1. Winardi Q100120105 2. Parman
Q100120114
CHAPTER 13 Accounting and auditing Sekolah diselenggarakan untuk tujuan menyediakan program pendidikan yang berkualitas tinggi. Pendanaan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah maupun masyarakat diharapkam mampu mendapatkan hasil semaksimal mungkin dalam menunjang keberhasilan pendidikan secara umum. Salah satu fungsi dari sekolah negeri di daerah diharapkan mampu menjalankan administrasi akuntasi secara benar dengan mengelola keuangan yang telah dikucurkan dari dana Pemerintah dan masyarakat. Konsep-konsep ekonomi tertentu yang terkait dengan tanggung jawab perlu dilaksanak oleh sekolah, contohnya belanja bijaksana , kejujuran , perlindungan hak milik dan perlindungan individu. Pendapatan untuk skolah negeri disediakan terutama melalui sumber-sumber pemerintah. Dengan pendanaan ini datang harapan publik yang menginginkan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam memenuhi tujuan pendidikan. Administrator dari satuan pendidikan bertanggung jawab untuk progres siswa mereka, serta pengelolaan sumber daya keuanganya. Tanggung jawab yang lain dijalankan oelh Kepala Sekolah dan dinas pendidikan terkait. Guru dan pihak-pihak lain bertanggung jawab untuk memahami konsekuensi dari berbagai kegiatan pelaporan dalam memenuhi persyaratan akuntansi dan audit. Implikasi yang diperlukan adalah kesadaran bahwa pencatatan keuangan sangat perlu atau memiliki pengaruh yang besar dalam penggunaan seluruh sumber daya di daerah tersebut. Setiap orang diharapkan menerima prinsip, bahwa bisnis pendidikan harus menggunakan sistem yang terbaik, mungkin dengan mengumpulkan Pengeluaran dan perhitungan akuntansi untuk mempertanggungjawabkan sejumlah besar uang publik yang diperuntukan operasional sekolah negeri pada umumnya.
Dalam sejarahnya akuntansi masih memerlukan banyak
modifikasi dan evolusi untuk bisa dipergunakan di sekolah negeri dengan berbagai laporan yang jelas, efektif dan efisien.
SISTEM AKUNTANSI SEKOLAH Kantor Kementrian pendidikan Amerika Serikat memiliki kewenangan untuk merespon seluruh pendapatan dan pengeluaran yang telah dilakukan oleh sekolah negeri. Seluruh
kadang-kadang , masalah timbul antara lembaga audit dan distrik sekolah . tidak masuk akal adalah auditor yang ditempatkan di aposition mengevaluasi penilaian dari dewan pendidikan dalam penggunaan dana sekolah . itu harus dibuat jelas bagi auditor sebelum mereka menerima tugas bahwa fungsi mereka adalah untuk memverifikasi apa yang telah terjadi dalam operasi sekolah dan melaporkan temuan kepada dewan - bukan kepada individu yang telah bertanggung jawab atas operasi fiskal . sebagai ahli teknis , audtor ini memberikan fakta dan layanan penasihat saja . mereka harus memiliki tangan yang bebas dalam melakukan layanan mereka , dan catatan dari distrik sekolah dan layanan informasi dari employes sekolah harus mereka miliki . hal ini jarang adalah penyebab kesulitan jika mereka dipahami sebelum awal audit Sangat penting bahwa dewan pendidikan dan auditor setuju pada sejauh mana audit yang akan dibuat dan membangun beberapa hubungan yang wajar antara tugas ini dan perkiraan biaya ini. audit komprehensif pada per diem konsep biaya mungkin melampaui kebutuhan distrik sekolah atau kemampuannya untuk membayar . kontrak resmi menetapkan harapan dan tanggung jawab tim audit , serta distrik sekolah , harus dinegosiasikan dan ditandatangani sebelum perikatan audit . kontrak , umumnya dibuat oleh penasihat hukum distrik sekolah , harus mencakup tanggal , laporan yang akan dihasilkan dan harga . kontrak yang mengikat mengurangi kemungkinan miskomunikasi atau audit kinerja yang buruk . Keberatan dan kontrol : pada bagian ini auditor menyampaikan hasil laporan pada sekolah bersama-sama dengan pengontrol internal, selain itu memberikan arahan sesuai dengan petunjuk yang telah disampaikan pemerintah pusat beserta kebijapendapatan dan pengeluaran harus sesuai dengan catatan keuangan dan anggaran yang disetujui secara hukum dan prinsip akuntansi yang berlaku pada daerah tersebut. administrator sekolah harus melindungi dana sekolah, properti dan reputasi dalam penggunaan anggaran sekolah. Catatan yang tidak memadai dapat berfungsi untuk menurunkan kepercayaan, bahkan akan berimbas pada ketidakjujuran administrator sekolah. Efisiensi dan effetivitas dalam praktek keuangan sekolah memerlukan sistem penataan akuntansi yang meliputi pendapatan dan pengeluaran. catatan permanen pada masing-masing transaksi yang terjadi di sekolah yang memerlukan rincian sehingga akuntabilitas sekolah lebih terjaga pada saat laporan kepada kalayak ramai atau masyarakat. DASAR-DASAR AKUTANSI SEKOLAH : Administrasi sekolah adalah untuk menerima, membelanjakan dan memperhitungkan uang pembayaran pajak untuk pendidikan dengan cara yang efektif dan efisien, guna menghasilkan
manfaat pendidikan maksimum dengan biaya minimum. Jelas, manajemen keuangan sekolah adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah hendaknya memiliki catatan pengeluaran, sehingga penggunaan publik menjadi lebih bijaksana. Personil sekolah yang bertanggung jawab mematuhi menerima prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk mempertanggunjawabkan dana masyarakat. Secara singkat, sebuah sekolah menggunakan sistem akuntansi yang efisien memiliki fungsi untuk : 1. Melindungi dana masyarakat dari kemungkinan kerugian akibat kecerobohan pengeluaran untuk tujuan yang salah, pencuri, penggelapan, atau tindak kejahatan petugas sekolah 2. Menyediakan laporan secara sistematis yang berhubungan dengan pengeluaran untuk pencapaian tujuan pendidikan, disesuaikan dengan anggaran dan laporan. 3. Menyediakan dan menggunakan metode obyektif untuk menilai kinerja personil sekolah dalam mencapai tujuan sekolah. 4. Memenuhi persyaratan hukum dari negara dan daerah dalam pelaporan dan memberikan informasi dasar untuk perbandingan, laporan dan ulasan. 5. Menyediakan informasi penting tentang kegiatan siswa sekolah negeri, berikut kebutuhan fiskal dan akademik sekolah. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasi sistem akuntasi sekolah : 1. Akurat, jika pencatatan sekecil apa pun tidak akurat maka pada saat audit akan terlihat atau banyak penemuan kesalahan dan laporan yang salah tentunya. Keakuratan data yang diberikan memberikan cerminan bahwa seorang administrator itu jujur, jeli dalam membuat laporan atau tidak. 2. Lengkap dan sesuai dengan waktu, yang dimaksud disini adalah kemampuan dalam menyelesaikan beban adminitrasi yang diberikan kepada tenaga tata usaha, apakah waktunya sesuai dengan jadwal atau tidak, laporan komplit atau tidak pada waktu yang telah ditentukan. Sedangkan pembuatan harus disusun sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan baik dalam penerimaan, penggunaan dana tersebut. 3. Kesederhanaan, Laporan dibuat sesederhana mungkin dengan maksud agar mudah dipahami oleh semua orang yang menginginkan untuk evaluasi laporan tersebut. 4. Seragam, Model laporan maupun system dibuat secara seragam sehingga antar daerah memiliki format yang sama, hal ini akan memudahkan saat audit, kesalahan – kesalahan yang sekecil apa pun akan terlihat secara jelas.
PERUBAHAN LINGKUNGAN AKUNTASI kantor kementrian pendidikan AS diberikan peran utama dalam membangun praktek-praktek yang direkomendasikan dalam akuntansi sekolah. Akuntansi keuangan untuk sistem lokal dan negara, buku pegangan telah menjadi panduan pelaporan keuangan dengan berbagai edisi yang mencakup lebih dari 60 tahun. 1957 edisi adalah salah satu masalah yang paling signifikan menguraikan kode rekening standar dan terminologi yang membantu sekolah negeri dalam membangun, kriteria didefinisikan dengan baik untuk mengoperasikan anggaran sekolah dan sistem pelaporan. dengan keterlibatan dari "Forum diskusi Ahli" pusat pengembangan untuk statistik pendidikan menerbitkan volume baru dirilis pada tahun 2003 yang membuat revisi tahun 1990 buku pegangan tentang keuangan pendidikan. Semua telah diatur dan disesuaikan dengan penggunaan anggaran sekolah. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN YANG KOMPREHENSIF (CAFR) laporan keuangan sekolah memiliki 3 bagian utama dan satu bagian untuk penyampaian permasalahan dan kontrol/ceklist. 1.
Bagian pengantar : pembaca dapat melihat laporan secara umum dan keadaan atau kondisi sekolah distrik serta kemajuan yang telah dicapai oleh sekolah. Pada bagian ini juga menyediakan susunan organisasi sekolah serta hasil yang telah dicapai sesuai dengan maping yang telah diajukan.
2.
Bagaian Keuangan : pada bagian in dilaporkan mengenai laporan yang telah dibuat oleh auditor keuangan yang bersifat independent, diskusi
dan analiasis manajemen,
menyampaikan kondisi mendasar tentang keuangan sekolah, catatan – catatan penting tentang keuangandan penyampaian suplemen baru. 3.
Bagian Statistik : berisi informasi statistik penggunaan dana oleh sekolah, bukan merupakan laporan audit. Informasi statistik yang disampaikan antara lain : a. Informasi terbaru atau isu baru tentang keuangan b. Informasi tentang kapasitas pendapatan c. informasi tentan hutang d. informasi tentang perubahan jumlah penduduk dan ekonomi masyarakat e. sistem pengelolaan informasi
4. Keberatan dan kontrol : pada bagian ini auditor menyampaikan hasil laporan pada sekolah bersama-sama dengan pengontrol internal, selain itu memberikan arahan sesuai dengan petunjuk yang telah disampaikan pemerintah pusat beserta kebijakan yang sedang dilaksanakan.
Pengembangan pemerintah pengembangan pemerintah dalam menyikapi keuangan sekolah, CAFR memberikan beberapa statement : keuangan pribadi yang berkaitan dengan sekolah, catatan penting dalam keuangan sekolah, status laporan yang tersedang berjalan, dan laporan kontrol dari pihak lain. Hal tersebut yang menjadi dasar pemerintah untuk pengembangan keuangan pendidikan ke depan. Harapan yang ingin disampaikan adalah efektifitas dan efisiensi keuangan dalam bidang pendidikan. Khususnya untuk pelaporan telah dibuat secara nasional dalam bentuk sama pada setiap daerah. Dimaksudkan dengan bentuk sama analisa keuangan yang berasal dari pemerintah lebih mudah terkontrol saat terjadi kesalahan penggunaan anggaran pendidikan dari pemerintah. Pelaporan dana sekolah umumnya dikelompokkan menjadi tiga klasifikasi : 1. Pendanaan Pemerintah : Pendanaan pemerintah dilandaskan pada penerimaan pajak dan penghasilan lain pemerintah. (a) Pendanaan umum, dana ini adalah dana operasi umum untuk distrik sekolah. digunakan untuk account untuk semua sumber daya dan untuk biaya operasi tradisional dikaitkan dengan sekolah yang diperlukan untuk diperhitungkan dalam dana lainnya. (b) Dana pendapatan khusus, pendapatan yang terbatas dan memerlukan akuntansi terpisah ditangani melalui dana pendapatan khusus. (c) Dana utang, akumulasi sumber daya untuk layanan untuk prinsip dan kepentingan yang terkait dengan kewajiban umum utang jangka panjang, serta rekaman sebenarnya dari pembayaran, dicatat dalam dana ini. (d) Dana proyek konstruksi, dana ini kadang menjadi masalah antara tim audit dengan piha pengelola sekolah. Laporan pada jenis ini haru jelas dan lebih terinci mengingat sumber dana yang digunakan lebih besar. 2. Dana kepemilikan, dana tersebut milik sekolah. termasuk adalah dana opersional, untuk menutup biaya penyediaan dan pelayanan sekolah kepada siswa secara berkelanjutan. (a) dana perusahaan, kegiatan usaha-jenis yang dapat menyediakan biaya untuk barang atau jasa kepada pelanggan atau badan di luar sekolah dicatat dana perusahaan. (b) dana layanan internal, kegiatan usaha-tipe yang menyediakan untuk barang atau jasa hanya untuk unit dalam sekolah yang diperhitungkan dalam dana pelayanan internal 3. Dana fidusia, dana ini digunakan untuk mendukung program sekolah, adanya kerja sama dengan agen lain untuk meningkatkan kepercayaan publik. (a) Dana perwalian. dana dari sejumlah sumber lain selain alokasi pemerintah teratur dapat secara kontraktual atau secara hukum dibatasi untuk tujuan tertentu. Sekolah, sebagai wali dari dana tersebut, berada
dalam posisi tanggung jawab fidusia untuk menggunakan dan memperhitungkan dana hanya sesuai dengan tujuan pemberian dana. (b) Dana lembaga, sebuah sekolah dapat memegang, sebagai agen, dana yang berkaitan dengan kegiatan sekolah yang tidak dimiliki atau dikontrol langsung oleh distrik sekolah itu sendiri. AKUNTANSI AKRUAL, PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA Akuntansi akrual adalah metode unggul akuntansi untuk sumber daya ekonomi dari dana proprietary dan fiducuary di lembaga pendidikan lokal. "itu menghasilkan pengukuran akuntansi berdasarkan transaksi substansif, bukan hanya pada saat kas diterima atau dikeluarkan, demikian juga meningkatkan relevansi, netralitas, ketepatan waktu, kelengkapan dan komparatif ", elemen penting yang termasuk di dalamnya : (1) Akrual pengeluaran pada saat terjadinya dan amortisasi. (2) Penangguhan pendapatan sampai mereka diterima dan kapitalisasi pengeluaran jangka panjang dan penyusutan biaya tersebut. (3) Kapitalisasi pengeluaran jangka panjang dan penyusutan biaya ini. akuntansi sekolah dimulai dengan penerimaan dana dari lembaga perpajakan yang mengalokasikan dana untuk kabupaten. Ada kesepakatan antara instrumen yang menunjukkan penerimaan dana dan jumlah uang tersebut diterima. Kas sekolah di bawah arahan dewan sekolah lokal memiliki kontrol yaitu anggaran sendiri dan memiliki hak penggunaan atas dananya. Pajak properti lokal biasanya dikumpulkan oleh pemungut pajak negara yang mentransfer saham berhak untuk sekolah di negara ini. kantor pemerintahan kabupaten memberikan surat perintah pajak, alokasi dana negara dan semua sekolah lain di bank yang telah ditunjuk oleh dewan sekolah seperti deposito. penggunaan dana secara umum disesuaikan dengan perencanaan sekolah, dimana semua penggunaan dana harus terkontrol oleh pihak internal sekolah. Keakuratan penggunaan dana harus dapat dibuktikan secara nyata melalui kuitansi dan legalitas dana, hal ini harus disesuaikan dengan kontrak kerja, waktu pelaksanaan dan klaim dari pemerintah daerah. Pembuktian pada setiap transaksi sangat diperlukan, dimana keaslian bukti fisik diperlukan untuk mempertanggungjawabkan semua pengeluaran secara baik. Keaslian dokumen penerimaan, kontrak kerja, faktur, ceklist dan surat perjanjian, slip tabungan, dokumen permintaan, order pembelian, catatan gaji dan bersamaan dengan dokumen informasi provid harus terkumpul menjadi satu dalam system akutansi.
AUDITING Ketika perlindungan hak milik dan uang dianggap perlu (serta perlindungan reputasi karyawan yang terlibat), administrator skolah memberikan dukunagan kepada dewan pendidikan untuk melakukan audit. Audit biasanya tindakan yang berpuncak dalam bisnis untuk melindungi aset sekolah, selain itu memiliki fungsi lain yaitu membangun kepercayaan pada sekolah tersebut. Audit adalah proses sistematis atau prosedur untuk memverifikasi operasi keuangan sebuah sekolah untuk menentukan apakah properti dan dana telah atau sedang digunakan secara legal dan efisien, menyediakan informasi layanan kepada semua lembaga tentang penerimaan dan pengeluaran dana, keteraturan penggunaan dana, ketepatan waktu sangat penting. audit juga memberikan informasi yang terkini yang lebih berharga. audit tertunda hampir tidak berharga dan gagal untuk arsip tujuan melindungi sistem akuntansi TUJUAN Penemuan penipuan dan deteksi kesalahan dulunya fungsi utama dari audit, tetapi sekarang memiliki fungsi lain yang lebih penting. Warga masyarakat pada umumnya, bahkan mungkin administrator sekolah rata-rata memandang audit hanya sebagai sarana untuk menemukan kekurangan keuangan atau penyalahgunaan dana publik. Hanya persentase yang sangat kecil dari audit sekolah mengungkapkan setiap tindakan ketidakjujuran dalam menangani uang sekolah. di sisi lain, setiap pemeriksaan tidak mengakibatkan beberapa perlindungan kepada pejabat sekolah yang jujur dan bertanggung jawab atas pengelolaan dana kabupaten. di samping itu, audit menunjukkan derajat atau memperpanjang ketaatan pada negara,hukum dan kebijakan, mengungkapkan pendapat profesional, laporan keuangan menyajikan
secara
wajar
keadaan
keuangan
daerah,
memeriksa
kecukupan
atau
ketidakcukupan prosedur akuntansi, memberikan semangat untuk memperbaiki sistem , dan memberikan review resmi dari operasi sistem sekolah untuk periode audit. ini adalah nilai-nilai yang membuat audit senilai dengan biaya yang dikeluarkan. JENIS AUDIT 1. Audit internal. intern (kontinu) audit dilakukan oleh pribadi yang memenuhi syarat teknis yang telah dipekerjakan oleh sekolah. mereka mungkin preaudits, audit saat ini, atau bahkan postaudits. fungsi audit internal sebagai anintegral bagian dari sistem kontrol yang digunakan daerah untuk menjamin pelanggan sekolah, manajemen yang tepat dan hati-hati dari keuangan sekolah.
2. Audit negara, telah menunjukkan bahwa negara yang membayar prosentase tinggi dari biaya pendidikan publik. dana sekolah pada kenyataannya adalah dana negara . mengikuti, maka negara memiliki kepentingan langsung dalam pengelolaan dana sekolah lokal dan karena itu memiliki hak, serta reponsibility, untuk mengetahui bagaimana keuangan sekolah dikelola. Beberapa negara memerlukan pemeriksaan seperti itu hanya setiap tiga atau empat tahun . banyak negara memecahkan masalah ini dengan mensyaratkan bahwa auditor independen menjalankan fungsi ini secara teratur pada tiap tahunya. 3. Audit eksternal, dilakukan oleh lembaga atau individu yang memenuhi syarat (biasanya akuntan publik bersertifikat). mereka biasanya dari berbagai postaudit dan mungkin atau tidak mungkin audit komprehensif. beberapa kabupaten mungkin tidak memerlukan audit eksternal yang komprehensif setiap tahun karena faktor biaya, tapi hal ini bervariasi kebijakan kabupaten dan kebutuhan negara. Praktek audit eksternal mengikuti hukum negara yang didirikan untuk tujuan tersebut, serta tertentu yang berlaku umum pada audit Standar. tahun komprehensif dan audit biasanya meliputi kegiatan sebagai berikut: 1.
Studi tentang notulen rapat dewan pendidikan. Catatan ini adalah otorisasi resmi untuk semua transaksi yang terjadi dalam pengoperasian sekolah. catatan keuangan ot sekolah harus ditinjau dalam jangka waktu perjanjian mereka dengan menit sekolah papan dan persyaratan hukum dan peraturan yang diberikan dalam undang-undang negara.
2.
Verifikasi semua penerimaan dari allsources-pendapatan, non pendapatan dan transfer dana. Tindakan ini mencakup pemeriksaan pada alokasi penerimaan untuk dana arus pengeluaran, untuk pengeluaran modal, dan untuk account layanan utang.
3.
Verifikasi pengeluaran-permintaan resmi, pesanan pembelian, voucher dan cek yang dikeluarkan.
4.
Penelaahan terhadap pencatatan dalam jurnal, buku besar, gaji, dan buku yang sama untuk masuk dan pencairan.
5.
Rekonsiliasi laporan bank, rekening, transfer uang dan investasi
6.
Review semua catatan anak, perbuatan, dokumen pendukung, persediaan, polis asuransi, trust, dana tenggelam dan banyak catatan lain yang berkaitan dengan operasi sekolah
7.
Kegiatan siswa masuk dalam penganggaran pada rekening nominal, kemudian dilakukan pemeriksaan pasca eksternal. Pejabat sekolah harus menerima audit internal sebagai persyaratan audit untuk rekening tersebut (penalaran bahwa mereka tidak berada di bawah kontrol langsung dari dewan pendidikan). telah terjadi tedency di masa lalu untuk meminimalkan atau mengabaikan pentingnya membelanjakan uang pembayar pajak untuk audit tersebut.
Pra audits adalah sistem informal untuk mencegah penggunaan dana yang tidak sah, ilegal, atau dipertanyakan pihak lain. Prosedur administratif untuk melindungi sekolah dari pengeluaran uang untuk tujuan yang salah atau dari pendapatan yang salah. Dalam prakteknya, itu menjadi sistem kontrol administratif untuk memastikan para pejabat sekolah yang memalukan, tidak bijaksana, atau bahkan ilegal transaksi dicegah. sejumlah pra audit terjadi dalam operasi berjalanya sekolah, dengan harapan mencegah pengeluaran yang tidak bijaksana. Audit kontinu dilakukan setelah preaudit, tetapi dilakukan melalui periode fiskal keseluruhan. Pada daerah tertentu mungkin memiliki organisasi yang lebih formal, dengan control atau pejabat lain untuk melakukan fungsi ini. Biasnya dilakukan oleh pengawas dari dinas pendidikan atau pun oleh pengelola keuangan daerah. Selain dari dinas dimungkinkan pengawas dari kementrian untuk melakukan audit secara nyata pada pengelolaan keuangan sekolah negeri pada kabupaten. AUDITOR Dewan pendidikan kadang-kadang ingin mempekerjakan auditor yang tawaranya terendah. faktor-faktor lain yang biasanya jauh lebih penting dalam seleksi seperti kompetensi akuntan, reputasi, pengalaman dengan tugas yang sama, ketersediaan, dan kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan dalam waktu yang wajar. Penawaran yang kompetitif untuk tugas tidak boleh digunakan Sebagai acuan dalam pemilihan auditor. Kadang-kadang, masalah timbul antara lembaga audit dan sekolah. tidak masuk akal adalah auditor yang ditugaskan di posisi mengevaluasi penilaian dari dewan pendidikan dalam penggunaan dana sekolah, itu harus dibuat jelas bagi auditor, sebelum mereka menerima tugas bahwa fungsi mereka adalah untuk memverifikasi apa yang telah terjadi dalam operasi sekolah dan melaporkan temuan kepada dewan, bukan kepada individu yang telah bertanggung jawab atas penggunaan dana. Sebagai ahli teknis, auditor ini memberikan fakta dan layanan penasihat saja. Mereka harus memiliki tangan yang bebas dalam melakukan layanan mereka, catatan dari sekolah dan layanan informasi dari pengguna sekolah harus mereka miliki. Pemahaman ini menjadi sulit jika sejak awal tidak ada komitmen bersama. Sangat penting bahwa dewan pendidikan dan auditor setuju pada sejauh mana audit yang akan dibuat dan membangun beberapa hubungan yang wajar antara tugas ini dan perkiraan biaya audit. Audit komprehensif pada per konsep biaya mungkin melampaui kebutuhan sekolah atau kemampuannya untuk membayar. Kontrak resmi menetapkan harapan dan tanggung jawab pada tim audit serta sekolah, nota kesepahaman harus menjadi komitmet bersama antara auditor dengan sekolah. Kontrak, umumnya dibuat oleh penasihat hukum
sekolah, mencakup tanggal, laporan yang akan dihasilkan dan harga. kontrak yang mengikat mengurangi kemungkinan miskomunikasi atau audit kinerja yang buruk . PERLINDUNGAN DANA Sebuah sekolah tidak memaksakan pada dirinya sendiri, aturan-aturan hukum dan sistem berorientasi kaku untuk penerimaan dan pengeluaran uang bank dan banyak bisnis lainnya. Sayangnya, beberapa administrator atau guru memiliki sedikit atau tidak ada pelatihan bisnis dan belum menempatkan penekanan yang diperlukan pada aspek program pendidikan. Pengelola pendidikan harus menangani dana masyarakat dengan kepatuhan yang ketat untuk pendasaran administrasi dan praktik dilapangan, terlepas dari bisnis dari jumlah dana di bawah kuasa undang-undang penggunaan dan. Ketaatan prinsip akuntansi dasar dan ikatan seluruh karyawan sekolah yang mengelola dana sekolah adalah kebutuhan mutlak dalam semua sekolah. DANA OBLIGASI Tujuan utama dari pejabat sekolah kadang-kadang disalahpahami. ikatan tidak dilakukan, karena beberapa hal, karena pertanyaan tentang integritas pejabat yang bersangkutan. bukan, obligasi ditempatkan pada pejabat karena sifat dari kantor itu sendiri. ikatan melindungi sekolah terhadap penipuan atau rugi, tetapi juga memberikan motivasi kepada pejabat yang akan lugas dalam menangani dananya sesuai hukum yang berlaku. Jaminan obligasi memiliki tiga jenis : kesetiaan, resmi dan kontrak publik. ada banyak variasi dan bentuk khusus dari masing-masing bank yang ditunjuk oleh pemerintah. PENGELOLAAN PENERIMAAN KAS Pengelolaan penerimaan dari kantor pajak ke sekolah telah memiliki aturamn yang pasti yang diterbitkan oleh pihak kemetrian pendidikan. Administrator sekolah harus memenuhi kewajiban dalam mengelola sesuai dengan penganggaran dan perencanaan yang telah ditetapakan. Penerimaan ini perlu menjadi catatan kembali bahwa setiap sekolah akan membelanjakan sesuai dengan kebutuhan program, melalui mekanisme yang ada, kemudian membuat pelaporan penerimaan kas secara jelas melalui print out dari bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Pada pengelolaan penerimaan tentunya sudah jelas bagi setiap sekolah untuk memahami program kerja yang telah diajukan.