BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar–benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Jika sistem perangkat lunak telah selesai melewati tahap pengujian sistem maka sistem perangkat lunak tersebut telah siap untuk digunakan. Penggunaan sistem perangkat lunak yang baru pada suatu organisasi atau perusahaan kadang– kadang merupakan proses yang tidak mudah sehingga persiapan untuk tahap ini harus dibuat dengan matang.
5.1
Tujuan Implementasi Sistem
1. Membuat desain sistem selama penelitian. 2. Menguji dan mendokumentasikan prosedur dan program yang diperlukan. 3. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui. 4. Memperhitungkan sistem yang telah dibuat sesuai kebutuhan pemakai.
69
70
5.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Dari kesimpulan analisis kelemahan prosedur yang berjalan maka penulis mengusulkan kebutuhan perangkat lunak untuk membantu dalam pengolahan data apotek. Selain itu juga perangkat lunak yang dapat memberikan keamanan data dari gangguan internal maupun eksternal.Aplikasi penjualan dan pembelian obat ini dikembangkan dan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Delphi 7.0 dengan menggunakan Ms. Access sebagai databasenya dengan sistem operasi Microsoft Windows 7.
5.3 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang diperlukan untuk keperluan membangun Aplikasi penjualan dan pembelian obat PT. Kimia Farma Apotek sesuai dengan rekomendasi yang diberikan sebagai berikut : 1. Processor yang digunakan Intel® CellTM
2 Duo Processor T6400
(2.0GHz, 800MHz FSB, 2MB L2 cache) 2. Harddisk terpasang 40GB, rekomendasi minimum 5,0MB 3. Memori terpasang 1GB 4. VGA Card terpasang 128MB. 5. Mouse dan Keyboard 6. Layar Monitor SVGA 7. Printer
71
5.4 Kegiatan Implementasi
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan rancangan sistem yang telah disetujui, menguji sistem, menginstal serta memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang telah diperbaiki. Dalam implementasi sistem terdapat dua jenis prosedur, diantaranya ujicoba sistem dan ujicoba program. Kegiatan Implementasi ini antara lain : 1. Pemrograman Pemrograman merupakan kegiatan yang sangat menunjang terselenggaranya sistem yang baru karena program yang baik dan struktur dapat menghasilkan suatu informasi sesuai kebutuhan. Sebelum program diterapkan maka program harus diuji coba dulu agar terbatas dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pengujian program dapat dilakukan untuk setiap modul program (Program Utama, Sub Rutin, Sub Program) yang dilanjutkan dengan pengujian semua modul untuk meyakinkan semua modul sudah terintegrasi tanpa kesalahan. 2. Pengujian Sistem Pengujian system dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen system dengan tujuan utamanya adalah untuk memastikan elemen-elemen system berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian system termasuk juga pengujian program secara menyeluruh. Kumpulan program dapat menerima dengan baik, memproses dan memberikan keluaran program yang baik pula. Tahap pertama pengujian dilakukan untuk proses input data, mulai dari input data transaksi penjualan, transaksi pembelian, data supplier, data
72
konsumen, data barang untuk menghasilkan output yang diinginkan dan hasilnya sesuai dengan perancangan yang diusulkan. Kemudian tahap selanjutnya dilakukan pengujian terhadap laporan terdiri dari Laporan data konsumen, laporan data supplier, laporan data barang, laporan pembelian dan laporan penjualan. Pada ujicoba program terdapat dua cara yakni black box testing & white box testing.
a.
Black Box Testing
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jika dianalogikan maka pengujian black box testing hanya bisa mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface) saja, fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya.
Tabel 5.1 pengujian Black Box Kasus dan Hasil Uji Data Masukan
Yang diharapkan
Pengujian
Username dan
Dapat masuk ke
Pemasukan dengan
password
halaman utama (Menu
username : admin
utama)
Password : 12345 Akan masuk ke
73
halaman utama, selain itu tidak bisa Form Akses pengguna
Mengetahui siapa saja
Dapat melihat siapa
yang mengakses
saja yang menggunakan
aplikasi tersebut
aplikasi tersebut, dengan melihat nama, akses pengguna, dan waktu penggunaan aplikasi tersebut
Form supplier
Mengolah data-data
Dapat menampilkan,
supplier
menginputkan data-data supplier yang dibutuhkan, serta dapat menghapusnya jika tidak dibutuhkan lagi.
Form Obat
Mengolah data-data
Dapat menampilkan,
obat
menginputkan data-data obat dengan kode obat yang sudah ditentukan dari Apotek Kimia Farma, serta dapat menghapus data obat yang tidak dijual lagi.
74
Form Pemesanan Obat
Mencetak pesanan obat
Dapat melaporkan datadata obat yang akan dipesan.
Form Pembelian Obat
Form Retur Beli
Mengolah data
Mampu mengolah data
pembelian obat
pembelian obat.
Mengolah data Retur
Mampu mengolah data-
beli
data obat yang dibeli kemudian diretur kembali.
Form Penjualan obat
Mengolah data
Mampu mengolah data-
penjualan obat
data obat yang dijual kepada konsumen.
Form retur jual
Mengolah data retur
Mampu mengolah data-
jual
data obat yang diretur kembali oleh konsumen
b.
White Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode – kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris – baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu per satu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.