, diperlukan kontrol agama yang berfungsi sebagai rem sekaligus filter dalam menghadapi berbagai efek negatif yang timbul sebagai konsekuensi dari kemajuan jaman.
194 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Hadirin yang berbahagia; Sebagai wakil dari Pemerintah di bidang pembinaan mental dan spiritual, GPdI harus semakin kuat dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui Tri Kerukunan Hidup Umat Beragama, yaitu rukun intern umat seagama, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah. Hal ini dimaksudkan harmonisasi kehidupan masyarakat yang bersifat heterogen ini senantiasa kondusif, sehingga roda pembangunan Negara berjalan lancar dan sukses. Agamamu agamamu, agamaku agamaku harus kita jadikan pegangan dalam menjalankan kehidupan beragama, tetapi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, semua pemeluk agama bersatu, bergotongroyong membangun kehidupan yang lebih baik. Perbedaan yang ada hendaknya disikapi sebagai peluang sekaligus tantangan pembangunan. Peluang, karena keragaman dan kemajemukan ini apabila dikelola secara bersinergi, maka akan menjadi potensi pembangunan serta pendorong pertumbuhan perekonomian bangsa. Tantangan, karena apabila masyarakat Indonesia tidak memiliki semangat untuk membangun persatuan dan kesatuan, maka yang ada hanyalah akan merongrong kewibawaan dan eksistensi Negara. Ini saya tegaskan karena meskipun kita telah memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, namun dalam kenyataan ke-Bhinneka-an itu justru mematik perpecahan akibat egoisme dan pemikiran yang sempit. Oleh karena itu, melalui kesempatan inilah, saya mengajak kepada Bapak-Ibu agar senantiasa membekali para jemaat untuk tidak ingkar dan tetap konsisten melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan idiil dan konstitusional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan dalam kehidupan beragama, Sila Pertama Pancasila, yaitu: “Ketuhanan Yang Maha Esa” harus senantiasa menjadi kendali, sehingga kehidupan beragama di Indonesia berjalan selaras, serasi dan seimbang, saling toleransi, hormat menghormati dan tidak saling intervensi. Maka, marilah kita terus bekerja cerdas, bekerja keras dan ikhlas dengan tetap memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa agar segala yang kita upayakan memberikan hasil optimal bagi kemajuan pembangunan bangsa dan negara. Selain itu, pada kesempatan yang baik ini, marilah kita juga berdoa agar saudara-saudara kita yang saat ini tertimpa bencana banjir, tanah longsor dan erupsi gunung berapi bisa diberikan kesabaran dan tetap tawaqal dan mampu melanjutkan kehidupannya dengan baik. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini.
195 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Selanjutnya dengan mengucap “Bismillahirrohmaanirrohiim”, Mukernas Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tahun 2014, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat melaksanakan Mukernas. Sekian dan terimakasih atas perhatiannya Semoga Tuhan selalu beserta kita. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
196 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SINKRONISASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN TAHUN 2014 DAN PERENCANAAN TAHUN 2015 SEMARANG, 24 MARET 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati Kepala Biro Perencanaan Sekjen Kementerian Pertanian RI; Yang saya hormati Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya; Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten/Kota atau Kelembagaan yang menangani penyuluhan; Para Pelaksana Teknis dan Penyusunan Program. Para penyuluh; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul dan bersilaturrahmi dalam rangka melaksanakan ”Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014 dan Perencanaan Tahun 2015”. Pertemuan ini sangat positif sebagai upaya untuk menyamakan persepsi dan langkah nyata berbagai kegiatan penyuluhan pertanian di Jawa Tengah, sehingga saya minta para peserta aktif berpartisipasi memberikan sumbang sih pemi-kiran terhadap kemajuan efektivitas penyuluhan, khususnya untuk mendorong kemajuan sektor pertanian. Hadirin yang berbahagia, Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan nasional sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan serta pelestarian lingkungan. Untuk menjalankan peran tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, andal serta berkemampuan, agar dapat membangun agribisnis dan meningkatkan
197 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 daya saing. SDM pertanian yang unggul, atau saudara-saudara kita para petani itu bisa maju jika didukung oleh penyuluh-penyuluh yang handal. Kerangka dasar penyelenggaraan penyuluhan sudah dituangkan dalam Undang Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), dengan harapan bahwa penyelenggaraan penyuluhan akan semakin baik dan kesejahteraan petani meningkat. Namun demikian, dalam implementasinya, peran penyuluh ini masih terkendala karena berbagai faktor, seperti : a. Kelembagaan Masih beragamnya bentuk kelembagaan penyuluhan Kabupaten/Kota yang ditetapkan melalui Perda, Perbup/Perwali dan ada yang tidak mempunyai kelembagaan penyuluhan. Demikian pula kelembagaan penyuluhan di Kecamatan berupa Balai Penyuluhan Kecamatan; b. Ketenagaan Saat ini jumlah penyuluh semakin berkurang karena pensiun, mutasi, meninggal, dsb, sedangkan perekrutan sangat terbatas bahkan tidak ada. Selain itu, diklat/magang/ bintek bagi penyuluh juga masih minim; c. Penyelenggaraan - Program penyuluhan belum sepenuhnya menjadi acuan pelaksanaan penyuluhan; - Sarana prasarana kurang, misalnya kendaraan operasional, alat bantu/alat peraga penyuluhan, dan lain-lain ; - Sistem informasi masih kurang memadai dan terintegrasi; - Dukungan anggaran di Kabupaten/kota sangat terbatas dan beragam. Oleh sebab itu, saya minta implementasi UU Nomor 16 tahun 2006 tentang SP3K dilaksanakan secara konkrit, termasuk di kabupaten/kota. Dalam hal ini upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penyuluhan sudah dilakukan melalui : 1. Membentuk BAKORLUH dan Sekretariat BAKORLUH Provinsi Jawa Tengah, dilengkapi dengan Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (KP3K) Provinsi Jawa Tengah. 2. Mengirim surat ke Presiden RI untuk ditetapkannya Peraturan Pemerintah tentang Kelembagaan sebagai tindak lanjut UU Nomor 16 Tahun 2006; 3. Mendorong dibentuknya kelembagaan penyuluhan/BAPELLUH di Kabupaten/Kota dengan adanya Surat Edaran/Himbauan ke Kabupaten/Kota; 4. Untuk ketenagaan penyuluh upaya yang dilakukan dengan himbauan ke Kabupaten/ kota agar tidak memutasi ke jabatan lain bahkan
198 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 diupayakan untuk perekrutan tenaga baru melalui usulan ke BKD setempat. 5. Mengalokasikan anggaran untuk diklat/ magang/bintek penyuluh guna peningkatan kapasitas SDM. 6. Mengalokasikan anggaran untuk penyediaan sarpras/alat bantu penyuluhan bagi Balai Penyuluhan dan SDM Penyuluh. Walaupun tahun 2013 anggaran ini sempat dihentikan, namun akan kita perjuangkan lagi; 7. Mengalokasikan anggaran untuk penerapan metode penyuluhan melalui Demonstrasi plot (demplot) sesuai spesifik lokasi, maupun melalui Media informasi seperti leaflet, booklet, poster, Baliho, Majalah, Siaran TV dan Siaran Radio; 8. Menerbitkan Keputusan Gubernur yang menetapkan Sekretariat BAKORLUH selaku SKPD penyuluhan di Provinsi untuk melaksanakan dana/Satker penyuluhan dan selanjutnya Sekretariat BAKORLUH selaku Kuasa Pengguna Anggaran secara fungsional berkoordinasi dengan kelembagaan penyuluhan Kabupaten/kota sebagai pelaksana kegiatan. Hal ini berlaku untuk 3 Kementerian yaitu Kementerian Pertanian; Kehutanan serta Kelautan dan Perikanan. 9. Pemberian penghargaan bagi penyuluh (PNS, THL dan Penyuluh Swadaya), kelompok tani, Gapoktan, Balai Penyuluhan dan Pos Penyuluhan berprestasi. Selain itu, salah satu upaya penting yang dilakukan yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta pemerintah pusat melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengalokasikan dana penyelenggaraan penyuluhan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan penjabaran dari Renstra Pemprov Jawa Tengah di Sekretariat BAKORLUH dan Renstra Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan). Dana dekonsentrasi sistem penyuluhan juga disinergikan dengan kegiatan pembangunan pertanian di daerah terutama yang bersumber dari APBD Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Maka, program dan kegiatan yang diterapkan harus sesuai dengan implementasi UU Nomor 16 Tahun 2006 dengan ruang lingkup pengembangan kelembagaan dan ketenagaan penyuluh, pemberdayaan petani, peningkatan mutu penyelenggaraan serta peningkatan dukungan sarana prasarana penyuluhan. Selain hal tersebut, kegiatan penyuluhan juga harus selaras dengan Visi Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2013-2018, yaitu ”Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari - Mboten Korupsi Mboten Ngapusi ”. Sejahtera dimana kebutuhan dasar rakyat dapat terpenuhi dengan baik, serta berdikari yang berarti dengan kekuatan/potensi yang dimiliki sendiri mampu digerakkan untuk mewujudkan kesejahteraan dengan tetap menjalin kemitraan
199 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dengan pihak lain, sehingga kedaulatan masih tetap terjaga. Sedangkan Mboten korupsi lan mboten ngapusi berarti konsen terhadap tata adminitrasi yang baik, yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi. Prioritasnya pada upaya perwujudan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi. Daulat berarti tidak hanya tahan, tetapi juga mampu memproduksi dan mencukupi kebutuhan sendiri secara berdikari dan tidak ada intervensi pihak lain. Disinilah posisi penyuluh sangat penting untuk memacu para petani agar mampu meningkatkan produktivitas pertanian sehingga hasil pertanian kita surplus, bahkan bisa ekspor sehingga impor-impor bahan pangan tidak perlu bagi Jawa Tengah. Di sisi lain Program Kementerian Pertanian RI berupa Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) untuk swasembada beras surplus 10 juta ton pada tahun 2014 adalah merupakan harga mati yang harus didukung seluruh daerah termasuk produksi beras Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2013, kontribusi produksi beras Jawa Tengah terhadap produksi nasional mencapai 16%, demikian juga untuk program lain seperti Swasembada Gula dan Swasembada Daging, sehingga perlu adanya dorongan yang lebih nyata dalam meningkatkan produksi pertanian. Kerja keras penyuluh dan para petani harus terus didorong, apalagi beberapa waktu yang lalu Jawa Tengah terkena musibah bencana alam, baik banjir, tanah longsor, erupsi maupun angin puting beliung. Salah satu contoh dampak negatif yang dirasakan para petani akibat banjir adalah hilangnya tanah garapan dan ribuan hektar sawah produktif yang menjadi gantungan hidup petani terendam air sehingga tanaman pangan berupa padi, jagung, kedelai, dan lain-lain mengalami kerusakan, mati dan gagal panen/puso. Hal ini masih ditambah dengan adanya perubahan cuaca yang tidak bisa diprediksi (anomali iklim) dan pola tanam yang tidak serentak berakibat munculnya hama penyakit tanaman berupa serangan hama tikus, penggerek batang dan wereng coklat yang melanda para petani di Jawa Tengah serta isu adanya impor bahan pangan pada saat para petani panen akan menambah beban berat para petani. Untuk itu, pendampingan dan pengawalan para Petani, Kelompok Tani dan Gapoktan oleh para penyuluh pertanian, perikanan, kehutanan dan THL-TBPP serta para penyuluh swadaya sangat diperlukan sebagai mitra dalam pengembangan usaha tani. Untuk itu dalam pelaksanannya perlu adanya sinkronisasi yang matang dan mantap agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sesuai aturan yang berlaku, demikian pula untuk perencanaan tahun 2015. Untuk itu, saya mengapresiasi pertemuan sinkronisasi dalam rangka mempersiapkan diri, menyamakan persepsi dan langkah tindak lanjut dan menyusun perencanaan
200 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 mendatang untuk menyukseskan program pemberdayaan masyarakat baik dari Pusat maupun Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Dengan demikian, hasil dari pertemuan ini bisa menjadi rekomendasi aksi dan panduan bagi daerah dalam rangka melaksanakan kegiatan dan perencanaan program kerja penyuluhan yang lebih baik, terencana, tertib dan tepat sasaran menuju Jawa Tengah yang Sejahtera dan Berdikari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap “Bismillaahirrahmaanirrahiim”, pertemuan ”Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Tahun 2014 Dan Perencanaan Tahun 2015”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi setiap usaha kita. Wassalamualaikum Wr. Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, M.Si
201 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PELANTIKAN BADAN PENGURUS PROVINSI ASOSIASI KONTRAKTOR SELURUH INDONESIA (ASKINDO) JAWA TENGAH PERIODE 20142019 SEMARANG, 26 MARET 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Rekan-rekan birokrasi; Keluarga Besar Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia (ASKINDO) Provinsi Jawa Tengah ; Para kontraktor; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadhirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pelantikan Pengurus Provinsi Asosiasi Kontraktor Seluruh Indonesia (ASKINDO) Jawa Tengah Periode 2014-2019 yang baru minggu kemarin terpilih berdasarkan Musyawarah Provinsi. Untuk itu, kepada para kader ASKINDO yang terpilih sebagai pengurus dan pengelola organisasi ASKINDO Jateng periode 2014-2019 saya ucapkan “Selamat” memikul tugas dan tanggung jawab baru. Sebagai pengurus asosiasi organisasi pelaku pembangunan, tentunya harus memiliki kompetensi teknis yang baik, pengalaman, relasi dan tentu saja yang terutama adalah kinerja yang baik. Saya titik beratkan pada kinerja, sebab ke depan tantangan pembangunan kita semakin berat dan komplek. Berat karena tuntutan yang semakin tinggi terhadap kualitas dan kapasitas, komplek karena saling terkait erat dengan kemajuan sektor pembangunan lainnya. Hadirin yang saya hormati; Tahun 2014 merupakan tahun infrastruktur bagi Jawa Tengah, yang terus akan berlanjut hingga tahun ke dua nanti tetap konsen pada pembangunan infrastruktur. Saya nggranthes dan sedih tiap hari ada aspirasi
202 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 dan komplain masuk mengenai infrastruktur Jateng, baik jalan, jembatan, sarana transportasi dan sebagainya. Ini saatnya infrastruktur menjadi prioritas pembangunan dan sebagai pendukung utama kemajuan sektor yang lain. Launching pembangunan infrastruktur sudah dilakukan pada 16 Maret 2014 melalui video conference pembangunan berbagai proyek di Jawa Tengah yang dipusatkan di Welahan Kabupaten Jepara. Ini berarti gaung pembangunan infrastruktur mulai bergema dan harus terus bergema di Jawa Tengah. Totalitas pembangunan harus ditujukan dengan sinergitas antara pemerintah daerah, kontraktor dan masyarakat. Alokasi APBD untuk pembangunan infrastruktur tahun 2014 sebesar Rp 2,1 Trilyun dan berbagai proyek sudah selesai dilelangkan dan sudah dimulai pembangunannya. Ini merupakan kesempatan bagi para kontraktor tetap untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Pengawasan dan evaluasi akan terus dan ketat dilaksanakan, termasuk saya minta setiap proyek pembangunan menyediakan sarana monitoring seperti kamera CCTV yang bisa dipantau langsung dan kontinyu, selain tetap memperhatikan masukan, komplain, aduan dan aspirasi masyarakat. Ini yang disebut komplek, karena pembangunan infrastruktur juga memerlukan sinergitas penerapan teknologi informasi dalam setiap aspeknya. Di sisi lain, saya minta secara teknis bestek harus dipenuhi, sesuai spesifikasi teknis dan tata administrasi tetap harus teratur. Proyek pembangunan infrastruktur ini adalah proyek milik masyarakat sehingga administrasi harus baik, tidak menyimpang dan jangan ada setoransetoran. Semuanya harus disetorkan untuk pembangunan, bukan untuk kepentingan tertentu. Kalau ada yang nyeleweng-nyeleweng, laporkan. Tahun infrastruktur ini tidak ada yang nyeleweng-nyeleweng dan untuk memantau pelaksanaan pembangunan infrastruktur, akan dilakukan pengecekan langsung di lapangan, sehingga, diharapkan infrastruktur dapat semakin baik, kerusakan tertangani, dan partisipasi masyarakat juga dapat ditingkatkan. Jadi nanti, selaku organisasi profesi dan berkumpulnya para kontraktor, saya yakin bukan hanya mencari profit semata, tetapi juga perlu adanya simbiosis yang baik yakni tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Tanggung jawab itu bisa berupa memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat dalam setiap proyeknya, baik jadi tukang, catering dan sebagainya, atau bekerjasama dengan UMKM, toko-toko material kecil untuk mensuplay kebutuhan proyek dan Yang lebih penting lagi adalah kesadaran terhadap lingkungan. Dalam menjalankan proyek juga bisa ndhandhani lingkungan sekitar, tidak mengganggu jalur hijau dan sebagainya. Bentuk-bentuk seperti inilah yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para kontraktor. Asosiasi harus bisa menjaga dan menjadi rambu pengingat anggotanya agar taat pada koridor tanggung jawab sosial yang benar.
203 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Oleh sebab itu, melalui pengurus yang baru nanti saya minta para pelaku pembangunan, seperti ASKINDO ini bisa melakukan tiga hal utama, yaitu meningkatkan kapasitas anggota dan personel agar lebih berkompeten dan profesional, meningkatkan partisipasi sosial kemasyarakatan, serta mengadposi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini sangat penting untuk diaplikasikan pada saat ini, agar hasil pembangunan di Jawa Tengah benar-benar baik, berkualitas, dan segera bisa dimanfaatkan oleh masyarakat menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
204 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI DAN SINKRONISASI BIDANG KEHUMASAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 SALATIGA, 26 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, dan saya sampaikan selamat pagi. Bapak-Ibu para Peserta dan Narasumber Rakor dan Sinkronisasi Bidang Kehumasan Provinsi Jawa Tengah yang saya hormati. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya, hari ini kita dapat bersilaturahmi dalam keadaan sehat dan penuh semangat, khususnya bagi rekan-rekan humas selama 2 (dua) hari hingga besok, melaksanakan rapat koordinasi dan sinkronisasi Bidang Kehumasan Provinsi Jawa Tengah. Pepatah mengatakan : “Tak kenal, maka tak sayang”. Oleh karena itu, momentum kali ini bagi Saya dan Bapak-Ibu sangatlah strategis, untuk menyamakan persepsi dalam memahami apa yang menjadi Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, serta Program Saya sebagai Gubernur bersama Pak Heru Sudjatmoko sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah kurun waktu 5 (lima) tahun sejak Agustus 2013 sampai dengan tahun 2018 mendatang. Secara makro, RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 pada tanggal 30 Januari 2014 yang lalu telah ditetapkan, masuk dalam Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014. RPJMD ini menjadi acuan bagi kita, yang secara substansial juga akan disampaikan kepada Bapak- Ibu sebagai salah satu sesi penyampaian materi dalam kegiatan ini. Untuk itu, Saya sampaikan “Terima Kasih” dan “Apresiasi” kepada Bapak-Ibu rekan-rekan Humas se Jawa Tengah, atas komitmennya untuk ikut nyengkuyung, mensosialisasikan dan mengkomunikasikan apa yang menjadi
205 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, serta Program Pembangunan Jawa Tengah selama kurun waktu 5 (lima) tahun, dan memang panjenenganlah yang harus bisa menjadi ujung tombak, di dalam memberikan pemahaman dan menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkannya mencapai Visi : “Menuju Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari – mBoten Korupsi mBoten Ngapusi”. Jadi, Visi itu menjadi komitmen dan sema ngat kita bersama jajaran aparatur dan seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk bersamasama bisa mewujudkannya. Bapak-Ibu peserta Rakor dan hadirin yang Saya hormati; Jawa Tengah yang kita cintai ini hebat lho. Semangat gotong-royong, toleransi, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, sambil terus berdo`a memohon lindungan dan kelancaran kapada Tuhan Yang Maha Esa atas usaha kita. Itu modal budaya yang sangat luar biasa yang kita miliki. Maka, bersama Saya dan Pak Heru, Saya ingin terus kita hidupkan budaya kita yang adiluhung itu, sekaligus kita mantapkan dengan semangat mBoten Korupsi lan mBoten Ngapusi. mBoten Korupsi lan mBoten Ngapusi itu kata kuncinya pada “keterbukaan” dan “kejujuran”. Dengan terbuka dan jujur, maka Insya Allah kon sentrasi tugas untuk rakyat, akan terlaksana dengan baik. Maka, budaya “rembugan” dalam setiap menghadapi permasalahan, perlu kita kem bangkan agar bisa memperoleh solusi bersama dengan semangat “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Melalui Rapat Koordinasi dan Sin kronisasi Bidang Kehumasan seperti inilah menjadi salah satu cara kita untuk dapat mensinergikan langkah tindak, agar selaras dan satu irama dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena hakekatnya kita ini sebagai aparatur pemerintah, adalah pelayan masyarakat yang setiap saat dan setiap waktu harus selalu siap memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat, utamanya yang menyangkut informasi tentang kebijakan dan hasil pembangunan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat menjadi paham dan tumbuh sikap partisipasinya. Maka, sebagai aparat Humas, Bapak-Ibu memang dituntut memiliki kepekaan nurani dan kemampuan ekstra plus, sehingga secara generalis mampu memahami semua sektor dalam pembangunan, baik yang menyangkut kebijakan nasional, provinsi, serta Kabupaten/Kota masing- masing. Untuk provinsi, Visi, Misi, Strategi, Arah, Kebijakan, dan Program Pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, telah tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengan tahun 2013-2018 sebagaimana telah ditetapkan dalam Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 30 Januari 2014.
206 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Secara lebih teknis, materi RPJMD itu juga akan disampaikan pada kesempatan Rakor ini. Materi ataupun informasi yang Bapak-Ibu terima dalam Rakor kali ini, tentu sangat strategis. Apalagi yang berkaitan dengan kepedulian kita dalam penanggulangan bencana alam dan mensukseskan Pemilu 2014, itu menjadi bagian yang sangat penting tugas Humas untuk bisa memberikan pencerahan dan menumbuhkan semangat kebersamaan bagi masyarakat. Tantangan berkaitan dengan adanya prediksi akan banyaknya GOLPUT dalam Pemilu 2014 ini, mari kita jawab melalui sosialisasi intensif, membantu kawankawan KPU dan Panwaslu, agar masyarakat sadar dan paham betul tentang arti pentingnya Pemilu bagi demokrasi kita, yang tidak sekedar “datang ke TPS untuk nyoblos”, tetapi lebih dari itu, adalah menggunakan hak pilihnya dengan cermat dan benar, sehingga terpilih wakil-wakil rakyat di legislatif dan DPD, serta terpilih pemimpin negara kita, yaitu Presiden dan Wakil Presiden RI yang mampu membawa kemajuan lebih baik bagi Bangsa Indonesia kedepan. Oleh karena itu, kesempatan saya bertemu dengan Bapak-Ibu para Pimpinan Humas Instansi Pemerintah se Jawa Tengah ini sungguh menggembirakan. Paling tidak, Saya menjadi banyak kawan dalam mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang apa yang menjadi Visi, Misi, Arah, Strategi, Kebijakan, dan Program Pembangunan Jawa Tengah 20132018, untuk bisa kita laksanakan dan sukseskan bersama. Saya sampaikan selamat dan apresiasi kepada BapakIbu rekan-rekan Humas se Jawa Tengah yang hari ini hadir hingga besok. Mudah-mudahan awal yang baik dari jalinan komunikasi dan sinkronisasi kita hari ini dapat kita tindaklanjuti kedepan, baik melalui forum formal seperti ini, maupun lewat media informal, yang bisa juga Bapak-Ibu tempuh melalui komunikasi elektronik, lewat HP, email ataupun twiter Saya. Jadi, Saya sangat terbuka untuk bisa berkomunikasi dengan Bapak-Ibu dan seluruh masyarakat Jawa Tengah. Yang penting komunikasi yang positif dan konstruktif. Boleh menyampaikan saran, kritik, ataupun informasi, sematamata untuk kebaikan dan kemajuan Jawa Tengah. Selamat melaksanakan Rakor. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan dan kesuksesan atas usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
207 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA KUNJUNGAN KE
MOUNTAIN VIEW INTERNATIONAL CHRISTIAN SCHOOL SALATIGA, 26 FEBRUARI 2014
Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Direktur Utama dan segenap Keluarga Besar Mountain View International
Christian School;
Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berbahagia sekali siang ini kita dapat bersama-sama hadir bersilaturahmi untuk saling mengenal dan saling memberikan dukungan dalam upaya mencetak Sumber Daya Manusia yang excellent. Keberadaan Mountain View International Christian School (MICS) di Salatiga, yang melayani pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dapat menjadi solusi bagi anak-anak warga negara asing yang orang tuanya bekerja di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, untuk tetap memperoleh pendidikan sesuai kurikulum internasional. Terlebih, fasilitas yang disediakan sangat lengkap dan memadai, seperti auditorium,
gymnasium/ sports complex, outdoor track and soccer field, libraries, computer labs, science labs, dan well-furnished classrooms.
Selain itu, penanaman nilai-nilai agama kepada siswa-siswi MICS, sangat baik dalam upaya mencetak lulusan yang cerdas sekaligus religius, sehingga ada keseimbangan antara kemampuan intelektual dengan mentalitas siswa. Karena ilmu tanpa agama akan pincang. Ilmu pengetahuan dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan, sedangkan agama adalah pondasi yang menyangga tiang-tiang bangunan. Kalau pondasinya tidak kokoh, maka akan
208 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 pincang dan cepat roboh. Itulah ilmu, tanpa agama yang menjadi pondasi-nya maka bangunan pengetahuan manusia akan pincang dan roboh. Hadirin yang saya hormati; MICS ini sangat istimewa, karena siswa-siswinya berasal dari 16 negara dengan latar belakang budaya yang berbeda. Tentu saja ini merupakan tantangan bagi pihak manajemen untuk dapat menyatukan berbagai perbedaan itu menjadi sebuah harmoni yang indah, sehingga tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif. Perbedaan latar belakang budaya tersebut justeru merupakan kekayaan dan nilai plus bagi MICS, asal dipahami sebagai keberagaman yang membuat sesuatu menjadi lebih indah. Seperti pelangi, kalau hanya terdiri dari satu warna, tentu tidak seindah pelangi sebagaimana yang kita lihat. Selama 33 (tiga puluh tiga) tahun berkiprah dalam dunia pendidikan di Jawa Tengah, saya yakin segenap Keluarga Besar MICS memahami bahwa masyarakat Jawa Tengah itu sangat menjunjung kearifan lokal dengan sikapnya yang welcome dan sangat toleran dengan perbedaan. Karena itu, saya minta Keluarga Besar MICS juga mampu menyesuaikan diri dan mampu membaur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga tidak menjadi kelompok yang eksklusif. Ajak para siswa untuk mengenal lebih dekat kehidupan, tradisi dan budaya Jawa Tengah agar mereka lebih mengenal daerah tempat orang tua mereka bekerja. Pemerintah Provinsi dan masyarakat akan terus mendukung keberadaan MICS di Salatiga dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi, marilah kita bersama-sama tumbuh dan berkembang, fokus pada tujuan masing-masing untuk mencapai kesejahteraan bersama. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabilahittaufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
209 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PANSUS PANAS BUMI DPR-RI KE PROVISI JAWA TENGAH SEMARANG, 26 FEBRUARI 2014 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Ketua Delegasi Pansus Panas Bumi DPR-RI beserta rombongan; Bupati Banjarnegara dan Bupati Wonosobo; Rekan-rekan birokrasi Pemerintah Daerah; Pimpinan PT. Geodipa Energy; Ketua Delegasi Pansus Panas Bumi rombongan dan hadirin yang berbahagia;
DPR-RI
beserta
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Kunjungan Kerja Tim Pansus Panas Bumi DPRRI ke Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka menyerap aspirasi dan memperoleh masukan untuk mendukung pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Panas Bumi. Kepada Tim Pansus DPR-RI, atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan ”Selamat datang” di Kota Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan ”Terima Kasih” atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai lokus kunjungan kerja ini. Saya berharap interface, diskusi dan sharing yang kita lakukan pada kesempatan ini dapat memberikan masukan dan informasi bermanfaat, dalam tugas legislasi Bapak-Ibu semua, sehingga RUU Panas Bumi dapat segera menjadi produk UU yang benar-benar mampu mensinergikan antara kelestarian hutan, kepentingan masyarakat serta pemenuhan kebutuhan energi kita di masa depan.
210 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Selanjutnya, sebelum masuk pada pokok materi tentang maksud kunjungan kerja ini, terlebih dahulu perlu saya sampaikan sekilas tentang kondisi Jawa Tengah. Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah 3,25 juta hektar atau 1,70% dari luas Indonesia, yang secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, yang meliputi 573 kecamatan dan 8.577 desa/kelurahan. Berdasarkan hasil sensus BPS tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak 32,38 juta jiwa, dimana 65% penduduk Jawa Tengah tersebut tinggal di perdesaan dan mayoritas menjalani karya usaha pada sektor pertanian dalam arti luas, UMKM, dan industri padat karya. Karena itu pelaksanaan kegiatan pembangunan Jawa Tengah senantiasa mengedepankan pendekatan kultural dan sosial kemasyarakatan. Gotong royong menjadi karakter dan jatidiri masyarakat yang terus diuri-uri. Begitu pula rembugan menjadi bagian dari upaya yang terus kami kembangkan untuk menyelesaikan setiap persoalan. Kami juga terus mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan sebagai basis kekuatan pembangunan Jawa Tengah. Kemandirian terus kita kembangkan sebagai peneguhan diri dan tekad mewujudkan Jawa Tengah yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Selain itu juga untuk menuju Jawa Tengah yang berdaulat pangan dan berdaulat energi. Dalam konteks mendukung kedaulatan energi inilah, saya memberikan apresiasi atas akselerasi tugas legislasi rekan-rekan DPR-RI di akhir masa tugasnya untuk menyelesaikan RUU tentang panas bumi. Kami berharap tahun ini dapat ditetapkan sebagai produk UU, atau sebelum masa tugas rekan-rekan semua berakhir. Saya khawatir kalau sebelum pemilu ini nggak selesai, dan nanti ada wajah-wajah baru menyebabkan pembahasan RUU panas bumi ini mandeg atau mulai dari awal lagi. Eman-eman karena ini sudah hampir rampung. Namun memperhatikan semangat rekan-rekan semua, saya yakin RUU ini dalam waktu dekat bisa segera ditetapkan menjadi UU Panas Bumi. Dengan adanya UU Panas bumi ini, kita harapkan mampu mengharmoniskan peraturan-peraturan lainnya, baik terkait langsung atau tidak langsung dengan pengembangan panas bumi ini, sehingga mampu menjadi kekuatan bagi kita untuk lebih mendayagunakan potensi panas bumi secara optimal. Hal ini saya sampaikan, karena selama ini masih ada hambatanhambatan dari segala aspek dalam memanfaatkan panas bumi sebagai energi alternatif, khususnya terkait dengan kawasan hutan konservasi yang tidak boleh digunakan untuk pengembangan panas bumi. Akibatnya selama ini kita belum mampu mengembangkannya dengan baik. Panas bumi masih kecil dimanfaatkan untuk sumber tanaga listrik dibanding dengan potensi lainnya.
211 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 Padahal manfaat panas bumi ini sangat besar. Bukan saja akan mengurangi ketergantungan energi fosil yang jumlahnya terbatas dan tidak bisa diperbarui, tetapi juga bisa mengurangi efek rumah kaca, mengatasi krisis energi listrik kita dan yang juga tidak kalah penting mampu menjadi daya dukung partumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Selain itu juga bisa menjadi potensi Pendapatan dari Penerimaan negara bukan pajak /PNBP berupa Dana Bagi Hasil Sumberdaya Alam/ DBH-SDA sebesar 2,5 % dari Gross Revenue ? (Menunggu Permen ESDM), dimana pembagiannya 20 % untuk Pemerintah dan 80 % untuk Pemerintah Daerah (16 % untuk Provinsi, 32 % untuk Kab/Kota terkait, dan 32 % untuk Kab/Kota lainnya ). Maka sudah saatnya kita kembangkan panas bumi sebagai sumber energi listrik kita. Apalagi kita ini hidup di sepanjang gunung api aktif sehingga sumber energi panas bumi di Indonesia ini melimpah, termasuk yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Ketua Delegasi Pansus beserta rombongan dan hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa potensi panas bumi di Jawa Tengah, secara hipotetik diperkirakan terdapat sebesar 1.626 MW atau 5,7 % seluruh cadangan nasional sebesar 28.528 MW. Adapun yang sudah operasional di Dieng dengan total kapasitas sebesar 1x60 MW atau 5,1 % dari kapasitas total nasional sebesar 1.189 MW. Kemudian beberapa kegiatan panas bumi juga telah dilakukan di Jawa Tengah, yaitu beberapa rekan kita sudah mulai melakukan kegiatan, baik itu survey maupun eksplorasi panas bumi, antara lain : 1. PT Giri Indah Sejahtera telah mengajukan kegiatan survey panas bumi di kawasan hutan seluas 1.604,3 Ha yang berada di wilayah pengelolaan hutan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara. Telah mendapat rekomendasi Gubernur Nomor: 522/03592 tanggal 22 Maret 2011 perihal Rekomendasi penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan survey panas bumi atas nama PT Giri Indah Sejahtera di KPH Kedu Utara pada Kabupaten Semarang dan Kendal. Saat ini masih dalam proses permohonan ijin persetujuan prinsip Menteri Kehutanan. 2. Kemudian ada pula kawan-kawan kita dari PT. Spring Energy Sentosa yang menggunakan kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi panas bumi seluas 6.268 Ha. Survey panas bumi telah mendapatkan ijin prinsip dari Menteri Kehutanan Nomor SK.459/Menhut-II/2013 tanggal 27 Juni 2013 perihal ijin pinjam pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan Eksplorasi Panas Bumi Wilayah Kerja Pertambangan daerah Guci pada kawasan hutan
212 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 lindung atas nama PT. Spring Energy Sentosa. Letaknya berada di Petak 48 dan 50, resort Pemangku Hutan Guci, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bumijawa, KPH Pekalongan Barat di Kabupaten Tegal. Sampai dengan saat ini masih belum melakukan kegiatan. 3. PT. Sejahtera Alam Energy melakukan eksplorasi panas bumi di kawasan seluas 44 Ha di wilayah pengelolaan KPH Pekalongan Barat. Telah terbit ijin pakai dari Menhut Nomor: SK.450/Menhut-II/2012 tanggal 13 Agustus 2013 tentang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan eksplorasi panas bumi atas nama PT. Sejahtera Alam Energy seluas 44 Ha pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Banyumas dan Brebes. 4. PT Geo Dipa Energy, telah mendapat ijin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan Nomor : SK.319/Menhut-II/2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang ijin pinjam pakai kawasan hutan untuk PLTP Dieng. Progres terakhir, PT. Geo Dipa Energy menyampaikan laporan penggunaan kawasan hutan dan pemenuhan kewajiban ijin pinjam pakai kawasan hutan kepada Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan tanggal 2 Desember 2013. Selanjutnya perlu juga saya sampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan panas bumi di Jawa Tengah, antara lain : 1.
Ijin pinjam pakai kawasan hutan yang lama.
2.
Tanggungjawab Pembangunan Jaringan Transmisi yang diserahkan sepenuhnya kepada Pengembang tanpa ada keterlibatan dari PLN. Hal ini dikeluhkan pengembang karena dalam pembangunan jaringan dan ROW akan melalui kawasan hutan dan atau tanah masyarakat yang berpotensi mengalami masalah sosial (Pembebasan lahan) yang dapat menghambat pembangunan jaringan sehingga resiko ini terlalu besar bagi Pengembang. Kecuali apabila berlaku take or pay pada saat COD oleh PLN.
3.
Investasi/biaya yang tinggi sehingga sebagian atau hampir seluruh pengembang membutuhkan financial partner, sehingga dalam pelaksanaan pengembangannya lambat (menunggu negoisasi/kerjasama).
4.
Perlu diatur apabila ada Perubahan atas komposisi kepemilikan saham dari Pengembang.
5.
Perlu diatur tarif/harga listrik agar tidak terjadi penawaran atau negoisasi harga yang mengakibatkan tidak layak secara ekonomi untuk diusahakan/dikembangkan.
213 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 6.
Pemerintah dalam hal menentukan atau menunjuk pelaksana Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Penugasan agar diseleksi dengan mempertimbangkan kemampuan teknis dan financial.
7.
Belum ada sinkronisasi antara Penerbitan IUP dan PPA, sehingga terjadi ketidakselarasan dalam hal waktu pencapaian target Commercial Operation Date (COD)/ target waktu pengoperasian.
8.
Ijin penggunaan air permukaan untuk eksplorasi dan eksploitasi, yang harus sampai dengan persetujuan Menteri.
9.
Tawaran pendanaan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sangat sulit untuk diaplikasikan, sebaiknya SOP dikonsultasikan dengan EBTKE dan para Pengembang agar dapat diaplikasikan.
Kemudian yang menjadi tantangan pengembangan panas bumi adalah lokasi sebagian besar tumpang tindih dengan kawasan lain (Kehutanan, Cagar Budaya, Pariwisata), membutuhkan Investasi besar dengan resiko tinggi, belum memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pembangunan daerah, kurangnya pemahaman masyarakat/ketakutan bahaya pemboran (akibat pengalaman lumpur lapindo), pengelolaan Panas Bumi belum memberikan multiplier effect pada pergerakan perokonomian masyarakat daerah sekitar, dan sumber daya manusia (expert dibidang geothermal) masih terbatas. Karena itu, kebijakan pengelolaan panas bumi di Jawa Tengah diarahkan pada pemanfaatan potensi panas bumi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta mendorong terwujudnya investasi di bidang panas bumi. Dalam hal ini, strategi yang kami lakukan adalah menyusun regulasi yang proinvestasi, menyediakan data potensi panas bumi, mendayagunakan masyarakat setempat serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pengelola energi dan mineral. Maka kami berharap, setelah ditetapkan UU Panas Bumi, segala permasalahan dan tantangan bisa terselesaikan dengan baik, dan segera pula upaya-upaya kegiatan pengembangan panas bumi dapat berjalan dengan lebih baik dan akseleratif, sehingga panas bumi bisa segera berproduksi untuk membantu memenuhi kebutuhan energi listrik kita. Ini penting, apalagi diprediksi tahun 2017 nanti Jawa Tengah akan mengalami krisis listrik bila kita masih menggantungkan pada sumber energi yang ada. Karena itu, sekali lagi saya berharap silaturahmi ini mampu memberikan informasi komprehensif tentang panas bumi, khususnya di Jawa Tengah. Harapannya pembahasan RUU panas bumi ini bisa berjalan dengan baik, sehingga dapat segera dihasilkan UU panas bumi yang jiwa dan rohnya
214 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 tidak lepas dari pasal 33 UUD 1945, yaitu Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya terhadap hal-hal yang bersifat teknis, nanti dapat dikomunikasikan dengan kawan-kawan dari Dinas maupun instansi terkait. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
215 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PELANTIKAN PENGURUS DEWAN PIMPINAN DAERAH BARISAN INDONESIA (DPD BARINDO) JAWA TENGAH PERIODE 2013-2018 SEMARANG, 27 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb; Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati, Rekan-rekan birokrasi Pemerintah daerah; Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Barindo; Ketua dan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barindo Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulilah sore ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai acara ”Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Barisan Indonesia (DPD Barindo) Jawa Tengah periode 2013-2018”. Kepada jajaran pengurus DPD Barindo Jawa Tengah yang baru saja dilantik, saya sampaikan ”Selamat”. Saya berharap kepengurusan ini segera dapat melakukan konsolidasi guna menunjang pelaksanaan tugas yang lebih baik untuk membawa Barindo Jawa Tengah menjadi organisasi yang lebih maju, dan mampu menyiapkan kader-kader muda bangsa yang handal, visioner dan sanggup membawa perubahan bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Selain itu juga menjadi organisasi yang mampu menyerap aspirasi masyarakat, serta menghimpun dan menyebarluaskan ide dan gagasan kreatif untuk mendukung kemajuan pembangunan bangsa. Dalam hal ini, saya merasa bangga atas kiprah dan peran Barindo selama ini dalam mendorong tumbuhnya nilai-nilai dan spirit kebangsaan kepada para kader dan masyarakat luas. Saya berharap spirit kebangsaan seperti ini dapat terus di-sounding-kan kepada seluruh elemen masyarakat, di tengah nilai-nilai kebangsaan kita yang sudah mulai luntur. Begitu pula rasa
216 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 solidaritas, budaya gotong-royong, kekeluargaan, saling tolong menolong dan pilar kebangsaan semakin tergerus dan terkikis habis. Di sisi lain, pengaruh asing sudah luar biasa masuk ke Indonesia. Buat saya, Pancasila bisa digunakan untuk mengatasi carut marut kehidupan kebangsaan kita ini. Sayangnya, kondisi saat ini Pancasila hanya dibuat sebagai simbol negara semata, namun tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Untuk itu, sudah saatnya bangsa kita kembali kepada ideologi Pancasila. Bukan sekedar dipahami dan dijadikan simbol semata tetapi harus betul-betul diamalkan dalam kehidupan kita seharihari. Maka, setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah, saya terus mendorong internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat dan generasi muda kita. Saya terus memotivasi mereka untuk bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Saya ajak mereka untuk bangkit menjadi orang-orang hebat dan pemuda yang kreatif dan inovatif untuk membantu mengentaskan bangsa Indonesia dari berbagai persoalan. Inovasi tersebut salah satunya juga untuk mengentaskan bangsa dari cengkeraman kekuatan asing yang sudah membelit berbagai bidang kehidupan. Ketika nilai-nilai Pancasila bisa kita amalkan, Insya Allah Indonesia bisa menjadi bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Dan spirit inilah yang saya bawa dalam membangun Jawa Tengah, sehingga harapannya Jawa Tengah bisa menjadi role model dan pioneer bagi daerah lain untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian bangsa ini. Maka, sekali lagi saya berharap Barindo Jawa Tengah dapat terus menggelorakan semangat kebangsaan secara luas. Apalagi Barindo telah memiliki web site, sehingga media ini saya harapkan dapat didayagunakan secara optimal untuk menyebarluaskan gagasan-gagasan kebangsaan kepada masyarakat. Saya juga menunggu ide-ide kreatif, inovatif dan solutif dari Barindo yang mampu mengurai problem-problem pembangunan kita sehingga Visi : Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, mBoten Korupsi mBoten Ngapusi bisa terwujud. Saestu nggih, saya tunggu masukan dan gagasan positif serta konstruktif dari panjenengan sami untuk mendukung kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Karena itu, berkaitan dengan kondisi Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya yang akhir-akhir dilanda berbagai bencana alam, saya mengajak keluarga besar Barindo Jawa Tengah menggalang bantuan. Ajak dan kumpulkan bantuan, baik dari kader internal maupun masyarakat luas untuk diberikan kepada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana agar mereka bisa bangkit dan kembali mampu menjalani kehidupan seperti semula. Kemudian berkaitan dengan kegiatan pemilu tahun 2014 ini, saya berharap Barindo Jawa Tengah dapat ikut berperan aktif untuk men-
217 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 sukseskannya, baik itu pada pemilu legislatif maupun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Bukan hanya sukses penyelenggaraan yaitu pelaksanaan pemilu yang berjalan dengan aman, tertib dan kondusif, namun juga sukses menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang jujur dan amanat serta mampu membawa bangsa Indonesia yang semakin berdaulat dan bermartabat. Mari kita kembangkan kebersamaan, persatuan, persaudaraan dan sinergitas dalam berbagai bidang kegiatan pembangunan untuk mendukung terwujudnya Indonesia hebat. Demikian yang dapat saya sampaikan menyertai acara ini. Selamat Bertugas Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
218 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4
GUBERNUR JAWA TENGAH
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENGLEPASAN CENTRAL JAVA OFF ROAD #3 THE REAL ADVENTURE 4X4 SEMARANG, 28 FEBRUARI 2014 Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera. Yang saya hormati, Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia; Ketua Panitia dan Para Peserta Off Road; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah siang ini kita dapat bersamasama hadir di Museum Ronggowarsito Semarang menyertai acara Central Java Off Road #3 The Real
Adventure 4x4.
Kepada Bapak Menteri dan para peserta yang berasal dari luar Jawa Tengah saya ucapkan “Selamat Datang” di Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Semoga selain dapat mengikuti kejuaraan ini dengan baik, para peserta dapat menikmati suguhan obyek wisata dan wisata kuliner khas Semarang yang sudah mendunia. Saya menyampaikan aspresiasi atas terselenggaranya event ini, karena bukan hanya sebagai penyalur hobby dan ajang silaturahmi bagi para penggemar kegiatan off road, tetapi juga dapat memupuk kecintaan masyarakat terhadap kegiatan off road, sekaligus memotivasi masyarakat dan para peserta untuk dapat mengasah kemampuannya dalam menekuni bidang otomotif tetapi tetap bisa menjaga ketertiban dalam berlalu lintas. Saya berharap pada penyelenggaraan off road ini juga mampu mengasah kepekaan peserta terhadap lingkungan, baik lingkungan alam maupun masyarakatnya, dengan mengembangkan kegitan sosial seperti pemberian bantuan kepada Saudara-saudara kita yang kurang mampu atau
219 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 penanaman pohon pada lahan-lahan gundul pada rute yang dilalui. Jadi, penyelenggaraan kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi orang lain. Selain itu, keikutsertaan para off roader dari berbagai daerah di Indonesia, diharapkan dapat menjadi sarana promosi potensi pariwisata yang ada di Jawa Tengah terutama yang ada di sekitar rute perjalanan, sehingga di lain waktu saudara-saudara dapat mengajak sanak-saudara dan handai taulan untuk kembali berkunjung ke Jawa Tengah. Saya minta kepada para off roader agar senantiasa berhati-hati selama menempuh rute yang ditentukan, serta tetap menjaga ketertiban demi keamanan serta keselamatan, sehingga kegiatan off road ini dapat menarik simpati masyarakat dan dapat menumbuhkembangkan kegiatan off road khususnya di Jawa Tengah. Hadirin yang berbahagia; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat bertanding dan selamat menikmati panorama sepanjang rute perjalanan. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH
ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.
220 | H i m p . S a m b u t a n F e b r u a r i 2 0 1 4 CATATAN :