1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik berperan sebagai komunikator (penutur/ penulis) maupun komunikan (mitra tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang lain secara tidak langsung kita menggunakan kata sapaan. Salah satu kata sapaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah pronomina (kata ganti). Jenis pronomina yang paling sering digunakan adalah pronomina persona (kata ganti orang). Pemakaian pronomina persona sebagai kata sapaan harus disesuaikan dengan lawan bicara, situasi, dan lingkungan. Pronomina yang sering digunakan saat melakukan komunikasi yaitu Anda, beliau, ia, dia, mereka, aku, saya, dan lain sebagainya. Pemakaian pronomina persona dalam komunikasi contoh dari pemakaian ragam bahasa. Jenis ragam bahasa meliputi ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Keanekaragaman bahasa itu termasuk dalam sifat bahasa yang manusiawi. Sifat bahasa yang manusiawi tersebut sebagai alat komunikasi verbal untuk menyampaikan informasi. Pronomina persona sering dijumpai dalam komunikasi lisan ataupun tulis. Penggunaan pronomina persona dalam komunikasi lisan, misalnya saat berbicara langsung dengan mitra tutur secara langsung. Dalam
1
2
bentuk komunikasi tertulis pronomina persona dapat dijumpai dalam teks terjemahan hadis. Hadis atau al-hadis menurut bahasa al-jadid yang artinya sesuatu yang baru. Menurut ahli hadis pengertian hadis ialah segala perkataan Nabi Saw, perbuatan, dan hal ihwannya. Ihwal yang dimaksud ialah segala yang diriwayatkan dari Nabi Saw yang berkaitan dengan himmah, karakteristik, sejarah kelahiran dan kebiasaan-kebiasaanya. Adanya teks terjemahan hadis dimaksudkan agar pembaca lebih memahami maksud/ isi yang terkandung dalam hadis. Dalam teks terjemahan hadis terdapat pronomina persona/ kata ganti orang untuk menunjukkan/ mengacu terhadap suatu benda. Berbagai bentuk pronomina persona dalam teks terjemahan hadis memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan teks yang lain. Dalam teks terjemahan hadis terdapat pronomina persona dari bahasa Indonesia yang meliputi aku, dia, ia, beliau, mereka, dan lain sebagainya. Padahal teks terjemahan hadis berasal dari hadis, hadis sendiri berasal dari bahasa Arab. Hal ini yang menarik untuk diteliti dari pronomina persona ketiga dalam teks terjemahan hadis yang memiliki karakteristik tersendiri, jika bergabung dengan satuan lingual. Salah satu keunikannya adalah bentuk pronomina persona antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab berbeda. Bentuk pronomina bahasa Arab meliputi anna, antum, hiya, humma, dan lain sebagainya. Pembagian bentuk pronnomina persona pada bahasa Arab berbeda dengan bahasa Indonesia. Pronomina persona pada bahasa Arab dibagi berdasarkan jumlah, person, dan gender, sedangkan
3
dalam bahasa Indonesia pronomina persona hanya dibagi menjadi tunggal dan jamak. Perbedaan bentuk pronomina persona antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia mempengaruhi pula bentuk verba/ adjektiva yang mendampinginya, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak demikian. Seperti contoh pada klausa di bawah ini. Pronomina Persona
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Saya
Saya rajin
Anna Mujtahidatun
Kami
Kami rajin
Nakhnu Mujtahiduna
Berbagai macam pronomina persona bahasa Indonesia dalam teks terjemahan hadis, maka dapat dikelompokkan menjadi pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. Bentukbentuk pronomina tersebut dibagi lagi menjadi bentuk tunggal dan jamak. Dalam penelitian ini difokuskan pada pronomina persona ketiga dalam teks terjemahan hadis. Pemakaian pronomina persona ketiga digunakan sebagai kata ganti yang mengacu kepada orang ketiga baik tunggal maupun jamak. Penelitian pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis ini lebih difokuskan pada bidang sintaksis. Penelitian ini difokuskan pada bidang sintaksis karena selama ini penelitian sebelumnya lebih memfokuskan pada kajian morfologi karena pronomina pesona salah satu bagian dari bidang kajian
4
morfologi. Selain itu, pronominal persona dikaji dengan pendekatan sintaksis karena pronominal persona bergabung dengan klausa atau kalimat yang mengikutinya, sehingga pronominal persona tidak bisa berdiri sendiri. Pronomina persona ketiga juga digunakan sebagai alat komunikasi, sehingga tidak dapat berdiri sendiri. Pada penelitian sebelumnya hanya sebatas mengidentifiikasi pada penggolongan pronomina persona tunggal dan jamak, bentuk dari pronomina persona yang ditinjau dari tataran morfologi. Padahal satuan lingual dalam klausa yang mengandung PP3 pada TTH tidak cukup dianalisis dari segi morfologi saja, tetapi dapat dianalisis lebih mendalam lagi dengan kajian sintaksis. Klausa yang mengandung PP3 pada TTH akan dianalisis dengan pendekatan sintaksis yang meliputi wujud kategori satuan lingual, fungsi, dan peran yang diisi oleh satuan lingual yang terdapat PP3. Banyak penelitian yang mengkaji tentang pronomina persona ketiga, tetapi belum banyak ditemukan penelitian mengenai pronomina persona ketiga yang sumber datanya dari teks terjemahan hadis. Penelitian pronomina persona pada bidang sintaksis jarang dijadikan sebagai kajian penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini meneliti tentang satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis lebih fokus pada bidang sintaksis. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengkaji lebih mendalam seputar satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis yang mengandung etika berbahasa.
5
B. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat Buchori-Muslim yang mengandung etika berbahasa yang meliputi wujud katagori satuan lingual, fungsi pada satuan lingual, dan peran pada satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga.
C. Fokus Kajian Fokus penelitian ini,”Bagaimana wujud kategori satuan lingual, fungsi satuan lingual, dan peran satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga dalam teks terjemahan hadis Riwayat Buchori-Muslim?” Fokus tersebut dirinci menjadi tiga subfokus. 1. Bagaimana wujud kategori satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat Buchori-Muslim yang mengandung etika berbahasa? 2. Bagaimana fungsi yang diisi satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat Buchori-Muslim yang mengandung etika berbahasa? 3. Bagaimana peran yang diisi satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat Buchori-Muslim yang mengandung etika berbahasa?
6
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan subfokus kajian, ada tiga tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. 1. Mendeskripsikan wujud kategori satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat Buchori-Muslim yang mengandung etika berbahasa. 2. Mendeskripsikan fungsi yang mengisi satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat BuchoriMuslim yang mengandung etika berbahasa. 3. Mendeskripsikan peran yang mengisi satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan hadis Riwayat BuchoriMuslim yang mengandung etika berbahasa.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang linguistik khususnya mengenai pronomina persona ketiga.
7
2. Manfaat Praktis Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca/ peneliti lain mengenai wujud kategori, fungsi, dan peran pada satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga yang mengandung etika berbahasa.
F. Penjelasan Istilah 1. Satuan lingual adalah satuan dalam struktur bahasa. Satuan lingual itu antara lain berwujud kata dan kalimat. Jadi, satuan-satuan lingual itulah yang merupakan objek sasaran konkret linguistik. 2. Pronomina persona (PP) adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau yang menunjukkan kategori persona. 3. Hadis adalah segala perkataan Nabi Saw, perbuatan, dan hal ihwannya.