BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL DI KECAMATAN BOROBUDUR
4.1 Pendekatan Aspek Fungsional 4.1.1 Pendekatan Pelaku dan Aktivitas Resort Hotel Pada bangunan resort hotel, terdapat dua pelaku aktivitas, yaitu : A. Pengunjung Merupakan tamu yang datang ke resort baik yang memiliki tujuan utama untuk menginap atau hanya sekedar ingin menikmati fasilitas – fasilitas penunjang yang disediakan oleh pihak resort. Pengunjung resort dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Pengunjung Menginap Yaitu pengunjung yang bermalam di resort dan menggunakan fasilitas resort, membayar biaya sewa kamar serta menikmati pemandangan yang ada di sekitar Resort Hotel. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan membutuhkan kenyamanan, keamanan, dan privasi. 2. Pengunjung Tidak Menginap Yaitu pengunjung yang tidak melakukan aktivitas bermalam di resort dan hanya sekedar datang dan untuk menikmati fasilitas – faslitas penunjang yang ada di dalam resort, seperti fasilitas meeting room, fasilitas restoran, dan fasilitas yang lain. A. Pengelola dan Pelayanan Pengelola Pengelola merupakan pihak yang bertanggungjawab di dalam sistem pengelolaan suatu resort dan fasilitas – fasilitas resort agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Berikut struktur organisasi pengelola resort :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Palm Beach Resort Jepara Sumber : Survey Lapangan
42
Pelayanan Suatu jasa penginapan seperti resort atau hotel, ataupun jasa penginapan yang lainnya tentunya tidak bisa terlepas dari fasilitas pelayanan yang ada pada setiap penginapan. Berikut penjabaran tentang pelayanan yang terdapat di dalam jasa penginapan resort ataupun hotel : General Manager Merupakan pimpinan di dalam struktur organisasi yang mempunyai kekuasaan dan semua kegiatan hotel, pegawai, dan operasional hotel. Assisten General Manager Merupakan bagian yang membantu General Manager dalam melaksanakan tugas – tugasnya tentang semua kegiatan di hotel. Housekeeping Department Bagian yang mendapat tugas menjaga kebersihan dan kelengkapan kama – kamar tamu, dinning room dan fasilitas – fasilitas lainnya. Front Office Department Bagian yang bertugas di bagian informasi tamu, pemesanan kamar, dan pembayaran. Security Department Bagian yang bertugas di bagian keamanan, pemeliharaan dan ketertiban hotel dan sekitarnya. Food and Beverage Department Bagian yang bertugas menyajikan makanan dan minuman untuk tamu. Administration Managemenet Bertugas mengelola bagian administrasi dan mengelola keuangan. Marketing Management dan bagian lainnya Bagian yang bertugas mempromosikan hotel. Dan bagian yang lainnya yaitu yang menangani fasilitas – fasilitas lain yang mendukung kebutuhan pengunjung. 4.1.2 Pendekatan Aktivitas Resort Aktivitas pelaku dan pengelola yang terdapat pada resort yaitu : Tabel 4.1 Pendekatan Aktivitas Resort No. Pelaku Aktivitas 1. Pengunjung yang tidak menginap - Datang. - Parkir. - Membeli tiket. - Bersantai, makan, rekreasi. - Menggunakan toilet. - Parkir. - Pulang. 2. Pengunjung yang menginap - Datang. - Parkir. - Check-in - Menginap. - Makan, bersantai, rekreasi. - Menggunakan kamar mandi. - Check-out.. 43
3.
Manager
4.
Asisten Manager
5.
Bagian Front Office
6.
Bagian Housekeeping
7.
Bagian Food and Beverage
8.
Bagian Engineering
9.
Bagian Accounting
- Parkir. - Pulang. - Mengatur dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan operasional resort. - Mengadakan rapat. - Menggunakan toilet. - Istirahat. - Mengatur dalam penyediaan kamar. - Mengatur kelancaran house keeping. - Menggunakan toilet. - Istirahat. - Melayani pemesanan kamar resort. - Melayani penanganan barang – barang tamu resort. - Melayani informasi resort. - Melayani check-in dan check-out tamu resort. - Melayani pembayaran kamar. - Menggunakan toilet. - Istirahat. - Membersihkan kamar tamu resort. - Membersihkan ruang publik resort. - Menyediakan linen untuk operasional resort. - Melayani pemeliharaan linen. - Menggunakan toilet. - Istirahat. - Melayani pemesanan makanan dan minuman. - Menyediakan makanan dan minuman resort. - Menggunakan toilet. - Istirahat. - Memeriksa Mechanical Electrical Resort. - Memelihara fasilitas resort. - Memperbaiki fasilitas resort yang rusak. - Menggunakan toilet. - Istirahat. - Membuat laporan pembukuan resort. - Memeriksa pembukuan resort. - Menggunakan toilet.
44
10.
Bagian Human Department
Resource - Mengelola dan kepegawaian resort. - Melatih karyawan resort. - Menggunakan toilet. - Istirahat.
mengatur
Sumber : Analisa Penulis, 2015 4.1.3 Pendekatan Kapasitas Pengguna dan Pengelola Resort A. Pendekatan Jumlah Pengunjung Kapasitas jumlah pengunjung diperoleh melalui perhitungan wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur. Tabel 4.2 Jumlah Wisatawan Candi Borobudur Jumlah Kenaikan Tahun Wisatawan Domestik + Kenaikan (%) (jiwa) Mancanegara (jiwa) 2006 1.285.304 2007 1.773.020 37,94% 487.716 2008 2.237.717 26,2% 464.697 2009 2.515.171 12,39% 277.454 2010 2.408.453 - 4,24% - 106.718 2011 2.186.281 - 9,22% - 328.890 2012 3.014.093 37,86% 827.812 2013 3.363.869 11,6% 349.776 2014 3.355.305 - 0,25% - 8.546 Rata - rata 218.144 Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, 2015 Berdasarakan tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase pertumbuhan wisatawan mengalami kenaikan dan penurunan. Untuk mempermudah mendapatkan perhitungan prediksi jumlah wisatawan maka digunakan data jumlah wisatawan yang menunjukkan kenaikan yang relatif stabil, dari hal tersebut maka data jumlah wisatawan yang diambil untuk prediksi jangka waktu 10 tahun kedepan adalah data wisatawan dari tahun 2006 sampai 2010. Data wisatawan pada tahun 2010 mengalami penurunan dikarenakan pada tahun tersebut terjadi bencana alam berupa Erupsi Gunung Merapi, selain itu terdapat faktor lain yang menjadi penyebab menurunnya jumlah wisatawan, yaitu terputusnya jalur utama Jembatan Pabelan yang disebabkan oleh banjir lahar dingin yang terjadi waktu itu dan melemahnya mata uang Euro terhadap dolar AS, sehingga banyak yang mengalihkan liburannya ke negara terdekat.. Sehingga penggunaan rumus yang digunakan dalam memprediksi jumlah wisatawan 10 tahun kedepan yaitu pada tahun 2024 adalah sebagai berikut :
45
Pt = Po.ert Atau r = 1 ln (Pt) t (Po) Keterangan : Pt = jumlah wisatawan pada tahun t Po = jumlah wisatawan pada tahun dasar t = jangka waktu r = laju pertumbuhan wisatawan e = bilangan eksponensial (2,718281828) Perhitungan perkiraan jumlah wisatawan dengan rumus laju pertumbuhan eksponensial r = 1/10 x ln (2.408.453 / 1.285.304) = 0,063 Jadi, bedasarkan analisa yang telah dilakukan, laju pertumbuhan wisatawan yaitu sebanyak 6% per tahun, dan dapat diketahui perkiraan jumlah wisatawan 10 tahun kedepan (tahun 2024) adalah sebagai berikut : Pt = Po.ert P2024 = 1.285.304 x 2,7182818280,06 x 10 P2024 = 1.285.304 x 1,82 P2024 = 2.339.253,28 P2024 = 2.339.253 pengunjung Untuk memperoleh jumlah kamar maka digunakan rumus perbandingan sebagai berikut : Keterangan : Ka2010 = Kp2010 Ka2010 : kapasitas kamar tahun 2010 Ka2024 = Kp2024 Ka2024 : kapasitas kamar tahun 2024 20 = 2.408.453 Kp2010 : jumlah wisatawan tahun 2010 Ka2024 = 2.339.253 Ka2024 = 19 kamar Kp2024 : jumlah wisatawan tahun 2024
46
Persentase kapasitas kamar resort tetap berdasarkan persentase di tahun 2010, sehingga ditentukan tipe kamar sebagai berikut : Tabel 4.3 Persentase Kapasitas Kamar Resort Hotel Tahun 2024 No
Tipe Kamar
Persentase (%)
Jumlah Kamar
1 2 3
Standart Deluxe Suite Total
75 15 10 100%
14 3 2 19
Jadi jumlah wisatawan yang diprediksi datang ke Candi Borobudur pada tahun 2024 adalah sebanyak 2.339.253 orang. Diasumsikan 25% wisatawan akan menginap, jadi 25% x 2.339.253 = 584.813,25 orang atau 584.813 orang. B. Pendekatan Jumlah Kebutuhan Kamar 1. Pendekatan Kebutuhan Kamar Dari hasil studi banding penulis didapatkan data jumlah kamar pada resort, yaitu Bayfront Villa Jepara sebanyak 10 kamar, Palm Beach Resort Jepara sebanyak 20 kamar, dan Plataran Borobudur Resort & Spa sebanyak 21 kamar. Dari data jumlah kamar tersebut kemudian dicocokan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata tahun 1988 yang mensyaratkan bahwa jumlah kamar pada hotel berbintang 3 minimal sebanyak 30 kamar. Akan tetapi fakta di lapangan dari ketiga obyek studi banding menunjukkan tidak satupun resort yang mempunyai jumlah kamar sebanyak 30 unit, bahkan ada satu resort yang hanya mempunyai jumlah kamar sebanyak 10 unit saja. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga obyek studi banding di dalam menentukan jumlah kamar tidak sepenuhnya mengacu kepada SK. Dirjen Pariwisata 1988. Maka dari itu penulis di dalam menentukan jumlah kamar mengacu pada jumlah kamar ketiga obyek studi banding yang kemudian jumlah kamar rata – rata dari ketiga resort tersebut yaitu kurang lebih sebanyak 19 kamar. 2. Pendekatan Tipe atau Jenis dan Kebutuhan Kamar Berdasarkan Studi Banding Pada studi banding di Bayfront Villa Jepara, Palm Beach Resort dan Plataran Borobudur Resort & Spa, tipe-tipe kamar dibedakan dengan perbandingan sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Studi Banding Tipe Kamar Palm Beach Resort Plataran Brorobudur Bayfront Villa Jepara Jepara Resort & Spa Terdapat 10 kamar Terdapat 20 Cottage Terdapat 21 cottage yang tediri atas : yang terdiri atas : yang terdiri atas : - Deluxe (3 kamar) - Suite Cottage (5 - Deluxe Wooden Villa - Suite (1 kamar) unit) (2 unit) - Grand Suite (1 kamar) - Executive Cottage - Executive Suite (6 - Penthouse (1 kamar) (2 unit) unit) 47
- Superior (3 kamar) - Family (1 kamar)
- Deluxe Room (2 - Exclusive Suite (6 unit) unit) - Royal Suite (2 unit) - Superior Room (8 - Duplex Royal Suite (3) unit) - Grand Spa Suite (2 - Standart Room (3 unit) unit) Sumber : Analisa Penulis, 2015 Dari tinjauan studi banding diatas, maka direncanakan tipe kamar ditinjau dari pengunjung yang akan datang, adalah sebagai berikut : Standart Room, dengan kapasitas kamar tidur 2 orang, dengan menggunakan tempat tidur berukuran queen size. Deluxe Room, dengan kapasitas kamar tidur 2 orang. Dilengkapi dengan tempat tidur berukuran king size, dilengkapi dengan fasilitas kitchen, dining table, dan sofa. Suite Room, dengan kapasitas kamar tidur 4 sampai 6 orang. Dilengkapi dengan 2 tempat tidur berukuran double king size, fasilitas kitchen, private pool, sofa, dan dining table. Tabel 4.5 Rencana Tipe Kamar Tipe Kamar Fasilitas Suite Room - 2 kamar tidur berukuran king size - 2 kamar mandi dalam (bath up, shower, wastafel, walk in closet, lavatory) - Sitting area + TV - Living Room - Kitchen - Dining Room - Private Pool - Teras Deluxe Room - - 1 kamar tidur berukuran king size - - 1 kamar mandi dalam (bath up, shower, wastafel, walk in closet, lavatory) - - Living Room - - Sitting area + TV - - Dining Room - - Kitchen - - Teras Standart Room - 1 kamar tidur berukuran queen size - Kamar mandi dalam (bath up, wastafel, walk in closet, lavatory) - Sitting area + TV - Teras Sumber : Analisa Penulis, 2015
48
Rasio dari beberapa tipe kamar berdasarkan analisa studi banding adalah sebagai berikut : Suite Room : Deluxe Room : Standart Room = 10% : 15% : 75% Sehingga didapatkan : Suite Room = 10% x 19 kamar = 2 unit Deluxe Room = 15% x 19 kamar = 3 unit Standart Room = 75% x 19 kamar = 14 unit C. Pendekatan Jumlah Pengelola Berdasarkan SK Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/88, rasio perbandingan jumlah unit yang direncanakan dengan karyawan adalah 1:1,6. Untuk mendapatkan perhitungan jumlah staff yang pasti, maka koefisien 1,6 dibulatkan menjadi 2 atau dapat diartikan 1 kamar dilayani oleh 2 karyawan. Jadi dengan kapasitas 19 kamar, maka karyawan yang dibutuhkan adalah 19 x 2 = 38 karyawan. Tabel 4.6 Jumlah Pengelola Pengelola Jumlah Orang General Manager 1 Assistant General Manager 1 Dep. Front Office Kepala Dep. Front Office 1 Receptionist 2 Reservation 1 Operator 1 Accounting dan Chasier Accounting Manager 1 Cashier dan Purchasing 2 Cost Control 1 Dep. Food & Beverage 1 Food Serving Manager 4 Cook 4 Waiter/Waitress Dep. Engineering Chief Engineering 1 Electrical Mechanical 2 Dep. Housekeeping Manager 1 Houseman 4 Laundry 4 Dep. Marketing 1 Marketing Manager 2 Staff Dep. HRD Personal Manager 1 Security 49
Jumlah Sumber : Analisa Penulis, 2015
2 38
4.1.4 Pendekatan Kebutuhan Ruang Analisa kebutuhan dan fungsi ruang berdasarkan kegiatan yang terjadi di dalam resort dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Kebutuhan dan Fungsi Ruang Kelompok Kegiatan Penerima Jenis Kebutuhan Fungsi Sifat Kegiatan Ruang Plaza / Hall Transisi dari area pintu masuk Publik Penerimaan menuju ke fasilitas-fasilitas yang ada di dalam Resort - Lobby Sebagai ruang penerima tamu Publik - Lavatory yang baru datang, ruang penghantar bagi tamu yang meninggalkan resort dan sebagai pusat orientasi bagi ruang- ruang lain. Fasilitas lain yang harus ada yaitu telepon umum dan toilet umum. Lounge Sebagai ruang duduk secara bebas Publik dan sebagai perantara ke restoran atau ruang-ruang yang disewakan. Front Office Berfungsi sebagai ruang tempat Publik - Front Counter informasi, ruang penerima tamu Desk yang memesan kamar resort, - Receptionist dilengkapi dengan ruang kasir - Information dan penitipan barang tamu. - Reservation - Penitipan Barang - Kasir Ruang – Ruang Merupakan ruang-ruang yang Publik yang Disewakan menyediakan kebutuhan bagi tamu resort. Fasilitasnya disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas masing-masing ruang seperti travel agent dan money changer, souvenir shop dan butik. Area Parkir Area Parkir Sebagai tempat untuk parkir Publik dan Security - Parkir mobil bagi tamu yang menginap maupun - Parkir motor yang tidak menginap, karyawan - Parkir pengelola maupun pengelola/ pemilik resort. 50
- Parkir Commuter Dilengkapi dengan pos keamanan Moda Kantor Security Kelompok Kegiatan Utama Cottage - Suite Room Sebagai ruang tidur tamu yang - Deluxe Room sifatnya privat, terdiri dari kamar - Standart Room tidur Standart, Superior, dan Family. Kelompok Kegiatan Penunjang - R. Serba Guna Sebagai ruang multiguna misalnya Function Room - Mini Stage untuk menyelenggarakan kegiatan - R. Persiapan resepsi, peragaan busana, ruang - R. Operator seminar, maupun ekshibisi dan lain- Pantry lain. - Lavatory Meeting R. Rapat Sebagai ruang rapat dan ruang Room penjamuan Restoran - R. Makan Difungsikan sebagai ruang makan - R. Saji dan minum yang dilengkapi - Mini bar dengan fasilitas dapur utama. - Coffe Shop - Kasir - Mini Stage - Lavatory Sport Area - Kolam Renang Sebagai sarana olahraga yang - Lapangan Tenis disediakan untuk tamu yang - Fitness Room hendak berolahraga. Terdiri dari - Loker swimming pool, lapangan tenis, - Ruang Ganti dan fitness centre. Musholla Sarana ibadah untuk umat muslim. Amphiteather Area untuk pertunjukan sosial budaya. Plowing Sebagai area untuk pengunjung Fields and menikmati tour ladang tembakau Tobacco dan membajak sawah. Plantation
Privat
Semi Publik
Semi Publik Publik
Publik
Publik Publik Publik
Kelompok Kegiatan Pengelola
Office
- General Manager - Asisten Manager - Food & Beverage - HRD - Marketing
Menampung kegiatan pengelola resort
dari
Privat
51
Penunjang Office
-
Accounting Engineering Meeting Room Lavatory Mushola
Menampung kegiatan penunjang pengelola seperti pertemuan pengelola, dilengkapi dengan lavatory dan mushola
Privat
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Housekeeping
Staff Room
Dapur
Gudang
Engineering Room
- Laundry Room - Counter - Lost and Found Room - Training Room - Loker dan Ruang Ganti - Pantry - Mushola - Lavatory - Dapur Utama - Dapur Pembantu - Cold Storage - Gudang - Lavatory - Gudang Barang -Gudang Peralatan dan Perlengkapan - Loading Dock
Ruang yang melayani kebutuhan bagi kegiatan kerumahtanggaan resort.
Servis
Sebagai ruang ganti pakaian seragam dan tempat untuk menyimpan barang.
Privat
Berfungsi untuk mempersiapkan makanan dan minuman bagi tamu resort dan karyawan.
Servis
Berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan barang-barang. Tempat menyimpan barangbarang perlengkapan resort dan peralatan yang berkaitan dengan kegiatan engineering. Sebagai sarana penunjang resort.
Servis
- R. Genset Servis - R. Panel Listrik - R. Pompa Air - Gudang Sumber : Analisa Penulis, 2015 4.1.5 Pendekatan Persyaratan Ruang A. Kelompok Kegiatan Penerima Plaza / Hall Penerima Menciptakan suasana akrab dan sebagai point of interest. Lobby, Lounge, Front Office, Security Room Merupakan ruang-ruang yang berada di depan dan berfungsi sebagai ruang sirkulasi utama, tempat para tamu pertama kali masuk resort. Menciptakan suasana menerima, menarik dan eksklusif. Ruang – ruang yang disewakan Harus mempunyai kesan yang luas, menerima, rapi dan bersih. Area Parkir Luas dengan sirkulasi yang baik sehingga memudahkan kendaraan untuk 52
B.
C.
D.
E.
bermanuver. Lavatory Harus bersih, kedap air dan tidak licin. Kelompok Kegiatan Utama Cottage Berada di area privat, terhindar dari kebisingan baik dari luar maupun dari resort itu sendiri. Kelompok Kegiatan Penunjang Function Room Bersifat eksklusif. Memiliki pintu masuk yang terpisah dari lobby resort. Dilengkapi dengan toilet yang terpisah antara pria dan wanita. Ruang rapat Bersifat eksklusif. Memiliki pintu masuk yang terpisah dari lobby resort. Dilengkapi dengan toilet yang terpisah antara pria dan wanita. Restoran Terdiri dari main dining room, coffe shop, dan bar. Memiliki kesan santai, akrab dan bersih. Tata letak restoran berhubungan langsung dengan dapur. Dilengkapi pula dengan toilet umum. Mushola Diletakkan di lokasi yang mudah di jangkau oleh pengguna resort. Amphiteather Ditempatkan pada daerah yang memiliki view terbaik. Sport Area Diletakkan pada area yang mudah dijangkau dan berjarak tidak jauh dari kamar. Kelompok Kegiatan Pengelola Pada bagian ini ruang – runag pengelola sebaiknya terpisah dari area tamu tetapi harus mudah untuk dicapai. Kelompok kegiatan ini meliputi General Manager, Assistance General Manager Office, HRD Office, Food and Baverage, Marketing Office, Accounting Office, Engineering Office, Meeting Room. Kelompok Kegiatan Pelayanan House Keeping Office, Staff Room, Gudang Pada bagian ini terpisah dari kegiatan tamu resort dan mudah untuk dicapai. Dapur Elemen – elemen pada bagian ini sebaiknya menggunakan bahan – bahan yang mampu menahan panas, kedap terhadap air, mudah untuk dibersihkan, dan tidak licin.
Ruang Mekanikal Mlektrikal Secara teknis berhubungan dengan spesifikasi mesin yang digunakan. Untuk mengurangi tingkat kebisingan maka letaknya harus terpisah dengan bangunan utama dan menggunakan ruang kedap suara. 53
Sumber : Analisa Penulis, 2015 4.1.6 Pendekatan Hubungan Ruang Secara garis besar pendekatan hubungan ruang yang digunakan di dalam suatu resort adalah sebagai berikut : Kelompok Kegiatan Utama
Kelompok Kegiatan Pengelola
Kelompok Kegiatan Penunjang
Erat Kurang Erat Tidak Erat Kelompok Kegiatan Pelayanan
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Gambar 4.2 Bagan Hubungan Ruang Resort Sumber : SK. Dirjen Pariwisata No. 14/U/1988 4.1.7 Pendekatan Kapasitas Ruang berdasarkan data yang diperoleh, pengunjung yang akan menginap pada tahun 2024 adalah sebanyak 2.339.253 orang. Maka diambil rata – rata perbulan sebanyak 194.938 orang atau maksimal 6.498 orang pengunjung dalam sehari. Tabel 4.8 Pendekatan Kapasitas Ruang Resort Kelompok Kegiatan Penerima No Ruang Sumber Analisa Kebutuhan Kapasitas 1. Hall Berdasarkan studi banding, Ruang 195 orang diasumsikan hall mampu penerimaan, menampung jumlah drop off, drop maksimal pengunjung in. sebesar 3% dari jumlah maksimal pengunjung dalam sehari. 2. Lobby Diasumsikan mampu Ruang duduk 6 orang menampung sebanyak 3% Lavatory 2 unit dari kapasitas hall.
54
3.
Lounge
4.
Front Office
5.
Rented Area
6.
Parking Area
Berdasarkan Hotel and Ruang duduk Resort Planning, kapasitas lounge adalah 0.4 m2/ room. Jadi 0.4 x 19 = 7,6m2 Berdasarkan perhitungan Counterdesk jumlah pengelola - Resepsionis, Reservasi dan Informasi - Operator Kesimpulan dari hasil studi Souvenir shop banding Travel Agent dan Money changer Berdasarkan studi banding Parkir - 55% penghuni kamar Pengunjung datang ke resort - Mobil menggunakan mobil. Jadi - Motor 55% x 19 = 10 mobil. - Bus - 40% penghuni kamar datang ke resort menggunakan kendaraan roda dua. Jadi 40% x 19 = 8 motor. - 5% menggunakan kendaraan berupa bus. Jadi 5% x 19 =1 bus Berdasarkan kesimpulan studi banding : - 20% pengelola menggunakan mobil. Jadi 20% x 38 = 8 mobil. - 80% pengelola menggunakan motor. Jadi 80% x 38 = 30 motor. - Terdapat fasilitas commuter moda (layanan antar jemput pada resort). 7% x 42 = 3 mobil
7.
Security
8 orang
1 unit 3 orang
1 orang 1 unit 1 unit
10 mobil 8 motor 1 bus
Parkir Pengelola Mobil Motor 8 mobil 30 motor Parkir Commuter Moda Mobil 3 mobil
Berdasarkan perhitungan Security jumlah pengelola Manager Pos jaga
1 orang 2 orang
55
1.
1.
2.
3.
Cottage
Function Room
Meeting Room
Restoran
Kelompok Kegiatan Utama Berdasarkan perhitungan - Standart Room dan hasil studi banding, - Deluxe Room direncanakan 3 tipe - Suite Room penginapan. Kelompok Kegiatan Penunjang Jumlah cottage adalah - Function sebanyak 19 unit. Kapasitas Room Function Room adalah 50 - Ruang orang Persiapan - Ruang Operator - Ministage - Pantry - Lavatory Berdasarkan Hotel and - Meeting Room Resort Refurbishment, Besar kapasitas untuk ruang - Meja Pimpinan meeting theatre (besar) - Meja Anggota adalah 50 orang dan ruang - Kursi meeting classroom (kecil) - Lavatory adalah 25 orang - Meeting Room Kecil - Meja Pimpinan - Meja Anggota - Kursi - Lavatory Diasumsikan restoran Restoran - Main Dining Mampu mengakomodasi Room 50% dari pengunjung, maka 50% x 195 = 98 orang - Minibar - Kasir - Coffe Shop Dapur 1/3 ruang makan - Mini Stage Gudang Bahan baku = - Lavatory 20% dari Main Dining
14 unit 3 unit 2 unit 50 orang 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 2 unit 25 unit 50 unit 2 unit 1 unit 2 unit 12 unit 25 unit 2 unit 1 unit 98 orang 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit
Room Ruang pegawai = 15% dari Main Dining Room 4.
Sport Area
Sport Area terdiri dari kolam Kolam Renang renang, kolam renang terdari - Kolam Renang 1 unit dari kolam renang untuk Dewasa dewasa dan kolamm renang - Kolam Renang 1 unit Anak untuk anak. - Sitting Group 6 unit 56
- Ruang Bilas Fitness Center dapat - Lavatory dan menampung 5% dari - Loker pengunjung, maka 5% x 195 Ruang Ganti Fitness Center = 10 orang - Ruang Latihan Lapangan Tenis - Trainer 1 unit lapangan - Loker dan Ruang Ganti Fitness Center
Lapangan Tenis - Lapangan - Ruang Tunggu 5.
Musholla
6.
Amphiteather
7.
Plowing fields and Tobacco Plantation
1.
2.
3.
1.
2.
Dapat menampung 10% Musholla dari pengunjung, maka 10% Ruang Wudhu x 195 = 20 orang Diasumsikan 25% Amphiteather pengunjung melihat pertunjukan di Amphiteather, maka 25% x 195 = 48 orang Green belt
Kelompok Kegiatan Pengelola Manager Office Berdasarkan perhitungan - General jumlah pengelola Manager - Asisten GM - Lavatory Division Office Berdasarkan perhitungan - Ruang Divisi jumlah pengelola Manager - Ruang Rapat - Lavatory Staff Room Berdasarkan perhitungan - Office Staff jumlah pengelola - Lavatory Kelompok Kegiatan Pelayanan House Keeping Berdasarkan perhitungan Ruang Laundry dan Laundry jumlah pengelola Staff Manager = 1 orang Staff = 6 orang Mechanical Pelayanan teknis listrik dan Ruang Genset Engineering air Ruang Panel
2 unit 4 unit 2 unit 1 unit 10 orang 2 orang 2 unit
1 unit 4 orang 1 unit 2 unit 1 unit
Tidak dihitung
1 unit 1 unit 2 unit 7 orang 1 unit 2 uint 12 orang 2 unit 1 unit 6 orang
1 unit 1 unit
57
Listik Ruang Pompa Ruang Watertreatment Gudang Loading dock
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
Sumber : Analisa Penulis, 2015 4.1.8 Program Ruang Di dalam menentukan besaran ruang masing-masing kegiatan yang ada, maka dipakai acuan atau pedoman standar perencanaan dengan mengacu pada : 1. SK Dinas Pariwisata No. 14/U/1988 (SK) 2. Hotel and Resort Planning Design and Refurbishment (HRP) 3. Ernest Neufert, Data Arsitek (DA) 4. Time Saver Standard of Bulding Types (TSS) 5. Studi Banding (SB) Di dalam menghitung program ruang suatu kawasan maka perlu memperhatikan tentang sirkulasi flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan, yaitu : 1. 5-10% : standar minimum 2. 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulsi 3. 30% : kebutuhan kenyamanan fisik 4. 40% : tuntutan kenyamanan psikologis 5. 50% : tuntutan kenyamanan spesifik kegiatan 6. 70%-100% : keterkaitan dengan banyak kegiatan Sumber : Time Saver Standard of Building Type 2 nd Edition Tabel 4.9 Program Ruang Resort Jenis Ruang Standar Besaran Kapasitas Kelompok Kegiatan Penerima Hall 0,8m2/orang 195 orang Drop off/in Radius putar 8m 1 unit Total Luas + 40% sirkulasi 2 Lobby 1m /kamar 19 kamar Lounge 0,4m2/kamar 19 kamar Lavatory - Pria 1,7m2/orang 4 orang 2 - Urinoir 0,7m /unit 8 unit 2 - Wanita 1,7m /orang 6 orang 2 - Wastafel 1m /unit 6 unit Front Office Rented Area - Agen perjalanan
Perhitungan Luas
Sumber
0,8 x 195 = 156m2 1 x 8 = 8m2 164m2 + 66m2 = 230m2 1 x 19 = 19m2 0,4 x 19 = 7,6m2
TSS DA HRP HRP
1,7 x 4 = 6,8m2 DA 2 0,7 x 8 = 5,6m DA 2 1,7 x 6 = 10,2m DA 2 1 x 6 = 6,8m DA 2 Total = 28,6m 2 0,65m /orang 19 kamar 0,65 x 19 = 12,35 m2 HRP 2 2 Total Luas + 100% sirkulasi 67,55m + 67,55m = 135,1m2, 0,2m2 x jml kamar 1 unit
0,2 x 19 = 3,8m2
TSS 58
- Money changer - Toko souvenir
0,2m2 x jml kamar 1 unit 0,2m2 x jml kamar 4 unit
0,2 x 19 = 3,8m2 1,2 x 19 = 22,8m2 Jumlah = 30,4m2 Flow Area 30% 9,12m2 Total = 39,52m2
Jumlah Sirkulasi 30% Jumlah Keseluruhan Kelompok Kegiatan Utama (Cottage) Standart Room Kamar Tidur - Queen size bed 1,6m x 2m 1 unit - Nakas 0,75m x 0,5m 2 unit - Lemari 0,6m x 1,5m 1 unit - Meja rias + kursi 0,75m x 1,5m 1 unit - Meja TV 0,9m x 0,75m 1 unit - Sofa 0,5m x 0,75m 2 unit - Meja 0,4m x 1,8m 1 unit
TSS HRP
=
404,63m2 121,38m2 526,01m2 = 526m2
3,2m2 x 1 = 3,2m2 0,375m2 x 2 = 0,75m2 0,9m2 x 1 = 0,9m2 1,125m2 x 1 = 1,125m2 0,675m2 x 1 = 0,675m2 0,375m2 x 2 = 0,75m2 0,72m2 x 1 = 0,72m2
SB
Jumlah = 8,12m2 Flow Area 200% = 16,24m2 Total = 24,36m2 Lavatory - Kloset duduk - Shower - Bathup
0,65m x 0,55m 0,9m x 0,9m 0,8m x 1,7m
1 unit 1 unit 1 unit
0,36m2 x 1 = 0,36m2 0,81m2 x 1 = 0,81m2 1,36m2 x 1 = 1,36m2 Jumlah = 2,53m2 Flow Area 150% = 3,8m2 Total = 6,33m2
Teras
Standart Room Deluxe Room
8m2
50m2
1 unit
8m2 x 1 = 8m2
14 unit
Jumlah total = 38,69m2 Flow Area 30% = 11,61m2 Total = 50,3m2 = 50m2 50m2 x 14 = 700m2
59
Kamar Tidur - King Size Bed - Nakas - Lemari - Meja rias + kursi - Mini Bar
SB 2m x 2m 0,75m x 0,5m 0,6m x 1,5m 0,75m x 1,5m 2,5m x 1,5m
1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit
2
2
4m x 1 = 4m 0,375m2 x 2 = 0,75m2 0,9m2 x 1 = 0,9m2 1,125m2 x 1 = 1,125m2 3,75m2 x 1 = 3,75m2 Jumlah = 10,52m2 Flow Area 200% = 21,04m2 Total = 31,56m2
Living Room - Sofa Double - Sofa Single - 1 meja kaca - meja TV - nakas
1,5m x 0,8m 0,9m x 0,75m 1,2m x 0,6m 0,5m x 3m 0,6m x 0,6m
1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit
1,2m2 x 1 = 1,2m2 0,675m2 x 2 = 1,35m2 0,72m2 x 1 = 0,72m2 1,5m2 x 1 = 1,5m2 0,36m2 x 2 = 0,72m2 Jumlah = 5,49m2 Flow Area 100% = 5,49m2 Total = 10,98m2
Lavatory - Kloset duduk - Shower - Bathtub - Wastafel
0,65m x 0,55m 0,9m x 0,9m 0,78m x 1,7m 0,4m x 0,6m
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
0,36m2 x 1 = 0,36m2 0,81m2 x 1 = 0,81m2 1,33m2 x 1 = 1,33m2 0,24m2 x 1 = 0,24m2 Jumlah = 2,74m2 Flow Area 100% = 2,74m2 Total = 5,48m2
Dining Room - 1 set meja makan 1,2m x 1,2m (4 orang)
Kitchen 0,6m x 3m - kitchen set 1 deret - wastafel cuci piring 0,6m x 1m
1 unit
1,44m2 x 1 = 1,44m2 Jumlah = 1,44m2 Flow Area 100% = 1,44m2 Total = 2,88m2
1 unit
1,8m2 x 1 = 1,8m2
1 unit
0,6m2 x 1 = 0,6m2 60
- kulkas 0,4m x 0,6m
1 unit
0,24m2 x 1 = 0,24m2 Jumlah = 2,64m2 Flow Area 80% = 2,11m2 Total = 4,75m2
Teras 12m2
1 unit
12m2 x 1 = 12m2 Jumlah = 68,88m2 Flow Area 30% = 20,66m2 Total = 89,54m2 = 90m2
Deluxe Room Suite Room Kamar Tidur (1) - King Size Bed - Nakas - Lemari - Meja rias+kursi
90m2
3
90m2 x 3 = 270m2 SB
2m x 2m 0,75m x 0,5m 0,6m x 1,5m 0,75m x 1,5m
1 unit 2 unit 1 unit 1 unit
2
2
4m x 1 = 4m 0,375m2 x 2 = 0,75m2 0,9m2 x 1 = 0,9m2 1,125m2 x 1 = 1,125m2 Jumlah = 6,77m2 Flow Area 300% = 20,31m2 Total = 27,08m2
Kamar Tidur (2) - King Size Bed - Nakas - Lemari - Meja rias + kursi
2m x 2m 0,75m x 0,5m 0,6m x 1,5m 0,75m x 1,5m
1 unit 2 unit 1 unit 1 unit
4m2 x 1 = 4m2 0,375m2 x 2 = 0,75m2 0,9m2 x 1 = 0,9m2 1,125m2 x 1 = 1,125m2 Jumlah = 6,77m2 Flow Area 300% = 20,31m2 Total = 27,08m2
Living Room - Sofa Double - Sofa Single - 1 meja kaca - meja TV
1,8m x 0,8m 0,9m x 0,75m 1,2m x 0,6m 0,5m x 3m
2 unit 2 unit 1 unit 1 unit
1,44m2 x 2 = 2,8m2 0,675m2 x 2 = 1,35m2 0,72m2 x 1 = 0,72m2 1,5m2 x 1 = 1,5m2 61
- nakas
0,6m x 0,6m
2 unit
0,36m2 x 2 = 0,72m2 Jumlah =7,09m2 Flow Area 100% = 7,09m2 Total = 14,18m2
Lavatory (1) - Kloset duduk - Shower - Bathtub - Wastafel
0,65m x 0,55m 0,9m x 0,9m 0,78m x 1,7m 0,4m x 0,6m
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
0,36m2 x 1 = 0,36m2 0,81m2 x 1 = 0,81m2 1,33m2 x 1 = 1,33m2 0,24m2 x 1 = 0,24m2 Jumlah =2,74m2 Flow Area 100% = 2,74m2 Total = 5,48m2
Lavatory (2) - Kloset duduk - Shower - Bathtub - Wastafel
0,65m x 0,55m 0,9m x 0,9m 0,78m x 1,7m 0,4m x 0,6m
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
0,36m2 x 1 = 0,36m2 0,81m2 x 1 = 0,81m2 1,33m2 x 1 = 1,33m2 0,24m2 x 1 = 0,24m2 Jumlah =2,74m2 Flow Area 100% = 2,74m2 Total = 5,48m2
Dining Room - 1 set meja makan 2m x 1,95m (6 orang) - mini bar (2 orang) 0,4m x 1,8m - lemari dinding atas 0,85m x 2m (bar)
1 unit
3,9m2 x 1 = 3,9m2
1 unit 1 unit
0,72m2 x 1 = 0,72m2 1,7m2 x 1 = 1,7m2 Jumlah =6,32m2 Flow Area 100% = 6,32m2 Total = 12,64m2
Kitchen - kitchen set 1 deret 0,6m x 3m - wastafel cuci piring 0,6m x 1m - kulkas 0,4m x 0,6m
1 unit 1 unit 1 unit
1,8m2 x 1 = 1,8m2 0,6m2 x 1 = 0,6m2 0,24m2 x 1 = 0,24m2
62
Jumlah = 2,64m2 Flow Area 80% = 2,11m2 Total = 4,75m2
Private Pool - Kolam Renang - Gazebo
1m2/orang 4m2
6 orang 1 unit
1m2 x 6 = 6m2 4m2 x 1 = 4m2 Jumlah = 10m2 Flow Area 150% = 15m2 Total = 25m2
Teras
Family Room
4m2
180m2
16m2 x 1 = 16m2 Jumlah Total 2 137,69m Flow Area 30% = 41,3m2 Total =178,99m2 180m2 2 unit 180m2 x 2 = 360m2 Jumlah 1330m2 Sirkulasi 30% 399m2 Jumlah Keseluruhan 1729m2 = 1730m2
Kelompok Kegiatan Penunjang Function Room Conference Room 2,5m2/orang Pre function Ruang Ganti Pantry Rg.Operator Gudangperabot Lavatory - Pria - Urinoir - Wanita - Wastafel
1 unit
=
=
50 orang
2,5m2 x 50 = 125m2
HRP
30% x function room 1/3 x function room 1/3 x function room 15m2/unit 0,5m2/kursi
1 unit 1 unit
30% x 125m2 = 37,5m2 1/3m2 x 125 = 41,6m2
HRP HRP
1 unit
1/3m2 x 125 = 41,6m2
HRP
1 unit 50 kursi
15m2 x 1 = 15m2 0,5m2 x 50 = 25m2
SB DA
1,7m2/orang 0,7m2/unit 1,7m2/orang 1m2/unit
4 orang 8 unit 6 orang 6 unit
1,7m2 x 4 = 6,8m2 0,7m2 x 8 = 5,6m2 1,7m2 x 6 = 10,2m2 1m2 x 6 = 6m2
DA DA DA DA
63
Jumlah = 314,3m2 Flow Area 100% = 314,3m2 Total = 628,6m2 Meeting Room Besar (50 orang) - Kursi - Meja 1 - Meja 2
0,45m x 0,55m 1,5m x 0,75m 2,75m x 0,75m
50 unit 25 unit 2 unit
0,25m2 x 50 = 12,5m2 1,13m2 x 25 = 28,25m2 2,06m2 x 2 = 4,12m2 Jumlah = 44,87m2 Flow Area 100% = 44,87m2 Total = 89,74m2
DA DA DA
Kecil (25 orang) - Kursi - Meja 1 - Meja 2
0,45m x 0,55m 1,5m x 0,75m 2,75m x 0,75m
25 unit 12 unit 2 unit
0,25m2 x 25 = 6,25m2 1,13m2 x 12 = 13,56m2 2,06m2 x 2 = 4,12m2
DA DA DA
Jumlah = 23,93m2 Flow Area 100% = 23,93m2 Total = 47,86m2 Restoran Main Dining Room Dapur Mini bar - Bar - R. Pengunjung - Lounge
1,5m2/orang 1/3 x ruang makan
98 orang 1 unit
1,5m2 x 98 = 147m2 1/3 x 147m2 = 49m2
DA DA
25m2/unit 1,75m2 x orang 20-30% bar
1 unit 98 orang 1 unit
SK TSS HRP
- Mini stage
50-60% bar
1 unit
- R.operator - R.persiapan - R. bartender
10-25% lounge Asumsi 5m2 x orang
1 unit 1 unit 2 orang
25m2 x 1 = 25m2 1,75m2 x 98 = 171,5m2 25% x 171,5m2 = 42,87m2 50% x 171,5m2 = 85,75m2 20%x42,87m2=8,57m2 20m2 5m2 x 2 = 10m2
Lavatory -Pria -Urinoir -Wanita -Wastafel
1,7m2 x orang 0,7m2 x unit 1,7m2 x orang 1m2 x unit
4 orang 8 unit 6 orang 6 unit
1,7m2 x 4 = 6,8m2 0,7m2 x 8 = 5,6m2 1,7m2 x 6 = 10,2m2 1m2 x 6 = 6m2
DA DA DA DA
Kasir
6m2 x unit
1 orang
6m2 x 1 = 6m2
DA
HRP HRP SB DA
64
Jumlah = 594,29m2 Flow Area 30% = 178,28m2 Total = 772,57m2 Sport Area Swimming Pool - Locker shower, Lavatory - Whirpool Single - Whirpool (group) Fitnes Center - Ruang latihan - Locker shower, Lavatory Tennis Court - Lapangan - R.tunggu
Amphiteather
Tour of Rice Fields and Tobacco Plantation Mushola Ruang Shalat Ruang Wudhu Lavatory
15m x 30m 0,1m2 x luas kolam
1 unit 1 unit
450m2 0,1m2 x 450 = 45m2
DA DA
1,9m2/unit 4,7m2/unit
2 unit 2 unit
1,9m2 x 2 = 3,8m2 4,7m2 x 2 = 9,4m2
HRP HRP
4,7m2/orang 0,6m2/unit
10 orang 10 orang
4,7m2 x 10 = 47m2 0,6m2 x 10 = 6m2
HRP DA
10,97m x 23,78m 1,8m2/orang
1 unit 4 orang
260,86m2 1,8m2 x 4 = 7,2m2
DA DA
0,8m2/orang
48 orang
1 unit
1m2/orang 0,8m2/unit 3m2/unit
20 orang 2 unit 2 unit
Jumlah = 829,26 m2 Flow Area 30% = 248,77 m2 Total = 1078,03 m2 0,8m2 x 48 = 38.4m2 Flow Area 300% = 115,2 m2 Total = 153,6m2 Sepanjang area green belt kawasan resort
1m2 x 20 = 20m2 0,8m2 x 2 = 1,6m2 3m2 x 2 = 6m2
TSS
SB
DA DA DA
Jumlah = 27,6m2 Flow Area 30% = 8,28m2 Total = 35,88m2 Jumlah 2806,28m2 Sirkulasi 30% 841,88m2 Jumlah Keseluruhan 3648,16m2 = 3648m2 Kelompok Kegiatan Pengelola
65
Manager Office - Ruang General Manager - Ruang Asisten General Manager - Lavatory
0,4m2 x kamar 0,4m2 x kamar 3m2/unit
jumlah 1 unit
0,4m2 x 19 = 7,6m2
HRP
jumlah 1 unit
0,4m2 x 19 = 7,6m2
HRP
3m2 x 2 = 6m2
DA
2 unit
Jumlah = 21,2m2 Flow Area 30% = 6,36 m2 Total = 27,56m2 Division Office - Division Room - Meeting Room - Lavatory
0,4m2 x jumlah 7 unit kamar 3m2/orang 20 orang 3m2/unit 4 unit
0,4m2 x 19 x 7 = 53,2m2
HRP
3m2 x 20 = 60m2 3m2 x 4 = 12m2
DA DA
Jumlah = 125,2m2 Flow Area 30% = 37,56m2 Total = 162,76m2 Jumlah 190,32m2 Sirkulasi 30% 57,09m2 Jumlah Keseluruhan 247,41m2 = 247m2 Kelompok Kegiatan Pelayanan 0,7m2 x jumlah 1 unit House Keeping kamar Office 2 Laundry and dry 1 unit 0,63m x jumlah cleaning kamar Loading dock Gudang - Gdg. Kering
0,7m2 x kamar
0,7m2 x 19 = 13,3m2
HRP
0,63m2 x 19 = 11,97m2
TSS
Luas + 50% sirkulasi 25,27m2 + 12.63m2 = 37,90m2 jumlah 1 unit 0,7m2 x 19 = 13,3m2 SK
0,2m2 x luas dapur utama - Gdg, dingin 0,25m2 x luas dapur utama - Gdg. Sayuran 0,25m2 x luas dapur utama - Gdg. Peralatan 0,3-0,5m2 x luas dapur dapur utama - Gdg. Minuman 0,2m2 x jml kamar - Gdg. Botol 0,2m2 x jml kamar kosong
1 unit
0,2m2 x22,23 = 4,44m2
SK
1 unit
0,25m2x22,23 = 5,55m2
SK
1 unit
0,25m2x22,23 = 5,55m2
SK
1 unit
0,3m2x22,23 = 6,66m2
HRP
1 unit 1 unit
0,2m2 x 19 = 3,8m2 0,2m2 x 19 = 3,8m2
SK SK
66
- Gdg. Perabot - Gdg. Peralatan - Gdg. Bahan Bakar - -Gdg. Penerimaan
Dapur utama
0,9m2 x jml kamar 0,2m2 x jml kamar 0,25m2x jml kamar
1 unit 1 unit 1 unit
0,9m2 x 19 = 17,1m2 0,2m2 x 19 = 3,8m2 0,25m2 x 19 = 4,75m2
SK DA SK
0,3m2 x jml kamar
1 unit
0,3m2 x 19 =5,7m2
SK
Total = 74,45m2 Luas + 50% sirkulasi 74,45m2 + 37,22m2 = 111,67m2 0,9m2x jml kamar 1 unit 0,9m2 x 19 = 17,1m2 HRP Flow Area 30% = 5,13m2 Total = 22,23m2
Ruang engineering - Ruang genset - Ruang Panel Listrik - Ruang Pompa air
25m2/unit 16m2/unit
1 unit 1 unit
25m2/unit 16m2/unit
HRP SB
25m2/unit
1 unit
25m2/unit
HRP
Jumlah = 66m2 Flow Area 30% = 20m2 Total = 86m2 Jumlah 257,8m2 Sirkulasi 30% 77,34m2 Jumlah Keseluruhan 335,14m2 = 335m2 Parkir Parkir Pengunjung Mobil Motor Bus Parkir Pengelola Mobil Motor Parkir Commuter Moda Mobil
2,5m x 5m/unit 1m x 2m/unit 2,5m x 11m/unit
10 unit 8 unit 1 unit
12,5m2 x 10 = 125m2 2m2 x 8 = 16m2 2,5m2x11x1 = 27,5m2
DA DA DA
2,5m x 5m/unit 1m x 2m/unit
8 unit 30 unit
12,5m2 x 8 = 100m2 2m2 x 30 = 60m2
DA DA
12,5m2 x 3 = 37,5m2 366m2 366m2 732m2
DA
2,5m x 5m/unit
3 unit Jumlah Sirkulasi 100% Jumlah Keseluruhan
Sumber : Analisa Penulis, 2015 Dari perhitungan pendekatan program ruang diatas maka, hasil dari rekapitulasi pendekatan program ruang indoor dan outdoor adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Rekapitulasi Pendekatan Program Ruang Resort 67
Kelompok Kegiatan Luas (m2) Kelompok Kegiatan Penerima ± 526 Kelompok Kegiatan Utama ± 1730 Kelompok Kegiatan Penunjang ± 3648 Kelompok Kegiatan Pengelola ± 247 Kelompok Kegiatan Pelayanan ± 335 Parkir ± 732 Jumlah ± 7218 Sumber : Analisa Penulis, 2015 Berdasarkan data didapatkan peraturan daerah setempat sebagai berikut : Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 50 – 80% Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 0,4 – 2,5 Garis Sempadan Bangunan (GSB) = setengah lebar jalan Ketinggian Maksimal Bangunan = 4 lantai No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
4.1.9
Pendekatan Sirkulasi A. Meliputi pengunjung yang menginap, pengunjungyang tidak menginap, serta pengelola. 68
Datang
Parkir
Beraktivitas
Menerima Tamu
Lobby
Istirahat, Sholat
Melayani Tamu
Rekreasi
Check-in Check-out Makan
Bersantai
Menginap Aktivitas Pendukung
Makan
Bersantai
Istirahat, Sholat
Keterangan : : Pola sirkulasi pengunjung (menginap dan tidak) dan pola sirkulasi pengelola : Pola sirkulasi pengunjung yang menginap : Pola sirkulasi pengunjung yang tidak menginap : Pola sirkulasi pengelola Gambar 4.3 Sirkulasi Pengunjung (Menginap dan Tidak) serta Pengelola Sumber : Analisa Penulis, 2015
B. Konfigurasi Alur Gerak Secara umum sirkulasi wisata mengarahkan dan memudahkan pengunjung mencapai tujuan. Untuk itu dibutuhkan elemen penegas dan 69
pengarah, penanda sirkulasi, pusat orientasi, elemen estetis dengan memanfaatkan elemen alam dan pengolahan elemen keras seperti jalan setapak, street furniture dan elemen dekoratif. Bentuk konfigurasi alur gerak sebagai pola sirkulasi pada tempat wisata harus rekreatif dan dinamis yang dapat dicapai dengan pola linier, radial, spiral, grid atau network (organik). C. Pola Jalan Pola jalan (pedestrian ways) sebagai bagian dari elemen pembentuk koridor, direncanakan menyatu dengan lingkungan menggunakan pola dan warna yang cocok sehingga memberikan irama sirkulasi, memudahkan dan memberi ruang untuk menikmati perjalanan sebagai jalur aktivitas wisata (jalan, tracking, hiking, bersepeda, jogging). 4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual 4.2.1 Pemilihan Lokasi Di dalam melakukan pendekatan pemilihan lokasi, parameter yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan lokasi mengacu pada rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Candi Borobudur. 2. Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung kawasan Candi Borobudur. 3. View yang bapat memberikan nilaik lebih yang dapat mempengaruhi penerimaan manusia terhadap view yang mengarah ke Candi Borobudur dan lansekap di sekitar tapak. 4. Topografi dapat menjkadi sebuah potensi sehingga perencanaan resort akan menjadi sebuah desain yang mempunyai ciri khas tersendiri. 5. Luasan tapak merupakan sebuah tolak ukur kebutuhan site dengan kebutuhan ruang, sehingga besarnya luasan site harus dapat menampung besaran kebutuhan ruang. 4.2.2 Pemilihan Tapak Zona kawasan candi merupakan zona yang sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Taman Purbakala Nasional yang terbagi dalam 3 (tiga) zona yang masing – masing ditetapkan peruntukan , luas dan batasnya. Pasal 4 (1) Zona 1 merupakan lingkungan kepurbakalaan yang diperuntukkan bagi perlindungan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan fisik candi. (2) Luas zona 1 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 44,8 Ha, dan berbentuk lingkaran dengan titik pusat pada as candi.
Pasal 5 (1) Zona 2 merupakan kawasan di sekeliling zona 1 masing-masing candi dan diperuntukkan bagi pembangunan taman wisata sebagai tempat kegiatan kepariwisataan, penelitian, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan candi. 70
(2) Luas zona 2 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 42,3 Ha. Pasal 6 (1) Zona 3 merupakan kawasan di luar zona 2 masing-masing candi dan diperuntukkan bagi permukiman terbatas, daerah pertanian, jalur hijau, atau fasilitas tertentu lainnya yang disediakan untuk menjamin keserasian dan keseimbangan kawasan di zona 1 pada umumnya, dan untuk mendukung kelestarian candi serta fungsi taman wisata pada khususnya. (2) Penataan ruang, peruntukan, dan pengembangan zona 3 dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan pertimbangan Menteri. (3) Luas zona 3 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 932 Ha Dengan persyaratan bangunan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 Tahun 2000 tentang bangunan, adalah sebagai berikut : - Untuk fungsi perdagangan dan jasa Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ditetapkan 50-80%. - Koefisien Lantai Bangunan (KLB) antara 0,4 hingga 2,5. - Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimal 30%. - Ketinggian bangunan maksimum 4 (empat) lantai. - Setiap bangunan umum harus mempunyai jarak bangunan induk/utama dengan bangunan sekitarnya sekurang-kurangnya 6 (enam) meter dari kapling. - Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar separuh lebar jalan.
71
Gambar 4.4 Peta Zonasi Pengelolaan Kawasan Borobudur Sumber : Amiluhur Soeroso dan Daud Aris Tanudirjo, PaparanMenuju Borobudur Terpadu, 2010 Keterangan : Zona I (Zona Pelestraian Candi) Zona II (Taman Arkeologi, Laboratorium) Zona III (Permukiman, Area Parkir, Persawahan, Toko Cinderamata, Perdagangan dan Jasa) Zona IV (Panorama Bersejarah) Zona V (Taman Arkeologi Nasional) Rencana Pemilihan Tapak (berada di zona 3 kawasan Candi Borobudur)
1,117 km 72
1,590 km 2 1
Gambar 4.5 Jarak Alternatif Tapak Resort Hotel dari Candi Borobudur Sumber : Analisa Penulis Pemilihan tapak berdasarkan zonasi pengelolaan kawasan Borobudur yang termasuk zona permukiman, area parkir, persawahan, toko cinderamata, perdagangan dan jasa 1. Alternatif Tapak I Alternatif tapak I mempunyai luasan + 9Ha. Pada tapak ini sebagian besar masih berupa lahan pertanian tembakau dan area persawahan dan sebagian besar masih terdapat lahan kosong yang belum terbangun. Dan pada sisi selatan terdapat barisan Perbukitan Menoreh. Berikut bataas – batas tapak I : Utara : ladang pertanian, perkampungan, Kawasan Candi Borobudur Barat : ladang tembakau dan area persawahan Selatan : ladang tembakau, area persawahan, dan Perbukitan Menoreh Timur : ladang tembakau dan area persawahan
73
Gambar 4.6 Alternatif tapak I Sumber : Wikimapia
74
Gambar 4.7 Kondisi Sekitar Tapak I Sumber : Survey Lapangan, 2015 2. Alternatif Tapak II Alternatif tapak II mempunyai luasan + 8Ha yang berjarak tidak terlalu jauh dengan alternatif tapak I. Hampir sama seperti alternatif tapak I, pada alternatif tapak II ini juga dikelilingi oleh area ladang tembakau dan area persawahan serta permukiman penduduk. Berikut batas – batas area tapak II : Utara : perkampungan penduduk dan area persawahan Barat : area ladang tembakau Selatan : area persawahan dan ladang tembakau Timur : ladang tembakau dan perkampungan penduduk
75
Gambar 4.8 Alternatif Tapak II Sumber : Wikimapia, Diolah
76
Gambar 4.9 Kondisi Sekitar Alternatif Tapak II Sumber : Wikimapia, Diolah Penilaian Bobot Tapak Untuk menentukan tapak yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan resort, maka ditetapkan 4 aspek penilaian, yaitu : view, aksesibilitas, privasi, dan topografi. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot 1 - 3 dengan kriteria sebagai berikut : 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = baik Dengan presentase sebagai berikut : 1. View (40%) Pemandangan di sekitar tapak sangat penting untuk resort. Hal ini dikarenakan agar pengunjung resort tidak merasa bosan dan menambah kenyamanan pengunjung yang ingin refreshing. 2. Aksesibilitas (30%) Lokasi yang strategis tidak hanya mendapatkan view yang baik, tetapi juga kemudahan bagi pengunjung untuk mencapai lokasi resort. 3. Privasi (20%) Pengunjung akan datang ke resort yang memiliki tingkat privasi yang tinggi dan memiliki kesan eksklusif.
4. Topografi (10%) Pemilihan lokasi tapak harus tepat sesuai dengan kondisi zonasi yang ada. Misalnya lokasi resort tidak boleh berada di lahan yang rawan terjadinya longsor. Tabel 4.11 Perbandingan Dua Alternatif Tapak No 1. 2.
Aspek Pemilihan Tapak View (40%) Aksesibilitas (30%)
Tapak I
Tapak II
3
3
3
3
77
3.
Privasi (20%)
3
2
4.
Topografi (10%)
3
1
12
9
Total Sumber : Analisa penulis, 2015
Dari penilaian empat aspek terhadap dua alternatif tapak diatas, yang memiliki potensi paling besar adalah alternatif tapak ke I. Tapak ini memiliki kontur yang cukup landai dan mempunyai tingkat privasi serta view yang mengarah ke Candi Borobudur serta Perbukitan Menoreh.
Gambar 4.10 Rencana Tapak Terpilih Sumber : Analisa Penulis, 2015
Gambar : 4.11 Visualisasi Area Tapak dan Sekitarnya Sumber : Wikimapia, Diolah 4.3 Pendekatan Aspek Kinerja 4.3.1 Sistem Pencahayaan 1. Pencahayaan Alami Kawasan Kecamatan Borobudur merupakan salah satu daerah dengan iklim tropis yangh memiliki intensitas cahaya yang cukup tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai upaya penghematan energi yang memaksimalkan cahaya terang langit pada siang hari dengan memberi bukaan – bukaan dan mengurangi sinar matahari langsung pada siang hari. 2. Pencahayaan Buatan 78
Penerangan yang digunakan untuk penerangan pada malam hari atau pada saat intensitas cahaya matahari sedang menurun dan pada saat kondisi cuaca buruk. Selain itu, pencahayaan buatan dilakukan untuk menciptakan suasana pada ruang – ruang tertentu. Pencahayaan umum, pencahayaan yang digunakan untuk tingkat privasi kecil dan ruang – ruang yang tidak memerlukan karakter tertentu seperti hall / lobby, ruang pengelola, dan ruang operasional. Pencahayaan khusus, merupakan pencahayaan yang digunakan untuk memberikan kesan tertentu, sehingga karakter ruangan akan mempengaruhi psikis penggunanya. Sistem pencahayaan khusus banyak digunakan pada main dining room restoran, meeting room, ruang tidur. Untuk menghemat energi untuk pencahayaan menggunakan energy saver yang akan mematikan lampu tanpa harus dimatikan secara manual. 4.3.2 Sistem Penghawaan 1. Penghawaan Alami
2.
Penghawaan alami dioptimalkan dengan membuat bukan sehingga dapat terjadi cross ventilation. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memperpanjang tritisan dan menambah vegetasi di depan bukaan, sehingga ruangan akan terasa lebih teduh dan sejuk. Penambahan vegetasi juga dapat mengatasi kebisingan. Penghawaan Buatan Sistem penghawaan buatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan air conditioner (AC) sebagai pengontrol suhu ruangan.
4.4 Pendekatan Aspek Utilitas 4.4.1 Sistem Jaringan Air bersih Kebutuhan air bersih pada resort hotel ini dari jaringan air bersih yang bersumber dari sumur artetis dan PDAM daerah setempat, yang kemudian diolah dengan menggunakan berupa down feed dan up feed. Sumber Air Pump Ground Reservoir
Rain Harvesting 79
Pump Water Tower
Lavatory Kamar
Jaringan Damkar
Lavatory Pengelola
Kolam Renang
Gambar 4.12 Skema Jaringan Air Bersih Sumber : Analisa Penulis 4.4.2 Sistem Pembuangan Air Kotor Sistem pembuangan air kotor dari dapur dan lavatory sebelum dibuang ke riol kawasan harus diproses dahulu melalui water treatment sehingga tidak mencemari lingkungan. Saluran drainase kawasan dipersiapkan dengan mengikuti pola kawasan. Sedangkan air buangan dari KM/WC ditampung dalam bak resapan kemudian disalurkan meunju riol kawasan.
Limbah
Limbah Padat
Septictank
Limbah Cair
Water Waste Treatment
Limbah
Limbah
Gambar 4.13 Skema Pembuangan Air Kotor Sumber : Analisa Penulis
4.4.3 Sistem Jaringan Listrik Sumber tenaga listrik utama yang digunakan adalah dari PLN dengan menggunakan panel-panel penghubung yang disalurkan ke seluruh bagian ruangan yang terdiri dari panel utama (Main Distribuiton Panel) dan beberapa panel sekunder (Sub Distribution Panel). Untuk energi listrik cadangan menggunakan generator set dengan automatic switch system untuk menggatikan peran PLN ketika listrik padam. 4.4.4 Sistem Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah dilakukan secara manual dengan membuang sampah yang terkumpul setiap harinya dan diangkut menuju pembuangan kawasan 80
dan kemudian dilanjutkan ke pembuangan akhir. 4.4.5 Sistem Pemadam Kebakaran Untuk menghindari dari bahaya kebakaran, bangunan Resort Hotel perlu dilengkapi dengan adanya sistem pemadam kebakaran, diantaranya : Smoke detector, yaitu alat pendeteksi asap yang ditempatkan pada temperatur 40˚ - 50˚ Celcius Gas detector, yaitu alat pendeteksi adanya gas yang akan menyebabkan kebakaran Heat detector, yaitu alat pendeteksi yang akan bekerja bila terjadi kenaikan temperatur mencapai 60˚ - 70˚ Celcius. Sprinkler, yaitu alat yang akan bekerja jika suhu ruangan mencapai 60˚ - 70˚ Celcius. Penutup kaca sprinkler akan pecah dan menyemburkan air. Fire Extenghuiser, yaitu sebuah tabung yang berisi zat kimia, penempatannya setiap 20 – 25 meter. Hydrant, sebuah alat pemadam kebakaran dengan luas pelayanan 800 m2 ada dua jenis hydrant Fire Hydrant, memiliki jarak maksimum 30 m, ditempatkan pada koridor yang mudah dicapai Pylar Hydrant, memiliki jarak maksimum 100 m, ditempatkan pada halaman yang mudah dicapai 4.4.6 Sistem Telekomunikasi Perencanaanya meliputi sistem komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal menggunakan sistem PABX dan interkom untuk komunikasi dalam satu bangunan maupun antar bangunan. Sedangkan komunikasi eksternal pada bangunan pengelola terdapat telepon yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan faximile dalam rangka pendistribusian informasi dengan cepat.
4.4.7 Sistem Penangkal Petir Penangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimum bangunan 2 lantai (terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya). Ada beberapa system instalasi penangkal petir yaitu sistem franklin, faraday, dan thomas (radioaktif) tetapi yang digunakan di resort ini hanya dua macam yaitu : 1. Sistem franklin Sistem ini menggunakan sebuah tiang peangkal petir yang melindungi daerah kerucut dengan jari-jari alas = tinggi kerucut / ± 120º. Jadi semakin tinggi tiang, semakin luas area penangkalannya. Sistem ini cocok digunakan untuk bangunan masa tunggal meski memiliki kendala semakin luas bangunan semakin 81
2.
tinggi tiang penangkal petirnya. Sistem faraday Sistem ini cocok digunakan untuk bangunan massa banyak yang menyebar. Meskipun kurang ekonomis dan sudut radius perlindungan petir terlalu kecil sehingga adanya kemungkinan tempat yang tidak terlindungi.
4.4.8 Sistem Keamanan Pengamanan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamanan secara manual yaitu dilakukan oleh petugas kemananan dan pengamanan secara otomatis yaitu dengan menggunakan CCTV pada tempat-tempat yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi. 4.4.9 Sistem Transportasi Vertikal Terdapat beberapa sistem transportasi vertikal yang dapat diaplikasikan, diantaranya adalah tangga, ramp, eskalator atau lift. Untuk resort hotel ini menggunakan tangga dan ramp. 4.5 Pendekatan Aspek Teknis 4.5.1 Sistem Struktur Sistem struktur yang digunakan pada resort hotel di kawasan sekitar Candi Borobudur ini meliputi sistem struktur pondasi, struktur lantai, dan struktur kolom. Berikut penjabaran tentang ketiga sistem struktur tersebut : Struktur Pondasi Struktur pondasi harus diperhitungkan mampu menjamin kinerja bangunan sesuai fungsinya dan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban hidup, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin dan gempa termasuk stabilitas lereng apabila didirikan di lokasi yang berlereng. Struktur Lantai Struktur lantai beton, lantai beton yang diletakkan langsung di atas tanah, harus diberi lapisan pasir di bawahnya dengan tebal sekurang-kurangnya 5 cm, dan lantai kerja dari beton tumbuk setebal 5 cm, bagi pelat-pelat lantai beton bertulang yang mempunyai ketebalan lebih dari 10 cm dan pada daerah balok (¼ bentang pelat) harus digunakan tulangan rangkap, kecuali ditentukan lain berdasarkan hasil perhitungan struktur. Struktur Kolom Struktur kolom beton bertulang, kolom beton bertulang yang dicor di tempat harus mempunyai tebal minimum 15 cm diberi tulangan minimum 4 buah Ø 12 mm dengan jarak sengkang maksimum 15 cm, selimut beton bertulang minimum setebal 2,5 cm, Mutu bahan dan kekuatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI yang dipersyaratkan. 4.6 Pendekatan Aspek Arsitektural 4.6.1 Bentuk dan Massa Bangunan
82
1.
2. 3. 4.
Bentuk dari gubahan massa disesuaikan dengan kondisi dan karakter Kota Magelang dengan memasukkan unsur local wisdom seperti bentuk rumah joglo, bahan material lokal, dan mengambil bentuk stupa Candi Borobudur. Penataan massa bangunan sesuai dengan keterkaitan hubungan dan fungsi ruang. Faktor cahaya matahari menjadi pertimbangan untuk perletakan massa bangunan dan pemanfaatan view terbaik dari bagian tapak. Pengelompokkan massa bangunan sejenis pada zona tertentu sehingga memudahkan hubungan aktivitasnya, beberapa jenis perletakan massa bangunan, yaitu: Terpusat : Terdapat pusat, ruang dominan dimana sejumlah ruang-ruang sekunder dikelmpokan. Linier : pengulangan ruang – ruang yang membentuk suatu urutan linier.
Radial : Suatu ruang pusat dimana organisasi ruang linier berkembang menurut bentuk jari-jari. Cluster : Ruang-ruang dikelompokanoleh letaknya atau secara bersama sama menempati letak visual bersama / berhubungan. Grid lain.
: Ruang-ruang diorganisir dikawasan struktur / grid tiga dimensi
4.6.2 Penerapan Konsep Konsep yang digunakan dalam perancangan Resort Hotel di Magelang ini adalah Arsitektur Organik dengan menerapkan prinsip Universal Design Tourism Hotel sebagai faktor pendukung. Pertimbangan yang mendasari konsep ini dikarenakan bangunan jenis resort ini mengkombinasikan bangunan dan alam agar terlihat alami dan indah dan bisa diakses oleh semua orang. Penggunaan tapak yang luas ditujukan agar perbandingan luasan lahan hijau lebih besar daripada luasan bangunan, sehingga kelestarian alam lingkungan sekitar tapak dapat tetap terjaga. Arsitektur Organik merupakan ilmu yang mempelajari perencanaan dan perancangan yang bersumber dari alam yang berupa makhluk hidup atau yang berhubungan dengan makhluk hidup, sebagai pokok dari bentuk visual dan fungsi bangunan. Adapun ciri dari Arsitektur Organik adalah sebagai berikut : Building as nature Bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur organik. Continous present Desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis. Form Follows Flow Diciptakan mengikuti aliran energi alam. Of the materials Bentuk organic terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik. Arsitektur organic selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa.
83
Living music Arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris. Arsitektur organic selalu futuristic dan modern.
84