BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijabarkan kesimpulan dari laporan tugas akhir ini dan akan diberikan saran bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan jalannya penelitian.
7.1
Kesimpulan Menjawab tujuan awal dari laporan tugas akhir ini yaitu menjalankan pilot
project pengumpulan ponsel bekas untuk melihat respon masyarakat terhadap kegiatan daur ulang dan menguji keberhasilan pelaksanaannya dengan tiga indikator yaitu performa, biaya, dan waktu, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Rata-rata nilai return rate adalah sebesar 3,15% dan rata-rata yang diperoleh untuk besarnya nilai participation rate adalah sebesar 2,33%. Target semula yang ditetapkan untuk besarnya nilai return rate dan participation rate adalah 3%. Jadi, target nilai participation rate tidak terpenuhi pada penelitian ini sedangkan nilai return rate-nya terpenuhi. Rendahnya nilai participation rate dibandingkan dengan nilai return rate disebabkan karena satu penyumbang dapat menyumbang lebih dari satu ponsel bekas jadi secara otomatis jumlah ponsel bekas yang diterima lebih besar daripada jumlah penyumbang yang dicatat. Kemungkinan kesalahan pendataan total populasi juga bisa menjadi faktor rendahnya hasil perhitungan nilai return rate dan participation rate pada tiap lokasi.
88
2. Total biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan pilot project dari awal hingga akhir adalah sebesar Rp 6.473.000,-. Biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan estimasi biaya pada awal tahap perancangan yang diperkirakan sebesar Rp 7.140.000,-. Besarnya biaya pengumpulan satu unit ponsel bekas ini (cost/unit) adalah Rp 196.151,- dilihat dari jumlah penyumbang (33 penyumbang) yang turut berpartisipasi dan Rp 132.102,dilihat dari jumlah ponsel (49 unit ponsel bekas) yang terkumpul. Walaupun biaya cost/unit dalam penelitian ini jauh lebih rendah dari hasil penelitian Tunggono (2011) apabila hasil ini dibandingkan dengan biaya yang perlu dikeluarkan untuk membeli langsung dari pengepul yaitu sebesar Rp 2.000/unit atau Rp 150.000/kg hingga Rp 180.000/kg, pelaksanaan proyek ini tidak menguntungkan secara ekonomis. 3. Sepanjang pengadaan pilot project ini, waktu menjelang makan siang (sekitar pukul 10.00 - 11.30) dan setelah makan siang (sekitar pukul 13.00 - 14.30) serta pada pertengahan minggu hingga akhir hari kerja efektif (rabu, kamis, dan jumat) adalah waktu dimana orang paling banyak menyumbangkan ponsel bekasnya. Secara keseluruhan, penyelesaian pilot project ini mengalami keterlambatan selama satu bulan dari target semula yaitu bulan November 2011. Keterlambatan ini disebabkan karena sulitnya mencari lokasi pengadaan acara karena kurangnya dukungan kerjasama dari pihak pengelola gedung perkantoran. Karenanya proses pencarian gedung terus dilakukan hingga akhir bulan Oktober tidak seperti rencana semula yaitu proses pencarian selesai pada
89
awal bulan September yang mengakibatkan mundurnya juga penyelesaian tahap akhir pilot project ini. 4. Secara keseluruhan, pelaksanaan pilot project pada penelitian ini sudah berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan pada tahap perancangan dan berhasil mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan untuk mengadakan proyek pengumpulan barang elektronik bekas. Informasi yang didapatkan ini mencakup potensi pengadaan proyek donasi barang elektonik bekas yang diambil dari nilai return rate dan participation rate, proyeksi biaya yang dibutuhkan dengan semua perlengkapannya untuk, dan perkiraan waktu kapan orang menyumbangkan ponselnya juga lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek donasi barang elektronik bekas. Jadi berdasarkan informasi tersbut, pengadaan program pengumpulan bisa dijalankan dan diterapakan apabila diinginkan namun berdasarkan nilai cost/unit yang dihitung pada penelitian ini, usaha pengumpulan ponsel bekas dengan cara seperti ini dapat dikatakan tidak menguntungkan secara ekonomi. Hal ini disebabkan biaya yang dibutuhkan untuk membeli langsung dari pengepul adalah Rp 2.000/unit atau Rp 150.000/kg hingga Rp 180.000/kg.
90
7.2
Saran Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pihak peneliti yang akan
melanjutkan penelitian ini antara lain: 1. Apabila pelaksanaan proyek donasi ingin dilaksanakan di daerah gedung perkantoran, mencari kenalan orang dalam yang kedudukannya tinggi (Contoh: direksi) akan sangat membantu karena letak kesulitan pada penelitian ini adalah masalah perizinan dan terkadang lamanya tanggapan dari pihak pengelola gedung apabila tidak mempunyai kenalan orang dalam. 2. Mencari sponsor yang mau turut terlibat dan bekerja sama di dalam pelaksanaan proyek. Sponsor boleh dalam bentuk pendanaan atau pemberian produk. Apapun bentuk bantuan dari sponsor dapat digunakan sebagai hadiah/insentif yang dapat diberikan untuk para penyumbang. 3. Untuk lebih menarik minat para penyumbang untuk menyumbangkan ponsel bekasnya atau limbah elektronik yang lain, teknik marketing yang lebih atraktif dapat coba diterapkan. Contohnya antara lain mengubah judul acara donasi menjadi lebih menarik, hadiah tanda partisipasi acara diberikan langsung bukan dengan cara undian kepada para donatur, atau bisa saja dengan mengadakan program trade-in. 4. Dalam melakukan publikasi dan sosialisasi mengenai acara, interaksi secara langsung adalah hal yang terpenting karena banyak sekali terjadi pertukaran informasi dan cara ini dapat lebih mempengaruhi calon penyumbang untuk menyumbangkan barang elektronik bekasnya daripada hanya sekedar memberikan brosur/pamflet saja.
91
5. Melihat masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan ponsel bekasnya, apabila ingin mengadakan penelitian tentang daur ulang ponsel bekas dan memerlukan banyak sampel ponsel bekas, akan lebih baik membeli langsung dari pengepul daripada mengumpulkan sendiri karena biaya pembelian yang tergolong murah (Rp 2.000/unit atau Rp 150.000/kg hingga Rp 180.000/kg).
92