BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Penenlitian ini menganalisa pengaruh mekanisme corporate governance
(CG) leverage dan capital intencity ratio (CIR) terhadap effective tax rate (ETR) yang bertujuan untuk menguji, kepemilikan (investor) institusional, struktur kompensasi, leverage dan capital intencity ratio terhadap ETR perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa kepemilikan (investor) institusional terbukti secara statistik berpengaruh positif terhadap ETR. 2. Bahwa struktur kompensasi terbukti secara statistik berpengaruh positif terhadap ETR. 3. Bahwa leverage terbukti secara statistik tidak berpengaruh terhadap ETR. 4. Bahwa capital intencity ratio terbukti secara statistik tidak berpengaruh terhadap ETR. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mekanisme CG berpengaruh positif terhadap variabel ETR. Dalam penelitian ini juga menggunakan dua variabel kontrol sesuai penelitian terdahulu, yaitu ukuran perusahaan (size) dan return on asset (ROA), hasil penelitian atas
86
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
ukuran perusahaan (size) dan return on asset (ROA) juga terbukti tidak berpengaruh terhadap ETR. B.
Implikasi Terdapat beberapa implikasi atas hasil penelitian ini khususnya pada hasil
penelitian sebelumnya: 1.
Kepemilikan (Investor) Institusional, pada penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif terhadap ETR, hal yang berbeda yang dengan penelitian Hanum dan Zulaikha (2013), yang menunjukan bahwa kepemilikan (investor) institusional berpengaruh negatif terhadap ETR.
2.
Struktur Kompensasi, pada penelitian ini juga menunjukan adanya pengaruh positif terhadap ETR, hal ini berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya seperti Minnick dan Noga (2010), Desai dan Dharmapala (2006) serta Amstrong et al. (2012) yang menyatakan bahwa struktur kompensasi (kompensasi eksekutif) berpengaruh negatif terhadap ETR. Hal ini dikarenakan dengan kompensasi yang tinggi dapat memotivasi manajemen untuk melakukan penghindaran pajak (Desai dan Dharmapala, 2006) dan ditujukan untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan (Armstrong et. al, 2012)
3.
Leverage dan Capital Intensity Ratio (CIR) yang umumnya pada penelitian sebelumnya digunakan sebagai variabel kontrol terbukti tidak berpengaruh terhadap ETR, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Noor et. al (2010) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan jumlah utang (leverage) yang lebih banyak cenderung memiliki nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
ETR yang lebih rendah karena pengeluaran biaya bunga akan mengurangi biaya pajak yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Juga Rofiah, Kirmizi dan Silfi (2015) yang menyatakan bahwa CIR memiliki pengaruh terhadap ETR. Dari berbagai implikasi atas hasil penelitian tersebut, menunjukan hasil yang tidak konsisten untuk topik penelitian yang sama, yang berarti bahwa penelitian mengenai pengaruh atau hubungan antara corporate governance (CG) terhadap ETR tetap menarik untuk diteliti. C.
Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, dalam penelitian ini tidak luput adanya
beberapa keterbatasan diantaranya : 1. Jumlah perusahaan manufaktur yang telah listing di BEI hanya 40 perusahaan mengakibatkan tingkat varians yang sangat terbatas. 2. Pada penelitian makanisme corporate governance (CG) hanya menggunakan 2 (dua) variabel saja, akan lebih baik jika ditambahkan dengan variabel lainnya dalam mekanisme CG lainnya atau ditambah dengan proksi lain dalam CG. 3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel penelitian sebanyak 200 sampel pengamatan dalam jangka waktu 5 tahun, penilaian kinerja yang berdasarkan laporan keuangan berjangka pendek bersifat sesaat dan memiliki kelemahan. Dalam penilaian kinerja yang berdasarkan pada laporan keuangan hanya menggambarkan kondisi pada saat laporan keuangan tersebut diterbitkan dan belum tentu menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
4. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan auditan yang pada dasarnya adalah laporan keuangan komersial, sehingga dimungkinkan adanya perbedaan dengan laporan
keuangan
fiskal
(berdasarkan
peraturan
perpajakan)
yang
dimungkinkan pula adanya perbedaan dalam pengakuan (deductible expense) atau yang dikenal dengan perbedaan temporer pajak. Yang keduanya jika dijadikan dasar untuk menghitung besaran tarif pajak efektif dipastikan akan menghasilkan tarif efektif yang berbeda. D.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diajukan saran sebagai berikut :
1. Bagi manajemen perusahaan, dengan adanya aturan tentang CG maka hendaknya menjadi pijakan atau pertimbangan dalam setiap tindakan yang akan diambil khususnya dalam pengambilan keputusan sehingga akan tercipta serta tercapai kondisi CG yang baik. 2. Bagi pemerintah selaku regulator dan bursa efek Indonesia (BEI) selaku operator pasar bursa diharapkan agar memperkuat pengawasan dan kontrol yang selama ini telah dijalankan untuk menghindari praktik-praktik ilegal dalam perpajakan yang dijalankan oleh perusahaan. 3. CG merupakan isu global yang dianggap mampu untuk memoderasi asimetri informasi yang menjadi pembahasan berbagai belahan dunia, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih banyak menggunakan pengukuran terhadap CG dan tidak berdasarkan sudut pandang manajemen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
yaitu dengan menambah mekanisme CG lainnya atau dengan menambahkan proksi CG lainnya sehingga dapat memberikan dampak yang adil bagi para pemangku kepentingan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/