BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai manfaat anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi, penulis mencoba membuat simpulan dan memberikan saran-saran. Disadari akan keterbatasan yang dimiliki penulis sehingga saran-saran yang dikemukakan ini mungkin jauh dari sempurna, walaupun demikian mudah-mudahan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Simpulan yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut: 1. Anggaran biaya produksi yang dirancang dan dilaksanakan ole PT. Sintas Kurama Perdana telah memadai. Hal ini terbukti dengan dilaksanakannya karakteristik anggaran, yaitu: 1). Anggaranbiaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik sudah dinyatakan dalam satuan keuangan yaitu dalam bentuk rupiah, dan satuan selain keuangan dalam bentuk volume produksi. 2). Anggaran berisikan komitmen manajemen atau kesanggupan manajemen dalam penerapan pengendalian biaya-biaya yang diajukan oleh setiap Biro dan telah disetujui oleh direksi. Apabila ada perbedaan anggaran yang telah dibuat dengan realisasi, seperti perbedaan anggaran produksi dan realisasi yang terjadi pada tahun 2004 dimana jumlah anggaran produksi sebesar 6.800 ton sedangkan realisasinya sebesar 6.209,35 ton sehingga terjadi selisih 590,65 ton, maka timbulah perbedaan antara anggaran dan realisasi. Perbedaan ini memperlihatkan anggaran kurang efektif sehingga dapat dinilai manajemen kurang sanggup dalam melakukan penerapan pengendalian biaya-biaya yang diajukan oleh setiap biro. Tetapi hal ini bukan sepenuhnya kesalahan manajemen atau manajemen kurang sanggup dalam membuat anggaran secara efektif, namun dikarenakan kondisi perusahaan yang kegiatan operasi produksinya semakin
berkurang dan terbatas, kondisi mesin yang semakin tua yang tidak dapatmemproduksi lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen PT. Sintas Kurama Perdana sesuai dengan komitmen atau sanggup dalam membuat anggaran yang efektif untuk perusahaan, namun, terdapat kelemahan yaitu kurangnya kesanggupan manajemen dalam penerapan pengendalian biaya-biaya yang diajukan oleh setiap Biro. Hal ini dapat terlihat dari timbulnya perbedaan antara anggaran yang telah dibuat sebelumnya dengan realisasi, dimana anggaran produksi lebih besar daripada realisasi, sehingga penyusunan anggaran berjalan kurang efektif. 3). Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yaitu Direksi. Pada PT. Sintas Kurama Perdana setiap Biro diberi tugas untuk membuat dan menyusun anggarannya masing-masing, misalnya anggaran produksi dibuat oleh Biro Produksi. Selanjutnya disampaikan kepada Biro Anggaran untuk dirangkum dan disampaikan kepada Direksi untuk disetujui, namun perusahaan kurang melakukan peningkatan terhadap kinerja seluruh karyawan dalam menghadapi tantangan yang timbul dimasa yang akan datang. 4). Usulan Anggaran dapat dirubah dengan perubahan kondisi tertentu. Seperti dengan adanya perubahan Kurs Dollar, dan harga gas yang signifikan. Perubahan kondisi tersebut terjadi pada tahun 1996/1997. Perubahan kurs Dollar dapat mengakibatkan perubahan harga, sehingga anggaran harus dilakukan revisi. Selain kurs dollar revisi anggaran juga dapat disebabkan oleh adanya perubahan harga gas. 5). Secara periodik, yaitu setiap bulan atas dasar laporan daripada divisi atau Biro, kinarja keuangan sesungguhnya dibandingkan anggaran, selisih lebih atau kurang dibahas sebab-sebab terjadinya selisih PT. Sintas Kurama Perdana melakukan pengawasan anggaran dengan cara menyampaikan realisasi penggunaan biaya kepada setiap biro, bilamana diketehui realisasi biaya melebihi anggaran, biro tersebut harus memberikan pertanggungjawaban kepada biro anggaran. Hal tersebut dilaksanakan setiap bulan untuk mendukung pencapaian target anggaran tahunan dan sebagai alat pengendalian
setiap Biro yang ada di PT. Sintas Kurama Perdana dalam penyusunan anggaran yang sedang berjalan dan juga pembuatan anggaran tahun depan. 2. Pengendalian biaya produksi yang ditetapkan oleh PT. Sintas Kurama Perdana telah efektif, hal ini didukung dengan dilaksanakannya syaratsyarat anggaran yang baik, yaitu: 1). Adanya Organisasi yang sehat Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Sintas Kurama Perdana mengganbarkan pemisahaan fungsi yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab setiap departemen, sehingga memudahkan pimpinan untuk mendelegasikan tugas dan tanggung jawabnya kepada bagian yang ada dibawahnya, yaitu Divisi Produksi, Divisi Pemasaran, Biro Pengadaan, Biro Ketenagakerjaan, dan Biro Anggaran. 2). Adanya akuntansi yang memadai Sistem akuntansi pada perusahaan yang cukup memadai, terlibat dari pencatatan transaksi penjualan asam formiat dan kebutuhan bahan baku yang dilakukan tepat waktu selama periode tahun 2004. 3). Adanya penelitian dan analisis Penyusunan anggaran biaya produksi mengacu pada anggaran penjualan yang telah ditetapkan perusahaan, karena anggaran penjualan merupakan dasar dari semua penyusunan anggaran yang ada dalam perusahaan. Selain itu dalam penyusunannya pula harus menganalisis anggaran biaya produksi periode yang lalu, sehingga selisih yang terjadi dapat diminimalisir. 4). Adanya dukungan dari pelaksana Dengan libatkannya berbagai macam pihak dalam penyusunan anggaran biaya produksi maka mereka memiliki kewajiban untuk mendukung dan melaksanakan anggaran tersebut sehingga menjadi terealisasi. 3. Anggaran biaya produksi pada PT. Sintas Kurama Perdana bermanfaat dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi, dimana anggaran bermanfaat dalam : 1). Pengendalian biaya
Pengendalian dapat berjalan lebih efektif diodukung dengan adanya anggaran biaya, sehingga perusahaan dalam mengeluarkan biaya lebih berpedoman pada anggaran yang telah dibuat, sekaligus menghindari adanya pemborosan dan secara langsung membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan kata lain efektivitas perusahaan dapat tercapai. 2). Perencanaan dan Pengukuran prestasi Anggaran yang telah dibuat dijadikan sebagai dasar perencanaan tahun berikutnya, hal ini dapat dikatakan efektif karena tahun berikutnya berdasarkan pengukuran prestasi tahun sebelumnya dan jika didapat kelemahan akan diperbaiki di tahun berikutnya. 3). Penetapan harga Penetapan harga yang telah diajukan oleh PT. Sintas Kurama Perdana telah efektif, meskipun anggaran biaya lebih besar dari pada realisasinya. Dalam penetapan harga jual PT. Sintas Kurama Perdana melihat terlebih dahulu konsumennya adalah petani atau peternak, maka realisasi harga jual lebih besar lebih besar dari pada anggaran harga jual. Hal ini bertujuan untuk membantu untuk membantu petani atau peternak dalam membeli produk pakan ternak yang menggunakan bahan Sintasil dengan harga yang murah. Sedangkan untuk industri baik dalam maupun luar negeri realisasi harga jual sama dengan anggaran yang telah ditetapkan, dikarenakan kemampuan daya beli mereka lebih besar dari pada petani atau peternak. 4). Penilaian persediaan Penilaian persediaan di PT. Sintas Kurama Perdana menggunakan metode FIFO untuk menghindari adanya penurunan kualitas produksi, selain itu PT. Sintas Kurama Perdana menggunakan Persediaan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan kepada konsumen apabila sewaktu-waktu permintaan melebihi dari jumlah yang diproduksi oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan kapasitas perusahaan yang tidak dapat memproduksi melebihi dari jumlah yang telah ditentukan.
5.2 Saran Berdasarkan kelemahan dalam anggaran biaya produksi, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan, yaitu 1. PT. Sintas Kurama Perdana sebaiknya mengadakan program pelatihan diseluruh tingkatan manajemen, sehingga diharapkan akan adanya kerjasama yang lebih baik diantara seluruh tingkatan manajemen. Khususnya didalam penerapan pengendalian biaya yang diajukan oleh setiap Biro dalam hal penyusunan anggaran dapat berjalan efektif. 2. Sebaiknya perusahaan lebih memotivasi kinerja seluruh karyawannya agar dapat menghadapi tantangan yang akan timbul di masa yang akan datang.