129
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Berikut ini adalah simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari perancangan prototipe konten online learning yang telah dilakukan: 1. Dari hasil penelitian dalam mendesain prototipe konten online learning bagi kader dan tenaga medis, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan sebuah teknik penyampaian materi yang tepat dan pengaturan porsi konten melalui silabus yang lengkap dengan course description, learning outcomes dan sub topik dari setiap bab agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna (kader dan tenaga medis). Selain itu, penilaian terhadap hasil pembelajaran perlu dilakukan untuk memantau dan menuntut perkembangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran/pelatihan sesi teori dari program deteksi dini kanker leher rahim. 2. Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan akan menggunakan perhitungan korelasi menurut Pearson, dimana sampel yang digunakan sebanyak 15 responden dan batas kesalahan α = 5%, didapatkan hasil pengujian bahwa semua instrumen yang digunakan valid karena bernilai > 0.514.
130
3. Dari hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa koefisien alpha cronbach bernilai > 0.6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam kuesioner ini dapat digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang ada. 4. Data demografi profil responden kader dan tenaga medis menunjukkan bahwa demografi didominasi oleh responden yang belum pernah mengikuti pelatihan deteksi dini kanker leher rahim dan mayoritas berusia 31 sampai dengan 35 tahun. 5. Berdasarkan hasil statistik deskriptif, maka dapat disimpulkan bahwa ratarata evaluasi keseluruhan dimensi untuk responden kader dan tenaga medis menyatakan Sangat Setuju dengan prototipe konten online learning yang telah dirancang karena mudah dipahami dan dimengerti serta telah memenuhi standar untuk konten pembelajaran digital.
5.2. Diskusi Penelitian yang dilakukan dalam mendesain prototipe online learning ini didasarkan pada gabungan beberapa penelitian konsep atau teori pembelajaran. Penyusunan porsi konten untuk materi pembelajaran pada prototipe online learning ini, didasarkan pada konsep yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Jeong & Kim (2009) yaitu design of instruction learning flow. Penyusunan materi konten juga didukung dengan teori pembelajaran Taksonomi Bloom yang dirangkum oleh Huitt (2011). Teori ini membantu untuk mencapai learning outcomes yang diharapkan, sehingga peserta didik dapat terfokus pada hasil dan tujuan dari pembelajaran (Borich & Tombari, 2004). Perancangan antar muka pada prototipe ini didesain dengan memperhatikan
131
delapan aturan emas (Eight Golden Rules) dan mengikuti standar konten untuk pembelajaran digital dari British Columbia Ministry of Education (2010). Hal tersebut bertujuan agar desain antarmuka instruksional dapat menjadi efektif ketika pelajar mampu fokus pada konten pembelajaran daripada berfokus pada cara untuk mengakses konten pembelajaran (Zaharris, Vassilopoulou & Poulymenakou, 2001). Perbandingan terhadap research yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti lainnya dapat terlihat pada tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1 – Matriks Signifikan Penelitian Penelitian Signifikan Penelitian
Eksplorasi Penelitian
Chyung, 2007
Johnson, Corazzinni & Shaw, 2011
Mengeksplorasi Konten desain, kekuatan dan metode dan alat keterbatasan dari dalam informasi bagi pengembangan pelajar keperawatan objek terhadap tiga model pembelajaran pembelajaran online
Jeong & Kim, 2009 Penelitian ini mengusulkan sebuah metode pengembangan konten pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan individu
Penelitian ini Penelitian ini membahas tentang konten online learning yang mudah dimengerti dan dipahami untuk penyampaian materi deteksi dini kanker leher rahim Design of InstructionLearning Flow, Taksonomi Bloom, Standar Konten Pembelajaran Digital, Eight Golden Rules Sampel kader sebanyak 35 orang, tenaga medis sebanyak 15 orang
Objek Teori pembelajaran Pembelajaran berbasis elearning
Learning Management System, Webinar dan Virtual Environments
Populasi dan Sampel
-
Sampel sebanyak 10 siswi keperawatan
-
Articulate Studio, TechSmith’s Camtasia Studio dan Adobe Captivate
-
-
Joomla versi 2.5
-
Constructivism
Constructivism
Constructivism
Alat Pengembangan Konten Pembelajaran Konsep Pendekatan Pembelajaran
Design of InstructionLearning Flow
132
Penelitian dan perancangan prototipe yang telah dihasilkan berkontribusi dalam memberikan informasi mengenai prototipe konten yang seperti apa, yang mudah dipahami dan dimengerti baik oleh kader maupun tenaga medis dalam penyampaian deteksi dini kanker leher rahim. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan diimplementasikan guna membantu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menyediakan tenaga medis dan kader yang turut memberikan penyuluhan informasi deteksi dini kanker leher rahim kepada masyarakat luas.
5.3. Saran Berikut ini merupakan saran yang dirangkum guna menindaklanjuti hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan: - Berdasarkan hasil rekomendasi dari benchmark e-MedEdu yang telah dibahas pada
bab
sebelumnya,
disarankan
untuk
mempertimbangkan
hasil
rekomendasi tersebut untuk pengembangan prototipe konten online learning ini kedepannya. - Berdasarkan
hasil
evaluasi
prototipe
konten,
disarankan
bagi
pengajar/pengelola pembelajaran online ini untuk melakukan pemantauan dengan seksama melalui record history dari penilaian di setiap bab pembelajaran untuk memantau jalannya proses belajar-mengajar agar sesuai dengan prosedur dan tujuan serta hasil yang ingin dicapai diawal. - Berdasarkan hasil evaluasi prototipe konten, disarankan untuk pengembangan selanjutnya agar menambahkan fitur sharing materi pada fitur forum diskusi, fitur yang berisi kumpulan data-data insiden kanker leher rahim yang tidak lazim beserta faktor penyebabnya.
133
5.4. Keterbatasan Penelitian Berikut ini beberapa keterbatasan yang dihadapi dalam proses penyelesaian penelitian ini, yaitu: - Jumlah sampel yang terbatas untuk responden kader yang menjadi perwakilan dari puskesmas di wilayah Jakarta. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya jumlah puskesmas di wilayah Jakarta yang menyediakan layanan deteksi dini kanker leher rahim. - Waktu penelitian yang terbatas untuk melakukan observasi dengan melihat langsung proses pelatihan deteksi dini kanker leher rahim. Hal ini disebabkan karena pelatihan deteksi dini kanker leher rahim yang diadakan Rumah Sakit Kanker Dharmais hanya dibuka 1-2 kali dalam setahun.
5.5. Agenda Penelitian Mendatang Penelitian ini masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Berikut ini beberapa hal yang mungkin dapat dikembangkan dari penelitian ini adalah: -
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah sampel terutama dari daerah diluar Jakarta, sehingga dapat diketahui karakteristik konten yang seperti apa yang mudah diterima dengan baik khususnya kader/masyarakat awam dengan berbagai latar belakang pendidikan.