105 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. KESIMPULAN Setelah dilakukan perhitungan dan analisa data baik data primer maupun sekunder yang dibantu dengan program KAJI dan Excel maka didapat sebuah kesimpulan untuk masing-masing permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini. Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh untuk tiap permasalahan : 1. Hasil yang didapat dari KAJI dan juga dari hasil pengamatan adalah untuk arah Surabaya melalui jalur By pass dari pengamatan adalah 855 detik dan 457 detik dari hasil perhitungan, jika melalui jalur Kota waktunya 1017 detik menurut pengamatan dan 802 detik menurut perhitungan. Sedangkan untuk arah Jombang melalui jalur By pass dari pengamatan adalah 842 detik dan 457 detik dari hasil perhitungan, jika melalui jalur Kota waktunya 1012 detik menurut pengamatan dan 817 detik menurut perhitungan. Hal ini menunjukkan terjadi hambatan yang cukup berpengaruh pada jalur by pass sehingga mempengaruhi laju perjalanan dan menambah lama waktu tempuhnya. Sedangkan untuk jalur dalam kota tidak terjadi perbedaan yang mencolok antara hasil dari perhitungan dan hasil dari pengamatan langsung dilapangan. 2. Besaran nilai biaya operasional (BOK) yang didapat dari perhitungan pada BAB 6 adalah Pada Jalur By pass Arah Surabaya Golongan 1 Rp Rp 17,166. Golongan 2A Rp 31,036, dan Golongan 2B Rp 58,411. Jalur By pass Arah Jombang Golongan 1 Rp 17,121, Golongan 2A Rp 31,020, dan Golongan 2B Rp 58,357. Jalur Dalam Kota Arah Surabaya Golongan 1 Rp 20,884, Golongan 2A Rp
106 35,456, dan Golongan 2B Rp 66,891. Jalur Dalam Kota Arah Jombang Golongan 1 Rp 20,887, Golongan 2A Rp 35,381, dan Golongan 2B Rp 66,687. 3. Hasil dari perhitungan peramalan volume kendaraan yang melintas jalur by pass pada tahun 2014 adalah sebagai berikut , Arah Surabaya LV = 1306 kendaraan,LT = 274 kendaraan, MHV = 354 kendaraan, LV = 158 kendaraan, LT= 1514 kendaraan, untuk Arah Jombang LV= 426 kendaraan, LT = 326 kendaraan, MHV = 443 kendaraan, LV = 176 kendaraan, LT =2424 kend. Dari hasil peramalan diatas kemudian didapat hasil perhitungan dari KAJI yaitu untuk arah Surabaya Volume = 3206, C = 3137, DS= 1,051. Sedangkan untuk arah Jombang Volume = 4052, C = 3137, DS= 1,292. 4.
Diberikan satu alternatif perbaikan kinerja by pass yang bisa mengatasi masalah lalu lintas pada tahun 2014. Alternatif perbaikan yaitu mengubah tipe 2/2 UD menjadi 4/2 D. Selain itu lebar yang semula hanya 9 meter akan dilebarkan menjadi 12 meter serta menambahkan median 1 meter pada jalur bypass yang semula tidak ada. Hasil perhitungan dengan menggunakan alternatif adalah untuk arah Surabaya Volume = 2016, C = 3216, DS= 0,627. Sedangkan untuk arah Jombang Volume = 2066, C = 3216, DS= 0,642. Dari hasil perhitungan kinerja dengan menggunakan kondisi alternatif bisa ambil kesimpulan bahwa alternatif yang diberikan bisa mengurangi tingkat kepadatan kendaraan dari DS diatas 1 menjadi DS berkisar antara 0,62-0,64. Maka alternatif tersebut bisa untuk dipertahankan guna mengatasi masalah transportasi yang bisa saja terjadi dimasa mendatang sesuai dengan hasil peramalan yang telah dilakukan.
107 7.2. SARAN Saran untuk pengerjaan Tugas Akhir selanjutnya adalah: 1. Kinerja by pass harus ditingkatkan lagi untuk mengantisipasi meningkatnya volume lalu lintas yang akan datang. 2. Alternatif yang diberikan perlu dicari lagi variasi yang lain karena akan lebih memberikan banyak pilihan untuk meningkatkan kinerja by pass Mojokerto. 3. Perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang kinerja by pass Mojokerto sendiri dengan memperhitungkan pengaruh dari persimpangan yang ada.
108
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
109 DAFTAR PUSTAKA BPS. 2006. Statistik Perhubungan 2005. JakartaIndonesia. BPS Prov. Jawa Timur. Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2007. Propinsi jawa Timur BPS Prov. Jawa Timur. Nopember 2008. Produk Domestik Regional Bruto Kab/Kota Se-Jawa Timur 2003-2004. Propinsi jawa Timur Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Jakarta Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Marga. Direktorat Bina Jalan Kota. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta: PT.Bina Karya. Oglesby, C.H. dan Gary R. H. 1990. Teknik Jalan Raya. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pignataro, L. J. 1973. Traffic Engineering: Theory and Practice. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Rusdiayawan, A.S. 2004. Tugas akhir : Analisa Simpang Bersinyal Pada Persimpangan By Pass MojokertoJalan Jayanegara-Jalan Raya Jabon. ITS : Surabaya Tamin, O. Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi ed, ke-2. Bandung: Penerbit ITB
110
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
BIODATA PENULIS Penulis dilahirkan di Mojokerto, 24 April 1987, merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal, yaitu di SDN Simongagrok 2, SMPN 2 Dawarblandong, dan SMAN 1 Sooko Mojokerto. Setelah lulus dari SMAN, penulis mengikuti SPMB dan diterima di Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS pada tahun 2005 dan terdaftar dengan NRP.3105100139. Di Jurusan Teknik Sipil ini, penulis mengambil bidang studi perhubungan jalan raya. Penulis saat ini juga aktif di kepengurusan Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Mojokerto sebagai sekretaris periode 2009-2014. Selain itu Penulis juga pernah aktif di beberapa Organisasi yang ada di ITS yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan tentunya juga Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMS). Selama kuliah di ITS, penulis kerap mengikuti kegiatan yang diadakan kampus. Dan penulis mendapatkan gelar sarjana tepat empat tahun kuliah di ITS di tahun 2009.
