Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Dasar pendekatan program perencanaan, yang dimaksud adalah sebagai acuan untuk menyusun landasan perencanaan dan program perancangan Pasar Buku Kota Semarang. Dengan proses pendekatan diharapkan dapat menghasilkan suatu program dasar perencanaan dan perancangan yang memenuhi semua aspek yaitu : aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek kinerja, aspek teknis dan aspek arsitektural. 4.1 Pendekatan Program Perencanaan Pendekatan program perencanaan terbagi dalam 2 aspek yaitu : aspek fungsional yang nantinya menghasilkan program besaran ruang dan aspek kontekstual yang menghasilkan pemilihan site/tapak untuk bangunan Pasar Buku Kota Semarang. 4.1.1 Pendekatan Aspek Fungsional a. Pendekatan Pelaku Kegiatan Untuk memenuhi kebutuhan besaran ruang dan kapasitas dari Pasar Buku, perlu adanya identifikasi pelaku aktivitas melalui pendekatan pelaku dan aktivitas. Pelaku kegiatan pada Pasar Buku Kota Semarang dapat di kelompokan menjadi : 1. Kelompok Pedagang Merupakan pelaku yang menyediakan barang barang kebutuhan dan jasa, menjual serta melakukan kewajiban untuk membayar sewa kios. 2. Kelompok Pengunjung Merupakan pelaku yang berkunjunguntuk kegiatan berbelanja, mencari barang atau sekedar melihat lihat 3. Kelompok Pengelola Pelaku
yang
menyelenggarakan
dan
mengelola
pasar
beserta
fasilitas
penunjangnya, baik administrative, kebersihan, parkir, pengaturan ketertiban dan keamanan.
43 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang b. Pendekatan Aktivitas Aktivitas dan kebutuhan ruang dalam Pasar Buku Kota Semarang berdasarkan kelompok kegiatannya, dapat dikelompokkan menjadi : a. Kelompok Kegiatan Utama - Kios Buku - Pameran ( Hall ) b. Kelompok Kegiatan Pengelola c. Kelompok Kegiatan Penunjang/Pelengkap - Internet - Tempat Baca - Cafetaria - Mushola - Lavatory d. Kelompok Kegiatan Pelayanan/Servis
Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan melalui table dibawah ini : Tabel 4.1 Pendekatan Aktivitas dan Kebutuhan Ruang No.
Kelompok dan Jenis
Pelaku
Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Aktifitas KELOMPOK KEGIATAN UTAMA 1.
Kegiatan Pedagang/Penjual
Pedagang/Penjual
Kegiatan untuk pedagang : 2 Bongkar muat 2 Penyortiran barang 2 Penyimpanan barang 2 Pengepakan Kegiatan kepada konsumen : 2 Transaksi/tawar-menawar
44 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
2 R. Bongkar muat 2 Gudang alat 2 Lavatory 2 Kios 2 Mushola
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang 2 Pencatatan 2 Pengemasan 2.
Kegiatan Pengunjung
Pengunjung/ konsumen
2 Parkir kendaraan
2 R. Parkir kendaraan
2 Melihat-lihat
2 Kios
2 Berbelanja
2 Lavatory
2 Menggunakan jasa yang
2 Mushola
disediakan 2 Bersosialisasi
2 Kafetaria 2 Tempat Baca
KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA 1.
Kegiatan
Pengelola
2 Aktifitas yang berkaitan dengan administrasi.
Pengelolaan Pasar
2 Aktifitas pengembangan dan evaluasi
2 R. Kepala Pasar 2 R. Bendahara 2 R. Tata Usaha 2 R. Penarik Retribusi
2 Penarikan retribusi
2 R. Tamu
2 Kebersihan pasar
2 R. Rapat
2 Aktifitas keamanan.
2 R. Ka. Kebersihan 2 R. Ka. Keamanan 2 Lavatory
KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG/PELENGKAP 1.
Aktifitas Pelengkap
Pedagang, pembeli,
2 Aktifitas peribadatan
2 Musholla
pengelola, sopir
2 Aktifitas makan minum
2 Lavatory
angkot, penumpang
2 Sirkulasi kendaraan
2 R. Parkir kendaraan
angkutan umum KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN/SERVIS 1.
Aktifitas Servis
Pengelola pasar
2 Perawatan dan pengawasan bangunan 2 Aktifitas parkir 2 Aktifitas keamanan
45 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
2 Pos jaga/ R. Informasi 2 R. Istirahat
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang 2 Aktifitas lavatory
2 R. Trafo & Panel Listrik 2 R. Genset 2 R. Pompa & Tower 2 Gudang alat 2 Lavatory Umum
Sumber :Analisa
Sedangkan proses berjalannya kegiatan pada Pasar Buku dijabarkan dalam baganbagan di bawah ini : a. Proses Aktivitas kelompok kegiatan utama terdiri dari 2 kegiatan yaitu : Proses Aktivitas Pengunjung Datang
Parkir Berbelanja, memilih barang
Pulang
Ke Fasilitas penunjang dan pelayanan Gambar 4.1 Bagan Proses Aktifitas Pengunjung Sumber : Analisa
46 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Proses Aktivitas Pedagang
Datang/parkir
Berkemas dan pulang
Menunggu kiriman barang
Keperluan administrasi
Membongkar barang
Keperluan administrasi
Mempersiapkan
Ke Lavatory
Membongkar barang
Makan dan minum Sholat
Gambar 4.2 Bagan Proses Aktifitas Pedagang Sumber : Analisa
b. Proses Aktivitas Pengelola Datang
Mengurus administrasi
Rapat
Makan dan minum
Sholat
Pulang
Ke lavatory Gambar 4.3 Bagan Proses Aktifitas Pengelola Sumber : Analisa
47 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang c. Pendekatan Kapasitas 1. Kelompok Pengunjung Kapasitas pengunjung untuk bangunan pasar di sesuaikan dengan kapasitas pedagang dan diambil dari prosentasenya, yaitu sebagai ruang sirkulasi sehingga didapatkan kapasitas ruang gerak pengunjung dan diasumsikan sudah dapat tertampung di dalam pasar. Sebagai bangunan yang mempunyai tingkat pergerakan dan pengunjung yang tinggi, maka untuk prosentase sirkulasinya diambil 30 %, khusus untuk ruang kegiatan utama. 2. Kelompok Pengelola Kapasitas untuk ruang pengelola adalah dihitung berdasarkan kebutuhan akan ruangruang berdasarkan struktur organisasi pengelola Pasar Buku Kota Semarang. 3. Kelompok Pedagang Kapasitas pedagang dihitung berdasarkan prosentase pertumbuhan pedagang di Kios Buku Pasar Johar dan Kios Buku Stadion Diponegoro. dari tahun 2008-2012 yang diambil dari keterangan Ketua Paguyuban Kios Buku tersebut dan pertumbuhan. Penyediaan fasilitas untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah pedagang ditentukan oleh angka pertumbuhan pedagang di Kios Buku Pasar Johar dan Stadion Diponegoro, dengan itu akan didapat perkiraan pertumbuhan jumlah pedagang yang mendekati akurat, sehingga pada 10 tahun yang akan datang yaitu tahun 2022 diharapkan tidak banyak terjadi masalah. Tabel 4.2 Jumlah Pedagang Kios Buku Pasar Johar Semarang tahun 2008 - 2012
Tahun
Jumlah Pedagang
Angka Pertumbuhan
Persentase (%)
2008
30
-
-
2009
36
6
16,7
2010
43
7
16,3
2011
52
9
17,3
48 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang 2012
60
8
13,5
Sumber :Paguyuban Pedagang Kios Buku Pasar Johar
Dari jumlah pedagang pada Kios Buku Pasar Johar Semarang cenderung meningkat, dengan laju pertumbuhan rata – ratanya pertahunnya adalah : = ( 16,7 + 16,3 + 17,3 + 13,5 ) % : 4 = 15,6 %
Tabel 4.3 Jumlah Pedagang Kios Buku Stadion Diponegoro Semarang tahun 2008 - 2012
Tahun
Jumlah Pedagang
Angka Pertumbuhan
Persentase (%)
2008
15
-
-
2009
19
4
21
2010
24
5
21
2011
30
6
20
2012
34
4
12
Sumber :Paguyuban Pedagang Kios Buku Stadion Diponegoro
Dari jumlah pedagang pada Kios Buku Stadion Diponegoro Semarang cenderung meningkat, dengan laju pertumbuhan rata – ratanya pertahunnya adalah :
49 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang = ( 21 + 21 + 20 + 12 ) % : 4 = 18,5 %
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kota Semarang Tahun 2005 - 2009
No.
Tahun
Penduduk
Pertumbuhan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(%)
1
2005
705.627
713.851
1.419.478
1,45
2
2006
711.755
722.270
1.434.025
1,06
3
2007
722.026
732.568
1.454.594
1,43
4
2008
735.457
746.183
1.482.640
1,86
5
2009
748.515
758.409
1.506.924
1,71
Tabel 4.2. : Tabel jumlah penduduk kota Semarang Sumber :Badan Pusat Statistik BPS) Kota Semarang
Penduduk Kota Semarang dilihat dari kelompok umur sebanyak 912.362 jiwa atau 73,96% merupakan penduduk usia produktif ( umur 15 – 65 tahun) dan 26,04% merupakan penduduk tidak produktif (umur 0-14 tahun dan diatas 65 tahun). Dari Ke tiga tabel tersebut diatas dapat menunjukan proyeksi jumlah pedagang pada Pasar Buku hingga 10 tahun kedapan yaitu tahun 2022, dengan perhitungan bahwa pertumbuhan pedagang pada Pasar Buku dari tahun ke tahun adalah tetap.
a. Jumlah Pedagang Kios Buku Pasar Johar tahun 2012 adalah : Laju Pertumbuhan per tahun
: 15,6 %
Jumlah Pedagang tahun 2012
: 60
50 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Usia Produktif Penduduk Kota Semarang
: 73,96 %
Jadi jumlah Pedagang seluruhnya pada tahun 2022 adalah : = ( 15,6 % x 60 ) x ( 2022 – 2012 ) + ( 73,96 % x 60 ) = 9,36 x 10 + 44 = 138 Pedagang
b. Jumlah Pedagang Kios Buku Stadion Diponegoro tahun 2012 Laju Pertumbuhan
: 18,5 %
Jumlah Pedagang tahun 2012
: 34
Usia Produktif Penduduk Kota Semarang
: 73,96 %
Jadi jumlah Pedagang seluruhnya pada tahun 2017 adalah : = ( 18,5 % x 34 ) x ( 2022 – 2012 ) + ( 73,96 % x 34 ) = 6,29 x 10 + 25 = 88 Pedagang Jadi jumlah keseluruhan Pedagang Kios Buku di Pasar Johar dan Stadion Diponegoro pada tahun 2022 yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan jumlah kios yang akan di bangun di Pasar Buku Kota Semarang adalah : Pedagang Kios Buku Pasar Johar
: 138 Pedagang
Pedagang Kios Buku Stadion Diponegoro : 88 Pedagang + Pasar Buku Kota Semarang
226 Pedagang
51 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Jumlah banyaknya kios pada Pasar Buku Kota Semarang prosentasenya di ambil dari Pasar / kios buku yang ada di Kota Semarang, yaitu Kios Buku Pasar Johar dan Kios Buku Stadion Diponegoro dan Prosentase penduduk usia produktif di Kota Semarang.
d. Pendekatan Besaran Ruang Perhitungan Besaran Ruang Penentuan jenis – jenis ruang yang dibutuhkan adalah berdasarkan data data primer serta studi banding. Sedangkan dasar yang dipakai pada pendekatan besaran ruang adalah kegiatan studi pengamatan dan dari standar besaran ruang yang telah ada. Dalam melakukan studi besaran ruang untuk masing masing kegiatan, maka standar besaran ruang mengacu pada acuan standar yang ada maupun studi banding, yaitu : o
Architect’s Data, Ernst Neufert, 1980. (AD)
o
R. Sleeper, Building Planning and Design Standart. (BP)
o
Human Dimension & Interior Space, Julius Panero & Martin Zelnik, 1980. (HD)
o
Time Saver Standart For Building Type, Yoseph De Chiara & John Callender, 1981. (TS)
o
AJ, Metric Handbook. (AJ)
o
Pengamatan pasar di lapangan. (P)
o
Asumsi dan studi besaran ruang. (AS)
Untuk penyediaan ruang bagi pedagang dilakukan studi ruang supaya didapatkan ruang-ruang yang ideal sesuai dengan jenis-jenis tempat dagangan yaitu Kios Pedagang, Penentuan besaran ruang untuk masing-masing tempat tersebut memperhatikan beberapa hal yang menjadi dasar yaitu : • Ukuran
meja
kursi
pedagang,
ruang
gerak
pedagang
dan
ruang
gerak
pengunjung/pembeli. • Dimensi tempat pajangan dan barang dagangan. Perletakannya memperhatikan kemudahan terhadap daya tangkap visual serta pengamatannya, dapat dipindahpindah, mudah ditata dan tidak mengganggu sirkulasi.
52 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Sedangkan standar sirkulasi yang digunakan menurut Francis D.K Ching dalam bukunya Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Susunannya (1997) adalah sebagai berikut : • 5-10%
= Standar minimal sirkulasi
• 20-25% = Kebutuhuan keleluasaan sirkulasi • 30%
= Tuntutan kenyamanan fisik
• 40%
= Tuntutan kenyamanan psikologis
• 50%
= Tuntutan spesifik kegiatan
• 70-100% = Keterkaitan dengan banyak kegiatan Untuk melakukan kegiatan berdagang, maka dibutuhkan setidaknya sebuah meja panjang dan rak dengan lebar 0,6-0,7 m dan dengan ruang gerak yang mempunyai lebar 0,8 m , yang merupakan lebar orang duduk. Perabot-perabot untuk tiap-tiap tempat berdagang adalah berbeda sesuai dengan tingkat kebutuhan berdasarkan asumsi. Selain itu, untuk ruang sirkulasi di dalam ruang adalah 50%, sehingga dengan angka-angka tersebut akan didapatkan perhitungan besaran ruang tiap-tiap jenis tempat berdagang yang ideal. Sehingga di dapatkan analisa besaran ruang sebagai berikut : 1. Perhitungan Kios Tipe A ( Kios Buku ) - Dimensi meja dan kursi
: 1,5 m x 1 m
= 1,5 m2
- Dimensi rak Besar (1 buah)
: 0,7 m x 2,5 m x 1
= 1,75 m2
- Dimensi rak kecil (1 buah)
: 0,6 m x 1,5 m x 1
= 0,9 m2
- Ruang untuk 2 orang (asumsi)
: 0,8 m x 0,8 m x 2
= 1,28 m2
- Ruang gerak untuk 2 orang pedagang
: 1,2 m x 2
= 2,4 m2 = 7,83 m2
- Jumlah Sirkulasi 50%
: 50% x 7,83 m2
Jumlah Keseluruhan Besaran ruang yang ideal untuk kios type A adalah : 12m²
53 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
= 3,915 m2 = 11,75 m2
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
Sumber :Asumsi dan Studi Besaran Ruang
2. Perhitungan Kios Tipe B ( Kios Buku )
- Dimensi rak sedang (1buah)
: 0,7 m x 2,5 m x 1
= 1,75 m²
-Dimensi Meja dan Kursi
: 1,5 m x 1 m
= 1.5 m²
- Dimensi meja panjang (1 buah)
: 0,8 m x 1,8 m x 1
= 1,26 m2
- Ruang untuk 2 orang (asumsi)
: 0,8 m x 0,8 m x 2
= 1,28 m2 = 5,79 m2
- Jumlah Sirkulasi 25%
: 25% x 5,79 m2
= 1,4475 m2 = 7,2375 m2
Jumlah Keseluruhan Besaran ruang yang ideal untuk kios tipe B adalah : 7,5 m²
Sumber :Asumsi dan Studi Besaran Ruang
54 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Berdasarkan literature dan studi lapangan maka standar besaran ruang dapat digunakan untuk mencari kebutuhan ruang yang diperlukan, yaitu : a. Kelompok Kegiatan Utama Seluruh kebutuhan ruang kelompok kegiatan utama adalah : Tabel 4.4 Luas (m2)
Jumlah Ruang
Standar
Perhitungan
(unit)
Sumber
Kap.
- Kios Type A
AS
2
- Kios Type B
AS
2
AD
300
240
Jumlah
2502
Sirkulasi 30%
750.6
Jumlah Total
3252,6
/unit
Total
126
12
1512
100
7,5
750
Kios
R. Pameran - Hall
0,8 m²/orang
55 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang b. Kelompok Kegiatan Penunjang Tabel 4.5 Kelompok Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
Perhimpunan Pedagang
Luas (m2)
Jumlah Ruang
Standar
Sumber
Kap.
Perhitungan
(unit)
/unit
Total
PERHIMPUNAN PEDAGANG R. Pimpinan
12
AS
1
12 X 1
1
12
12
AS
8
4X8
1
32
32
AS
10
2,5 X 10
1
25
25
AD
2
2,5 X 2
2
5
5
m²/org R. Staff
4 m²/org
R. Rapat
2,5 m²/org
Lavatory
2,5 m²/unit
Jumlah
74
Sirkulasi 20%
14,8
Jumlah Total
88,8
56 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Cafetaria dan Tempat Baca
Luas (m2)
Jumlah Ruang
Standar
Sumber
Kap.
Perhitungan
(unit)
/unit
Total
CAFETARIA DAN TEMPAT BACA Area Makan
1,7
AD
50
50 X 1,7
1
85
85
TS
1
-
1
-
17
AD
-
-
-
1
8,5
0,9 m²
AD
-
0,75 X 1,12
-
3
2,7
2,2
AS
30
2,2 X 30
-
66
66
m²/org Sirkulasi Area Makan
20% Area Makan 10%
Dapur Cafe
Area Makan
Wastafel Tempat Baca
m²/org Luas Total Cafetaria Dan Tempat Baca
179,2
Sirkulasi 30%
53,76
Jumlah Total
232,96
57 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Mushola
Luas (m2)
Jumlah Ruang
Standar
Sumber
Kap.
Perhitungan
(unit)
/unit
Total
Mushola R. Sholat
0,85
AS
70
0,85 x 70
1
59,5
59,5
AS
12
0,625 X 12
1
7,5
7,5
AS
1
3x1
1
3
3
m²/org R. Wudhu
0,625 m²/org
Mihrab
3 m²/org
Jumlah
70
Sirkulasi 20%
14
Jumlah Total
84
58 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Lavatory Umum Wanita
Luas (m2)
Jumlah Ruang
Standa
Sumber
Kap.
Perhitungan
(unit)
/unit
Total
r Lavatory Wanita
Lavatory Umum 3m²/or
KM / WC Wastafel
Area Rias
AS
-
2 X 1,5
-
6
18
DA
1
0,75 X 1,12
-
4
3,6
AS
-
4x5
-
2
40
g 0,9m²/ org 20 m²/org Jumlah
61,6
Sirkulasi 20%
12,32
Jumlah Total
73,92
59 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Lavatory Umum Pria
Luas (m2)
Jumlah Ruang
Standar
Sumb
Kap.
Perhitungan
(unit)
/unit
Total
er Lavatory Pria KM / WC
Wastafel
Lavatory Umum 3m²/org
AS
-
2 X 1,5
-
6
18
0,9m²/or
DA
1
0,75 X 1,12
-
2
1,8
AS
-
4x5
-
20
20
DA
1
1,45 X 0,80
-
5
5,8
g 20
Area Rias
m²/org
Urinoir
1,16m²
Jumlah
45,6
Sirkulasi 20%
9,12
Jumlah Total
54,72
Luas Total Lavatory Umum
128,64
60 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang c. Kelompok Kegiatan Pengelola Tabel 4.6 Kelompok Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
Ruang
Standar
Smb
Kap.
Perhitungan
Jumlah (unit)
Luas (m2)
R. Kepala Pasar
12 m2/orang
SB
1
12 x 1
1
12
R. Tata Usaha
9 m2/orang
AS
4
9x4
1
36
R. Bendahara
9 m2/orang
AS
2
9x2
1
18
R. Penarik Retribusi
9 m2/orang
AS
6
9x6
1
54
R. Ka. Kebersihan
9 m2/orang
AS
1
9x1
1
9
R. Ka. Keamanan
9 m2/orang
AS
1
9x1
1
9
R. Tamu
1,8 m2/orang
AD
8
1,8 x 8
1
14,4
R. Rapat
2,5 m2/orang
AS
12
2,5 x 12
1
30
Lavatory
2,5 m2/unit
AD
1
2,5 x 1
2
5
Jumlah
187,4
Sirkulasi 20%
37,48
Jumlah
224,88
61 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang d. Kelompok Kegiatan Pelayanan Tabel 4.7 Kelompok Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
Ruang
Standar
Smb
Kap.
Perhitungan
Jumlah (unit)
Luas (m2)
Pos jaga/R. Informasi
2 m2/org
AS
6
2x6
12
R. Istirahat
1,2 m2/org
AS
12
1,2 x 2,5
30
R. Trafo & Panel Listrik
40 m2
AS
-
40
40
R. Genset
30 m2
AS
-
30
30
R. Pompa & Tower
50 m2
AS
-
50
50
Gudang alat
25 m2
AS
-
25
25
Parkir Bongkar Muat
35 m²/truk
AS
6
35 x 6
1
210
Sortir Bongkar Muat
15 m²/truk
AS
2
2(15m²x6)
1
180
Lift Barang
6 m²/unit
AS
2
12
Tangga A
24m²/unit
AS
2
48
Tangga B
15m²/unit
AS
2
30
Jumlah
667
Sirkulasi 30%
200,1
Jumlah
867,1
62 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang d. Pendekatan Program Prediksi Untuk Kebutuhan Parkir Mengenai kebutuhan akan fasilitas parkir, berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum RI, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.8 Standar Kebutuhan Parkir No
Fasilitas
Kebutuhan Parkir (mobil*)
1
Toko Kecil (makanan dan kelontong)
1/40 m² netto
2
Toko Besar (grosir dan kelontong)
1/80 m² netto
3
Pasar Wilayah
1/100 m² netto
4
Pasar Kota
1/200 m² netto
5
Pusat Perbelanjaan/Pasar Swalayan
1/40 m² netto
6
Gudang
1/138 m² netto sumber : DPU Cipta Karya *ket. 1 mobil = 2 unit sepeda motor
Pasar Buku Kota Semarang termasuk dalam kategori Pasar Kota, sehingga berdasarkan standar kebutuhan parkir pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap luas lahan 200 m2 dibutuhkan 1 buah parkir mobil. Parkir ditentukan dengan jumlah luas bangunan yang direncanakan, yaitu jumlah bangunan dari besaran ruang kegiatan utama, penunjang, pengelola dan pelayanan sebanyak 4233,35 m2, maka dapat diketahui bahwa luas parkir Pasar Buku Kota Semarang adalah sebagai berikut : • Parkir Mobil 4233,35 m2/200 m2 = 21,17 mobil Standar ukuran 1 mobil (Data Arsitek, Neufert) = 15 m2 Luas lahan parkir mobil Pasar Buku Kota Semarang adalah 15 m2 x 21,17 = 317,55 m2 63 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang • Parkir Sepeda Motor 1 unit mobil = 2 unit sepeda motor, maka parkir yang disediakan untuk sepeda motor 4233,35 m2/100 m2 = 42,35 sepeda motor. Standar ukuran 1 buah sepeda motor (Data Arsitek, Neufert) = 2 m2 Luas lahan parkir sepeda motor Pasar Buku Kota Semarang 2 m2 x 42,35 = 84,7 m2
Jumlah total luas parkir Pasar Buku Kota Semarang: (Luas parkir mobil + luas parkir sepeda motor) + sirkulasi 100% = (317,55 m2) + (84,7 m2) + 100% = 804 m2
Rekapitulasi Kebutuhan Ruang : 1. Kelompok Kegiatan Utama
: 3252,6
2. Kelompok Kegiatan Penunjang
: 608,32
3. Kelompok Kegiatan Pengelola
: 224,88
4. Kelompok Kegiatan Pelayanan
: 867,1
Jumlah
: 4952,9 m²
Total Luas Lantai Bangunan
: 4953 m²
Kebutuhan Parkir
: 804m²
64 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Kebutuhan Tapak KLB
= 1,2
KDB
= 60%
GSB
= 17 m
Perhitungan Luasan tapak adalah sebagai berikut : Luas Lahan
= Luas total lantai bangunan KLB = 4953
= 4127,5 m²
1,2
Luas lantai dasar
= Luas lahan x KDB = 4127,5 x 0,60 = 2477 m²
Lantai Bangunan
= Total luas lantai bangunan Luas lantai dasar = 4953 2477 = 2 lantai
Luas total lahan
= Luas lantai dasar + Luas lahan parkir KDB = 2477 + 804 / 0,60 = 3281 / 0,60 = 5468 m²
65 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang •
Hubungan Kelompok Ruang Untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam penataan ruang, maka dibuat sesuai
dengan fungsinya dan kelompok ruang dalam hubungannya dengan ruang yang lain. Hubungan kelompok ruang ini dapat dilihat pada diagram berikut : Kelompok Kegiatan Utama
Kelompok Kegiatan Penunjang
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Kelompok Kegiatan Pengelola
Hubungan erat Hubungan kurang erat
Gambar 4.4 Hubungan Kelompok Ruang Dari skema diatas menunjukan bahwa hubungan erat terjadi pada kelompok kegiatan pelayanan dan kegiatan penunjang terutama pada kegiatan bongkar muat dan parkir. Sedangkan untuk kegiatan pelayanan berkaitan erat dengan kegiatan pengelola. Dan untuk hubungan antara kegiatan penunjang dan kegiatan utama dengan kegiatan pengelola mempunyai hubungan yang tidak begitu erat. •
Persyaratan Ruang
a. Kelompok Ruang Utama ( Kios ) Bersifat terbuka dan dapat dicapai dengan mudah oleh pengunjung.
66 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Perencanaan panjang deretan kios yang memperhitungkan nilai estetis dan perilaku pemakai juga keamanan kebakaran. Hubungan antar kios sangat erat. b. Kelompok Ruang Pengelola Mudah di capai Fungsional dan berhubungan dengan seluruh aktivitas pasar Memiliki tampilan berbeda namun tidak mencolok bagi para pengunjung c. Kelomok Ruang Penunjang Pada umumnya bersifat terbuka dan cukup mudah di capai oleh pengunjung Berhubungan erat dengan kelompok kegiatan utama. d. Kelompok Ruang Pelayanan Tersembunyi dari pandangan umum kecuali area parker Cukup mudah dicapai
4.1.2 Pendekatan Program Perencanaan •
Dasar Pendekatan Dasar pendekatan yang digunakan di dalam perencanaan dan perancangan Pasar Buku
Kota Semarang adalah : a. Perencanaan Pasar Buku Kota Semarang ini memperhatikan kemudahan dalam system sirkulasi berupa sirkulasi barang, sirkulasi manusia maupun sirkulasi kendaraan. b. Sebagai bangunan komersial, maka penampilan bangunan di desain dengan kesan terbuka, sehingga lebih mendekatkan bangunan Pasar dengan masyarakat.
67 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang c. Perencanaan dan perancangan Pasar Buku Kota Semarang ini mengacu pada kebijakan kebijakan pemerintah dalam RUTRK / RDTRK dan peraturan peraturan daerah yang berhubungan dengan pembangunan pasar. d. Bangunan Pasar harus memberikan kenyamanan bagi pengunjung sehingga harus dilengkapi dengan fasilitas fasilitas yang memadai.
4.1.3 Pendekatan Aspek Kontekstual A. Pemilihan Lokasi Dalam pemilihan lokasi Pasar Buku perlu ditentukan beberapa criteria, diantaranya : a. Sesuai dengan tata guna lahan dan peraturan daerah setempat, atau mendekati fungsi yang direncanakan dalam hal ini adalah fasilitas umum, pendidikan, perdagangan dan rekreasi. b. Adanya jaringan utilitas kota yang baik dan memadai. c. Kemudahan
pencapaian,
sebagai
bangunan
komersial
maka
harus
mempertimbangkan dalam hal pencapaian dan dekat dengan daerah sentral pendidikan maupun pemukiman penduduk. B. Pemilihan Tapak Alternatif Tapak 1 Berdasarkan pembagian Bagian Wilayah Kota Semarang, kawasan UNDIP Pleburan berada pada Wilayah Bagian Kota I Semarang dan berada di wilayah administratif kecamatan Semarang Tengah. Kecamatan Semarang Tengah masuk dalam Bagian Wilayah Kota I bersama-sama dengan Kecamatan Semarang Timur, dan Kecamatan Semarang Selatan (Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Semarang 2000-2010) Adapun fungsi dari Bagian Wilayah Kota I adalah sebagai berikut: 1. Kawasan Permukiman 2. Kawasan perdagangan dan Jasa 3. Kawasan Campuran Perdagangan dan jasa 68 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang 4. Kawasan perkantoran 5. Kawasan spesifik/ budaya Koridor jalan Hayam Wuruk mempunyai wilayah dengan topografi datar. Jalan Hayam Wuruk tergolong jalan local sekunder dengan peraturan daerah setempat yang berlaku antara lain : Koefisien Dasar Bangunan 50 % - 60 %, Ketinggian Bangunan 1 – 3 lantai, Garis Sempadan Bangunan 17 meter, dan koefisien lantai bangunan 1 – 1,5
Gbr 4.5 Alternativ Site 1 ( Sumber : Di gambar kembali oleh penulis, 2012 )
Batas-batas tapak adalah sebagai berikut : Utara
: Kios Pedagang dan gedung UPT Bahasa Asing
Selatan
: Jalan Taman Singosari
Timur
: Pertokoan
Barat
: Jalan Singosari 1
69 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Regulasi peraturan bangunan : •
Luas Lahan
= 9400 meter
•
KDB
= 60 %
•
KLB
= 1,2
•
Ketinggian Bang max
= 3 Lantai
•
GSB
= 17 meter
Gbr 4.6 Kondisi Alternativ Site 1 ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
Gbr 4.7 Kondisi Alternativ Site 1 ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
70 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Alternatif Tapak 2 Lokasi Site berada di Jalan Brigjen Sudiarto, dekat dengan perumahan taman sari majapahit. Site berada di pinggir jalan yang di depan site terdapat shelter BRT, wilayah ini termasuk dalam wilayah BWK V yang merupakan wilayah Permukiman, Pendidikan, Sarana Kesehatan, Perdagangan dan Jasa. Landasan dasar pemilihan lokasi / site adalah sebagai berikut : •
Strategis, dekat dengan kawasan pendidikan kampus / pendidikan, kawasan komersial ( perdagangan dan jasa ) serta dekat dengan kawasan pemukiman.
•
Akses pencapaian mudah, dapat dilalui oleh berbagai kendaraan umum, selain itu juga terdapat shelter BRT yang dapat memudahkan aksesbilitas pengunjung.
•
Terletak pada kawasan perkembangan komersial, pendidikan, perdagangan, jasa, serta perumahan.
U
Gbr 4.8 Alternativ Site 2 ( Sumber : Di gambar kembali oleh penulis, 2012)
71 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Batas-batas tapak adalah sebagai berikut : Utara
: Gor manunggal Taman sari Majapahit
Selatan
: Kios pedagang
Timur
: Kawasan Pabrik
Barat
: Pemikman Penduduk
Regulasi peraturan bangunan : •
Luas Lahan
= 6500 meter
•
KDB
= 60 %
•
KLB
= 1,2
•
Ketinggian Bang max
= 4 Lantai
•
GSB
= 29 meter
Gbr 4.9 Kondisi Alternativ Site 2 ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
72 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Alternatif Tapak 3 Lokasi Site berada di jalan Arteri Soekarno Hatta Semarang. Site berada di pinggir jalan, Lokasi berada di BWK I memiliki luas + 4930 m². Berdasarkan Perda Kota Semarang tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I (Kecamatan Semarang Timur ), daerah tersebut memiliki GSB 23 m yang dihitung dari as jalan sampai dinding terluar bangunan dan KDB sebesar 60 %.
U Gbr 4.10 Alternativ Site 3 ( Sumber : Di gambar kembali oleh penulis, 2012)
Batas-batas tapak adalah sebagai berikut : Utara
: Tanah Kosong
Selatan
: Sawah
Timur
: Kios dan Pemukiman Penduduk
Barat
: Tanah Kosong
Regulasi peraturan bangunan : •
Luas Lahan
= 4930
•
KDB
= 60 %
•
KLB
= 1,2
•
Ketinggian Bang max
= 4 Lantai
•
GSB
= 29 meter
73 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
Gbr 4.11 Kondisi Alternativ Site 3 ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
Pendekatan Lokasi Pemilihan Lokasi ditentukan berdasarkan kriteria lokasi dengan mempertimbangkan besarnya pengaruh terhadap Pasar Buku Kota Semarang. Penentuan bobot kriteria lokasi adalah sebagai berikut : 1. Rencana peruntukan lahan diberi bobobt 30% karena merupakan syarat utama untuk mementuakan lokasi perencanaan. 2.
Ketersediaan lahan yang luas di beri bobot 25%.
3.
Aksesbilitas yang mempunyai peranan penting diberi bobot 20%.
4.
Kondisi topografi sebaiknya relative datar untuk mendukung kebutuhan besaran ruang
Pasar Buku Kota Semarang. Bobot penilaian adalah 15%. 5.
Fasilitas pendukung yang merupakan salah satu fasilitas penunjang diberi bobot 5%.
6.
Utilitas dan Infrastruktur seperti jaringan listrik, air bersih, telepon dan sanitasi diberi bobot
5%.
74 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
Kriteria
Bobot SITE 1
Rencana peruntukan lahan
30%
Ketersediaan 25% lahan yang luas
Aksesbilitas 20%
Topografi
15%
Fasilitas pendukung
5%
Utilitas dan 5% infrastruktur
Jumlah
100%
N BN Peruntukan 3 0,9 lahan sebagai fasilitas Pendidikan Masih cukup 3 0,7 banyak tersedia lahan kosong dengan luasan relative besar yang belum dimanfaatkan Mudah dicapai 3 0,6 karena dilalui berbagai kendaraan umum Topografi relatif 3 0,45 datar dengan keadaan tanah yang relatif stabil.
Alternatif Lokasi SITE 2 N BN Peruntukan 3 0,9 lahan sebagai fasilitas Pendidikan Masih cukup 3 0,7 banyak tersedia lahan kosong dengan luasan relative besar yang belum dimanfaatkan Mudah dicapai 1 0,2 karena bersebelahan langsung dengan pintu masuk Tol Semarang-Solo Topografi relatif 3 0,45 datar dengan keadaan tanah yang relatif stabil.
SITE 3 N BN Peruntukan 3 0,9 lahan sebagai fasilitas Pendidikan Disebagian 2 0,5 lokasi masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan Mudah dicapai 2 karena dilalui kendaraan umum
0,4
Topografi 3 0,45 relatif datar dengan keadaan tanah yang relatif stabil. Dekat dengan 3 1,5 Dekat dengan 3 1,5 Dekat dengan 3 1,5 fasilitas fasilitas fasilitas pendukung pendukung pendukung terutama terutama fasilitas terutama fasilitas pendidikan dan fasilitas pendidikan, perumahan pendidikan pusat dan perumahan perdagangan dan perumahan Telah terjangkau 3 1,5 Telah terjangkau 3 1,5 Telah 3 1,5 jaringan utilitas jaringan utilitas terjangkau dan infrastruktur dan infrastruktur jaringan kota kota utilitas dan infrastruktur kota 5,65 5,25 5,25 Tabel 4.3 : Analisa Kriteria Pemilihan Lokasi
75 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang
Nilai
Keterangan : B
= Bobot
N
= Nilai
BN
= Bobot Nilai
: 1 = Kurang baik 2 = Cukup baik 3 = Baik
Dari komposisi nilai masing-masing pada table alternative site, terpilih alternative site 1 sebagai site Pasar Buku Kota Semarang. Alternatif Tapak 1 Koridor jalan Hayam Wuruk mempunyai wilayah dengan topografi datar. Jalan Hayam Wuruk tergolong jalan local sekunder dengan peraturan daerah setempat yang berlaku antara lain : Koefisien Dasar Bangunan 50 % - 60 %, Ketinggian Bangunan 1 – 3 lantai, Garis Sempadan Bangunan 17 meter, dan koefisien lantai bangunan 1 – 1,5 Landasan dasar pemilihan lokasi / site adalah sebagai berikut : •
Strategis, dekat dengan kawasan pendidikan kampus / pendidikan, kawasan komersial ( perdagangan dan jasa ) serta dekat dengan kawasan pemukiman.
•
Akses pencapaian mudah, dapat dilalui oleh berbagai kendaraan umum, yang dapat memudahkan aksesbilitas pengunjung.
•
Terletak pada kawasan perkembangan komersial, pendidikan, perdagangan, jasa, serta perumahan. Batas-batas tapak sebagai berikut : Utara
: Kios Pedagang dan gedung UPT Bahasa Asing
Selatan
: Jalan Taman Singosari
Timur
: Pertokoan
Barat
: Jalan Singosari 1
76 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Regulasi peraturan bangunan : •
Luas Lahan
= 9400 meter
•
KDB
= 60 %
•
KLB
= 1,2
•
Ketinggian Bang max
= 3 Lantai
•
GSB
= 17 meter Rekapitulasi Kebutuhan Ruang :
1. Kelompok Kegiatan Utama
: 3252,6
2. Kelompok Kegiatan Penunjang
: 608,32
3. Kelompok Kegiatan Pengelola
: 224,88
4. Kelompok Kegiatan Pelayanan
: 867,1
Jumlah
: 4952,9 m²
Total Luas Lantai Bangunan
: 4953 m²
Kebutuhan Parkir
: 804m²
Kebutuhan Tapak KLB
= 1,2
KDB
= 60%
GSB
= 17 m
Perhitungan Luasan tapak adalah sebagai berikut :
77 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang Luas Lahan
= Luas total lantai bangunan KLB = 4953
= 4127,5 m²
1,2
Luas lantai dasar
= Luas lahan x KDB = 4127,5 x 0,60 = 2477 m²
Lantai Bangunan
= Total luas lantai bangunan Luas lantai dasar = 4953 2477 = 2 lantai
Luas total lahan
= Luas lantai dasar + Luas lahan parkir KDB = 2477 + 804 / 0,60 = 3281 / 0,60 = 5468 m²
78 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang 4.2 Pendekatan Kinerja Bangunan Merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kinerja bangunan, yang mendukung fungsi dan aktivitas yang ada di dalamnya agar berjalan secara optimal. Persyaratan persyaratan tersebut meliputi : a. Sistem Pencahayaan •
Pencahayaan Alami Menggunakan
terang
langit
terutama
pada
ruang
yang
tidak
membutuhkan
pencahayaan khusus dan tetap.
Untuk pencahayaan alami ini menggunakan cahaya matahari sebagai sumber cahaya, sehingga di dalam pengolahan bentuk serta luasan untuk elemen bukaannya harus memperhatikan arah edar dan karakteristik matahari itu sendiri. Selain itu intensitasnya juga diatur supaya tercipta suhu ruangan yang tidak panas. •
Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan digunakan pada waktu malam hari atau digunakan apabila kerja pencahayaan alami tidak optimal lagi pada waktu siang hari. Hal ini terjadi jika terdapat ruang-ruang yang kurang terjangkau oleh cahaya matahari.
79 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang b. Sistem Pengkodisian Udara Pengkodisian udara dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu : •
Penghawaan Alami Sistem penghawaan alami digunakan pada ruang yang membutuhkan sirkulasi udara bebas tanpa menuntut tingkat kenyamanan yang tinggi dan tidak mempunyai persyaratan ruang maupun cross ventilation.
•
Penghawaan Buatan Sistem penghawaan buatan, dilakukan dengan cara memasang air conditioner ( AC ) sistem
yang digunakan adalah sistem AC package dan Split package. Sistem AC
package digunakan pada ruang ruang yang luas sedangkan sistem split digunakan pada ruang ruang yang lebih kecil.
80 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang c. Sistem Jaringan Air Bersih Air bersih untuk keperluan seperti KM/WC, minum dan lain-lain berasal dari PDAM dan sumur artetis. Sistem yang digunakan menggunakan up feed sistem dan down feed sistem. •
Up Feed Sistem Keuntungan : Tidak membutuhkan ruang untuk reservoir diatas bangunan, sehingga beban bangunan tidak bertambah. Kerugian : Air tidak mengalir bila listrik padam, tekanan air di lantai atas jadi berkurang.
•
Down Feed Sistem Keuntungan : Air dapat mengalir meskipun listrik padam Kerugian : Membutuhkan reservoir di atas bangunan, sehingga menambah beban pondasi bangunan. d. Sistem Jaringan Air Kotor
•
Sistem pembuangan air kotor Air hujan dialirkan keluar tapak melalui saluran drainase kota yang dilengkapi dengan bak control pada jarak tertentu. Kotoran yang berbentuk padat langsung dialirkan ke septictank yang langsung berhubungan dengan resapan e. Sistem Jaringan Listrik Sumber utama penyediaan listrik berasal dari PLN dan cadangannya menggunakan genset. 81 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang f.
Sistem Penangkal Petir
Sistem penangkal petir pada bangunan dapat menggunakan sistem franklin atau faraday. 1) Sistem Faraday Bentuknya merupakan tiang-tiang yang berulang-ulang ditempatkan dengan jarak 3,5 m pada beberapa bagian atap bangunan dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, kemudian dihubungkan dengan kabel baja ke bawah tanah. Cocok digunakan pada bangunan memanjang dengan atap datar. 2) Sistem Franklin Perlindungan bangunan dengan daerah perlindungan berupa
gelombang
berbentuk kerucut yang melindungi bangunan dibawahnya. Cocok digunakan pada bangunan menara dan cerobong asap. g. Sistem Jaringan Pemadam Kebakaran Sistem pencegah kebakaran yang diterapkan pada bangunan ini adalah •
Pencegah aktif kebakaran 2 Fire hydrant, yang mempunyai jangkauan sekitar 25-30 m. 2 Hydrant pillar, di tepi jalan yang berjarak maksimal 100 m. 2 Fire extinguisher, berupa zat kimia yang ditempatkan pada ruangan-ruangan dengan jarak per unitnya antara 20-30 m. 2 Smoke detector,
•
Pencegah pasif kebakaran - Tangga darurat - Pintu Keluar Pengamanan terhadap kebakaran dari segi arsitektural harus pula memperhatikan
beberapa hal, antara lain : 2 Perletakan tangga atau pintu keluar yang tidak terlalu berjauhan satu sama lain, maksimal berjarak ± 30 m. Sehingga bila terjadi kebakaran pengunjung dapat dengan mudah menyelamatkan diri keluar dari bangunan. 82 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang 2 Fasade bangunan yang cukup terbuka, sehingga petugas pemadam kebakaran dapat dengan mudah menyemprotkan air ke dalam bangunan. 2 Sirkulasi kendaraan yang memungkinkan mobil pemadam kebakaran menjangkau titik-titik yang rawan kebakaran. h. Sistem Keamanan Bangunan Pengamanan dapat dilakukan dengan menggunakan CCTV, pos keamanan selain itu juga dilengkapi alarm otomatis. i. Sistem Komunikasi Jaringan komunikasi yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Jaringan Komunikasi Internal Yaitu komunikasi yang terjadi di dalam bangunan dengan menggunakan intercom dan HT (Handy Talky) terutama untuk pihak antar pengelola dan penggunaan speaker atau sistem pengeras suara (TOA) untuk penyebaran informasi dari pihak pengelola pasar dengan para pedagang. 2. Jaringan Komunikasi Eksternal Yaitu penyaluran informasi keluar bangunan berupa telepon, baik telepon pribadi maupun dengan menggunakan jasa pelayanan warpostel berupa saluran SLJJ, pos, dan telegram serta faksimile. j. Sistem Transportasi Vertikal Sebagai bangunan umum, keberadaan transportasi vertikal sangat penting yaitu tangga, ramp, eskalator.
4.2.1 Pendekatan Teknis Bangunan Penggunaan sistem struktur dengan melakukan penyesuaian terhadap fungsi ruang kegiatan, tuntutan bentuk ruang, dimensi ruang, fleksibilitas ruang serta efisiensi ruang. Struktur tersebut harus memenuhi tuntutan fisik bangunan yang meliputi kekakuan, kestabilan dan daya tahan terhadap gangguan alamiah, seperti gempa, angin, petir dan lain-lain serta menjamin keamanan terhadap masalah konstruksi dan bahaya kebakaran, sehingga di dalam melakukan 83 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Akhir Pasar Buku Kota Semarang pertimbangan pemilihan material struktur harus ekonomis, perawatannya mudah dan mempunyai daya tahan yang bagus terhadap segala kondisi yang mungkin terjadi. •
Sistem Struktur 1. Stuktur yang aman, kokoh dan tahan terhadap gangguan luar seperti gempa. 2. Disesuaikan dengan karakteristik bangunan dan persyaratan ruang pada Pasar Buku Kota Semarang. 3. Modul struktur yang digunakan adalah modul struktur rangka bahan beton, dengan modul struktur yang digunakan 6 x 6 m
•
Bahan bangunan 1. Bahan bangunan dipilih sesuai dengan kebutuhan ruang dan bentuk bangunan. 2. Bahan bangunan yang akan digunakan disesuaikan dengan fungsinya serta ketahanannya terhadap kondisi alam.
4.2.2 Pendekatan Aspek Arsitektural Penekanan desain bangunan pada perancangan ini menggunakan penekanan desain Post Modern Double Coding - Historism yang menampilkan nilai budaya/sejarah setempat yang berpadu dengan tampilan masa kini. Perpaduan 2 nilai tersebut menjadi tampilan fasade bangunan yang akan di rancang, Sehingga kesan bangunan Pasar lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu ketinggian bangunan disesuikan dengan peraturan bangunan setempat dan fungsi bangunan. Pewarnaan bangunan dan elemen-elemen yang ada disesuaikan dengan karakter objek sebagai pusat perdagangan. Tekstur bangunan diciptakan dengan banyak menggunakan bahan bangunan yang menggunakan unsur dan material alami, guna menciptakan keselarasan dengan lingkungan di sekitarnya.
84 JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO