1
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV
SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar melempar bola pada permainan kasti melalui metode bermain. Penelitian ini berlangsung dalam tahapan siklus yang didahului dengan pengambilan data awal melalui observasi yang dilaksanakan pada hari selasa 7 Mei, pelaksanaan awal siklus I dimulai pada hari jum’at 10 Mei dan pelaksanaan siklus II dimulai pada hari senin 27 Mei. Siklus I dilaksanakan menjadi empat kali pemberian tindakan, satu kali pemantapan dan evaluasi dan siklus II dilaksanakan dua kali pemberian tindakan, satu kali pemantapa dan evaluasi, untuk jadwal lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. 4.1.1 Observasi Data Awal 1. Pelaksanaan tindakan awal Proses pelaksanaan tindakan pada observasi data awal dapat di gambarkan sebagai berikut : A. Kegiatan pendahuluan Terdiri dari : 1). Formasi barisan
30
2
2). Berdoa 3). Absensi 4). Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru. B. Kegiatan inti 1) Guru memberi motivasi dan penjelasan mengenai teknik dasar melempar bola yang baik dan benar pada permainan kasti, dengan memperhatikan indikator capaian keberhasilan yang meliputi : a. Melempar Bola Melambung : 1. Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2. Pelaksanaan Gerakan (Ayunan tangan dari belakang melewati samping badan dan melempar bola kesasaran dengan membentuk parabol) b. Melempar Bola Mendatar : 1. Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2. Pelaksanaan Gerakan (Kaki kanan ke depan sambil melempar bola setinggi bahu) c.
Melempar Bola Rendah : 1. Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2. Pelaksanaan Gerakan (Melempar bola dari atas ke depan bawah)
2) Guru memperagakan teknik dasar melempar bola dengan baik dan benar.
3
3) Guru memberikan tugas gerak pada siswa untuk melakukan teknik dasar melempar bola seperti yang dicontohkan sebelumnya. 4) Kegiatan penutup 1. Guru mengkoreksi gerakan yang telah dilakukan oleh siswa yang menurut hasil pengamatan masih belum sempurna. 2. Penilaian (evaluasi atas materi yang di ajarkan) 3. Pendinginan 4. Berdo’a dan bubar 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Berdasarkan hasil observasi awal tentang hasil belajar melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti, yang terdiri atas beberapa aspek yang meliputi: a.
Melempar Bola Melambung : 1.
Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang)
2.
Pelaksanaan Gerakan (Ayunan tangan dari belakang melewati samping badan dan melempar bola kesasaran dengan membentuk parabol)
b.
Melempar Bola Mendatar :
4
1.
Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang)
2.
Pelaksanaan Gerakan (Kaki kanan ke depan sambil melempar bola setinggi bahu)
c.
Melempar Bola Rendah : 1. Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2.
Pelaksanaan Gerakan (Melempar bola dari atas ke depan bawah)
Diperoleh data awal sebagai berikut : dari 20 orang siswa yang di observasi, sebanyak 9 orang siswa atau 45% termasuk kategori “Baik” dengan klasifikasi nilai (70 – 89), 2 orang siswa atau 10% termasuk kategori “Cukup” dengan klasifikasi nilai (60 – 69), dan 6 orang siswa atau 30% termasuk kategori “Kurang” dengan klasifikasi nilai (40 – 59) dan 3 orang siswa atau 15% termasuk kategori “Kurang Sekali” dengan klasifikasi nilai (0 – 39), dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti, data dapat dilihat pada lampiran 3 (tiga) untuk lebih jelasnya hasil kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 1 terdapat pada lampiran 4 (empat). Berdasarkan lampiran 3 (tiga), diketahui rata-rata hasil capaian siswa pada observasi awal sebesar 57.53. Klasifikasi nilai rata-rata siswa pada observasi awal belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 70 dan presentase kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti belum memenuhi indikator kinerja yakni 75%. Untuk itu perlu diadakan
5
tindakan lanjutan untuk lebih meningkatkan hasil belajar teknik dasar melempar bola pada permainan kasti. b.
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Kegiatan guru dalam proses pembelajaran di amati oleh peneliti. Adapun
aspek yang di amati dari kegiatan guru ini berdasarkan pada sub variabel penelitian yang meliputi : a. Melempar Bola Melambung : 1) Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2) Pelaksanaan Gerakan (Ayunan tangan dari belakang melewati samping badan dan melempar bola kesasaran dengan membentuk parabol) b. Melempar Bola Mendatar : 1) Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2) Pelaksanaan Gerakan (Kaki kanan ke depan sambil melempar bola setinggi bahu) c. Melempar Bola Rendah : 1) Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2) Pelaksanaan Gerakan (Melempar bola dari atas ke depan bawah) Dari beberapa aspek yang diamati pada guru tersebut dengan kriteria penilaian berupa “YA” jika dilaksanakan dan “TIDAK” jika tidak dilaksanakan,
6
dapat diketahui bahwa semua aspek dapat dilaksanakan semua oleh guru, data dapat dilihat pada lampiran 5. c.
Refleksi Hasil Observasi Awal Dari hasil observasi awal diketahui bahwa daya serap atau rata-rata hasil
capaian siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti masih dalam kriteria kurang. Dengan demikian siswa akan diberikan tindakan pada siklus I (satu) dengan menggunakan metode bermain. Sementara itu guru mitra telah melakukan beberapa aspek tindakan secara baik. Maka peneliti bersama guru mitra berkesimpulan untuk melanjutkan tindakan dalam siklus I (satu). 4.1.2
Siklus I
a. Hasil Kegiatan Siswa Siklus I
Pada siklus I peneliti menggunakan lembar pengamatan kegiatan selama proses pembelajaran seperti yang dilakukan pada observasi awal. Berdasarkan analisis data diperoleh gambaran tingkat kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti. Hasil kegiatan siswa pada siklus I rata-rata 68.6 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola belum mencapai ketentuan belajar yang ditetapkan atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 70 dan belum memenuhi indikator kinerja yang di tetapkan, hal ini dapat dilihat pada lampiran 7.
7
Berdasarkan hasil kegiatan siswa pada siklus I yang terdapat pada tabel 2 atau lampiran 8 dapat diketahui hasil capaian siswa pada dari 20 orang siswa, diketahui sebanyak 3 orang atau 15% termasuk kategori “Kurang” (Klasifikasi nilai 40 – 59), 3 orang siswa atau 15% termasuk kategori “Cukup” (Klasifikasi nilai 60 – 69) dan 14 orang siswa atau 70% termasuk kategori “Baik” (Klasifikasi nilai 70 – 89). Untuk itu masih perlu diadakan tindakan lanjutan untuk lebih meningkatkan kemampuan teknik dasar melempar bola pada permainan bola kasti. b. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I
Berdasarkan pada hasil tindakan siklus I , dapat diketahui guru mitra telah melakukan semua aspek tindakan dengan baik. Hasil yang dicapai dalam siklus I ini rata-rata 68.6 terjadi peningkatan 11.07 dari observasi awal yakni 57.53, akan tetapi peningkatan ini belum mencapai ketentuan belajar yang di tetapkan atau kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan belum memenuhi indikator kinerja yang di tetapkan. Dengan demikian peneliti bersama guru mitra berkesimpulan bahwa masih perlu diadakan tindakan lanjutan siklus II. 4.1.3
Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II didasarkan pada revisi tindakan pada
siklus I, proses pelaksanaan pembelajaran dalam melakukan teknik dasar memukul bola pada permainan kasti dilakukan dengan metode bermain. a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II
8
Pada siklus II peneliti tetap memberikan evaluasi sebagaimana pada siklus I. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti. Berdasarkan pengamatan pada siklus II menunjukan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti meningkat. Pada siklus II diperoleh rata-rata hasil capaian siswa sebesar 77. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti sudah mencapai ketentuan belajar yang ditetapkan atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 70. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil kegiatan siswa pada siklus II yang terdapat pada lampiran 12 dari 20 orang siswa sebanyak 2 orang siswa atau 10% termasuk kategori “Cukup” (klasifikasi nilai 60 – 69) dan 18 orang atau 90% termasuk kategori “Baik” (klasifikasi nilai 70 – 89). Data dapat dilihat pada tabel 3 yang terdapat pada lampiran 12. Klasifikasi nilai rata-rata hasil capaian siswa pada siklus II sudah memenuhi indikator kinerja yakni sebesar 75%. Untuk itu sudah tidak perlu diadakan tindakan selanjutnya. b. Refleksi Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan pada hasil tindakan siklus II, dapat diketahui bahwa guru mitra telah melakukan semua aspek tindakan dengan baik. Hasil yang dicapai dalam siklus II ini rata-rata 77 terjadi peningkatan sebesar 8.4 dari siklus I ratarata 68.6 dengan demikian peneliti bersama guru mitra berkesimpulan bahwa sudah tidak perlu diadakan tindakan lanjutan.
9
Hasil peningkatan setiap aspek penilaian dari observasi awal ke siklus I sampai ke siklus II. Aspek yang di nilai
Observasi awal
Siklus I
Siklus II
Melempar melambung
59.95
68.80
77
Melempar Mendatar
56.53
68.50
78.50
Melempar Rendah
55.26
68.80
78.50
100 90 77 78.5 78.5
80 70 60
59.95
68.8 68.5 68.8 56.53 55.26
50 40 30 20 10 0 observasi awal
siklus I
siklus II melempar bola melambung melempar bola mendatar melempar bola rendah
4.2 PEMBAHASAN Proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain berhasil diawali dengan penjelasan guru mengenai teknik dasar melempar bola yang baik dan benar dengan memperhatikan indikator capaian keberhasilan sebagai berikut :
10
d.
Melempar Bola Melambung : 1) Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2) Pelaksanaan Gerakan (Ayunan tangan dari belakang melewati samping badan dan melempar bola kesasaran dengan membentuk parabol)
e.
Melempar Bola Mendatar : 1) Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2) Pelaksanaan Gerakan (Kaki kanan ke depan sambil melempar bola setinggi bahu)
f.
Melempar Bola Rendah : 1) Sikap Siap Untuk Melempar (Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang dan badan sedikit condong ke belakang) 2) Pelaksanaan Gerakan (Melempar bola dari atas ke depan bawah) Guru memberikan contoh gerakan, siswa diminta untuk memperhatikan
secara teliti. Karena setelah guru memberikan contoh dalam melakukan teknik dasar melempar bola, siswa diberikan tugas gerakan untuk mempraktekkan melempar bola dengan baik dan benar. Metode pembelajaran yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah metode bermain. Meskipun kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola dapat ditingkatkan akan tetapi masih perlu pengembangan lebih
11
lanjut hal ini disebabkan oleh pembelajaran masih perlu pembenahan lebih baik lagi. Yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode bermain adalah tindakan yang dilakukan oleh guru harus disertai dengan penjelasan dan peragaan gerakan yang berkesinambungan. Sesuai dengan yang direncanakan pada tahap sebelumnya dan pengamatan guru harus dipertajam terhadap tugas gerak yang sedang dilakukan oleh siswa Dari data observasi awal hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari 20 orang siswa yang di observasi, sebanyak 3 orang siswa atau 15% termasuk kategori “Kurang Sekali” dengan klasifikasi nilai (0 – 39), 6 orang siswa atau 30% termasuk kategori “Kurang” dengan klasifikasi nilai (40 – 59), 2 orang siswa atau 10% termasuk kategori “Cukup” dengan klasifikasi nilai (60 – 69), dan 9 orang siswa atau 45% termasuk kategori “Baik” dengan klasifikasi nilai (70 – 89). Jumlah ini masih rendah jika dibandingkan dengan kriteria keberhasilan tingkatan yang telah ditetapkan. Kemudian pada siklus I hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari 20 orang siswa, diketahui sebanyak 3 orang atau 15% termasuk kategori “Kurang” (Klasifikasi nilai 40 – 59), 3 orang siswa atau 15% termasuk kategori “Cukup” (Klasifikasi nilai 60 – 69) dan 14 orang siswa atau 70% termasuk kategori “Baik” (Klasifikasi nilai 70 – 89).. Hasil dari siklus I ini yakni 68.6 % kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola, peningkatan ini belum memenuhi indikator kinerja yakni 75% sehingga disempurnakan di siklus II.
12
Pada tahap siklus II berdasarkan pengamatan kegiatan siswa yang dilakukan d dari 20 orang siswa sebanyak 2 orang siswa atau 10% termasuk kategori “Cukup” (klasifikasi nilai 60 – 69) dan 18 orang atau 90% termasuk kategori “Baik” (klasifikasi nilai 70 – 89). Hasil dari siklus II ini yakni 77% kemampuan dalam melakukan teknik dasar melempar bola mengalami peningkatan yang sudah mencapai hasil ketentuan belajar yang ditetapkan atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 70 dan sudah memenuhi indikator kinerja yakni sebesar 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penjasorkes pada permainan kasti dengan materi melempar bola setelah diterapkan metode bermain ternyata berdampak positif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola. Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang diberikan pada siklus I kemampuan siswa melakukan teknik dasar melempar bola pada permainan kasti dapat meningkat 11.07, dari kemampuan awal siswa yakni 57.53 menjadi 68.6 hal ini tentunya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dan indikator kinerja. Maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar melempar bola meningkat sebesar 8.4 yakni dari 68.6 menjadi 77 dengan demikian hipotesis yang telah dilakukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.