108
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja pengelolaan keuangan daerah Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang berdasarkan analisis rasio kinerja keuangan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pola hubungan tingkat kemandirian daerah berada pada Pola hubungan kemandirian daerah partisipatif dimana peranan pemerintah pusat semakin berkurang, dengan rasio kemandirian daerah selama lima tahun terakhir rata-rata mencapai 61,89%. Berdasarkan analisis rasio efektifitas kinerja pengelolaan keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang sudah cukup efektif. Terlihat dari tingginya angka rata-rata yang berjumlah 95,69%. Tingkat efisiensi keuangan daerah Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang mencapai persentase dengan rendahnya
rata-rata
14,56%
yang
menunjukkan
efisien
dengan
mengeluarkan biaya yang relatif sedikit, dalam memberikan biaya insentif untuk memungut PAD secara maksimal. Analisis rasio aktivitas belanja menunjukkan bahwa keseimbangan antar belanja belum seimbang. Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang lebih banyak menggunakan dana untuk kegiatan Belanja Rutin dibandingkan dengan kegiatan Belanja Pembangunan dengan mencapai rata-rata persentase belanja rutin 62,67% dan belanja pembangunan 38,57%. Rasio pertumbuhan PAD dan
108
109
pendapatan sudah cukup baik dimana mengalami pertumbuhan yang positif. Tetapi Pertumbuhan belanja daerah mengalami penurunan rasio setiap tahunnya. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Kemampuan Keuangan Daerah dapat disimpulkan, bahwa kondisi kemampuan keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang masih belum ideal. Dilihat dari hasil perhitungan share dan growth terhadap Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang Tahun Anggaran 2010 sampai dengan 2014, maka diperoleh data Share sebesar 38,64% dan Growth sebesar 332,744%, sehingga posisi Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang berada pada kuadran II yang berarti berada pada kondisi belum ideal. Tandanya, Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang masih harus menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki daerah, sehingga lebih dapat meningkatkan PAD yang berperan besar dalam APBD. Dilihat dari hasil perhitungan Indeks Kemampuan Keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang selama periode lima tahun, skala indeks menunjukkan angka 0,416 yang berarti kemampuan keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang tergolong tinggi. Tingginya tingkat kemampuan keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang disebabkan oleh besarnya bantuan keuangan dari Pemerintah Pusat yang ditunjukkan pada analisis rasio kemandirian. Hal ini sangat bertolak belakang dengan amanat otonomi daerah yang menuntut kemandirian dan kewenangan Pemerintah
110
Daerah dalam menjalankan urusan rumah tangganya. 3. Perbandingan hubungan kinerja keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang seperti tingkat kemandirian daerah bisa dikatakan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang berusaha untuk mandiri terlihat dari meningkat setiap tahunnya. Selain meningkatkan kemandirian daerah Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang cukup efektif dalam merealisasikan pendapatan asli daerahnya terlihat dari rata-rata rasio efektifnya sebesar 95,69%. Selain cukup efektif Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang sangat efisien dalam memberikan anggaran yang dialokasikan untuk biaya intensif untuk memungut pendapatan asli daerahnya secara maksimal dengan rata-rata rasio efisiensinya sebesar 14,56%. Namun Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang masih memprioritaskan anggaran belanjanya untuk belanja rutin dibandingkan untuk belanja pembangunan dimana rata-rata rasio aktivitas belanja rutin sebesar 62,67% yang lebih besar dibandingkan rata-rata rasio aktivitas belanja pembangunan sebesar 38,57%. Rasio pertumbuhan Kinerja pengelolaan keuangan Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang baik walaupun pada pertumbuhan total pendapatan yang naik turun setiap tahunnya, tetapi setidaknya Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang mampu mempertahankan penerimaan PAD dan pendapatan tetap mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Sedangkan kinerja pengelolaan terlihat bahwa pertumbuhan rata-rata rasio belanja rutin lebih besar dibandingkan dengan belanja pembangunan sehingga menunjukkan
111
pengelolaan keuangan yang baik. B. Saran Melihat permasalahan yang ada dan dengan memperhatikan hasil dari analisis terhadap rasio keuangan daerah terhadap APBD Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang serta kesimpulan diatas, maka saran-saran yang mungkin berguna bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang antara lain sebagai berikut : 1. Badan
Pertanahan
Nasional
kota
Tangerang
diharapkan
untuk
meningkatkan kemandirian daerah dan pengoptimalkan PAD dari tahun ke tahun supaya mengurangi ketergantungan terhadap sumber dana eksternal atau bantuan pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah perlu meningkatkan usaha pemungutan Pendapatan Asli Daerah yang berupa PNBP secara lebih intensif dan aktif dengan cara peningkatan PNBP, dengan memberi informasi secara rinci kepada masyarakat tentang kewajiban mereka sebagai pembayar atau mengurus sertifikat tanah nya karena tidak semua masyarakat mengetahui rincian jumlah pembayaran PNBP yang harus dibayarkan. Rasio Aktivitas belanja rutin sebaiknya ditekan serta sebaliknya pertumbuhan belanja pembangunan makin ditingkatkan dalam rangka pembangunan infrastruktur daerah. Dengan cara sebaiknya memprioritaskan lagi pengalokasian dana yang dimiliki untuk belanja pembangunan pada sektor utama yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan fisik daerah, pembangunan jalan, irigasi, jaringan serta fasilitas umum
112
masyarakat. Sehingga semakin bertambahnya sarana dan prasarana yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. 2. Badan Pertanahan Nasional kota Tangerang sebaiknya perlu mengamati / mengawasi Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah, Jumlah Pendapatan, Belanja
Rutin
dan
Belanja
Pembangunan
Daerahnya.Dengan
diketahuinya pertumbuhan untuk masing-masing komponen sumber pendapatan dan pengeluaran, sehingga nantinya dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi-potensi mana yang perlu mendapat perhatian. 3.
Agar dapat mencapai kondisi tingkat kemampuan keuangan yang ideal. Badan
Pertanahan
Nasional
kota
Tangerang harus
mengurangi
Ketergantungan terhadap dana bantuan dari Pemerintah Pusat, Caranya, dengan mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yang dapat digunakan untuk mengurangi besarnya dana bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.