Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
Kompilasi News Sekitar Ekonomi Dan Bursa (diambil dari beberapa sumber)
Chart Source: www.kontan.co.id
Jepang Libur Picu Bursa Asia Dibuka Negatif INILAH.COM, Tokyo - Bursa Asia dibuka negatif menyusul perdagangan bursa Jepang ditutup lantaran libur nasional, Senin (20/9). Terpuruknya bursa Asia juga juga dipengaruhi oleh sentimen para konsumer AS serta kesehatan keuangan negara-negara wilayah Eropa. Bursa Seoul tergelincir karena terlalu antusias membeli saham menjelang liburan Shuseok minggu ini, serta kewaspadaan menjelang data AS menyusul pertemuan Federal Reserve.
1
Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
Indeks Kopsi turun 0,4% ke posisi 1.823,97 poin. Volume perdagangannya hampir mencapai 100 juta lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata per harinya bisa mencapai 320 juta lembar saham pada bulan ini. Namun, saham maskapai penerbangan mengungguli saham-saham lainnya di tengah ekspektasi permintaan yang tinggi untuk perjalanan luar negeri selama liburan memicu keuntungan yang lebih besar. Saham Asiana Airline naik 1,8% dan Korea Air Lines naik 0,4%. Bursa Australia naik 1,8% sebab saham pertambangan dan perbankan mengalami profit taking, setelah pasar lokal setempat pada pekan lalu mencapai level tertingginya pada empat bulan lalu. Sedangkan harga emas dan tembaga naik mencapai level tertingginya. Indeks A&P/ASX 200 turun 24,3 poin ke level 4.670. Begitu juga dengan indeks Hangseng turun 0,3% serta indeks Sanghai turun 0,45%. (Source: inilah.com)
BEI Suspensi Saham APOL INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan efek PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) pada Senin (20/9). Hal itu disampaikan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa Umi Kulsum dan Kepala Divisi Perdagangan Saham Andre PJ Toelle dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/9). Penghentian sementara perdagangan efek APOL ini menunjuk surat perseroan pada 17 September lalu mengenai penundaan pembayaran ke-10 bunga obligasi APOL II tahun 2008 dan pemberitaan di media massa mengenai gugatan pailit kepada perseroan. BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek Apol terhitung sejak sesi I Senin (20/9) hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh APOL. Saat ini bursa sedang menyampaikan permintaan penjelasan kepada APOL. (Source: inilah.com)
AKRA Suntik Anak Usaha US$5,130 Juta INILAH.COM, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah melakukan penambahan modal sebesar US$5,130 juta pada anak usaha perseroan, Khalista. Hal itu disampaikan manajemen AKRA dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (17/9) lalu.
2
Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
Khalista (Liuzhou) Chemical Industries Ltd adalah anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di China yang bergerak di bidang produksi sorbitol. Adapun penambahan modal tersebut untuk keperluan modal kerja Khalista. Setelah penambahan modal tersebut, susunan pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk menjadi US$36.800.000 yang semula jumlah nominal saham US$31,670 juta. (Source: inilah.com)
RUPSLB PTPP ditunda hingga waktu yang ditentukan JAKARTA. Manajemen PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui keterbukaan informasi mengumumkan penundaan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PTPP yang sedianya akan dilaksanakan tanggal 22 September 2010 mendatang. Direktur Utama PTPP Musyanif mengungkapkan, penundaan RUPSLB lantaran permintaan dari Menteri BUMN melalui surat per tanggal 8 September 2010. Adapun jadwal baru sendiri akan ditentukan kemudian. (Source: kontan.co.id)
BNBR kembali gadai saham Rp 416,91 miliar JAKARTA. Banyaknya utang yang jatuh tempo memaksa PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menguber dana segar. Jalan yang dipilih BNBR adalah menggadaikan saham atau repurchase agreement (repo). Merujuk laporan keuangan BNBR per akhir Juni 2010, nilai repo mencapai Rp 416,91 miliar. Itu berarti nilai repo BNBR meningkat Rp 341,91 miliar dibandingkan outstanding per akhir Juni 2009, sebesar Rp 75 miliar. Repo terbesar BNBR dilakukan dengan PT Recapital Securities senilai Rp 181 miliar. Pinjaman itu dijamin dengan 921,8 juta saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP), 18,4 juta saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan 127,4 juta saham Bakrie Development (ELTY). Khusus repo saham BUMI, sejatinya sudah jatuh tempo Februari lalu. Namun BNBR masih melakukan negosiasi terhadap pinjaman sebesar Rp 25 miliar itu. Selain dengan Recapital, BNBR juga melakukan repo saham dengan Sekuritas Indo Pacific Investasi senilai Rp 70 miliar, Sucorinvest Central Gani senilai Rp 48,91 miliar, Panin Sekuritas sebesar Rp 30 miliar, Sarijaya Permana Sekuritas senilai Rp 20 miliar, Wanteg Securindo dan Batasa masing-masing sebesar Rp 20 miliar. BNBR juga melakukan repo dengan Bina Artha Parama sebesar Rp 17 miliar, Bumi Sekuritas dan Trust Securitias masing -masing Rp
3
Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
5 miliar. Sumber KONTAN di BNBR bilang, repo saham itu dikenakan bunga sekitar 15%20% setahun. Bayar utang Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitulu mengatakan, beberapa waktu lalu tawar menawar repo saham BUMI dan UNSP cukup marak di pasar. Ia menilai akibat meningkatnya repo saham tersebut beban utang BNBR akan membengkak. Selain menggadaikan kepemilikan sahamnya, BNBR juga mencicil sejumlah utang yang juga dijamin dengan saham anak perusahaan. Contohnya, BNBR telah mencicil pinjaman ke Ace Business Ltd. Seychelles sebesar Rp 800 miliar. "Kami telah melunasi sekitar Rp 800 miliar dari total pinjaman Rp 1 triliun," ujar sumber KONTAN di BNBR. Pinjaman ini dijamin dengan 1.904.761.904 saham dan 126.984.126 waran UNSP. Pada 3 Februari 2010, BNBR sejatinya mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp 400 miliar dari Ascention Ltd, sebuah lembaga keuangan yang berpusat di Seychelles. Utang berbunga 15% setahun itu dijamin dengan 761.904.761 saham serta 50.793.650 waran UNSP. Juru Bicara BNBR Sidharta Moersjid mengatakan, kenaikan pinjaman repo disebabkan oleh kebutuhan dana jangka pendek untuk menunjang ekspansi perusahaan. "Sebagiian besar repo itu akan kami lunasi akhir tahun ini," jelas dia, kemarin (19/9). Analis AM Capital Jason Nasrial berpendapat, dengan atau tanpa adanya repo, utang BNBR sudah tergolong tinggi. Rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) BNBR sekitar tiga kali. Akibatnya, holding grup Bakrie ini harus menanggung bunga tinggi. "BNBR akan mengalami kesulitan untuk refinancing utang," katanya. Ini yang menjadi alasan Jason merekomendasikan para investor menjauh dari saham BNBR. (Source: kontan.co.id)
Cegah Monopoli, Flexi dan Esia Diminta Lapor KPPU Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk untuk melakukan konsultasi terkait rencana merger antara Flexi dan Esia. Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Hukum Kepala Bagian Advokasi KPPU Zaki Zein Badroen dalam siaran pers, Senin (20/9/2010). "Hal ini sebagaimana diatur dalam PP No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat," ujarnya.
4
Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
Dikatakan Zaki, merger tersebut dilakukan pada pasar telekomunikasi layanan seluler berbasis code division multiple access (CDMA) di Indonesia memiliki segmen konsumen yang sangat besar dan cukup menjanjikan. Kedua perusahaan tersebut sekarang mendominasi pasar seluler berbasis CDMA di Indonesia dan sangat beralasan bila kedua market leader tersebut akan mengarah adanya praktik monopoli jika sudah tidak ada lagi kompetitornya. "Pasalnya, selama ini Flexi merupakan produk Telkom merupakan pesaing ketatnya Esia, yang merupakan produk Bakrie Telkom. Diharapkan merger yang akan dilaksanakan tersebut tidak melanggar Pasal 28 dan 29 Undang – Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat," katanya. Zaki menjelaskan, merger dan akusisi yang memenuhi threshold, harus dilaporkan ke KPPU sesuai yang diatur dalam PP No. 57 Tahun 2010. Apabila memang berpotensi mengakibatkan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, KPPU berwenang untuk membatalkan merger tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, maka diadakan forum konsultasi di mana pelaku usaha yang akan melakukan merger dan akuisisi dapat berkonsultasi mengenai akibat yang akan terjadi bila merger dan akuisisi tersebut dilakukan. Sehingga kerugian yang lebih besar dapat dihindari. (Source: detikfinance.com)
FREN Akui Tak Punya Dana Bayar Bunga Obligasi Jakarta - PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) mengakui penundaan pembayaran bunga obligasi ke-14 perseroan, karena tidak mempunyai dana yang cukup hingga batas waktu jatuh tempo. "Penyebab belum dilakukan pembayaran bunga obligasi adalah tidak tersedianya dana di kas internal perseroan yang mencukupi," ujar Corporate Secretary FREN, Chris Taufik dalam keterangan tertulisnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (20/9/2010). Menurutnya, penyelesaian bunga obligasi tetap diupayakan agar terpenuhi pada kesempatan pertama dalam tenggang waktu perbaikan yang tersedia, yaitu 14 hari kerja. "Dan satu-satunya upaya yang dilakukan oleh perseroan, dengan meningkatkan intensitas penjualan produk-produk perseroan seperti penggunaan Fren Dua, serta penjualan Mobi," jelas Chris. Sementara untuk kewajiban lain, FREN terus melakukan restrukturisasi terhadap utang usaha ataupun utang obligasi melakui mekanisme debt to equity conversion. Selain itu, perseroan berjanji untuk mencari investor strategis yang bersedia mengambil sebagian porsi saham dalam tubuh FREN.
5
Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
Seperti diketahui, pekan kemarin Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Mobile-8 Telecom Tbk pada sesi II perdagangan Rabu (15/9/2010). "Menunjuk surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia No. KSEI-1545/DIR/0910 tanggal 7 September 2010 perihal Penundaan Pembayaran Bunga Ke-14 (empat belas) Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007, dimana disebutkan bahwa PT Mobile-8 Telecom Tbk belum dapat menyerahkan dana pembayaran bunga obligasi ke-14 (empat belas), maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek (Saham dan Obligasi) PT Mobile-8 Telecom Tbk," tutur Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI Eddy Nurcahyo. (Source: detikfinance.com)
BEI Suspensi Saham Arpeni Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Arpeni Ocean Line Tbk (APOL) mulai sesi I perdagangan Senin (20/9/2010) akibat penundaan pembayaran bunga obligasi senilai Rp 25,155 miliar. "Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham dan obligasi) PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk di seluruh pasar sejak sesi I hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," kata Kepala Divisi Penilian Perusahaan Sektor Jasa, Umi Kulsum dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/9/2010). Seperti diketahui, APOL telah resmi mengumumkan penundaan pembayaran ke-10 bunga Obligasi APOL II 2008 yang jatuh tempo pada Jumat (17/9/2010) kemarin. Jumlah bunga obligasi ini mencapai Rp25,155 miliar. Menurut Corporate Secretary APOL, Ronald Nangoi, perseroan tengah mempersiapkan dana yang dibutuhkan dan akan memenuhi kewajiban pembayaran tersebut selambat-lambatnya pada 30 September 2010. Ronald menambahkan, pemberitahuan resmi ini hanya berlaku untuk pembayaran ke10 bunga Obligasi APOL II 2008 dan bukan untuk setiap pembayaran bunga selanjutnya Obligasi APOL II 2008. (Source: detikfinance.com)
6
Sep. 20
CUAN ANALYSIS MidDayNews
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT.Stocksforliving Indonesia and PT.Trend Traders only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgement by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. Cuan Analysis, a subsidiary organization of PT.Stocksforliving Indonesia and PT.Trend Traders distributes research for retail and institutional client, are an authorised persons in the meaning of the Financial services.
CUAN ANALYSIS Pusat Niaga Roxy Mas Blok B2/2 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta, Indonesia Tel: (62)838 900 5070 8 http://www.cuananalysis.com
7