BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang diperoleh dari variabel bebas dan variabel terikat sehingga didapatkan data tentang subjek penelitian. Data variabel bebas dalam penelitian diperoleh melalui kuesioner yang tersebar kedalam 45 pernyataan. Sedangkan data variabel terikat diperoleh dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan PAKEM pada pembelajaran sains materi bunyi. Data penelitian yang diperoleh dari kedua variabel ini, diuji normalitasnya sebagai syarat yang harus dipenuhi dalam pengujian hipotesis. Data variabel terikat yang diperoleh dari angket dapat dipertangung jawabkan keabsahannya karena diolah dengan menggunakan teknik uji statistik berupa analisis data dalam bentuk penyajian normalitas data, pengujian homogenitas varians dan pengujian hipotesis. a. Data Minat Belajar Siswa Tabel 4.1. Panjang Kelas Interval Frekuensi Minat Belajar Siswa Interval
Xi
Xi2
Fi
(%)
Xi.Fi
Fi.Xi2
123-134
128.5
16512.3
1
1.961
128.5
16512.3
135-146
140.5
19740.3
0
0
0
0
147-158
152.5
23256.3
0
0
0
0
159-170
164.5
27060.3
11
21.57
1809.5
297663
52
171-182
176.5
31152.3
14
27.45
2471
436132
183-194
188.5
35532.3
13
25.49
2450.5
461919
195-206
200.5
40200.3
8
15.69
1604
321602
207-218
212.5
45156.3
4
7.843
850
180625
Jumlah
1364
238610
51
100
9313.5
1714453
Berdasarkan tabel 4.1 nampak bahwa yang memberikan penilaian terhadapar minat belajar siswa siswa dengan skor rata-rata ada 14 orang siswa atau 27,45%, yang memberikan skor di atas rata-rata ada 25 orang siswa atau 49.02%, dan 12 orang atau 23,53% memberikan penilaian dengan skor di bawah rata-rata. Jadi dapat disimpulkan skor minatbelajar siswa adalah tinggi. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan panjang kelas interval frekuensi minat belajar siswa pada tabel 10 diatasdisajikan dalam bentuk histogram seperti yang nampak pada grafik 1 berikut:
Grafik 1. Histogram Minat Belajar siswa
53
b. Data Hasil Belajar Siswa Tabel 4.2. Panjang Kelas Interval Frekuensi Hasilt Belajar Siswa Interval 58 - 62 63 - 67 68 -72 73 -77 78 - 82 83 - 87 88 - 92 93 - 97 JUMLAH
Xi 60 65 70 75 80 85 90 95 620
Xi2 3600 4225 4900 5625 6400 7225 8100 9025 49100
Fi 3 1 1 4 17 14 9 2 51
% 5.88 1.96 1.96 7.84 33.33 27.45 17.65 3.92 100.00
Xi.Fi
Xi2.Fi
180 65 70 300 1360 1190 810 190 4165
10800 4225 4900 22500 108800 101150 72900 18050 343325
Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa yang memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa dengan skor rata-rata ada 4 orang siswa atau 7,84%, yang memberikan skor di atas rata-rata ada 42 orang siswa atau 82,35%, dan 4 orang atau 17,65% memberikan penilaian dengan skor di bawah rata-rata. Jadi dapat disimpulkan skor hasil belajar siswa adalah tinggi. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan panjang kelas interval frekuensi hasil belajar siswa pada tabel 11 diatasdisajikan dalam bentuk histogram seperti yang nampak pada grafik 2 berikut:
54
Grafik 2. Histogram Hasil Belajar siswa 4.2 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa persyaratan analisis korelasi dan regresi sederhana yakni pengujian normalitas data penelitian telah dipenuhi. Dengan demikian, data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Korelasi Sederhana. Hipotesis yang akan diuji adalah ; “Terdapat hubungan positif antara minat (X) dengan hasil belajar siswa (Y), yaitu semakin tinggi minat belajar siswa akan semakin tnggi pula hasil belajar siswa. Dari hasil perhitungan analisis korelasi dan regresi sederhana data variabel keterampilan mengelola kelas dan hasil belajar siswa menghasilkan arah regresi b sebesar 0,231 dan konstanta a sebesar 39,48. Dengan demikian bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Yˆ = 39,48 + 0,231X. Persamaan ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan satu unit skor minat belajar siswa , maka skor hasil belajar siswa akan meningkat sebesar 0,231 unit pada konstanta 39,48.
55
Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat linearitas dan signifikansi regresi.untuk mengetahui kelinearan dan derajat signifikansi (Keberartian Regresi) digunakkan uji F. dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 diperoleh nilai F seperti tampak pada tabel berikut hasil perhitungan ada pada lampiran 10 hal.97. Tabel 4.3 Tabel ANAVA untuk uji signifikansi dan Linearitas dari hasil Belajar Siswa atas Minat Belajar Siswa Sumber
Ftabel dk
Jk
RJK
Fhitung = 0,05
Varians Total
51
342079
-
-
-
11,687*
4,04
0,832ns
2,05
Regresi 1
338836,255 338836,255
(a) Regresi 1
624,4699
624,4699
49
2618,275
-
28
1377,275
49,188
(ba Sisa Tuna Cocok Keterangan: dk
: Derajat Kebebasan
ns
: Regresi Berbentuk Linear
JK
: Jumlah Kuadrat
*
: Sangat Signifikan
56
RJK
: Rata-rata Jumlaj Kuadrat Dari tabel ANAVA diatas untuk uji signifikan persamaan regresi diperoleh
Fhitung = 11,687 untuk taraf nyata = 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut = 49 diperoleh F =4,04. Dengan kinerja pengujian jika Fhitung Ftabel pada taraf signifikan = 0,05dengan derajat kebebasan (dk) pembilang 1 dan penyebut = n-2 maka regresi signifikan, dalam hal lain tidak signifikan. Karena Fhitung =11,687 > Ftabel = 4,04, berarti persamaan regresi Yˆ = 39,48 + 0,231 X Signifikan (Berarti). Kemudian untuk pengujian linearitas persamaan regresi diperoleh Fhitung = 0,832 untuk taraf nyata = 0,05 dk pembilang 28 dan dk penyebut = 21 diperoleh F = 2,05. Dengan criteria pengujian jika Fhitung ≤ Ftabel maka model regresi berbentuk linear, dalam hal lain jika Fhitung > Ftabel, maka model regresi tidak berbentuk linear pada taraf signifikansi = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang = k – 2 dan dk penyebut = n – k. Untuk uji korelasi sederhana skor minat belajar siswa (X) dengan skor hasil belajar siswa (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,439. Koefisien korelasi sederhana ini ternyata signifikan (berarti) setelah dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji-t pada = 0,05. Ini berarti bahwa koefisien korelasi minat belajar siswa (X) dengan hasil belajar siswa (Y) adalah signifikan (analisis uji signifikansi koefisien korelasi disajikan pada lampiran 10). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara minat belajar siswa (X) dengan hasil belajar siswa (Y)
57
teruji kebenarannya, yaitu semakin tinggi tingkat minat belajar siswa, akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Pengaruh positif antara keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan hasil belajar siswa didukung oleh koefisien determinasi (r2) sebesar 0,1926. Hal ini berarti bahwa 19,26% variasi yang terjadi pada hasil belajar siswa dijelaskan oleh variasi minat belajar siswa (X) melalui persamaan regresi Yˆ = 39,48 + 0,231 X. Rangkuman hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa dan konstribusinya disajikan pada table 4.9, serta perhitungannya disajikan pada lampiran 10). Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara Minat Belajar Siswa (X) dengan Hasil Belajar Siswa (Y) ttabel
Kontribusi n
dk
rxy
r2
thitung = 0,05
(%) 49
28
0,439
0,1926
19,26
3,419
2,42
Keterangan : n
: Jumlah Responden
rxy
: Koefisien Korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa
r2
: Koefisien Determinasi minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa
58
4.3 Pembahasan Berdasarkan permasalahn yang dikemukakan sebelumnya serta mengacu pada rumusan hipotesis yang berbunyi bagaimana minat belajar peserta didik terhadap penerapan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran fisika melalui model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk SMP Negeri Kelas VIII di Kota Gorontalo, maka diperlukan uji statistic yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan yang akan diteliti. Dari hasil uji statistic diperoleh persamaan regresi antara minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa adalah Yˆ = 39,48 + 0,231 X. Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor minat belajar siswa akan diikuti oleh kenaikan skor hasil belajar siswa sebesar 0,231 unit pada konstanta 39,48. Dengan kata lain makin tinggi tingkat minat belajar siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Hubungan antara kedua variabel juga diperkuat dengan nilai koefisien korelasi antara kedua variabel (rxy) sebesar 0,439. Hasil perhitugan koefisien sebesar 0,439 ini mengindikasikan bahwa hubungan minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa terdapat hubungan positif. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada sebesar 19,26% variasi hasil belajar siswa yang dapat dijelaskan oleh minat belajar siswa, sedangkan 80,74% ditentukan oleh factor lain, misalnya factor eksternal seperti sarana dan prasarana belajar, lingkungan keluarga, serta kondisi social ekonomi maupun factor-faktor internal dari siswa seperti perhatian, kebiasaan belajar, intelegensi dan sebagainya.
59
Dengan demikian, hasil penelitian untuk SMP Negeri yang ada di kota Gorontalo menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan kontribusi minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Maka hasil belajar siswa sebagai usaha atau dorongan, perhatian terhadap minat belajar menjadi sangat penting karena terbukti berpengatuh (signifikan), walaupun fakta dan data diatas menunjukkan bahwa pada minat belajar siswa masih terkategori rendah. Hal ini dapat jga berarti bahwa hasil belajar siswa selalu beragam dan berubah-ubah sehingga membutuhkan proses penyediaan layanan yang adaptif juga. Minat belajar memberikan suatu dorongan atau motivasi kepada siswa untuk mencapai prestasinya. Minat belajar dan hasil belajar memiliki hubungan yang signifikan, dalam hal ini minat belajar siswa sangat di perhatikan. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
60