Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
WIKA: Rally to fib Extension 261.8%
Data Provided By: www.amibroker-4-bei.org Untuk berlangganan realtime data untuk AmiBroker silahkan kunjungi website di atas Note: WIKA sedang berada pada fase wave (3) dari wave 3 major.Saat ini panjang wave 3 adalah 1,61.8% dari panjang wave 1. Kenaikan WIKA berpeluang extend sampai level 2,61.8% . Saat ini level 2,61.8% ada di atas level 800. Berikut trading strategy untuk WIKA: (Full content is restricted for Cuan Analysis members only) UNTUK INFORMASI BERLANGGANAN CUAN ANALYSIS Hubungi: Suwahadi HP: 081330041096 YM!: cuananalysis EMAIL:
[email protected] WEB: http://www.cuananalysis.com
1
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
Trading Model Portfolio Update Update pergerakan portfolio dalam Cuan Analysis.
(Full content is restricted for Cuan Analysis members only) UNTUK INFORMASI BERLANGGANAN CUAN ANALYSIS Hubungi: Suwahadi HP: 081330041096 YM!: cuananalysis EMAIL:
[email protected] WEB: http://www.cuananalysis.com
Workshop Elliot Wave Analysis SABTU 16 OKTOBER 2010, RUKO ITC ROXY MAS BLOK B2/NO 2 Elliot Wave Analysis & Its Application to Stock Market Biaya Umum Rp 550,000,- Cuan Premium Member Rp 200.000,-, Re-Seat Rp 200.000,Bisa ditransfer ke BCA 80300-74719 an Temmy Aditya Kurniawan Konfirmasi SMS ke 085225367151
2
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
Kompilasi News Sekitar Ekonomi Dan Bursa (diambil dari beberapa sumber)
Chart Source: www.kontan.co.id
BFIN sanggah mengetahui informasi penyebab volatilitas saham BFIN JAKARTA. Melalui keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Cornellius Henry mengungkapkan, pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material apapun yang menyebabkan terjadinya volatilitas transaksi efek saham BFIN. Dalam tiga bulan kedepan, BFIN sama sekali belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi apapun yang akan berakibat terhadap pencatatan saham BFIN di bursa. (Source: kontan.co.id)
Izin efektif IPO Alfa Midi keluar November 2010 JAKARTA. Niat PT Midi Utama, penguasa gerai Alfa Midi, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), bakal segera terwujud. Izin efektif penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) perusahaan ritel ini diperkirakan akan terbit pada November 2010 mendatang.
3
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
Shiantaraga, Direktur Investment Banking Indo Premier Securities, perusahaan penjamin emisi IPO ini, sudah mengajukan izin IPO kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) sejak sebelum Lebaran. "Diperkirakan, November sudah keluar izinnya," ujarnya, Jumat (1/10). Indo Premier Securities akan didampingi Ciptadana Securities, yang akan bertindak sebagai counderwritter. Sayang, Shiantaraga masih enggan membocorkan jumlah saham yang akan dilepas Midi Utama. Yang jelas, perusahaan pengecer tersebut menargetkan perolehan dana Rp 200 miliar - Rp 300 miliar. Rencananya, perusahaan ini akan memakai dana tersebut untuk menambah jumlah gerai sebanyak 100 unit. Masing-masing gerai membutuhkan dana sekitar Rp 2 miliar. Selain itu Midi Utama juga hendak menggunakan sebagian dana segar itu untuk menambah gudang tempat penyimpanan stok barang. Shiantaraga memperkirakan, proses penjualan saham perdana kepada publik tersebut bisa berlangsung paling lambat pada kuartal I 2011 mendatang. Midi Utama merupakan anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mewaralabakan gerai Alfamart. Alfa Midi juga merupakan jaringan waralaba, namun dengan ukuran gerai lebih luas ketimbang Alfamart, yakni minimal 200 meter persegi. Per Agustus 2010, Alfa Midi memiliki 100 gerai yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi (Jabodetabek), Surabaya dan Bali. Selain Midi Utama, Indo Premier Securities juga menangani IPO PT Agung Podomoro. Rencana IPO perusahaan properti ini telah mendapat lampu hijau dari otoritas bursa. Shiantaraga bilang, saat ini dokumennya sudah berada di meja Bapepam-LK. Perusahaan properti itu mengincar dana lebih dari Rp 1 triliun. "Targetnya tahun ini bisa listing," kata Shiantaraga. (Source: kontan.co.id)
Saham Capitalinc Kena Suspensi, Hanson Kembali Melenggang Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan sanksi penghentian sementara perdagangan saham PT Capitalinc Investments Tbk (MTFN) lantaran mengalami kenaikan kumulatif sebesar 296,88%. Saham PT Hanson International Tbk (MYRX) bisa kembali diperdagangkan. "BEI perlu melakukan suspensi saham MTFN terhitung perdagangan 4 Oktober 2010 hingga pengumuman lebih lanjut," ujar Kadiv Perdagangan Saham BEI, Andre PJ Toelle dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (4/10/2010). Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down lantaran harga saham MTFN mengalami kenaikan kumulatif sebesar Rp 2.375 (296,88%) dari harga penutupan 6 September 2010 di Rp 800 menjadi Rp 3.175 pada 1 Oktober 2010. Selain itu, BEI juga memutuskan membuka kembali perdagangan saham MYRX di seluruh pasar mulai hari ini. Saham MYRX disuspensi pada perdagangan 1 Oktober 2010. (Source: detikfinance.com)
4
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
Bank Permata Right Issue Rp 2 Triliun Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) berencana menerbitkan saham baru melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) atau right issue dengan total nilai hampir Rp 2 triliun. Dana hasil right issue akan digunakan untuk ekspansi perseroan di masa mendatang. Menurut Direktur Utama Bank Permata, David Fletcher, perseroan sebanyak-banyaknya akan mengeluarkan 1.290.520.987 lembar saham baru. Harga pelaksanaan atas right issue sendiri Rp 1.549 per saham. Saham diambil dalam portepel kelas B. Dengan demikian dana yang dikumpulkan atas aksi ini mencapai Rp 1.999.017.008.863. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 3 November 2010 guna meminta restu atas right issue ini. "PUT ini semakin memperkuat neraca PermataBank dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar lagi dalam rangka memanfaatkan peluang pertumbuhan pada sektor perbankan Indonesia," ungkap Fletcher dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance di Jakarta, Minggu (3/10/2010). Setiap pemegang enam saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank Permata pada tanggal 15 Nopember 2010, pukul 16.00 WIB, berhak atas satu saham baru. Perseroan pun tengah menantikan persetujuan dari Bank Indonesia (BI) serta surat efektif dari BAPEPAM-LK. Perseroan menargetkan, keseluruhan proses right issue akan selesai pada akhir November 2010. Selaku pemegang saham mayoritas, PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank berkomitmen untuk menyerap seluruh saham dalam penawaran HMETD yang menjadi haknya. Keduanya juga bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) atas sisa saham HMETD yang tidak dipesan oleh pemegang saham lainnya. Hingga semester I-2010, BNLI mencatat rasio kecukupan modal (CAR) 13,9%. Melalui right issue ini, CAR perseroan akan terdongkak menjadi 17,6%. Laba bersih setelah pajak (audited) Bank Permata mencapai Rp 521 miliar, naik 62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dana Pihak Ketiga (DPK) pun ikut tumbuh 16% YoY, menjadi Rp 48,9 triliun. (Source: detikfinance.com)
Bapepam Minta BEI Buat Aturan Online Trading Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyarankan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar membuat aturan untuk pengawasan transaksi online trading. Hal ini bertujuan agar pengawasan bisa diterapkan secara lebih tegas dan efektif, khususnya mencegah transaksi semu yang marak terjadi. "Sebetulnya payung hukumnya harus ada (peraturan BEI). Kalau ada payung hukuim lebih aman," jelas Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK Nurhaida di kantornya, Jalan Wahidin Lapangan Banteng, Jakarta Jumat (1/10/2010). Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya memberikan peringatan tertulis kepada eTrading dan meminta perseroan memperbaiki mekanisme pengawasan terhadap transaksi yang dilakukan nasabah-nasabahnya.
5
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
"Ya, jadi kita mengimbau agar mereka lebih mengawasi transaksi nasabah-nasabahnya. Peringatan ini juga berlaku bagi broker yang menyediakan fasilitas online rading lainnya," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan AB (Anggota Bursa) BEI, Wan Wei Yiong kemarin. BEI telah memanggil manajemen eTrading beserta sejumlah nasabah-nasabah yang diduga kerap melakukan transaksi semu. Sementara surat peringatan diberikan karena BEI menilai manajemen eTrading masih perlu melakukan pengawasan lebih ketat kepada nasabah-nasabahnya. "Memang belum ada peraturan. PE (perusahaan efek) hanya diharuskan harus memonitor pola transaksi nasabahnya. Kalau terjadi manipulasi, transaksi semu dan lainnya. Ternyata dalam beberapa hari (marak) terjadi," papar Nurhaida. (Source: detikfinance.com)
Pemegang Obligasi Setujui Pemberian Dividen LPKR INILAH.COM, Jakarta - Para pemegang obligasi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menyetujui pemberian dividen final dan dividen interim dengan mengalokasikan 25%-30% dari laba bersih setelah pajak. Demikian seperti dikutip INILAH.COM dari siaran pers yang diterima, Minggu (3/10). Pembagian dividen itu setara dengan yield dividen efektif sebesar 1%-2% dari harga saham saat ini. LPKR akan mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp50 miliar atau setara dengan Rp2,88 per saham. LPKR terakhir kali membayar dividen pada tahun 2007, dan pembagian dividen interim yang diusulkan ini memperlihatkan keinginan dan komitmen LPKR untuk memberikan imbal jasa yang tinggi kepada para pemegang saham serta sejalan dengan himbauan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) agar semua perusahaan publik membagikan dividen kepada pemegang saham. Persetujuan pembayaran dividen berdasarkan kebijakan dividen yang baru ini diberikan oleh rapat pemegang obligasi LPKR tahun 2011 yang diadakan di London pada tanggal 30 September 2010. "Persetujuan dari para pemegang obligasi LPKR tahun 2011 tersebut memperlihatkan keyakinan atas posisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan yang sehat," ujar Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR. Ketut menambahkan fundamental keuangan LPKR yang kuat memberikan fondasi bagi stabilitas dan pertumbuhan Perseroan yang memungkinkan LPKR untuk terus memberikan nilai tambah dan imbal balik yang maksimal bagi para pemangku kepentingan. LPKR adalah satu-satunya perusahaan properti di Indonesia yang mendapat peringkat dari Fitch Ratings, Standard & Poor’s dan Moody's dengan masing-masing peringkat B+, B dan B1. Menurut Laporan Peringkat dari Fitch Ratings, LPKR terus menunjukkan posisi likuiditas yang baik melalui saldo kas yang kuat dan akses yang baik kepada perbankan dan pasar modal. Utang yang jatuh tempo pada 2010 sangat kecil. Perseroan telah melakukan refinancing dari utang obligasi yang jatuh tempo tahun 2011, sehingga lebih meningkatkan profil likuiditas perusahaan. Selanjutnya, peringkat outlook stabil yang diberikan Moody’s berdasarkan penelitian kredit globalnya mencerminkan harapan LPKR akan mampu melaksanakan rencana usaha dan penjualannya serta meningkatkan profil keuangannya pada akhir 2011.
6
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
PT Lippo Karawaci Tbk adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan nilai kapitalisasi pasar. Divisi usaha LPKR meliputi Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Healthcare, Hospitality & Infrastructure serta Property & Portfolio Management. Pendapatan LPKR mencapai Rp2,6 triliun di tahun 2009 dengan kapitalisasi pasar per 30 September 2010 senilai Rp9,7 triliun. (Source: inilah.com)
7
Oct. 4
CUAN ANALYSIS” MidDayNews
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT.Stocksforliving Indonesia and PT.Trend Traders only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgement by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. Cuan Analysis, a subsidiary organization of PT.Stocksforliving Indonesia and PT.Trend Traders distributes research for retail and institutional client, are an authorised persons in the meaning of the Financial services.
CUAN ANALYSIS Pusat Niaga Roxy Mas Blok B2/2 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta, Indonesia Tel: (62)838 900 5070 8 http://www.cuananalysis.com
8