BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR
DEFINISI 4 BRAHMAVIHĀRA
Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin
7E9064DE
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Mettā: Mejjatīti mettā, siniyhatīti attho. mitte vā bhavā, mittassa vā esā pavattītipi mettā. Mejjati (lit. menggemukkan. Perasaan mencintai, mengasihi, tertarik) inilah yg dimaksud dengan mettā. Menjadikannya lembab dan lengket itulah artinya. Atau membuat (hati) bersahabat. Ini adalah perilaku (yg seharusnya) kepada teman, maka inilah yg disebut mettā. (Vism 9.262)
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Mettā: Panettha hitākārappavattilakkhaṇā mettā, hitūpasaṃhārarasā, āghātavinayapaccupaṭṭhānā, sattānaṃ manāpabhāvadassanapadaṭṭhānā. byāpādūpasamo etissā sampatti, sinehasambhavo vipatti. Disini mettā mempunyai karakteristik mendorong aspek kesejahteraan. Fungsinya adalah untuk mengutamakan kesejahteraan. Bermanifestasi sebagai penghancur kemarahan. Penyebab terdekatnya adalah melihat sisi menarik (manāpabhāva) dari para mahluk. Dikatakan berhasil apabila membuat kehendak-jahat menjadi reda, dan gagal apabila menghasilkan rasa haru.”
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Karuṇā: Paradukkhe sati sādhūnaṃ hadayakampanaṃ karotīti karuṇā. kiṇāti vā paradukkhaṃ hiṃsati vināsetīti karuṇā. kiriyati vā dukkhitesu pharaṇavasena pasāriyatīti karuṇā. Ketika ada penderitaan di mahluk lain, hal ini menyebabkan hati orang yang baik bergetar, inilah yg disebut dengan karuṇā. Atau memerangi (kiṇāti, lit. membeli) penderitaan mahluk lain, menyerang dan menghancurkannya, maka inilah yang disebut karuṇā. Atau tergerak diantara mereka yg menderita dengan jalan merembesinya, maka inilah yg disebut dengan karuṇā.
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Karuṇā: Dukkhāpanayanākārappavattilakkhaṇā karuṇā, paradukkhāsahanarasā, avihiṃsāpaccupaṭṭhānā, dukkhābhibhūtānaṃ anāthabhāvadassanapadaṭṭhānā. vihiṃsūpasamo tassā sampatti, sokasambhavo vipatti. Belas-kasih mempunyai karakteristik menghentikan keberlangsungan dari penderitaan. Fungsinya untuk tidak tinggal diam terhadap penderitaan mahluk lain. Bermanifestasi sebagai sikap hati tanpa-kebengisan. Penyebab terdekatnya adalah melihat ketidak-berdayaan mahluk yg sedang diliputi penderitaan. Dikatakan berhasil apabila kebengisan menjadi reda, dan gagal ketika menghasilkan kesedihan.
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Muditā: Modanti tāya taṃsamaṅgino, sayaṃ vā modati, modanamattameva vā tanti muditā. Mereka yang memiliki ini adalah yg dimaksud dengan ‘kegembiraan.’ Atau ini sendiri(pun) disebut ‘kegembiraan.’ Atau semata-mata hanya perbuatan yang disertai kegembiraan, maka inilah yang disebut ‘kegembiraan.’
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Muditā: Pamodanalakkhaṇā muditā, anissāyanarasā, arativighātapaccupaṭṭhānā, sattānaṃ sampattidassanapadaṭṭhānā. arativūpasamo tassā sampatti, pahāsasambhavo vipatti. Kegembiraan mempunyai karakteristik bergembira [atas kesuksesan org lain]. Menjadi tidak iri-hati adalah fungsinya. Bermanifestasi sebagai penghancuran rasa tidak-suka. Penyebab terdekatnya adalah melihat kesuksesan mahluk. Dikatakan berhasil apabila muditā membuat rasa tidak-suka menjadi reda, dan gagal apabila menghasilkan kegembiraan yg berlebihan.
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262)
•
Upekkhā: “averā hontū”tiādibyāpārappahānena majjhattabhāvūpagamanena ca upekkhatīti upekkhā. Tidak tertarik (upekkhati), dengan meninggalkan pemikiran seperti,”Semoga mereka terbebas dari permusuhan,” dan kembali kepada netralitas, maka inilah yg disebut upekkhā.
•
DEFINISI 4-BRAHMAVIHĀRA (VISM 9.262) Upekkhā: Sattesu majjhattākārappavattilakkhaṇā upekkhā, sattesu samabhāvadassanarasā,paṭighānunayavūpasamapaccupaṭṭhān, “kammassakā sattā, te kassa ruciyā sukhitā vā bhavissanti, dukkhato vā muccissanti, pattasampattito vā na parihāyissantī”ti evaṃ pavattakammassakatādassanapadaṭṭhānā. paṭighānunayavūpasamo tassā sampatti, gehasitāya aññāṇupekkhāya sambhavo vipatti.
Upekkhā mempunyai karakteristik mendorong netralitas terhadap semua mahluk. Fungsinya adalah melihat kesetaraan pada semua mahluk. Bermanifestasi sebagai ketenangan terhadap kekesalan-hati serta sikap bersahabat. Sebab terdekatnya adalah melihat kepemilikan kamma, demikianlah, ”Semua mahluk adalah pemilik dari kamma2nya, pilihan siapakah (apabila) mereka menjadi bahagia atau terbebas dari penderitaan, atau tidak akan terjatuh dari kesuksesan yg telah mereka raih?” Dikatakan berhasil apabila kekesalan dan menerima dg puas reda, dan gagal apabila menghasilkan ketenangan-hati yg tidak disertai oleh pengetahuan, yaitu berdasar pada ‘kerumah-tanggaan.”
KEMIRIPAN DARI 4 BRAHMAVIHĀRA
• “Harus dipahami bahwa empat tanpa-batas mempunyai satu sifat alamiah yg sama walaupun tanda-tanda mereka berbeda. Demikianlah, dikarenakan oleh tertekannya gejolak-batin, dikarenakan oleh kesamaan objek yaitu mahlukmahluk, dikarenakan oleh kehendak untuk memberikan manfaat, mereka mempunyai satu karakteristik.” (Vimuttimagga, BPS 1977:194)
PEMANCARAN BRAHMAVIHĀRA
•
so mettāsahagatena cetasā ekaṃ disaṃ pharitvā viharati. tathā dutiyaṃ. tathā tatiyaṃ. tathā catutthaṃ iti uddhamadho tiriyaṃ sabbadhi sabbattatāya sabbāvantaṃ lokaṃ mettāsahagatena cetasā vipulena mahaggatena appamāṇena averena abyāpajjena pharitvā viharati. (Dengan hati dipenuhi cinta-kasih, ia menetap dengan memancarkan ke satu-penjuru, kedua, ketiga, keempat. Demikianlah keatas, kebawah, keseberang, kemanapun dan kepada siapapun termasuk dirinya sendiri, ia menetap dengan memancarkan keseluruh penjuru dunia dengan hati dipenuhi cinta-kasih yang luas, agung, tak-terbatas, tanpa-kebencian, tanpa kehendak-jahat.) [D1:251]
•
Ketiga brahmavihāra yg lain dipraktikkan dg cara yg sama dengan mengganti cinta-kasih dengan belas-kasih, kegembiraan/kebahagiaan-apresiatif dan ketenangan-hati.
PEMANCARAN BRAHMAVIHĀRA
•
“…dengan hati dipenuhi cinta-kasih yang luas, agung, takterbatas, tanpa-kebencian, tanpa kehendak-jahat.”
• •
Luas (vipula) = istilah utk pencapaian samādhi.
•
Tak-terbatas (appamāṇa) = melampaui kesombongan (māna) secara temporer; tidak memilah, melihat semua mahluk apa-adanya, bebas dari dikotomi aku-dankamu, kawan-dan-lawan; dengan demikian dia bebas dari kebencian dan tidak mempunyai pikiran/kehendak jahat.
Agung (mahaggata) = pencapaian jhāna yg bebas dari rintangan-batin secara temporer.
BRAHMAVIHĀRA DAN JHĀNA Brahmavihāra
Antidot
Jhāna
Mettā
Penuh Kebencian
1 sd 3
Karuṇā
Bengis
1 sd 3
Muditā
Pendendam
1 sd 3
Upekkhā
Penuh-nafsu
4
SELESAI