Pertemuan IV - 4 Maret 2008 Kelompok 317: Asa Ramdhani [1205007023] Siti Fuaida Fithri [1205000843]
Conducting Research in Information Systems Penulis: Alan R. Dennis, Kelley School of Business, Indiana University Joseph S. Valacich, College of Business and Economics Washington State University Sumber: Communications of Association for Information Systems, Volume 7 Article 5, July 2001
Artikel ini merupakan sebuah tutorial yang membahas faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi kunci sukses untuk dapat mempublikasikan sebuah penelitian pada jurnal top-tier Sistem Informasi (SI). Dalam artikel ini dijelaskan mengenai proses identifikasi dan pengembangan proyek, penemuan ide proyek, pengembangan sebuah teori, pengujian dan perbaikan proyek. Kemudian dibahas juga mengenai beberapa issue dalam research design, pentingnya kualitas penulisan, dan beberapa penyebab ditolaknya sebuah paper pada jurnal top-tier SI.
I.
Introduction
Tutorial ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar yang telah dimiliki oleh pembacanya dalam melakukan penelitian sehingga penelitian tersebut dapat dipublikasikan pada jurnal top-tier SI. Artikel ini memfokuskan pembahasan pada empat aspek research design, dengan satu buah contoh kasus. Aspek-aspek tersebut adalah:
Pandangan mengenai peranan serta kekurangan dan kelebihan dari metodologi penelitian yang dipilih.
Pengembangan dari proyek penelitian: pemilihan tim penelitian dan identifikasi pertanyaan penting mengenai penelitian tersebut.
Peranan teori pada research design.
Petunjuk praktis agar research design dapat meningkatkan probabilitas dihasilkannya artikel top-tier.
II. The Role of Research Methodology Menurut McGrath (1982), sebuah metodologi penelitian dapat dievaluasi berdasarkan tiga dimensi, yaitu:
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Generalizability terhadap populasi.
Realism untuk partisipan.
Precision dalam kontrol dan pengukuran variabel.
Kenyataannya, walaupun mungkin untuk menyeimbangkan dua dari tiga dimensi tersebut, namun tetap tidak mungkin terdapat sebuah research design yang dapat memenuhi ketiganya. Setiap metodologi penelitian memiliki kelebihan dalam aspek tertentu dan juga kekurangan dalam aspek lainnya. Pembahasan dalam artikel ini sendiri terfokus pada quantitative research.
III. Developing Research Project Identifying Project Ideas Sebuah proyek penelitian dimulai dengan dibuatnya tim penelitian dan pertanyaan kunci yang perlu dipenuhi oleh proyek. Namun menurut penulis artikel, penelitian lebih dapat digambarkan sebagai tumpukan sampah. Hal ini dikarenakan tidak adanya urutan tertentu, dimana semua elemen kunci dari proyek dibuang begitu saja dalam tumpukan tersebut, kemudian bercampur dan muncul sebuah proyek. Dalam kasus tertentu, proyek juga dimulai dari penelitian dan teori yang telah ada sebelumnya. Selain itu, metode dan sumber daya yang tersedia juga mengambil peranan penting dalam sebuah penelitian. Selecting a Project Permasalahan yang biasanya muncul selanjutnya adalah dalam pemilihan sebuah topik penelitian dan perbaikan topik tersebut sehingga dapat dikerjakan dalam sebuah proyek. Karena itu, sebuah proyek seharusnya dipilih bilamana seluruh partisipan dari proyek tertarik terhadapnya. Selain itu, terdapat tiga hal yang juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan proyek, yaitu:
Publication Potential Sebuah proyek penelitian yang baik adalah yang memiliki potensi untuk dapat dipublikasikan pada jurnal top-tier. Karena tujuan dari tiap penelitian adalah untuk dapat berkontribusi pada pengetahuan, maka selain dipublikasikan, penelitian tersebut juga seharusnya dibaca, disebutkan (cited), dan digunakan. Hal tersebut membedakan pentingnya publikasi pada jurnal top-tier dibandingkan dengan jurnal lain yang tingkatnya lebih rendah. Terdapat empat pertanyaan yang dapat membantu peneliti dalam memahami potensi pengembangan proyek yang tidak terbatas waktu, yaitu: 1. Fundamental Issue. Apakah proyek tersebut mengangkat issue yang masih menjadi perhatian dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang, sehingga dapat terus memberikan nilai kontribusi (jauh setelah artikel dipublikasikan)?
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
2. News Value. Apakah terdapat hal baru pada proyek, sehingga memiliki nilai berita tertentu? 3. Interesting Story. Apakah proyek menarik bagi reviewer dan editor? 4. Outcome Independence. Apakah proyek tetap dapat berkontribusi, terlepas dari hasil yang diperoleh?
Fit with Current and Future Research Proyek sebaiknya dapat membentuk sebuah garis sehingga dapat menjadi langkah permulaan atau langkah berikutnya dari sebuah penelitian.
Project Risk and Return Sebuah proyek harus dapat memenuhi resiko dan nilai balik bagi partisipannya. Publikasi pada jurnal top-tier biasanya memiliki resiko dan nilai balik yang lebih tinggi, dan hal yang sebaliknya berlaku untuk publikasi pada jurnal yang lebih rendah. Beberapa resiko yang perlu dipertimbangkan mencakup completion risk (kelengkapan dari proyek), opportunity cost risk (waktu yang terpakai dan batas kemampuan untuk menangani proyek lain), publication risk (publikasi proyek), dan competition risk (kemungkinan adanya pihak lain yang sedang mengerjakan proyek serupa).
Recognizing Potential Terdapat dua prinsip yang tepat sebagai pedoman penelitian SI. Pertama, mencari solusi yang sederhana untuk permasalahan yang rumit. Kedua, mencari solusi untuk anomali dan paradoks.
Building a Research Team Peneliti umumnya memerlukan tiga kemampuan berikut. 1. Mengkonseptualisasi dan mengembangkan teori serta hipotesis terkait fenomena yang dipelajari. 2. Merancang dan melakukan studi untuk menguji hipotesis. 3. Menulis sebuah paper yang berisi laporan mengenai teori beserta hasil penelitian. Terdapat pendapat bahwa diperlukan juga kemampuan keempat, yaitu menyisihkan waktu dan menganalisa data.
IV. Developing Theory Teori merupakan penjelasan mengenai mengapa terjadi sebuah fenomena, bukan penjelasan mengenai apa fenomena tersebut. Teori menjelaskan variabel bebas dan variabel yang tidak bebas, bagaimana interaksi antar variabel tersebut, dan apa motivasi dari interaksi yang terjadi. Terdapat dua poin penting yang perlu diperhatikan mengenai teori. Pertama, teori bukan merupakan rangkuman dari penelitian sebelumnya. Kedua, teori tidak perlu menjadi teori “Big T”. Teori Big T sendiri dideskripsikan sebagai teori yang sudah dikenal dan digunakan
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
secara luas. Adapun penulisan teori dapat digambarkan seperti membangun sebuah sistem informasi, beberapa bagiannya menggunakan pendekatan top-down, dan sebagian lainnya menggunakan pendekatan middle-out. Namun diluar itu semua, tidak ada pendekatan yang selalu tepat. Hal yang perlu diperhatikan adalah motivasi pengerjaan penelitian yang mencakup pengembangan, pengujian, dan perluasan teori. Selain itu, tanpa adanya teori, maka tidak ada ilmu pengetahuan.
V. Designing Quantitative Research Tidak seperti teori, analisis statistik, dan penulisan paper, research design merupakan hal yang tidak dapat berubah setelah penelitian berjalan. Karena itu, sebelumnya perlu dipastikan agar research design yang digunakan logis. Understanding the Strengths and Limitations of Research Methods Karena tidak ada research design yang sempurna, maka yang paling baik adalah menerima kekurangannya dan memperkuat kelebihannya. Dalam experimental research, dimensi yang paling penting adalah ketelitian (precision) dan pembatasan (control). Sebaliknya, dalam survey research, dimensi yang paling penting adalah kemampuan penyamarataan (generalizability). Maximazing Publication Potential
Maintaining Construct Integrity Elemen penting dari research design adalah mempertahankan integritas dari constructs. Constructs merupakan konsep yang kompleks.
Testing the Theoretical Linkages Salah satu elemen kunci dari setiap teori adalah penjelasan mengenai mengapa suatu hubungan ada. Semakin banyak bukti yang dapat dikumpulkan untuk menunjukkan kebenaran dari suatu teori atau untuk menjatuhkan suatu teori, maka semakin kuat penelitian yang dilakukan. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mendasari suatu hubungan serta pengujian terhadap variabel yang terlibat. Hal ini membantu peneliti untuk mengetahui faktor apa yang lebih penting. Selain itu, dapat diketahui juga perihal dimana teori yang digunakan tidak berlaku dan mengetahui bagaimana memperbaiki teori tersebut.
Designing for Statistical Significance Untuk quantitative research, pengujian teori bergantung pada analisis statistik dari data yang telah dikumpulkan. Karena itu, research design perlu dikembangkan untuk dapat menguji hipotesis secara efisien dengan statistical power yang paling baik. Beberapa pengujian statistik yang sering digunakan adalah t-test, F-test, ANOVA, regression, dan Lisrel. Berikut ini persamaan t-test.
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
t=
X1 − X 2 s n
Gambar 1 Persamaan t-test (disadur dari paper)
Tujuan dari experimental design adalah untuk menyesuaikan elemen dalam persamaan sehingga didapat kesempatan terbesar untuk dapat menolak hipotesis null, yaitu dengan memperbesar nilai t.
Getting the Most from Your Data Collection Effort Data yang telah dikumpulkan untuk kepentingan suatu penelitian dapat dipergunakan untuk penelitian lainnya. Namun secara etisnya, data hanya boleh dipergunakan kembali untuk menguji permasalahan penelitian yang berbeda.
Executing the Study
Pilot Testing Banyak peneliti yang mengabaikan pilot testing. Sementara, pilot testing berguna untuk memastikan bahwa penelitian dapat bekerja dan menyediakan data awal. Apabila data dari pilot testing tidak menunjukkan indikasi dalam mendukung teori, maka tidak ada gunanya untuk melanjutkan penelitian.
Collecting the Data Untuk survey research, mencari partisipan adalah hal yang penting. Hal tersebut dikarenakan kunci dari survey research adalah generalizability.
VI. Writing the Article Finding the Message Hal yang perlu dilakukan dalam menulis artikel penelitian adalah menyampaikan pesan secara jelas dan ringkas. Pesan tersebut menentukan apa yang perlu tertulis dalam paper dan apa yang perlu diabaikan. Presentation Penyampaian pesan sangat berperan dalam meyakinkan reviewer dan editor bahwa paper tersebut dapat memberikan kontribusi. Tabel 1 Struktur Standar untuk Artikel Kuantitatif (disadur dari paper)
Elemen
Banyaknya halaman (dua jarak spasi)
Introduction
Mencakup alasan yang dapat mendorong pembaca untuk
1
membaca paper. Theory
8-12
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Menjelaskan hubungan antar key construct dan mengapa hubungan tersebut ada.
Menyampaikan hipotesis yang spesifik dan dapat diuji.
Method
Mendeskripsikan partisipan
Mendeskripsikan variabel bebas dan variabel tidak bebas
Mendeskripsikan prosedur
3-5
Results
Menyampaikan ringkasan fakta singkat mengenai hasil dari analisis statistik dan menggambarkan kesimpulan apakah hipotesis diterima atau tidak.
Mencakup rata-rata dan standar deviasi.
Mencakup hasil analisis statistik, test statistic yang digunakan,
1-3
nilai kemungkinan dan degrees of freedom.
Tidak menginterpretasikan data diluar hipotesis.
Discussion
Menyimpulkan hasil yang diperoleh.
Menjelaskan mengapa hasil tersebut dapat terjadi.
Menyampaikan keterbatasan dari eksperimen.
Menggambarkan implikasi penting dari hasil penelitian
7-12
terhadap manajer dan praktisi.
Menggambarkan implikasi terhadap penelitian selanjutnya.
Developing Implications Terdapat tiga hal penting terkait implikasi yang penting, yaitu: 1. Hasil penelitian perlu dijelaskan dan dikembangkan berdasarkan alternatif teori untuk hasil yang diluar dugaan. 2. Implikasi terhadap penelitian selanjutnya perlu disampaikan. 3. Implikasi terhadap manajer yang diperoleh dengan berdasarkan pada teori perlu dikembangkan. Targeting Dalam menentukan jurnal yang sesuai bagi paper tersebut untuk dipublikasikan, hal yang paling penting adalah mengetahui dimana apakah issue yang diangkat dalam paper sesuai dengan jurnal terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan mengetahui issue yang diangkat dalam paper lainnya yang telah dipublikasikan sebelumnya pada jurnal tersebut. Apabila
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
jurnal yang ditargetkan telah ditetapkan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan paper dengan jurnal. Cultivation Dalam mengembangkan sebuah artikel yang sesuai untuk dipublikasikan pada jurnal toptier, terdapat tiga langkah penting, yaitu: 1. Membuat prototipe dan menguji penelitian dengan rekan kerja. 2. Paper harus perlu untuk diuji pada sebuah konferensi dan penelitian lain pada bidang yang sama. 3. Paper harus melalui proses review.
VII. Conclusion Paper ini merupakan penjelasan mengenai apa yang dianggap oleh penulisnya sebagai elemen kunci dalam mengadakan penelitian kuantitatif. Untuk mempublikasikan sebuah paper pada jurnal top-tier memerlukan perhatian yang lebih untuk hal-hal yang bersifat detil. Adapun beberapa hal yang dapat menjadi penyebab ditolaknya sebuah artikel adalah: 1. Plagiarisme. 2. Penulisan yang mengulang-ngulang dan tidak jelas. 3. Tidak dapat menyampaikan keterbatasan penelitian. 4. Penggambaran keputusan yang berbeda dari hasil statistik. 5. Pendeskripsian research design dalam istilah umum yang tidak jelas.
Komentar pribadi: Jumlah halaman dari artikel ini cukup banyak. Meski begitu, artikel ini cukup mudah untuk dipahami. Hal ini dikarenakan, penjelasan yang diberikan runtut dan cukup rinci. Selain itu, terdapat pula contoh kasus yang menyebabkan artikel dapat lebih mudah untuk dimengerti.
Referensi yang digunakan pada paper:
McGrath, J.E. (1982) "Dilemmatics: The Study of Research Choices and Dilemmas," in J.E. McGrath (ed.) Judgment Calls in Research, Beverly Hills: Sage, pp. 69-80
Mennecke, B.E., Valacich, J.S., & Wheeler, B.C. (2000). The Effects of Media and Task on User Performance: A Test of the Task-Media Fit Hypothesis. Group Decision and Negotiation, (9)6, 507-529
Cook, T. D. and D. T. Campbell, (1979) Quasi-Experimentation: Design & Analysis Issues for Field Settings, New York: The Free Press.
© 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.