BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Traditional Medicine/Complementary and Alternative Medicine
(TM/CAM)
marak
diperbincangkan
penelitian,
penggunaan, dan pengembangannya. TM/CAM merupakan cara pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, sebagai pendamping Menurut
World
merupakan dari
atau
pengganti Health
cara
of
pengobatan Organization
pengobatan yang
kebudayaan
konvensional.
masyarakat
tidak
lokal
(WHO),
dapat
karena
TM
terlepas cara
dan
khasiat yang telah diyakini secara turun temurun serta biayanya tarik
yang
relatif
tersendiri
murah.
untuk
CAM
pun
masyarakat
memiliki
saat
daya
pengobatan
konvensional dirasa kurang efektif pada keluhan atau penyakit tertentu, salah satunya pada penyakit kronis (Wells et al., 2010). Indonesia
memiliki
kekayaan
TM/CAM
tersendiri
karena banyaknya etnis, kebudayaan dan kearifan lokal. Salah
satunya
adalah
pengetahuan
tentang
pengobatan
dan paling terkenal adalah penggunaan jamu (Departemen Kesehatan RI, 2007). Jamu terdiri dari bahan tanaman
1
2
atau binatang yang diyakini memiliki khasiat tertentu. Penggunaan bahan tanaman atau yang disebut herbal ini mulai banyak diteliti kandungan aktif, efektifitas dan keamanannya
oleh
para
ahli
biologi
dan
para
ahli
farmakologi. Salah
satu
penggunaan
yang
herbal
marak
sebagai
dikembangkan
imunomodulator,
adalah
substansi
yang dapat memodulasi respon sistem imun (Huang et al., 2008).
Sistem
imun
tubuh
memiliki
respon
untuk
menghalangi patogen atau substansi yang dianggap asing agar
tubuh
senantiasa
dalam
kondisi
homeostasis.
Misalnya respon imun akan bereaksi terhadap bakteri, virus, jamur, sel kanker, dan akan mengalami penurunan bila dirasa cukup dan patogen sudah tidak mengancam homeostasis lagi. Respon imun dapat mengalami penurunan atau
peningkatan
kesalahan
aktivitas
pengenalan
di
bawah
substansi
normal,
sehingga
hingga
menyebabkan
aktivitasnya tidak terkendali (Abbas et al., 2012). Terapi imunomodulator bekerja untuk meningkatkan atau menurunkan aktivitas respon sistem imun. Berbagai studi
mengatakan
kandungan
beberapa
tanaman
memiliki
yang
dapat
bekerja
sebagai
Misalnya
Meniran
(Phylantus
niruri)
aktif
imunomodulator.
bahwa
3
telah digunakan sebagai imunomodulator dan dikembangkan menjadi fitofarmaka di Indonesia. Penelitian dan pengembangan kegunaan herbal juga dilakukan di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kandungan, efektifitas, dan keamanan
penggunaan
herbal
diungkap
berangkat
dari
kearifan lokal kemudian diujikan pada hewan coba hingga manusia. Penelitian dilakukan oleh para peneliti dari mahasiswa hingga klinisi. Salah satu topik yang menarik adalah
herbal
sebagai
imunomodulator.
Namun,
hingga
kini belum ada penelitian tentang macam herbal yang telah
diteliti
dan
sejauh
mana
penelitian
herbal
tersebut untuk imunomodulator, khususnya di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr.Sardjito.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah
menggunakan
sampel
gambaran
herbal
untuk
penelitian imunomodulator
yang di
Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito.
4
C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Melakukan karakterisasi penelitian dari penelitian yang
menggunakan
imunomodulator Kedokteran
sampel
herbal
sebagai
di
Fakultas
Kedokteran,
Gigi,
Fakultas
Farmasi
Fakultas
Universitas
Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito tahun 2008-2012. 2. Mengklasifikasi penelitian yang imunomodulator Kedokteran
tanaman
herbal
terbanyak
dari
menggunakan sampel herbal sebagai di
Fakultas
Kedokteran,
Gigi,
Fakultas
Farmasi
Fakultas
Universitas
Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito tahun 2008-2012. 3. Mengevaluasi manfaat tanaman herbal terbanyak dari penelitian yang imunomodulator Kedokteran
menggunakan sampel herbal sebagai di
Fakultas
Kedokteran,
Gigi,
Fakultas
Farmasi
Fakultas
Universitas
Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito tahun 2008-2012.
5
D. Keaslian Penelitian Setelah
melakukan
pencarian
berbagai
karya
tulis
peneliti
tidak
menemukan
penelitian terdahulu
ini. yang
Namun mirip
ilmiah,
dan
artikel,
peneltian
demikian, dengan
penelusuran serta
yang
terdapat
penelitian
sama
jurnal, dengan
penelitian ini
adalah
sebagai berikut. Tabel 1. Tabel Keaslian Penelitian Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Skripsi “Analisis Bahan Alam untuk Penyakit Infeksi di Universitas Gadjah Mada dan RSUP DR.Sardjito” (Pratiwi, 2013).
1. Tempat Penelitian 2. Metode Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data. 3. Parameter penelitian pada subyek yang diuji, jenis karya ilmiah, tahun penelitian, prosentase kelompok pelelitian serta jumlah penelitian.
1. Pratiwi (2013) menggunakan sampel bahan alam, sedangkan pada penelitian ini khusus pada sampel herbal berupa nama ilmiah dan preparasi yang digunakan. 2. Pratiwi (2013) meneliti kegunaan bahan alam untuk penyakit infeksi, sedangkan penelitian ini tentang herbal sebagai imunomodulator. 3. Jangka Tahun dan waktu pengambilan data penelitian
Publikasi “HTA Indonesia: Pemberian Terapi Imunomodulator Herbal” (Sjahrurrachman et al., 2004).
Penggunaan metode studi kepustakaan, 1. Analisis tentang herbal sebagai imunomodulator 2. Penyajian Data
1. Sjahrurrachman et al., (2004) fokus pada topik Maitake, Phylantus, dan Echinacea sedangkan, penelitian ini pada seluruh bahan herbal.
6
Lanjutan Tabel 1.
2. Sjahrurrachman et al., (2004) menambahkan analisis biaya konsumsi penyakit, yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 3. Tempat pengambilan data penelitian ini khusus di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi UGM, dan RSUP Dr. Sardjito. Publikasi “Chinese Herbal Medicine for Insomnia: a Systematic Review of Randomized Controlled Trials” (Yeung et al., 2012).
1. Penggunaan metode studi kepustakaan 2. Proses penelusuran & pengumpulan data, serta pengolahan dan penyajian data (tabel dan prosentase).
1. Populasi sampel dan tempat pengambilan sampel penelitian. 2. Perbedaan klasifikasi sampel penelitian.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran pada peneliti dan akademisi lain tentang penggunaan sampel herbal
untuk
imunomodulator
di
Fakultas
Kedokteran,
Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito.