Corporate Social Responsibility PPMJ
Latar Belakang • Rangkaian Tragedi Lingkungan dan Kemanusiaan : Minamata (Jepang), Bhopal (India), Chernobhyl (Uni soviet), Shell (Nigeria), Grasberg (Indonesia), Ok Tedi (PNG), Exxon Valdez, dll • Penyelenggaraan World Social Forum (WSF) di Porto Allegre
Paradigma Baru • Hadirnya Lembaga kajian dan terapan CSR • Meningkatnya frekuensi penyelenggaraan pertemuan resmi bertema CSR • Penerapan, prinsip, standar dan ketentuan bertindak (code of product) • Peningkatan literatur tentang CSR • Penyesuaian struktural dan kebijakan bisnis dalam perusahaan • Banyaknya pelatihan CSR • Peningkatan pemberian nilai donasi
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) CSR secara umum merupakan kontribusi menyeluruh dari dunia usaha terhadap pembangunan berkelanjutan, dengan .mempertimbangkan dampak ekonomi,sosial dan lingkungan dari kegiatannya penerapan CSR saat ini berkembang pesat termasuk di Indonesia, sebagai respon dunia usaha yang melihat aspek lingkungan dan sosial sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing serta sebagai bagian dari pengelolaan risiko, menuju sustainability (keberlanjutan) dari kegiatan usahanya.
CSR bersifat intangible, maka sulit dilakukan pengukuran tingkat keberhasilan yang dicapai serta sulit untuk dilakukan benchmarking. Dari sisi ekonomi, penggunaan sumber daya alam dapat dihitung dengan akuntansi sumber daya alam, sedangkan pengeluaran dan penghematan biaya lingkungan dapat dihitung dengan menggunakan akuntansi lingkungan.
Laporan kinerja pengelolaan lingkungan yang disampaikan perusahaan kepada instansi lingkungan saat ini hanya berupa laporan penaatan (Compliance Report) dengan format dan istilah yang sulit dimengerti oleh orang awam maupun oleh pihak yang berprofesi non lingkungan. Oleh karena itu, adanya penyampaian informasi kinerja ketaatan pengelolaan lingkungan secara informatif kepada publik sangat diperlukan, sekaligus untuk mengukur efektifitas penerapan CSR pada perusahaan.
PENGERTIAN CSR Corporate Social Responsibility (CSR) menurut Philip Kotler adalah a commitment to improve community wellbeing through discretionary business practices and contribution of corporate resources. CSR secara prinsip sebagai about companies moving beyond a base of legal compliance to integrating socially responsible behavior into their core values, in recognition of the sound business benefits in doing so.
Definisi Tidak ada definisi resmi tentang CSR. Definisi CSR berkembang dari masa ke masa. Beberapa definisi CSR yang telah dikenal adalah sebagai berikut: Upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan, dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif tiap pilar (www.csrindonesia.com). UU no. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Prototipe CSR Bidang Lingkungan Wacana Kebijakan Publik Perilaku minimal dan efeknya terhadap lingkungan diatur oleh regulasi
Ambang batas dari “Business as usual” dengan kondisi normal saat ini
Posisi Korporasi
MERAH Degradasi Lingkungan
KUNING Praktik Normal dan “Hak untuk berpolusi”
HIJAU Pelestarian dan Peningkatan Mutu Lingkungan
Praktik CSR CSR 1 : Industri hijau sesuai dengan regulasi
CSR 2 : Industri hijau plus konservasi lingkungan lainnya CSR 3 : Industri hijau sebagai penambah penghasilan CSR 4 : Industri hijau sebagai penjamin kelangsungan sumber produksi
Tipe Aktivitas CSR Tipe Aktivitas CSR
Isu Lingkungan
Isu Utama Bisnis
Contoh Kegiatan
Tipe CSR 1
Minimal dampak negatif terhadap lingkungan akibat proses industri
Bisnis taat regulasi, minimal konflik
Pemantauan ambang batas limbah industri, PROPER
Tipe CSR 2
Pendukung konservasi lingkungan
Peningkatan “brand image” alat pemasaran dan periklanan, perluasan jaringan
• Bersih sungai (Unilever) • Taman Publik (Mandom) • Penelitian Keanekaragaman Hayati (Freeport) • Pendidikan lingkungan (Coca cola)
Tipe CSR 3
Peningkatan mutu lingkungan melalui proses industri
Efisiensi proses produksi, pengurangan biaya produksi, penambahan benefit
• Efisiensi Energi • Bahan bakar dan baku alternatif (Holcim) • Ikut serta dalam proyek pasar karbon (Gikoko)
Tipe CSR 4
Peningkatan mutu lingkungan secara langsung di kawasan sumber bahan baku industri
Jaminan bagi kelangsungan sumber produksi perusahaan
• Pelestarian daerah aliran sumber daya air (AQUA) • Pengelolaan hutan berkelanjutan (RAPP)
CSR PADA PENILAIAN PROPER PROPER atau Program Penilaian Peringkat Pengelolaan lingkungan pada perusahaan merupakan instrumen yang digunakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mengukur tingkat ketaatan perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku. Aspek penilaian PROPER adalah ketaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, AMDAL serta pengendalian pencemaran laut. Ketentuan ini bersifat wajib untuk dipenuhi. Penggunaan warna di dalam penilaian PROPER merupakan bentuk komunikatif penyampaian kinerja Kepada masyarakat, mulai dari terbaik, EMAS, HIJAU, BIRU, MERAH, sampai ke yang terburuk, HITAM.
Pengembangan masyarakat (Community Development) merupakan salah satu kriteria penilaian PROPER yang terus berevolusi, mulai dari tidak ada (1995), community relation (2002) sampai pengembangan masyarakat (2003).
Secara umum tingkat ketaatan perusahaan dapat dijadikan tolok ukur bagi pencapaian penerapan CSR oleh perusahaan.
Kriteria penilaian penerapan CD antara lain adalah adanya komitmen, program penerapan, keterlibatan masyarakat, Keberhasilan dan penerimaan masyarakat.
Kerangka Manajemen Sistem dan Proses bagi CSR Berdimensi Lingkungan • Kepemimpinan : komitmen • Kebijakan : Visi, misi, program jangka panjang dan pendek, struktur organisasi dan komponen pendanaan • Pengembangan program • Instalasi sistem : SDM, pelatihan • Pengukuran dan pelaporan
TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR