CONTOH ISIAN FORMULIR PENGHARGAAN ENERGI PRABAWA Usulan Calon Penerima Penghargaan Energi Prabawa:
a.
Instansi
b.
: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali
Pimpinan Instansi
c.
d.
: Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si..
Alamat Instansi Nomor Telepon/HP
e. Alamat email 2. Identitas Pengusul a.
Identitas Calon
1.
b. c.
Instansi/Lembaga
d.
e. f.
: Kepala Dinas : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali
Alamat Lengkap
: 021-1234567/08987654321
: Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si.
Jabatan
Kode Pos : 12345 :
[email protected].
Nama Lengkap
: Jl. Raya No.11
: Jl. Raya No. 11
Kode Pos : 12345
Nomor Telepon/HP
: 0021-1234567/08987654321
Alamat email
:
[email protected].
3.
Unsur Kebijakan/Regulasi, Kegiatan, dan Produk Fisik a.
Sebutkan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan instansi Saudara berkaitan dengan pengembangan, penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi !
Program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) merupakan salah satu program unggulan pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan Bali Mandara ( Maju, Aman, Damai dan Sejahtera)
dan mendukung program Bali Clean and Green,
dicanangkan sejak tahun 2009 dengan target pembangunan 1000 Simantri sampai dengan Tahun. 2018.
b.
Sebutkan produk kebijakan/regulasi untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a !
Hasil kajian dan evaluasi terhadap pembangunan sektor ekonomi di Provinsi Bali mengindikasikan bahwa pembangunan sektor pertanian
berkembangan sangat lamban
dibandingkan dengan percepatan pertumbuhan sektor lain seperti jasa pariwisata dan perdagangan. Demikian juga terhadap pencapaian PDRB Bali sektor memberikan kontribusi
rata-rata 18 %/thn.
Pertanian
Sedangkan sektor pertanian merupakan
sumber mata pencaharian terbesar dari penduduk provinsi Bali yang tersebar di 9 kabupaten/kota sehingga kantong-kantong kemiskinanpun terdapat di perdesaan yang
2 bermata pencaharian sebagai petani.
Pembangunan pertanian yang dilakukan selama ini masih bersifat parsial dan sub sektor, kurang fokus dari masyarakat dengan
sekala ekonomis yang kurang komersil
sehingga belum mampu memberikan percepatan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Program Simantri merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Bali sebagai solusi dari beberapa permasalahan seperti: - Belum optimalnya pemanfaatan lahan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat. Dengan kecendrungan alih fungsi lahan pertanian ke sektor lain mencapai rata-rata 2 %/th. - Ada kecendrungan kegiatan pertanian dengan biaya tinggi karena tergantung dari pasokan saprodi dari luar utamanya pupuk padahal petani dapat didorong kemandiriannya. - Belum intensifnya pembinaan dan pendampingan untuk mengubah prilaku pertanian tradisional dan konvensional menjadi pertanian moderen yang lebih menguntungkan dengan
tetap
memperhatikan
nilai-nilai
sosial
spiritual,
lingkungan
dan
kepariwisataan di Bali. - Belum dimanfaatkannya limbah pertanian (padat dan cair) dengan konsep pertanian tanpa limbah “ zero waste” - Perlunya pembangunan pertanian berbasis kearifan lokal dengan konsep agribisnis (efisien dan optimalisasi) pemanfaatan SDA/SDM pertanian dengan “local genetic “ sapi Bali sebagai basis yang dibanggakan masyarakat Bali. Simantri merupakan
program inovatif dalam memberikan solusi terhadap
tantangan pembangunan Pro Rakyat, pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan, pergerakan ekonomi perdesaan, pelestarian sumberdaya alam pertanian, sosio kultur religius (“subak”). Dalam sekup yang lebih luas Simantri membangun keseimbangan Ekologi, pelestarian budaya serta kemandirian teknologi dan ekonomi.
c.
Uraikan kegiatan dan produk kebijakan/regulasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b ! Program Simantri merupakan program inovasi dengan mengintegrasikan beberapa komponen dalam sub sistem pembangunan Agribisnis dengan konsep dasar : •
Simantri mengintegrasikan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya (vertikal maupun horizontal) sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada.
•
Kegiatan integrasi berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel).
3 •
Kegiatan utama mengintegrasikan budidaya tanaman dan ternak; limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak diolah menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik dan bio pestisida.
•
Penguatan kelembagaan petani dan berkembangnya agribisnis/usaha ekonomi produktif diperdesaan.
d. Apakah
prakarsa
untuk
melaksanakan
kegiatan
dan
menghasilkan
produk
kebijakan/regulasi merupakan implementasi kebijakan/regulasi yang lebih tinggi dan/atau rencana strategis instansi atau Pimpinan Instansi ?
Penggagas
program Simantri adalah Gubernur Bali, Made Mangku Pastika,
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuarddhana, M.Si., Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, Ir. Putu Sumantra, M. App.Sc. Kepala BPTP Bali, Ir.A.A Kamandalu, M.Si. Pelaku Utama program Simantri adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPTP Bali, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM.
Sebagai Penggerak Simantri adalah Petani,
peternak yang tergabung dalam Kelompok pengelola Simantri. Keterlibatan kepentingan secara sektoral adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali ( Sekretariat Simantri) sebagai pusat Pelayanan administrasi keuangan, perencanaan, pengawasan dan pengendalian. Dinas Peternakan, Perkebunan dan perikanan keterlibatan dalam Pengawasan dan evaluasi, BPTP Bali dalam Kajian dan pengembangan teknologi. Program Simantri mendapat respon positif petani
karena mengakomodasi
kegiatan sosial (hubungan antar warga) tempat pembelajaran/latihan, inovasi teknologi dan dirasakan langsung sebagai penggerak ekonomi kreatif perdesaan.
e.
Uraikan pertimbangan/motivasi yang utama untuk melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk kebijakan/regulasi dimaksud ?
Program Simantri diluncurkan sebagai jawaban terhadap masih adanya ketimpangan tingkat kesejahtraan pelaku usaha sektor pertanian dan sektor jasa pariwisata, sebagai solusi terhadap masih terdapatnya kemiskinan di perdesaan, kurang optimalnya pemanfaatan sumberdaya
pertanian, sebagai upaya pelestarian dan
pengembangan lokal genetik sapi Bali sekaligus pemenuhan konsumsi daging masyarakat. Mewujudkam pembangunan berkelanjutan dengan kemandirian pemenuhan kebutuhan pupuk organik dari limbah ternak menuju Bali Pulau Organik
dan Bali Go Green.
Terhadap isue kelangkaan energi untuk biogas dari kandang koloni dapat diharapkan mendukung kemandirian energi lokal. Simantri sebagai wahana
4 pemperkuat kelembagaan sosial beraktivitas ekomoni
sebagai wahana pembelajaran
teknologi dan inovasi dalam pembanguan pertanian berwawasan lingkungan yang berkelanjutan “sustainable”. Dengan demikian Simantri dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan publik yang terukur dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Motivasi utama melaksanakan kegiatan antara lain :
a. Diawali dari ketidak yakinan masyarakat terhadap sistem kandang koloni untuk sapi Bali, seiring dengan waktu
petani/ternak
melihat, mengerjakan dan menikmati
manfaat sistem kandang koloni dalam pengembangan sapi Bali merupakan proses pembelajaran yang memberi harapan kepada pelaku usaha pertanian. b. Kegiatan usaha pertanian yang selama ini bersifat parsial /bebas melalui Simantri dilakukan dalam managemen kelompok sehingga terjadi sinergi antar komponen Subsistem menjadikan terbangunnya kekuatan internal
kelompok dalam tatanan
sosial untuk kegiatan ekonomi yang saling tergantung dan menguntungkan. c. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat pelaksana Simantri karena disadari kegiatan agribisnis memerlukan keterkaitan dengan sektor lain yang sesungguhnya tersedia disekitar mereka tinggal inisiatif untuk menanganinya sebagai sumber penghasilan (Pengolahan kompos, bio urine dan bio gas contoh). d. Tanpa melakukan pencatatan dan penghitungan petani hanya menghitung yang bisa memperoleh uang kurang menilai manfaat yang dapat dikonsumsi atau digunakan kemBali sebagai modal. Dalam Simantri pencatatan dan penghitungan nilai manfaat selain yang di jual (uang) manfaat non budget juga dirasakan. Sebagai Rekomendasi agar program Simantri secara utuh maupun modifikasi perlu terus dikembangkan dengan tetap mengacu modernisasi berbasis kearifan lokal.
f.
Uraikan produk fisik yang dihasilkan sebagai implementasi kegiatan dan produk kebijakan/regulasi meliputi satuan dalam volume/unit/kg/kWh/atau satuan lainnya): 1)
Jumlah unit produksi
: 549 kelompok Simantri.
2)
Jumlah unit terpasang
: 1.174 unit degister biogas.
3)
Kapasitas produk degister
: 4 m3-10 m3
4)
Total kapasitas unit terpasang
: 1.174 unit degister biogas.
5)
Spesifikasi produk
: biogas
6)
Jumlah pengguna
: 3.531 KK.
7)
Lain-lain
: Sejak tahun 2014 biogas Simantri telah dapat
dipindahkan ke tabung LPG 12 kg.
g. Uraikan teknologi/alat yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk fisik dimaksud !
5 Teknologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan di Simantri adalah :
1. Degister yang digunakan dengan memperhatikan degister yang telah dan akan dibangun mempergunakan degister type dome dan untuk mengatasi biogas yang banyak mengandung gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang berbahaya bagi kesehatan dan sangat korosif bagi peralatan dipergunakan produk desulfurizer yang merupakan Faten dari Universitas Udayana.
2. Optimalisasi pembuatan pupuk organik dari kotoran dan urine sapi dalam program
Simantri menggunakan BeKa(decomposer).
h. Sebutkan sarana dan prasarana pendukung untuk melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk fisik dimaksud !
Sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Simantri adalah setiap unit Simantri dilengkapi dengan : Bangunan kandang koloni, rumah pakan, rumah pengolahan kompos, rumah bio urine masing-masing 1 (satu) unit dan digester bio gas (1-2 unit), decomposer (BeKa), teknik Desulfurisasi dan penyimpanan biogas (botling).
i.
Berapakah luas lahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk fisik serta bagaimana sistem kepemilikan lahan tersebut ?
Luas lahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan di setiap 1 (satu) unit Simantri adalah minimal 7 are (700 m2) dengan sistim kepemilikan lahan sistim kontrak oleh kelompok/Gapoktan Simantri dengan jangka waktu tertentu tergantung kesepakatan kelompok dengan pemilik lahan.
4.
Unsur Tingkat Keberhasilan a.
Sejak kapan produk kebijakan/regulasi dan kegiatan, dan produk fisik dimulai ? Program Simantri mulai diluncurkan tahun 2009 diawali dengan pilot proyek sebanyak 10 unit tersebar di 7 kabupaten, dengan bimbingan dan pendampingan yang memadai dibawah pengawasan langsung dari Gubernur Bali sehingga evaluasi akhir kegiatan dapat diketahui sisi lemah untuk disempurnakan menjadi program andalan Bali. Hal hasil pilot project berjalan dengan baik dan mendapat respon yang antusias dari masyarakat disertai dengan munculnya proposal dari masyarakat yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali. Namun prinsif kehati-hatian dan persiapan awal yang
baik
terhadap calon pelaksana lapangan (CPL) menjadi acuan dalam penentuan pelaksana Simantri.
6 b.
Uraikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan hasil produk fisik sebagai implementasi kebijakan/regulasi sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf b ?
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan adalah :
Manfaat langsung
hingga terakhir th 2013 yang dirasakan masyarakat dari program
Simantri berupa 7 ekor anak sapi tiap unit/th atau 2.765 ekor dari 419 unit dengan nilai Rp. 13. 827. 000.000. Pupuk kandang yang dihasilkan tiap kandang koloni 39.600 kg /th dari 419 unit dihasilkan 165.924.000 kg dengan nilai Rp. 49.777.200.000 /th. Bio urine tiap koloni 7.920 ltr. atau 3.318.480 ltr untuk 419 unit
dengan nilai Rp.
16.592.400.000 /th. Bio gas yang dihasilkan tiap unit simantri per tahun 1.800 ltr atau
754.200 ltr untuk 419 unit dengan nilai Rp. 377.100.000/th. Nilai manfaat dari kegiatan utama Simantri (kandang koloni sapi Bali) tiap tahunnya mencapai rata-rata Rp. 80.573.700.000 /th belum termasuk nilai jual indukan sapi yang kedaluwarsa.
c.
Uraikan frekuensi dan intensitas kegiatan dan produk fisik dimaksud ! Kegiatan Simantri mulai diluncurkan tahun 2009 diawali dengan pilot project sebanyak 10 unit tersebar di 7 kabupaten, tahun 2010 sebanyak 40 unit, tahun 2011 sebanyak 150 unit, tahun 2012 sebanyak 125 unit, tahun 2013 sebanyak 94 unit, tahun 2014 sebanyak 83 unit dan tahun 2015 sebanyak 47 unit. Target Simantri tahun 2018 sebanyak 1000 unit.
d. Berapa alokasi anggaran yang direncanakan/dibutuhkan/ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk fisik dimaksud ?
Paket utama Simantri dibiayai dari dana Hibah APBD Provinsi Bali, sedangkan untuk kegiatan penunjang dibiayai dari kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Sejak tahun 2009 s/d tahun 2015 mencapai 549 unit Simantri dengan serapan dana hibah sebesar Rp. 200.000.000 per unit dan sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dinaikkan menjadi Rp. 225.000.000. per unit. Besaran dana hibah yang terserap selama 6 th mencapai Rp. 113.725.000.000,-(Seratus Tiga Belas Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
e.
Uraikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan hasil produk fisik dimaksud dikaitkan
dengan
pemanfaatan
alokasi
pendanaan
dan
implementasi produk
dari program Simantri adalah terbentuknya
kelompok pengolahan
kebijakan/regulasi yang ditetapkan !
Dampak
kotoran sapi menjadi pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan subsidi pupuk organik yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali, mendukung Bali sebagai pulau Organik dan “Bali Go Green”. Menumbukan industri pupuk berbasis perdesaan dengan konsep dari petani untuk petani.
7 di Bali diantaranya termudahkannya memperoleh pupuk untuk kegiatan usahatani bagi pelaku usaha agribisnis di Bali pada sentra jeruk Kintamani Kabupaten Bangli, perbaikan kwalitas mutu hortikultura sayuran Baturiti Bedugul kabupaten Tabanan, pemenuhan pupuk organik sentra hortikultura buah-buahan di Kubutambahan Buleleng dan pemenuhan pupuk organik pengembangan kopi Kintamani. Dampak lain adalah telah terbangun sebanyak 1.174 unit biogas dari 549 Simantri dan sebanyak 3.531 KK yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota telah menikmati biogas untuk keperluan Rumah Tangga.
f.
Bagaimana upaya instansi Saudara mengembangkan produk kebijakan/regulasi, kegiatan, dan produk fisik sesuai dengan kewenangan atas tingkat keberhasilan yang telah dicapai ?
Sebagai optimisme bahwa program Simantri akan terus berjalan hingga beberapa tahun kedepan dan munculnya model Simantri swadaya di masyarakat
dengan
memperhatikan beberapa hal mendukung keberlanjutan Simantri: 1. Adanya komitmen kuat dari Pembangunan
pemerintah Provinsi Bali
Jangka Menengah (RPJM) Bali
dalam
Rencana
menjadikan Simantri sebagai
program andalan hingga tahun 2018. 2. Dari hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa program Simantri telah memberikan manfaat yang cukup besar dalam upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. 3. Dampak Program Simantri yang semakin nyata dari pemanfaatan pupuk organik dalam meningkatkan produksi pertanian dan upaya perbaikan mutu hasil menjadikan kebutuhan pupuk organik terus meningkat yang mendorong masyarakat untuk mengembangkan pola Simantri. 4. Belum adanya pola lain yang dianggap lebih efektip dalam pengentasan kemiskinan berwawasan kearifan lokal Bali.
g. Bagaimana peran instansi Saudara untuk mensinergikan pemerintah, industri, dan masyarakat dalam rangka keberlanjutan hasil implementasi dan pengembangan produk kebijakan/regulasi, kegiatan, dan produk fisik yang telah dicapai ?
Sebagai Penggerak Simantri adalah Petani, peternak
yang tergabung dalam
Kelompok pengelola Simantri. Keterlibatan kepentingan secara sektoral adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali ( Sekretariat Simantri) sebagai pusat Pelayanan administrasi keuangan, perencanaan, pengawasan dan pengendalian. Dinas Peternakan, Perkebunan
dan perikanan keterlibatan dalam Pengawasan dan evaluasi, BPTP Bali dalam Kajian
8 dan pengembangan teknologi.
Program Simantri dirancang untuk memenuhi
aspek aspek perubahan dalam
reformasi birokrasi antara lain : a. Program dirancang lintas sektoral mengedepankan Sub Sektor atau
sehingga antar SKPD yang terkait
tidak
mengurangi ego sektor. Organisasinya di atur
melalui Surat Keputusan Gubernur Bali sebagai Tim teknis yang mengedepankan kesuksesan pelaksanaan program dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Jadi Organisasi pengelola fungsinya jelas dan menjalankan fungsi koordinasi. b. Penataan Peraturan dan perundangan, setiap aspek kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dilandasi dengan aturan keuangan yang berlaku didukung dengan SK. Gubernur sebagai dasar aturan pengalokasian dana dan peruntukannya. c. Untuk menjamin pelayanan publik yang lebih prima program simantri merekrut tenaga muda sebagai pendamping Simantri
tiap Simantri dengan seorang
pendamping sehingga kualitas pelayanan dapat diharapkan menjadi lebih baik. d. Penghargaan “
reword “ diberikan terhadap petugas yang
pekerjaan dengan baik
telah melakukan
dalam berbagai bentuk ( piagam, penggajian yang layak,
kesempatan studi banding ) dsb. Sesuai dengan kemampuan dana yang ada. e.
Penyelenggaran pengawasan diawali dengan pengawasan internal para pembina tingkat provinsi , Petugas lapangan
dan monitoring
secara intensip ke tingkat
pelaksana Poktan pelaksana Simantri. f.
Perubahan “ Mind Set” birokrasi dilakukan dengan meningkatkan profesionalisme petugas melalui desiminasi, Bintek
terhadap hal-hal yang mempunyai urgensi
dengan peningkatan pelayanan publik g. Perbaikan budaya kerja “Culture-Set”dilakukan dengan penerapan disiplin kerja meliputi disiplin
waktu, disiplin pelaporan dan
Pengawasan tugas diluar tugas
kedinasan. h. Perbaikan
kinerja
aparatur
dilakukan
dengan
meningkatkan
kemampuan
keterampilan dan sikap agar mampu menyelesaikan pekerjaan dan pelayanan publik yang lebih baik. i.
Membangun “Team-Work” peranan birokrasi agar terbentuk semangat kerja team sehingga pelayanan dikerjakan secara terorganisir dalam keterbukaan.
5.
Unsur Keterpaduan dan Kemandirian a.
Sebutkan unit organisasi yang secara struktural atau fungsional memiliki tugas dan fungsi melaksanakan produk kebijakan/regulasi dimaksud !
Secara struktural dan fungsional memiliki tugas dan fungsi dalam melaksanakan Simantri adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali ( Sekretariat Simantri)
9 sebagai pusat Pelayanan administrasi keuangan, perencanaan, pengawasan dan pengendalian. Dinas Peternakan, Perkebunan dan perikanan keterlibatan dalam Pengawasan dan evaluasi, BPTP Bali dalam Kajian dan pengembangan teknologi.
b.
Bagaimana instansi Saudara mengupayakan pengorganisasian implementasi produk kebijakan/regulasi serta pengelolaan kegiatan dan produk fisik dimaksud ?
Upaya mengembangkan produk kebijakan/regulasi kegiatan melalui mekanisme :
- Berkaitan dengan kebijakan dilakukan melalui mekanisme kewenangan Gubernur seperti Koordinasi lintas Sektor dan SKPD. - Berkaitan dengan teknis operasional ditempuh melalui kewenangan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Bali bersama tim teknis dari lintas sektoral.
- Tahap
inplementasi dilakukan oleh
Tim pendampingan program dari petugas
provinsi/kabupaten dan petugas pendamping Simantri. -
Ditingkat pelaksana kegiatan dilakukan oleh petani dalam kelompok Gapoktan
yang telah ditetapkan tiap tahunnya
c.
Apakah instansi Saudara sepenuhnya memanfaatkan alokasi anggaran yang telah ditetapkan atau menerima bantuan dalam bentuk kerja sama dengan pihak lain untuk menghasilkan produk kebijakan/regulasi serta melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk fisik ! Sebutkan dengan jelas dan terinci !
Simantri dibiayai sepenuhnya dari dana Hibah APBD Provinsi Bali dimana setiap unit sebesar Rp. 200. 000 000. untuk pembiayaan 419 unit (th 2009 s.d. 2013) dan Th. 2014 dan 2015 sebesar Rp.225.000.000, dana hibah yang telah dialokasikan sampai Th.2015 sebesar Rp. 113.725.000.000,-(Seratus Tiga Belas Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) digunakan secara proporsional pembangunan pertanian terintegrasi dari sub sektor tanaman pangan, perikanan, peternakan dan perkebunan ternak (sapi Bali, kambing ) dengan kandang koloni sebagai titik ungkit kendali kegiatan kelompok. Tiap unit kandang sapi koloni dengan 22 ekor sapi (21 betina,1 ekor jantan).
d. Sejauh mana instansi Saudara menetapkan target kemandirian berdasarkan tingkat keberhasilan produk kebijakan/regulasi, pelaksanaan kegiatan, dan produk Fisik ?
Target yang ditetapkan mulai sejak tahun 2009 s/d 2018 adalah terbangunnya Simantri sebanyak 1000 unit sesuai dengan Rencana Strategi yang telah ditetapkan dalam mewujudkan Bali Mandara (Maju, Aman, Damai dan Sejahtera).
e.
Sebutkan produk kebijakan/regulasi lain yang mendukung produk kebijakan/regulasi utama ?
10 Kebijakan yang mendukung program Simantri tercantum dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Bali menjadikan Simantri sebagai program andalan hingga tahun 2018 untuk mewujudkan program Bali Organik dan Bali Mandara serta mewujudkan Bali Clean and Green.
6.
Unsur Dampak Uraikan secara kualitatif (penjelasan terurai) dan kuantitatif (perhitungan dengan angka/data) dampak keberhasilan produk kebijakan/regulasi, pelaksanaan kegiatan, dan produk fisik dimaksud: a.
terhadap sosial budaya, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat:
Dari hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa program Simantri telah memberikan manfaat yang cukup besar dalam upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dampak Program Simantri yang semakin nyata dari pemanfaatan pupuk organik dalam meningkatkan produksi pertanian dan upaya perbaikan mutu hasil
menjadikan
kebutuhan pupuk organik terus meningkat yang mendorong
masyarakat untuk mengembangkan pola Simantri.
b.
terhadap perekonomian masyarakat, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM):
Berkembangnya lembaga usaha ekonomi pedesaan, meningkatnya insentif berusaha tani melalui peningkatan produksi dan efisiensi usaha tani (pupuk, pakan, biogas, bio urine dan pestisida diproduksi sendiri) dan peningkatan pendapatan petani minimal 2 kali lipat.
c.
terhadap peran dan kinerja pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral, peningkatan rasio elektrifikasi, konversi energi, subsidi energi, dan jaminan pasokan energi (dapat dikaitkan dengan pengelolaan sektor lain):
Di Provinsi Bali dimana sampai dengan tahun 2015 biogas yang telah terbangun sebanyak 1.1747 unit dari 549 Simantri. Dampak lain terhadap rumah tangga adalah sebanyak 3.531 KK yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota telah menikmati biogas untuk keperluan Rumah Tangga.
11 7.
Unsur Pendorong Perubahan
a.
Uraikan secara kualitatif (penjelasan terurai) dan kuantitatif (perhitungan dengan angka/data) sebelum dan sesudah produk kebijakan/regulasi dan kegiatan dilaksanakan serta produk fisik dihasilkan !
Manfaat langsung
hingga terakhir th 2013 yang dirasakan masyarakat dari
program Simantri berupa 7 ekor anak sapi tiap unit/th atau 2.765 ekor dari 419 unit dengan nilai Rp. 13 827 000 000. Pupuk kandang yang dihasilkan tiap kandang koloni 39.600 kg /th dari 419 unit dihasilkan 165.924.000 kg dengan nilai Rp. 49.777.200.000
/th. Bio urine tiap koloni 7.920 lt. atau 3.318. 480 lt untuk 419 unit dengan nilai Rp.
16.592.400.000 /th. Bio gas yang dihasilkan tiap unit simantri per tahun 1.800 lt atau
754.200 lt untuk 419 unit dengan nilai Rp. 377.100.000/th.
b.
Uraikan keberlanjutan terhadap produk kebijakan, pelaksanaan kegiatan dan produk fisik yang dihasilkan ! Keberlanjutan terhadap pelaksaan kegiatan dan program fisik terlihat dari dampak yang dihasilkan seperti berikut :
No Dampak/Pengembangan Komoditas dll.
Satuan
Jumlah yang dikembangkan
1 Padi
Ha
132
2 Palawija dan Kacang-kacangan
Ha
2.734
3 Sayuran
Ha
83
4 Buah-buahan
pohon
107.693
5 Komoditas Perkebunan
pohon
276.462
6 Ikan air tawar
ekor
688.246
7 Sapi
ekor
7.081
8 Kambing
ekor
421
- Padat
ton
23.860
- Cair
liter
23.859.953
10 Pemanfaatan biogas
KK
700 - 1000
11 Komoditi Kehutanan
pohon
200.000
12 Keterlibatan SDM
orang
11.000
13 Perkembangan jumlah ternak (sapi)
ekor
13.235
9 Produksi Pupuk Organik
c.
telah
Catatan/dukungan terhadap program 1. Pengembangan Ketersediaan Pangan dan mendorong program swasembada pangan/swasembada berkelanjutan. 2. Mendukung program konservasi lahan dan pelestarian lingkungan 3. Mendukung program pelestarian plasma nutfah (Sapi Bali) swasembada pangan/swasembada berkelanjutan. 4. Mendukung program Indonesia Go Organik 5. Mendukung program pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran.
Apakah instansi Saudara menggerakkan instansi lain untuk melaksanakan kegiatan dan menghasilkan produk fisik dengan menggunakan produk kebijakan/regulasi dimaksud ? Dalam melaksanakan kegiatan dimana Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali sebagai pelaku Utama program Simantri juga melibatkan instansi terkait seperti : Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan,
Dinas Perikanan dan Kelautan, BPTP Bali,
Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM.
d. Apakah alasan instansi pantas diusulkan sebagai penerima penghargaan dan apa keistimewaannya ? Alasan pantas diusulkan sebagai penerima penghargaan karena Simantri merupakan
program inisiatif dalam memberikan solusi terhadap tantangan
pembangunan Pro Rakyat, pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan, pergerakan
12 ekonomi perdesaan, pelestarian sumberdaya alam pertanian, sosio kultur
religius
“subak” Dalam sekup yang lebih luas Simantri membangun keseimbangan Ekologi, pelestarian budaya serta kemandirian teknologi dan ekonomi.
Program Simantri merupakan program inovasi dengan mengintegrasikan beberapa komponen dalam sub sistem pembangunan Agribisnis dan mendapat respon sangat baik di masyarakat di Provinsi Bali dimana sampai dengan tahun 2015 biogas yang telah terbangun sebanyak 1.174 unit dari 549 Simantri. Dampak lain terhadap rumah tangga adalah sebanyak 3.531 KK yang
tersebar di 9 Kabupaten/Kota telah
menikmati biogas untuk keperluan Rumah Tangga.
8.
Lain-lain a.
Lampirkan dokumen pendukung keberhasilan calon penerima penghargaan (publikasi, video, buku):
Paket Simantri yang terdiri dari kandang koloni + ternak, bangunan pengolahan pakan dan pupuk, instalasi bio urine dan biogas.
13
Keterangan : Kunjungan Wakil Presiden RI tanggal 6 Mei 2016 di Simantri Desa Bangli Kecamatan Baturiti Tabanan, menyaksikan teknik pemindahan biogas Simantri ke tabung LPG 12 kg dan ke genset 1000 watt.
14
Keterangan : Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dalam Pengawasan dan Pembinaan Simantri bersama Pimpinan SKPD terkait.
Keterangan : Model kandang koloni , Peternakan lele, pengembangan Jagung (atas) Instalasi Bio Gas, energi gas untuk penerangan, pembuatan kompos dan pemeliharaan mente organik (bawah).
15
Keterangan : KWT telah memanfaatkan biogas untuk keperluan memasak/ pembuatan kue.
Keterangan : Teknik botling biogas Simantri/pemindahan bio gas Simantri ke tabung LPG 12 kg Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si. Pembina Utama Muda NIP.19610418 198803 1 006