BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai analisis pengaruh budaya organisasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Dalam hasil penelitian ini, budaya organisasi memiliki hubungan yang lemah dan searah terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN. Hal tersebut menjelaskan bahwa budaya organisasi yang diterapkan di Biro Kepegawaian BKKBN, memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar terhadap kinerja karyawan. 2. Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Dalam hasil penelitian ini, motivasi memiliki hubungan yang cukup kuat dan searah terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Hal tersebut menjelaskan bahwa motivasi yang ada pada diri karyawan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta.
93
94
3. Komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Dalam hasil penelitian ini, komitmen organisasi memiliki hubungan yang cukup kuat dan searah terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Hal tersebut menjelaskan bahwa komitmen organisasi yang ada pada diri karyawan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. 4. Budaya organisasi, motivasi dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh simultan yang besar terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Pada penelitian ini ketiga variabel ini memiliki sifat yang cukup kuat dan searah terhadap kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta
5.2
Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, penulis memberikan saran-saran yang dapat dilaksanakan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN melalui budaya organisasi yang ada, motivasi di dalam diri karyawan dan faktor komitmen organisasi kinerja karyawan, sebagai berikut: 1. Masalah yang dihadapi oleh seluruh lembaga pemerintahan yang ada di Indonesia mayoritas sama, yaitu adalah kurang patuhnya karyawan terhadap peraturan yang ada. Dan salah satunya adalah Badan Kependudukan Keluarga Berencana Pusat Jakarta. Hal ini bisa dilihat dari yang paling
95
sederhana yaitu masalah keterlambatan karyawan. Hampir sebagian karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN selalu datang terlambat. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan kurang patuh terhadap peraturan yang ada. Untuk itu, perlu adanya suatu sistem peraturan yang ketat dimana bagi yang melanggar diberikan sanksi yang tegas. Contohnya adalah pemotongan tunjangan dengan sistem kelipatan, teguran keras dari pemimpin, bahkan jika perlu penurunan jabatan. Jika dari hal yang sederhana karyawan sudah patuh pada peraturan, maka tidak menutup kemungkinan karyawan juga bisa menghindari praktek KKN. Selain mempertegas peraturan yang ada, perlu adanya peran pemimpin dalam memberi contoh kepada bawahannya agar patuh terhadap peraturan yang ada. Peningkatan kedisiplinan karyawan terhadap peraturan yang berlaku diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari karyawan tersebut. 2. Motivasi merupakan modal utama seseorang dalam bekerja. Karena tanpa adanya motivasi, kinerja dari orang tersebut tidak akan maksimal. Masalah yang ada di Biro Kepegawaian BKKBN adalah kurangnya rasa puas karyawan ketika telah menyelesaikan suatu pekerjaan. Menciptakan motivasi bekerja dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan cara memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki kinerja terbaik. Tetapi penghargaan tidak selalu dalam bentuk barang, bisa juga dalam bentuk ucapan dari rekan kerja dan para pimpinan. Untuk itu baik karyawan maupun para pemimpin yang ada diharapkan memberikan apresiasi dalam bentuk ucapan selamat kepada rekan kerjanya yang telah menyelesaikan tugas, agar timbul motivasi dalam diri karyawan ketika melakukan pekerjaan yang lain.
96
Hal ini juga akan meningkatkan kerja sama antar karyawan dalam menghadapi masalah. Diharapkan ketika telah timbul rasa puas dalam diri karyawan setelah melakukan pekerjaan, akan meningkatkan kinerja dari karyawan itu sendiri. 3. Kurangnya rasa peduli karyawan terhadap organisasi juga merupakan masalah yang timbul di Biro Kepegawaian BKKBN Pusat, Jakarta. Karyawan tidak merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari organisasi. Sehingga visi dan misi dari organisasi sulit tercapai. Untuk meningkatkan sikap peduli kepada organisasi, diharapkan organisasi dapat memperlakukan karyawan layakya seperti keluarga. Membuka komunikasi agar aspirasi karyawan dapat tersalurkan merupakan salah satu caranya. Selain itu juga dapat diadakan “family time” dimana seluruh karyawan melakukan liburan untuk melepas lelah dalam bekerja. Dan yang paling terpenting adalah para pemimpin yang ada dapat mendengarkan aspirasi maupun keluhan dari para karyawan. Sudah saatnya antara para pemimpin dan karyawan duduk bersama untuk menyatukan visi dan misi organisasi, menyalurkan aspirasi yang dapat membangun organisasi, serta memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. Dengan beberapa saran ini, diharapkan pula kinerja karyawan dapat meningkat. 4. Penulis juga menyarankan agar memperhatikan fasilitas kerja yang ada. Kurangnya fasilitas dalam bekerja dapat mengurangi kinerja dari para karyawan. Fasilitas kerja yang dimaksud adalah peralatan untuk bekerja seperti komputer, ruang kerja, kendaraan dinas, dan alat tulis kantor. Dengan
97
memperbaiki fasilitas kerja yang ada, diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. 5. Lakukan analisa lagi terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Karena masih ada faktor lain diluar budaya organisasi, motivasi dan komitmen organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan di Biro Kepegawaian BKKBN.