DAFTAR PUSTAKA
Alaerts dan Santika, S.S., 1987. Nasional, Surabaya.
Metode Penelitian Air.
Penerbit Usaha
Alikodra, H.S., 1999. Kebijaksanaan Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup. Makalah disampaikan pada 'Diklat Pengawasan Lingkungan Hidup Bagi Inspektur Pembantu di Lingkungan ltjen Depdagri" Jakarta. [AOACJAssociation of m c i a l Analytical Chemist, 1990. Official Method of Analisis of the Association of Offcia1 Analytical Chemist. 15 ed., Arlington, Virginia.
Arne, H. Byrknes and J. Cover, 1996. Quick Tours in Powersim. Press, Virginia, USA.
Powersim
Ashari,E. Juarini, Sumanto, B.Wibowo, Suratman, Subagjo, 1995. Pedoman Analisis Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peternakan. Balai Penelitian Temak dan Direktorat Bina Penyebaran dan Pengembangan Peternakan Ditjen Peternakan, Jakarta. [Bapedalj Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 2001. Peraturan Tentang Pengendalian Dampak Lingkungan Seri I. BAPEDAL, Jakarta. 1994. Pengujian Kualitas Air Sumber dan Limbah Cair. Standar Nasional Indonesia. DireMorat Pengembangan Laboratorium Rujukan dan Pengolahan Data BAPEDAL, Jakarta. [BPS1 Badan Pusat Statistik, Provinsi Jawa Tengah, 2002. Jawa Tengah Dalam Angka 2002.
[BPS] Badan Pusat Statistik, Kabupaten Boyolali, 2002. Kabupaten Boyolali Dalam Angka 2002. [BPS] Badan Pusat Statistik, Kabupaten Banyumas, 2001. Banyumas Dalam Angka 2001.
Kabupaten
[BPS] Badan Pusat Statistik, Kota Salatiga 2001. Kota Salatiga Dalam Angka 2001-
[BPS] Badan Pusat Statistik, Kota Semarang, 2001. Kota Semarang Dalam Angka 2001.
[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Salatiga, 2001. Neraca Sumberdaya Alam Spasial Daerah Kota Salatiga Tahun 2000. [Bappeda] Badan Perencanaan Pernbangunan Daerah Kabupaten Boyolali, 2000.. Neraca Sumberdaya Alam Spasial Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 1999.
[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang, 2000. Neraca Surnberdaya Alam Spasial Daerah Kota Semarang Tahun 1999. [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyumas, 2000 Neraca Sumberdaya Alam Spasial Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 1999. Baliarti, E., G. Suparta, A.H. Sutomo dan Wiranto, 1994. Dampak Kandang pada Lingkungan Pemukiman Padat. Manusia dan Lingkungan Temak Nomer 3. Th.7. : 25 - 45. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UGM, Yogyakarta.
Berg, W., 1999. Technology Assessment-Livestock Management. Research and Development. Vo1. 50.
Animal
Cederberg,C. and B. Mattsson, 2000. Life Cycle Assesment of Milk Production a Comparison of Conventional and Organic Farming. Journal of Cleaner Production 8 (2000) :49 - 60. Connell D.W dan G.J. Miller, 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. (Te rjemahan Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta). [DitjenIDireMorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, 2001. Petemakan. Departemen Pertanian, Jakarta.
Buku Statistik
Devendra,C., 1994. Development of Sustainable Animal Production in Integrated Small Farm System in Asia. Asian Productivity Organization, Tokyo Djojomartono, M., 1993. Pengantar Umum Analisis Sistem. Makalah Peiatihan Analisis Sistem dan lnformasi Pertanian. Kejasama BPP Teknologi Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Eriyatno, 1998. llmu Sistem. Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajernen. IPB Press, Bogor. Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Pumkerto, 1991. Studi Kelayakan Pengembangan Temak Lahan Kritis di Kabupaten Banyumas. Fapet Unwiku dan Pemda Kabupaten Dati II Banyumas. Ford, A., 1999. Modeling of Environment: An Introduction to System Dynamics Models of Environmental Systems. Island Press, California. Hadiyanto, 2001. Perbandingan Perilaku Komunikasi Peternak di Desa Urban dan Desa Rural. Med.Pet. Vol24. No.2 : 51 - 56. Haga, K., 1998. Animal Waste Problem and Their Solution from the Technological Point of View in Japan. JARQ 32 :303 - 2f0.
,1999. Development of Cornposting Technology in Animal Waste Treatment. Asian-Aus. J. Anim. Sci Vd. 12, No.4 :604-606.
Hall, J., 1991. Recent Development in Animal Wasre Utilization. Food and Agriculture Organization of United Nations.
Harada, Y., K. Haga, T. Osada and M. Koshino, 1993. Quality of Compost Produced from Animal Wastes. JARQ 26 :238 - 246. Hernandes,E.P.S., P.Wiland and L.T. Cordoba, Effect of the Recirculation on the Anaerobic Digestion of Cow manure in a Biofilm Reactor. Ed. W. Baader. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Jarvis. S.C., 1099. Potensi Pencemaran dan Aliran N ke dalam Atmosfir dari Padang Rumput yang Digembalai. Ed. A.P Dewi et al. (Terjemahan IKlP Semarang). Jeffer, J.N.R., 1978. An Introduction to System Analysis: with Ecological Application. Edward Arnold, London. Juheini, 1999. Perbaikan Proses Pengolahan Limbah Cair Peternakan. Lingkungan & Pembangunan 79 (7) :56 - 62.
[KLH] Kantor Menteri Lingkungan Hidup, 1997. Agenda Strategi Nasional untuk Pembangunan Berkelanjutan. Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.
21 Indonesia. Kantor Menteri
Kimura, T. And K. Kurashima, 1991. Quantitative Estimates of the Budgets of Nitrogen Applied as Fertilizer, Urine and Feces in a Soil-Grass System. JARQ 25, 107 - 107. Lanyon, L.E., 1994. Dairy Manure and Plant Nutrient Management Issues Affecting Water Quality and the Dairy Industry. J. Dairy Sci 77: 19992007. Lefcourt A.M. and J. J-Meisinger, 2001. Effect of Adding Alum or Zeolite to Dairy Slurry on Ammonia Volatilization and Chemical Composition. J. Dairy Sci. 84: 1814- 1821. Lehninger, A. L., 1992. Dasar-Dasar Biokimia. (Terjemahan Penerbit Erlangga, Jakarta). [Lemlit] Lembaga Penelitian IPB, 2001. Sistem Pengembangan Petemakan Kabupaten Tangerang. Lembaga Penelitian, lnstitut Pertanian Bogor. Levin, S.A., 2994. A Different Perspective on Sustainbility. Application 4 (3) 7 994 :405 - 406.
Ecological
Manetsch, T. And G.L. Park, 1976. System Analysis and Simulation with Application to Economic and Social Systems. Michigan State University. Merkel, J.A., 1981. Managing Livestock Wastes. Avi Publishing Company, Inc. Connecticut Miner J.L., F.J. Humenik, and M.R. Overcash, 2000. Managing Livestock Wastes to Presenre Environmental Quality. Iowa State Universrty Press. Muhammadi, E. Arninullah, dan B. Soesilo, 2001. Analisis Sistem Dinamis: Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, manajemen, UMJ Press, Jakarta.
Muller, Z.O., 1980. Feed From Animal Wastes : State of Knowledge. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome. Naipospos,T.S.P., 2004. Pengembangan Petemakan Melalui Sistem Pertanian Campuran Ramah Lingkungan. Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Benrvawasan Lingkungan IPB, Bogor. Nishizaki, K., Y .Yokochi, Y.Shibata and T. Nagai, 1997. Cornposting System. JARQ 37, 233 - 238.
Development of
Obias, E.D., 1985. Experience of Maya Farms in Biogas Production. Proceedings of the National Symposium on Renewable Enegy Technologies. Bureau of Energy Development, Manila, Philippines : 109 111. Paik, I.K., 2001, Management of Excretion of Phosponrs, Nitrogen and Pharacological Level Mineral to Reduce Environmental Pollution from Animal Production. Asian-Aust. J. Anim. Sci. Volf4. No. 3 : 384-394. Pain,B.F., 1999. Gangguan Bau yang Berasal dari Sistem Produksi Temak. Ed. A.? Dewi et a/. (tejemahan : IKlP Semarang Press). Pelaurnbaum,H., M.AkMar, E.M.Elgunaid, U.Halter and M.Kirk, 1994. The Importance of Crop Livestock Interaction for Sustainable Development. Animal Research and Development V d 39.
Poetschke, S., 1997. The Integration of Animal Breeding and Husbandry into a Sustainable, locally and Environmentally Compatible Tropical Farming System. Animal Research and Development Vo1.46. Rahardjo, 1999. Pengantar Sosiolagi Pedesaan dan Pertanian. Gadjah Mada Universtty Press, Yogyakarta. Reksohadiprodjo,S., B.P. Widyobroto, M. Soejono, dan H. Hartadi, 1998. Manajemen Nutrien Sapi Perah sebagai Kontribusi untuk Pencegahan Polusi Lingkungan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing 11114 Perguruan Tinggi 199711998. Romaniuk, W., 1992. Biogas Stations in Agriculture. In Biotechnologies for Pollution Control and Energy. Ed. W. Baader. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rusdi, U.D. dan B.A. Kurnani, 1994. Manajemen Limbah Ternak. Program Studi llmu Ternak Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung. Saeni, MS., 1989. Kimia Lingkungan. Pusat Antar Universitas llmu Hayati tnstitut Pertanian Bogor. Sarwanto, D., Narwastudjati, dan S. Rahardjo. 1994. Respon Hijauan Pakan terhadap Tingkat Pemupukan Urea. Laporan Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma, Purwokerto.
Seidl, W., 1999. Intensificationof Animal Husbandry : Effects on Global Warming and Soil Qualtty. Animal Research and Development. Vol.49. Sevilla C.G., J.A.Ochave, T.G.Punsalan, B.P. Regala dan G.G. Uriarte, 1993. Pengantar Metode Penelitian. Terjemahan Penerbit Universitas Indonesia. Singarimbun,M. Dan S. Effendi, 1995. Metode Penelitian Sunrai. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta. Soehadji, 1992. Kebijaksanaan Pemerintah dalam Pengembangan Industri Peternakan dan Penanganan Limbah Ternak. Ditjen Peternakan, Departernen Pertanian, Jakarta. Spedding,C.R.W., 1995. Sustainbility in Animal Production System. Animal Science (61) : I - 8.
Squire, E., 1992. Mendesain Sistem . PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Suratmo, F.G., 2002. Panduan Penelitian Multidisiplin. lnstitut Pertanian Bogor Press, Bogor. Sutardi, T., 1982. Sapi Perah dan Pemberian Makanannya. Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Fakultas
Tamminga, S., 1992. Nutrition Management of Dairy Cows as a Contribution to Pollution Control. J. Dairy Sci 75 :345357. Tillman,A. D, S.Reksohadiprodjo, S.Prawirokusumo, S.Labdosoekotjo, 1984. llmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Vanderholm, D.H., 1979. Handling of Manure from Diffferent Livestock and Management System. J. Anim Sci. 48 : 113 - 120.
Van Horn, H.N., A.C. Wilkie, W.J. Powers, and R.A. Nordstedt, 1994. Component of Dairy Manure Management Systems. J. Dairy Sci. 77 : 2008 - 2030. Webb, J. Dan J.B. Archer Adas, 1999. Pencemaran Tanah dan Sumbr Air oleh Limbah yang Berasal dari Sistem Produksi ternak. Ed. 1.A Dewi et al. (terjemahan: l KIP Semarang Press). Winardi, 1999. Pengantar Tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem. Penerbit Mandar Maju, Bandung.
Wong, J.W.C., K.K. Ma, K.M. Fang, and C. Cheung, 1999. Utilization of a Manure Compost for Organic Farming in Hongkong. Bioresource Technology 67 :43 - 46. Zahid, A., I997. Hubungan Karakteristik Peternak Sapi Perah dengan Sikap dan Perilaku Aktual dalam Pengelolaan Limbah Peternakan. Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Komposisi nutnen b a h n pakan sapi perah pada befbgai wilayah
Wilayah
Bahan Pakan
Jurnlah
Pakan
Bahan Kering
(kglekor) FAtSEt
Bahan Organik
N
(016)
(95)
28
22,75
9,OO
2. Konsentrat
4
8450
70,20
5
14,25
8,43
31
2450
13,77
2.94
2, Konsentrat
3
82,25
63,75
2,28
3. Ampas tahu
15
13,251
5,01
354
1. Hijauan pakan
25
27 ,QO
11,50
2,65
2. Ubi kayu
2
34,25
31,70
0,67
3. Bekatul
6
82,25
7525
2,43
1. Hijauan pakan
22
31,75
17,75
2,42
-
- - F A ~ S E ~ 1. Hijauan pakan
FArSEr
Total
1-Hijauanpakan 3. Ampas tahu
FArSEt
'
I
1
3,26
144 3.50
2. Ubi kayu
4,5
35,OO
32,25
7 ,I 0
3. Ampas tahu
8
14,50
10,50
3,50
Keterannan : FAtSEt : Fisik alami tinggi dan sosial ekonomi tinggi FAtSEr : Fisik elami tinggi dan sosial ekonomi rendah FArSEt : Fisik alami rendah dan msiat ekonomi tinggi FArSEr : Fisik alami rendah dan sosial ekonorni rendah
Lampiran 2. Penghitungan biaya ransum dan keuntungan peternak sapi perah rakyat di berbagai wilayah
Bahan Pakan
Jumlah
Harga
Ransum
(RP~!?)
(kglekor)
1
FAtSEt
I I !
1. Hijauan pakan
28
170
2. Konsenlrat
4
700
3. Ampas tahu
5
.. .
. .
.. .-. -.-
Jumlah biaya
FAtSEr
I
Prod. Susu
Harga Susu
(liter)
(RNiter)
8
1.200
Laba
(RP)
290
350 -
- --
Rp. 9.310,-
1. Hijauan pakan
37
160
2, Konsentrat
3
750
3. Arnpas tahu
15
300
.
Rp. 9.600,-
-I-
1.300
9
t0
I
Jumlah biaya ,
FArSEt
1,
i
I
1. Hijauan pakan
25
t 80
2. Ubi kayu
2
250
3. Bekatul
6
600
Jumlah biaya
FArSEr
Rp. 11.710,-
22
180
2. Ubi kayu
4,5 8
250
3. Ampas tahu
7
Rp. 8.600,-
1. Hijauan pakan
+
Rp. 1 1.700
1.200
- 200
Rp. 8.400
7
1.150
-235
400
-
Jumlah biaya Rp. 8.285,Rp. 8.050 I . -.- - -.....
FAtSEt FAtSEr FArSEt FArSEr
: Fisik alami tinggi dan sosial ekonomi tinggi : Fisik alami tinggi dan sosial ekonomi rendah : Fisik alami rendah dan sosial ekonomi tinggi : Fisik alami rendah dan sosial ekonotni rendah
-
Lampiran 3. Persamaan Powemim model pencemaran Iimbah peternakan sapi perah rakyat di wilayah fisik alami tinggi dan sosial ekonomi tinggi (FAtSEt)
init flow init flow init flow init flow init flow aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux
aux
aux aux aux aux aux aux aux
aux aux aux aux
BOD-air = 2.53 ppm BOD-air = +dt*I-BOD-air jumlah-rumah = 1239 unit jumlah-rumah = +dtq_penrmahan N02-air = 0.003 ppm N02-air = +dt*I-NO2-air N03-air = 2.1 ppm N03-air = +dtY-N03_air populasi = 315 ekor populasi = -dtY-keluar+dtr-kelahiran I-BOD-air = BOD-aiff-BOD-air l-keluar = PULSE(30, 2005, 3) I-N02-air = N02-air?-N02-air 1-N03-air = N03-air"f-N03_air Igerumahan = jumlah-rurnahYgerumahan bhn-kering-l bh = sisa-lirnbah'f-BK bhn-organi k-lbh = bhn-kering-ibh y-bhn-org BOD-FAtSEt = BOO-air+penyusutan-BOD BOD-FAtSEt-kelola = BOqFAtSEt-pengelohan-BOD BOD-kelola = B O q FAtSEt BOD-l bh = bhn-organi k-lbh7-BOD-lM BOD-lbh-akhir = BOD-fbh-BODmnang BODgenang = BOO-lbhygenang-BOD H2S-FAtSEt = konversi-bau-H2S H2S-FAtSEt-kelola = konversi-bau-H2Spengelolaan-H2S kebutuhan-limbah = Iuas-IahanY-keb-lbh-1 konversi-bau-H2S = GRAPH(lahan~tersisa,26,0.5,[0.018,0.0175,0.017,0.01g5,0.016,0. 0155,0.015,0.0145,0.014,0.0135,0.013,0.012,0.01 ,O.Ol 1"Min:O;Ma x:0.2*]) konversi-bau-NH3 = GRAPH(lahan~tersisa,26,0.5,[0.3,0.28,0.26,0.24,0.22,0.2,018,0.1 6,0.14,0.12,0.1 "Min:O;Max:lr) lahanseternakan = jumlahgeternaklahan-kandang lahan-rumah = jumlah-rumahylahan-mmah lahan-tersisa= lahan-pemuhmanl(lahan_petemakan+lahan-mmah) lirnbah-kel uar = total-limhah7-lbh- keI limbah-tersedia = total-limbah-limbah-keluar has-lahan = f-has-IahanYjml~etemak N-lim bah = bhn- kering-IbhT-N-lim bah NH3-FAtSEt = konversi-ba-NH3 NH3-FAtSEt-kelola = konversi-bau-NH3-pengelolaan NO2-FAtSEt-1 = NO2-air+penyusutan-NO2 N02-FAtSEt-kelofa = N02-FAtSEt-pengeklaan-NO2 N02-kelola = N02-FAtSEt NO2-lbh-abir = N02-limbah-N02-penang NO2-limbah N-IirnbahY-NO2-lbh
aux aux
aux aux aux aux
aux aux aux aux aux aux aux
aux aux aux aux const const const const const w nst const
const const const const const const const const const const const const const const const const wnst const const const const
const const
const const
NO2-penang NOZ-lirnbah*f_penang_NO2 N03-FAtSE = N03-aivpenyusutan-NO3 N03-FAt SEt-kelola = N03-FAtSE-pengelolaan_N03 N03-kelola = N03-FAtSE N03-lbh-akhir = N03-limbah-N03-penang N03-limbah = N-IimbahT-N03-lbh N03-penang = N03_limbahT_penan~NO3 pengelolaan = IF(TIMEc2005,O ,NH3_FAtSEt*f_gasbio) pengelolaan-BOD = IF(TIME~2005,O,BOD_kelola"gas_bio_B00) pengeblaan-H2S = IF~IME<2005,0,H2S-FAtSEt*f-gas bio) pengelolaan-NO2 = IF(TIME<2005,O,N02-keldaQas-bio-N02) pengeklaan-NO3 = IFVIME<2005,0,N03_kelola*gas_bio_N03) penyushn-BOD = BOD-lbh-akhir*f-susut-BOD penyusutan-NO2 = N02-lbh-akhiff-susut_N02 penyusutan-NO3 = N03-lbh-akhifl-susut-NO3 sisa_limbah = limbah-tersedia-kebutuhan-limhh total-limbah = populasi'l-limbah I-kelahiran = 10 ekor Baku-Mutu-BOD = 3.0 pprn Baku-Mutu-H2S = 0.02 ppm Baku-Mutu-NH3 = 2.00 ppm Baku-Mutu-NO2 = 0.06 ppm Baku-Mutu-NO3 = 10 pprn f-bhn-org = 0.6325 f-BK = 0.2138 f-BOD-air = 0.00001 f-804lbh = 2290 ppm f j a s bio = 0.84 f d a s bio = 0.52 f j m l j e t e m a k = 119 orang f-keb-lbh = 4.56 kg f-lahan-rumah = 64 m2 f-lbh-kel = 0.75 f-limbah = 6840 kg f-luas-lahan = 3000 m2 f-N-limbah = 0.0207 f-NO2air = 0.00001 f-N02-lbh = 0.1 27 ppm f-N03-air = 0.00001 f-N03-lbh = 34.65 ppm fgenang-BOD = 0.074 fgenang-NO2 = 0.053 fjenang-NO3 = 0.077 fjerumahan = 0 -015 f-susut-BOD = 0.000000000107 f-susut-NO2 = 0.0000023 f-susut-NO3 = 0.00000013 lahan-kandang = 15 m2 lahangemukiman = 2601280 m2
Lampi!ran 4. Persamaan Powemim model pencemaran limbah petemakan sapi perah r a w di wilayah fisik alami tinggi dan sosial ekonorni rendah (FAtSEr) inil flow init flow init flow init flow init flow aux aux aux
aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aw aLIX
BOD-air = 2.34 ppm BOD-air = +&I-BOD-air jumlah-rumah = 1197 unit jumlah-rumah = +dtrprumahan N o l a i r = 0.001 ppm N o l a i r = +dt"t_N02-air NO3-air = 2. t 9 pprn N03-air = +dmt7N03air populasi = 195 ekor populasi = +dt*l-kelahiran-dtr-keluar I-BOD-air = BOD-aim-BOD-air I-keluar PULSE(24, 2005,3) I-N02-air = N02-aiPf-NOZ-air I-N03-air = N03-aimN03-air lgerumahan = jumlah-mmah"f_gerumahan bhn-kering-l bh = sisa-lim bahT-8K bhn-organik-lbh = bhn-kerin~lbhY-bhn-og BOD-FAtSEr-kelola = BOD-aivpenyusutan-BOD BOD-lbh = bhn-organik-lbhT-BOD-Ibh BOD-lbh-akhir = BOD-lbh-BQDpnang BODjenang = BOD-bhTgenan~BO0 H2S-FAtSEr = konversi-bau-H2S H2S FAtSEr-kelola = konversi-bau-H2S-pengelolaan-H2S kebutuhan-lirnba h = luas-IahanT-keb-lbh konversi_bau-H2S = GRAPH(lahan~tersisa,63,0.5,[0.0145,0.0145,0.0t 45,O.Ot 45,0.014
5,0.014,0.013,0.012,0.011,0.01,0.009,0.008,0.007,0.006,0.00SMi
aux am aux aux
aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux
n:O;Max:0.2'1) konversi-ba-NH3 = GRAPHflahan-tersisa,63,0.5,[0.2,0.2,0.2,0.2,0.2,0.19,0.18,0.17,0. 16,0.15,0.14,0.13,0.12,0.11,0.1"Min:O;Max:0.2'~) lahangetemakan = jumlah_petemak*lahan_kandang lahan-rumah = jumlah-rumah*f_lahan-rumah lahan-tersisa = lahangemukimanl(lahan_petemakan+lahan_nrmah) limb-keluar = IF(TIME~2005,0.05*total-limbah,total-limbah7-lbh-kel) limbah-tersedia = total-limbah-limbah-keluar has-lahan = f-has-IahanYjmlgetemak N-lim bah = bhn-keringlbhy-N-lim bah NH3-FAtSEr = konversi_bau_NH3 NH3-FAtSEr-kelola = konversi-bau-NHSpengeIotaan-NH3 NO2-FAtSEr-kelola = N02-aiwpenyusutan-NO2 NOclbh-akhir = N02-limbah-N02-penang NOllimbah = Nhlimbah*f_N02-lbh NO2-penang = N02-limbah*fgenang-NO2 N03-FAt SEr-kelola = N03-air+penyusutan-NO3
aux aux am aux
aux aux
aux aux aux const
wnst const const const
const const const const wnst const const const
const const
const const
const wnst const
const const
const const const const
const const
const const const
N03-lbh-akhir = N03-limbah-N03-penang_l N03-limbah = N-timbahy-N03-lbh N03-penang-1 = N03_IirnbahTgenang_NO3 pengelolaan-H2S = IF(TIME<2005,0,H2S-FAtSEffgengel-limbah) pengelolaan-NH3 = IF(TIMEc2005,O,NH3-FAtSEFfpngel-limbah) penyusutan-BOD = B0O-lbh-akhir*f-susut-B00 penyusutan-NO2 = N02-lbh-akhi~-susut-NO2 penyusutan-N03 = N03-lbh-akhir*f_susut-NO3 sisa-ltmbah = limbah-tersedia-kebutuhan-limbah total-limbah = populasi*f_lirnbah I-kelahiran = 8 ekor Baku-Mutu-BOO = 3.0 ppm Baku-Mutu-HZS 0.02ppm Baku-Mutu-NH3 = 2.00 pprn Baku-Mutu-NO2 = 0.06 ppm Baku-Mutu-NO3 = 10 ppm f-bhn-org = 0.656 f-BK = 0.1940 f-BOD-air = 0.00001 f-BOD-lbh = 2920 pprn fjmigetemak 65 omng f-keb-lbh = 3.6 kg f-lahan-mmah 54 m2 f-lbh_kel= 0.202 f limbah = 7920 k j ~ fIluas-lahan = 5000 m2 f-N-limbah = 0.0286 f-N02-air = 0.00001 f-NO2-lbh = 0.07 ppm f-N03-air = 0.00001 f-N03-lbh = 38.86 ppm fgenang-BOD = 0.17 fgenang-NO2 = 0.19 fsenang-NO3 = 0.167 f-pengel-limbah = 0.202 f-rumahan = 0.006 f-susut-BOD 0.000000000163 f-susut-NO2 = 0.00000088 f-susut-NO3 = 0.000000304 hhan-kandang = 15 m2 lahangemukiman = 4528355 m2
Lampiran 5. Persamaan PoweHrn model pencemaran limbah petemakan sapi perah rakyat di wilayah fisik alami rendah dan sosial ekonomi tinggi (FArSEt) init
flow init flow init flow init flow init
flow init flow aw aux aux aux aux aux
aux
am aux aux aux aLIX aw aux aux aux aux aux
aux aux aux aux aux aux aux aux aux
am aux aux aux
SOD-air = 2.47 ppm BOD-air = +dtl-BOD-air j m l p t = 416 orang jrnl_pet = +dt*l_peternak jumlah-rumah = 978 unit jumlah-rumah = +dt*lgerurnahan NO2-air = 0.013 ppm NO2-air = +dtr_NOZ_air N03-air = 4.43 ppm N03-air = +dt*I-NOS-air populasi = 762 ekor populasi = +dt*lgertumb I-BOD-air = BOD-airT_BOD-air I-Nolair = NO2-aiFT-NO2-air I-N03-air = NO3-aiFf-NO3-air lgerturnb = populasi*f_perturnb I_penrmahan jumlah-rumah*fgerumahan Igeternak = jml-petygetemak bhn-kering-lbh = sisa-IimbahT-BK bhn-organik-lbh = bhn-kering-lbhV-hn-org BOD-FArSE t = BOD-air+penyusutan-BOD BOD-FArSEt-kelola = BOD-FArSEt-penwlolaan-BOD BOD-kelola = BOD-FArSEt BOD-lbh = bhn-organik-lbhY-BOD-lbh BOD-lbh-akhir = BOD-lbh-BOD-penang BODqenang = BOD-ibhTgenangBOD H2S-FArSEt = kkonversi-bau-H2S H2S-FArSEt-kelola HZS-FArSEt-pengeIolaan_H2S kebutuhan-limbah = has-lahan*fkeb-lbh konversj-bau-H2S = GRAPH(lahan~tersisa,42,1,[0.017,0.015,0.013,0.011,0.009,0.007, 0.005,0.003,0.001 ,O,O"Min:O;Max:0.03'1) konversi-bau-NH3 = GRAPH(lahan-tersisa,42,1,[1.06,f.05,1. W,1.03,1.02,1 .01,1,0.99, 0.98,0.97,0.96"Min:O;Max:l .l'l) lahan-petemakan = jumlahget*lahan-kandang lahan-rumah = jumtah-rumahuahan-rumah lahan-tersisa = lahangemukirnanl(lahan_petemakan+1ahan~rumah) limbah-keluar = total-limbah?-lbh-kel limbah-tersedia = total-limbah-limbah-keluar luas-lahan = jrnlgetr-luas-lahan N-limbah bhn-kering-lbh"f-N-Iimbah NH3-FArSEt = Ironversi-bau-NH3 NH3-FArSEt-kelola = NH3-FArSEt-pengelolaan-NH3 N02-FArSEt = N02-air+penyusutan-NO2 NOZ-FArSEt-kelola = N02-FArSEt-pengelolaan-NO2 NOlkelola = N02-FArSEt
aux
aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux const const const
const const const
const const const wnst const const const const const const wnst const const const const const const const const
const const const const
N02-lbh-akhir = N02-limbah-N02pnang N02-limbah = N-limbah7-NO;Z_lbh N 0 2 9 n a n g N02-limbahYjenangN02 NO3-FArSEt = N03-air+penyusutan-N03 N03-FArSEt-kelola = NO3-FArSEkpengeldaan-NO3 N03-keiola = N03-FArSEt N03-lbh-akhir = N03-limbah-N03~enang NO3-limbah = N-limbah'f-N03-lbh N03-penang = N03-limbah*fgenang-NO3 pengelolaan-BOD = IF(TIME~2~5,0,BOD-kelolaY~kompos~BOD) pengelohan-H2S = IF(TIME<2005,0,H2S-FArSErS-kmpos) pengelolaan-NH3 = IFu1ME<2005,O, NH3-FArSEtY-kompos) pengelolaan-NO2 = IF(TIME<2005,O,N02-keloIaT-kompos~N02~dan~NO3) pengelolaan-NO3 = IF(TIME<2005,OlN03-keI01aT~kompos~N02~dan~NO3) penyusutan-BOD = 60~Ibh-akhir"f_susut-BOD penyusutsn-NO2 = N02-lbh-akhir"T_susutsutN02 penyusutan-NO3 = N03-lbh-a khiPT_susut-NO3 sisa-limbah = limbah-tersedia-kebutuhan-limhh total-limbah = populasi'f-limbah urea = Bahan-kering*kandungan-ureaaNiWen-limbah urea-keluar = limbah-keluar*urea Baku-Mutu-BOD = 3.0 pprn Baku-Mutu-H2S = 0.02 pprn Baku-Mutu-NH3 = 2.00pprn Baku-Mutu-NO2 = 0.06 ppm Baku-Mutu-NO3 = 10 ppm f-bhn-org = 0.4075 f-BK = 0.2275 f-BOD-air 0.001 f-BOD-Ibh = 2123 pprn f-keb-lbh = 3.6 kg f-kompos = 0.1 1 f-lahan-rumah = 54 m2 f-ibh-kel = 0.667 f-limbah = 5220 kg f-luas-lahan = 1500 mZ f-N-limbah = 0.0244 f-N02-air = 0.001 f-NO2-lbh 0.21 pprn f-NO3air 0.001 f-N03-lbh = 77.72 pprn fgenang-BOD = 0.0722 fgenang-NO2 = 0.079 fsenarrg-NO3 = 0.089 fjerturnb = 0.089 fgerurnahan = 0.011 fgetemak 0.01 12 f-susut-BOD = 0.00OOOOOOW33 f-susut-NO2 = 0.0000016 f-susut-NO3 = 0.000000015
Lampiran 6. Persamaan Powe~irnmodel pencemaran limbah peternakan sapi perah rakyat di wilayah fisik alami rendah dan sosial ekonomi rendah (FArSEr)
inil Row init flow nit flow init flow init flow init flow aux aux
aux BUX
aux BUX
aux aux aux aux aw aux aux aw aux aux am aux
aux
aux aux aux aux aux
aux aw
BOD-air = 2.17 ppm BOD-air = +dtl-BOD-air j r n l j e t = 728 orang jmlget = +dtYgetemak jumiah-rumah 925 unit jumlah-rumah = +dtY_penlmahan N02-air = 0.02 ppm N02-air = +dm-N02_air N03-air = 4.79 ppm N03-air = +dt*I_NO3-air populasi = 1569 ekor populasi = +dtl_pertumb 1-BOD-air = BOD-aiPC_BOD-air I-NO2-air = N02-aiPf-NOZ-air I-N03-air = N03-airV-NO3-air lgertumb = populasiVgertumb Igerurnahan = jumlah-rumah*f_perumahan lgeternak = jml-petvgetema k bhn-kering-l bh = sisa-tim bah*f_BK bhn-organik-l bh = bhn-kering-l bhT-bhn-org BOD-FArSEr-keI = BOD-air+penyusutan-BOD BOD-FArSEr-kelps = BOD-FArSEr-kebpengelolaan-BOD BOD-kelola = BOD-FArSEr-kel BOD-lbh = bhn-organik-IbhT-BOD_Ibh BOD-lbh-akhtr = BOD-lbh-BODgenang BODgenang = BOD-lbh*f_penang_BOD H2S FArSEr = konversi-bau-H2S ~ 2 ~ 1 ~ A r S ~ r _konversi-bau-H2S-pengel-H2S-limb-kel kel= H2S-FArSEr-kel pos = konversjbau-H2S-H2S_kelpos HZS-kelps = IF(TLME<2005,0,(f-kompos+ff iimbbkeluar)*H2SSFArSEr) kebutuhan-limbah = luas-lahanlt-keb-lbh konversi-bau-H2S = GRAPH(lahan~tersisa,60,1,[0.0412,0.0408,0.0403,0.0396,0.0391, 0.0389,0.0~,0.0382,0.0379,0.0374,0.0372Min:0;M~:O.O5~) am konversjbau-NH3 = GRAPH(lahan_tersisa,60,1,[I .,,I .195,?.19,1.185,1.18,1.I751.I 7, 1.165,1.?6,1.155,1 .1SUMin:O;Max:O.Wj) lahanjetemak = jurnlah-peteflahan-kandang lahan-rumah = jumlah-mmahV-lahan-rumah lahan-tersisa = lahan-pemu kimanl(bhangetemak+lahan-rumah) limbah-keluar IFflIME
aux aux aux
aux aux aux
aux aux aux aux aux aux aux aux aux aux
aux
aux aux aux aux aux aux mnst const
const const
const const const const const const mnst const const wnst mnst const const const const
NH3_FArSEr_kel= konver~i-bau-NH3-pengel-NH3~Iimb-kel NH3-FArSEr-kelpos = konversi-bau-MH3-NH3_kelpos NH3-kelps = lF(TIME<2005,0,f-kompos+f_lim b - k e l u a r ) ' N N02_FArSEr_kel= N02-air+penyusutan-NU2 NOZ-FArSEr-kelpus = N02-FArSEr-kel-pengelolaan-NO2 N02-kelola = N02-FArSEr-kel NOZ-lbh-ahir = N02-limbah-N02-penang NOclirnbah = N-lim bahY-N02-lbh NOXpenang = N02-limbahTgenang_NO2 N03_FArSEr_kel=N03-air+penyusu tan-NO3 N03-FArSEr-kelps = N03-FArSEr-kel-pengelohan-NO3 N03-kelola = N03-FArSEr-kel N03-tbh-akhir = N03-limbah-M03-pnang N03-limbah = N-limbahv-N03-lbh N03genang N03_limbahV_penang_N03 pengel-H2S-limb-kel = lF(TIME~2005,0,f-limb-keluar'H2S-FArSEr) pengel-NH3-limb-kel = IF(TIMEc2005,O,NH3-FArSE~-1imb-keluar) pengelolaan-BOD IF(TIME~~~O~,O,BOD-~~I~~~T~~OM~~S~BOD) pengelolaan-NO2 = 1F(TIME<2005,0,NO2-kelolaT-kompos-N02-dan-N03) pengelolaan-NO3 = 1F(TIME~2W5,0,N03~kelolaY~kompos~N022dannN03) penyusutan-BOO = BOO-lbh-akhimsusut-BOD penyusutan-NO2 = NO2-lbh-akhifl-susut-NO2 penyusutan-NO3 = N03-lbh-akhiff-susut-NO3 sisa-limbah = limbah-tersedia-kebutuhan-limbah total-limbah = populasi'f-limbah Baku-Mutu-BOD = 3.0 pprn Baku-Mutu-H2S = 0.02pprn Baku-Mutu-NH3 = 2.00 ppm Baku-Mutu-NO2 = 0.06 pprn Baku-Mutu-NO3 = 10 pprn f-bhn-org = 0.455 f-BK = 0.2625 f-BOD-air = 0.005 f-BOD-lbh = 2027 pprn f-keb-lbh = 3.49 kg f-kompos = 0.11 f-lahan-rumah = 45 rn2 f-lbh-kel 0.833 f-limb-keluar = 0 -333 f-limbah = 5760 kg f-luas-lahan = 1200 m2 f-N-limbah = 0.0217 f-NOZair = 0.005 f-NO2-lbh = 0.33pprn
const const const const const const const const const const
const const wnst
f-N03-air = 0.005 f-N03-lbh = 87.07 ppm fsenang-BOD = 0.03 fgenang-NO2 = 0.13 fsenang-PI03 = 0.02 fgertumb = 0.0386 fgerumahan = 0.004 fjetemak = 0.0128 f-susut-BOD = 0.0000000008 f-susut-NO2 = 0.0000026 f-susut-NO3 = 0.00000013 lahan-kandang = 9 m2 lahangemukiman = 3374475 m2
Lampiran 7. Persamaan Powersim model petemakan sapi perah rakyat di wilayah fisik alami tinggi dan sosial ekonomi tinggi (FAtSEt) init flow
aux aux
aux aux am aux aux aux aux
aux aux aux aux BUX
aux aux aux aux aux aux const const const const
const const const const
const const const const const const const const
const const const const
pop-sapi-pera h = 3 15 ekor pop-sapigerah = +dtq-kela hi ran-dt*t-keluar I-keluar = PULSE(30,2005, 3) air-minum = prod-susuT-air-minum air-minum-sanitasi = pop-sapigerahv-air-m-s daya-tampung = ketersediaan-hijauanfl-hijauangakan kebut-air = air_minum+air-rninum_sanitasi kebutuhan-hijauan = pop-sapigerahT-hijauangakan kebutuhan-limbah = f-has-lahan*(f-la han-sawa h+f-lahanr-unggul)*f_keb-l bh ketersed-limbah = limbah-temedia-kebutuhan-limbah ketersed-urea = ketersed-lim bahlurea ketersediaan-air = debit-air-kebut-air ketersediaan-hijauan = prod-hijauan-kebutuhan-hijauan limbah-keluar = totaMimbahY-lbh-kel limbah-tersedia = total-limbah-limbah-keluar prd-hijauan= ~djerami+prod~~mput~alam+prodrodmmput~unggul prodJerarni = f-!uas_iahan*f-lahan-~~l~~1hYjernrni prcd-rumput-alam = f-luas-la han*f_lahan-r-alam*f-rralam prod-rumput-unggul = f-luas~lahan"flahan_r_unggulT~r~~nggul prcd-susu = pop-sapi-perahT-betina-laktasirjd-susu total-limbah = pop-sapigerahy-limba h urea = kandungan-u~a/(Bahan_kering*Nitrogen-limbah) I-kelahiran = 10 ekor Bahan-kering = 0.2138 debit-air = 311040000 liter f - a i r m s = 2880 liter f-air-minum = 610 liter f-betina-laktasi 0.42 f-hijauangakan = 10080 kg fjerami = 2.5 kg f-keb-lbh = 2.09 kg f-lahan-r-abm = 0.629 f-lahan-r-unggul = 0.11 f-lahan-sawah = 0.261 f-lbh-kel = 0.75 f-limbah = 6840 kg f-has-lahan = 3251800 m2 fjrod-susu = 2440 liter f-r-ahm = 3 kg f-r-unggul = 20.2 kg kandungan-urea = 0.46 Nitrogen-limbah = 0.0207
Lampiran 8.
Persarnaan Pownim model petemakan sapi perah rakyal di wilayah fisik alami tinggi dan sosial ekonomi rendah
(FAtSEr) init flow aux aux
aux aux aux aux aux aux aLIX aux aux aw aux aux aux aux aux aux aux aux
const const w nst const const const w nst const
const const const const const const const const const wnst const const
pop-sapigerah = 195 ekor pop-sapigerah = dt*l-keluar+dtq-kelahiran I-keluar = PULSE(24, 2005, 3) air-minum = prod_susu*4_air_minum air-minum-sanitasi = pop-sapigerahV-air-m-s daya-tampung = ketersediaan-hijauanff-hijauangakan kebut-air = air-minum+air-minum-sanitasi kebutuhan-hijauan = pop-sapigerahy-h ijauangakan kebutuhan_limbah= f-luas-la han*(f-la han-sawa h+f-la h a n - r - u n g u ) k e b bh ketened-limbah = limbah-tersed ia-kebutuhan-Iimbah ketersed-urea = ketersed-limbahlurea ketersediaan-air = debit-air-ke but-air ketersediaan-hijauan = prod-hijauan-kebutuhan-hijauan limbah-ketuar = total-limbah*f_lbh_kel limbah-tersedia = total-limbah-limbah-keluar prcd-hijauan= prodjerami+prod~rumput_alam+pmd~mmput_unggul prodjerami = f-luas-lahan*f_lahan_sawahYjerami prod-rumput-atam = f-luas-la han*f-lahan-r-alarny-r-alam prod-rum put-ung gul= f-l~as-lahanT-hhan-r-unggul*f~r-unggul prod-susu = pop-sapi-perahY-betina-taktasirjd-susu total-limbah = pop-sapiprahy-lim bah urea = kandungan-ureal(Bahan-kering*Nitwen-limbah) l-kehhimn = 8 ekor Bahan-kering = 0.1940 debit-air = 466580000 liter f-air-m-s = 10800 liter f-air-minum = 9 15 liter f-betina-laktasi = 0 -42 f-hijauanjakan = 11160 kg fjerarni = 2.5 kg f-keb-lbh = 1.67 kg f-lahan-r-alam = 0.629 f-lahan-r-unggul = 0.047 f-lahan-sawah = 0.298 f-lbh-kel = 0.05 f-lirnbah = 7920 kg f-has-lahan = 6966700 m2 fgrod-susu = 2745 liter f-r-alam = 3 kg f-r-unggul = 20.8 kg kandungan-urea = 0.46 Nitrogen-limbah = 0.0286
Lampiran 9.
Versamaan Powersim model peternakan sapi perah rakyat di wilayah fisik alami rendah dan sosial ekonomi tinggi (FArSEt)
init flow init flow init flow aux aux aux aux allx
debit-air 279.936.000 liter debit-air = dty-tm-debit jmlptemak = 416 orang jmtgetemak = +dt"l_petemak pop-=pi-rah = 762 ekor pop-sapigerah = +dtlgertumb lgerturnb = pop-sapi_perah"t_pertumb lgetemak = jml_petemak*f_peternak I-tm-debit = debit-aiFf-tmtmdebit air-minum = prd-susuY-air-minum air-minum-sanitasi = pop-sapigerahy-air-m-s daya-tampung = ketmdiaan-hijauanfi-hijaungakan kebut-air = air-minum+air-minum-~nitasi kebutuhan-hijauan = pop-sapi_perahV-hijauangakan kebutuhan-limbah= (lahan-mpt-unggut+la han_pertanian)V_keb-lbh ketersed-limbah = limbah-tenedia-kebutuhan-limbah ketersed-urea = ketersedrsedLirnbahlurea ketersediaan-air = debt-air-kebut-air ketersedin-hijauan = pd-hijauan-kebutuhan-hijauan lahangertanian f-luas-IahanV-tahan-pert lahan-mpt-unggul = jmlptemakY-lhn-ternak limbah-keluar = total-IimbahT-lbh-kel limbah-tmdia = total-limbahlimbah-keIuar prod-hijauan = prod-rmpt-alam+prod-mpt-unggul prod-rmpt-alam= (f-luas-lahan-lahawpt-unggul)*f-rmpt-alam prd-mpt-ungguI = lahan-mpt-ungguly-rmpt-unggul prod-susu = pop-sapi-perahY-betina-lalrtasilfgrod-susu total-limbah = pop-sapi_perah"f-limbah urea = kandungan-umal(6ahan-kering*Nitrogen-limbah) Bahan-kering = 0.2275 f-air-m-s = 1800 liter f-air-minum = 305 liter f-betina-laktasi = 0.42 f-hijauawkan = 9000 kg f-keb-lbh = I-67 kg f-lahan-ped= 0.5273 f-tbh-kel = 0.667 f-lhngeternak = 1500 m2 f-limbah = 5220 kg f-has-lahan = 2381575 m2 fgerturnb = 0.089 fgetemak = 0.0112 fgmd-susu = 2135 liter
aux aux aux aux
aux aux aux aux aux aux aux aux aux
aux aux aux aux aux const const
const const const
const const const
const
const mnst const mnst const
const const const const const
f-rmpt-alam = 1.5 kg f-rmpt-unggul = 15.4 kg f-tm-debit = 0.001
kandungan-urea = 0.46 Nitrogen-limbah = 0.0244
Lampiran 10. Persamaan Powwsirn model peternakan sapi perah rakyat di wilayah fisik alami rendah dan sosial ekonomi rendah (FArSEr) init flow init flow init flow aux aw aux aux aux aux aw aux aux
debit-air = 108.884.000 liter debit-air = -dt*t-tm-debit jmlpternak = 728 orang jml-petemak = +dtq_peternak pop-sapigerah = 1569 ekor pop-sapigerah = +dtl_pertumb lgertumb = pop-sapigerahY_pertumb Ijetemak = jml_petemak*fqeternak I--debit = debit-air*f-tm-debi t air-minum prod-susuT-air-minum air-minum-sanitasi = pop-sapiprahy-air-m-s daya-tampung = ketersediaan-hijauadf-hijauan-pakan kebut-air = air-minum+air-minum-mnitasi kebutuhan-hijauan = pop-sapigerahT-hijauanjakan kebutuhan-limbah=
(lahan-rmpt-unggul+lahan~ertanian)Y-keb-1bh aux aux aux aux aux aux aux
aux aux aux aux aux aux am
const const const mnst canst mnst const const mnst
wnst const const const const
ketersed-limbah = limbah-tersedia-kebutuhan-limt>ah ketersed-urea = ketersed-limbahlurea ketersediaan-air = debit-air- kebut-air ketersediin-hijauan = prod-hijauan-kbutuhan_hi@uan lahangertanian f-has-IahanV-lahangert lahan-rmpt_unggul= jmlqefemakV-lhn-petema k limbah-keluar = total-limbah*t_lbh-kel timbah-tersedia = total-limhh-limbah-keluar prod-hijauan = prod-mpt-alam+pd_rmpt-unggul prod-rmpt-alam= (f-has-la han-lahan-rrnpt-unggut)*f-rmpt-alam prd_rrnpt_unggul= lahan-rmpt-ungguly-rmpt-unggul prod-susu = pop-sapijerahy-betina-laktasiY*-susu total-lim bah = pop-sapigerahy-limbah urea = kandungan-ureal(Bahan-keringIrNiWen-limbah) Bahan-kering = 0.2625 f-air-m-s = 1080 liter f-air-minum = 305 liter f-betina-laktasi = 0.42 f-hijauan-kan = 7920 k~ f-keb-lbh = I.61 kg f-lahanqert = 0.5866 f-lbh-kel = 0.50 f-lhngetemak = 1200 m2 f-limbah = 5760 kg f-has-lahan = 26 15986 m2 fgertumb = 0.0386 fjetemak = 0.0128 fgrod-susu = 2135 liter
Lampimn 11. Hasil simulasi nibi BOD di wilayah penelitian
-- -
-
-
BM
Tahun
.--
NDai BOD (ppm)
FAtSEt
FAtSEr
FArSEr
FArSEt
sbl
ssd
sbl
ssd
sbl
ssd
sbl
ssd
2003
3,OO
2,50
2,50
2,36
2,36
2,46
2,46
2,38
2,38
2004
3,OO
2,50
230
2,36
2,36
2,46
2,46
241
241
2005
3.00
2,50
1.20
2.36 2 - 3 5
2.47
2.20
2.44
1.76
3,OO
2,510
1,20
2,36
2,47
2,20
2.47
1,78
2006 --
2.34
-
-
2007
3,OO
2,50
1,20
2,36
2,35
2,47
2,20
250
1,79
2008
3,OO
2,50
1,20
2,36
2,35
2,48
2,21
254
1,80
2009
3,OO
2,50
120
2,38
2,34
2,48
2,21
2,57
1,81
2010
3,OO
2,50
1,20
2,36
2,35
2,48
2,21
2,61
1,83
2011
3,OO
2,SO
120
2,36
235
2,49
2,22
2,64
1,84
2012
3,OO
2,50
120
2,36
2,34
2,49
2,22
2,68
1,86
2013
3,OO
250
120
2,36
2,35
2,49
2,22
2,72 -A
2014 2015
1,87 -
3,OO
2,50
1,20
2,36
2,35
2,50
2,23
2,76
1,89
3,OO
2,50
1,20
2,36 1234
2,50
2,23
2,81
1,90
Keterannan : BM : Baku Mutu air Kelas II untuk BOD (pprn) sbl : sebelum dilakukan pengelolaan limbah
ssd : sesudah dilakukan pengelolaan iirnbah
Tahun
BM
Kadar Nilrit (NO; ) ppm
FAtSEr
FAtSEt
Sbl
ssd
sbl
FArSEt sbl
ssd
ssd
FArSEr
sbl
ssd
2003
0,06 0,00167 0,00167 0,00108 0,0011 0,0102 0,0102 0,0262 0,0262
2004
0,06 0,00169 0,00169 0,0011
2005
0,06 0,00171 0,0008
0,00111 0,001
2006
0,00108 0,001
2007
0,06 0,00167 0.008 0,06 0,00169 0,008
2008
0,06 0,00171 0,008
0,00111 0,001
0,011
2009
0,06 0,00167 0,008
0,00108 0,001
0,Of I 3 0,01
2010
0,06 0,00189 0,008
0,0011
0,001
0,0115 0,0102 0,0316 0,0133
2011
0,06 0,00171 0,008
0,00111 0,001
0,0118 0,0105 0,0325 0,0135
2012
0,06 0,00167 0,008
0,00108 0,001
0,0121 0,0108 0,0334 0,0137
0,001 1
0,00111 0,001
0,0124 0,0111 0,0344 0,0139 .---0,0128 0,0114 0,0354 0,0142
0,00103 0,001
0,0132 0,0117 0,0364 0,0145
2013 0,06 0,00169 0,008 ---. ---. -. --. ..-.... -. -. ..- --. 2014 0,06 0,00171 0,008 2015
0,06 0,00167 0,008
0,0011 0,0103 0,0103 0,0269 0,0269
-.
0,001 1
0,001
0,001
--
0,0105 0,0093 0,0276
0,0123
0,0106 0,0094 0,0284 0,0125 , ,-
--
--
0,0108 0,0098 0,0291 0,0127
0,0098 0,0299 0,0129 0,0307 0,0131
.A
Keteransan : BM : Baku Mutu air Kelas II untuk NO ;(ppm) sbl : sebelum dila kukan pengelolaan limbah ssd : sesudah dilakukan pengelolaan limbah
Lampiran 13. Hasil simulasi kadar nitrat di wilayah penelitian -.
,.
Tahun
-.
-
-
Kadar Nitrat (NO 5 ) ppm
BM
I
FAtSEt
FAtSEr
FArSEt
I
FArSEr
sbl
ssd
sbl
ssd
sbl
ssd
sbl
ssd
2003
10
2,08
2,08
2,21
2,21
4,42
4,42
' 4,88
4,88
2004
10
2,08
2,08
2,21
2,21
4,43
4,43
4,92
4,92
2013
10
2,08
0,999
2.21
2.20
4,47
3,88 5,23
4.41
2014
10
2.08
0,999
2,21
2.20
4,48
3.99
1 5.27
4.44
2015
10
2,08
0,999
2,21
2,19
4,48
3,99
5,31
4,46
Keteranaan : BM : Baku Mutu air Kelas II untuk NO; (ppm) sbl : sebelum dilakukan pengelolaan limbah
ssd : sesudah dilakukan pengelolaan limbah
Lampiran 14. Hasil simulasi tingkat kebauan NH3di wilayah penelitian
;inn
B
MTFAtSEt
Tingkat Kebauan NH3(ppm) FAtSEr
FArSEt
FArSEr
I
ssd
sbl
sbl
ssd
sbl
ssd
sbl
ssd
2003
2,O
0,10
0,10
0,12
0,12
0,993
0,993
1,15
1,15
2004
2,O
0,10
0,10
O,t28
0,128
0,999
0,999
1,15
1,15
2005
2.0 \0,10
0.016
0,136
0.108
1.00 (0,894 1.15
0,642
2006
2,O
0,112
0,0179 0,144
0,115
1,Ol
1,16
0,643
2007
2,O
0,129
0,0207 0,152 0,121
1,01
10,903 116
O,W
0,898 I
0,0235 0,16
0,127
1,02
'0,907
1,16
0,645
0,0263 0,168
0,134
1,02
0,912
t,16
0,646
0,029
0,14
1,03
' 0,916
1 1
0,647
0,0317 1,183
1,146
1,03
0,92
l,l6
0,648
0,191
0,152
1,04
0,925
1,17
0,649
0,0389 0,199 0,159
1,04
,0,929
1,17
0,65
2008
2,O ,0,147
2009
2,O
2010
2,O 0,181
2011
2.0
0,198
2012
2,O
0,215
0,0343
2013
2,O 10,231
0,164
0,175
-
--
2014
2,O
0,247
0,0395 0,20
0,16
1,05
0,933 ?,I7 0,651
2015
2,O
1 0,263
0,042 0.20
0.16
1.05
0,937 1.I7
Keterangan : BM : Baku Mutu tingkat kebauan NH3(ppm)
sbl : sebelurn dilakukan pengelolaan limbah ssd : sesudah dilakukan pengelolaan limbah
0.652
Lampiran 15. Hasil simulasi tingkat kebauan H2sdi wilayah penelitian -.-- .. -- - -- -- - - --
Tahun
- - --. -.
. .-
- - - -- .
Tingkat Kebauan H2S (ppm)
BM
sbl
I
ssd
FArSEt
FAtSEr
FAtSEt
;
--
-
sbl
ssd
sbl
ssd
FArSEr sbl
ssd
2003 0,02 0,0102 0,0102
0,00697 0,00697 0,00368 0,00368 0,0372 0,0372
0,02 0,0115 0,0115
0,00778 0,00778 0,00474 0,00474 0,0373 0,0373
2004
1
1 2005
0,02 0,0127 0,00203 0,00859 0,00685 0,00579 0,00515 0,0373 0,0208
' 2006
0,02 0,0133 0,00213 0,00939 0,00749 0,00682 0,00807 0,0374 0,0208
2007
0,02 0,0137 0,0022 0,0102
0,00813 0,00785 0,00699 0,0376 0,0209
2008
0,02 0,0142 0,00227 0,011
0,00876 0,0887
2009
0,02 0,0146 0,00234 0,0118
0,00939 0,00987 0,00878 0,0379 0,0211
2010
0,02 0,015
0,Ol
0,0109
0,00967 0,038
201 1
0,02 0,0154 0,00247 0,0133
0,0106
0,0118
0,0105
0,0381 0,0212
2012
0,02 0,0159 0,00254 0,0141
0,0112
0,0128
0,0114
0,0382 0,0213
0,0149
0,0115
0,0138
0,0123
0,0383 0.0213
2013
0,0024
0,02 0,0163 0,0026
0,0125
0,00789 0,0378 0,021
0,0212
.---
2014
0,02 0,0167 0,00267 0,015
0,0116
0,0147
0,0131
0,0384 0,0214
2015
0,02 0,0171 0,00273 0,015
0,0116
0,0157
0,0139
0,0385 0,0215
Keteraman : BM : Baku Mutu tingkat kebauan HZS (ppm) sbl : sebelum dilakukan pengelolaan limbah ssd : sesudah diiakukan pengelolaan limbah