BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1
Konsep Perencanaan Rencana pembangunan proyek Hotel Harris dan Yello ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan sarana akomodasi tempat menginap sementara bagi wisatawan yang ingin berlibur atau wisatawan yang ingin melakukan perjalanan bisnis di Jakarta. Bangunan ini didesain untuk memenuhi standar keamanan, kekuatan, dan kemampuan layanan karena pembangunan gedung ini menggunakan metode bangunan tahan gempa sehingga bangunan ini layak untuk dibangun sebuah hotel. Sebagaimana telah ditetapkan terlebih dahulu bahwa konstruksi ini dirancang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan persyaratan konstruksi. Perancangan dasar struktur ini dibuat agar konstruksi kuat, tahan lama, dan ekonomis. Oleh karena itu dibangun dengan menggunakan material pilihan.
5.2
Perencanaan Pekerjaan Beton Dalam suatu perencanaan gedung dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, secara umum perencanaan suatu struktur dipertimbangkan sesuai fungsi bangunan, mutu bahan yang akan di gunakan dan dekatnya dengan sumber bahan, memperhitungkan kekuatan bangunan apabila terjadinya gempa, kondisi lapangan di sekitar proyek, dan lain sebagainya.
V-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam perencanaan suatu struktur bangunan gedung bertingkat maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu : 1. Kemampuan layanan ( serviceability ) Setiap komponen struktur direncanakan dengan penampang yang mampu menahan beban dan gaya-gaya terfaktor yang bekerja pada struktur tersebut. Selain itu, komponen struktur harus memenuhi kemampuan layan terbatas hanya dalam beban kerja, tidak pada batas kemampuanya. Kemampuan layan suatu komponen struktur ditentukan oleh lendutan, retak pada struktur, korosi tulangan, dan rusaknya permukaan pada beton. 2. Keamanan. Struktur direncanakan dengan memperhitungkan semua kemungkinan pembebanan yang bekerja dan tidak terjadi tegangan tambahan pada struktur,
juga
memiliki
jangkauan
deformasi
yang
diijinkan.
Kemampuan tersebut dapat diperoleh dengan adanya nilai faktor keamanan yang direduksi dalam perhitungan struktur. Kemampuan struktur juga dapat ditentukan dengan pembatasan deformasi yang boleh terjadi pada struktur. Jika terjadi retak pada struktur hanya boleh retak rambut. Pada komponen struktur tertentu atau pada bangunan dengan fungsi khusus direncanakan untuk dapat menahan beban tambahan yang terjadi tiba-tiba dan besar, misalnya gempa. Untuk keamanan pada bangunan gedung, selain memperhatikan kondisi beton, kita juga harus memperhatikan tulangan agar tidak terjadi korosi. V-2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
3. Ekonomis. Perencanaan struktur harus dilakukan dengan memperhitungkan nilai mata uang yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaanya. Nilai ekonomis suatu struktur dapat dicapai dengan menentukan penggunaan bahan dan besar penampang struktur yang memberikan nilai mata uang lebih kecil tetapi masih dalam ruang lingkup kemampuan layan baik dan keamanan yang cukup. Faktor lain yang menentukan keekonomisan suatu struktur diantaranya penggunaan alat-alat bantu dalam pelaksanaan, pemasokan bahan, jumlah tenaga kerja yang efektif, dan lain sebagainya. Rencana dari proyek Hotel Harris dan Yello ini sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi bangunan tersebut sebagai akomodasi tempat menginap sementara dengan bentuk bangunan vertikal yang memiliki keamanan, kekuatan yang terjamin dan sesuai dengan spesifikasi teknis proyek, khususnya pada elemen struktur yaitu Balok Corebell. Menurut spesifikasi teknis, untuk bagian Balok Corebell direncanakan menggunakan beton fc’= 35 Mpa penulangannya menggunakan tulangan deform/ulir. Untuk tulangan sengkang dan tulangan utama. Dengan bekisting Balok Corebell menggunakan bekisting manual. 5.3
Rencana Kerja Sebelum proyek pembangunan Hotel Harris dan Yello ini dilaksanakan, maka PT. Acset Indonusa Tbk terlebih dahulu melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan beberapa hal, antara lain :
V-3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
1. Kondisi lokasi proyek, yaitu untuk penempatan ruang pekerja, tempat penyimpanan barang dan bahan, dan penempatan air proyek (Access Plan). 2. Kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang memenuhi syarat sesuai dengan kondisi proyek. 3. Tersedianya bahan-bahan atau material yang memadai menurut jenis dan volumenya. 4. Tersedianya peralatan yang cukup, guna memudahkan jalannya pekerjaan. Setiap pekerjaan terutama pekerjaan struktur mempunyai tahapan pekerjaan, tahapan-tahapan pekerjaannya antara lain: 1. Pekerjaan persiapan (pembersihan lokasi). 2. Penyediaan bahan. 3. Pekerjaan penulangan (perakitan dan pemasangan tulangan). 4. Pekerjaan bekisting (pembuatan dan pemasangan bekisting). 5. Pekerjaan beton (pengecoran, pemadatan). 6. Perawatan beton. 7. Pembongkaran 5.4
Pekerjaan Struktur Balok Corebell
5.4.1 Definisi dan Fungsi Struktur Balok Corebell. Balok Corebell merupakan bagian struktur yang dirancang pada abutment struktur jembatan. Corebell merupakan tempat jecking force pada jembatan bekerja. Biasanya Corebell dibuat pada struktur jembatan pracetak, komposit dan jembatan rangka baja. Fungsi dari Balok Corbell V-4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
antara lain sebagai mempermudah pelaksanaan pengangkatan (erection) girder atau baja pada pekerjaan jembatan serta sebagai tempat bertumpu struktur jembatan direvitalisasi. Proyek Hotel Harris dan Yello ini memiliki struktur balok Corebell sebagai tempat bertumpu struktur jembatan yang dirancang menggunakan struktur rangka baja. Struktur Balok Corebell menghubungkan antara tower Hotel Harris dan tower Hotel Yello pada lantai 21, 21B, 22,dan 23. 5.4.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Balok Korbel. Pada bab ini, kami akan fokus membahas tentang pekerjaan pembuat struktur Balok Corebell sebagai tempat bertumpu dari stuktur rangka baja untuk jembatan penghubung pada Proyek Hotel Harris dan Yello. Latar belakang kami mengambil fokus pada pekerjaan pembuatan Balok Corebell
adalah
metoda
pembuatan
untuk
perkerjaan
Corebell
menggunakan metoda yang tidak biasa. Metoda yang digunakan dalam pekerjaan pembuatan balok Corebell memiliki beberapa tahapan pekerjaan sampai jembatan penghubung antara tower Harris dan Yello selesai. 1. Tahapan pertama pada saat pembuatan balok korbel (Corebell), yaitu pada tahapan pekerjaan pembuatan bekisting/plat form untuk posisi pembuatan Balok Corebell.
V-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.1 Pembuatan bekisting Balok Corebell 2. Tahapan kedua pembesian Balok dan Corebell. Setelah bekisting terbuat dilanjutkan dengan pembesian balok dan pembesian dari struktur korbel berdasarkan shop drawing yang telah di approved oleh owner. Didalam proses pembesian terdapat pemasangan angkur (4 M22, L500mm) untuk posisi base plate (360x260x16mm) dari baja jembatan penghubung.
Gambar 5.2 Pembesian stuktur Balok Corebell 3. Tahapan ketiga pengecoran Setelah dilakukan checklist pembesian terpasang bersama inspektor owner dan semuanya telah dipasang sesuai shop drawing selanjutnya
V-6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
adalah pengecoran. Beton yang digunakan adalah fc 35 MPa.
CORE BELL TOWER HARRIS
Gambar 5.3 Corebell Hotel Harris
CORE BELL HOTEL YELLO
Gambar 5.4 Corebell Hotel Yello
4. Penginstalan baja (General view unloading materials bridge / erection)
V-7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.5 Keseluruhan bongkar material on site Material baja On Site di proyek hotel Harris dan Yello dan dilanjutkan koordinasi lapangan untuk pengangkatan material baja dari atas truk ke stabling sementara di lantai GF atau ke stabling (penumpukan barang - barang yang telah diangkat) di lantai 17.
Gambar 5.6 Proses pengangkatan (erection). Melakukan pengukuran lokasi atau pangkal terhadap titik-titik angkur, dimensi pangkal dan elevasi bangunan untuk pemasangan base plat baja.
V-8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
Alternatif - 2
Alternatif - 1
Alternatif - 2
Gambar 5.7 Alternatif erection baja Pada tahapan pengangkatan baja ini ke posisi Balok Corebell digunakan 2 cara alternatif. Alternatif pertama adalah pengangkatan baja dari posisi stabling di lantai 17 menggunakan pengangkatan dengan TC ke posisi tumpuan Corebell. Alternatif kedua adalah setelah penghubung gedung lantai 28 tertutup lantainya, yaitu dengan V-9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
mendahulukan erection baja pada lantai 23 terlebih dahulu dengan pengangkatan baja menggunakan TC (tower crane) sebelum perancah bekisting di lantai 28 terpasang. Untuk erection baja dilantai 22, 21 dan 21B dilanjutkan dengan mengunakan cara pengangkatan manual dengan alat chainblock (takel) dan seling belt.
Gambar 5.8 Wire net safety & safety line Pada tahap selanjutnya pemasangan stringer kesetiap gasetnya bertujuan untuk menjadikan satu kesatuan antara girder dan stringer dengan penyambung baut. Cara pelangsiran materialnya manual dengan takel. Pemasangan safety line dan wire net safety disepanjang jembatan untuk menghindari accident / kecelakaan kerja.
V-10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
GIRDER
Gambar 5.9 Pemasangan baja
STRINGER
Gambar 5.10 Pemasangan baja
V-11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V – Pelaksanaan Pekerjaan
STRINGER
GIRDER
Gambar 5.11 Pemasangan baja
STRINGER
GIRDER
Gambar 5.12 Pemasangan baja
V-12 http://digilib.mercubuana.ac.id/