161
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1. Proses kegiatan belajar mengajar di MAN Karanganyar , sudah berjalan dengan cukup baik. Penggunaan media pembelajaran yang masih minim dan kurang tepat dengan karakteristik peserta didik dapat berdampak pada pembelajaran sejarah yang tidak menarik dan membosankan bagi siswa yang berujung pada hasil belajar sejarahnya menjadi kurang memuaskan. Namun demikian pembelajaran sejarah Di MAN Karanganyar masih sering disampaikan melalui metode ceramah sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan bosan. Selain itu guru hanya menggunakan buku paket dan LKS saja, dengan sedikit inovasi yaitu menggunakan Microsoft Office berupa power point yang ditayangkan dengan menggunakan LCD dan jarang menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran sejarah menggunakan media audio visual Museum Kereta Api Ambarawa berupa video dapat diterapkan sebagai salah satu media pembelajaran untuk meningkatkan minat serta motivasi belajar peserta didk untuk meningkatkan prestasi belajarserta menumbuhkan kesadaran sejarah siswa akan peninggalan bersejarah pada masa kolonial belanda yang ada di lingkungan sekitar mereka. 2.
Pengembangan media pembelajaran menggunakan media audio
visual yang dikembangkan dengan mengadopsi dari desaim pembelajaran ADDIE dari molenda. Dan dalam penyusunan pembuatan video menggunakan software
162
movie maker. Penelitian pengembanagn ini ilakukan melalui beberapa langkah penelitian , diantaranya yaitu :1) studi pendahuluan, 2( menyususn desain media pembelajaan audio visual berupa video, 3) evaluasi media pembelajaran. Studi pendahuluan dilakukan dengan observasi kondisi sekolah atau lapangan dan wawancara terhadap guru dan siswa. Selanjutnya menggumpulkan data dan kajian literatur tentang situs museum kereta api ambarawa. Kemudia melakukan penyususnan esain media pembelajaran dengan menggunakan software movie maker sehingga menghasilkan media pembelajaran berupa video pembelajaran situs Museum Kereta Api Ambarawa. Setelah media jadi, selanjutnya dilakukan penilaian ahli. Penilaian oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran. Hasil validasi ahli media terhadap produk media pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan media pembelajaran tersebut layak diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi dan saran yang diberikan oleh ahli media. 3. Berdasarkan uji efektifitas medai pembelajaran sejarah menggunakan audio visual menurut subjek data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut . dari hasil uji t diperoleh
sig 0,000 sehingga kurang dari 0,05 yang menyatakan keputusan Ho
ditolak dan itu menunjukan bahwa kedua kelompok memililki sikap yang tidak sama. Dari 33 peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan diperoleh rata-rata 86,16 . sedangkan dari 34 peserta pada kelompok kontrol dengan menggunakan media powerpoint diperoleh rata-rata 79 . dari hasil nilai rerataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok yang menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan mempunyai pretasi yag lebih baik dibanding dengan kelompok yang menggunakan power point.
163
B. Implikasi Penelitian pengembangan ini menunjukan bahwa media pembelajaran sejarah menggunakan media audio visual memang penting digunkan dalam membantu guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi yang mampu membuat peserta didik termotivasi ddan mengalami peningkatan minat belajar. Terdapat beberapa implikasi dari penellitian pengembangan ini. 1.
Implikasi praktis Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman langsung dan pengalamn tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan yang diperoleh, dan begitu pula sebaliknya. Atas dasar kegunaan yang diperlihatkan oleh media pembelajaran menggunakna audio visual yang dikembangkan, terdapat beberapa implikasi praktis dalam proses belajar sejarah di kelas XI.
a.
Media pembelajaran yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Hasil dari uji kompetensi dimana merupakan bagian dari uji kelayakan atau efektifitas media pembelajaran menurur subjek data yang dilakukan pada 65 siswa yang terbagi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Cenderung memperlihatkan perbedaan dicapai peserta didik.
dalam perolehan skor prestasi yang
164
Hasilnya menunjukan bahwa skor pretasi akademik kelompok peserta didik yang dalam proses pembelajaranya menggunakan media pembelajaran audio visual yang dikembangkan lebih tinggi dibandingkan prestasi akademik kelompok peserta didik yang menggunakan media powerpoint. Berdasarkan temuan ini dpat diambl kesimpulan bahwa pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran menggunakan audio visual yang dikembangkan efektif meningkatkan prestasi belajar peserta didik. b. Media pembelajarn yang dikembangkan untuk membantu mempermudah guru sejarah dalam mengajarkan materi sejarah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang lebih bervariatif. c. Guru tidak terus berpaku pada metode konvensional dalam proses pembelajataran dengan cermah. Media pembelajaran audio visual yang dikembangkan membuka wawasan guru bahwa mengembangkan meia pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju serta beberapa software ynag mampu membuat penyampainan materi lebih menarik dan bervariasi. Penyampaian materi tidak gharus terbatas dengan ceramah saja, namun lebih variatif dengan menggunakan metode yang lebih inovatif pula sehingga guru menjadi tertantang untuk mencari metode pembeljaran yang menarik minat peserta didik. Selain itu penelitian ini juga memotivasi atau pendorong guru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Serta dapat mengasah
165
kemampuan guru dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memajukan pendidikan dan secara tidak langsung hal ini berdampak juga pada kemampuan guru dalam mengoperasikan media pendukung yakni laptop. 2. Implikasi teoritis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam bab IV, dapat
diambil
beberapa
kesimpulan
beberapa
pandangan
untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif dalam rangka memaparkan implikasi teoritis. Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman langsung dan pengalamn tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan yang diperoleh, dan begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Visualisasi Museum Kereta Api Ambarawa menyajikan berbagai materi pelajaran khususnya peninggalan Kolonialisme dan Imperialisme dalam bidang transportasi. Dan melibatkan siswa dalam tahap melihat dan mendengar. Hasil penelitian ini dapat memperkaya informasi pembaca secara umum mengenai penelitian dan pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis Visualisasi Museum Kereta Api Ambarawa untuk meningkatkan kesadaran sejarah siswa kelas XI di MAN Karanganyar.
166
C. SARAN 1. Guru Dalam pembelajaran hendaknya menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik minat dan antusiasme siswa, sehingga pembelajaran tidak menjadi membosankan dan siswanya dapat secara aktif mengikuti pelajaran. Dengan bantuan media pembelajaran, guru dapat mengatur waktu pembelajaran. 2. Sekolah Pihak sekolah hendaknya dapat menyediakan media pembelajaran AudioVisual yang lebih bermutu dan berkualitas untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar serta dapat menarik antusiasme dan minat siswa. 3. Peneliti lain Para peneliti lain dapat mengembangkan media pembelajaran sejarah berbasis audio-visual atau media pembelajaran yang lain dengan memberikan penguatan terhadap materi sehingga tujuan dari media dan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.