BidangPerdagangan KBRI Kuala Lumpur 233, Jln. TunRazak, 50400 Kuala Lumpur T. 603-2116 4060, 2116 4066 Fax. 032144 8407 Email.
[email protected]
PENDAHULUAN Busana muslim adalah model pakaian yang disesuaikan dengan aturan kehidupan penganut agama Islam. Di dalam Al-Qur'an tertulis anjuran-anjuran dan kewajiban bagi orang muslim dalam hal berpakaian. Model baju yang tertutup dan serba panjang menjadi ciri khasnya. Untuk wanita, busana muslim menutupi bagian tubuh seperti rambut, leher, tangan dan kaki. “Women who are Muslim have been dressing fashionably, in different ways, for a very long time. But, I think what we are seeing now — and what the market is beginning to be interested in — is the commercial development of self-consciously Muslim or Islamic fashion.” Reina Lewis
Dalam perkembangannya saat ini, busana muslim khususnya busana muslim wanita telah berevolusi dari pakaian muslim tradisional berupa abayah hitam polos menjadi busana muslim yang menarik, fashionable dan berkembang menjadi suatu industri. Reina Lewis, professor ilmu budaya dari The London College of Fashion dan editor Modest Fashion mengatakan bahwa sudah cukup lama wanita muslim memiliki gaya berpakaian yang menarik dengan cara yang berbeda, danyang terlihat saat ini adalah pasar dunia mulai tertarik mengembangkan Islamic Fashion secara komersial.
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
1
Lebih lanjut Shelina Janmohamed, VP Ogilvy & Mather mengatakan bahwa Muslim Fashion bukanlah sekedar “If you were to go to identitas. Pengguna busana muslimtersebar secara India, or Indonesia, the global dari Jakarta hingga Alaska dengan gaya dan cara most populous Islamic berpakaian yang berbeda karena pengaruh budaya dan state, they have such a different iklim cuaca setempat. Industri muslim fashion juga wildly akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah perspective on how people muslim di bawah usia 25 tahun yang saat ini should dress. They use diperkirakan sekitar 11% dari penduduk dunia. great colours, fantastic Keinginan untuk diakui dan kesadaran akan fashion patterns and the fabrics vastly different. semakin meningkat dikalangan anak muda muslim – are dan ini tidak bisa dihindari, terlihat dari semakin Shelina Janmohammed maraknya blog Hijab Style yang menjadi dasar ekspresi Islam kontemporer. Shelina juga mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang membawa pengaruh padamuslim fashion: “If you were to go to India, or Indonesia, the most populous Islamic state, they have such a wildly different perspective on how people should dress. They use great colours, fantastic patterns and the fabrics are vastly different.Dengan perkembangan tren tersebut, maka busana muslim sebagai suatu industry tidak terelakkan. Dengan potensi yang ada saat ini, kami yakin Indonesia akanmenjadi lead dalam industry muslim fashion dunia. Busana Muslim Di Malaysia.Menggunakan busana muslim bagi wanita Malaysia tidak terlepas dari kehidupan sejarah. Malaysia adalah Negara multi etnik dengan mayoritas penduduk Melayu (66%), China (24%), India (7%) dan sisanya penduduk lainnya dan orang aseli. Menurut Saat (dalam Sandra Hochel – Intercultural Communication Studies XXII: 2 – 2013), secara umum semua penduduk Melayu adalah Muslim, dan hal tersebut diperkuat dalam konstitusi bahwa Malay adalah Muslim. Dalam waktu 40 tahun terakhir, Islam di Malaysia telah bertransformasi, dan dapat dikatakan bahwa saat ini lebih konservatif. Perkembangan Islam di Malaysia juga Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
2
mempengaruhicaraberpakaian para wanitanya yang mempertimbangkan untuk berbusana secara “Islami” sebagai suatu kesadaran sosial. Busana muslim di Malaysia cukup fashionable dibandingkan dengan busana muslim yang dikenakan para wanita di Timur Tengah. Baju muslim Malaysia umumnya berwarna cerah, berupa kerudung yang dikenakan dengan baju kurung yang merupakan baju tradisional Malaysia, terdiri dari atasan tunik panjang dan rok bawahan panjang. Baju-baju berwarna cerahyang terbuat dari kain sutra bermotif batik lokal tersebut dikombinasikan dengan tudung yang senada sehingga colorful dan chic, dan menurut Judith Ann
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
Nagata – 2011 itulah gaya modern wanita Malaysia. Masih menurut Nagata, busanamuslim
di Malaysiasemakin berkembang, dan perkembangan tersebut didukung oleh semakin banyaknya majalah fashion yang berisi iklan dan gambar-gambar produk busana muslim yang menarik hati, serta cara-cara menggunakan hijab yang biasa disebut sebagai “Dakwah Fashions”
3
PROFIL NEGARA Overview Ekonomi
Malaysia adalah Negara berpenghasilan menengah (middle income country), yang telah bertransformasi dari Negara produsen bahan mentah menjadi Negara ekonomi multi sektor. Dibawad PM Najib, Malaysia mencanangkan untuk menjadi Negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2020, dengan cara menarik lebih banyak investor di bidang keuangan islam, industry teknologi tinggi, bioteknologi dan jasa. Kebijakan dan Program peningkatan ekonomi Malaysia tersebut berada dalam Economic Transformation Program (ETP). Pemerintah Malaysia juga telah meliberalisasikan beberapa sub sektor jasa, mendorong permintaan domestic dan mengurangi ketergantungan ekonomi pada ekspor. Meskipun ekspor khususnya elektronika, migas, minyak kelapa sawit dan karet masih menjadi factor pendorong ekonomi Malaysia. Ekspor masih menjadi sektor utama penyumbang GDP Malaysia. Sektor migas menyumbang 35% government revenue pada tahun 2011. Untuk meningkatkan investor, Najib telah membuat revisi atas Kebijakan Ekonomi Baru 1970 di bidangekonomi khusus dan preferensi terhadap etnik Melayu, yang mendapat tantangan dari kaum nasionalis Melayu. GDP (purchasing $506.7 billion (2012 est.) power purity) $479.7 billion (2011 est.) $456.5 billion (2010 est.) note: data are in 2012 US dollars GDP (official $303.5 billion (2012 est.) exchange rate) GDP - real growth 5.6% (2012 est.) rate 5.1% (2011 est.) 7.2% (2010 est.) GDP - per capita $17,200 (2012 est.) (PPP) $16,600 (2011 est.) $16,000 (2010 est.) note: data are in 2012 US dollars GDP - household consumption: 48.9% composition, by government consumption: 13.5% end use investment in fixed capital: 25.7% investment in inventories: 0.1% exports of goods and services: 87.1% imports of goods and services: -75.3% (2012 est.) GDP - composition agriculture: 11.4% by sector industry: 40.2% services: 48.3% (2012 est.)
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
4
Population below poverty line Labor force Labor force - by occupation
3.8% (2009 est.)
12.9 million (2012 est.) agriculture: 11.1% industry: 36% services: 53.5% (2012 est.) Unemployment 3% (2012 est.) rate 3.1% (2011 est.) Household income lowest 10%: 1.8% or consumption by highest 10%: 34.7% (2009 est.) percentage share Inflation rate 1.7% (2012 est.) (consumer prices) 3.2% (2011 est.) note: approximately 30% of goods are price-controlled Central bank 3% (31 December 2011) discount rate 2.83% (31 December 2010) Commercial bank 4.7% (31 December 2012 est.) prime lending rate 4.83% (31 December 2011 est.) Agriculture - Peninsular Malaysia - palm oil, rubber, cocoa, rice; Sabah - palm products oil, subsistence crops; rubber, timber; Sarawak - palm oil, rubber, timber; pepper Industries Peninsular Malaysia - rubber and oil palm processing and manufacturing, petroleum and natural gas, light manufacturing, pharmaceuticals, medical technology, electronics and semiconductors, timber processing; Sabah - logging, petroleum and natural gas production; Sarawak - agriculture processing, petroleum and natural gas production, logging Industrial 3.8% (2012 est.) production growth rate Exports $232.2 billion (2013 est.) $226.7 billion (2012 est.) Exports - Semiconductors and electronic equipment, palm oil, petroleum commodities and liquefied natural gas, wood and wood products, palm oil, rubber, textiles, chemicals, solar panels Exports - partners Singapore 13.9%, China 13.5%, Japan 11.1%, US 8.1%, Thailand 5.5%, Indonesia 4.6%, Hong Kong 4.3%, Australia 4.1% , Korea 3.6%, India 3.5%, (2013) Imports $209.4 billion (2013 est.) $195.7 billion (2012 est.) Imports - electronics, machinery, petroleum products, plastics, vehicles, commodities iron and steel products, chemicals Imports - partners China 16.4%, Singapore 12.4%, Japan 8.7%, US 7.9%, Thailand 6%, Taiwan 4.9%, Korea 4.7%, Indonesia 4.3%, Germany 3.5, Vietnam2.9% (2013)
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
5
POTENSI PASAR MALAYSIA (1)
Perdagangan Malaysia dengan Dunia Tahun 2013 Pada tahun 2013, perdagangan Malaysia dengan Dunia tercatat senilai USD 441,61 milyar, naik 10,99% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 422,36 milyar. Ekspor Malaysia ke Dunia tercatat senilai USD 232,20 milyar, sedangkan impor dari Dunia tercatat senilai USD 209,42 milyar. Neraca perdagangan Malaysia dengan Dunia pada tahun tersebut surplus senilai USD 22,78 milyar. Negara mitra dagang utama Malaysia adalah: China, Singapura, Jepang, Amerika Serikat dan Thailand. Indonesia berada diposisi ke 6 mitra dagang Malaysia.
Perdagangan Malaysia dan Dunia China
15%
29%
Singapore Japan
13%
United States Thailand
10% 4% 3% 3%
4%
5%
6%
Indonesia Korea, Republic Of
8%
Taiwan, Province Of China Australia India
Source: Department of Statistic Malaysia
(2)
Perdagangan Malaysia dengan Indonesia Tahun 2013
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
Others
Uncoated…
Cruise…
Copper…
Coconut…
Unwrough…
Cocoa…
Refined…
Industrial…
Palm oil…
Coal
USD 000
Total nilai perdagangan Malaysia – Indonesia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 19,70 milyar, naik 4,02% dibandingkan total perdagangan tahun 2012. Pangsa perdagangan Malaysia dengan Indonesia sebesar 5% dibandingkan perdagangan Malaysia dengan dunia. Ekspor Indonesia ke Ekspor Non Migas Indonesia ke Malaysia 2013 Malaysia 5.000.000,00 tercatat senilai 4.000.000,00 USD 9,02 3.000.000,00 2.000.000,00 milyar, turun 1.000.000,00 10,10% dibandingkan ekspor tahun 2012 senilai USD 10,03 6
milyar. Sedangkan impor dari Malaysia tercatat senilai USD10,68 milyar, naik 19,92% dibandingkan impor tahun sebelumnya senilai USD 8,91 milyar. Neraca perdagangan surplus bagi Malaysia senilai USD 1,66 milyar, sedangkan neraca non migas surplus bagi Indonesia senilai USD 1,40 milyar. (3)
Impor Busana Wanita oleh Malaysia Impor busana wanita Malaysia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 169,09 juta, turun 2,72% dibandingkan impor tahun 2012 senilai USD 173,81 juta. Busana Wanita kami kategorikan dalam 8 kelompok HS 4 digit yaitu: HS 6104, 6106, 6108, 6117, 6202, 6204, 6206, 6208. Sementara ekspor dari Indonesia tercatat senilai USD 11,90 juta, dengan share sebesar 7,04% dari total impor busana wanita oleh Malaysia.
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
7
a. HS 6104 - Women'S Or Girls' Suits, Ensembles, Jackets, Blazers, Dresses, Skirts, Divided Skirts, Trousers, Bib And Brace Overalls, Breeches And Shorts (Other Than Swimwear), Knitted Or Crocheted.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 27,44 juta, naik 3,94% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 26,40 juta. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 1,68 juta, naik 5,66% dari tahun 2012 senilai USD 1,59 juta.5 negara pemasok utama produk HS 6104 adalah: China, Vietnam, HongKong, Indonesia dan Cambodia. b. HS 6106 - Women'S Or Girls' Blouses, Shirts And Shirt-Blouses, Knitted Or Crocheted.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 13,42 juta, turun 14,23% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 15,64 juta. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 0,44 juta, naik 41,94% dari tahun 2012 senilai USD 0,31 juta. Indonesia berada di posisi ke 6 sebagai pemasok utama setelah China, HongKong, Thailand, Vietnam dan Bangladesh.
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
8
c. HS 6108 - Women'S Or Girls' Slips, Petticoats, Briefs, Panties, Night-Dresses, Pyjamas, Négligés, Bathrobes, Dressing Gowns And Similar Articles, Knitted Or Crocheted.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 14,72 juta, naik 22,67% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 12,00 juta. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 0,13 juta, naik signifikan sebesar 225,00% dari tahun 2012 senilai USD 0,04 juta. Pangsa pasar Indonesia masih cukup kecil yaitu sebesar 0,88% dan berada di posisi ke 14 sebagai Negara pemasok. 5 negara pemasok utama produk HS 6108 adalah: China, Cambodia, Bangladesh, Thailand dan Sri Lanka. d. HS 6117 - Women’s or girls’ slips, petticoats, briefs, panties, nightdresses, pajamas, bathrobes, dressing gowns and similar articles, knitted or crocheted.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 11,84 juta, naik 26,23% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 9,38 juta. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 0,48 juta, naik signifikan sebesar 500% dari tahun 2012 senilai USD 0,08 juta. 5 negara pemasok utama produk HS 6117adalah: China, HongKong, Jepang, Indonesia dan Singapura. Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
9
e. HS 6202 - Women'S Or Girls' Overcoats, Car-Coats, Capes, Cloaks, Anoraks (Including Ski-Jackets), Wind-Cheaters, Wind-Jackets And Similar Articles, Other Than Those Of Heading No. 62.04.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 3.90 juta, anjlok sebesar 81,40% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 20,97 juta. Ekspor Indonesia tidak signifikan tercatat senilai: USD 0,03 juta, turun 97,54% dari tahun 2012 senilai USD 1,40 juta. Dengan pangsa pasar sebesar 0,88%, produk Indonesia berada diperingkat ke 14 sebagai Negara pemasok, sementara 5 negara pemasok utama produk HS 6104 adalah: China, HongKong,Vietnam, Italy, UK, dan Bangladesh. f. HS 6204 - Women'S Or Girls' Suits, Ensembles, Jackets, Blazers, Dresses, Skirts, Divided Skirts, Trousers, Bib And Brace Overalls, Breeches And Shorts (Other Than Swimwear).
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 64,52 juta, naik 7,61% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 59,95 juta. Impor produk HS 6204 adalah yang terbesar dibandingkan kategori busana wanita lainnya. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 2,33 juta, turun 21,68% dari tahun 2012 senilai USD 2,98 juta. Ekspor Indonesia atas produk HS 6204 tersebut adalah yang ke-2 tertinggi setelah ekspor HS 6206 dibandingkan Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
10
dengan ekspor produk busana wanita lainnya. Dengan pangsa pasar sebesar 3,62%, Indonesia berada di posisi ke 6 sebagai Negara pemasok setelah China, Bangladesh, HongKong, India dan Inggris. g. HS 6206 - Women'S Or Girls' Blouses, Shirts And Shirt-Blouses.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 27,67 juta, naik 23,40% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 22,42 juta. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 6,28 juta, naik 85,02% dari tahun 2012 senilai USD 3,39 juta. Nilai ekspor HS 6206 bagi Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan dengan ekspor jenis busana wanita lainnya. Dengan pangsa pasar sebesar 22,7%, Indonesia adalah negara pemasok utama kedua setelah China, yang kemudian diikuti oleh Hong Kong, India dan Bangladesh. h. HS 6208 - Women'S Or Girls' Singlets And Other Vests, Slips, Petticoats, Briefs, Panties, Night-Dresses, Pyjamas, Négligés, Bathrobes, Dressing Gowns And Similar Articles.
Total impor Malaysia dari dunia pada tahun 2013 tercatat senilai USD 5,57 juta, turun 20,88% dibandingkan tahun 2012 senilai USD 7,04 juta. Ekspor Indonesia tercatat senilai: USD 0,52 juta, turun 50,38% dari tahun 2012 senilai USD 1,05 juta. Pangsa pasar Indonesia sebesar 9,4% dan Indonesia berada di Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
11
posisi ke 3 sebagai Negara pemasok utama produk HS 6208 setelah ChinadanJepang, yang kemudian diikuti oleh Vietnam dan Itali diosisi ke 4 dan 5. (4)
Ekspor Busana Wanita Indonesia di Malaysia Ekspor busana wanitadari Indonesia ke Malaysia pada tahun 2013 naik sebesar 9,68%, dari USD 10,85 juta pada tahun 2012 menjadi senilai USD 11,90 juta. Sementara pada periode Januari – Maret, ekspor produk busana wanita Indonesia ke Malaysia tercatat senilai USD 3,26 juta, naik 18,27% dibandingkan tahun 2013 periode yang sama senilai USD 2,75 juta. Pada tahun 2013 Indonesia berada di posisi ke-4 sebagai Negara pemasok busana wanita di Malaysia setelah China, Hong Kong dan Bangladesh dengan pangsa pasar sebesar 7,04%. Namun share nilai ekspor busana wanita dari Indonesia tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan total nilai ekspor produk Indonesia ke Malaysia. Dengan total nilai ekspor sebesar USD 9,02 milyar, berarti share ekspor produk busana wanita hanya sebesar 0,13%. Angka ini sangat kecil mengingat TPT adalah salah satu produk ekspor utama Indonesia, dan produk busana wanita khususnya busana muslim Indonesia sangat diminati konsumen Malaysia. Potensi ekspor busana muslim Indonesia masih cukup besar, jika dilihat dari perkembangan ekspor 2 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2012 dan 2013. Ekspor busana wanita Indonesia ke Malaysia pada tahun 2013 rata-rata mengalami kenaikan, meskipun di beberapa kategori ada yang mengalami penurunan. Produk-produk yang mengalami kenaikan ekspor adalah: HS 6104 (+5,80%), HS 6106 (+41,94%), HS 6108 (+225%), HS 6117 (+500%) dan HS 6206 (+85,02%). Sehingga ke depan, dengan strategi yang tepat, ekspor produk busana wanita dan busana muslimdari Indonesia masih dapat ditingkatkan.
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
12
PELUANG & TANTANGAN EKSPOR BUSANA MUSLIM DI MALAYSIA (1)
Perkembangan Busana Muslim di Malaysia Pasar busana muslim di Malaysia tidaklah besar. Penduduk Malaysia pada Februari 2014 berjumlah 30 juta orang, terdiri dari 66% melayu, 24% China 7% India dan sisanya orang asli. Sedangkan jumlah wanita menurut statistik tahun 2010 sebesar 48,6% dari total populasi. Penduduk Melayu (bumi putera) mayoritas beragama Islam, sehingga dapat diperkirakan jumlah wanita muslim di Malaysia sebesar 9 juta orang. Meskipun tidak besar, namun dapat dikatakan 80% wanita muslim Malaysia berbusana muslim. Konsumen di Malaysia bukan hanya penduduk muslim Malaysia namun juga wisatawan asing khususnya dari Timur Tengah di Malaysia. Program pariwisata telah menjadikan Malaysia sebagai Negara tujuan wisata terbesar ke 6 dunia. Sehingga Malaysia tidak hanya sebagai pasar potensial namun juga sebagai entry point bagi produk busana muslim Indonesia memasuki pasar global. Umumnya wanita Melayu menggunakan busana baju kurung dalam kehidupan sehari-hari, dan juga dalam bekerja. Wanita melayu yang bekerja di kantor pemerintah umumnya menggunakan baju kurung tradisional setiap hari. Saat ini, dengan berkembangnya agama Islam, sebagian besar wanita Melayu Malaysia
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
13
menggunakan busana muslim berupa kerudung yang dikenakan bersama dengan baju kurung. Busana wanita melayu umumnya berwarna cerah dan senada baik dari kerudung hingga pakaiannya. Meskipun masih terbilang konservatif, trend perkembangan mode busana muslim wanita di Malaysia dalam 1 dekade terakhir cukup baik, khususnya terhadap generasi muda dan remaja yang lebih terbuka dan ekspresif dalam berbusana. Pengaruh majalah, fashion show, pameran dan komunitas online “hijaber” memberikan warna yang cukup pekat dalam perkembangan mode busana muslim di Malaysia. Pagelaran busana seperti Islamic Fashion Festival(IFF) memberikan kontribusi sangat besar dalam mempromosikan busana muslim ke dunia internasional. IFF adalah ajang promosi busana muslim karya disainer berbagai bangsa yang antara lain berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, UAE, Turki. IFF yang dilaksanakan sejak akhir tahun 2006, tidak hanya digelar di Negara-negara tempat disainer berkontribusi, namun juga digelar secara internasional di kotakota di Eropa dan Timur Tengah, seperti di Paris, Itali, London, Karachi, Dubai.Ajang pameran dan fashion busana muslim lainnya di Malaysia adalah World Hijab Festival 2014 dan Kuala Lumpur International Hijab Fair 2014. Keduanya baru pertama kali diadakan di Malaysia yaitu pada tahun 2014, namun mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari para pengunjung, buyer dan konsumen, yang menunjukkan bergairahnya pasar busana muslim di Malaysia. Busana muslim wanita di Malaysia juga berkembang dengan dukungan komunitas on line “Hijaber”. Members atau follower dari komunitas tersebut tersebar diseluruh dunia dan di seluruh Malaysia. Bentuk usaha secara on line ini sekarang menjamur, karena relative lebih murah dan efisien.Dalam beberapa kesempatan, para pebisnis on line tersebut menjual Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
14
dagangannya di berbagai event “tempahan” dengan menyewa tenda-tenda maupun berpartisipasi dalam beberapa ajang pameran. Rantai suplai busana muslim wanita di Malaysia umumnya melalui Wholesaler seperti KENANGA, brand outletseperti Women Of Jannah dan retailer besar seperti PADINI, GIANT group, KENANGA, sertatoko-toko retail di Kawasan Tuanku Abdul Rahman, Mesjid India dan Chow Kit yang jumlahnya tak terhitung. (2)
Pasar Busana Muslim Indonesia di Malaysia Produk busana muslim Indonesia sangat diminati konsumen Malaysia karena memiliki beberapa keunggulan yaitu: kualitas produk, disain kreatif dan harga lebih bersaing. Ekspor pakaian wanita Indonesia ke Malaysia mengalami kenaikan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi kenaikan ekspor, namun share ekspor produk busana wanita khususnya busana muslim masih sangat kecil. Hal tersebut menurut kami tidak sesuai dengan fakta banyaknya produk busana wanita dan busana muslim Indonesia di Malaysia. Secara riil, produk busana muslim Indonesia sangat banyak dijumpai di Malaysia, baik di tempat penjualan wholesaler maupun jaringan retail. Selain menggunakan sarana ekspor – impor, pedagang Malaysia banyak yang secara langsung membeli dagangan ke Jakarta dan Bandung seperti ke pasar Tanah Abang, Thamrin City dan Pasar Baru.Membaiknya sarana transportasi yang menghubungkan Indonesia – Malaysia saat ini sangat membantu kelancaran berniaga antara pedagang Indonesia dan Malaysia. Selain melalui perdagangan langsung tersebut, produk busana muslim Indonesia yang masuk berdasarkan pesanan online juga cukup banyak. Berdasarkan informasi beberapa produsen busana muslim Indonesia yang merupakan anggota komunitas “hijaber”, rata-rata setiap produsen dapat melakukan transaksi senilai Rp. 20 juta sd Rp. 40 juta per bulan, atau berkisar USD 24 ribu hingga USD 48 ribu setiap tahunnya per perusahaan. Nilai tersebut menjadi signifikan jika terdapat 100 pelaku yang menjalankan usaha tersebut. Artinya, peluang produk busana muslim Indonesia untuk berkiprah di Malaysia masih besar.
(3)
Trend Busana Muslim di Malaysia Busana muslim wanita Malaysia memiliki gaya yang berbeda dengan busana muslim Indonesia dan Negara lainnya. Sebagian besar wanita Malaysia masih konservatif dengan menggunakan gaya baju kurung berselendang. Namun sebagian besar lainnya lebih nyaman menggunakan busana muslim model abaya yang longgar. Sehingga agar
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
15
produk busana muslim kita diterima di Malaysia, khususnya bagi konsumen yang konservatif, kita harus memperhatikan trend yang sedang terjadi. Sebagai contoh bentuk kerudung.Kerudung instan Malaysia cukup berbeda dengan kerudung Indonesia.Kerudung Malaysia cenderung lebih cerah dan menggunakan beragam warna sehingga berkesan lebih ceria.Berbeda dengan kerudung Indonesia yang hanya satu tone warna. Demikian juga dengan pola baju muslim, karena ternyata pola pakaian wanita Malaysia berbeda dengan pola baju wanita Indonesia. Sehingga busana model gamis lebih mudah diterima oleh konsumen Malaysia. Namun bagi kalangan muda dan bekerja, gaya busana muslim lebih flexible, meskipun masih cenderung konservatif namun kaum muda dapat menerima ideide baru dan mode lainnya. Sehingga lebih mudah bagi produk Indonesia untuk dapat diterima pasar. Sebagai contoh: produk Indonesia yang saat ini digemari adalah aneka kerudung instan, yaitu kerudung yang bisa dengan mudah dan cepat dipergunakan dengan beraneka gaya. Demikian juga dengan baju-baju muslim berpayet yang dapat dipergunakan sebagai busana Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
16
pesta sangat laku di Malaysia.Selain itu, baju-baju karya desainer Indonesia yang bermotif etnik pun digemari dan memberi ide kepada perancang Malaysia untuk membuat baju bergaya etnik dan tradisional. (4)
Kebijakan Impor Tidak ada kebijakan khusus terkait impor produk garment ke Malaysia. Tarif bea masuk yang diterapkan bagi produk ASEAN adalah nol persen, namun ada pengenaan pajak penjualan sebesar 10%.
(5)
Tantangan Pasar Busana Muslim diMalaysia Meskipun produk busana muslim Indonesia digemari di Malaysia, namun potensi produk busana muslim Indonesia belum memiliki daya saing kompetitif yang mampu mendongkrak ekspor Indonesia ke Malaysia karena beberapa sebab: a. Produk busana muslim Indonesia banyak yang masih terfokus pada produksi masal tanpa memperhatikan pentingnya “brand”, sehingga banyak produk tiruan yang dibuat oleh pesaing baik di pasar lokal maupun pasar ekspor. b. Kemudahan akses konektifitas antara Indonesia – Malaysia menciptakan hubungan dagang antar pelaku produk busana muslim di kedua Negara lebih sederhana. Transaksi kegiatan biasanya dilakukan secara langsung
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
17
dan on-line, dengan moda pengiriman barang dibawa sendiri atau dikirim melalui jasa ekspedisi, sehingga tidak terekam pencatatan ekspor impor nya. c. Berdasarkan informasi, dari beberapa pelaku dan produsen busana muslim Indonesia, mereka telah memiliki pelanggan tetap di Malaysia dengan transaksi berkisar Rp. 20 juta sd Rp. 40 juta per bulan dengan cara penjualan on line atau berkisar USD 24 ribu hingga USD 48 ribu setiap tahunnya per perusahaan. Nilai tersebut menjadi signifikan jika terdapat 100 pelaku yang menjalankan usaha tersebut. d. Tantangan lain adalah persaingan dengan produk China. Pelaku Malaysia yang ingin mendapatkan produk lebih murah biasanya memesan produk dari China dengan meng-copy produk Indonesia. e. Disamping bersaing dengan produk China, pelaku Malaysia mulai mengeksplore sumber lain, khususnya dari India untuk mendapatkan produk yang berbeda dari Indonesia.
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
18
STRATEGI EKSPOR BUSANA MUSLIM KE MALAYSIA Dengan memperhatikan peluang dan tantangan di atas, menurut kami ada beberapa strategi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan daya saing produk sekaligus mempertahankan dan mengembangkan pasar busana muslim di Malaysia, sebagai berikut: “Branding” Sudah saatnya produk Indonesia mengedepankan “Brand” atau “Merek”. Busana contoh adalah karya disainer Ghea Panggabean. Brand tidak harus identic dengan karya disainer terkenal. Namun dengan mengedepankan Brand, produk akan selalu dituntut untuk menjaga kualitas mutu dan disain. Beberapa disainer Indonesia yang cukup dikenal di KL antara lain adalah: Ghea, Biyan, Sebastian Gunawan, Itang Yunaz. Disainer muda seperti: Dian Pelangi, Monika Jufri dan Ria Miranda juga cukup dikenal di Malaysia. “Promosi” Promosi adalah bagian terpenting dalam pemasaran produk, karena berfungsi untuk memperkenalkan produk baru, menjaring konsumen dan networking baru serta menjaga hubungan dengan konsumen lama agar selalu ingat produk kita. Promosi dapat dilakukan melalui media apa saja: Online, advertising dengan media massa elektronik dan non elektronik, mengadakan fashion show serta aktif berpartisipasi pada existing pameran dagang. “Creative” a. Kreatif menciptakan model baru setidaknya 3 kali dalam setahun sehingga produk selalu muncul dengan tren baru, menjadi trend setter dan unggul menghadapi produk tiruan (copy cat). Untuk menghemat cost, sering terjadi pelaku Malaysia memesan produk ke China dengan menggunakan pattern produk Indonesia. b. Melebarkan jenis usaha, tidak hanya baju sehari-hari tetapi juga jenis busana lainnya seperti baju olah raga untuk muslimah dan baju kerja bagi para wanita muslimahyang telah mapan dan baju untuk remaja aktif. “Serius” Pasar Malaysia harus digarap secara baik, karena Malaysia selain sebagai pasar tujuan ekspor juga merupakan entry point dan etalase bagi produk Indonesia di pasar internasional, mengingat banyaknya wisatawan dan pelaku usaha asing, khususnya dari Timur Tengah, Afrika dan Asia Barat di Malaysia. Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
19
GAYA BUSANA MUSLIM DI MALAYSIA
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
20
TRADE EXHIBITION & WHOLESALER DI MALAYSIA No
Islamic Trade Exhibition/Fashion Vendeur Festival Malaysia; 10 – 11 May 2014 Kuala Lumpur Fashion Week (KLFW); 22 – 24 May 2014 Kuala Lumpur International Hijab Fair (KLIHF); 13 – 15 June 2014 Kuala Lumpur Fashion Week 2014 Ready to Wear;18 – 22 June 2014 Malaysia Fashion Week, Intrade 2014; 17 – 22 October 2014
Wholesale Center Kenanga Wholesale Centre GM Klang Wholesale Centre Nilai 3 Wholesale Centre Chow Kit Wholesale Centre
PARTISIPASI INDONESIA DI KLIHF 2014
Marbrief Busana Muslim 2014, ATDAG Kuala Lumpur
21