BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD Negeri Se-Gugus Candirejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 33 orang. Deskripsi data penelitian yang menggambarkan data dari jawaban responden mengenai hubungan keterampilan membaca dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas II yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS 13.00 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini: a. Keterampilan Membaca Hasil analisis distribusi frekuensi untuk variabel keterampilan membaca dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel
3.
Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa Melaksanakan Keterampilan Membaca
No. 1 2 3 4 5 6
Interval F 4,5 5,1 5 3,8 4,4 9 3,1 3,7 0 2,4 3,0 8 1,7 2,3 8 1,0 41,6 3 33 Jumlah Sumber: Hasil SPSS 13.00 for Windows 2012
38
% 15,2% 27.3% 0,00% 24,2% 24,2% 9,1% 100,0%
dalam
Distribusi frekuensi variabel keterampilan membaca tersebut di atas dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini. Series1; 1.7-2.3; Ketrampilan Series1; 2.4-3; 8 8
Series1; 3.8-4.4; 9
Series1; 4.5-5.1; 5
Series1; 1-1.6; 3
Series1; 3.1-3.7; 0
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa dalam Melaksanakan Keterampilan Membaca Diagram di atas menunjukan bahwa data variabel keterampilan membaca paling banyak terletak pada interval 3,8-4,4 dengan frekuensi 9 peserta didik atau sebanyak 27,3% dan paling sedikit data terletak pada interval 3,1-3,7 dengan frekuensi sebanyak 0 peserta didik atau 0,0%. Selanjutnya variabel keterampilan membaca dikelompokkan menjadi 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan kurang. Dengan 2 butir pernyataan maka skor ideal tertinggi sebesar 5,0; skor ideal terendah sebesar 1,0; sehingga diperoleh mean ideal (Mi) sebesar 3,15 dan standar deviasi ideal (Sdi) sebesar 1,23. Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka kategorisasi variabel keterampilan membaca dapat dijelaskan rinciannya pada tabel berikut.
39
Tabel
No. 1. 2. 3.
4.
Kategori Kompetensi keterampilan membaca Kategori
Baik Cukup Kurang
Rentang Skor X≥4 2≤ X<4 X<2
Siswa
Frekuensi
Jumlah Sumber: Hasil SPSS 13.00 for Windows 2012
b.
dalam
14 16 3 33
Melaksanakan
Persentase (%) 42,5 48,4 9,1 100
Pemahaman Bacaan Hasil analisis distribusi frekuensi untuk variabel pemahaman bacaan dapat
dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Distribusi Frekuensi pemahaman bacaan No. 1 2 3 4 5 6
Interval F % 92,0 100,3 10 30,3% 17,8 91,9 9 27,3% 17,1 83,5 4 12,1% 16,4 75,1 3 9,1% 15,7 66,7 3 9,1% 15,0 58,3 4 12,1% 33 100,0% Jumlah Sumber: Hasil SPSS 13.00 for Windows 2012
40
Distribusi frekuensi variabel pemahaman bacaan tersebut di atas dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini. Nilai
Series1; 5058.3; 4
Series1; 58.4-Series1; 66.866.7; 3 75.1; 3
Series1; 83.6- Series1; 92100.3; 10 91.9; 9
Series1; 75.283.5; 4
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi pemahaman bacaan Diagram di atas menunjukkan bahwa data variabel hasil pemahaman bacaan paling banyak terletak pada interval 92-100,3 dengan frekuensi 10 peserta didik atau sebanyak 30,3% dan paling sedikit data terletak pada interval 58,4-66,7 dengan frekuensi sebanyak 3 peserta didik atau 9,1%. Selanjutnya variabel pemahaman bacaan dikelompokkan menjadi 3 tingkatan yaitu baik, cukup dan kurang. Dengan 10 butir pernyataan, maka skor ideal tertinggi sebesar 100,0; skor ideal terendah sebesar 50,0; sehingga diperoleh mean ideal (Mi) sebesar 82,42 dan standar deviasi ideal (Sdi) sebesar 17,51. 2. Uji Prasyarat Analisis Analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi. Sebelum melakukan analisis data untuk mencari pengaruh antar variabel yang dipakai untuk penelitian,
41
dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi: uji linieritas dan uji normalitas. Pelaksanaan uji prasyarat analisis dilakukan dengan SPSS 13.00 for Windows. 3.
Uji Linieritas Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini: Tabel 6. Hasil Uji Linieritas Variabel Sig. X Y 0,001 Sumber: Hasil SPSS13.00 for Windows 2012
Keterangan Linier
Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05), hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier. 4.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah sampel yang
diselidiki berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas adalah jika nilai taraf signifikan lebih besar 0,05 (P>5%) maka dinyatakan berdistribusi normal. Hasil rangkuman ji normalitas disajikan berikut ini: Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Variabel Sig Keterampilan membaca 0,431 Prestasi belajar 0,109 Sumber: Hasil SPSS for Windows 2012
42
Keterangan Normal Normal
5.
Hasil Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara
keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD Negeri Se-Gugus Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Analisis data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis kolerasi. Di bawah ini akan dibahas hasil analisis kolerasi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.00 for windows. 6. Analisis Korelasi Analisis korelasi dengan menggunakan rumus korelasi rxy bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur koefisien kolerasi antara dua variabel. Analisis ini dimaksudkan untuk mengungkap kolerasi atau hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Penjelasan hasil analisis korelasi dengan menggunakan rumus korelasi rxy adalah sebagai berikut: Hasil korelasi disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 8. Rangkuman Hasil Korelasi Keterampilan Membaca Dengan Pemahaman Bacaan Variabel X Y
rhitung
rtabel
Sig.
0,564
0,344
0,001
Sumber: Hasil SPSS 13.00 for Windows 2012 Hasil uji korelasi antara variabel yang satu dengan variabel yang lain r hitung sebesar 0,564 dan r tabel 0,344 dengan tingkat signifikansi 0,001, karena r hitung > rtabel (0,564>0,344), hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada hubungan yang
43
signifikan antara keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan” terbukti”. B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD Negeri Se-Gugus Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Dalam hal ini hubungan keterampilan membaca siswa kelas II SD Negeri Se-Gugus Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunugkidul. Dari ketiga SD yang diteliti ditemukan berbagai macam perbedaan, dilihat dari kemampuan siswa dalam membaca, bahwa ada siswa yang lancar membaca, dan ada siswa yang belum lancar dalam membaca. Siswa yang membaca lancar sangat akan mempengaruhi prestasi belajar. Dalam membaca seorang siswa yang membacanya lancar akan lebih mudah menerima soal atau materi pelajaran. Sebaliknya siswa yang belum lancar membaca akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Hal ini terbukti di SD Negeri Se-Gugus Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul yang saya teliti. Untuk membaca lancar diperlukan waktu yang lama dan dilakukan berulang kali tidak hanya cukup waktu pelajaran dikelas, akan tetapi siswa mengulangi lagi dipelajaran berikutnya bahkan sampai dirumah siswa mengulangi membaca dengan sendirinya. Pada pembelajaran yang banyak pemahaman siswa dikelas rendah membacanya lebih dari satu kali.
44