BAB V RENCANA IMPLEMENTASI ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI Setelah seluruh arsitektur informasi, yang mencakup arsitektur data, aplikasi dan teknologi selesai diidentifikasi dan didefinisikan, langkah berikutnya adalah membuat sebuah rencana implementasi dari arsitektur informasi tersebut. Pembuatan rencana implementasi menunjukkan strategi migrasi dari posisis bisnis saat ini menuju posisi bisnis yang diinginkan di masa depan. 5.1
PENENTUAN PRIORITAS APLIKASI
Urutan prioritas aplikasi perlu diidentifikasi untuk menentukan urutan pengimplementasian aplikasi-aplikasi tersebut. EAP mengikuti prinsip dasar yang menyebutkan bahwa aplikasiaplikasi yang membuat data harus diimplementasikan sebelum aplikasi yang menggunakan data [SPE92]. 5.1.1 Pemetaan Aplikasi terhadap Entitas Data Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan prioritas aplikasi adalah mengolah matriks aplikasi terhadap matriks pemetaan fungsi bisnis dengan entitas data sehingga menghasilkan matriks pemetaan aplikasi dengan entitas data. Matriks ini kemudian diatur sedemikian rupa sehingga sel-sel dengan penanda “CUR” mengisi matriks dalam bentuk diagonal dari kiri atas ke kanan bawah matriks. Aplikasi yang berada di kiri atas akan menyediakan data bagi aplikasi di bawah urutan diagonalnya. Matriks ini disebut “matriks pisah” dimana diagonal pada matriks ini menunjukkan aplikasi-aplikasi yang menciptakan data, sedangkan bagian bawah diagonal menghubungkan dengan aplikasi-aplikasi yang relatif bersifat bergantung terhadap data. Secara aktual, pengembangan aplikasi dapat dilakukan secara paralel, urutan pengembangan yang ditunjukkan pada matriks pisah menunjukkan arah rencana implementasi arsitektur informasi yang perlu dikembangkan menjadi rencana proyek pengembangan. Hasil umum dari EAP adalah urutan pengimplementasian aplikasi akan mengacu pada rantai nilai dari enterprise [SPE92]. Hal ini pula yang ditunjukkan oleh matriks pisah dari SMAN 3 Bandung (Tabel V-2) yang dipaparkan secara lengkap pada lampiran I.
V-1
5.1.2 Akomodasi Kebutuhan Bisnis Urutan pengembangan aplikasi yang ditunjukkan pada matriks pisah didasarkan oleh dorongan dan ketergantungan pada data. Pada metode EAP, urutan yang didasarkan pada dorongan data ini harus disesuaikan untuk mengakomodir kebutuhan bisnis. Ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan prioritas implementasi aplikasi [SPE92]. Kriteria tersebut mencakup: a. Kebutuhan dan tingkat pentingnya implementasi dari aplikasi terkait b. Keberadaan dari sistem legacy c. Tingkat resiko dari implementasi aplikasi d. Keuntungan potensial yang akan didapatkan, serta e. Dampak terhadap organisasi Akomodasi kebutuhan bisnis dapat didasarkan pada portofolio aplikasi yang dibuat berdasarkan arsitektur aplikasi yang telah didefinisikan sebelumnya. Tiap-tiap aplikasi memiliki peran-peran bagi enterprise yang menurut portofolio aplikasi [WAR03] dibedakan menjadi : a. Aplikasi strategis, yang dipandang kritikal untuk masa depan keberjalanan bisnis enterprise namun belum dimiliki. Dalam studi kasus, aplikasi jenis ini adalah aplikasi yang membutuhkan pengembangan baru dan mengelola data-data dari tingkat manajemen sampai tingkat operasional dalam lingkup internal enterprise. b. Arsitektur operasional kunci, yang merupakan aplikasi-aplikasi yang sudah dimiliki enterprise dan enterprise sangat ergantung pada aplikasi-aplikasi ini untuk kesuksesan keberjalanan bisnisnya. Dalam studi kasus, aplikasi operasional kunci adalah aplikasi yang akan dioptimasi penggunaan serta dilakukan peningkatan sesuai kebutuhan. c. Aplikasi berpotensi tinggi yang belum dimiliki oleh enterprise dan memiliki potensi yang tinggi untuk menunjang kesuksesan bisnis di masa depan. Dalam studi kasus, aplikasi jenis ini mencakup aplikasi yang membutuhkan pengembangan baru dan mengelola data-data dari tingkat manajemen sampai tingkat operasional untuk lingkup internal dan eksternal. d. Aplikasi pendukung yang memiliki peran penting untuk menunjang fungsi-fungsi bisnis enterprise tetapi bukan aplikasi kritikal yang dibutuhkan oleh enterprise. Dalam studi kasus, aplikasi jenis ini mencakup aplikasi untuk aktivitas pendukung dari rantai nilai Porter. V-2
Hasil klasifikasi aplikasi-aplikasi dari arsitektur aplikasi menurut definisi di atas adalah portofolio berikut ini: Tabel V-1 Portofolio aplikasi SMAN 3 Bandung
STRATEGIS
BERPOTENSI TINGGI
Aplikasi Perencanaan PSB
Aplikasi Supervisi
Aplikasi Administrasi PSB
Aplikasi Analisis Output
Aplikasi Perencanaan Akademik
Aplikasi Administrasi Kegiatan Sekolah
Aplikasi Perencanaan Pembelajaran Aplikasi Pemantauan KBM Aplikasi Perencanaan Umum Aplikasi Pengelolaan Nilai Siswa
Aplikasi Kompetensi SDM
Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir
Aplikasi Administrasi Pengadaan
Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat
Aplikasi Inventarisasi dan Pemeliharaan
Aplikai Analisis Keuangan
Aplikasi Administrasi Non-Akademik
Aplikasi Akuntansi Keuangan
Aplikasi Administrasi Pembinaan
Aplikasi Administrasi Kepegawaian
Aplikasi Administrasi Kompetensi Akademik
OPERASIONAL KUNCI
PENDUKUNG
Berdasarkan portofolio di atas, matriks pisah yang menunjukkan urutan implementasi aplikasi
disesuaikan
kembali
dan
menghasilkan
matriks
pisah
lanjutan.
Urutan
pengembangan sepuluh aplikasi pertama berdasarkan matriks pisah lanjutan (Tabel V-3) mencakup urutan aplikasi-aplikasi yang terkait dengan operasional kunci serta aplikasi strategis untuk tingkat eksekutif manajemen berbasis sekolah. Pengembangan aplikasiaplikasi selanjutnya adalah adalah untuk pengembangan aplikasi baru yang potensial serta pengembangan aplikasi-aplikasi pendukung.
V-3
Aplikasi Administrasi PSB
Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat SoalSeleksi
C C C C
C
C
R R
C C
Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa
Aplikasi Perencanaan Akademik C C C C
Aplikasi Perencanaan Pembelajaran R R R R
Aplikasi Pemantauan KBM R
C
R
C C C C
R R
C C
R
R
Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir C
R
V-4
C
C R R
C R
R
R
C C
R
C C
C R U
C U
Aplikasi Supervisi C
C
Rencana_Supervisi
Siswa
RaporSiswa
Nilai_MatPel
Lap_Pengawasan
Responsi
KBM
Kehadiran_Siswa
SoalUjian
Silabus_MatPel
C
Lap_Kelulusan Srt_Akademik
C
STTB
C
SKHUN
Nilai_UAS
C
Nilai_UAN
U
Lap_Supervisi
R
DataSupervisi
C
C C C C
SOP_Kunjungan SOP_Kerjasama
C C C C
R
Forum
Rencana_KelolaAlumni
C
Info_Seleksi
Rencana_Humas
C
Info_Akademik
Rencana_HubInt
C
Rencana_HubEks
Rencana_Umum
Aplikasi Perencanaan Umum Std_kelulusan
Rencana_Penglepasan
Lap_EvaluasiTarget
MataPelajaran
Kurikulum
KalenderPendidikan
Std_SoalUjian
SOP_Responsi
Std_KelulusanMP
Rencana_Evaluasi&Remedial
Std_Kurikulum
Rencana_Akademik
Srt_PSB
Lap_PSB
C
HasilUjianSeleksi
HasilPengerjaan
CalonSiswa
Std_SoalSeleksi
Aplikasi Perencanaan PSB Rencana_PSB
Aplikasi Std_PenerimaanSiswa
Tabel V-2 Matriks Pisah Aplikasi dengan Entitas Data (Cuplikan dari Lampiran I)
C C C
Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir
Aplikasi Pemantauan KBM
Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat C C
C
R C C C
Aplikasi
C C
R
Aplikasi Perencanaan Akademik C C C C
Aplikasi Perencanaan Pembelajaran R R R R
C C C
R
C C
R R
R
R
R
Aplikasi Akuntansi Keuangan
V-5
C C
C R R R
C R
R C C C
SOP_Kunjungan SOP_Kerjasama
C C C C C
R C
C C C C
R C
R
C
Rencana_Rekrutmen
Data_Audit
Pengeluaran
Lap_Keuangan
C
Pendapatan
C
APBS
Forum
Rencana_KelolaAlumni
C
Info_Seleksi
Rencana_Humas
C
Info_Akademik
Rencana_HubEks
C
Rencana_HubInt
Lap_Pengawasan
Kehadiran_Siswa
SoalUjian
Silabus_MatPel
Std_kelulusan
Rencana_Penglepasan
Responsi
C
KBM
C
RAPBS
Aplikasi Analisis Keuangan R
Rencana_Umum
Aplikasi Perencanaan Umum Lap_EvaluasiTarget
MataPelajaran
Kurikulum
KalenderPendidikan
Std_SoalUjian
SOP_Responsi
Std_KelulusanMP
Rencana_Evaluasi&Remedial
Std_Kurikulum
Rencana_Akademik
Srt_Akademik
Lap_Kelulusan
SKHUN
STTB
Nilai_UAS
Nilai_UAN
RaporSiswa
Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa Nilai_MatPel
Tabel V-3 Matriks Pisah Lanjutan Aplikasi dengan Entitas Data (Cuplikan dari Lampiran I)
5.1.3 Strategi Migrasi dan Akuisisi Teknologi Setelah didapatkan urutan implementasi aplikasi pada matriks pisah lanjutan, kemudian dilakukan peninjauan kembali terhadap analisis dampak arsitektur aplikasi terhadap aplikasi legacy (subbab 4.2.2). Urutan implementasi aplikasi tersebut dipadankan dengan analisis dampak terhadap aplikasi legacy serta landasan teknologi yang telah didefinisikan untuk aplikasi tersebut, untuk menghasilkan sebuah strategi migrasi aplikasi dan akuisisi teknologi. Hasil dari strategi migrasi dan akuisisi teknologi ini dipaparkan pada tabel V-4. 5.2
ESTIMASI SUMBER DAYA DAN PENJADWALAN
Pada langkah ini estimasi dilakukan untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkan serta penjadwalan pengerjaan dari implementasi aplikasi-aplikasi yang telah didefinisikan. Dalam melakukan implementasi aplikasi, ada dua buah alternatif cara implementasi yang dapat diadaptasi, yaitu membeli piranti lunak yang diproduksi oleh vendor-vendor tertentu atau mengembangkan sendiri aplikasi tersebut secara internal. Namun, menurut Spewak [SPE92], sebagian besar paket piranti lunak yang tersedia saat ini bersifat independen, cenderung untuk tidak diintegrasikan dalam sebuah sistem enterprise dan lingkungan shared data. Oleh karena itu, alternatif yang lebih baik dipilih adalah mengembangkan aplikasi sendiri. Ketersediaan sumber daya perlu dipertimbangkan dalam menentukan strategi implementasi dari arsitektur informasi, mencakup sumber daya manusia (system analysts, programmers, pengguna, data analysts, designer, dll), perangkat lunak, dan landasan teknologi (workstation, jaringan). 5.2.1 Sumber Daya Manusia Pada metode EAP, dalam melakukan implementasi dari arsitektur yang telah didefinisikan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya yang paling kritis yang harus dipertimbangkan. Setidaknya ada enam peran SDM yang diperlukan dalam melakukan implementasi dari aplikasi yang telah didefinisikan. Peran-peran tersebut mencakup : a. Analis sistem, yang berperan melakukan analisis terhadap kebutuhan yang sudah dipaparkan dalam arsitektur informasi.
V-6
Tabel V-4 Migrasi Aplikasi dan Akuisisi Teknologi
(PSB)
Operasional Akademik
Aplikasi Perencanaan PSB Aplikasi Administrasi PSB
Aplikasi Perencanaan Akademik Aplikasi Perencanaan Pembelajaran Aplikasi Pemantauan KBM
Akademik Hubungan
Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa
12
X
WEB 3
3
X
-
4
X
-
1
X
-
X
ASPN
WEB 3
X
Pengembangan baru
x
x
x
Pengembangan baru
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Pengembangan aplikasi legacy menjadi aplikasi dengan basis data dan dengan pengaturan akses
x
x
Upgrade dengan penambahan informasi akademik dan seleksi, serta fasilitas pencarian terhadap suatu informasi
V-7
x
x
x
x
Aplikasi Office
File Server
Relational/ SQL
Baru
Integrasi
Baru Tetap
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Aplikasi Office
x
x
x
x
x
Aplikasi Office
x
x
x
Aplikasi Office
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Pengembangan
Baru/Ganti
Penambahan
Tetap/pemeliharaan
Penambahan/Ganti
Update Lisensi
Baru/Ganti
Upgrade
Tetap/Pemeliharaan
Diganti
x
Dipisahkan dari aplikasi legacy menjadi aplikasi baru, menjadi X aplikasi dengan basis data dan dengan pengaturan akses
Aplikasi Informasi dan Layanan Masyarakat 7
x
Pengembangan baru
Aplikasi Pengelolaan Nilai Akhir X
x
Dipisahkan dari aplikasi legacy menjadi aplikasi baru, menjadi X aplikasi dengan basis data dan dengan pengaturan akses
X
Piranti Lunak
x
Pengembangan aplikasi legacy menjadi aplikasi dengan basis data dan dengan pengaturan akses, X namun tetap menerima input dari aplikasi legacy
ASPN
X
Uraian /Proyeksi
Pengembangan baru
Aplikasi Sistem Pengolahan Nilai (ASPN)
13
2
Modifikasi
Upgrade /Optimasi
Sistem Legacy Terkait
-
X
Akuisisi Landasan Teknologi Teknol Lingkungan Sistem Perangkat Jaringa Pengemba ogi aplikasi/pe Operas ngan Basis Basis n Keras rangkat i Data lunak Data
Dampak Terhadap Sistem Legacy
Dipertahankan
Pendukung
Berpotensi Tinggi
X
Operasional Kunci
11
5
Aplikasi Supervisi Pengelolaan Penglepasan
Urutan Implementasi
Aplikasi
Peran Aplikasi
Strategis
Penerimaan Siswa Baru
Area Fungsi
Pengembangan Aplikasi
Aplikasi Office Aplikasi Office
x
x
x
x
b. Perancang sistem, yang berperan dalam merancang aplikasi yang diinginkan. Perancang sistem ini juga mencakup perancang antarmuka sistem agar pengguna tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi. c. Programmer, yang berperan untuk menerjemahkan rancangan yang dibuat perancang sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang sudah siap digunakan oleh pengguna. d. Ahli jaringan, atau dikenal dengan sebutan administrator jaringan yang berperan dalam melakukan instalasi dan pemeliharaan sistem jaringan. e. Teknisi, yang berperan untuk merakit dan memelihara perangkat keras yang dibutuhkan dalam implementasi arsitektur informasi. Berikut ini dipaparkan beberapa kualifikasi yang perlu dimiliki oleh sumber daya manusia sesuai dengan peran yang dijalankan dalam pelaksanaan implementasi arsitektur informasi. Kualifikasi Analis Sistem 1.
Memiliki latar berlakang pendidikan formal di bidang computer science/studies, information management systems, business information systems, atau maths and operational research.
2.
Memiliki pengalaman kerja di bidang analisis sistem yang mencakup kegiatan survey, desain, dan identifikasi kebutuhan sistem.
3.
Menguasai dan memiliki pengalaman penggunaan teknologi (tools) terkait.
4.
Memiliki pengetahuan mengenai hardware, software, programming yang terkait dengan sistem.
5.
Memiliki pengetahuan mengenai bisnis secara umum
6.
Mampu berpikir kreatif dalam memecahkan masalah.
7.
Memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan sebuah informasi dengan tepat dan efektif.
8.
Memiliki kemampuan multi-tasking.
9.
Memiliki keterampilan analitikal dan inter-personal yang baik.
10. Memiliki kemampuan mengendalikan pekerjaannya sesuai anggaran yang ditetapkan. 11. Mampu memaparkan gagasan secara efektif, baik kepada rekan kerja maupun klien/pengguna. 12. Mampu bekerja sesuai jadwal dalam segala kondisi. 13. Memiliki mental siap kerja, berperilaku baik, dan bertanggung jawab. 14. Selalu berusaha untuk mengetahui perkembangan terbaru di bidang teknologi. Kualifikasi Perancang Sistem 1.
Memiliki kemampuan baik dalam bidang hardware, software dan bahasa pemrograman
2.
Memiliki kemampuan untuk memetakan kebutuhan pengguna
3.
Memiliki kemampuan logical approach untuk menyelesaikan permasalahan
4.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan banyak orang dalam berbagai level termasuk staff non teknis
V-8
5.
Memiliki latar belakang dalam Computer Engineering, Computer Science , Information Technoogy, atau bidang sejenis
6.
Memiliki pengalaman dalam computer system development
7.
Memiliki pengalaman dalam database design, development , dan administration.
8.
Memiliki pengetahuan mengenai metode perancangan yang baik
9.
Memiliki kemampuan untuk memodelkan perancangan sistem dengan baik
10. Memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tekanan dan deadlines 11. Memiliki kemampuan yang baik dalam kerjasama tim 12. Mengapresisasi permintaan bisnis dari klien 13. Memahami perihal kerahasian dan proteksi data Kualifikasi Programmer Sistem 1. Memiliki kemampuan baik dalam bidang hardware, software dan bahasa pemrograman 2. Memiliki kemampuan menginterpretasikan dan mengikuti rencana teknis 3. Memiliki kemampuan logical approach untuk menyelesaikan permasalahan 4. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan banyak orang dalam berbagai level termasuk staff non teknis 5. Memiliki kemampuan manajemen proyek 6. Memiliki latar belakang dalam Computer Engineering, Computer Science , Information Technoogy, atau bidang sejenis 7. Memiliki pengalaman dalam computer system development 8. Memiliki pengalaman dalam database design, development , dan administration. 9. Memiliki kemampuan bahasa SQL dan kemampuan analisa 10. Memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tekanan dan deadlines 11. Memiliki kemampuan yang baik dalam kerjasama tim 12. Mengapresisasi permintaan bisnis dari klien 13. Memahami perihal kerahsian dan proteksi data
5.2.2 Penjadwalan Pelaksanaan Implementasi Arsitektur Informasi Sebuah penjadwalan pelaksanaan implementasi perlu dibuat dengan memperhatikan pada estimasi waktu implementasi, serta waktu dimulai dan diselesaikan. Implementasi aplikasiaplikasi yang telah didefinisikan haruslah sesuai dengan urutan aplikasi yang telah diidentifikasi. Penjadwalan implementasi aplikasi-aplikasi untuk studi kasus enterprise SMAN 3 Bandung dipaparkan pada tabel V-5.
V-9
Tabel V-5 Estimasi Waktu Implementasi Aplikasi APLIKASI
ESTIMASI HARI
BULAN DIMULAI
BULAN DIAKHIRI
DURASI (BULAN)
Fase Transisi dan Penyesuaian
40
0
2
2
60
2
4
2
Apl i ka s i Pengol a ha n Ni l a i Si s wa Apl i ka s i Pengel ol a a n Ni l a i Akhi r
60
3
5
2
Apl i ka s i Perenca na a n Aka demi k
100
5
9
4
Apl i ka s i Perenca na a n Pembel a ja ra n
100
8
12
4
Apl i ka s i Pema nta ua n KBM
120
10
15
5
440
2
15
13
Pengerjaan Tahap Pertama Apl i ka s i Perenca na a n Umum
100
16
20
4
Apl i ka s i Informa s i da n La ya na n Ma s ya ra ka t
60
18
20
2
Apl i ka s i Ana l i s i s Keua nga n
100
21
25
4
Apl i ka s i Akunta ns i Keua nga n
100
24
28
4
Apl i ka s i Admi ni s tra s i Kepega wa i a n
120
28
33
5
Pengerjaan Tahap Kedua Apl i ka s i Perenca na a n PSB
16
33
17
34
38
2
Apl i ka s i Admi ni s tra s i PSB
120
37
42
4
Apl i ka s i Supervi s i
120
40
45
4
Apl i ka s i Ana l i s i s Output
150
45
51
6
Pengerjaan Tahap Ketiga Apl i ka s i Admi ni s tra s i Kegi a ta n Sekol a h
5.3
480 100
490
34
51
17
100
52
56
4
Apl i ka s i Kompetens i SDM
100
55
59
4
Apl i ka s i Admi ni s tra s i Penga da a n
100
59
63
4
Apl i ka s i i nventa ri s a s i da n pemel i ha ra a n
100
61
65
4
Pengerjaan Tahap Keempat
400
52
65
13
Apl i ka s i Admi ni s tra s i Kegi a ta n Non-Aka demi k
120
66
71
5
Apl i ka s i Admi ni s tra s i Pembi na a n
100
70
74
4
Apl i ka s i Admi ni s tra s i Kompetens i Aka demi k
100
72
76
4
Pengerjaan Tahap Kelima
320
66
76
10
TOTAL KESELURUHAN PENGERJAAN
2170
0
76
76
CRITICAL SUCCESS FACTORS (CSF)
Faktor sukses kritikal yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan arsitektur yang telah didefinisikan serta mengformulasikan rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan eksekutif enterprise, dipaparkan sebagai berikut: 1. Adanya pelatihan bagi sumber daya manusia 2. Reorganisasi dari sistem informasi yang ada 3. Memastikan ketepatan arsitektur informasi dan model data 4. Menetapkan standar infrastruktur teknis berdasarkan kebutuhan arsitektur informasi 5. Menetapkan kebutuhan bisnis dan teknikal
V-10
6. Memisahkan aktivitas-aktivitas pengembangan, pengujian dan operasional 7. Menghasilkan rencana akuisisi teknologi yang menyelaraskan rencana infrastruktur teknologi 8. Merencanakan pemeliharaan infrastruktur teknologi 9. Mengimplementasikan kendali internal serta ukuran-ukuran keamanan dan keterauditan 10. Jumlah data dan aplikasi yang sesuai dengan arsitektur informasi dan model data enterprise yang diterapkan 11. Kelengkapan arsitektur dan standar yang mengakomodasi teknologi untuk meningkatkan peluang bisnis 12. Efektivitas dan efisiensi (secara teknikal, waktu dan biaya dari proses pengembangan yang dipilih dan/atau disepakati bersama) 13. Tingkat ketersediaan landasan yang sesuai untuk aplikasi-aplikasi bisnis selaras dengan arsitektur dan standar teknologi 14. Persentase data yang tumpang tindih 15. Persentase aplikasi yang tidak sesuai dengan arsitektur informasi 16. Frekuensi aktivitas validasi data 17. Jumlah landasan teknologi menurut fungsi bisnis dalam enterprise 18. Persentase pengguna yang puas dengan fungsionalitas aplikasi hasil pengembangan 19. Jumlah masalah dalam penggunaan tiap aplikasi (khususnya yang membuat down time) 20. Persentase landasan yang tidak selaras dengan yang telah didefinisikan dalam arsitektur dan standar teknologi 5.4
PROTOTIPE SISTEM INFORMASI SEKOLAH SMAN 3 BANDUNG
Untuk memberikan gambaran implementasi dari rencana yang telah dibuat, pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan pengembangan prototipe sistem informasi untuk SMAN 3 Bandung yang diberinama SIS 3 – Sistem Informasi Sekolah SMA Negeri 3 Bandung. Prototipe yang dibuat mengimplementasikan aplikasi-aplikasi yang berada pada urutan pertama sampai keempat pada urutan implementasi aplikasi, yang mendukung aktivitas bisnis utama dari SMA Negeri 3 Bandung, yaitu aktivitas akademik. Keempat aplikasi tersebut mencakup dua aplikasi dari kelompok aplikasi operasional kunci pada portofolio aplikasi, yaitu “Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa” dan “Aplikasi Pengolahan Nilai Akhir”, serta dua aplikasi dari V-11
kelompok aplikasi strategis, yaitu “Aplikasi Perencanaan Akademik” dan “Aplikasi Perencanaan Pembelajaran”. Fungsi utama dari prototipe tersebut adalah untuk menunjukan interaksi antarmuka antara aplikasi dengan pengguna. Pemaparan lebih lengkap mengenai pengembangan prototipe ini diberikan pada lampiran J.
V-12