BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan bahasa. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sifatnya komunikatif, artinya orang lain yang satu sebagai pemberi informasi dengan orang lain sebagai penerima informasi dapat saling mengerti. Bentuk bahasa yang digunakan dapat berbentuk lisan maupun berbentuk tulisan. Samsuri (1994:4) mengatakan bahwa “bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan”. Dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan gagasan, pesan, pikiran atau ide yang kita miliki dan kemudian di mengerti oleh lawan bicara kita. Melalui bahasa juga, kebudayaan suatu bangsa dapat di bentuk, di bina dan dikembangkan serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Abdul Chaer (2007:34) mengatakan bahwa “bahasa merupakan sistem yang terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk suatu kesatuan”. Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki sifat sistematis, artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola dan tidak tersusun secara sembarangan.
9
Di dalam kehidupan sehari – hari, masyarakat tertarik ingin mempelajari bahasa yang berasal dari negara maju atau negara yang mempunyai pengaruh dalam dunia Internasional, salah satunya adalah negara Cina yang mempunyai bahasa nasional yaitu bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin adalah bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet. Bahasa Mandarin adalah lambang sosial yang ditandai oleh satu sistem tulisan yang mengikat jutaan manusia yang terdiri dari berbagai suku dengan berbagai bahasa yang cukup jauh perbedaannya. Bahasa tulis Mandarin menggunakan huruf yang dikenal dengan nama aksara. Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan bahasa Mandarin dapat dikatakan meningkat karena masyarakat semakin ingin mengetahui dan mempelajari bahasa Mandarin. Hal ini dapat di lihat dari perkembangan perekonomian negara Cina yang sangat pesat, sehingga
masyarakat tertarik
mempelajari serta menggunakan bahasa tersebut. Saat ini beberapa Universitas Negeri maupun Swasta telah membuka jurusan Bahasa Mandarin. Salah satunya adalah Universitas Sumatera Utara yang mempunyai Program Studi Sastra Cina yang berada di bawah Fakultas Ilmu budaya. Dalam berkomunikasi, kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa bisa terjadi dengan pihak lawan bicara yang disebabkan oleh kekeliruan si pembicara dalam
mengungkapkan
sesuatu
hal.
Untuk
menghindari
terjadinya
kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa tersebut, maka dalam menggunakan bahasa harus memperhatikan tata bahasa. Menurut Suparto (2003:3) “tata bahasa adalah kaidah atau aturan – aturan penyusunan kata, gabungan kata dan kalimat”. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian – bagian dari tata 10
bahasa tersebut. Salah satu bagian dari tata bahasa tersebut adalah kata dan kata bantu bilangan. kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri (Suparto, 2003:21). Kata bantu bilangan adalah salah satu bagian dari Tata Bahasa Mandarin yang akan ditemui dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda yang merupakan salah satu bagian dari tata bahasa. Kata bantu bilangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan sebuah kalimat yaitu untuk menjelaskan bentuk benda atau tindakan dan dapat menjelaskan derajat objek benda tertentu. Menurut Dang Hong dalam jurnal Shenyang Normal University (2008) yang berjudul Dui Wai Hanyu Liangci Jiao Xue De Pian Wu FenXi “kata bantu bilangan adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Mandarin yang unik dan kata bantu bilangan biasanya menjelaskan satuan unit dari suatu benda atau tindakan”. Kata bantu bilangan terdiri dari dua jenis yaitu kata benda bantu bilangan dan kata kerja bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan ini sering digunakan pada pembelajaran bahasa Mandarin khususnya yang dipelajari oleh mahasiswa. Beberapa jenis kata benda bantu bilangan dikelompokkan berdasarkan individual, kolektif, ukuran, tidak tentu dan pinjaman. Berikut ini adalah jenis kata benda kata bantu bilangan.
11
1. Zhǐ (只)
Zhǐ (只) merupakan kata benda kata bantu bilangan individual atau dalam bahasa Mandarin disebut gètǐ liàngcí (个体量词). Zhǐ (只) memiliki arti seekor dan digunakan untuk hewan yang berukuran sedang. Contohnya: a. 一只猫 b. 一只虎
yī zhǐ māo yī zhǐ hǔ
seekor kucing seekor harimau
2. Shuāng (双) Shuāng (双) merupakan kata benda bantu bilangan kolektif atau dalam bahasa Mandarin disebut jítǐ liàngcí (集体量词). Shuāng (双) memiliki arti sepasang dan hanya digunakan pada benda yang berpasang dan tidak untuk orang. Contohnya: a. 一双手 b. 一双鞋子
yī shuāng shǒu yī shuāng xiézi
sepasang tangan sepasang sepatu
3. Jīn (斤) Jīn (斤) merupakan kata benda bantu bilangan untuk ukuran, panjang, berat atau dalam bahasa Mandarin disebut dù liàngcí (度量词). Jīn (斤) memiliki arti setengah gram atau 500 gram. Contohnya : a. 一斤大米 b. 一斤油
yī jīn dàmǐ yī jīn yóu
12
setengah kilogram beras setengah kilogram minyak
4. Xiē (些) Xiē ( 些 ) merupakan kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut bùdìngliàngcí ( 不 定 量 词 ). Xiē ( 些 ) memiliki arti beberapa dan menyatakan jumlah tak tentu. Contohnya: a. 这些书 b. 这些人
zhè xiē shū zhè xiē rén
beberapa buku ini beberapa orang ini
5. Chuáng (床)
Chuáng (床) merupakan kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut jièyòngliàngcí (借用量词). Chuáng (床) makna yaitu sebuah dan menyatakan yang berhubungan dengan tempat tidur. a. 一床毯子 b. 一床席子
yī chuáng tǎnzi yī chuáng xízi
sebuah selimut sebuah kasur
Melalui observasi dan tes awal yang penulis lakukan pada mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, sekitar 10 % dari 42 orang jumlah mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU yang menjadi objek sampel masih terdapat kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan itu sendiri. Mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU hanya mengetahui kata bantu bilangan secara umum seperti gè (个) dan kurang memahami jenis – jenis kata benda bantu bilangan, makna kata benda bantu bilangan dan penggunaan kata benda bantu bilangan yang tepat baik dalam tulisan maupun lisan.
13
Penulis mengambil beberapa contoh penggunaan kata bantu bilangan yang salah di dalam kalimat, diantaranya sebagai berikut: Contoh 1 : 妈妈 Māmā Ibu
给 gěi kepada
我 wǒ saya
一 yī satu
对 duì pasang
新 xīn baru
鞋子 xiézi sepatu
Ibu memberikan saya sepasang sepatu baru
Pada contoh kalimat 1 di atas terlihat jelas kata benda bantu bilangan duì (对) adalah kesalahan pengunaan, seharusnya dalam kalimat menggunakan kata benda bantu bilangan shuāng (双). Walaupun ketika diterjemahkan bilangan duì (对) dan shuāng (双) memiliki arti yang sama yaitu sepasang, namun dalam bahasa Mandarin kata benda bantu bilangan shuāng ( 双 ) digunakan dalam menyatakan pasangan pada benda dan bukan untuk orang. Berikut adalah penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar di dalam sebuah kalimat.
妈妈
给
我
一
双
新
鞋子
māmā Ibu
gěi kepada
wǒ saya
yī satu
shuāng pasang
xīn baru
xiézi sepatu
Ibu memberikan saya sepasang sepatu baru
Contoh 2 : 睡觉 shuìjiào Tidur
之前 妈妈 喜欢 喝 一 瓶 zhīqián māmā xǐhuan hè yī píng sebelum ibu suka minum satu botol Ibu suka meminum sebotol susu sebelum tidur.
14
牛奶 niúnǎi susu
Pada kalimat contoh 2 di atas terjadi kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan yang seharusnya digunakan adalah bēi (杯) untuk menyatakan secangkir susu bukan píng (瓶) yang artinya menyatakan botol. Berikut adalah penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar di dalam sebuah kalimat.
睡觉 之前 妈妈 喜欢 喝 一 杯 shuìjiào zhīqián māmā xǐhuan hè yī bēi tidur sebelum ibu suka minum satu gelas Ibu suka meminum segelas susu sebelum tidur.
牛奶 niúnǎi susu
Melihat contoh kesalahan di atas yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, penulis merasa tertarik untuk meneliti mengapa terjadi kesalahan – kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU (disebut PSSC FIB USU). Pada penelitian ini, penulis memfokuskan pembahasan mengenai kata benda bantu bilangan atau dalam bahasa Mandarin disebut dengan 名 量 词 (míng liàngcí) terhadap mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sebagai objek penelitian. Jika kesalahan ini dibiarkan maka akan mengganggu perkembangan bahasa kedua mereka. Karena itu penulis menganggap penting untuk menelitinya dengan harapan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan agar memahami penggunaan kata benda bantu bilangan yang sesuai dengan tata bahasa Mandarin yang benar.
15
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan pada pendahuluan di atas, penulis menemukan dua masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini. Masalah – masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?
2.
Faktor – faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
2. Mendeskripsikan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
16
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat di ambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1.4.1
Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca khususnya mahasiswa PSSC FIB USU tentang penggunaan kata bantu bilangan yang sesuai dengan tata bahasa. 1.4.2
Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi
yang bermanfaat bagi pembaca, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mempersempit ruang lingkup penelitian dengan memfokuskan pada analisis kesalahan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Penulis merasa mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sangat tepat sebagai objek dalam penelitian ini, karena mahasiswa semester IV PSSC FIB USU masih terdapat kesalahan dalam menggunakan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin.
17
Data yang diperoleh adalah data kuesioner yang berupa soal mengenai kata benda bantu bilangan yang dikembalikan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.
18