BAB V SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
V.1 Simpulan Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas. Sedangkan variable terikatnya adalah keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan yang diproksikan dengan absolute discretionary accrual. Pengujian dilakukan dengan pengujian statistik deskriptif dan regresi binary logistic guna mengetahui sejauh mana penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas berpengaruh kepada keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010, yang melibatkan 40 buah sample terpilih, yang mana total data secara keseluruhan dalam 3 tahun adalah 120. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan IFRS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan waktu penyampain laporan keuangan perusahaan. Namun demikian, arah keofisien regresi dalam penelitian ini bertanda positif. Yang berarti bahwa jika suatu perusahaan melakukan penerapan IFRS, maka cenderung berpengaruh 67
terhadap semakin tingginya tingkat keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan.Ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat tentang IFRS masih kurang dan Indonesia masih melakuakn adopsi terhadap IFRS pada tahun 20082010 sehingga IFRS yang diterapkan masih sedikit (Indonesia malakukan penerapan efektif pada tahun 2012) 2. Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak memiliki sumber daya, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang canggih serta memiliki sistem pengendalian intern yang kuat sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan. Ini dapat juga mempermudah auditor dalam melaksanakan pengauditan laporan keuangan. Selain itu, perusahaan besar juga akan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan untuk menjaga image atau citra perusahaan di mata publik. 3. Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena tidak seluruh perusahaan yang memiliki keuntungan akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya, dimana jika perusahaan tersebut melakukan estimasi yaitu laba tidak diakui seluruhnya tetapi laba tersebut ditahan untuk menutup kerugian diperiode berikutnya Namun demikian, arah keofisien regresi dalam penelitian ini bertanda negatif. Yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas, maka cenderung berpengaruh terhadap semakin rendahnya tingkat keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan.
68
4. Reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dan arah keofisien regresi dalam penelitian ini bertanda positif. Yang berarti bahwa jika suatu perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan non-big four, maka cenderung berpengaruh kepada semakin tingginya tingkat keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. 5. Kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Tingkat kompleksitas
operasi perusahaan yang tergantung pada ada atau tidaknya anak perusahaan. Hal ini disebabkan ada atau tidak adanya anak perusahaan tidak bisa dijadikan salah satu tolak ukur dalam penentuan keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan, dikarenakan jika sistem manajemen diperusahaan itu bagus walaupun memiliki banyak anak perusahaan, manajemen tetap bisa mengontrol anak perusahaannya dengan baik maka keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan tidak akan terjadi, begitu juga sebaliknya jika perusahann tidak memiliki anak belum tentu perusahaan itu tidak mengalami keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun demikian, arah keofisien regresi dalam penelitian ini bertanda positif. Yang berarti bahwa jika suatu perusahaan memiliki anak perusahaan, maka cenderung berpengaruh kepada semakin tingginya tingkat keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan.
69
V.2 Saran Mengingat hasil penelitian ini memiliki keterbatasan, maka peneliti mengajukan beberapa saran perbaikan untuk penelitian mengenai keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan di masa yang akan datang, yaitu: 1. Sebaiknya penelitian berikutnya menambahkan periode waktu penelitian sehingga lebih dari 3 tahun, sehingga dapat diperoleh gambaran yang mendekati keadaan sebenarnya mengenai pengaruh penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Sebaiknya dilakukan penambahan variabel independen yang diyakini dapat memperngaruhi keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Beberapa referansi variabel independen yang dapat di teliti adalah extraordinary item, laba rugi usaha, pengalaman dan pergantian auditor, kepemilikan pihak luar, kepemilihan pihak dalam, returt saham, dan lain-lain. 3. Sebaiknya tambahkan jumlah data dan lingkup penelitian. Tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur saja. 4. Proksi yang digunakan untuk variabel independen tidak hanya satu proksi saja. Agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik dan lebih luas lagi daripada penelitian ini.
70
V.3 Keterbatasan Dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan, maka peneliti menyadari adanya keterbatasan dari penelitian ini, diantaranya : 1. Periode sampel dalam penelitian ini hanya tiga tahun, yaitu tahun 2008 sampai tahun 2010. Sehingga berpotensi tidak tertangkapnya gambaran yang sebenarnya atas pengaruh penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan dikarenakan minimnya data yang digunakan dalam penelitian. 2. Populasi dari penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja, sehingga hasil yang kita temukan hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja. 3. Variabel independen IFRS dalam penelitian ini belum dapat memperoleh hasil yang maksimal dan rinci. Hal ini dikarenakan pada tahun 2008 – 2010 Indonesi masih melakukan adopsi terhadap IFRS sedangkan tahun 2011 Indonesia akan melakukan penerapan akhir dan pada tahun 2012 Indonseia baru melakukan implementasi secara keseluruhan. Ini dapat dilihat pada lampiran 2 4. Variabel bebas yang digunakan hanya terbatas pada 5 variabel saja, yaitu penerapan IFRS, ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran KAP, dan kompleksitas. Padahal masih banyak faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan.
71
5. Penelitian ini belum memberikan klasifikasi secara rinci tentang waktu pelaporannya, sehingga hasil temuan ini tidak sampai menganalisis ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan menurut presisi harinya.
72