perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI LOKASI 1. Profil PSB Bonansa UNS Sepak bola merupakan olahraga paling populer di Indonesia. Ironisnya, sejak tahun 1970-an hingga kini prestasi Tim Nasional Sepakbola Indonesia (PSSI), belum mampu menorehkan prestasi yang membanggakan tingkat Asia. Bahkan dikawasan Asia Tenggara saja prestasi PSSI masih timbul tenggelam. Gonta-ganti pelatih, bongkar pasang pemain PSSI dan gelontoran dana ratusan milyar rupiah belum mampu mendongkrak
prestasi
sepakbola Indonesia (berpenduduk 240 juta orang dan terbesar keempat didunia) di kancah internasional. Masalah utama sepakbola Indonesia adalah mentalitas pengurus organisasi sepakbola (PSSI), pelatih kurang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan keterampilan yang tidak diiringi dengan pembentukan karakter mulia. Keprihatinan terhadap keadaan ini mendorong Bp. Soekatamsi, yang saat itu berprofesi sebagai dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan kesehatan (JPOK) – Univeersitas Sebelas Maret (UNS), untuk mendirikan laboratorium Pendidikan sepak bola sejak usia dini dengan nama PSB Bonansa. Banyak pihak yang menyarankan beliau untuk mengambil gelar profesor dan tawaran untuk memperpanjang masa tugas sebagai dosenpun
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ditolak (mengajar di 2 perguruan tinggi di Solo). Beliau memilih untuk pensiun agar bisa mencurahkan waktu dan tenaga untuk mendidik anakanak tunas masa depan bangsa Indonesia melalui sepakbola. Ide serta keinginan belaiau didukung penuh oleh keluarga dan JPOK FKIP UNS. Untuk itu beliau memutuskan untuk mendirikan Pendidikan Sepak Bola (PSB) Bonansa. Konsepnyapun berbeda dengan sekolah sepak bola yang sudah banyak berdiri di kota Solo. Bonansa sendiri merupakan singkatan dari Sepakbola Anak Sala ini berdiri tanggal 19 Juni 1998. Dalam lambang PSB Bonansa sendiri terdapat gambar keris yang melambangkan kepahlawanan semantara gambar bola sendiri selambangkan sepak bola dan kuncup bunga melati yang hampir mekar melambangkan calon penerus bangsa. Pada saat itu Puslitbang UNS yang belum memiliki kegiatan bersama dua rekannya yaitu Bp.Muchsin Douwes dan Bp.Bambang Wijanarko sepakat untuk bersama-sama memajukan PSB Bonansa UNS. Pada awal berdiri PSB Bonansa UNS hanya memiliki 5 siswa, siswanya adalah putra para dosen UNS juga yang awal berdirinya semua digratiskan dan dilatih langsung oleh Bp.Soekatamsi. Seiring berjalannya waktu siswa PSB Bonansa terus bertambah dan PSB Bonansa diresmikan oleh Rektor UNS saat itu. Kantor sekertariat PSB Bonansa UNS ada di Jl. Arifin No.93 Kepatihan Kulon, Surakarta, Jawa Tengah. Setelah beliau meninggal, alhamdulillah cita-cita beliau terlaksana walaupun terkendala dana (meskipun tetap tidak ada tanggapan dari pihak
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kota Solo). Untuk menghargai cita-cita beliau serta dedikasi dalam memperjuangkan konsep atau program yang intinya mewadahi dan memberi bekal ilmu untuk menuju jenjang yunior maka atas masukan beberapa pihak program tersebut diberi nama PROG-SI (Program Soekatamsi). Hasil dari PROG-SI I banyak anak-anak yang terpilih masuk ketingkat yunior meskipun usianya masih sangat muda. Karena PROG-SI I dianggap berhasil banyak pihak mendesak kami agar melanjutkan program tersebut denga PROG-SI II Th 2010
2. Visi dan Misi PSB Bonansa UNS a. Visi Terciptanya anak Indonesia yang sholeh, berakhlak mulia terampil
dan mampu
mengaktualisasi
diri
dalam
kehidupan
bermasyarakat. b. Misi Melakukan pembinaan akhlak dan budi pekerti anak melalui pendidikan sepak bola. Menyelenggarakan
proses
pembelajaran
dan
pelatihan
sepakbola yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan
dan
keterampilan
yang
dilandasi
sikap
kepribadian dan pengabdian. Membantu mencetak pemain sepakbola yang berkarakter baik.
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Jenjang Umur Di PSB Bonansa UNS sendiri memiliki tingkatan umur dalam melakukan pembinaan sepakbola khususnya untuk usia dini mulai umur 6 tahun, 7 tahun, 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 13 tahun, 14 tahun, 15 tahun, 16 tahun. Tabel 4.1 Daftar Jumlah Pemain PSB Bonansa UNS sampai September 2012 Tahun Kelahiran / Usia
Jumlah Peserta
2006 / KU 6 th
1 orang
2005 / KU 7 th
5 Orang
2004 / KU 8 th
11 Orang
2003 / KU 9 th
16 Orang
2002 / KU 10 th
30 Orang
2001 / KU 11 th
23 Orang
2000 / KU 12 th
23 Orang
1999 / KU 13 th
11 Orang
1998 / KU 14 th
18 Orang
1997 / KU 15 th
12 Orang
1996 / KU 16 th
8 Orang
TOTAL
158 Orang
Sumber: Arsip PSB Bonansa UNS 2012
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa total siswa PSB Bonansa UNS
sekitar 158 orang. jumlah anak yang tertera diatas
berdasarkan pada anak yang tepat membayar administrasi setiap bulannya. Jumlah anak bisa saja menggelembung saat latihan hal tersebut
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikarenakan anak yang masih menunggak biasa administrasi masih ikut latihan secara aktif. Dalam satu bulan saja ada siswa yang masuk dan ada siswa yang keluar dengan berbagai alasan. Dari pihak pengurus maupun pelatih kurang bisa menghafal nama pemain karena jumlahnya yang lumayan banyak dan pemain tersebut ada yang aktif masuk dan ada yang tidak. Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa terbanyak ada pada tahun kelahiran 2002 dengan jumlah 30 orang selanjutnya disusul tahunkelahiran 2001 dan 2000 sebanyak 23 orang.
4. Pendaftaran Pemain Mempertahankan keberadaan suatu organisasi agar tidak mati yaitu dengan adanya regenerasi. Regenerasi anggota sangat penting dilakukan untuk mengatasi anggota yang sudah lama maupun yang sudah keluar agar tercipta suasana baru dan juga untuk mencari bibit muda yang mumpuni baik teknik maupun mental. Sebelum anak memilih PSB Bonansa UNS biasanya pihak pengurus memberikan masa percobaan 2-3 kali baru setelah sang anak merasa cocok maka dipersilahkan untuk mendaftar. Cara
pendaftaran
pemain
yaitu
dengan mengisi
formulir
selanjutnya membayar uang pendaftaran sebesar Rp 350.000,00. Adapun fasilitas yang akan diterima berupa
ID card siswa, jersey, jaket, tas
latihan, bola. Selain itu orang tua tidak perlu membayar uang bulanan
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk satu bulan kedepan. Biaya admistrasi perbulan yang harus dibayar oleh orang tua siswa sebesar Rp 30.000,00 Pendaftaran siswa PSB Bonansa UNS bersifat terbuka dimana pendaftaran bisa dilakukan setiap saat tanpa adanya batasan waktu. Ketika ingin menjadi pemain PSB Bonansa UNS tidak harus bisa main sepakbola karena PSB Bonansa UNS semua pemain juga masih belajar untuk menjadi pemain yang bagus.
5. Susunan Pengurus PSB Bonansa UNS Pelindung
: Prof. Dr.Ravik Karsidi, MS..
Penasehat
: Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatullah,M.Pd. Drs. H.Mulyono, M.M. Drs. Bambang Wijanarko,M.Kes. Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd. Drs. Winanto Adi, M.Sc.
Direktur
: Dra. Srihati Waryati/ Ibu Soekatamsi.
Wakil Direktur
: Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd., M.Or.
Sekretaris & Humas : Yogi Windya U. Bendahara
: Tri Sarwiningsih,S.E. Khartini Shanti Herbawani, S.Pd.
Iptek
: Ir. Sridana"Doni"Windya.
Medis/ Sport Research : Prof.Dr. Muchsin Doewes, dr., PFarK., MARS., AIFO
52
perpustakaan.uns.ac.id
Pembinaan
digilib.uns.ac.id
: Drs. Mamin Suparmin, M.Kes. Drs. Eko Supriyanto. 1. Muh. Nurhadi"Memet"El Hamid, S.Pd. 2. Pomo Warih Adi,S.Pd., M.Or.
Dokumentasi & Website : YWU Perlengkapan
: Aji Winata Utama.
PELATIH PSB BONANSA UNS Solo Wilayah Barat (KU 6 - 12 Th.) · Pomo Warih Adi, S.Pd., M.Or. (Koordinator, D). · Ari “Jeki” Susanto, S.Pd. · Ratna Kumala S., S.Pd. · Wijayanto “Joyo” , S.Pd. (D). · Beni Agus P., S.Pd. (D). · Wahyu Adi K. (mhs. JPOK FKIP UNS Solo). (D). · Rumi Iqbal Doewes, S.Pd., M.Or. (C1). · Yulianto (mhs. JPOK FKIP UNS Solo). · Jupri (mhs. JPOK FKIP UTP Solo) Syafi’i (mhs JPOK UNS Solo) M.Syaifudin (mhs JPOK FKIP UNS Solo)
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wilayah Timur (KU 13 - 16 Th.) · M. Nurhadi “Memet” El Hamid, S.Pd. (Koordinator, C). · Ahmadi Widodo, S.Pd. (D). · Yusuf Handoko, S.Pd. (D,Wasit Futsal Prov.,C3). · Agus “Yanto” Wijayanto. · Isa (mhs. JPOK FKIP UNS Solo). (D).
6.
Kiprah PSB Bonansa UNS Aktif atau tidaknya suatu perkumpulan atau organisasi bisa dilihat dari sering atau tidaknya organisasi tersebut melakukan kegiatan-kegiatan didalamnya.
Keaktifan
suatu
organisasi
dalam
berbagai
kegiatan
menunjukkan bahwa organisasi tersebut masih berdiri dan masih eksis sampai sekarang. Sebagai sebuah organisasi PSB Bonansa UNS melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola seperti mengikuti atau mengadakan pertandingan persahabatan dengan SSB dari daerah lain, mengikuti atau mengadakan turnamen antar SSB di dalam maupun di luar kota, mengisi acara yang bersifat positif. Berikut ini merupakan turnamen yang pernah dimenangkan oleh PSB Bonansa UNS diberbagai skala baik secara tim maupun individu:
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2 Turnamen yang pernah dimenangkan oleh PSB Bonansa (Kelompok umur dan Individu) No
Kejuaraan
Juara
2.
Festival Sepak bola Anak LPSB "Soedarmodjo 1952" Juara II Th.2005 & Tim Fairplay. Piala Ksatria U-18 Th. 2005 Juara I
3.
Turnamen Sepak bola Anak Karanganyar 2006.
Juara I
4.
Liga Bocah "Kito Cup" 2006
Juara II
5.
Turnamen Sepak bola U-12 Banaran Cup 2007
Juara I
6.
Piala Kadisdikpora Surakarta U-12 Th. 2007.
Juara I
7.
Piala Kadisdikpora Surakarta U-10 Th. 2007.
Juara II
8.
Piala SSB Gajah Putra Cup 2007 U-13 Kelahiran 1994.
Juara I
9.
Piala SSB Gajah Putra Cup 2007 U-12 Kelahiran 1995.
Juara I
1.
10. Liga Bocah SSB New Pelita Solo Th. Kelahiran'98/'99.
Juara III
11. Futsal Liga Keluarga Lifebuoy Surakarta 2008.
Juara I
12. Putra Radar Solo Cup I 2008
Juara I
13. Turnamen Sepak bola Garuda Cup I Th. 2008
Juara II
14. Turnamen Sepak bola SSB U-12 Asri Mranggen 2008.
Juara III
15. Liga Pra Remaja Usia 14 Th. Putra Gedangan Cup II 2008
Juara II
16. Piala Kadisdikpora Surakarta U-10 Th. 2008
Juara I
17. Turnamen Sepak bola Piala Zettle Meyer U-12 Th. 2009.
Juara I
18. Festival Sepak bola Anak "LPSB Angkasa Solo" KU-13 Th. Juara I 2010. 19. Turnamen Sepak bola antar SSB KU-14 Th. Se-Eks Juara II Karesidenan Surakarta " Piala Rektor UNS Th. 2010". 20. Festival Sepak bola Anak U-10 Th. 2010 SSB Matra. Juara I 21. Festival Sepak bola Anak U-9 Th. 2010 SSB Matra
Juara II
22. Festival Sepak bola Anak U-11 Th. 2010 SSB Matra.
Juara II
23. Tournament Junior Football KU-10 Th. "New Halim Cup Juara I 2010". 24. Tournament Junior Football KU-11 Th. "New Halim Cup Juara III
55
perpustakaan.uns.ac.id
25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
32.
33. 34.
35.
36. 37.
digilib.uns.ac.id
2010". Turnamen Sepak bola U-15 Th. Piala SPECS tahun 2002 Wil. Jateng & DIY. Piala Tunas Harapan V antar SSB Se-Jateng & DIY KU-12 Boyolali 2008. Festival SSB U-10 & 12 Se-Jateng & DIY, Piala Walikota Salatiga II Th. 2010. Festival Sepak bola Antar SSB Se-Jateng & DIY (Kel.'97) Piala Rektor UTP Surakarta Th. 2010. Festival Sepak bola Antar SSB Se-Jateng & DIY (Kel.'98) Piala Rektor UTP Surakarta Th. 2010. Festival Sepak bola Antar SSB Se-Jateng & DIY (Kel.'99) Piala Rektor UTP Surakarta Th. 2010. Turnamen Sepakbola Pandanaran Cup I Antar SSB KU-17 & KU-15 Tahun Se-Jateng & DIY, Piala Bupati & Ketua DPRD Kab. Boyolali Th. 2011. Turnamen Sepakbola Pandanaran Cup I Antar SSB KU-17 & KU-15 Tahun Se-Jateng & DIY, Piala Bupati & Ketua DPRD Kab. Boyolali Th. 2011. Turnamen Sepak bola antar SSB Se-Jawa KU-10 & 12 Th. Piala Kadisdikpora Kota Mojokerto Th. 2010 dari 48 tim. Festival Sepak bola Se-Jawa, HUT SSB SALATIGA FC Ke-3 2010 Kelahiran Th. 1999 & 2000/2001 memperebutkan Piala Walikota, Wakil Walikota & Ketua DPRD Kota Salatiga Th. 2011 yg diikuti 44 tim. Turnamen Sepakbola KU-16 & KU-14 Th. Se-Jawa. PIALA REKTOR UNS TAHUN 2011 dalam rangka Dies Natalis UNS XXXV. Turnamen Sepakbola Usia Dini SeJawa. PIALA WALIKOTA SURAKARTA TH.2011 Turnamen Sepakbola Usia Dini SeJawa. PIALA WALIKOTA SURAKARTA TH. 2011
38. Turnamen Sepak bola. PIALA SO NICE Sosis (Kelahiran Th. 1998) SeJawa & Bali Th. 2011 di Semarang (Penyelenggara SSB Tugu Muda Semarang). 39. Turnamen Sepak bola U-15 Th.Piala SPECS tahun 2002. Top Scorer : Fajar Bagus Ramadhan (Bonansa). Best Player : Fajar Bagus Ramadhan (Bonansa). 40. Turnamen Sepak bola U-11 Th. Piala Liga Shampo
56
Juara I Juara II Juara III Juara II Juara I Juara II Juara III KU-17 Th.) Juara I (KU15Th.) Juara I Juara I (Kelahiran Th. 2000) Juara I (KU-14). Juara I (KU-12).
Juara III (KU-11).
Juara II
Juara I Nasional Juara I
perpustakaan.uns.ac.id
41.
42.
43.
44.
45.
digilib.uns.ac.id
Lifebuoy tahun 2003,memperebutkan Piala Menteri Pendidikan Nasional. Kejuaraan Nasional Sepak bola antar Pelajar U-15 Th., memperebutkan Piala MENPORA RI Th. 2009 di Jakarta. Diikuti 10 Tim dari 10 Provinsi. Rodecta Fonda Demitra (Bonansa) terpilih memperkuat Tim Sepak bola Pelajar Indonesia U-15 Th. dlm "4th ASIAN SCHOOL FOOTBALL (U-15) CHAMPIONSHIP 2009" di Malaysia dan meraih Juara I. Nicholaes Faizal Ramadhan (Bonansa) terpilih untuk memperkuat Timnas U-15 dlm Turnamen MU (Manchester United) U-15 Se-Asia Pasific Tahun 2009 dan meraih Juara II. Kejuaraan Nasional Sepak bola antar Pelajar Usia 15 Th., memperebutkan Piala MENPORA RI Th. 2010 di Jakarta. Diikuti 12 Tim dari 12 Provinsi. Johan Anggiansyah (Bonansa) terpilih untuk memperkuat Tim Sepak bola Pelajar Indonesia U-15 Th. dlm "5th ASIAN SCHOOL FOOTBALL (U-15) CHAMPIONSHIP 2010". Turnamen Nasional Sepak bola, memperebutka Piala MENPORA U-11 Th. 2011 di Tangerang. Diikuti 32 Tim seluruh Indonesia. 7 Pemain Inti (Bonansa) memperkuat Timnas Indonesia U-12 Th. (Fikri Fahmi H., Bagus Setia K., Wahyu Eko S.,Aditya S., Bagus P., Roni N.E, Yoga P.H.) dlm Turnamen Sepak Bola KANGA CUP U-12 di Canberra, Australia tahun 2004. Diikuti oleh 26 klub (USA, Australia, Indonesia,dll.). Tim Indonesia dinyatakan sbg Tim Favorit.
Nasional Juara I Nasional
Juara IV Nasional
Juara I Nasional,
Sumber: Arsip PSB Bonansa
Tabel diatas menggambarkan sebagian besar turnamen yang pernah dimenangkan PSB Bonansa UNS dari tingkat lokal, nasional sampai internasional. PSB Bonansa UNS sudah tidak terhitung berapa kali mengikuti pertandingan persahabatan maupun turnamen, namun tidak semua yang diikuti oleh PSB Bonansa UNS itu selalu mendapatkan juara, terkadang harus 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pulang tanpa membawa gelar juara dan harus diterima dengan lapang dada. Kemenangan bagi tim PSB Bonansa UNS merupakan suatu kepuasan tersendiri ketika mengikuti turnamen maupun pertandingan persahabatan tapi tidak membuat tim menjadi sombong karena kemenangan yang diperolah adalah kemenangan tim bukan individu. Dalam sebuah permainan kemenangan serta kekalahan merupakan hal yang biasa, walaupun kalah dalam pertandingan mereka tetap menjaga sportifitas serta memperbaiki kekurangannya untuk bisa lebih baik lagi diturnamen yang mendatang.
7. Program Kerja PSB Bonansa UNS Tabel 4.3 Program Kerja PSB Bonansa UNS No. 1.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Latihan rutin
Stadion : Selasa, Kamis, Sabtu Lap.Sumber/Manahan:Rabu, Jum’at, Minggu
2.
Sparing
Partner
(Pertandingan Tergantung kebutuhan tim
Persahabatan) 3.
Mengadakan turnamen dan ikut Tergantung pelaksanaan / tuan pertandingan di dalam dan diluar rumah kota
4.
Turnamen Piala Rektor UNS
Tergantung Pelaksanaan
Sumber: Arsip Bonansa
Kegiatan di PSB Bonansa UNS tidak melulu dilakukan di lapangan namun, kadang juga aksi sosial di jalan raya, di mall, ikut
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lomba juggling serta atletik. Untuk kegiatan yang berada diluar lapangan waktunya menyesuaikan. Pihak pengurus selalu mengijinkan seandainya ada pemain untuk mengisi acara yang bersifat positif. PSB Bonansa UNS merupakan salah satu SSB yang disegani baik di Solo atau di Jawa. Tabel 4.4 Daftar SSB di Solo No.
Nama Sekolah Sepakbola
1.
PSB Bonansa UNS
2.
SSB New Pelita
3.
SSB Ksatria
4.
SSB Tunas Tirta
5.
SSB Solo United
6.
SSB PS Pemda Solo
7.
SSB Elang Muda solo
8.
SSB Pop Solo
9.
SSB Adidas
10.
SSB MTA
11.
SSB Tunas Jaya
Sumber: Arsip Bonansa 2012
Di Solo sendiri PSB Bonansa UNS merupakan SSB yang cukup kondang dan disegani oleh beberapa SSb di Solo. Banyaknya SSB yang lahir di Solo memberikan banyak pilihan kepada orang tua kemana harus memasukkan anaknya ke sekolah sepak bola. Lahirnya SSB baru membuat persaingan antar sekolah ini untuk mendapatkan siswa berlangsung secara sehat.
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian berikut ini merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian yaitu PSB Bonansa UNS. Adapun hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam terhadap informan dan responden yang terdiri dari pengurus, pelatih, pemain serta orang tua pemain. Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
1.
PROFIL INFORMAN a. Ibu Srihati Waryati Perempuan yang sering disapa Bu Si ini bertindak selaku Ketua di PSB Bonansa UNS. Beliau yang sudah berusia 70 tahun sudah menerima
beberapa
penghargaan
salah
satunya
dalam
KEJUARAAN ATLETIK MASTER SE-ASIA KE-17 TAHUN 2012. Beliau mengurus PSB Bonansa ini dibantu oleh keluarga beserta mahasiswa UNS. b.
Bapak M.Nurhadi Pria yang lebih akrab disapa Mas Memet ini menjabat sebagai kepala pelatih di PSB Bonansa UNS ini merupakan mahasiswa dari Bu Si sewaktu masih kuliah. Beliau yang sudah berusia 40 tahun ini sekarang mengajar SD di Kebakkramat dan sudah lama bergabung dengan PSB Bonansa UNS
1
perpustakaan.uns.ac.id
c.
digilib.uns.ac.id
Bapak Edi Pria yang berusia 50 tahun ini bekerja sebagai guru disalah satu sekolah. Beliau lebih akrab dengan nama Pak’e Rosi ini dengan setia menemani anaknya saat latihan ketika sedang tidak sibuk.
d.
Bapak Warsito Pria yang pernah menjabat sebagai koordinator orang tua ini merupakan ayah dari Syahuda. Beliau yang bekerja di Dinas Kesehatan Karanganyar ini selalu menemani anaknya baik latihan maupun bertanding. Beliau yang berusia 40 tahun ini berdomisili di Karanganyar.
e.
Bapak Kusno Pak’e Edo nama itulah yang lebih akrab untuk memanggil beliau. Saat ini beliau yang sudah berusia 47 tahun ini menjadi koordinator orang tua. Beliau bekerja sebagai wirausaha ini terkenal supel dengan teman-teman yang lain.
f.
Bapak Yitna Pria yang berdomisili di Nusukan ini bisa dianggap paling lama untuk yang di kentingan. Beliau adalah orang yang paling seru dalam mendukung ketika anaknya bermain dalam turnamen atau sparing. Beliau yang sudah berusia 54 tahun ini lebih sering di panggil dengan nama Pak’e Bagus.
2
perpustakaan.uns.ac.id
g.
digilib.uns.ac.id
Rizki Cowok yang sudah dua tahun bergabung dengan PSB Bonansa UNS ini duduk dibangku SMA di Solo. Sebelum gabung ke PSB Bonansa UNS cowok ini pernah gabung ke SSB Angkasa. Dia menekuni hobi ini sejak SD hingga sekarang.
h.
Rosi Nuri Cowok yang berkulit hitam ini sudah banyak mengikuti turnamen diberbagai daerah. Cowok yang sekarang duduk dibangku SMA ini sudah 2 tahun bergabung dengan PSB Bonansa UNS. Sebelum bergabung di PSB Bonansa UNS, dia juga pernah bergabung SSB Ksatriya sejak SD sampai SMP.
i.
Ivan Cowok yang bergabung di PSB Bonansa UNS sejak 2009 ini sekarang duduk dibangku salah satu SMA di Solo. Dia tertarik bergabung di PSB Bonansa UNS yang awalnya mencari-cari informasi SSB yang ada di Solo lewat internet selain itu karena prestasi yang sudah pernah diraih bonansa.
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.5 Narasumber berdasarkan jenis kelamin, usia dan status dalam PSB bonansa UNS
2.
Informan
Jenis Kelamin
Usia (tahun)
Status
1
Perempuan
70
Pengurus
2
Laki-laki
40
Pelatih
3
Laki-laki
50
Orang Tua
4
Laki-laki
40
Orang Tua
5
Laki-laki
47
Orang Tua
6
Laki-laki
56
Orang Tua
7
Laki-laki
15
Pemain
8
Laki-laki
15
Pemain
9
Laki-laki
15
Pemain
Karakteristik Solidaritas Sosial PSB Bonansa UNS Dalam
pengamatan atau penelitian yang sudah dilakukan
ditemukan bahwa adanya karakteristik solidaritas sosial keluarga besar PSB Bonansa UNS yang meliputi ketergantungan, kesetiakawanan, kerjasama dan kepedulian. Selanjutkan akan dijelaskan bagaimana solidaritas di PSB Bonansa UNS terbentuk.
a.
Ketergantungan Dalam suatu organisasi anggota tidak bisa menyerahkan jalannya roda organisasi kepada pengurus saja sehingga perlu koordinasi yang baik antara orang-orang yang terlibat didalamnya, begitu pula dengan PSB Bonansa UNS. PSB Bonansa UNS merupakan suatu wadah bagi anak-anak untuk bisa menyalurkan hobi 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
serta bakatnya di dunia olah raga terlebih sepak bola secara maksimal. Tugas dari orang tua sendiri disini lebih kepada untuk menjembatani antara pengurus atau pelatih dan sang pemain. Bentuk ketergantungan PSB Bonansa UNS pada orang tua misalnya penyediaan fasilitas transportasi maupun konsumsi ketika mengikuti turnamen. Dalam hal ini pengurus menyerahkan semuanya kepada orang tua karena yang mengikuti turnamen bukan hanya satu kelompok tapi banyak kelompok hal ini disebabkan pengurus tidak mungkin bisa ikut atau menyediakan fasilitas tersebut. Hal ini seperti yang diutarakan oleh mas Memet: “Pengaruhnya sangat signifikan mbak. Kita bukan menyombongkan diri tapi di PSB Bonansa UNS mendidik anak berkarakter kuat. Orang tua tidak bisa menyerahkan sepenuhnya sang anak pada institusi mbak karena pengurus tidak mungkin mengurusi sekian banyak anak dengan macammacam karakter. Disini peran orang tua sebagai jembatan antara pengurus, pelatih dengan anak ketika mengikuti turnamen. Orang tua berkewajiban menyiapkan semua keperluan anaknya ketika mengikuti turnamen mulai dari transportasi sampai konsumsi” Bentuk ketergantungan pengurus terhadap orang tua juga terlihat dalam memberikan dukungan terhadap pemain baik moral maupun materiil. Para orang tua harus terus memberikan dukungan kepada pemain misalnya ketika pemain mulai malas untuk datang latihan atau ketika perlengkapan pribadi untuk latihan sudah rusak. Para pelatih maupun pengurus hanya mampu memberikan motivasi saat ada di lapangan sehingga ketika di luar lapangan pengurus sangat mengharapkan orang tua juga turut memberikan dorongan atau
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
motivasi kepada anaknya baik moral maupun material. Selain itu hubungan yang baik antar orang tua juga bisa memotivasi anak agar terus mau berlatih Seperti yang diutarakan oleh Pak Kusno berikut ini: “Kalau dukungan itu pasti kita dukung selama itu untuk kebaikan anak. Yang pasti kita harus mengorbankan waktu untuk mengantar latihan, ikut turnamen. Selain itu harus mengorbankan egoisme dari masing-masing orang tua. Pastinya mendukung dalam bentuk materi (uang) saat ikut turnamen kan butuh biaya yang tidak sedikit” Hal senada juga diutarakan oleh Pak Warsito berikut ini: “ Kalau dukungan itu pasti dalam bentuk motivasi agar anak tetap semangat untuk latihan maupun saat turnamen. Selain itu setiap latihan saya selalu mengantar kalau tidak bisa mengantar ya minta bantuan dari teman-teman bonanasa”
Ketergantungan juga terbentuk dari para orang tua kepada pengurus maupun pelatih dimana biasanya mereka sering dimintai pertimbangan oleh orang tua terkait dengan turnamen atau masalah lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Edi berikut ini: “Dalam beberapa hal pengurus maupun pelatih bertindak sebagai penengah ketika para orang tua tidak bisa memutuskan untuk ikut turnamen atau tidak. Mereka selalu memberikan masukan kepada para orang tua dan juga berusaha untuk menyelesaikannya”
Dari beberapa hal diatas ternyata ketergantungan bukan hanya dari pihak pengurus atau pelatih kepada orang tua terkait persiapan saat akan ikut turnamen atau dukungan moral maupun material dari
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
orang tua untuk anak-anak tetapi juga ketergantungan dari pihak orang tua kepada pengurus atau pelatih terkait pengambilan keputusan untuk mengikuti suatu pertandingan, penyampaian materi kepelatihan, fasilitas tim. Ketergantungan dalam arti positif ini bisa membawa kondisi tim menjadi lebih baik sehingga prestasi bisa meningkat, namun bila tidak maka akan berpengaruh terhadap prestasi maupun kelangsungan PSB Bonansa UNS. Sifat
ketergantungan
manusia
memungkinkan
dan
mengharuskan setiap individu dan kelompok sosial untuk selalu berinteraksi dengan orang lain atau kelompok lain. Hubungan yang terjalin antar individu sudah seharusnya diusahakan serta dicapai secara maksimal sehingga asa, motivasi, sikap yang ada pada diri atau kelompok dapat diketahui oleh orang lain. Dengan adanya hubungan timbal balik itu akan menghilangkan kecurigaan, prasangka.
b.
Kesetikawanan Kesetiakawanan
terjalin
ketika
sudah
ada
hubungan
pertemanan antara yang satu dengan yang lain. Dalam PSB Bonansa UNS kesetiakawanan dilandasi oleh rasa saling pengertian, kesadaran, keyakinan, tanggung jawab serta partisipasi tiap anggota sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota melalui semangat kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi anggota yang lain, gotong royong dalam kebersamaan dan kekeluargaan.
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengorbanan yang diberikan dari para pengurus, pelatih, pemain dan orang tua tidak lagi diperhitungkan secara ekonomis, tetapi dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Hal tersebut tercermin saat salah satu angkatan mengikuti suatu turnamen luar kota dan ada orang tua tidak bisa ikut maka orang tua yang bisa ikut tersebut dengan kerelaan hatinya bersedia untuk menjaga sang anak selama diluar kota. Seperti yang dituturkan oleh Pak Kusno berikut ini: “Seandainya ada orang tua yang tidak bisa mendampingi putranya karena pekerjaan atau lain hal biasanya orang tua anak tersebut meminta bantuan pada orang tua yang bisa ikut untuk bisa menjaga serta mengawasi putranya mbak. Kita yang diberi kepercayaan sebisa mungkin menjalankan amanat tersebut mbak”. Hal senada juga diutarakan oleh Pak Yitna: “ Kalau salah satu orang tua disini sedang memiliki rejeki lebih biasanya mereka membawakan makanan kecil walaupun cuma gorengan maupun pun minunan untuk dimakan bareng-bareng ya untuk orang tua, pemain, maupun pelatih”.
Kesetiakawanan di PSB Bonansa UNS juga terlihat ketika orang tua pemain tidak bisa mengantar maka ada teman atau orang tua pemain yang dengan sukarela menjemput untuk datang latihan serta mengantarkannya kembali kerumah ketika latihan telah usai. Mereka melakukannya dengan senang hati tanpa memperhitungkan bensin. Bagi para pemain yang sudah besar kesetiaan terwujut dengan saling memberi makanan atau minuman saat istirahat waktu latihan. Pengurus maupun pelatih juga menganjurkan kegiatan sosial sepert ini
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
agar tetap dilakukan selain untuk menambah keakraban hal ini juga melatih untuk menjaga hubungan antar anggota.
c. Kerjasama Membangun kerjasama yang solid adalah hal yang penting dan sangat wajib dilakukan karena keberhasilan suatu kelompok tergantung pada kerjasama yang solid. Kerjasama di PSB Bonansa ditunjukkan ketika mengadakan turnamen baik pengurus, pelatih juga orang tua semua bekerja sama untuk mempersiapkan keperluan untuk turnamen tersebut. Harus ada komunikasi yang lancar antar seksi sehingga bisa saling berkolaborasi yang diharapkan kegiatan yang diadakan bisa berjalan dengan lancar. Bayangkan jika dalam suatu kelompok tidak ada suatu kerjasama, sudah barang tentu kelompok tersebut akan mengalami kerugian besar. Makna kerjasama disini sebagai suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam PSB Bonansa UNS terdapat bentuk kerjasama antar
pengurus,
pelatih, pemain dan orang tua. Dimana kerjasama untuk para pemain terlihat ketika sedang mengikuti turnamen. Kerjasama terjalin antar pemain yaitu ketika dalam satu tim bisa saling kerjasama antar lini selain itu juga dengan pemain cadangan serta pelatih. Setiap pemain harus saling mengenal satu sama lain dan mengetahui kemampuan masing-masing pemain.
Sehingga
9
saat
harus bermain saling
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bergantian mereka tetap bisa bermain dengan baik. Begitu juga dengan pelatih, memimpin
meskipun ia seorang pelatih yang bertugas untuk
latihan
tim,
memberikan
berbagai
strategi
agar
memperoleh kemenangan tetapi pelatih harus bisa diterima dengan baik oleh pemain. Pelatih harus bisa memahami para pemainnya dan bisa menempatkan sesuai kemampuan pemain. Sehingga nantinya akan muncul sebuah permainan sepak bola yang berkualitas dan diperhitungkan. Seperti penuturan Rizki berikut ini: “Biasanya itu komunikasi dengan pelatih antar lini atau pemain mbak mulai bek, gelandang, striker dan kiper itu harus terjalin dengan baik. Kalau menang itu bukan hanya kemenangan satu orang saja tapi juga kemenangan tim. Begitu jugga saat kalah jadi nanti tidak ada yang saling menyalahkan mbak”. Hal senada juga diutarakan oleh Ivan berikut ini: “Antar lini itu harus ada kerjasama mbak yang dibangun memalui komunikasi terlebih dahulu baik komunikasi antar pemain maaupun komunikasi dengan pelatih. Selain itu diluar lapangan kita juga akrab mbak jadi kalau pas turnamen itu ada cemistrinya mbak” Setiap pemain dituntut untuk selalu bekerja sama dengan cara menyatukan keterampilan setiap individu kedalam suatu penampilan tim yang solid. Kerjasama yang baik antar pemain dalam sebuah tim akan menciptakan kepaduan dalam sebuah tim. Peluang untuk memenangkan pertandingan yang diikuti akan terbuka lebar. Selain kerjasama antar pemain saat bertanding, kerjasama juga harus terjalin dengan pelatih. Dibutuhkan pelatih yang memang berkualitas serta
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mampu meracik strategi untuk timnya selain itu pelatih juga harus mampu meningkatkan kekuatan mental bertanding para pemain sehinga para pemain tidak mudah menyerah saat bertanding. Keberhasilan dalam tim bukan hanya dilihat dari pemain serta pelatih. Tapi juga kondisi tim yang mendukung secara keseluruhan. Pengurus PSB Bonansa UNS dan pelatih, pemain, serta orang tua harus saling mendukung. Pengurus dan orang tua juga harus memberikan kepercayaan permainan kepada pemain serta pelatih begitu juga dengan pelatih serta pemain juga harus saling percaya akan kemampuan masing-masing. Pemain satu dengan yang lain harus kompak dalam menjalankan instruksi-instruksi dari pelatih. Sikap saling menghargai dan memberikan hak serta kewajiban masing-masing harus dimiliki oleh semua anggota PSB Bonansa UNS. Kondisi yang mendukung seperti ini harus tetap terjaga walaupun dalam tim tidak memiliki pemain hebat setidaknya bisa memberikan permainan yang menarik dan mengejut lawan. Kerjasama juga terlihat ketika latihan, anak-anak diajarkan untuk menyiapkan perlengkapan saat latihan dimana yang mereka siapkan adalah yang mudah saja selebihnya pelatih yang menyiapkan. Setelah selesaipun anak-anak juga diajarkan mengembalikan peralatan yang tadi digunakan untuk berlatih ketempat semula. Bertindak sebagai tuan rumah dalam suatu pertandingan membutuhkan persiapan
yang matang, maka jauh-jauh hari
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebelumnya mengadakan pertemuan yang melibatkan pengurus, pelatih maupun orang tua pemain. Pertemuan yang dilaksanakan dirumah Ibu Soekatamsi selaku direktur, dimana beliau sendiri yang menunjuk siapa saja yang akan dijadikan panitia karena ada beberapa orang tua yang menolak untuk menjadi panitia selain itu mereka juga diharapkan bisa melaksanakan tugas sesuai dengan perannya masingmasing. Diperlukan koordinasi yang baik antar seksi sehingga tidak terjadi kekacauan pada saat turnamen. Dalam hal ini orang tua yang berpengaruh
dengan
PSB
Bonansa
UNS
memang
sengaja
diikutsertakan dalam acara ini baik yang di wilayah barat maupun yang di wilayah timur karena kita membawa nama Bonansa maka semua unsur diharapkan bisa bekerjasama dengan baik demi kelangsungan PSB Bonansa UNS. Walaupun tugas untuk setiap orang sudah ditentukan tetapi anggota yang lain tidak berpangku tangan, mereka tetap ikut membantu atau melengkapi jika masih ada kekurangan dengan harapan turnamen dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kekurangan yang bisa menggangu jalannya pertandingan. Hal itu ditegaskan oleh Ibu Soekatamsi sebagai berikut : “Orang tua pemain saya minta menjadi panitia mbak, rapatnya dirumah saya mulai pengurus, pelatih serta perwakilan orang tua, saya yang menunjuk mereka menjadi panitia. Kalau tidak ditunjuk kadang suka menolak mbak. Baik itu yang dimanahan maupun yang ada di kentingan kita libatkan karena kita berada dibawah satu payung mbak yaitu PSB Bonansa. Saya juga minta pada orang tua agar setiap kelahiran ada manajernya, bukan hanya pas ada turnamen saja tapi pas latihan juga dan
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
itu pasti gonta-ganti tergantung kesiapan dari para orang tua. Selain itu kadang kita juga minta bantuan para mahasiswa JPOK mbak” Seperti yang diungkapkan oleh Pak Kusno berikut ini: “ Manajer ditiap angkatan itu biasanya gonta-ganti mbak, tinggal kesiapan para orang tua untuk mengemban tugas ini karena yang pertama ini kan bersifat sukarela, cuma amanah, tidak dapat honor, tapi kalau tombok itu pasti. Yang kedua itu perasaan. Yang ketiga itu tenaga serta waktu semua harus totalitas tujuannya agar tim yang dikomandoi bisa berjalan sesuai kemauan pelatih dan orang tua dan akhirnya prestasi tim bisa berlanjut”
Memberikan materi baru saat latihan kepada pemain menjadi tugas wajib para pelatih. Seluruh pelatih dibebaskan mengeksplor kemampuannya didalam dan diluar lapangan. Memberikan materi yang baru, berkembang dari materi sebelumya serta lebih berbobot membuat pemain lebih bersemangat ketika latihan. Pemain akan merasa bosan jika mendapat materi yang monoton walaupun dengan pelatih yang berbeda. Perlu koordinasi serta kerjasama yang matang antar pelatih dalam penyampaian setiap materi saat latihan sehingga materi dapat dissampaikan dengan baik dan bukannya saling menyalahkan saat ada evaluasi bersama. Kedepannya diharapkan bisa membawa PSB Bonansa UNS kearah yang lebih baik. Seperti yang dikemukakan oleh Mas Memet sebagai berikut: “Kalau kerjasama antar pelatih itu kita melalui diskusi program latihan mbak, mungkin ada masukan dari teman-teman pelatih demi kemajuan bonansa baik itu yang dimanahan maupun yang di kentingan sehingga nanti antar pelatih tidak saling menyalahkan”
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tidak ada manusia yang sempurna. Tiap manusia memiliki keterbatasan materi, fisik atau pengetahuan. Karena itu setiap orang perlu bekerja sama dengan yang orang lain, saling memberi, saling menerima dengan tujuan untuk mengatasi kelemahan masing-masing. Kerjasama yang terjalin juga untuk kemajuan bersama. Kerjasama untuk kepentingan bersama harus dipupuk guna menghindari sikap individualisme yang berlebihan serta enggan untuk bekerjasama karena kurang bisa menghargai atau mempercayai teman dalam satu tim. Kerjasama dapat berkembang apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus dalam keadaan sadar bahwa tujuan tersebut dikemudian hari akan bermanfaat bagi semua kalangan. Aspek kerjasama sangat penting dalam sebuah olahraga, terutama olahraga yang dilakukan secara berkelompok. Kerjasama dan kekompakan mutlak dilakukan jika sebuah tim menginginkan kemenangan dalam suatu permainan. Bagaimanapun tingginya skill individual yang dimiliki para pemain serta bagusnya pelatih maupun official yang ada, jika tidak dibarengi dengan kerjasama yang kuat maka akan sia-sia saja. Kerjasama dalam hal ini bukan hanya intern di antara para pemain saja tetapi semua pihak yang bertanggungjawab terhadap tim, termasuk pelatih dan seluruh official di dalamnya.
14
perpustakaan.uns.ac.id
d.
digilib.uns.ac.id
Kepedulian Membangun kepedulian sosial berarti sebuah kepekaan seseorang atau kelompok terhadap kondisi orang lain. Kepedulian ini tidak dapat direkayasa dan biasanya muncul dengan sendirinya tanpa melalui tekanan maupun rayuan apapun. Kepedulian yang ditunjukkan kepada teman dalam satu kelompok atau organisasi tidak harus berwujut materi. Bisa juga melalui saran, nasihat, kritik, motivasi atau bentuk lain yang mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan orang lain. Sebagai suatu organisasi sosial PSB Bonansa UNS mempunyai rasa kepedulian antara satu sama lain. Mereka mungkin kurang sadar kalau hal-hal kecil seperti menjenguk teman yang sedang sakit atau saling meminjamkan sepatu atau baju antar pemain merupakan wujud dari rasa kepedulian terhadap sesama. Seperti yang diungkapkan oleh Rizki: “Ya saya sebagai teman juga memberikan motivasi atau dukungan kepada teman-teman yang lain mbak supaya latihannya itu lebih rajin lagi syukur-syukur bisa masuk tim pokoknya jangan pernah putus asa aja mbak. Terus kalau ada temen yang kurang bisa memahami instruksi pelatih ya kita bantu untuk menjelaskan mbak ya kita saling bantu saja mbak” Senada yang diungkapkan oleh Rosi sebagai berikut: “Ya kalau temen kita sepatunya rusak dan belum sempat beli ya diantara teman-teman yang punya serep pasti dipinjami ko mbak, begitu juga kalau yang tidak bawa minum pasti kita juga saling meemberi. Pokoknya kita tidak itungan mbak”
Wujud kepedulian antar anggota PSB Bonansa UNS juga terlihat ketika ada salah satu orang tua yang tidak bisa membayar uang untuk
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ikut dalam turnamen disitu para orang tua dalam satu angkatan akan mengupayakan supaya anak tersebut bisa ikut turnamen yaitu dengan cara patungan antar orang tua dalam satu angkatan. Hal ini dituturkan oleh Pak Kusno: “Untuk orang tua yang kurang mampu untuk membayar saat akan ikut turnamen itu nanti kita rapatkan lagi mbak, biasanya ada orang tua yang membantu atau patungan antar orang tua agar anak tersebut tetap dapat ikut turnamen soalnya anak tersebut memang dibutuhkan dalam tim tersebut dan tujuannya hanya untuk prestasi anak mbak” Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mas Memet: “Biasanya dari orang tua itu pada patungan mbak atau kalau tidak ya subsidi silang antar orang tua dan itupun dirapatkan dulu antar orang tua mbak tapi untuk besarannya saya kurang begitu paham karena saya tidak begitu paham untuk hal tersebut karena saya disini hanya melatih. Hal itu dilakukan orang tua mengingat sang anak sangat dibutuhkan dalam tim maka harus diupayakan agar anak tersebut bisa ikut”
Kepedulian juga terwujut dari pengurus ketika pengurus berusaha mencarikan tambahan uang saku kebeberapa tempat untuk pemain yang berasal dari keluarga kurang mampu yang berangkat ke Australia dalam acara KANGA CUP XIII di Canberra, Australia. Seperti Penuturan dari Ibu Soekatamsi: “ Iya pasti sebisa mungkin pengurus menyelesaikan masalah yang menyangkut PSB Bonansa UNS seperti dulu Pak Katamsi beserta mas Yogi pernah menemui Bupati Sukoharjo untuk mencarikan uang saku buat anak-anak dari keluarga kurang mampu agar bisa terbang ke Australia mbak, selain itu kita juga menghadap Rektor UNS dan alhamdullah dapat semua”
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rasa kepedulian di PSB Bonansa UNS tidak hanya dilakukan saat berada dilapangan atau saat latihan saja tapi juga dilakukan diluar lapangan seperti kalau ada keluarga pemain baik ayah, ibu atau mungkin kakak dari pemain atau pengurus yang sakit dalam arti parah kita koordinasi dengan para orang tua untuk kita bisa menjenguk bersamasama selain itu kita juga nyumbang dengan cara patungan. Selain itu rasa kepedulian juga tercermin ketika salah satu keluarga anggota ada yang meninggal kita saling berhubungan baik telp maupun sms berkoordinasi untuk bisa menyambangi rumahnya dan kita berusaha memberikan support maupun dukungan. Rasa kepedulian yang tertanam dalam diri anggota muncul karena mereka berada berada dalam satu payung besar yaitu PSB Bonansa UNS . Bentuk-bentuk solidaritas di PSB Bonansa UNS tercipta karena adanya komunikasi dengan semua anggota. Hal mendasar dari sebuah interaksi adalah adanya kepercayaan, kemampuan serta kemauan yang kuat untuk lebih mengenal dengan anggota yang lain termasuk yang lintas angkatan. Para orang tua sering ngobrol dengan para orang tua yang lintas tahun kelahiran saling menanyakan aktifitas, pendidikan maupun keadaan-keadaan yang lainnya. Frekuensi pertemuan anggota yang lumayan intens menjadikan kesempatan yang lebih luas untuk saling bertukar pikiran, informasi seputar banyak hal dan lain-lain. Kondisi diatas menciptakan keakraban-keakraban dimana antar anggota saling menyapa dan bersalaman setiap kali bertemu saat latihan
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maupun diluar lapangan. Keakraban juga tercermin ketika nama yang dipanggil bukan nama orang tua yang sebenarnya namun nama sang anak yang lebih dikenal. Hal ini menunjukkan hubungan yang lebih familiar dan sangat erat. Solidaritas yang tercipta antar anggota juga tetap terjalin ketika mereka diluar lapangan seperti saling kunjung kerumah anggota yang lain. Hubungan yang terjalin ini malah malah melebihi hubungan keluarga. Saling menjaga, mengingatkan, mengontrol merupakan cara yang bisa ditempuh para anggota agar hubungan bisa tetap terjaga dengan baik yang nantinya juga akan berpengaruh kepada kelangsungan PSB Bonansa.
3.
Macam Kegiatan Untuk Memperkuat Solidaritas di PSB Bonansa UNS Sebagai salah satu SSB di Solo, PSB Bonansa UNS didukung oleh semua kegiatan atau berbagai macam aktifitas di dalamnya. Dalam setiap kegiatan atau turnamen selalu melibatkan pengurus, pelatih, pemain serta orang tua sehingga menjadikan susana bertambah akrab, saling mengenal dan menghargai satu sama lain. Sebagai salah satu organisasi yang memiliki anggota lumayan banyak maka kontrol serta pengawasan antar anggota menjadi lemah sehingga bisa mengancam kelangsungan PSB Bonansa UNS. Permasalahan tersebut bukan menjadi penghalang karena di PSB Bonansa UNS memiliki kegiatan yang mendorong terciptanya
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
solidaritas antar anggota dalam mempertahankan kelangsungan PSB Bonansa UNS. Beberapa kegiatan di PSB Bonansa UNS bisa menjadi media sebagai ajang untuk meningkatkan solidaritas di PSB Bonansa UNS. Disadari atau tidak oleh keluarga besar PSB Bonansa UNS kegiatan yang secara rutin dilakukan baik di dalam lapangan maupun diluar lapangan bisa menjadi sarana agar komunikasi tetap terjalin. Kegiatan yang menjadi media untuk memperkuat solidaritas yaitu:
a. Latihan Pemain PSB Bonansa UNS dibagi menjadi 2 tempat yaitu KU 6-12 th dan KU 13-16 th. Setiap wilayah memiliki jadwal 3 kali latihan dalam satu minggu dengan hari yang berbeda. Adapun jadwal latihannya sebagai berikut: Wilayah Barat (KU 6 - 12 Th.) - Rabu dan Jum’at : Jam 15.00 WIB - 17.00 WIB di Lap. Sumber - Minggu
: Jam 07.00 WIB - 09.00 WIB. di Kampus JPOK
- Senin
FKIP UNS Manahan.
: Jam 15.00 WIB - 17.00 WIB (tambahan) kel.
1998, 1999, 2000.
Wilayah Timur (KU 13 - 16 Th.) - Selasa dan Kamis : jam 14.30 WIB - 16.30 WIB di Stad. UNS Kentingan.
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
- Sabtu
: jam 15.00 WIB - 17.00 WIB di Stad. UNS Kentingan.
Pada saat latihan inilah pengurus, pelatih, pemain serta orang tua berkumpul. Para orang tua pemain ikut mengantar dan menunggui putranya untuk latihan sampai selesai disadari atau tidak seringnya mereka bertemu dilapangan serta melakukan interaksi yang menjadikan ikatan solidaritas di PSB Bonansa UNS menjadi lebih kuat karena ini juga untuk kemajuan anak maupun PSB Bonansa UNS sendiri. Hal ini seperti penuturan Pak Yitna : “Seringnya kita mengantar anak saat latihan itu yang menjadikan hubungan antar orang tua, pelatih pemain, pengurus menjadi lebih akrab mbak. Keakraban yang kita bina ini agar tim yang dibela anak kita bisa menang mbak makanya semua elemen itu perlu menjaga suasana tim agar tetap kondusif baik pengurus, pelatih, pemain serta orang tua” Senada penuturan Bu Katamsi berikut ini: “ Pengurus, pelatih, orang tua, pemain itu sering ketemu ditempat latihan hampir 3 kali dalam seminggu mereka saling ngobrol banyak. Orang tua yang sudah memasukkan anaknya ke PSB Bonansa UNS saya minta bisa jadi seperti keluarga sendiri ya akrab, kadang jalan-jalan bareng. Semuanya harus menjaga kekompakan demi kemajuan PSB Bonansa UNS, tapi intensitas pertemuan untuk membahas pertandingan atau acara lain itu kalau perlu saja seperti ulang tahun PSB Bonansa UNS atau pertandingan luar kota. Kalau saya jarang hadir ditempat latihan”.
Jadwal latihan yang 3 kali dalam seminggu memang sudah ideal untuk SSB. Latihan dilaksanakan pada sore hari sehingga tidak mengganggu kegiatan sekolah para pemain maupun orang tua yang
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengantarkan anaknya. Dalam beberapa kesempatan PSB Bonansa UNS yang mendapat undangan untuk ikut turnamen maupun sparing partner dengan berbagai skala hal ini membuat pelatih mempunyai strategi sendiri untuk menghadapinya. Beberapa turnamen yang diikuti PSB Bonansa UNS merupakan turnamen berlevel tinggi sehingga membuat pelatih menambah jadwal latihan dari biasanya hal ini dilakukan untuk mematangkan skema tim, merencanakan strategi baru, menggenjot fisik maupun mental para pemain. Hal ini juga menuntut loyalitas orang tua terhadap PSB Bonansa UNS agar bisa mengantarkan anaknya saat latihan dalam keadaan apapun misalnya saat puasa latihan tetap dilakukan namun porsinya dikurangi begitu juga saat musim penghujan latihanpun juga tetap dilakukan tidak jarang latihan juga dilakukan sampai malam hari. Untuk jadwal sparing partner atau pertandingan persahabatan biasanya dilakukan pada hari minggu atau kalau tidak dilaksanakan pada sore hari. Sparing ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh para pemain menyerap materi yang diajarkan oleh pelatih selain itu supaya anak-anak tidak bosan saat latihan. Jadwal turnamen yang diikuti pun juga tidak terlalu sering karena kalau terlalu sering dikawatirkan akan mengganggu jadwal sekolah karena anak-anak akan lebih sering membolos dan jadwal bekerja para orang tua. Biasanya pertandingan diadakan pada hari sabtu atau minggu kalaupun diadakan hari biasa, pasti dari pihak PSB
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bonansa UNS mengizinkan kesekolah dimana izin untuk tidak masuk sekolah biasanya selama 3 hari. Bukan hanya keterapilan sepak bola saja yang diperhatikan oleh pengurus maupun pelatih, tetapi juga pendidikan disekolah juga mendapat perhatian dengan tidak terlalu sering mengikuti turnamen karena ditakutkan akan mengganggu prestasi disekolah. Pengurus maupun pelatih menginginkan siswa PSB Bonansa UNS itu pintar di sekolah juga pintar dilapangan.
b. Mengikuti Turnamen Mengikuti turnamen di dalam atau diluar kota memang bukan hal yang asing bagi PSB Bonansa UNS sudah sejak jauh-jauh hari pelatih akan memberikan informasi kepada orang tua dan orang tua akan mengadakan rapat terlebih dahulu dengan kelompoknya untuk memutuskan ikut atau tidak kalau turnamen itu diikuti pertemuan berlanjut
membahas
anggaran
yang
akan
dikeluarkan
untuk
pendaftaran, transportasi, konsumsi, penginapan dll setelah itu orang tua akan memberitahukan kepada pelatih dan juga melaporkan ke ketua melalui pelatih. Kelompok yang mengikuti turnamen diluar kota membuat kelompok tersebut mau tidak mau menjadi tambah akrab bahkan melebihi keluarga sendiri karena dalam satu kelompok pasti terdapat
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemain yang lintas angkatan hal ini terjadi karena tidur di hotel yang sama, makan juga dilakukan secara bersama-sama. Seperti penuturan Pak Warsito “Setiap turnamen itu orang tua selalu ikut karena tidak tega karena anak-anak masih kecil mbak. Ikut turnamen seperti ini bisa menambah suasana keakraban antar orang tua, pelatih terlebih anak-anak karena kemana-mana selalu bersama mulai makan, tidur di hotel yang sama. Kalau ikut turnamen luar kota akan menambah biaya lagi untuk itu kita patungan antar orang tua untuk pendaftaran, konsumsi, transportasi, penginapan, pelatih serta biaya lain-lainnya” Hal senada juga diutarakan oleh Ivan berikut ini: “ Kalau ikut turnamen dalam maupun luar kota, orang tua kami sudah jarang yang ikut tapi mereka tetap memberikan semangat dan doa, ada beberapa orang yang ditunjuk sebagai manajer untuk mengurusi kebutuhan kami. Disitu semua kegiatan dilakukan bareng-bareng mbak naik bus atau kendaraan barengbareng, latihan, makan, tidur dilakukan bersama-sama. Pokoknya kalau pas ikut turnamen itu membuat kita tambah akrab mbak kan jauh dari orang tua jadi sesama teman harus saling menjaga mbak ”
Hampir semua kegiatan dilakukan secara bersama-sama sehingga semakin membuat hubungan anggota dan orang tua PSB Bonansa UNS menjadi akrab dan kompak. Mulai dari hal yang kecil inilah, anggota dan orang tua PSB Bonansa UNS membangun keakraban serta hubungan kekeluargaan. Mengikuti turnamen atau sparing partner didalam maupun diluar kota juga mendukung terciptanya solidaritas antar anggota. Untuk turnamen yang diadakan didalam kota biasanay para orang tua dalam mengantarkan anaknya lebih senang naik motor mengingat efisiensi waktu. Terlebih lagi jika
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PSB Bonansa UNS memenangkan turnamen yang sedang diikuti maka akan ada kepuasan dari anggota PSB Bonansa UNS sehingga pengorbanan tidak sia-sia selain itu juga menunjukkan kepada masyarakat bahwa PSB Bonansa UNS masih tetap eksis yang dibuktikan melalui prestasi yang telah diraih diberbagai level turnamen.
c. Pertemuan Pengurus Di PSB Bonansa UNS, pertemuan anggota dilaksanakan paling tidak 3 bulan sekali yang dihadiri oleh pengurus, pelatih, serta koordinator orang tua. Biasanya membahas tentang masalah serta perkembangan PSB Bonansa UNS. Dalam pertemuan ini para anggota berusaha mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut. Seandainya ada permasalahan yang terjadi sampai meluas kepermukaan dalam arti mempengaruhi kelangsungan PSB Bonansa UNS maka pengurus akan turun tangan, namun seandainya permasalahan kecil antar orang tua biasanya diselesaikan sendiri tidak perlu melibatkan pengurus. Kalau untuk masalah diluar konteks PSB Bonansa UNS (masalah pribadi) sejak awal pihak pengurus memang sudah mewantiwanti orang tua untuk masalah pribadi pengurus tidak mau ikut campur. Dengan
meletakkan
manajer
disetiap
tahun
kelahiran
akan
memudahkan para pengurus maupun pelatih untuk menyampaikan informasi, mengetahui bagaimana kondisi di tiap kelahiran sehingga tetap ada komunikasi antara pengurus, pelatih maupun orang tua.
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan adanya komunikasi yang terbuka seperti ini semakin memmperkuat ikatan solidaritas diantara mereka. Sedangkan pertemuan pengurus tahun kelahiran biasanya diadakan spontan dilapangan saat mengantar anak-anak latihan dan yang dibahas biasanya tidak jauh dari rembukan ikut turnamen atau tidak, anggaran yang harus dikeluarkan, mengadakan acara diluar lapangan saling tukar pikiran demi kemajuan anak-anak. Karena jumlah setiap tahun kelahiran tidak terlalu banyak maka semua orang tua biasanya mengikutinya. Kalaupun orang tua tidak bisa hadir biasanya akan diberitahu oleh manajer di setiap tahun kelahiran. Seperti penuturan Bu Katamsi Berikut ini: “ Paling tidak 3 bulan sekali mulai pengurus, pelatih, koordinator orang tua berumpul biasanya dirumah saya kalau tidak ya dilapangan untuk membahas masalah dan perkembangan PSB Bonansa UNS. Disitu kita sama-sama berusaha untuk mencari jalan keluar untuk setiap masalah setelah itu koordinator tiap angkatan akan memberitahukan kepada anggotanya disetiap angkatan”. Hal ini juga dipertegas lewat penuturan Mas Memet berikut ini: “ Kalau untuk pertemuan paling tidak tiga bulan sekali. Biasanya yang dibahas tentang kemajuan PSB Bonansa UNS, program latihan baru jika ada, materi kepelatihan, supaya antara yang dimanahan dan sumber itu tetap sinergi”
Pengurus disini lebih berperan dalam hal administrasi misalnya perijinan lapangan, SPP, fasilitas penunjang latihan sedangkan untuk materi kepelatihan diserahkan kepada para pelatih namun juga tetap berkoordinasi dengan para pengurus. Pentingnya menjaga komunikasi
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tetap terjalin antara pengurus, pelatih serta orang tua akan semakin memperkuat ikatan solidaritas diantara mereka. Menjaga situasi tim agar tetap kondusif akan berdampak positif pada permainan anak ketika dilapangan. Komunikasi antar anggota juga tidak mesti masalah bola namun juga hal-hal yang lain agar tidak monoton dan keakraban ini tetap terjaga.
d. Kegiatan Diluar Lapangan Menjaga kekompakan anggota PSB Bonansa UNS tidak monoton soal dilapangan saja, tapi juga diluar lapangan hal ini dilakukan untuk lebih mempererat hubungan antara orang tua, pemain, pelatih serta pengurus. Kegiatan yang dilakukan seperti mengadakan nonbar dirumah pengurus, makan bersama saat salah satu anggota merayakan ulang tahun, atau makan bersama dalam rangka syukuran karena memenangkan suatu turnamen. Untuk pemain yang sudah besar biasanya mereka main futsal bareng atau main PS dengan teman-teman, tapi disela-sela itu mereka menyempatkan membahas permasalahan atau kegiatan di PSB Bonansa UNS. Seperti penuturan Ibu Soekatamsi berikut ini: “Pemain, pelatih, orang tua pernah mengadakan acara dadakan yaitu acara nonbar pertandingan timnas dirumah saya mbak. Para orang tua itu tanpa disuruh sudah datang dengan membawa snack atau makanan kecil untuk camilan bersama. Saya sukanya itu mbak orang tua pemain itu ikhas datang kesini walaupun hari itu sedikit gerimis. Para orang tua itu senang mengadakan acara
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diluar lapangan walaupun cuma makan atau kumpul-kumpul bareng” Hal senada juga dituturkan oleh Rosi berikut ini: “Acara diluar lapangan sih sering kita lakukan bukan hanya dilapangan saja mbak seperti kita sering nginep dirumah pemain lain atau kalau tidak ya kita janjian buat maen futsal stau sekedar jalan-jalan bareng mbak”
Ada agenda rutin PSB Bonansa UNS yang digunakan sebagai ajang untuk berkumpul untuk semua angkatan yaitu acara ulang tahun atau syukuran PSB Bonansa dan Halal Bihalal. Acara yang diselenggarakan memang tidak begitu mewah, sederhana namun penuh keakraban antar anggota dan orang tua. Semuanya juga ikut mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan. Kegiatan seperti ini dijadikan sebagai kumpul-kumpul antar angkatan selain itu juga menjalin silaturahmi antara pengurus, pelatih, pemain, orang tua serta para alumni PSB Bonansa UNS. Beberapa kali PSB Bonansa UNS diminta untuk menjadi Player Escort dalam pertandingan sepak bola yang dimainkan dimanahan. Anak-anak merasa senang karena bisa menggandeng para pemain. Hal ini dituturkan oleh Pak Kusno berikut ini: “ Beberapa kali anak-anak juga diminta untuk menjadi Player Escort dibeberapa pertandingan yang diadakan dimanahan. Anak-anak juga mearasa senang banger bisa ketemu dengan pemain profesional. Dengan hadirnya anak-anak disertiap pertandingan diharapkan bisa membawa pesan perdamaian dalam pertandingan tersebut. Hal ini juga bisa digunakan sebagai ajang promosi bagi PSB Bonansa ”.
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Senada yang diungkapkan oleh Pak Warsito berikut ini: “ Kalau acara untuk semuanya kumpul itu jarang mbak paling dalam setahun itu hanya beberapa kali saja misalnya evaluasi, ulang tahun PSB Bonansa UNS, halal bihallal. Tapi untuk kumpul di tiap angkatan itu acaranya beda-beda ”
Kegiatan lintas angkatan yang diadakan PSB Bonansa UNS dalam satu pertemuan membuat mereka saling mengenal satu sama lain karena mereka juga berada dalam satu payung yaitu PSB Bonansa UNS. Disadari atau tidak kegiatan semacam ini semakin menambah kekompakan antar anggota karena acara tersebut dirancang juga untuk meningkatkan hubungan antar anggota yang saling akrab sehingga tercipta solidaritas diantara mereka.
e. Nilai-Nilai Sosial Di PSB Bonansa UNS bukan hanya teknik sepak bola yang diajarkan namun juga mengajarkan sosial, etika, moral, semangat fair play ketika bertanding. PSB Bonansa UNS merupakan salah satu SSB yang selalu menentang adanya pencurian umur saat turnamen karena hal tersebut bisa mencoreng sportifitas dalam permainan selain itu mengajarkan anak untuk berbuat curang dengan berbagai cara. Pihak PSB Bonansa UNS sempat mendapati salah satu SSB yang melakukan pencurian umur ketika ikut turnamen dan kejadian tersebut langsung dilaporkan kepihak panitia penyelenggara.
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setiap kali latihan baik pihak pengurus maupun pelatih selalu membekali para pemain dengan nilai-nilai sosial walaupun yang sederhana seperti bertanggung jawab dengan cara membereskan peralatan yang digunakan saat latihan dan mengembalikannya ketempat semula. Memberikan pujian terhadap pemain yang berperilaku baik akan membuat anak tersebut selalu ingin berbuat yang baik karena seorang anak membutuhkan pujian serta motivasi misalnya dalam hal menjaga kebersihan ditempat latihan dan tidak menyelahkan anak ketika anak berbuat salah. Mengajarkan kepada anak bagaimana berterimakasih atas pemberian orang. Pengurus maupun pelatih selalu menanamkan pelajaran kepada semua pemain serta orang tua untuk menghormati pelatih. Berikut penuturan Ibu Soekatamsi: “Baik pengurus maupun pelatih selalu menanamkan etika dan nilai-nilai sosial saat latihan walaupun cuma sebentar ya yang mudah-mudah saja mbak jangan yang berat-berat seperti membereskan peralatan yang digunakan setelah selesai latihan walaupun kadang amburadul tapi yang penting mereka sudah belajar untuk tanggung jawab mbak, mengajarkan kepada anak tentang kebersihan baik saat latihan maupun tidak mengajarkan bagaimana kejujuran dalam segala hal karena anak membutuhkan pujian dan motivasi mbak hal ini seperti semboyan PSB Bonansa UNS yaitu membentuk anak berakhlak mulia, kuat dan cerdas” Hal senada diutarakan oleh Mas Memet berikut ini : “Baik secara langsung maupun tidak saya dan teman-teman pelatih yang lain pasti mengajarkannya mbak seperti disiplin saat latihan tidak sering bercanda tapi ada juga waktunya bercanda, mengajarkan tanggung jawab kepada pemain, sopan santun, berpendidikan, memiliki jiwa kompetitif sejak dini. Sebagai pelatih saya beserta teman-teman selalu berusaha
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
supaya anak-anak itu tidak terjerumus ke perilaku yang negatif mbak”
Selain itu pendidikan dengan model seperti ini juga bisa mengubah pribadi pemain yang semula mudah emosi atau tempramen saat main lambat laun pemain tersebut sudah bisa mengontrol emosinya, bisa bekerja sama dengan rekan-rekan satu tim bukan secara individu. Ketika datang latihan dan selesai latihan pemain selalu diajarkan untuk menyalami pengurus (kalau ada ditempat), pelatih, serta orang tua pemain lain. Oleh karena itu PSB Bonansa UNS lebih menggunakan kata pendidikan dari pada sekolah. Seperti yang dituturkan oleh Pak Edi berikut ini: “Banyak mbak bukan hanya untuk anak-anak tapi juga untuk para orang tua seperti sportifitas, tanggung jawab, kejujuran, etika. Di PSB Bonansa UNS ini lebih baik mbak karena setelah selesai latihan anak-anak mau bersalaman dengan pelatih dan orang tua pemain yang lain di SSB lain itu begitu selesai latihan ya langsung pulang mbak”
Nilai-nilai sosial yang diajarkan di PSB Bonansa UNS tidak hanya diperuntukkan untuk pemain tapi juga untuk orang tua. Misalnya bagaimana ketika ingin mengutarakan pendapat atau masukan kepada penggurus maupun pelatih, saling menghargai dan menghormati antar anggota. Pembinaan mental yang diberikan oleh pelatih kepada pemain memang untuk kebaikan serta kemajuan pemain itu sendiri. Namun, disadari atau tidak pelatihan mental juga telah diberikan kepada orang tua misalnya orang tua harus siap ketika anaknya tidak dimaenkan saat
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ikut turnamen selain itu orang tua bermental baja ketika anaknya dihukum pelatih saat melakukan kesalahan atau saat datangnya terlambat. Beberapa pelatih memang mengajarkan disiplin yang tinggi kepada pemain, namun justru itu yang kadang membuat para pemain merasa kangen dengan pelatih tersebut. Mungkin bagi sebagian orang yang belum terbiasa hal itu terlalu keras untuk ukuran anak-anak, namun memang harus begitu ketika akan mengajarkan kedisiplinan sejak usia dini. Nilai-nilai sosial bukan merupakan sikap yang dibawa sejak lahir, tetapi banyak dipengaruhi oleh pengalaman sekitar, khususnya pengalaman pendidikan meskipun sifat-sifat kepribadian yang dibawa sejak lahir juga ikut menentukan. Untuk itu perlu upaya untuk menanamkan nilai-nilai sosial sedini mungkin terhadap pemain.
4.
Tindakan Memperlemah Solidaritas di PSB Bonansa UNS Sebagai salah satu perkumpulan atau organisasi yang berhubungan dengan olah raga,
PSB
Bonansa
UNS
dalam
mempertahankan
solidaritasnya tidak terlepas dari tindakan yang bisa menghambat jalannya suatu perkumpulan atau organisasi. Kegiatan tersebut yaitu: a. Perbedaan Pendapat atau Konflik PSB Bonansa UNS merupakan sebuah organisasi atau perkumpulan di mana di dalamnya terdapat individu-individu dan
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam menjalankan kegiatannya sering kali mengalami konflik atau perbedaan pendapat antar individu tersebut dan apabila masalah tersebut berlarut-larut dapat mempengaruhi keberadaan PSB Bonansa UNS. Di PSB Bonansa UNS pernah ada antara konflik antara orang tua dengan panitia turnamen di mana tendangan salah satu pemain masuk kegawang saking kerasnya tendangan, bola tersebut mental lagi keluar gawang dan wasit tidak mengesahkannya. Salah satu orang tua tidak terima dengan hal tersebut dan marah-marah terhadap panitia sehingga bisa mempengaruhi kondisi iklim di PSB Bonansa UNS. Pihak panitia juga berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Seperti penuturan Ibu Soekatamsi berikut ini : “Di PSB Bonansa UNS itu pernah terjadi konflik yaitu antara salah satu orang tua dengan panitia turnamen dimana kejadiannya berawal ketika wasit tidak mengesahkan gol yang diciptakan oleh pemain PSB Bonansa UNS dan orang tua marah-marah kepada panitia”.
Kondisi seperti ini
jika masalahnya dibiarkan berlarut-larut
maka akan menggangu kelangsungan PSB Bonansa UNS. Malamnya panitia
penyelenggara
turnamen
menghubungi
pengurus untuk
menyelesaikan masalah ini dan memanggil orang tua yang marah tadi namun, ketika diundang orang tua tersebut tidak mau datang padahal ingin diselesaikan. Besoknya salah satu pengurus beserta salah satu pelatih mendatangi panitia untuk menyelesaikannya dari Pihak PSB Bonansa UNS meminta maaf atas amarah dari salah satu orang tua
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemain yang tidak bersedia hadir dan dari pihak panitia juga sudah mengakui kesalahan yang dilakukan oleh wasit. Konflik juga pernah terjadi antara pemain dengan pemain dimana biasanya terjadi ketika komunikasi saat pertandingan tidak lancar sehingga mempengaruhi jalannya pertandingan seperti kerjasama antar lini yang kurang kompak, emosi pemain yang meluap-luap sehingga sulit untuk mencetak gol, selain itu juga kalau teman kita kritik kadang dia tidak terima. Hal ini seperti penuturan Rizki: “Sering mbak, biasanya pas pertandingan terlalu emosi yang berakibat tidak bisa mencetak gol. Terus kalau yang diposisi belakang suah bekerja mati-matian tapi kalau yang di depan tidak serius, yang di belakang itu malah jadi emosi mbak sehingga sulit untuk konsentrasi” Hal senada juga diutarakan oleh Rosi “ Pasti pernah lah mbak, biasanya itu kalau pas pertandingan kita kritik temen dan dia kurang terima sehingga komunikasi dalam pertandingan menjadi terganggu mbak. Tapi biasanya kalau sudah selesai pertandingannya kita ngobrol lagi jadi tidak sampai berlarut-larut mbak” Begitu juga pernyataan dari Ivan berikut ini: “ Kalau perselisihan itu pasti mbak. Biasanya kalau pas pertandingan para pemaen tidak bisa mengontrol emosinya, marah-marahan akhirnyakan saling menyalahkan antar teman mbak dan itu akan berdampak buruk bagi tim saat bermain. Tapi nanti kalau sudah selesai ya kita baikan lagi, bercanda lagi gitu mbak ”.
Perbedaan pendapat antar pemain tersebut biasanya terjadi saat pertandingan saja dan ketika evaluasi, pelatih berusaha menjadi
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penengah dari masalah yang sedang dihadapi pemain. Begitu bertandingan selesai para pemain sudah bercanda lagi. Hal ini dilakukan agar para pemain tidak saling menyalahkan ketika tim mengalami kekalahan. Perbedaan pendapat jugga bisa terjadi antara orang tua pemain. Misalnya dalam satu bulan itu ada 2 undangan untuk mengikuti turnamen, para orang tua perlu rembukan dulu ada yang mau ikut 1 ada yang mau ikut 2 dan ada juga yang tidak mau ikut karena berbagai pertimbangan. Seperti yang diutarakan oleh Pak Kusno berikut ini: “ Konflik itu sering mbak tapi lebih ke perbedaan pendapat, biasanya kalau ada undangan bertanding dalam satu bulan itu ada dua kali pertandingan kalau pas rapat itu sering terjadi tarik ulur ada yang pengen ikut satu, ada yang pengen ikut dua. Biasanya kita koordinasi dengan pelatihnya dulu untuk memilih pertandingan mana yang lebih berbobot. Untuk ikut turnamen itukan harus merogoh kocek lagi mbak”.
Perbedaan pendapat juga sempat terjadi antara orang tua dengan pelatih. Hal ini biasanaya dipicu dari pihak pelatih tidak menurunkan sang anak ketika pertandingan berlangsung dimana orang tua merasa sakit hati karena sudah membayar yang tidak sedikit tapi ketika pertandingan anaknya tidak dimaenkan. Seperti penuturan Mas Memet berikut ini: “ Saya kira disetiap SSB pasti ada hal tersebut ya mbak, orang tua merasa sakit hati karena sudah membayar untuk ikut turnamen tapi ternyata anaknya tidak diturunkan dalam turnamen itu. Orang tua yang lain pasti memaklumi hal tersebut dan berusaha memberikan nasihat sehingga masalah ini tidak
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melebar kemana-mana mbak karena ketika pertandingan berlangsung pelatih mempunyai hak penuh untuk menurunkan pemain atau tidak ” Sama halnya dengan penuturan Pak Edi berikut ini : “ Kalau konflik atau perbedaan pendapat itu pasti ada mbak misalnya dulu pernah ada yang orang tua pemain kecewa karena anaknya tidak ikut dimainkan dalam pertandingan karena mereka merasa sudah mengeluarkan uang tapi anaknya tidak main. Kalau saya masalah sepele itu tidak saya masukan hati mbak anggap saja sebagai bahan bercandaan ”.
Sama dengan pernyataan dari Pak Yitna berikut ini: “ Beda pendapat atau konflik di PSB Bonansa itu pasti pernah terjadi. Tapi kalau masalahnya sepele kita anggap itu sebagai bahan pembicaraan sembari bercanda dengan teman-teman saat menemani anak-anak latihan mbak ”
Beberapa konflik atau perbedaan pendapat yang terjadi di PSB Bonansa UNS karena perbedaan pola pikir dari masing-masing anggota. Konflik atau perbedaan pendapat yang timbul di PSB Bonansa UNS tidak dibiarkan berlarut-larut karena hal tersebut bisa mempengaruhi kelangsungan PSB Bonansa UNS. Setiap tiga bulan sekali akan diadakan pertemuan semua anggota untuk membahas masalah serta perkembangan PSB Bonansa UNS, namun selama para orang tua bisa menyelesaikan masalah yang kaitannya dengan PSB Bonansa UNS tidak perlu meminta bantuan dari pengurus. Biasanya antar orang tua berusaha untuk mencari jalan keluarnya terlebih dahulu namun jika tidak bisa baru para orang tua pemain meminta pertimbangan pada pelatih biasanya langsung
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menemukan titik temu dan kalau sekiranya masih belum menemui titik temu, baru perwakilan orang tua pemain menemui pengurus sebagai alternatif terakhir. Pengurus juga berusaha untuk menjadi penengah sehingga hasil pertemuan tersebut tidak merugikan pihak manapun. Dalam menyikapi masalah yang ada dibutuhkan keterbukaan dari semua anggota agar bisa dicarikan jalan keluar yang tepat sehingga masalahnya tidak berlarut-larut dan menjalar kemana-mana.
Tabel 4.6 Faktor yang Memperkuat dan Memperlemah Solidaritas Sosial Keluarga Besar PSB Bonansa UNS Faktor Memperkuat
Kegiatan 1. Latihan 2. Mengikuti Turnamen 3. Pertemuan Pengurus 4. Kegiatan Diluar Lapangan 5. Nilai – Nilai Sosial
Memperlemah
Konflik
B. PEMBAHASAN Solidaritas sangat diperlukan dalam suatu kehidupan bermasyarakat, agar terdapat keserasian hubungan antar anggotanya. Solidaritas sebagai salah satu bentuk kerjasama di masyarakat antara lain termasuk kegiatan amal dan
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bentuk tolong menolong lainnya. Dalam suatu kelompok sosial tidak akan tercipta interaksi yang efektif apabila tidak terdapat rasa solidaritas antar anggotanya. Menurut Durkheim setiap manusia membutuhkan solidaritas. Solidaritas terbagi menjadi dua yaitu solidaritas mekanik serta solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan suatu tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan, pembagian kerja belum belum begitu berarti, yang berarti apa yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat biasaya dapat dilakukan pula oleh orang lain. Dengan demikian tidak terdapat saling ketergantungan antara kelompok berbeda, karena masing-masing kelompok dapat memenuhi kebutuhanya sendiri dan masing-masing kelompok pun terpisah satu dengan yang lain. Solidaritas mekanik ini didasarkan atas kepercayaan dan setiakawan. Di PSB Bonansa UNS solidaritas mekanik tercermin antara pelatih dan pemain dimana kepercayaan diantara mereka tercermin tatkala pemain yang main disetiap pertandingan adalah para pemain yang bisa diandalkan. Hal ini menunjukkan bahwa sang pelatih menaruh kepercayaan yang besar kepada para pemain akan kemampuannya agar bisa memenangkan pertandingan tersebut. Solidaritas kelompok terjalin berdasarkan pengalaman anggotanya bahwa tindakantindakan diharapkan timbal balik dari anggota kelompok, memang dilakukan secara memuaskan sesuai dengan perannya dalam struktur kelompok. Artinya terdapat solidaritas yang tinggi apabila setiap anggota kelompok mengalami bahwa tugas kewajiban yang diserahkan kepada masing-masing dalam
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bermacam-macam keadaan memang dikerjakan oleh setiap anggota dengan baik sebagaimana diharapkan sebelumnya. Dengan kata lain terdapat solidaritas yang tinggi dalam kelompok bergantung pula pada kepercayaan anggotanya akan kemampuan kawankawannya untuk melaksanakan tugas dengan baik. Kepercayaan tersebut berdasarkan kepada pengalaman-pengalaman anggota kelompok dalam situasi-situasi yang sulit. Makin sesuai dengan tugas dalam kelompok tersebut dengan kecakapan atau keahliannya yang nyata dalam bermacam-macam keadaan, makin tinggi pula solidaritas kelompok tersebut. Dengan sendirinya pula makin efektif tugas kelompok semakin kokoh interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Solidaritas
organik
tercipta
dimana
masing-masing
anggota
masyarakat tidak lagi dapat memenuhi semua kebutuhanya sendiri melainkan ditandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain. Solidaritas organik merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung laksana bagian suatu organisme biologi. Dalam solidaritass organik ini lebih menekankan pada pentingnya pembagian kerja karena menurut durkheim pembagian kerja itu untuk meningkatkan solidaritas diantara mereka. Pembagian kerja yang berkembang pada masyarakat dengan solidaritas mekanik tidak mengakibatkan disintegrasi masyarakat yang bersangkutan, tetapi justru meningkatkan solidaritas karena bagian masyarakat menjadi saling tergantung.
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di dalam sebuah organisasi masing-masing anggotanya akan saling tergantung satu sama lain begitu juga dengan di PSB Bonansa UNS ada kecenderungan pengurus, pelatih serta orang tua dengan semua pembagian kerja mereka saling berhubungan dan saling tergantung sedemikian rupa sehingga sistem itu membentuk solidaritas menyeluruh yang fungsinya didasarkan pada ketergantungan. Ketiganya saling bergantung satu sama lain dan mempunyai peran-peran tersendiri di dalam PSB Bonansa UNS sehingga tercipta suatu kesatuan antara unsur-unsur tersebut. Dengan pengurus menjalankan serta bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing (mengurusi keperluan PSB Bonansa UNS), pelatih yang senantiasa memberikan materi pelatihan kepada para pemain, serta orang tua yang menjadi jembatan serta memberikan dukungan baik moral maupun materiil. Dalam ketergantungan fungsional ini para anggota juga akan menganut nilai dan norma umum bersama, tetapi rendah. Sehingga saling ketergantungan muncul
spesialisasinya lebih dari deferensiasi dan
spesialisasi menjadi lebih penting sebagai suatu dasar solidaritas daripada nilai dan norma bersama itu. Olahraga yang berkelompok memerlukan penanganan yang lebih kompleks bila dibanding dengan cabang olahraga individual, karena dalam cabang olahraga berkelompok selain harus mempersiapkan kemampuan individu, juga faktor kerjasama harus mendapat perhatian khusus sehingga kegiatan latihan ini mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi tim dalam pertandingan.
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kebiasaan para orang tua di PSB Bonansa UNS ketika mengantarkan anaknya latihan itu lebih suka berkelompok dengan sesama teman satu tahun kelahiran. Berkelompok disini bukan bermaksud untuk menciptakan jarak di tiap kelahiran namun hanya untuk akan mempermudah ketika akan diadakan pertemuan mendadak selain itu juga mempermudah dalam berkomunikasi. Rasa solidaritas serta kebersamaan yang tinggi dalam setiap tim tahun kelahiran atau di klub menciptakan suasana di tim yang solid dimana tiap anggota akan bekerja keras demi mencapai keberhasilan tim atau klub dan selalu berusaha untuk mensukseskan program kerja yang sudah disusun. PSB Bonansa UNS mempunyai solidaritas yang kuat antara yang satu dengan yang lain yang didukung oleh beberapa kegiatan yang sering dilakukan secara bersama sehingga akan terbentuk sekolah sepak bola yang solid luar dalam dan akan berakibat besar terhadap peningkatan prestasi yang dibuktikan dengan seringnya menjuarai berbagai turnamen yang diikuti. Dengan prestasi yang sering diraih sampai sekarang maka secara otomatis kelangsungan PSB Bonansa UNS dapat terus dipertahankan. Kemenangan di beberapa pertandingan membawa dampak positif bagi kelangsungan PSB Bonansa UNS selain itu juga berimbas pada para pemain misalnya mendapat beasiswa, dengan adanya piagam yang dimiliki mereka bisa masuk ke sekolah favorit dengan status DL. Kemenangan yang dicapai oleh PSB Bonansa UNS bukan hanya milik pemain dan pelatih namun seluruhnya.
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertumbuhan masyarakat tidak hanya menyebabkan perbanyakan dan penyatuan kelompok tapi juga meningkatkan solidaritas. Integrasi yang mengikuti diferensiasi tidak hanya berarti memperbanyak massa, tapi juga memajukan massa itu menuju hubungan antar bagian yang lebih akrab. Pemain serta orang tua yang bergabung di PSB Bonansa UNS memang tidak sedikit jumlahnya tetapi mereka bersatu dan berkelompok berdasarkan tahun kelahiran dimana mereka semua berada dibawah 1 payung. Anggota PSB Bonansa UNS datang dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda-beda namun karena perbedaan itulah mereka berusaha untuk bersatu diatas pebedaan yang ada, menjalin hubungan dengan baik lintas kelahiran akan semakin menambah akrab antar anggota selain itu. Kekompakan para anggota bisa dilihat dari sering tidaknya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PSB Bonansa UNS baik di lapangan maupun diluar lapangan. Tidak membedakan status sosial, agama serta latar belakang keluarga. Hubungan timbal balik yang memiliki sfat tolong menolong dalam kehidupan sosial di PSB Bonansa UNS masih nampak kental. Berdasarkan dua ciri solidaritas diatas maka hubungan yang terjadi didalam PSB Bonansa UNS yaitu penggabungan antara solidaritas mekanik dan solidaritas organik diantara keempat unsur di dalam PSB Bonansa UNS. Solidaritas organik terjadi antara pengurus, pelatih dan orang tua yang ketiganya mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang ditandai dengan pembagian kerja diantara ketiganya. Sehingga mengharuskan adanya kerjasama dan saling ketergantungan
yang besar diantara ketiganya
41
agar
tercipta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keterpaduan didalamnya. Sedangkan solidaritas mekanik terjadi antara pelatih dan pemain yang mempunyai kesadaran yang sama bahwa mereka merupakan keluarga PSB Bonansa UNS sehingga pada saat main atau latihan akan bersungguh-sungguh untuk membela tim. Seiring perjalanan waktu, tidak semua unsur yang menjadi ciri dari solidaritas mekanik dan solidaritas organik bisa diterapkan untuk waktu sekarang hal ini dikarenakan elemen tersebut memang tidak cocok jika diterapkan untuk waktu saat ini. Begitu juga yang terjadi di PSB Bonansa UNS walaupun di PSB Bonansa UNS terdapat kolaborasi antara solidaritas mekanik dan solidaritas organik namun tidak sepenuhnya ciri solidaritas mekanik maupun solidaritas organik ada di PSB Bonansa UNS. Tonnies (menurut Bachtiar, dalam Zulkarnaen, 2009:14) memandang hubungan
atau
ikatan
sosial
menunjukkan
saling
ketergantungan
(interdependence), berarti kehendak satu orang dapat mempengaruhi hasrat orang lain baik menunjang maupun menghambat, atau kedua-duanya. Kemudian menurut hasrat kolektif umum dapat saja tetap sama dalam satu periode tertentu, namun dapat pula mengalami perubahan dari masa ke masa karena adanya tindakan-tindakan baru. Di PSB Bonansa UNS baik pengurus maupun pelatih mempunyai beberapa keinginan untuk bisa memajukan PSB Bonansa UNS keingianan atau kehendak tersebut disampaikan secara langsung kepada pemain maupun orang tua dimana antara pemain dan orang tua dihimbau untuk bisa membantu penggurus maupun pelatih untuk bisa memenuhi keinginannya karena itu bukan hanya untuk kebaikan pengurus
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maupun pelatih tapi juga seluruh keluarga besar PSB Bonansa UNS yang nantinya diharapkan membawa dampak positif bagi prestasi pemain maupun tim. Masih adanya orang tua yang menghendaki anaknya selalu diturunkan dalam setiap turnamen membuat suasana di setiap tahun kelahiran terkadang menjadi kurang kondusif. Tindakan seperti ini jika dibiarkan terus menerus akan membawa suasana yang tidak sehat bagi PSB Bonansa terlebih bagi tahun kelahiran yang bersangkutan. Suatu jaringan total dalam hubungan sosial satu sama lain bisa berlainan tergantung pada kehendak yang dominan didalamnya. Suatu masyarakat yang mewujutkan kehendak natural disebut dengan gemenschaft atau paguyuban dan hubungan masyarakat yang mewujutkan kehendak secara rasional disebut gesselschaft atau patembayan yang merupakan suatu kehidupan atau relasi sosial yang lebih dicirikan oleh ikatan lahiriah yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu dan berdasarkan tindakan rasional. Adanya kesamaan pemikiran atau ideologi yang sama, rasa kepercayaan terhadap anggota, jiwa untuk kepentingan itu mereka ada dalam suatu kelompok dalam hal ini kelompok sekola sepak bola.
43