10
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September 2007-November 2007, dilanjutkan penghitungan ILD, dan bobot kering di laboratorium Fisiologi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB pada bulan Desember 2007.
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih caisim varietas Christina, pupuk NPK (16-20-29), Hyponex Hijau (20-20-20), Gandasil D (20-1515), dolomit (CaMg(CO3)2), dan pestisida (Furadan 3G, Antrakol 70 WP, Buldox 25 EC , Decis 2.5 EC). Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah klorofil meter (SPAD), Munsell Color Chart, knapsack sprayer, penggaris, timbangan.
Metode Penelitian Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor dengan 10 taraf perlakuan, yaitu : A0 = Kontrol (tanpa pupuk)
= 0 kg N/ha
A1 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 5.625 kg/ha
= 0.9 kg N/ha
A2 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 11.25 kg/ha
= 1.8 kg N/ha
A3 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 16.875 kg/ha
= 2.7 kg N/ha
A4 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 22.5 kg/ha
= 3.6 kg N/ha
A5 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 33.75 kg/ha
= 5.4 kg N/ha
A6 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 45 kg/ha
= 7.2 kg N/ha
A7 = Aplikasi pupuk NPK (16-20-29) dosis 67.5 kg/ha
= 10.8 kg N/ha
Pupuk pembanding A8 = Aplikasi pupuk Gandasil D dosis 4.5 kg/ha
= 0.9 kg N/ha
A9 = Aplikasi pupuk Hyponex Hijau dosis 4.5 kg /ha
= 0.9 kg N/ha
11
Keterangan : 1. Dosis rekomendasi pupuk NPK (16-20-29) (konsentrasi 15g/liter), volume semprot 500 l/ha adalah 22.5 kg/ha dibagi dalam 3 kali aplikasi. 2. Dosis pupuk pembandingnya adalah dosis rekomendasi yang dihitung berdasarkan konsentrasi pupuk tersebut untuk tanaman sawi yaitu 9 g/liter, dibagi dalam 3 kali aplikasi, volume semprot 500 l/ha. Waktu aplikasi dilakukan pada 0 HST, 15 HST dan 30 HST. Perlakuan ini diulang sebanyak 4 kali sehingga dalam percobaan terdapat 40 petak perlakuan. Masing-masing petak perlakuan terdiri dari 500 tanaman yang diambil 30 tanaman contoh. Ulangan berfungsi sebagai kelompok.
Model matematika yang digunakan yaitu: Yij = µ + αi + Pj + εij Yij
= Rata-rata hasil pengamatan setiap perlakuan percobaan
µ
= rataan umum
αi
= pengaruh ulangan ke-i
Pj
= pengaruh perlakuan pemupukan ke-j
βij
= pengaruh galat perlakuan
i
= 1, 2, 3, 4
j
= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F. Jika hasil uji F berpengaruh
nyata, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5% dan 1%.
Pelaksanaan Percobaan Persiapan Lahan Setiap taraf diaplikasikan pada petak dengan luasan 25 m2, terdapat 38 petak kecil berukuran 5 m x 5 m, dan dua petak kecil berukuran 4 m x 6.5 m (pada petak besar ulangan 1) yang dibagi menjadi 3 bedeng. jarak antar petak kecil 0.5 m sehingga terdapat 4 petak besar dengan luasan masing-masing 305.5 m2. Untuk pembibitan menggunakan lahan berukuran 10 m x 9 m. Total lahan yang dipersiapkan adalah 1267 m2. Jarak antar petak besar tidak sama karena lahan
12
yang tersedia merupakan lahan terasering, dengan minimal jarak antar petak besar 1 m. Dolomit diberikan sebanyak 66.25 kg pada petak ulangan 1, 78 kg pada petak ulangan 2, 42.25 kg pada petak ulangan 3, dan 114 kg pada petak ulangan 4.
Penyemaian Benih Penyemaian benih dilakukan bersamaan dengan persiapan lahan. Benih disemai dalam lahan persemaian seluas 90 m2, diberi pupuk kotoran ayam dosis 5 ton/ha dan diberi insektisida berbahan aktif karbofuran dengan dosis 20 kg/ha. Penyiraman dilakukan dua kali yaitu setelah semai selesai dengan mengalirkan air hingga kondisi jenuh air dan pada 7 hari setelah semai. Pengendalian hama menggunakan insektisida berbahan aktif deltamethrin (konsentrasi 2-4 ml/l). Penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif propineb dengan konsentrasi 3 g/l pada 9 hari setelah semai.
Penanaman Transplanting dilakukan 12 hari setelah semai yang sudah berdaun 3-4 helai, dilakukan dengan tugal satu bibit per lubang. Jarak tanam 25 cm x 20 cm. Penyulaman dilakukan pada 3-4 HST. Pemupukan pertama pupuk NPK (16-2029) dan pupuk pembanding diaplikasikan saat 6 HST dengan dosis 1/3 dosis perlakuan. Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara disemprotkan pada permukaan daun dengan volume semprot 500 l/ha. Karena hanya ada 2 knapsack sprayer maka penyemprotan dilakukan dari dosis rendah (4.5 kg/ha) ke dosis tertinggi (67.5 kg/ha). Aplikasi pupuk yang seharusnya pada 0 HST menjadi 6 HST disebabkan oleh tanaman yang masih layu karena cuaca yang sangat terik dan tidak turun hujan.
Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman setelah tanaman di-pindah tanam berupa penyiraman sebanyak 2 kali yaitu 3 HST dan 19 HST. Pengendalian penyakit terutama Alternaria sp. menggunakan fungisida berbahan aktif propineb pada tanaman yang telah di-pindah tanam (konsentrasi 3 g/l) satu minggu sekali. Pengendalian hama menggunakan insektisida berbahan aktif beta cyfluthrin (konsentrasi 2-4
13
ml/l), sedangkan, frekuensi penyemprotan dua kali seminggu. Penanggulangan gulma secara manual, yaitu dicabut dengan tangan. Aplikasi pupuk kedua pada 15 HST dan ketiga pada 31 HST dilakukan masing-masing 1/3 dosis perlakuan dengan volume semprot 500 l/ha. Mundurnya aplikasi pupuk pada 30 HST menjadi 31 HST disebabkan oleh hujan turun pada 30 HST.
Pemanenan Pemanenan dilakukan pada 45 HST dengan memotong pangkal batang saat sore hari. Pemanenan dilakukan pada seluruh petak perlakuan. Penimbangan hasil panen dilakukan untuk panen ubinan ukuran 2 m x 2 m, panen petakan dan panen sampel.
Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap 30 tanaman sampel per petak percobaan yang ditentukan secara acak tidak termasuk tanaman pinggir. Pengamatan tersebut meliputi : 1. Tinggi tanaman Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada seluruh tanaman dalam satuan perlakuan yang diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi. Pengukuran dilakukan pada 3 HST kemudian dilanjutkan seminggu sekali. 2. Jumlah daun per tanaman Daun yang dihitung adalah daun hidup yang telah terbuka secara sempurna. Penghitungan jumlah daun dilakukan mulai 1 MST hingga 6 MST 3. Warna Daun Pengukuran warna daun dilakukan menggunakan klorofil meter (SPAD) dan Munsell Color Chart dilakukan pada 6, 14, 22 dan 34 HST. 4. Indeks Luas Daun Pengukuran dilakukan satu kali pada saat panen yaitu 45 HST, diukur menggunakan metode gravimetri.
14
5. Bobot panen Bobot yang ditimbang adalah brangkasan, meliputi bobot panen sampel dan bobot panen ubinan. Dihitung juga bobot kering akar dan tajuk sampel, dan kadar air sampel. 6. B/C Ratio Dihitung berdasarkan analisis usahatani yang dilakukan berdasarkan harga saat panen yaitu Rp. 1000/kg dan asumsi harga satu bungkus pupuk NPK (16-2029) ukuran 100 gram Rp. 7500,-