Modul 1
Barisan dan Deret Tak Hingga Dra. Sapti Wahyuningsih, M.Si.
PEN D A HU L UA N
M
odul ini menyajikan kajian tentang Barisan dan Deret Tak Hingga. Kajian tentang barisan dan deret memegang peranan sangat penting karena sebagai dasar untuk pembahasan Integral Tentu. Barisan dan Deret tak hingga yang dibahas dalam modul ini, meliputi berikut ini. 1. Pengertian barisan. 2. Kemonotonan barisan. 3. Limit barisan. 4. Kekonvergenan barisan. 5. Pengertian deret. 6. Limit suatu deret. 7. Kekonvergenan suatu deret. 8. Uji kekonvergenan deret. Kajian tentang pengertian barisan memberikan kemampuan mendefinisikan barisan secara umum melalui fungsi dan menentukan suku ke-n suatu barisan. Kajian kemonotonan barisan memberikan kemampuan menyelesaikan soal-soal bahwa suatu barisan monoton naik, monoton tidak turun, monoton turun dan monoton tidak naik. Kajian limit barisan memberikan kemampuan mendefinisikan limit suatu barisan, membuktikan sifat-sifat limit barisan, serta menyelesaikan soal-soal tentang limit barisan baik dengan menggunakan definisi maupun teorema apit untuk limit barisan. Kajian tentang kekonvergenan barisan memberikan kemampuan membuktikan bahwa suatu barisan konvergen atau divergen, memberikan kemampuan mengaitkan kekonvergenan barisan dengan kemonotonan dan barisan terbatas.
1.2
Kalkulus 2
Kajian tentang pengertian deret memberikan kemampuan mendefinisikan deret tak hingga dan menentukan jumlah bagian deret tak hingga. Kajian limit suatu deret memberikan kemampuan menyelesaikan soal bahwa suatu deret mempunyai limit atau tidak dan membuktikan sifat-sifat kelinieran limit suatu deret. Kajian tentang kekonvergenan suatu deret memberikan kemampuan membuktikan suatu deret konvergen atau divergen. Kajian tentang uji kekonvergenan deret memberikan kemampuan membuktikan kekonvergenan atau kedivergenan suatu deret dengan uji banding dengan deret lain, uji banding limit, uji hasil bagi dan uji kekonvergenan deret ganti tanda. Dalam mempelajari modul ini lebih baik kalau dilakukan dengan belajar kelompok terdiri atas tiga atau empat orang jika ada hal-hal yang kurang dipahami dicatat untuk selanjutnya dapat ditanyakan pada waktu tutorial. Kemampuan umum yang diharapkan setelah mempelajari modul ini, Anda dapat: 1. mendefinisikan barisan secara umum melalui fungsi; 2. menyelesaikan soal-soal tentang limit barisan; 3. menyelesaikan soal tentang barisan konvergen/divergen; 4. mendefinisikan deret tak hingga dan jumlah bagian deret; 5. menyelesaikan soal-soal tentang limit suatu deret 6. menyelesaikan soal tentang kekonvergenan/kedivergenan suatu deret; 7. menyelesaikan soal-soal dengan melakukan uji kekonvergenan deret dengan uji banding dengan deret lain, uji banding limit, uji hasil bagi dan uji kekonvergenan deret ganti tanda.
1.3
PEMA4218/MODUL 1
KEGIATAN BELAJAR 1
Barisan Tak Hingga
S
ebelum membahas definisi barisan, perlu Anda ingat lagi pengertian barisan pada materi di SMU, yaitu barisan aritmatika dan barisan geometri. Sebagai contoh, barisan (a) 2, 8, 14, 20, …, (b) 3, 5, 7, 9, … (c) 25, 20, 15, 10, …. Misalkan, suku ke-n adalah U n maka barisan barisan aritmatika jika U1 ,U 2 ,...,U n1 ,U n ,... disebut U 2 U1 U3 U 2 ... U n U n1 konstanta. Dalam hal ini konstanta disebut beda ( b) . Jika suku pertama
a dan beda b , Anda mengenal rumus
suku ke-n barisan aritmatika adalah U n a (n 1)b . Perhatikan barisan 2, 6, 18, 54, … dan barisan 5, -10, 20, -40, … Misalkan, suku ke-n adalah U n maka barisan U1 ,U 2 ,...,U n1 ,U n ,... disebut barisan geometri jika U U1 U 3 U 4 ... n r rasio. Jika suku pertama U 2 U 2 U3 U n 1
a dan r
rasio maka rumus suku ke-n barisan geometri dapat ditentukan dengan U n ar n 1 . Barisan aritmatika dan barisan geometri adalah barisan yang mempunyai sifat khusus sehingga dapat ditentukan rumus umum suku ke-n. Di bawah ini dibahas definisi barisan secara umum. 1.
Pengertian Barisan Untuk pembahasan barisan secara umum adalah dengan fungsi. Anda ingat definisi fungsi sebagai berikut. Misalkan, A, B adalah sebarang dua himpunan bagian dari himpunan bilangan real yang tak kosong maka fungsi (atau pemetaan) dari A ke B adalah suatu aturan yang menghubungkan setiap a A dengan tepat satu b B . Notasi yang digunakan untuk menunjukkan bahwa f adalah fungsi dari A ke B adalah f : A B . Definisi 1.1 Suatu barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan bilangan bulat positif (Z+ atau N ) atau himpunan bagiannya.
1.4
Kalkulus 2
Suatu barisan yang daerah hasilnya (range) adalah himpunan bagian dari himpunan bilangan real disebut barisan bilangan real atau dengan kata lain: Suatu barisan bilangan real adalah suatu fungsi f : N R . Contoh 1.1 f : N R.
n
1 n
1 . n f adalah suatu barisan bilangan real karena domainnya adalah N (yaitu himpunan bilangan asli/bulat positif) dan rangenya adalah himpunan bilangan real. Dalam pembahasan selanjutnya untuk mempersingkat penulisan, suatu barisan bilangan real hanya akan ditulis sebagai barisan saja, mengingat himpunan semesta yang membatasi hanya terbatas pada himpunan bilangan real saja. Penting untuk membedakan penulisan suatu himpunan dengan suatu barisan. Oleh karena itu, suatu barisan akan ditulis di antara tanda “< “ dan “>”, sedangkan untuk menyatakan suatu himpunan akan ditulis di antara tanda kurung kurawal “{“ dan “}”. Selanjutnya, suatu barisan akan ditulis dengan an . Untuk menyatakan barisan yang berbeda akan ditulis dengan
f (n) an dengan an
huruf yang berbeda pula, seperti , <xn>, dan . Untuk Contoh 1.1 di atas an barisan bilangan dengan an sebagai suku ke-n atau rumus umum suatu barisan. Suatu barisan dapat dinyatakan dengan menyebutkan beberapa (sejumlah berhingga) suku awalnya, dengan rumus eksplisit untuk suku ke-n, dan dengan bentuk rekursif. Pada Contoh 1 1 1 1.1, beberapa suku awalnya adalah 1, , ,... , sedangkan an , n 1 n 2 3 adalah rumus eksplisit, dan rumus rekursifnya adalah a1 1 dan
an 1
an . 1 an
PEMA4218/MODUL 1
1.5
Anda perlu hati-hati dalam menuliskan rumus suku ke-n dari suatu barisan, karena dalam beberapa kasus adalah tidak tunggal. Contoh 1.2 Barisan 1, -1, 1, -1, … mempunyai rumus suku ke-n an (1)n 1 atau
1 an cos (n 1) , n N atau an sin (n ) 2 Suatu barisan terkadang belum dapat dikenali hanya dengan melihat sejumlah berhingga sukunya, karena dapat mempunyai lebih dari satu rumus ke-n dan menghasilkan barisan yang berbeda. Contoh 1.3
1 , 2, … rumus ke-n untuk barisan tersebut dapat 2 1 1 3 berbentuk an 1 atau an n2 3n 6 yang masing-masing akan 2 2 n menghasilkan barisan 1 3 1 1 3 4, 2 , 2, 1 , 1 , … dan barisan 4, 2 , 2, 2 , 4,…yang merupakan 2 4 2 2 5 barisan yang berbeda. Perhatikan barisan 4, 2
2.
Kemonotonan Barisan
Definisi 1.2 Barisan an dikatakan a.
monoton naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
b.
monoton tidak turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
c.
monoton turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
d.
monoton tidak naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
Contoh 1.4
1 merupakan barisan yang monoton turun n 1 1 n (n 1) 1 0. sebab an 1 an n 1 n (n 1)n (n 1)n Barisan an dengan an
1.6
Kalkulus 2
Jadi, an 1 an , yaitu an barisan monoton turun. Atau cara lain: an 1 1 n n . 1 . Jadi, an 1 an , an n 1 1 n 1 yaitu an barisan monoton turun.
1 adalah bukan suatu barisan monoton. n 1 1 1 Suku-suku barisan tersebut adalah –1, , , ,... karena 2 3 4 a1 a2 & a2 a3 maka an bukan suatu barisan monoton. Barisan an dengan an
3.
Limit Barisan
Definisi 1.3 Misalkan an barisan dan L R . Barisan an mempunyai limit
L ditulis lim an L apabila untuk setiap bilangan positif , n
terdapat bilangan positif K sehingga an L ,n,n K . Contoh 1.5
1 , n N mempunyai limit 0 sebab ambil n 1 sebarang . 0 dan pilih K maka berlaku Barisan an dengan an
an 0
1 1 1 0 , n, n K n n K
Contoh 1.6
1 , n N mempunyai limit 1 n 1 sebab ambil sebarang . 0 dan pilih K maka berlaku Barisan an dengan an 1
1 1 1 1 an 1 1 1 , n, n K . n n n K
1.7
PEMA4218/MODUL 1
Sifat-sifat dari limit barisan dinyatakan dalam teorema berikut. Teorema 1.1 Misalkan, barisan an dan barisan bn masing-masing mempunyai limit L1 & L2 dan k suatu konstanta maka a. b. c. d. e.
lim k k
n
lim k a n = k lim an = kL1
n
n
lim (an bn ) lim an lim bn L1 L2
n
n
n
lim (an .bn ) lim an . lim bn L1.L2
n
lim
n
an
n bn
lim an
n
lim bn
n
L1 asalkan L2 0. L2
n
Contoh 1.7 Tentukan lim
4n 3
n 5n3
n2
Penyelesaian:
lim
4n 3
n 5n
3
n
2
4
= lim
n
(pembilang dan penyebut dibagi dengan
1 5( ) n
pangkat n yang terbesar yang ada pada penyebut)
lim 4
=
n
1 lim (5 ( )) n n lim 4 n
=
1 n n
(berdasar teorema bagian e)
(berdasar teorema bagian c)
lim 5 lim
n
=
4 1 5 lim n n
(berdasar teorema bagian a))
1.8
Kalkulus 2
4 50 4 = 5 =
(dari hasil contoh 5)
Teorema apit untuk barisan Misalkan, an , bn dan cn barisan. Jika an bn cn , n N dan lim an lim cn L maka lim bn L . n
n
n
Contoh 1.8 Dengan teorema apit tunjukkan bahwa lim (1)n n
1 0 n
Penyelesaian: Oleh karena 0 (1)n
lim (1)n
n
1 1 1 dan dari Contoh 1.5 lim 0 maka n n n n
1 0 n
Teorema 1.2 Jika lim an 0, maka lim an 0 n
n
Bukti: Oleh karena an an an dan lim an 0, maka n
dengan teorema apit diperoleh lim an 0 . n
1.9
PEMA4218/MODUL 1
Contoh 1.9 Tunjukkan bahwa jika r 1 maka lim r n 0 n
Penyelesaian: Oleh karena r 1 maka
1 1 1 dan dapat ditulis 1 k , untuk r r
suatu k 0. 1 Sehingga n (1 k )n 1 kn (bilangan positif) kn . r
1 . kn 1 1 1 1 Oleh karena lim lim .0 0 maka berdasar n kn k n n k n
Diperoleh 0 r
n
teorema apit lim r 0. n
n
Oleh karena lim r 0 maka berdasar Teorema lim r n 0. n
4.
n
Kekonvergenan Barisan
Definisi 1.4 Barisan an dikatakan konvergen ke L R jika lim an L. n
Barisan an yang tidak mempunyai limit dikatakan divergen. Barisan yang divergen kemungkinan yang terjadi adalah limit barisannya , , atau beroskilasi. Contoh 1.10 a.
Barisan an dengan an
1 2n konvergen ke karena 4 4n
2n 1 . n 4n 4 lim
b.
Barisan an dengan an (1)n
adalah divergen karena limit
barisannya beroskilasi karena untuk n ganjil limit barisannya –1, sedangkan untuk n genap limit barisannya 1.
1.10
c.
Kalkulus 2
Barisan an dengan an n adalah divergen karena lim (n) . n
Ada hubungan antara barisan konvergen, kemonotonan barisan dan barisan terbatas. Sebelumnya diberikan pengertian barisan terbatas sebagai berikut. Definisi 1.5 Misalkan, an suatu barisan, barisan an dikatakan terbatas atas jika ada suatu bilangan real M, sedemikian hingga an ≤ M untuk semua n N . Barisan an dikatakan terbatas bawah jika ada suatu bilangan real M, sedemikian hingga an ≥ M untuk semua n N . Ditulis dengan notasi matematika: Misalkan, an suatu barisan,
M R an M , n N an terbatas atas an terbatas bawah M R an M , n N Selanjutnya, barisan an dikatakan terbatas jika an terbatas atas dan terbatas bawah. Atau dengan kata lain, barisan an terbatas jika dan hanya jika ada M > 0 sedemikian hingga an M untuk semua n
N, di
mana an M , M 0 , berarti juga M an M . Contoh 1.11 Barisan <-n2> adalah barisan yang terbatas atas karena terdapat M = 1 sehingga –n2 < 1, n N Contoh 1.12 Barisan adalah barisan yang terbatas bawah karena terdapat M = 0 sehingga n2 > 0, n N Contoh 1.13 Barisan <(-1)n> adalah barisan yang terbatas karena terdapat M = 2, sehingga
1n
1 2, n N .
1.11
PEMA4218/MODUL 1
Teorema 1.3 Setiap barisan yang konvergen selalu terbatas Bukti: Misalkan, barisan an konvergen ke L . Akan ditunjukkan barisan
an terbatas, yaitu terdapat M 0 sehingga an M , n N . Oleh karena an barisan yang konvergen ke L
maka terdapat
bilangan positif K sehingga an L 1, n, n K . Sehingga berlaku: an an L L an L L 1 L , untuk setiap n K . Pilih M maks{ a1 , a2 ,..., aK ,1 L } Maka, diperoleh an M , n N , yaitu an barisan terbatas. Teorema 1.4 Setiap barisan yang monoton dan terbatas selalu konvergen Dari teorema ini dimaksudkan: a. Jika barisan an monoton naik atau monoton tidak turun dan terbatas di atas maka barisan an konvergen. b.
Jika barisan an monoton turun atau monoton tidak naik dan terbatas di bawah maka barisan an konvergen.
Contoh 1.14 Tunjukkan bahwa barisan an dengan an
2 konvergen tanpa 2 4n
menghitung limit. Penyelesaian: Ditunjukkan bahwa barisan an terbatas di atas dan monoton naik.
1 1 Suku-suku barisan tersebut adalah –1, , , … jelas bahwa barisan 3 5 terbatas atas oleh 0. Ditunjukkan barisan monoton naik, yaitu an 1 an .
1.12
Kalkulus 2
2 2 4 8n 4 8n 2 4(n 1) 2 4n (2 4n)(2 4n) , yaitu 8 0, n N (4n 2)(4n 2) an 1 an , jadi an barisan monoton naik. Oleh karena barisan an monoton naik dan terbatas di atas maka barisan an konvergen. an 1 an
LAT IH A N Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Tunjukkan bahwa barisan an dengan an
n adalah barisan n 1
yang monoton naik! 2) Tunjukkan bahwa limit barisan an dengan an
(1)n 1 adalah 0! n
3) Tunjukkan bahwa barisan an dengan an (1)n tidak mempunyai limit! 4) Tunjukkan bahwa lim n
1 2n
0!
5) Tunjukkan barisan an dengan an
4n 2 5n 8n 9n 2
konvergen ke
1 ! 2
Petunjuk Jawaban Latihan
n n 1 Untuk menunjukkan barisan monoton naik, harus ditunjukkan bahwa untuk setiap n N , berlaku an an 1 .
1) Diketahui barisan an dengan an
1.13
PEMA4218/MODUL 1
n 1 n n 2 n 1 n 1 n (n 2)(n 1) 1 0, n N (n 2)(n 1) Jadi, setiap n N , berlaku an an 1 . an 1 an
(1)n 1 n Untuk menunjukkan limit barisan an adalah 0, ditunjukkan bahwa
2) Diketahui barisan an dengan an
untuk setiap 0 , terdapat K N sehingga
(1)n 1 0 , n K . n Untuk setiap 0 pilih K
1
sehingga
(1)n 1 1 1 0 n n K Terbukti bahwa limit barisan an adalah 0. 3) Untuk
menunjukkan
barisan
an dengan
an (1)n
tidak
mempunyai limit adalah diandaikan limitnya ada. Jika terjadi kontradiksi maka pengandaian harus diingkar. 1 Andaikan lim an L dan misalnya , pilih K N sehingga n 3
(1)n L , n, n K sehingga berlaku (1)2 K L dan (1)2 K 1 L , yaitu 1 L dan 1 L 1 L
1 1 2 Terdapat kontradiksi 2 (1 L) (1 L) 1 L 1 L 3 3 3
1.14
Kalkulus 2
1 1 dan lim 0 maka dengan n n n 2 1 menggunakan teorema apit diperoleh lim n 0 . n 2
4) Oleh karena berlaku 0
1
n
5) Diketahui barisan an dengan an barisan an konvergen ke
4n 2 5n 8n2 9n
, akan ditunjukkan
1 . 2
Pembilang dan penyebut dari
an
4n 2 5n 8n2 9n
dibagi dengan
n2
5 n diperoleh 8n 2 9n 8 9 n 4n 2 5n
4
5 n 41 Jadi, lim an lim 2 lim 9 8 2 n n 8n 9n n 8 n 4n 2 5n
4
R A NG KU M AN 1.
Pengertian Barisan Definisi Suatu barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan bilangan bulat positif (Z+ atau N ) atau himpunan bagiannya. Suatu barisan yang daerah hasilnya (range) adalah himpunan bagian dari himpunan bilangan real disebut barisan bilangan real, atau dengan kata lain: Suatu barisan bilangan real adalah suatu fungsi f : N R .
2.
Kemonotonan Barisan Definisi Barisan an dikatakan a.
monoton naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
b.
monoton tidak turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
1.15
PEMA4218/MODUL 1
c. d. 3.
monoton turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an monoton tidak naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
Limit Barisan Definisi Misalkan, an barisan dan L R . Barisan an mempunyai limit L ditulis lim an L apabila untuk setiap bilangan positif , n
terdapat bilangan positif K sehingga an L , n, n K . Teorema Misalkan, barisan an dan barisan bn masing-masing mempunyai limit L1 & L2 dan k suatu konstanta maka a. b. c. d. e.
lim k k
n
lim k a n = k lim an = kL1
n
n
lim (an bn ) lim an lim bn L1 L2
n
n
n
lim (an .bn ) lim an . lim bn L1.L2
n
lim
n
an
n bn
lim an
n
lim bn
n
n
L1 asalkan L2 0. L2
Teorema apit untuk barisan Misalkan, an , bn dan cn barisan. Jika an bn cn , n N dan lim an lim cn L n
maka lim bn L . n
Teorema Jika lim an 0 maka lim an 0 n
n
n
1.16
4.
Kalkulus 2
Kekonvergenan Barisan Definisi Barisan an dikatakan konvergen ke L R jika lim an L n
Barisan an yang tidak mempunyai limit dikatakan divergen. Barisan yang divergen kemungkinan yang terjadi adalah limit barisannya , atau beroskilasi. Ada hubungan antara barisan konvergen, kemonotonan barisan dan barisan terbatas. Sebelumnya diberikan pengertian barisan terbatas sebagai berikut. Definisi Misalkan, an suatu barisan, barisan an dikatakan terbatas atas jika ada suatu bilangan real M, sedemikian hingga an ≤ M untuk semua n N . Barisan an dikatakan terbatas bawah jika ada suatu bilangan real M, sedemikian hingga an ≥ M untuk semua n N . Selanjutnya, barisan an dikatakan terbatas jika an terbatas atas dan terbatas bawah. Atau dengan kata lain, barisan an terbatas jika dan hanya jika ada M > 0 sedemikian hingga an M untuk semua n N, di mana
an M , M 0 , berarti juga
M an M . Teorema Setiap barisan yang konvergen selalu terbatas Teorema Setiap barisan yang monoton dan terbatas selalu konvergen Dari teorema ini dimaksudkan: a. Jika barisan an monoton naik atau monoton tidak turun dan terbatas di atas maka barisan an konvergen. b.
Jika barisan an monoton turun atau monoton tidak naik dan terbatas di bawah maka barisan an konvergen.
1.17
PEMA4218/MODUL 1
TES F OR M AT IF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Limit barisan an dengan an A.
7n 2 5n 3n2 11
adalah ….
5 3
7 3 7 C. 11 D. 0 B.
2) Limit barisan an dengan an A. B. C. D. 3)
lim
n
A. B. C. D.
5 0 -1 -3
cos n adalah …. n 1 0 1 2 1 4
(1)n n2
5 adalah ….
1.18
Kalkulus 2
4) Barisan an dengan an A. B. C. D.
monoton turun monoton naik monoton tidak turun monoton tidak naik
5) Barisan an dengan an A. B. C. D.
2n adalah …. n!
terbatas di atas oleh 0 terbatas di atas oleh 2 terbatas di bawah oleh 2 terbatas di bawah oleh 0
7) Barisan an dengan an A. 5 B. 11 C. 0 D.
3n 1 adalah …. n 1
monoton turun monoton naik monoton tidak turun monoton tidak naik
6) Barisan an dengan an A. B. C. D.
1 adalah …. 1 2n
5 11
11 5n n7
adalah konvergen ke ….
1.19
PEMA4218/MODUL 1
8) Barisan an dengan an (1)n
n adalah …. n 1
A. konvergen ke 0 1 B. konvergen ke 2 C. konvergen ke –1 D. divergen
1 9) Barisan an dengan an (1)n 1 ( ) adalah …. n 1 A. konvergen ke 2 B. konvergen ke 0 C. konvergen ke 1 D. divergen 10) Barisan an dengan an
(n 1) adalah …. n
A. konvergen ke 0 B. konvergen ke
1 2
C. konvergen ke 1 D. divergen
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal
100%
1.20
Kalkulus 2
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
1.21
PEMA4218/MODUL 1
Kegiatan Belajar 2
Deret Tak Hingga
S
ebelum membahas pengertian deret tak hingga, Anda ingat kembali pengertian deret aritmatika dan deret geometri pada materi di SMU. Anda perhatikan barisan 4, 7, 10, 13, 16, …, selanjutnya dibentuk barisan S1 , S2 , S3 ,... berdasarkan barisan tersebut dengan S1 4
S2 4 7 11 S3 4 7 10 21
. . . Secara umum, dari U n suku ke-n barisan aritmatika dapat dibentuk deret aritmatika U1 U 2 U3 ... U n ... .
Sn U1 U 2 U3 ... U n merupakan jumlah bagian ke-n dari deret aritmatika. Oleh karena U n a (n 1)b maka rumus umum jumlah bagian
1 n (2a (n 1) b) . 2 Sedangkan U n suku ke-n barisan geometri, dapat dibentuk deret geometri U1 U 2 U3 ... U n ... . Sn U1 U 2 U3 ... U n merupakan jumlah bagian ke-n dari deret deret aritmatika Sn
geometri. Oleh karena U n ar n 1 maka rumus umum jumlah bagian deret geometri Sn
a (1 r n ) . 1 r
Pada pengertian deret di atas didasarkan pada barisan aritmatika dan barisan geometri yang diketahui. Berikut didefinisikan pengertian deret secara umum.
1.22
1.
Kalkulus 2
Pengertian Deret
Definisi 1.6 Misalkan, an suatu barisan. Penjumlahan a1 a2 ... an ... dari
semua suku-suku barisan an ditulis
a
disebut deret tak hingga.
n
n 1
Definisi 1.7 Misalkan, an suatu barisan dan Sn a1 a2 a3 ... an . Maka,
Sn disebut barisan jumlah bagian dari deret tak hingga
a
n
.
n 1
Bilangan an disebut suku ke-n dari deret
a
n
dan S n disebut jumlah
n 1
bagian ke-n dari deret
a
.
n
n 1
2.
Limit suatu Deret
Misalkan, S n jumlah bagian ke-n dari deret
a
n
. Jika barisan Sn
n 1
konvergen atau lim Sn S maka S
disebut sebagai limit suatu deret
n
an dan ditulis S =
n 1
a
n
.
n 1
Contoh 1.15
Tentukan limit dari deret
n(n 1) . 1
n 1
Penyelesaian:
Jumlah bagian ke-n dari deret
n(n 1) n 1
Sn =
1 1 1 1 ... 1.2 2.3 3.4 n(n 1)
1
adalah
1.23
PEMA4218/MODUL 1
n
i 1
n
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ( ) (1 ) ( ) ( ) ... ( ) i(i 1) i 1 i i 1 2 2 3 3 4 n n 1 = 1
1 n 1
Jadi, lim Sn lim (1 n
n
1 1 ) lim 1 lim 1 0 1 n n n 1 n 1
Sehingga limit dari deret
n(n 1) 1
adalah 1.
n 1
Teorema 1.5
Jika
an S ,
n 1
b
n
T dan C konstanta maka
n 1
Ca
a.
CS
n
n 1
(a
b.
bn ) S T
n
n 1
(a
c.
bn ) S T
n
n 1
Bukti: n
Sn
b.
n
ai , Tn
i 1
n
bi dan U n
i 1
a b i
i
i 1
Misalkan, n
lim U n lim
n
n
n
i 1
lim Sn lim Tn S T n
n
Jadi,
(a
n
n 1
(ai bi ) lim (
bn ) S T .
n
i 1
n
ai
i 1
n
bi ) lim
n
i 1
n
ai lim
n
b
i
i 1
1.24
3.
Kalkulus 2
Kekonvergenan suatu Deret
Definisi 1.8
Deret tak hingga
a
n
dikatakan konvergen jika Sn barisan dari
n 1
jumlah bagiannya konvergen.
Deret
a
n
dikatakan divergen jika Sn , yaitu barisan dari jumlah
n 1
bagiannya divergen. Contoh 1.16
Deret
n(n 1) 1
konvergen karena Sn barisan dari jumlah
n 1
bagiannya konvergen. Oleh karena
lim Sn 1 maka
n
n(n 1) 1
n 1
konvergen ke 1 atau ditulis
n(n 1) 1 . 1
n 1
Contoh 1.17
Tunjukkan bahwa
n 1
adalah divergen.
n 1
Penyelesaian:
n 1 2 3 4 ... 1
1
1
1
n 1
S1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 S4 1 ( ) 1 ( ) 1 2 3 4 2 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 S8 1 ( ) ( ) 1 ( ) ( ) 2 3 4 5 6 7 8 2 4 4 8 8 8 8 S2 1
1.25
PEMA4218/MODUL 1
1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 S16 1 ( ) ( ) ( ... ) 2 3 4 5 6 7 8 9 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ( ) ( ) ( ... ) 2 4 4 8 8 8 8 16 16 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 2 2 5 6 Dengan cara yang sama S32 1 & S64 1 2 2 n Secara umum, S2n 1 . 2 Hal ini menunjukkan bahwa lim S2n 1
n
Jadi, Sn adalah barisan divergen.
Sehingga deret
n 1
adalah divergen. Deret
n 1
n 1
disebut deret
n 1
harmonik. Contoh 1.18
Tunjukkan deret geometri
ar
n 1
,a 0
n 1
a.
Konvergen jika r 1 .
b.
Divergen jika r 1 .
Penyelesaian: Misalkan, Sn a ar ar 2 ... ar n 1
Sn rSn (a ar ar 2 ... ar n 1 ) (ar ar 2 ... ar n ) a ar n Sn
a ar n 1 r
Jika r 1 maka lim r n 0 sehingga lim Sn n
n
a S 1 r
1.26
Kalkulus 2
Oleh karena < S n > jumlah bagian deret geometri adalah konvergen maka
deret geometri
ar
n 1
, a 0 juga konvergen.
n 1
n
Jika r 1 maka barisan < r > divergen, sehingga barisan < S n > juga divergen.
ar
Hal ini mengakibatkan deret geometri
n 1
, a 0 divergen jika
n 1
r 1. Ada kaitan antara kekonvergenan suatu deret dengan limit tak hingga suku deret ke-n yang dinyatakan dalam teorema berikut. Teorema 1.6
Jika deret
a n 1
n
konvergen maka lim an 0 n
Bukti:
Misalkan, S n jumlah bagian ke-n deret
a
n
.
n 1
Oleh karena diketahui deret
a
n
konvergen maka terdapat S R
n 1
sehingga lim Sn S n
Sn a1 a2 ... an Sn 1 a1 a2 ... an 1 an Sn Sn 1 , lim an lim Sn lim Sn 1 S S 0 n
n
n
Kebalikan pernyataan dalam teorema di atas tidak berlaku, yaitu
lim an 0
n
tidak
benar
bahwa
deret
a
n
konvergen,
n 1
1 0 , tetapi deret n n
penyangkalnya adalah lim
n n 1
1
divergen.
contoh
1.27
PEMA4218/MODUL 1
Sedangkan ekivalen dengan pernyataan dalam teorema di atas adalah
Jika lim an 0 atau lim an tidak ada maka deret n
n
a
n
divergen.
n 1
Contoh 1.19
2n
Periksa apakah deret
n 1
n3 3
merupakan deret konvergen atau
5n 2
divergen? Penyelesaian:
a
Pandang deret
n
dengan an
n 1
n3
lim an lim
n
2n 5n 3
n
2
lim
n
n3 2n3 5n2
1 2
5 n
1 2
Oleh karena lim an 0 maka deret n
a
n
divergen
n 1
Teorema 1.7
Jika
an divergen dan C 0 maka
n 1
Ca
n
divergen.
n 1
Contoh 1.20
1
4n apakah merupakan deret konvergen atau divergen?
Periksa deret
n 1
Penyelesaian:
1 1 1 1 . ,C dan karena 4 n 4 n 4 n 1 n 1
maka deret
4n n 1
1
n 1
merupakan deret divergen
n 1
merupakan deret divergen.
1.28
Kalkulus 2
Dari uraian di atas, untuk melihat kekonvergenan suatu deret Anda harus menentukan jumlah bagian deretnya. Terkadang bentuk umum jumlah bagiannya sulit ditentukan sehingga sulit untuk menentukan kekonvergenan deretnya. Ada cara lain untuk menentukan suatu deret konvergen atau divergen dengan membandingkan dengan deret lain yang sudah diketahui kekonvergenannya. Jika Anda mengetahui suku-suku deretnya positif, untuk menguji kekonvergenannya juga dapat dengan menentukan limit dari suku deretnya. Uji kekonvergenan deret demikian seperti yang diuraikan di bawah. 4.
Uji Kekonvergenan Deret
a.
Uji banding dengan deret lain
Teorema 1.8
Misalkan,
b
an dan
adalah deret dengan suku-suku positif
n
n 1
n 1
(an 0 dan bn 0, n N )
1) Jika
an bn , n N
b
dan
n
konvergen maka
a
juga
n
n 1
n 1
konvergen.
2) Jika an bn , n N dan
bn divergen maka
a
n
juga divergen.
n 1
n 1
Dalam hal ini jika deret
an didominasi oleh deret
n 1
b
n
konvergen maka deret
an konvergen. Sebaliknya jika deret
n 1
b
n
n 1
yang divergen maka deret
a n 1
mendominasi deret
yang
n 1
a n 1
n
divergen.
n
1.29
PEMA4218/MODUL 1
Contoh 1.21
4n
Selidiki apakah deret
n 1
n 5
2
merupakan deret konvergen atau
divergen? Penyelesaian: n n 1 2 2 4 n 4n 5 4 n
Oleh karena deret
1 4 n n 1
divergen maka deret
4n n 1
n 2
5
juga
divergen.
b.
Uji banding limit dengan deret lain
Teorema 1.9
Misalkan,
a n 1
n
dan
b
adalah deret dengan suku-suku positif
n
n 1
an 0 dan bn 0, n N . an L, L 0 maka kedua deret n bn
1) Jika lim
a n 1
n
dan
b
n
bersama-
n 1
sama konvergen atau divergen.
an 0 dan deret n bn
2) Jika lim
bn konvergen maka deret
a
n
juga
n
juga
n 1
n 1
konvergen. 3) Jika
an dan deret n bn lim
divergen.
n 1
bn divergen maka deret
a n 1
1.30
Kalkulus 2
Contoh 1.22
Periksa kekonvergenan deret
n n 1
3n 1 3
4n 2 5
.
Penyelesaian: Dengan uji banding limit maka perlu dicari pembanding suku ke-n dari deret ini. 3n 1 3 Misalkan, an 3 dan bn 2 . 2 n 4n 5 n
a lim n lim n bn n
3n
1 4n 2 5 n3 3 n2
3n3 n 2
lim
12n 2 15 1 3 n lim 1 12 15 n 3 3 n n n 3n3
Oleh karena deret
b
n
konvergen dan berdasarkan bagian (i) maka
n 1
deret
a
n
juga konvergen.
n 1
c.
Uji hasil bagi (pengujian dengan suku-suku deretnya)
Teorema 1.10
Misalkan, deret
a n 1
lim
n
an 1 . an
n
merupakan deret suku positif dan misalkan
1.31
PEMA4218/MODUL 1
1) Jika 1 maka deret konvergen. 2) Jika 1 maka deret divergen. 3) Jika 1 , pengujian ini tidak bisa digunakan menentukan deret konvergen atau divergen. Contoh 1.23
1) Selidiki apakah deret
3n merupakan deret konvergen atau divergen? n! n 1
Penyelesaian:
an 1 3n 1 n ! 3 lim . lim 0. n an n (n 1)! 3n n n 1
lim
Berdasar uji hasil bagi deret maka deret
3n merupakan deret n! n 1
konvergen.
2) Selidiki apakah deret
5n
n n 1
3
merupakan deret konvergen atau divergen?
Penyelesaian:
an 1 5n 1 n3 5n3 5n3 lim . lim lim ( )5 n an n (n 1)3 5n n (n 1)3 n n3 3n 2 3n 1
lim
Berdasar uji hasil bagi deret maka deret
n 1
divergen.
3) Pandang deret
1 dan n n 1
n
1
n 1
Deret yang pertama, misalkan
2
an
1 , n
5n
n
10
merupakan deret
1.32
Kalkulus 2
an 1 1 n n lim . lim 1 n an n n 1 1 n n 1 lim
Anda tahu bahwa deret
n 1
merupakan deret divergen.
n 1
Anda perhatikan deret yang kedua misalkan an
1 n2
,
an 1 1 n2 n2 1 lim . lim lim 1 2 1 n an n (n 1) 2 1 n n 2 2n 1 n 1 2 n n lim
Sedangkan Anda juga tahu bahwa deret
n n 1
1 2
merupakan deret
konvergen.
d.
Uji deret ganti tanda Misalkan, an adalah barisan yang semua suku barisannya positif
an 0, n N , monoton turun an an1 , n N . Jika
lim an 0
n
maka deret ganti tanda/deret berayun/alternating series
(1)
n 1
an
n 1
konvergen.
(1)
n 1
an a1 a2 a3 a4 ...
n 1
Misalkan, jumlah bagian deret ganti tanda adalah Sn a1 a2 a3 ... (1)n1 an Untuk n bilangan genap tulis n 2m sehingga jumlah bagian deret dapat ditulis S2m (a1 a2 ) (a3 a4 ) ... (a2m1 a2m ) karena barisan
an monoton turun maka a1 a 2, a 3 a , 4.a. m. , 2 a m1 semuanya 2 merupakan suku-suku positif yaitu barisan S2m monoton naik.
1.33
PEMA4218/MODUL 1
Dapat juga Anda menulis jumlah bagian deret S2m sebagai berikut.
S2m a1 (a2 a3 ) (a4 a5 ) ... (a2m2 a2m1 ) a2m a1
S 2 m ini terbatas di atas karena
Barisan
a2 a3 , a4 a5 ,..., a2m2 a2m1 , a2m semuanya merupakan suku-suku positif karena barisan an monoton turun. Anda perhatikan dari kedua penulisan di atas barisan S2m monoton naik dan terbatas di atas. Hal ini Anda ingat kembali pada pembahasan pada barisan bahwa barisan yang monoton naik dan terbatas di atas adalah konvergen. Jadi barisan S2m konvergen, yaitu terdapat S R sehingga
lim S2m S .
n
Sedangkan untuk n bilangan ganjil (Anda dapat menuliskan n 2m 1) ) akan ditunjukkan barisan S2m1 konvergen. Anda dapat menuliskan S2m1 S2m a2m1
lim S2m1 lim S2m lim a2m1
n
n
n
Karena lim S2m S dan lim a2m1 0, maka lim S2m1 S 0 S n
n
Hal ini berarti untuk
n
n bilangan ganjil barisan S2m1 konvergen.
Sehingga dapat Anda simpulkan untuk n bilangan ganjil dan n bilangan genap barisan Sn konvergen. Hal ini menunjukkan bahwa deret
(1)
n 1
an konvergen.
n 1
Contoh 1.24
Tunjukkan kekonvergenan deret ganti tanda
(1) n 1
n 1
.
1 n
Penyelesaian:
Deret
n 1
(1) n 1.
1 dapat ditulis sebagai n
(1) n 1
n 1
.an dengan an
1 . n
1.34
Kalkulus 2
Ditunjukkan barisan an monoton turun dan limitnya adalah 0. Oleh karena
an 1 n 1 maka an1 an , n N ini menunjukkan an n 1
barisan an monoton turun. Perhatikan pula bahwa semua suku-suku
barisannya positif dan lim an 0 . Jadi deret n
(1)
n 1
n 1
.
1 konvergen. n
Definisi 1.9
Deret
an disebut konvergen mutlak jika deret
n 1
a
n
konvergen
n 1
a
dan disebut konvergen bersyarat jika
n
divergen.
n 1
Contoh 1.25
Tunjukkan bahwa deret
(1)
n 1
n 1
.
1 konvergen bersyarat. n
Penyelesaian:
Anda tahu bahwa dari contoh di atas deret
(1) n 1
sedangkan deret
n 1
.
1 konvergen, n
n n deret divergen. 1
n 1
1
n 1
LAT IH A N Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Tentukan limit deret geometri
9 ( 3) 1 1
n 1
!
n 1
2) Periksa apakah deret
(1) n 1
n 1
merupakan deret konvergen/divergen?
1.35
PEMA4218/MODUL 1
3) Selidiki apakah
2 n 1
1 n
merupakan deret konvergen/divergen?
1
n3
n
4) Periksa kekonvergenan deret
n 1
2
n
dan sebutkan uji kekonvergenan
deret yang digunakan!
5) Periksa apakah deret
3 n 1 n
6) Periksa apakah deret
1
n 1
1
2n !
n! n!
merupakan deret konvergen/divergen?
merupakan deret konvergen/divergen?
i 1
7) Tunjukkan bahwa deret
(1)
n 1
n 1
.
1 n2
konvergen mutlak!
Petunjuk Jawaban Latihan
1)
9 ( 3) n 1
1 1
n 1
1 1 1 ... 9 27 81
1 1 1 27 deretnya merupakan deret geometri dengan a , r karena 1 9 3 9 1 1 1 n 1 1 ( ) = 9 r 1 maka deret konvergen dan 1 9 3 6 n 1 1 3
2) Misalkan, an (1)n 1 maka lim an tidak ada. n
1.36
Kalkulus 2
3) Misalkan,
an 2n 1 lim lim 1, n n n 1 n bn n 2 1 n 2 1 2 1 ( n ) 2 selanjutnya digunakan uji banding limit dengan deret lain. 1
an
, dan bn
1
, maka lim
an 1 0 dan deret n bn
Oleh karena lim
b
konvergen maka deret
n
n 1
a
n
juga Konvergen.
n 1
4) Misalkan, an
n3 n
2
n
n3 2 an lim lim n n 1 n bn n
, dan bn
1 3
n2
3 1 n3 n 1 0 lim lim n n n 1
3
n2 Maka, deret konvergen dengan uji banding limit.
5) Oleh
1
karena
n 1
3
1
1
, 3n 1
dan
3 n 1
1
n 1
merupakan
deret
konvergen, selanjutnya digunakan uji banding dengan deret lain. Jadi,
deret
3 n 1
1
n 1
1
merupakan deret konvergen.
6) Untuk memeriksanya digunakan uji banding. Misalkan,
a
n
2n ! , n !n !
a
n 1
karena 1 maka deret
2(n 1)! (n 1)!(n 1)!
n
2n !
n !n ! i 1
dan lim
divergen.
n
an 1 4 an
1.37
PEMA4218/MODUL 1
7) Deret
a
a
disebut konvergen mutlak jika deret
n
n
n 1
Oleh
karena
(1)n 1.
n 1
(1)
n 1
n 1
.
1 n2
Jadi, deret
konvergen.
n 1
1 1 1 ... 4 9 n2
n n 1
1
maka
2
deret
adalah deret konvergen.
(1) n 1
1
n 1
.
1 n2
konvergen mutlak.
R A NG KU M AN Dari uraian tentang deret tak hingga, Anda dapat merangkum sebagai berikut. 1. Pengertian Deret Definisi Misalkan, an suatu barisan. Penjumlahan a1 a2 ... an ... dari semua
Suku-suku barisan an ditulis
a
n
disebut deret tak hingga.
n 1
Definisi Misalkan, an suatu barisan dan Sn a1 a2 a3 ... an . Maka, Sn
disebut barisan jumlah bagian dari deret tak hingga
a
n
.
n 1
Bilangan
a n disebut suku ke-n dari deret
a n 1
jumlah bagian ke-n dari deret
a n 1
n
.
n
dan S n disebut
1.38
2.
Kalkulus 2
Limit suatu deret
Misalkan,
S n jumlah bagian ke-n dari deret
a n 1
S n konvergen atau lim S n S maka S n
n 1
n 1
. Jika barisan
disebut sebagai
a n dan ditulis S = a n .
limit suatu deret
3.
n
Kekonvergenan suatu Deret Definisi
a
Deret tak hingga
n 1
n
dikatakan konvergen jika
Sn
barisan dari jumlah bagiannya konvergen.
Deret
a n 1
n
dikatakan divergen jika
S n yaitu barisan dari
jumlah bagiannya divergen. Untuk mengetahui suatu deret konvergen atau divergen, Anda dapat menguji kekonvergenan deret sebagai berikut. a.
Uji banding dengan deret lain Teorema
Misalkan,
a n dan n 1
b n 1
n
adalah deret dengan suku-
suku positif i) Jika
an bn , n N dan
a n 1
n
juga konvergen.
b n 1
n
konvergen maka
1.39
PEMA4218/MODUL 1
an bn , n N dan
ii) Jika
b
divergen maka
n
n 1
a n 1
juga divergen.
n
a
Dalam hal ini jika deret
n 1
n
didominasi oleh deret
bn yang konvergen maka deret
a
n 1
n 1
n
konvergen.
Sebaliknya jika deret
a n 1
mendominasi deret
n
b n 1
n
yang divergen maka deret
a n 1
b.
n
divergen.
Uji banding limit dengan deret lain Teorema
a n dan
Misalkan,
n 1
suku positif i)
Jika
b n 1
n
adalah deret dengan suku-
an 0 dan bn 0, n N .
an L, L 0 maka kedua deret n b n
lim
a n 1
n
dan
b n 1
ii) Jika
n
bersama-sama konvergen atau divergen.
an 0 dan deret n b n
lim
deret
a n 1
n
juga konvergen.
b n 1
n
konvergen maka
1.40
Kalkulus 2
a lim n dan deret n b n
iii) Jika
b n 1
n
divergen maka
deret
a n 1
c.
n
juga divergen.
Uji hasil bagi (pengujian dengan suku-suku deretnya) Teorema
Misalkan, deret
a n 1
n
merupakan deret suku positif dan
an 1 . n an i) Jika 1 maka deret konvergen. ii) Jika 1 maka deret divergen. iii) Jika 1 , pengujian ini tidak bisa menentukan deret konvergen atau divergen.
misalkan lim
4.
digunakan
Uji deret ganti tanda Misalkan, a n adalah barisan yang semua suku barisannya
positif
an an1 , n N .
an 0, n N ,
Jika
monoton
lim an 0 maka deret ganti
n
tanda/deret
turun
berayun/alternating
series
(1)
n 1
an
n 1
konvergen.
(1) n 1
n 1
a n a1 a 2 a3 a 4 ...
Suatu deret dapat Anda lihat juga nilai mutlak dari sukusukunya.
1.41
PEMA4218/MODUL 1
Definisi
Deret
a n disebut konvergen mutlak jika deret n 1
a n 1
n
konvergen dan disebut konvergen bersyarat jika
a n 1
TES F OR M AT IF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Deret
n 1 adalah …. n n 1
A. konvergen ke 0 1 B. konvergen ke 2 C. konvergen ke 1 D. divergen
2) Deret
( n n 1) adalah deret yang …. 1
1
A. konvergen ke 0 B. konvergen ke 1 1 C. konvergen ke 2 D. divergen
3) Limit dari deret geometri
n 1
1 4 B. –1 C. 0 D. 1 A.
(1) n 5 4n
adalah ….
n
divergen.
1.42
Kalkulus 2
4) Deret
7 2n n
adalah ….
n 1
A. konvergen ke B. konvergen ke
1 2
1 7
C. konvergen ke
1 7
D. divergen
5.
Deret geometri
(1) n 1
A. B. C. D.
1
n 1
2
1 2 1 2 2 3 2 3
6) Deret
3n 1 adalah …. 2n
n 1
A. konvergen ke
2 3
B. konvergen ke 2 C. konvergen ke –1 D. divergen
n 1
adalah konvergen ke ….
1.43
PEMA4218/MODUL 1
7) Deret
a
n
dengan an
n 1
4n3 3n n5 4n 2 1
adalah deret konvergen dengan
uji banding limit dengan bn sama dengan …. 4 A. n2 4 B. n3 3 C. n4 3 D. n5
2n 8) Deret 3 dengan uji hasil bagi diperoleh .... n 1 n A. B. C. D.
deret konvergen dengan 2 deret konvergen dengan 2 deret divergen dengan 2 deret divergen dengan 2
9) Deret
(n n 1
n 1
A. B. C. D.
2
) dengan uji banding diperoleh ....
konvergen ke 0 konvergen ke –1 konvergen ke 1 divergen
10) Deret
n n 1
A. B. C. D.
1
(1)n 1 2
2n 1
adalah merupakan deret ....
konvergen absolut konvergen bersyarat konvergen divergen
1.44
Kalkulus 2
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
100%
Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
1.45
PEMA4218/MODUL 1
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1) B 2) A 3) B
4) B
Bagi pembilang dan penyebut dalam an
lim an lim (
n
n
cos n 1 n n cos n lim 0. n n
n
lim
n
n2
1 0 n
n2 .
0.
dengan teorema apit maka
a n monoton naik.
an 1 3(n 1) 1 n 1 3n2 7n 4 . 1. an (n 1) 1 3n 1 3n2 7n 2
an
a n monoton naik.
2n 21 22 , barisannya adalah 2 , ,... n! 1! 2!
Sehingga barisan
8) D
dan
(1)n
dengan
1 1 2 0 , yaitu 1 2n 2 1 2n 1 4n2 an .
Jadi, barisan
7) C
5) dan lim
3n2 11
an 1 an
Jadi, barisan
6) C
n2
0
an1
5) C
(1)n
7n 2 5n
a n terbatas di bawah oleh 2.
Pembilang dan penyebut dari an
11 5n n7
dibagi dengan n7 .
11 5n 7 7 n 0 0 Sehingga lim an lim n n n 1 1 n Oleh karena maka barisannya adalah an (1)n n 1 1 2 3 n tidak ada. , , ,... , yaitu beroskilasi sehingga lim (1) n n 2 3 4 n 1 Jadi, barisan
a n divergen.
1.46
9) B
Kalkulus 2
(1) n 1
10) C
0 , terdapat
Ditunjukkan untuk setiap n 1
K N
sehingga
0 , untuk setiap n K . Oleh karena 0 maka
0 dan pilih K
1
.
Ditunjukkan untuk setiap 0 , terdapat K N sehingga (n 1) n 1 n 1 1 1 1 , untuk setiap n K . n n n n K 1 1 Oleh karena 0 maka 0 dan pilih K .
Tes Formatif 2 n
1) D
Jumlah bagian deret adalah Sn
( k 1
k 1 2 3 4 n 1 ) ... k 1 2 3 n
Setiap sukunya lebih besar dari 1 sehingga
n 1 n n
Jadi, lim Sn yaitu deret n
2) B
n 1 adalah divergen. n n 1
Jumlah bagian deret adalah n
Sn
( k k 1) (1 2 ) ( 2 3) ... ( n n 1) 1 n 1 1
1
1
1 1
1
1
1
k 1
Jadi, lim Sn lim (1 n
n
1 ) 1 n 1
3) B
Deret
geometri
n 1
geometri dengan
4) D
(1)n 5 4
n
5 5 5 ... 4 16 64
5 1 a ,r 4 4
adalah
deret
maka deret konvergen ke
a 1 . 1 r Dapat menggunakan uji banding a (n 1) (7 2n) lim n 1 . 1 n an 7 2(n 1) n
1.47
PEMA4218/MODUL 1
5) C
Deret
(1)
1
n 1
2
n 1
n 1
1 1 1 = 1 ... 2 4 8
Deret geometri dengan a 1, r
Deret
3n 1 divergen karena 2n
an
4n3 3n n 4n 1 5
n 1
1
n 1
2n 1
2n 2 0. n 3n 1 3 lim
n 1
7) A
(1)
a 2 . 1 r 3
konvergen ke 6) D
1 maka deret 2
2
4
, misalkan bn
n2
an (4n3 3n)n 2 lim 5 1 0 n bn n (n 4n 2 1) .4 lim
karena
b
konvergen
n
n 1
maka
dengan
uji
banding
limit
deret
a
dengan
n
n 1
an
4n3 3n
8) C
Deret
2n
n n 1
3
divergen dengan uji hasil bagi
2n 1
lim
n (n 1)
9) D
juga konvergen.
n5 4n 2 1
. 3
n3
lim
2n
Misalkan, an
n
2n3 n3 3n2 3n 1
1
karena 2n 2 n 2n 1 2n 1 1 1 1 . Selanjutnya, misalkan bn dan karena 2n 2 n 1 2n
maka
deret
2
1 divergen maka dengan uji banding deret 2n n 1
n 1
divergen.
10) A
Ditunjukkan deret
n n 1
(1)n 1 2
2n 1
konvergen. Oleh karena
1 2n 1
1.48
Kalkulus 2
(1)n 1 n 2n 1 2
1
,
1
n 2n 1 n 2 n 1 2
deret konvergen.
2
1 n
2
dan
n n 1
1 2
merupakan
PEMA4218/MODUL 1
1.49
Daftar Pustaka Martono. (1999). Kalkulus. Jakarta: Erlangga. Purcell, Varberg. (2001). Calculus and Analytic Geometry. 7th Ed. New York: Prentice-Hall (Terjemahan oleh I Nyoman Susila). Salas, Hill. (1990). Calculus One and Several Variables. New York: Jhon Wiley and Sons. Thomas, Finney. (1996). Calculus and Analytic Geometry. 9th Ed. New York: Addison-Wesley. Wasan and Prakash. (1985). Real Analysis. New Delhi: MC Graw Hill Publishing Company Limited.