Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENANGANI DAMPAK PSIKOLOGIS REMAJA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA [Studi Kasus di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Paramita Mataram] Nurul Aini
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri IAIN Mataram Abstrak Perceraian dalam keluarga senantiasa membawa dampak yang mendalam terhadap perkembangan kejiwaan remaja. Tekanan yang dialami remaja menimbulkan perubahan mental terhadap perilaku-perilaku yang ditunjukkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perceraian orang tua terhadap perilaku remaja yang direhabilitasi di Panti Sosial Marsudi Putra Paramita Mataram. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan alasan sifatnya dekriptif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan subjek penelitian yaitu remaja-remaja yang menjadi korban perceraian orang tua, para pegawai PSMP Paramita khususnya yang menangani permasalahan remaja tersebut. Berdasarkan analisis data dan temuan yang dipaparkan, sehingga bisa menjawab fokus penelitian, penelitian ini menyimpulkan bahwa: Model Bimbingan Konseling Islam yang diberikan berupa bimbingan spiritual, bimbingan mental, bimbingan individu, bimbingan kelompok dan bimbingan sosial, agar mereka dapat membekali hidupnya dengan ilmu agama dan berperilaku lebih baik dari sebelumnya. Kata Kunci: Bimingan Konsling Islam, Perilaku Remaja, Perceraian Orang Tua.
24
|
Bimbingan dan Konseling Islam...
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
A. Pendahuluan Keluarga merupakan suatu unit terkecil dalam masyarakat, yang berdasarkan hubungan pernikahan dan hubungan darah. Keluarga adalah tempat pertama bagi anak-anak, lingkungan pertama yang memberi penampungan baginya, tempat anak akan memperoleh rasa aman. Keluarga inti terdiri dari orang tua dan anak yang merupakan kelompok primer yang terikat satu sama lain karena hubungan keluarga ditandai oleh kasih sayang, perasaan yang mendalami saling mendukung dan kebersamaan dalam kegiatan pengusaha.1 Kehidupan keluarga yang harmonis merupakan suatu bentuk keluarga yang didambakan oleh setiap orang yang membina keluarga, begitupun sebaliknya setiap orang tidak ingin keluarga yang dibinanya tidak harmonis. Keluarga tidak harmonis merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi di masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan permasalahan ini. Tak bisa dipungkiri, merupakan suatu impian tersendiri bagi setiap perempuan untuk mencintai dan dicintai, lalu memiliki keluarga kecilnya sendiri. Namun, meski banyak sekali pasangan telah berhasil menikah
dan menjalani bahtera kehidupan yang baru yaitu kehidupan rumah tangga, dan tak sedikit pula yang mengalami masalah keluarga yang tidak harmonis sehingga menyebabkan terjadinya perceraian.2 Dalam hal ini peristiwa perceraian dalam keluarga senantiasa membawa dampak yang mendalam. Kasus ini menimbulkan stres, tekanan, dan menimbulkan perubahan fisik, dan mental. Keadaan ini dialami oleh semua anggota keluarga, ayah, ibu, dan anak, khususnya para remaja, jika perceraian dalam keluarga itu terjadi saat anak menginjak usia remaja, mereka mencari ketenangan, entah di tetangga, sahabat atau teman sekolah dan remaja sering kali depresi, cenderung berperilaku kasar, sulit fokus, kehilangan rasa hormat, memilih jalan yang salah.3 Dampak psikologis juga me nyebabkan perubahan pada perilaku remaja yang di mana perilaku ter sebut mengarah kepada kenakalan. Kenakalan remaja merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang semakin merebak pada waktu sekarang ini. Masalah sosial sering dikaitkan dengan masalah perilaku menyimpang dan bahkan pelanggaran hukum atau tindak kejahatan. Upaya http://www.sarjanaku.com. diambil tanggal 16 Desember 2014, pukul 10.35 WITA, 2
Karlinawati Silalahi & Eko A. Meinarno, Keluarga Indonesia. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 3. 1
3
http://upipagow.blogspot.com/ diambil tanggal 16 Desember 2014, pukul 10.35 WITA.
Nurul Aini
|
25
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
rehabilitasi dianggap lebih tepat untuk mengatasi masalah kenakalan remaja. PSMP Paramita merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang sosial yang bergerak dalam perehabilitasian remaja yang bermasalah hukum. Dalam pelaksanaan rehabilitasi remaja, PSMP Paramita memiliki tugas dan fungsi serta memiliki pelayanan me liputi: bimbingan fisik, bimbingan sosial, bimbingan keterampilan, dan bimbingan mental.4 Pemerintah menyediakan lem baga Panti Sosial Marsudi Putra Paramita Mataram untuk memberikan pelayanan dan rehabilitasi kepada anak dan remaja berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang berstatus offender dan defender untuk diberikan rehabilitasi sosial serta ketrampilan sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat menjalankan fungsi sosialnya. Hingga saat ini jumlah anak-anak yang ditampung sekitar 61 orang akibat dari perceraian orang tua.5 Disamping itu, anak-anak yang di tinggal cerai oleh orangtuanya dan di tampung di tempat ini dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sempurna, untuk itu mereka Http://Paramita.Kemsos.Go.Id/Modules. diambil tanggal 16 Desember 2014, pukul 10.35 WITA. 5 Samsul Hadi. Wawancara, Dasan Cermen 13 Desember 2014. 4
26
|
Bimbingan dan Konseling Islam...
membutuhkan pertolongan dari orangorang dewasa yaitu melalui pendidikan dan pelatihan. Tugas pendidikan pada dasarnya adalah membantu anak untuk mencapai kedewasaan. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban agar setiap orangtua untuk mendidik anakanaknya. Apalagi kondisi orangtua anak terlantar yang serba kekurangan yang mengakibatkan anaknya mencari nafkah di jalanan, bahkan putus sekolah karena orang tua mereka tidak sanggup lagi membiayainya untuk sekolah.6 Kenakalan remaja tidak hanya berbentuk bolos sekolah, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh pada orang tua, tetapi mengarah pada tindakan kriminal, seperti perkelahian masal antar pelajar (tawuran) yang menyebabkan kematian, perkosaan, pembunuhan dan lain-lain. Di Amerika Serikat hampir lebih dari 40 % orangorang yang melakukan kejahatan serius adalah anak-anak remaja nakal. Ditemukan setiap harinya 2500 anak lahir di luar pernikahan, 700 anak lahir dengan berat badan rendah, 135.000 anak membawa senjata tajam ke sekolah, 7.700 anak umur belasan melakukan kegiatan seksual aktif, 600 anak umur belasan mengidap syphilis atau gonorhoe, dan 6 Http// www.lifestyle.okezone.com/read, diambil tanggal 09 November 2014, pukul 02.00 WITA. 6
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
anak umur belasan memutuskan untuk bunuh diri. Di Indonesia tercatat pada Direktorat Bimbingan Masyarakat POLRI, bahwa pada tahun 1994 menangkap 1.261 pelaku perkelahian antar pelajar dan pada tahun 1998 data ini telah meningkat menjadi 18.946 pelaku yang ditangkap.7 Suasana dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat penting bagi pembentukan watak dan kepribadian seorang anak, sehingga baik buruknya suasana keluarga memberikan dampak pada pertumbuhan anak menuju kedewasaannya. Dampak perceraian terhadap kondisi psikologis anak, kasus berakhirnya suatu ikatan pernikahan atau biasa disebut dengan perceraian bukanlah lagi menjadi hal yang tabu di kalangan masyarakat. Angka perceraian di Indonesia terus meningkat drastis di tiap tahunnya. Menurut Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) mencatat selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan perceraian hingga 70 persen. Berbagai macam faktor pun turut mendasari adanya kasus tersebut, diantaranya yaitu ketidakharmonisan rumah tangga, tidak adanya tanggung jawab, maupun faktor ekonomi. Semua itu
dapat melatarbelakangi maraknya perceraian yang terjadi di masyarakat. Sayangnya kemudian terkadang para orang tua menjadi lupa bahwa perceraian tidak hanya menyangkut kedua belah pihak saja, suami dan istri. Adapun anak–anak yang menjadi bukti cinta kasih pasangan dan merupakan amanah yang diberikan Tuhan kepada orang tua untuk dirawat dan diberi kasih sayang, menjadi terkena pengaruh dari adanya kasus ini. Orang tua kemudian demi kepentingannya pribadi menjadi egois untuk kemudian mengambil keputusan saling berpisah tanpa memperhatikan dampak yang terjadi kepada anak-anak mereka.8
Http// www.lifestyle.okezone.com/read, diambil tanggal 09 November 2014, pukul 02.00 WITA.
Http// www.lifestyle.okezone.com/ read, diambil tanggal 09 November 2014, pukul 02.00 WITA.
7
B. MetodePenelitian Penelitian ini didesain menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode secara kualitatif ini penulis pilih agar penulis memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal yang menjadi pokok pembahasan yang harus ditemukan dalam peneletian ini,dengan harapan mendapatkan gambaran yang jelas dan mendalam tentang data serta informasi yang dibutuhkan agar sesuai dengan fakta yang ada bukan rekayasa semata. Selain 8
Nurul Aini
|
27
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
itu peneliti menggunakan pendekatan komunikatif. Komunikatif adalah suatu kalimat yang makna atau maksudnya dapat dipahami oleh si pendengar atau pun pembacanya secara benar. Seperti, berbicara dengan baik adalah berbicara dengan memilih kalimat yang baik, tepat maknanya, dan santun. Dalam penggunaan bahasa, kalimat yang baik, tepat, dan santun akan lebih komunikatif9 Untuk mendukung kegiatan penelitian ini, dilakukan pengumpulan data yang meliputi informan dan sumber tertulis. Data informan bersumber dariPara konselor yang memberi bimbingan dan konseling islam, Anak-anak korban perceraian, dan pegawai pengelola PSMP Paramita Mataram khususnya yang menangani permasalahan anak-anak korban perceraian. Sedangkan data sumber tertulismeliputi wawancara, catatan, dan melalui pihak pegawai PSMP Paramita Mataram. Proses pengumpulan data ini melalui bebeapa metode yaitu wawancara, pada pihakpihak yang berhubungan langsung dengan maslah yang diteilti, observasi pada saat proses pembinaan dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis induktif, yaitu melakukan H t t p / / w w w. m e r d e k a . c o m / g a y a / pendekatan komunikatif, diambil tanggal 28 April 2014, pukul 10.35 WITA. 9
28
|
Bimbingan dan Konseling Islam...
analisis data yang berangkat dari kasus atau peristiwa yang bersifat khusus, kemudian melakukan generalisasi dengan mengambil kesimpulan yang bersifat umum. Untuk menguji Keabsahan data dilakukan beberapa tahap untuk menemukan data yang valid adapun proses validasi data dilakukan dalam beberapa cara yaitu triangulasi kecakupan refrensi perpanjangan penelitian, dan pengecekan. C. Hasil Penelitian Bimbingan konseling Islam pada konteks ini sebagai proses bantuan yang berbentuk kontak pribadi antara individu atau sekelompok individu yang mendapat kesulitan dalam suatu masalah dengan seorang petugas profesional dalam hal pemecahan masalah, pengenalan diri, penyesuaian diri, dan pengarahan diri, untuk mencapai realisis diri secara optimal sesuai ajaran Islam, dan diberikan secara ikhlas kepada individu atau sekelompok individu untuk menigkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dan untuk menemukan serta mengembangkan potensi-potensi mereka melalui usaha mereka sendiri, baik untuk kebahagiaan pribadi maupun kemaslahatan sosial.10 Dalam memberikan bimbingan yang di mana peksos, psikolog yang 10
Ibid., 98.
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
selaku mengatasi masalah mereka, biasannya setiap hari rab umereka dibuatkan jadwal untuk membut pengakuan. Yang di mana pengakuan ini berisikan tentang pelanggaranpelanggaran yang mereka langgar di PSMP Paramiata. Hal ini dikarenakan untuk membuat mereka jera atas pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan. Syarat-syarat yang dimiliki petugas bimbingan antara laian: hendaknya memiliki sifat yang baik, bertawakal (mendasarkan segala sesuatu atas nama Allah), sabar (utamannya tahan menghadapi si terbantu yang menentang keiginan untuk diberikan bantuan), tidak emosiaonal (tidak mudah terbawa emosi dan dapat mengatasi emosi diri dan si terbantu), retorika yang baik (mengatasi keraguan si terbantu dan dapat menyakinkan bahwa ia dapat memberikan bantuan), dapat membedakan tingkah laku klien yang berimplikasi terhadap hukum wajib, sunnah, mubah, makruh, haram terrhadap perlunya taubat atau tidak.11 Tidak hanya bapak Muhadis yang memberikan bimbingan dalam konteks berhubungan dalam Islam, akan tetapi peksos, psikolog juga menangani remaja-remaja tersebut, meraka bekerja sama dalam menangani Mu’awanah Konseling, 142. 11
Dan
Hidayah, Bimbingan
remaja-remaja yang di tangani. Hal ini dilakukan karena remaja-remaja yang ada di PSMP sangat begitu banyak untuk lebih jelasnya model bimbingan konseling Islam yang di berikan oleh para pegawai khususnya yang mempuunyai potensi dalam membimbing anatara lain. 1. Bimbingan kelompok Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian in formasi ataupun aktifitas kelompok dan membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (20-40 orang). Pemberian informasi dalam bimbingan kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi karier, ataupun kehidupan. Aktivitas kelompok diarahkan untuk mem perbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan pemahaman Nurul Aini
|
29
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
lingkungan, penyesuaian diri, serta pengembangan diri.12 Dalam bimbingan kelompok mereka diajarkan mengenai masalah kepemimpinan dalam islam, sepetrti apa kepemim pinan itu, apa saja bentuk kepemimpinan. selalu diarahkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda, bersikap santun dan tidak sombong, berbicara dengan sopan, tidak saling menghina, tidak saling membenci dan iri hati, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Wibowo menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan meng arahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuantujuan bersama.13 2. Bimbingan individu Bimbingan individu adalah usaha bimbingan yang ditujukan kepada seseorang dalam usahanya dalam Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling (Bandung: PT Refika Aditama 2011), 2 13 Diambil pada tanggal 17-04-2015 waktu 10:30 WITA. 12
30
|
Bimbingan dan Konseling Islam...
mengatasi kesulitan pribadi. Bentuk bimbingan ini misalnya, memberikan konseling role playing, psokodrama, informasi cara 14 bergaul, dan sebagainya. Dalam bimbingan secara individu para konselor maupun sikolog membuka pikiran remaja ditekankan bahwa mereka merupakan anggota masyarakat. Mereka akan berada dimasyarakat setelah mereka keluar dari lembaga ini, atau dipulangkan ke daerah mereka masingmasng. Jadi ada kontribusinya anak itu dilatih dengan berbagai pengajaran, baik itu dalam bidang seni, pemahaman agama.selain itu, mereka menyadari bahwa mereka masih ada kekurangan, yang dimana mereka terdahulu “tidak pernah sholat”, akhirnya para konselor dan peksos berikan teguran, dan memarahi mereka. Dan setelah itu mereka harus menyadari bahwa “remaja-remaja ersebut harus berubah dan mereka merasakan bersyukur dengan adanya lembaga PSMP ini untuk membina mereka. 3. Bimbingan sosial Bimbingan sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan mem bantu remaja mengatasi ke Mu’awanah, Konseling, 81. 14
dan
Hidayah,
Bimbingan
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
sulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok.15 Bimbingan sosial dimaksudkan untuk memberikan berbagai bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk membantu penerima manfaat baik individu maupun kelompok dalam menigkatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah serta menjalin dan mengendalikan hubungan-hubungan sosial mereka dalam lingkungan sosialnya. Dalam hal ini pembimbing menjelaskan bimbingan sosial secara islami yang dimana materi penyampaiannya tentang menjelaskan tentang pergaulan secara sosial. Bagaimana remaja tersebut sudah berkeluarga, yang dimana dia bertanggung jawab atas orang lain dalam membentuk keluarga, dan bagi yang perempuan dijelaskan bahwa bagaimana hubungannya dengan suaminya, karena seorang wanita yang sudah berkeluarga lebih banyak mendengar perintah dan perkataan dari suaminya, selain itu bagaimana dia harus menjalin hubungan yang baik dengan bapak ibu mertuanya. Hal-hal tersebut disampaikan dalam bimbingan sosial, agar remaja 15
Ibid., 82.
tersebut memahami keluarga dari sudut pandangan islam, karena bagi seorang wanita, wajib baginnya mematuhi perintah suami, asalkan perintah tersebut mengarah ke dalam kebaikan. Selain itu para peksos dan psikolognya membina remaja melalui psikososialnya, yakni jiwa sosialnya, bagaimana mereka menghargai satu sama lain, menjaga tali silaturahmi, dan hubungan-hubungan baik antara sesama manusia. 1. Bimbingan mental Bimbingan mental dimaksudkan untuk memberikan serangkaian kegiatan dalam menumbuhkan dan mengembangkan kondisi mental seperti rasa percaya diri, hargaa diri, budi pekerti, serta sikap hidup dari penerima manfaat. Dengan adanya bimbingan mental yang dilaksanakan oleh PSMP membuat remaja-remaja bisa berubah sikap dan pola pikirnaya dari sebelumnya. Yang dimana ratarata secara psikologis remaja yang ada di PSMP. Mereka sanggat labil, motivasi diri sangat rendah, percaya diri masih kurang, masih ada rasa malu, dan ragu, komunikasipun masih terbatas, dan sekaligus belum bisa mengembangkan dirinya. Bimbingan ini sangat diperlukan oleh mereka. 2. Bimbingan spiritual Nurul Aini
|
31
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
Bimbingan spiritual dimaksudkan untuk memberikan penyadaran kepada remaja akan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai seorang muslim. Selain itu dalam bimbingan spiritual ini pihak panti dapat mengaplikasikan nilai-nilai agama Islam. Perlunya bimbingan spiritual bagi remaja sangatlah dibutuhkan, disebabkan karena remaja-remaja belumpaham apa yang menjadi perbuatan yang dilaran atau yang di bolehkan dalam ajaran agama islam. Hal ini dibuktikan dengan perilaku-perilaku pelanggaran dan kenakalan yang dialkukan oleh merek. Biasannya remaja tersebut belum bisa sholat, dikarenakan orang tua mereka tidak penah memperhatiakn mereka,apakah dia menjalankan ajaran agamanya atau tidak. Selain itu pegawai sering kali mengigatkan mereka tentang bahwa mereka itu akan menjadi anggota masyarakat yang harus berguna bagi masyarakat tersebut. Dan remaja diajarkan seperti bagaimana syarat orang menjadi imam, bagaimana cara memandikan jenazah, bagaimana bersosial di masyarakat.banyak sekali modelnya, seperti gotong royong, memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Dengan adanya bimbingan spiritual mereka menyadari, seperti apa pribadi mereka. Jadi dikaitlkan dengan bimbingan kelompok dan bimbingan sosial karena menyentuh dan dikaitkan dengan bimbingan rohani. Spiritual merupakan media untuk membersihkan dan menjernihkan hati. Dalam hal ini terapi spiritual dimaksudkan untuk melatih mereka untuk senantiasa membersihkan hati/ jiwa agar kelakuan dan prilakunya dapat dikontrol. Selain itu terapi spiritual juga digunakan sebagai sarana penyadaran akan kewajiban setiap muslim yaitu kewajiban menjaga kesucian rohani.Karena rohani rentan terhadap kekotoran sebagaimana firman Allah swt:
َك أَّل بَ ْل َرا َن َعلَى قُلُ ْوبِ ِه ْم َما َكنُ ْوا يَ ْك ِسبُ ْو َن * َك اَّل إِنَّ ُه ْم َع ْن َربِّ ِه ْم يَ ْو َمئِ ٍذ مَحَلْ ُج ْوبُ ْو َن “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya di dalam hati mereka itu terdapat (ron) kotoran disebabkan oleh apa yang selalu mereka lakukan.Sekalikali tidak, sesungguhnya mereka pada ketika itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.” (QS: AlMuthoffifin: 15)16
16
32
|
Bimbingan dan Konseling Islam...
QS Al-Muthoffifin: 15.
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
Maka dari itu, dengan bimbingan spiritual tersebut diharapkan remaja mampu untuk membersihkan rohani mereka melalui ceramah, karena dalam memberikan ceramah, selalu dilakukan setelah sholat magrib sampai menjelang isyak, dalam membahas apa isi ceramahnya tergantung dari apa yang menjadi pertanyaan atas masalah-masalah yang dihadapi remaja tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Muhadis mengatakan bahwa “kita dalam memberikan siraman rohani tergantug dari jadwal kita, kalau piket malam maka orang yang piket malam tersebut yang memberikan ceramaah, selain itu kegiatannya terjadwalkan. a. Taharah (Bersuci) Taharah sangat perlu di ajarkan pada remaja yang di rehab di PSMP Paramita, karena remaja-remaja masih rentan dalam pemahaman tentang keagamaan, sehingga dari pihak panti sosial mengajarkan dan memberikan materi tentang bersuci karena masih banyak yang belum memahami tata cara dalam bersuci dan belum bisa tata cara dalam bersuci, terutama pada anak-anak remaja yang sudah balig atau mimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi perempuan. Mereka diajari bagaimana cara membersihkan diri, baik dari hadas kecil dan hadas besar
maupun dari nakjis ringan, sedang dan berat.17 b. Sholat Remaja-remaja yang ada di PSMP Paramita mereka menyadari diri mereka masih ada kekurangan dalam melaksanakan sholat, bahkan mereka mengakui bahwa mereka tidak pernah solat. Akhirnya mereka menyadari bahwa mereka manusia dan menyadari bahwa dirinya bagian dari anggota masyarakat, bagian dari keluarga. Kami ingin berubah dan kami bersyukur dengan adanya lembaga ini untuk membina kami. Mereka menyatakan perilaku peribadinnya. Itu yang bapak Muhdis kaitan dengan bimbingan rohani. Dimana sebelum saya dimana disini saya jarang melakukan sholat lima waktu. Dengan adanya bimbingan mental rohani mereka menyadari, seperti apa pribadi mereka. Jadi dikaitlkan dengan bimbinfan kelompok dan bimbingan sosial karena menyentuh dia dikaitkan dengan bimbingan rohani. Adapun kita ajarkan mereka seperti: (1) Tata cara sholat (2) Rukun shalat (3) Syarat wajib shalat dan syarat sahnya shalat (4) Tata cara berdo’a Muhadis, wawancara, Dasan Cermen. 12 Maret 2015. 17
Nurul Aini
|
33
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
c. Bimbingan dan Pelatihan baca alQur’an Dalam bimbingan pelatihan membaca Al-Qur’an remaja yang belum bisa mengaji dihususkan orang yang mengajar mereka, dikarenakan remaja-remaja keseluruhannya ada yang bisa mengajidan ada yangsetengah-setengah. (1) Pengenalan dan Pelatihan makhorijul huruf (2) Memahami hukum-hukum tajwid (3) Membaca Al-Qur’an berjama’ah Membaca al-Qur’an bersama dilakukan setiap malam jum’at dengan membaca surat yasin secara berjama’ah. Melalui bimbingan terapi ini klien dapat menyadari akan adanya anugerah Allah yang ada pada diri setiap muslim yag harus dijaga dan dirawat yaitu iman dan islam. Dalam segi pemantauan yang dilakukan oleh petugas-petuagas khususnya yang menangani remaja tersebut adalah dengan cara. 1) Membuat absensi dalam melakukan sholat lima waktu, ketika mereka tidak sholat maka mereka akan dihukum. 2) Dilihat perubahan perilaku sehari-hari itu apakah ada kemajuan atau tidak. Dan saat melakukan konseling konselor selalu melihat perubahan-perubahan yang ditunjukan kepada remaja. Seandainya
34
|
Bimbingan dan Konseling Islam...
perubahan tersebut tidak ada maka akan diberikan penanganan khusus dengan cara bimbingan individu. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu, dampak perceraian orang tua terhadap perilaku remaja yang direhabilitasi di Panti Sosial Marsudi Putra Paramita Mataram adalah mencuri, penyalahgunaan narkoba, miras, pencabulan, bolos sekolah, pelecehan seksual. Khususnya yang dialami wanita adalah hamil di luar nikah. Adapun bentuk dampak psikologis yang dirasakan oleh remaja diantaranya adalah rasa malu, rasa sedih, rasa marah, merasa tidak diinginkan, kesepian, kehilangan. Model bimbingan konseling Islam dalam menangani dampak psikologis remaja akibat perceraian orang tua di Panti Sosial Marsudi Putra Paramita Mataram, yakni bimbingan kelompok, bimbingan individu, bimbingan sosial, bimbingan mental dan bimbingan spiritual.
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015
Daftar Pustaka Nurihsan, Juntika, Achmad, Bimbingan Dan Konseling, (Bandung: PT Refika Aditama 2011) Hikmawati, Fenti, Bimbingan dan Konseling, ( Jakarta: Rajawali Kencana pers. 2012) http// www.lifestyle.okezone.com/ read.
http//www.merdek a.com/gaya/ pendekatan komunikatif. http://Par amita.Kemsos.Go.Id/ Modules. http://upipagow.blogspot.com/ http://www.sarjanaku.com. Silalahi, Karlinawati, & Meinarno, A., Eko, Keluarga Indonesia. ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010)
Nurul Aini
|
35