BAB IV KENDALA YANG DIHADAPI TOKO MARSUDIN SAGALA
Dalam menjalankan usaha bisnis yang dilaksanakan oleh kedua belah pihak terdapat suatu persaingan yang begitu ketat,terutama yang dialami pihak Toko Marsudin sagala. pasar bebas memperoleh pembenaran karena mampu mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan komoditas dalam cara-cara yang adil, mampu memaksimalkan utilitas ekonomi para anggota masyarakat, dan menghargai kebebasan memilih baik pembeli maupun penjual. Aspek-aspek moral dari sistem pasar ini sangat bergantung pada sifat kompetitif dari sistem itu sendiri. Sebelum kita meranjak lebih jauh mengenai kendala yang dihadapi para pihak dalam mengembangkan usaha bisnis yang mereka laksanakan kita pahami terlebuh dahulu apa yang dimaksud dengan kendalaitu sendiri. Kendala adalah segala sesuatu yang menyebabkan tidak terlaksana suatu kegiatan atau rencana yang
sedang dilakukan oleh setiap orang dalam hal
tertentu.Pada dasarnya dalam setiap perikatan, hukum dilahirkan dalam suatu perjanjian yang mempunyai dua sudut pandang, yaitu sudut kewajibankewajibanyang dipikul oleh satu pihakdan sudut hak-hak yang dipikul pihak lainya, yaitu hal-hal yang disanggupi dalam perjanjian itu. Demikian pula halnya dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama antara Toko Harapan Sentosa dan Toko Marsudin Sagala. Para pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian itu terikat
54
untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban serta berhak atas manfaat yang akan diperoleh dan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian kerjasama ini harus terlaksana oleh kedua belah pihak sebagaimana telah disepakati sebelumnya dalam perjanjian tersebut. Pihak pertama mengembangkan usaha pihak kedua dengan cara menyedikan barang pecah belah sebaik mungkin, sebagaimana tercantum dalam isi perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak yang terdapat dalam Pasal 6 bagian b ayat (2).Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti terhadap pihak Toko Marsudin Sagala, ketika diwawancarai terdapat beberapa kendala yang dihadapi pihak toko Marsudin Sagala dalam mengembangkan usaha bisnis,60 yang akan diuraikan satu per satu pada bab ini.
A.
Kesulitan dalam Pemasaran Banyak pengusaha bisnis yang kesulitan dalam pemasaran barang yang dijual dalam bisnis yang dijalankan. Seperti yang dialami pihak toko Marsudin Sagala, bahwa pada awal tahun 1995 dalam menjalankan usaha bisnisnya lancar, namun
sekarang ketika dihadapkan dengan berbagai
persaingan yang begitu beranekaragam, dia tidak siap. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang pesat sekarang.
60
Berdasarkan wawancara dengan Marsudin Sagala, Pengusaha Bisnis Barang Pecah Belah di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, tanggal 1 Mei 2014.
B.
Kurang Pengetahuan Manajemen Keuangan Banyak pengusaha yang mencampurkan antara uang pengusaha yang dijalankan dan uang pribadi dari sumber usaha yang lain. Akibatnya saat jatuh tempo pembayaran yang mana uangnya tidak tersedia. Seperti yang terjadi pada pihak Toko Marsudin Sagala.
C.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Keterbatasansumber daya manusia dalam menjalankan bisnis baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilanya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas sumber daya manusia (SDM), unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan.
D.
Tidak Ada Penerus Usaha Suatu kendala yang dihadapi oleh pihak Toko Marsudin Sagala adalah tidak adanya orang yang bisa menjalankan bisnis tersebut, dengan kata lain tidak ada penerus usaha. Dalam hal ini anaknya semua bekerja di tempat lain atau tidak mau membantu dan menggantikan orang tuanya dalam meneruskan usaha bisnis barang pecah belah tersebut. Sementara kalau orang lain disuruh, takut orangnya tidak jujur dan lain sebagainya.
E.
Persaingan Usaha yang Begitu Banyak Suatu kendala yang dihadapi pihak Toko Marsudin Sagala dalam mengembangkan usaha bisnis barang pecah belah adalah persaingan. Bahwa dalam menjalankan usahanya pihak Toko Marsudin Sagala terasa kesulitan dalam menjual barang pecah belah. Salah satu faktor lainya adalah persaingan yang begitu banyak di sekitar areal lingkuangan Toko pihak Marsudin Sagala. Dimana kalau dibandingkan dengan awal mulai menjalankan usaha bisnis barang pecah belah tidak begitu rumit seperti yang dialami belakangan ini, khususnya tahun 2006 hingga sekarang. Berkaitan dengan kendala yang diuraikan diatas dalam melaksanakan perjanjian kerjasama yang dibuat kedua belah pihak, yang memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut ini: a)
Pihak pertamaberhak: 1) Menerima pembayaran dari pihak kedua sesuai dengan harga yang telah disepakati; 2) Menerima pembayaran dari pihak kedua pada waktu dan tempat sesuai dengan yang telah diperjanjikan;
b) Pihak pertama berkewajiban: 1) Melakukan
penyerahan
barang
sesuai
dengan
yang
diinginkan pihak kedua. 2) Pihak pertama mengembangkan usaha pihak kedua dengan cara menyediakan barang pecah belah sebaik mungkin
3) Melakukan penyerahan barang kepada pihak kedu sesuai yang diperjanjikan
c)
Pihak kedua berhak: 1) Menerima barang sesuai dengan yang diinginkan pihak kedua; 2) Pihak kedua berhak memperoleh pengmbangan usaha dari pihak pertama sebagaimana mestinya; 3) Menerima barang pada waktu dan tempat sesuai dengan yang diperjanjikan
d) Pihak kedua berkewajiban: 1) Melakukan pembayaran atas harga barang pada pihak pertama sesuai dengan harga barang yang telah disepakati; 2) Melakukan pembayaran atas harga barang kepada pihak pertama pada waktu dan tempat sesuai dengan yang diperjanjikan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban para pihak dalam
melaksanakan perjanjian kerjasama antara
Toko Harapan Sentosa dan Toko Marsudin Sagala mengenai barang pecah belah. Jika dihubungkan dengan apakah kendala yang dihadapi para pihak
dalam mengembangkan usaha bisnis yang mereka laksanakan sekarang adalah pihak pertama mengembangkan usaha pihak kedua dengan cara menyediakan barang pecah belah sebaik mungkin. Namun dalam kenyataanya pihak pertama membantu dan menfasilitasi (memberi modal) terhadap pihak kedua. Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, bahwa pihak pertama telah melakukan wanprestasi terhadap pihak pihak kedua. Kerena tidak sesuai dengan maksud dari isi perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak sebagaimana mestinya. Sedangkan pihak kedua disini berhak memperoleh pengembangan usaha dari pihak pertama sebagaimana mestinya. Sehinggaapabila pihak kedua menuntut dalam pengembangan usaha sesuai dengan isi dan maksud perjanjian.Jika kita hubungkan dengan kendala apakah yang dihadapi para pihak dalam mengembangkan usaha bisnis yang mereka jalani adalah sah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan mewawancarai pihak pertama secara langsung bahwa, maksud dari perjanjian kerjasama mengenai pihak pertama mengembangkan usaha pihak kedua dengan cara menyediakan barang pecah belah yag hanya memberikan modal dalam bentuk barang pecah belah, dan selanjutnya pihak kedua yang akan menjual langsungkepada para konsumen.
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan 1.
Perjanjian kerjasama antara Toko Harapan Sentosa dan Toko Marsudin Sagala mengenai barang pecah belah di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko tidak berjalan dengan baik karena
Pihak
pertama dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari isi perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak, yaitu sebagaimana tercantum dalam Pasal 6 huruf b ayat (2). Dalam hal ini pihak kedua terhadap pelaksanaanya melakukan wanprestasi perjanjian pada pihak pertama. Sebagaimana yang terdapat dalam perjanjian yang dibuat kedua belah pihak. Bahwa, barang tersebut akan diambil pihak kedua dengan menggunakan mobil truk atau melalui jalur darat dan satu bulan setelah diinformasikan terlebih dahulu oleh pihak keduakepada pihak pertama, sebagaimana terdapat pada Pasal 5 ayat (2). Disisi lain kekurangan dari perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak tidak mencantumkan
jangka
waktu
dalam
melaksanakan
perjanjian
kerjasama. Jadi seharusnya siapapun badan hukum jika hendak melakukan perjanjian kerjasama dalam bentuk apapun, hendaknya dicantumkan berapa lama jangka waktu para pihak yang bersangkutan dalam melaksanakan perjanjian.
60
2.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi pihak toko Marsudin Sagala dalam mengembangkan usaha bisnis yaitu : kesulitan dalam pemasaran, kurang pengetahuan menajemen keuangan, kualitas sumber daya manusia (SDM), tidak ada penerus usaha tersebut, persaingan usaha yang begitu banyak.
B.
Saran Berdasarkan analisis penulis terhadap
perjanjian kerjasama antara
Toko Harapan Sentosa dan Toko Marsudin Sagala mengenai barang pecah belah di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, agar kedua belah pihak dalam membuat perjanjian kerjasama lebih baik dan disesuaikan dengan maksud dari isi perjanjian yang hendak dibuat tersebut. Sehingga apa yang hendak dijalankan sesuai dengan isi dan maksud dari perjanjian tersebut. Karena sesuai pada sebagaimaimana mestinya. Disamping itu penulis menyarankan dalam membuat perjanjian hendaknya di cantumkan resiko. Karena ketika terjadi kerusakan atau kecacatan terhadap barang pecah belah yang tidak di kehendaki masing-masing pihak dapat di tanggung oleh salah satu pihak. Penulis juga menyarankan
ketika ada
perselisihan hukum yang terjadi antara kedua belah pihak hendaknya diselesaikan secara musyawarah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Ade Saptomo, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian Hukum Empiris Murni, Unuversitas Trisakti, Jakarta, 2009. H.U.Adil Samadani, Dasar-Dasar Hukum bisnis, Mitra Wacana Media, 2013. Agus Yahya Hernoko, Hukum Perjanjian Azas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial, Penerbit: Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011. Andry Harijanto Hartiman , Antropologi Hukum,Kombis-FH Unib Press, Bengkulu , 2013. Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Llyas, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 2011. Budi Untung, Hukum dan Etika Bisnis, C.V Andi Effest, Yogyakarta, 2012. Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, CV. Mandar Maju, Bandung, 2008. C.S.T Kansil, Pengantar Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1983. Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1981. Merry Yono, Bahan Ajar Metode Penelitian Hukum, 2003.
Unib Press, Bengkulu,
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Alumni Bandung, Bandung, 1994. Marwan dan Jimy, Kamus Hukum, Reality Publisher, Surabaya, 2009.
Munie Fusdy, Hukum Kontrak ( Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Citra Aditya Bandung, 2001. Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Citra Bakti Bandung, Bandung, 2002. Pemudji, Kerjasama Antara Daerah dalam Rangka Pembinaan Wilayah, Bina Askara, Jakarta, 1985. Salim, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Sinar Grafika, Yogyakarta, 2001. Subekti, Aneka Perjanjian, Aditya Bakti, Bandung, 1995. Scoott. J. Burham, Drafting Contract, The Archie Company, 1992. Winarso, et al, Pemikiran dan Praktek perencanaan Dalam Era Tranformasi Di Indonesia, Departemen Teknik Panologi ITB, Bandung, 2002. Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Sumur Bandung, Bandung, 1993. Peraturan Perundang-undangan: Kitab Undang-Undang Hukum Perdsata.
Webesite dan Sumber lainya: Arti Kata.Com, Pengertian Barang Pecah Belah, http://www. Arti kata.con/arti-344093pecah+ belah html/ M.Yusrizal,Teori dalam Hukum Perjanjian,http://myrizal-76.blogspot.com/2014/03/teoridalam-hukum-kontrak.htmldiakses tanggal 28april pukul 12.00.
L A M P I R A N
CURRICULUM VITAE
Nama
: Darwin Sagala
Tempat/Tanggal Lahir
: Darwin Sagala, Kepahiang, 12 April 1989
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Katolik
Golongan Darah
:B
Alamat
: Sumber Makmur RT 25, RW 2, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko.
Nomor HP
: 085268810863
E-Mail
:
[email protected]
Pendidikan: Jenjang Pendidikan
Nama Sekolah
Tahun Lulus
Sekolah Dasar
SD 37 Mukomuko
2002
SMP
SMP N 3 Mukomuko
2007
SMA
SMA 5 Mukomuko
2010
Strata 1
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu 2014
2014