BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan Faktor biologis atau keturunan dalam hal ini adalah bentuk fisik yang diikuti dengan faktor psikologis seperti perlakuan yang menyimpang dan pemikiran yang berbeda seorang individu atau kelompok sering kali menimbulkan gejolak permasalahan sosial yang sangat mempengaruhi seorang individu dalam interaksi sosial di lingkungan masyarakat. Di era saat ini penampilan bentuk fisik seseorang dianggap sangat penting. Adanya anggapan berpenampilan baik dihadapan orang lain adalah salah satu cara menghormati orang lain serta penampilan fisik juga memperlihatkan identitas diri seorang individu kepada orang lain. Jika berpenampilan baik akan diangap sebagai pribadi yang baik, sedangkan jika berpenampilan buruk akan dianggap kurang baik dimata orang lain. Anggapan mengenai pengaruh bentuk fisik ini terlihat jelas pada kasus-kasus yang dialami peserta Let Me In Season 2. Pada setiap kasus Let Me In Season 2 peserta mempermasalahkan bentuk fisik yang menjadi penyebab terjadinya masalah sosial dalam hubungan interaksi peserta terhadap orang lain di lingkungan masyarakat. Wajah yang berbentuk lonjong, mata sipit, rahang yang tidak simetris, dan bertubuh gemuk merupakan sebagian kecil masalah bentuk fisik yang menjadi penyebab terjadinya masalah sosial.
88
89
Perlakuan individu atau kelompok terhadap individu yang memiliki kekurangan dalam bentuk fisik tidak hanya menimbulkan masalah pribadi tetapi juga menimbulkan masalah sosial. Masalah sosial yang terjadi bukanlah permaslahan yang sederhana dan mudah diatasi begitu saja. Tatapan mata yang sinis menyatakan ketidaksukaan terhadap individu yang memiliki kekurangan bentuk fisik sering didapati dalam setiap peserta Let Me In Season 2 yang mengalami masalah sosial. individu atau kelompok yang menganggap dirinya memiliki bentuk fisik lebih baik terlihat berperilaku kurang adil terhadap peserta. Masalah sosial yang muncul akibat dari faktor biologis keturunan bentuk fisik peserta dari program Let Me In Season 2 diantaranya adalah: 1. Ejekan. 2.
Diskriminasi.
3.
Pengasingan diri.
4.
Kriminalitas.
5. Kekerasan. Ejekan dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada peserta biasanya sesuai dengan keadaan fisik peserta, contoh kecilnya yang muncul dalam program Let Me In Season 2, seperti memanggil dengan sebutan dagu wortel karena dagunya panjang, dipanggil dengan sebutan manusia Frankeinstein karena wajahnya mirip dengan monster mayat hidup tersebut, dipanggil Yoda karena wajahnya yang dianggap mirip dengan karakter alien dari film Star Wars, menyamakan individu
90
dengan alien, dan lain sebagainya. Masalah diskriminasi juga banyak dilakukan individu ataupun kelompok terhadap individu yang memiliki kekurangan bentuk fisik, seperti ditolak bekerja karena memiliki wajah yang dianggap menyeramkan ataupun jelek, penolakan untuk berteman karena memiliki wajah dan bentuk tubuh yang kurang, menjadikan individu sebagai pusat kebencian, dan lainnya. Masalah pengasingan diri juga terjadi, perilaku ini terjadi sebagai akibat perlakuan tidak adil dari individu atau kelompok terhadap individu yang memiliki kekurangan pada fisiknya. Tindakan ini membuat peserta menutup diri dari lingkungan masayarakat sehingga mempengaruhi interaski sosial individu terhadap lingkungan masyarakat. Masalah sosial lain, yaitu kriminalitas yang dialami individu akibat dari kekurangan bentuk fisiknya. Seorang individu yang lama tidak mendapatkan perhatian dari orang lain langsung percaya begitu saja tetapi justru mengalami penipuan yang membuat individu mengeluarkan banyak uang dan menanggung banyak hutang. Masalah sosial yang tejadi di Let Me In Season 2 yang terkahir adalah tindakan kekerasan yang diterima oleh individu dari individu lain ataupun kelompok. Masalah kekerasan terhadap individu akibat dari bentuk fisiknya, yaitu merebut dengan paksa hingga mendorong sampai jatuh tersungkur. Adanya permasalahan sosial seperti di atas, oleh setiap peseta dijadikan alasan untuk memperkuat agar lolos mendapatkan operasi gratis di Let Me In. Macam-macam bentuk masalah sosial dalam program Let Me In Season 2 sangat beragam dan menimbulkan dampak yang tidak baik di dalam lingkungan
91
masyarakat. Oleh sebab itu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut munculah pemecah masalah baru. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih penyelesaian masalah sosial mengenai penampilan fisik diselesaikan melalui jalan operasi plastik yang dianggap akan membantu menyelesaikan masalah baik psikis maupun sosial yang dialami setiap individu. Akan tetapi faktor tekanan dari orang lain terhadap individu yang memiliki kekurangan fisik merupakan salah satu faktor terbesar memunculkan pemecah masalah melalui operasi plastik. Kurangnya rasa menghargai diri sendiri dan antar individu ataupun kelompok yang memicu timbulnya masalah sosial. Hal ini menunjukkan bahawa rasa tenggang rasa di dalam masyarakat belum sepenuhnya dilakukan. Melalui Let Me In Season 2 juga dapat merubah cara pandang masyarakat luas tentang kekuragan bentuk fisik, operasi plastik dan kecantikan. Operasi plastik akan dianggap positif dan tidak tabu jika tujuannya memang benar-benar untuk membantu seseorang menyelesaikan masalah seperti yang tertera di atas.
4.2 Saran Faktor biologis dalam bentuk penampilan fisik dan faktor psikologis dalam bentuk perilaku memnyimpang dan pemikiran yang berbeda memang sering menimbulkan banyak permasalahan di dalam masyarakat. Masalah sosial yang dialami setiap individu tentu saja memberikan pengaruh beban kejiwaan dalam diri individu yang mengalami. Operasi plastik sebagai pemecah masalah memang akan
92
sangat membantu individu keluar dari masalah yang dihadapai. Akan tetapi hal tersebut jika tidak didukung oleh individu atau kelompok dari lingkungan sekitarnya tentu saja akan sama saja masalah sosial belum terselesaikan. Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis hanya menjelaskan bagian masalah sosial yang dialami setiap peserta akibat dari faktor biologis bentuk fisik peserta saja melalui program reality show “Let Me In Season 2”. Untuk kedepannya penulis dapat menjelaskan secara lebih detail dan spesifik mengenai masalah sosial akibat dari faktor biologis atau peserta secara langsung baik melalui wawancara ataupun kuiseioner agar lebih banyak terungkap permasalah-permaslahan sosial lainnya. Dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan penulis meneliti peserta yang telah di operasi plastik untuk mengetahui apakah masih mengalami permasalahan sosial atau tidak.